• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Penentuan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Soloraya (SUBOSUKAWONOSRATEN) Terhadap Kesejahteraan Pekerja dan Kelangsungan Usaha Tahun 2012-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Model Penentuan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Soloraya (SUBOSUKAWONOSRATEN) Terhadap Kesejahteraan Pekerja dan Kelangsungan Usaha Tahun 2012-2013."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

(B. Ekonomi)

Model Penentuan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Soloraya

(SUBOSUKAWONOSRATEN) Terhadap Kesejahteraan Pekerja dan Kelangsungan Usaha Tahun

2012-2013

Sutomo; Purwaningsih, Yunastiti

Fakultas Ekonomi UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersaing, 2012

Perbedaan standar upah khususnya UMK yang dianggap layak bagi pekerja dan pengusaha sering menimbulkan masalah dan pertentangan yang berkepanjangan, karena adanya polarisasi pada pasar tenaga kerja terutama perbedaan pandangan antara pekerja dan pengusaha tentang upah minimum. Inti dari masalah yang dihadapi adalah : Model apa atau pertimbangan apa sajakah yang sesuai untuk menentukan besarnya upah minimum agar dapat memenuhi kesejahteraan pekerja tetapi tidak merugikan pengusaha agar usaha tetap berjalan dan berkembang. Oleh karena itu, tujuan khusus penelitian adalah membuat model penentuan UMK yang dapat diterima oleh semua kalangan yang terlibat dalam melaksanakan kebijakan pengupahan diantaranya : para pengusaha, pekerja dan pemerintah sebagai regulator peraturan pengupahan.

a. Kontribusi Terhadap Pembaharuan dan Pengembangan Ipteks

Penelitian ini merupakan penelitian inovasi pengembangan ipteks pembuatan model penentuan UMK. Diantaranya dengan melaksanakan (1) survei terhadap pedagang diberbagai pasar bersama para perwakilan pengusaha, pekerja dan Dewan Pengupahan Daerah serta unsur Tri Partite, diharapkan dapat mengetahui besarnya Kebutuhan Hidup Layak Pekerja (KHL), (2) menggunakan data pendukung hasil publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) diantaranya adalah: inflasi, PDRB, jumlah Tenaga kerja, produktivitas perekonomian sebagai dasar pertimbangan, (3) analisis diskripsi digunakan untuk mengetahui peta aspirasi stacke-holder serta prosedur perhitungan dan penetapan UMK. Ada enam model sebagai alternatif penghitungan usulan upah minimum (UMK) yaitu : Model proyeksi penghitungan besaran upah minimum sesuai dengan (a) besaran upah minimum kabupaten/kota satu tahun sebelumnya yang ditetapkan Gubernur, (b) besaran kebutuhan hidup layak satu tahun sebelumnya, (c) pertumbuhan PDRB, (d) produktivitas dan pertumbuhannya, (e) inflasi daerah, (f) capaian KHL sesuai ketentuan dan kesepakatan stacke-holder. Ada empat model perhitungan proyeksi UMK berdasarkan pertimbangan tertentu diantaranya : (a) pencapaian nilai KHL, (b) Gabungan variabel penentu, (c) gabungan berdasarkan capaian KHL dan (d) perlunya menggunakan pertimbangan khusus kontribusi sektor industri dan pertumbuhannya.

b. Perluasan Cakupan Penelitian

Modifikasi Model Penentuan UMK dengan mempertimbangkan peran opini publik melalui media, kontribusi sektor industri dan produktivitasnya di daerah dan faktor eksternal di luar DPD sesuai ketentuan maupun aturan perundangan. Karena, berdasarkan pengalaman para pemangku kepentingan (stakeholder) pada situasi tertentu tidak selalu berpedoman pada aturan normatif sesuai ketentuan, tetapi juga mempertimbangkan peran faktor eksternal sebagai bahan masukan model penentuan UMK.

c. Kontribusi terhadap Pembangunan

(2)

memperoleh keuntungan menyebabkan pengusaha berusaha menyesuaikan biaya produksi, salah satunya dengan penyesuaian upah pekerja. Dari sisi pekerja, mereka memiliki harapan untuk dapat hidup layak dan sejahtera, tentu saja besarnya kebutuhan hidup layak semakin meningkat seiring dengan perkembangan waktu dan kondisi ekonomi. Secara ringkas dapat disimpulkan inti dari masalah yang dihadapi adalah : Model apa atau pertimbangan apa sajakah yang sesuai untuk menentukan besarnya upah minimum agar dapat memenuhi kesejahteraan pekerja tetapi tidak merugikan pengusaha agar usaha tetap berjalan dan berkembang. Pada gilirannya keberadaan pekerja akan menjadi salah satu daya saing bangsa dalam pasar kerja global sebagai bagian dari berjalannya pembangunan ekonomi suatu negara.

d. Manfaat Bagi Institusi

Referensi

Dokumen terkait

Pada motor injeksi, setiap melakukan perubahan bagian yang berhubungan dengan ruang bakar, saluaran isap atau saluran buang, maka harus dilakukan setting

Dari variasi pemasangan sensor yang ada, kasus 8 dengan sensor pada titik 2 dan 4, merupakan pilihan yang paling baik, karena menghasilkan kandidat batang yang

(istem pertanian organis) berupaya meniru sedekat mungkin dengan sistem kehidupan yang alam berikan. engingat alam sudah terbukti mampu bertahan) mendukung organisme di

Student Facilitator and Explaining pada siklus I dan siklus II yaitu dari nilai rata – rata 66,57 meningkat menjadi 82,73.. Secara umum metode diartikan sebagai

Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan didapatkan bahwa kemampuan pemecahan masalah mahasiswa tergolong baik sekali pada indikator pertama

Hasil penelitian ini didapat faktor utama kekuatan PT Perkebunan Tambi yaitu terdapat pemotivasian kepada karyawan secara teratur, dengan nilai skor 0,269, faktor

observasi adalah catatan atau lembar pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian". Pada lembar