• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN PENYIM DANA DANA KEMBALI PROVINSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN PENYIM DANA DANA KEMBALI PROVINSI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. PENDAHULUAN

Pengaduan status Februari 2014 di PNPM-MP wilayah-1 telah mencapai 42.522 aduan dengan pengaduan yang telah selesai ditangani mencapai 99,72%. Pengaduan yang masuk pada bulan Februari 2014 sebanyak 820 aduan dengan pengaduan yang telah selesai ditangani mencapai 98,78%. Pengaduan yang bersifat informatif pada bulan Februari 2014 sebanyak 770 aduan (93.90%) dan pengaduan masalah 50 aduan (6.09%).

Pengaduan pada bulan Februari 2014 tidak terdapat kasus penyimpangan dana yang dilaporkan masyarakat. Jumlah penyimpangan dana mencapai 1,85 Milliar, dengan dana telah kembali mencapai 71,7%. Sedangkan pengaduan hasil temuan BPKP dengan dana penyimpangan mencapai 5,9 Milliar dan telah selesai ditangani mencapai 94%.

Sedangkan penyimpangan dana pengaduan masyarakat yang ditangani jalur hukum dengan total dana yang disimpangkan mencapai 865 juta, termasuk penyimpangan dana fixed cost Tahun anggaran 2010 di Propinsi Banten sebesar 595 juta.

Penanganan pengaduan dengan melibatkan pihak stake holder terutama pemerintah daerah menjadi fokus utama yang menjadi issue strategis yang dijadikan rencana utama pada tahun 2014 terutama yang berkaitan dengan penyimpangan dana. Optimalisasi pokja pengaduan TKPKD kota/ kabupaten menjadi langkah strategis utama yang diusung pada tahun 2014. Langkah strategis tersebut diharapkan menjadi tonggak terlibatnya pemerintah daerah tidak hanya pada program penanggulangan kemiskinan tetapi termasuk pada penanganan masalah program kemiskinan.

Sedangkan data penyimpangan dana yang telah berstatus selesai tetapi masih terdapat dana yang belum dikembalikan, mencapai 622 juta dengan dana yang telah kembali 33%. Sehingga masih terdapat 67% dana belum kembali, yang berarti masih status proses. Dapat dilihat pada tabel berikut :

NO PROVINSI PENYIM

DANA

DANA

KEMBALI SISA DANA STATUS

1 SUMUT 76.068.000 15.189.500 60.878.500 SELESAI 2 RIAU 1.901.000 0 0 SELESAI 3 KEPRI 21.000.000 0 SELESAI 4 JAMBI 44.000.000 15.000.000 29.000.000 SELESAI 5 SUMSEL 130.109.684 75.000.000 55.109.684 SELESAI 6 BENGKULU 16.000.000 4.200.000 11.800.000 SELESAI 7 JABAR 333.085.550 89.782.000 243.303.550 SELESAI TOTAL 622.164.234 199.171.500 400.091.734

(2)

2

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA A. Efektifitas Fasilitasi Pengaduan

Grafiks 2.1. Pengelolaan Pengaduan berdasarkan waktu penanganan Periode Jan – Des 2013

Pada grafik 2.1 di atas bahwa propinsi dengan efektifitas waktu penanganan pengaduan terbaik di wilayah 1 selama periode Januari – Desember 2014 terdapat di wilayah Propinsi Sumatera Utara, dengan jumlah pengaduan mencapai 2.305 aduan dengan waktu penyelesaian aduan rata-rata hanya 2 hari. Disusul oleh Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Barat dengan jumlah aduan yang sama 1.962 aduan dengan waktu penyelesaian di Provinsi DKI Jakarta rata-rata 5 hari dan Provinsi Jawa Barat 15 hari.

Sedangkan pada periode Januari – Februari 2014 efektifitas waktu penanganan pengaduan yang ditunjukkan oleh Provinsi Sumatera Barat, dengan jumlah pengaduan mencapai 241 aduan dengan waktu penyelesaian rata-rata 2 hari. Lalu Provinsi Jawa Barat dengan jumlah pengaduan 232 aduan dengan rata-rata penyelesaian 7 hari dan Provinsi Sumatera selatan dengan 168 aduan dengan rata-rata penyelesaian 2 hari. Secara detail dapat dilihat pada grafik berikut di bawah ini.

(3)

3 Grafik 2.2. Pengelolaan Pengaduan berdasarkan waktu penanganan

Periode Jan – Feb 2014

B. Status Pengaduan

Grafik 2.3. Status Pengaduan Sd Feb 2014

Jumlah pengaduan di wilayah-1 sampai dengan Februari 2014 mencapai 42.522. Pengaduan yang telah selesai ditangani 42.405 (99,72%). Pengaduan yang masih proses 117 pengaduan (0,28%). Dari 117 pengaduan yang masih proses 19 pengaduan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2012. Sebanyak 66 pengaduan di tahun 2013 dan 32 pengaduan di tahun 2014.

Terdapat 1 pengaduan di tahun 2005 di Provinsi Banten yang belum terselesaikan.

(4)

4 Serta 1 pengaduan di Kab.Deli Serdang hasil temuan BPKP yang belum status selesai.

Tabel 2.1. Pengaduan Status Proses

PROVINSI TAHUN JUMLAH 2005 2010 2011 2012 2013 2014 SUMUT 1 1 JAMBI 3 2 12 2 19 BENGKULU 2 1 3 BABEL 1 1 DKI JAKARTA 4 18 22 JABAR 5 24 22 51 BANTEN 1 3 5 4 13 KALBAR 4 3 7 Grand Total 1 1 6 11 66 32 117

Pengaduan yang berstatus proses tersebut sebagian besar berkaitan dengan hasil temuan BPKP dan ITDA yang ketentuan penyelesaiannya tidak dibatasi sesuai dengan yang ada di Pakem PPM.

C. Penyimpangan dana

Tabel 2.4. Rata-rata Penyimpangan dana per-tahun

Jumlah penyimpangan dana pada periode tahun 2003 – 2009 mencapai 52 aduan dengan jumlah aduan rata-rata 7 aduan/ tahun. Rata-rata pengaduan tersebut meningkat 6 kali pada periode tahun 2010 – 2013 menjadi 41 aduan/ tahun.

(5)

5 Tabel 2.5. Perkembangan Penyimpangan dana

Jumlah penyimpangan dana dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan cukup signifikant dimulai tahun 2011. Pada tahun 2013 melonjak menjadi 2,7 Milliar atau meningkat 5 kali dari tahun 2011. Peningkatan tersebut seiring dengan jumlah data hasil temuan BPKP yang dilaporkan dan masuk ke dalam SIM PPM.

Penurunan data penyimpangan pada tahun 2014 karena banyak data penyimpangan yang tidak sesuai. Banyak data yang salah kategori dan anomali data yang dimasukkan ke dalam kategori penyimpangan dana.

Penyimpangan dana berdasarkan pelaku penyimpangan dana di masing-masing provinsi yang tertinggi terdapat di Provinsi Jawa Barat 30%, Provinsi Sumatera Utara 27% dan Provinsi Sumatera Selatan 22%. Pelaku penyimpangan dana pada 2 tahun terakhir ini banyak ditemukan berasal dari konsultan atau pendamping lapangan.

(6)

6

D. Media aduan

Media aduan yang masih favorit digunakan masyarakat dalam menyampaikan aduan adalah media tatap langsung. Media yang sering digunakan masyarakat di dalam menyampaikan pengaduan yang bersifat informatif (pertanyaan, kritik, saran). Media lain yang digunakan masyarakat, yaitu; surat,SMS dan buku pengaduan. Namun media tersebut sering digunakan untuk pengaduan yang bersifat masalah atau pengaduan yang bersifat sensitif sehingga pelapor dari pengaduan tersebut tidak mau diketahui.

Media tatap langsung digunakan mencapai 94% dari 42.522 pengaduan. Pengaduan tatap langsung tersebut 94% merupakan pengaduan informatif.

Pengaduan informatif

disampaikan melalui tatap langsung pada saat pertemuan dengan fasilitator. Pengaduan tersebut yang dicatat di dalam pengaduan di tingkat kelurahan sehingga pengaduan pada derajat kelurahan lebih dominan.

E. Derajat aduan

Pengaduan berdasarkan derajat aduan/ asal aduan sebanyak 89% berasal di tingkat kelurahan. Hal tersebut berkorelasi dengan media pengaduan yang digunakan. Pengaduan di tingkat kelurahan disampaikan masyarakat melalui pertemuan/ tatap langsung dengan sifat pengaduan yang berupa pertanyaan, kritik dan saran. Sehingga pengaduan informatif berasal dari tingkat kelurahan.

(7)

7

III. Kesimpulan

1. Efektifitas waktu penanganan pengaduan selama tahun 2013 dikelola dengan baik oleh Provinsi Sumatera Utara, DKI Jakarta dan Jawa Barat.

2. Pengaduan yang berstatus proses setahap-demi setahap dari tahun ke tahun terselesaikan. Pengaduan yang masih status proses dapat diselesaikan seiring dengan closing data aduan di masing-masing Provinsi.

3. Penyimpangan dana hasil temuan BPKP dalam penanganannya lebih efektif dan cepat bila dibandingkan dengan penanganan penyimpangan dana hasil laporan masyarakat. 4. Penyimpangan dana pada periode 2010 – 2013 meningkat 6 kali lebih besar dari tahun

periode tahun 2003-2009. Seiring dengan kontrol sosial masyarakat terhadap program lebih tinggi dan media penyampaian pengaduan yang variatif.

5. Media tatap langsung masih menjadi media favorit masyarakat di dalam penyampaian pengaduan yang bersifat informatif yang dilakukan masyarakat dalam suatu pertemuan dengan fasilitator.

6. Pengaduan masalah disampaikan masyarakat melalui media surat,SMS dan buku aduan sebagai media alternatif di dalam penyampaian pengaduan yang bersifat masalah atau sensitif.

7. Penyimpangan dana pada periode 2010 – 2013 dari jumlah aduan baik temuan BPKP maupun Non BPKP semakin meningkat. Selain itu, keterlibatan pelaku konsultan/ pendamping semakin banyak.

Jakarta, 1 April 2014

Gambar

Grafik 2.2. Pengelolaan Pengaduan berdasarkan waktu penanganan   Periode Jan – Feb 2014
Tabel 2.1. Pengaduan Status Proses

Referensi

Dokumen terkait

Berkenaan dengan hal tersebut, agar Saudara dapat membawa dokumen penawaran asli dan audit payroll tenaga ahli yang Saudara Upload melalui aplikasi SPSE. CIPTA

Seeara kumulatif dan kelima tahapan kerja (pemeriksaan tanda kebidupan tikus, persiapan fumigasi, pelepasan gas HeN, pembebasan gas HeN dan pengumpulan sisa kaleng HeN dan tikus

dangkan pengeluaran sosial adalah berbagai pengeluaran yang harus di- alokasikan negara untuk menciptakan harmonisasi sosial dalam rangka men-. dongkrak legitimasi

terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh bank Muamalat apakah mempengaruhi konsumen yang tertera pada diagram di atas, dapat ditentukan Tingkat. Kesesuaian masing-masing

Ho: Tidak ada korelasi atau pengaruh positif yang signifikan antara rutinitas membaca Alquran sebelum belajar terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di kelas

farmasi dan petugas gudang farmasi sesuai dengan permintaan yang sudah diajukan ke PPTK (Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan) obat/BMHP Saya akan berkoordinasi dan bekerja sama

Setelah mendapatkan sentuhan desain lukisan yang lebih baik, manajemen yang tepat, modernisasi alat produksi, media promosi yang menarik diharapkan mampu

adegan yang di dalamnya menunjukkan karakter tokoh utama yaitu Kartini dan Sarwadi.. objek yang dikaji sehingga menunjukkan karakter tokoh film tersebut. Awalnya