• Tidak ada hasil yang ditemukan

Reforma Agraria dan Penataan Ruang YANG BERKEADILAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Reforma Agraria dan Penataan Ruang YANG BERKEADILAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Reforma Agraria dan Penataan Ruang

YANG BERKEADILAN

(2)

Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional 2016

PANDUAN PELAKSANAAN

(3)

C : 20 M : 45 Y : 75 K : 0

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan berkahnya sehingga Buku Panduan Pelaksanaan Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional 2016 ini dapat terselesaikan.

Perkembangan Tata Ruang dan Pertanahan di Indonesia memasuki babak baru dengan dibentuknya Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Sebagai pelaksanaan peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang (HANTARU) 2016, tahun ini tema yang diusung adalah “Reforma Agraria dan Penataan Ruang yang Berkeadilan” Hal ini dimaksudkan sebagai turunan dari 9 Agenda Prioritas Pembangunan Nasional 'Nawacita' yang fokus untuk selalu hadir dalam setiap proses pembangunan Indonesia.

Panduan ini memuat penjelasan mendetail tentang rangkaian pelaksanaan HANTARU Nasional 2016 yang akan dimulai pada tanggal 24 September hingga 8 November 2016. Akhirnya, kami berharap semoga panduan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan HANTARU Nasional 2016.

Jakarta, September 2016 Panitia

(4)

Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional 2016

PANDUAN PELAKSANAAN

(5)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

PENDAHULUAN... 05

1. Latar Belakang... 05

2. Tujuan & Sasaran... 06

TEMA DAN LOGO... 07

AGENDA PERINGATAN HANTARU 2016... 10

1. Launching HANTARU Nasional 2016... 11

2. Seminar & Talk Show... 13

3. Pekan Seni & Olahraga... 15

4. Bakti Sosial, Donor Darah & Pelayanan Kesehatan... 17

5. Fun Run & Senam Massal... 19

6. Media Gathering... 21

7. Malam Syukuran, Kilas Balik Agraria & Tata Ruang.... 22

LAMPIRAN... 25

SK Menteri Agraria & Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional

(6)

Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional 2016

PANDUAN PELAKSANAAN

O5

PENDAHULUAN

Tata ruang dan pertanahan di Indonesia memasuki babak baru semenjak penggabungan Badan Pertanahan Nasional dan Direktorat Jenderal Penataan Ruang (eks. Kementerian Pekerjaan Umum) per tanggal 27 Oktober 2014 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014, tentang pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode 2014 - 2019, dan Peraturan Presi den Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja.

Sejarah panjang urusan pertanahan di Indonesia sudah dimulai sebelum kemerdekaan di tahun 1945. Selanjutnya pengaturan tanah di Indonesia menggunakan hukum nasional yang bersumber dari hukum adat. Pengesahan Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria pada tahun 1960 menjadi penanda diperingatinya Hari Agraria di Indonesia setiap tanggal 24 September.

Terkait dengan Tata Ruang, telah disahkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 sebagai pengganti Undang-undang Nomor 24 tentang Penataan Ruang, untuk mendukung perwujudan ruang yang aman, produktif dan berkelanjutan.

Hari Tata Ruang Nasional merupakan adaptasi lokal dari World Town Planning Day (WTPD) yang diselenggarakan pertama kali pada tahun 1949. World Town Planning

Day diperingati setiap tahun oleh 35 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran publik dan para perencana terhadap penataan ruang dalam rangka menciptakan lingkungan yang layak huni. Sejak tahun 2013, pemerintah telah menerbitkan Keppres 28 Tahun 2013 tentang Hari Tata Ruang Nasional, yang diperingati setiap tanggal 8 November sebagai aspek legal dalam penyelenggaraan Hari Tata Ruang Nasional.

Pada tahun ini, perayaan Hari Agraria dan Hari Tata Ruang (HANTARU) Nasional 2016 dijadikan dalam satu rangkaian acara, sesuai dengan arahan Surat Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 352/KEP-100.001/IX/2016.

Mengusung tema besar yang dipilih untuk satu rangkaian acara adalah “Reforma Agraria dan Penataan Ruang yang Berkeadilan”, penyelenggaraan HANTARU Nasional 2016 diharapkan dapat menjadi momentum untuk menyebarluaskan informasi, meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat, serta upaya melibatkan masyarakat untuk meningkatkan kualitas tata ruang dan pertanahan di Indonesia.

A. Tujuan

Meningkatkan kesadaran publik dan pemangku kepentingan terhadap pentingnya aspek tata ruang dan pertanahan dalam pembangunan nasional.

B. Sasaran

1. Tercapainya pemahaman masyarakat terhadap kebijakan tata ruang dan pertanahan dalam mendukung program pembangunan nasional Nawacita. 2. Tersebarluaskannya hasil-hasil

pembangunan dan pencapaian program bidang tata ruang dan pertanahan. 3. Terwujudnya peran serta masyarakat

dalam penyelenggaraan pembangunan bidang tata ruang dan pertanahan.

(7)

Tata ruang dan pertanahan di Indonesia memasuki babak baru semenjak penggabungan Badan Pertanahan Nasional dan Direktorat Jenderal Penataan Ruang (eks. Kementerian Pekerjaan Umum) per tanggal 27 Oktober 2014 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014, tentang pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode 2014 - 2019, dan Peraturan Presi den Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja.

Sejarah panjang urusan pertanahan di Indonesia sudah dimulai sebelum kemerdekaan di tahun 1945. Selanjutnya pengaturan tanah di Indonesia menggunakan hukum nasional yang bersumber dari hukum adat. Pengesahan Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria pada tahun 1960 menjadi penanda diperingatinya Hari Agraria di Indonesia setiap tanggal 24 September.

Terkait dengan Tata Ruang, telah disahkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 sebagai pengganti Undang-undang Nomor 24 tentang Penataan Ruang, untuk mendukung perwujudan ruang yang aman, produktif dan berkelanjutan.

Hari Tata Ruang Nasional merupakan adaptasi lokal dari World Town Planning Day (WTPD) yang diselenggarakan pertama

Day diperingati setiap tahun oleh 35 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran publik dan para perencana terhadap penataan ruang dalam rangka menciptakan lingkungan yang layak huni. Sejak tahun 2013, pemerintah telah menerbitkan Keppres 28 Tahun 2013 tentang Hari Tata Ruang Nasional, yang diperingati setiap tanggal 8 November sebagai aspek legal dalam penyelenggaraan Hari Tata Ruang Nasional.

Pada tahun ini, perayaan Hari Agraria dan Hari Tata Ruang (HANTARU) Nasional 2016 dijadikan dalam satu rangkaian acara, sesuai dengan arahan Surat Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 352/KEP-100.001/IX/2016.

Mengusung tema besar yang dipilih untuk satu rangkaian acara adalah “Reforma Agraria dan Penataan Ruang yang Berkeadilan”, penyelenggaraan HANTARU Nasional 2016 diharapkan dapat menjadi momentum untuk menyebarluaskan informasi, meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat, serta upaya melibatkan masyarakat untuk meningkatkan kualitas tata ruang dan pertanahan di

A. Tujuan

Meningkatkan kesadaran publik dan pemangku kepentingan terhadap pentingnya aspek tata ruang dan pertanahan dalam pembangunan nasional.

B. Sasaran

1. Tercapainya pemahaman masyarakat terhadap kebijakan tata ruang dan pertanahan dalam mendukung program pembangunan nasional Nawacita. 2. Tersebarluaskannya hasil-hasil

pembangunan dan pencapaian program bidang tata ruang dan pertanahan. 3. Terwujudnya peran serta masyarakat

dalam penyelenggaraan pembangunan bidang tata ruang dan pertanahan.

(8)

Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional 2016

PANDUAN PELAKSANAAN

O7

TEMA & LOGO

Hari Agraria dan

Tata Ruang Nasional

2016

Hari Agraria dan

Tata Ruang Nasional

2016

C : 20 M : 45 Y : 75 K : 0 C : 100 M : 40 Y : 0 K : 0 C : 65 M : 0 Y : 0 K : 0 C : 90 M : 30 Y : 95 K : 45 C : 70 M : 50 Y : 40 K : 15 C : 0 M : 20 Y : 90 K : 0 C : 65 M : 15 Y : 0 K : 0 C : 15 M : 0 Y : 0 K : 0

(9)

Logo ini mendeskripsikan bumi sebagai wadah sumber daya agraria serta ruang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Bangunan dan pohon mengambarkan keseimbangan lingkungan terbangun dan lingkungan alami, baik di perkotaan maupun pedesaan yang harus terus dijaga dan ditingkatkan kualitasnya.

Garis lengkung coklat dan biru menggambarkan tanah dan air sebagai sumber daya utama dalam kehidupan manusia, yang harus dikelola secara bijak dan berkeadilan.

Rasional Logo

Reforma Agraria dan Penataan Ruang

YANG BERKEADILAN

(10)

Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional 2016

PANDUAN PELAKSANAAN

(11)

AGENDA

Launching HANTARU Nasional 2016

(Serentak di Pusat dan Daerah)

Seminar dan Talk Show

(Terpusat di Jakarta)

Pekan Seni dan Olahraga

(Terpusat di Jakarta)

Bakti Sosial, Donor Darah

dan Pelayanan Kesehatan

(Serentak di Pusat dan Daerah)

Fun Run dan Senam Massal

(Terpusat di Jakarta)

Media Gathering

(Terpusat di Jakarta)

Malam Syukuran,

Kilas Balik Agraria dan Tata Ruang

Referensi

Dokumen terkait

(5) Penerapan jarwo transplanter akan optimal jika sistem pembibitan benih padi dilakukan dengan cara yang sesuai tuntutan teknis pengoperasian alsin tersebut

Sedangkan prinsip dari gerak cross feed adalah ketika batu gerinda berada pada posisi B menuju B’maka batu gerinda akan bergeser sesuai dengan dengan cross feed

Hakikat dari pembentukan portofolio yang efisien dan optimal adalah untuk mengurangi risiko dengan cara diversifikasi saham, yaitu mengalokasikan sejumlah dana investor pada

Pada kelompok masyarakat dengan kelas pengeluaran menengah (Rp. 749.999) proporsi pengeluaran perkapitanya sebagian besar masih dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan makanan,

Αν είναι κόμμα των καπιταλιστών, έχει επίσης τους σκοπούς του : νά'χουν φτηνή εργατική δύναμη να ξεζουμίζουν τους εργάτες των εργοστασίων,

Dengan banyaknya tentara yang bertugas di Aceh, pasca tsunami boleh dikata pekerjaan land clearing sudah dilakukan oleh tentara – dengan dibayar dari uang rakyat

Prinsip pengetahuan seperti yang dikemukakan di atas telah tertuang dalam Falsafah Binci-Binciki Kuli sebagai sistem nilai dan norma yang dipedomani segenap

Berdasarkan penelitian deteksi cemaran babi pada sediaan kapsul suplemen kecantikan di Kota Yogyakarta dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) yang