Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik.
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.
DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULIAN
A. Latar Belakang B. Tujuan
C. Ruang Lingkup D. Landasan Hukum
1 2 2 3 BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI
A. Pembelajaran Pendekatan Saintifik B. Penilaian Autentik
5 8 BAB III ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis B. Hasil Analisis
10 16
BAB IV PENUTUP 35
DAFTAR PUSTAKA 36
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan: Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar
(1) Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata pelajaran
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
(1) Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik (2) Langkah-langkah analisis kompetensi;
(3) Penilaian otentik; dan
(4) Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan. Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).
Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.
Sesuai dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari natural science, pembelajaran fisika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data/informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.
(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.
(3) Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.
grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.
Kelima pengalaman belajar (mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan menkomunikasikan) merupakan standar minimal yang harus dibelajarkan kepada siswa melalui model model pembelajaran yang sesuai dengan materi biologi.
Pengalaman belajar tersebut bisa terlaksana pada berbagai model-model pembelajaran antara lain pada pembelajaran kolaboratif:
Contoh Pembelajaran Kolaboratif
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.
Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori.
Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan katagori yang sama.
Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekanhya.
Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.
Macam-macam Pembelajaran Kolaboratif
Banyak metode yang dipakai dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif. Beberapa di antaranya dijelaskan berikut ini:
JP = Jigsaw Proscedure.
Pembelajaran dilakukan dengan cara peserta didik sebagai anggota suatu kelompok diberi tugas yang berbeda-beda mengenai suatu pokok bahasan. Agar masing-masing peserta didik anggota dapat memahami keseluruhan pokok bahasan, tes diberikan dengan materi yang menyeluruh. Penilaian didasari pada rata-rata skor tes kelompok.
Fokusnya adalah keberhasilan seorang akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok dan demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh terhadap keberhasilan individu peserta didik lainnya. Penilaian didasari pada pencapaian hasil belajar individual maupun kelompok peserta didik
CI = Complex Instruction
Titik tekan metode ini adalam pelaksanaan suatu proyek yang berorientasi pada penemuan, khususnya dalam bidang sains, matematika, dan ilmu pengetahuan sosial. Fokusnya adalah menumbuhkembangkan ketertarikan semua peserta didiksebagai anggota kelompok terhadap pokok bahasan. Metode ini umumnya digunakan dalam pembelajaran yang bersifat bilingual (menggunakan dua bahasa) dan di antara para peserta didik yang sangat heterogen. Penilaian didasari pada proses dan hasil kerja kelompok.
TAI = Team Accelerated Instruction.
Metodeini merupakan kombinasi antara pembelajaran kooperatif/kolaboratif dengan pembelajaran individual. Secara bertahap, setiap peserta didik sebagai anggota kelompok diberi soal-soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih dulu. Setelah itu dilakspesertaan penilaian bersama-sama dalam kelompok. Jika soal tahap pertama telah diselesaikan dengan benar, setiap peserta didik mengerjakan soal-soal berikutnya. Namun jika seorang peserta didik belum dapat menyelesaikan soal tahap pertama dengan benar, ia harus menyelesaikan soal lain pada tahap yang sama. Setiap tahapan soal disusun berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasari pada hasil belajar individual maupun kelompok.
CLS = Cooperative Learning Stuctures.
didik yang beragam kemampuannya. Tiap kelompok bekerjasama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Satu kelompok hanya menerima dan mengerjakan satu set lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil kerja kelompok.
TGT = Teams-Games-Tournament.
Pada metode ini, setelah belajar bersama kelompoknya sendiri, para anggota suatu kelompok akan berlomba dengan anggota kelompok lain sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing. Penilaian didasari pada jumlah nilai yang diperoleh kelompok peserta didik.
GI = Group Investigation.
Pada metode ini semua anggota kelompok dituntut untuk merencpesertaan suatu penelitian beserta perencanaan pemecahan masalah yang dihadapi. Kelompok menentukan apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang akan melakspesertaannya berikut bagaimana perencanaan penyajiannya di depan forum kelas. Penilaian didasari pada proses dan hasil kerja kelompok.
AC = Academic-Constructive Controversy.
Pada metode ini setiap anggota kelompok dituntut kemampuannya untuk berada dalam situasi konflik intelektual yang dikembangkan berdasarkan hasil belajar masing-masing, baik bersama anggota sekelompok maupun dengan anggota kelompok lain. Kegiatan pembelajaran ini mengutamakan pencapaian dan pengembangan kualitas pemecahan masalah, pemikiran kritis, pertimbangan, hubungan antarpribadi, kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian didasarkan pada kemampuan setiap anggota maupun kelompok mempertahankan posisi yang dipilihnya.
CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.
melalui berbagai media.
B. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.
1. Pengamatan Sikap
Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria penilaian jurnal adalah sbb:
Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting. Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan. Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara
kronologis.
Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik
menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.
dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ranah sikap Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah keterampilan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah pengetahuan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.
Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau rombongan belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:
• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik • Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana • Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
• Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik
• Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda
• Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya
• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur
• Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah sampai kemampuan tertinggi.
2. Tes tertulis.
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks. 3. Tes Lisan.
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan. Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb:
Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai.
Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
4. Penilaian Melalui Penugasan.
Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah sbb:
Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.
Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.
Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota. Tugasharus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial
ekonomi).
Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas. 5. Tes Praktik.
Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013). Kriteria Tes Praktik adalah sbb:
Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)
Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut harus memenuhi syarat sbb:
Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid). Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi). Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik. 6. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.
Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
7. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.
ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
(1) Melakukan linearisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok seperti tabel berikut ini.
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok (Dalam Silabus)
3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan),
metode ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.
4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada
berbagai tingkatan organisasi
kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan kerja serta
menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis. .
Permasalahan biologi pada berbagai objek biologi, dan tingkat organisasi
kehidupan
Cabang-cabang ilmu dalam biologi dan kaitannya dengan pengembangan karir di masa depan Manfaat mempelajari
biologi bagi diri sendiri dan lingkungan, serta masa depan peradapan bangsa Metode Ilmiah:
mengidektifikasi masalah, membuat hipotesis,
merancang percobaan, menentukan variabel, mengolah data,
mengkomunikasikan Keselamatan Kerja Dan seterusnya
prosedur
(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
(5) Mengidentifikasi nilai-nilai sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan (6) Merancang penilaian sikap.
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.
1. Pengembangkan Materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan). Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu:
Materi Pokok (Silabus)
Materi Pokok (Silabus)
Materi Pembelajar
an Fakta, Konsep,
Prinsip, dan Prosedur
Alternatif Kegiatan Pembelajaran
: Mengamati,
Menanya, Mencoba, Mengasosiasi
, dan Mengomunik
asikan
Pembelajara n (Silabus) Pembelajara
n (Silabus)
Indikator Sikap, Pengethua
n, dan Keterampil
an untuk Penilaian Penillaian (Silabus) Penillaian
(Silabus)
Lulusan yang : Cerdas,
Kreatif, Produktif,
dan Bertanggun
objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda dan lain sebagainya
(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakikat, inti isi. Contoh konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda seperti air, minyak, alkohol, bensin, dan spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah, tidak dapat dimampatkan. Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah didefinisikan.
(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaiatan atau lebih dikenal berupa dalil, rumus, postulat, adagium dan paradigma. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang merupakan prinsip adalah jika air dipanaskan maka akan menguap. Prinsip yang menghubungkan adalah konsep air, konsep panas, dan konsep penguapan. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah hukum, teori, dan azas.
(4) Prosedur, merupkan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Pada pembelajaran biologi contohnya misalnya adalah proses pembuatan telur asin, langkah-langkah membuat sayatan preparat dan lain sebagainya.
Untuk melakukan identifikasi pada materi yang akan diajarkan apakah termasuk fakta, konsep, prinsip, prosedur atau gabungan beberapa diantaranya. Dengan mengetahui jenis materi yang akan dipelajari peserta didik, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya.
Cara mudah untuk menentukan materi itu berupa fakta, konsep, prinisp atau prosedur adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik :
Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik berupa mengingat nama suatu objek, s imbol atau peristiwa? Jika jawabannya Ya, maka materi tersebut merupakan “fakta” Contoh : Nama-nama organ tubuh manusia, macam-macam jenis organel sel.
Apakah kompetensi dasar yang dikuasai peserta didik berupa konsep yang menyatakan suatu definisi, menulis ciri khas sesuatu, mengklasifikasi atau mengelompokkan, beberapa contoh objek sesuai dengan suatu definisi? Kalau jawabannya Ya, maka materi yang diajarkan adalah “konsep”. Contoh : Seorang guru Biologi menunjukkan beberapa tumbuh-tumbuhan kemudian peserta didik diminta mengelompokkan mana yang berakar serabut dan mana yang berakar tunggang.
Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik merupakan hubungan antara beberapa konsep, atau menerapkan hubungan antar berbagai macam konsep, bila jawabannya “Ya”, maka materi yang diajarkan merupakan prinsip. Contoh dalam pembelajaran biologi adalah tentang adanya saling mempengaruhi populasi pada perubahan lingkungan; tikus yang memakan tanaman padi akan semakin banyak karena populasi ular dan burung elang pemangsanya semakin sedikit sedangkan bila kompetensi yang diajarkan harus berupa
langkah-langkah atau prosedur secara urut maka materi tersebut merupakan materi prosedur. Contoh : Seorang guru mengajarkan bagaimana cara mencangkok batang yang baik dan benar
Untuk lebih membantu memudahkan memahami keempat jenis materi tersebut bisa diamati tabel berikut :
Fakta Konsep Prinsip Prosedur
menyebutkan kapan, nama dan dimana
definisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri
penerapan dalil, hukum atau rumus; hipotesis,
hubungan antar
maka ....)
2. Mengembangkan Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan.
3. Merumuskan indikator pencapaian
Dalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-hal berikut ini
(1) Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur, didalamnya terdapat dua unsur, yiatu tingkat kompetensi dan konten (pengetahuandan keterampilan)
(2) Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus
(3) Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal yang tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi inti dan dapat dikembangkan hingga ke tingkat yang paling tinggi untuk mencapai target pencapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik dan daya dukung sekolah dan lingkungannya
(4) Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan
(5) Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan mengkreasi (6) Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta
(7) Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai kompetensi dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi lulusan 4. Mengembangkan alternatif penilaian (Penilaian Autentik)
tabel analisis perlu direlasikan/dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik.
b. Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Pemilihan bentuk penugasan dijabarkan dalam tabel analaisis menjadi aspek-aspek yang digunakan dalam penilaian. Aspek penilaian tugas ini bermanfaat dalam mengembangkan rubrik dan pedoman penskoran. c. Aspek keterampilan melalui tes praktik, proyek dan penilaian portofolio.
Penilaian keterampilan mencakup dua ranah keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai dengan kompetensi lulusan tingkat SMA yang diharapkan, yaitu ranah abstrak dan ranah konkrit. Jabaran penilaian keterampilan pada tabel analisis merinci aspek penilaian yang dilakukan dan direlasikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik.
B. Hasil Analisis Kompetensi
1. Hasil Linierisasi Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
(KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok (Dalam Silabus) 3.1 Memahami
tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan),
metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.
4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai
tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan kerja serta
menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis. .
Permasalahan biologi pada berbagai objek biologi, dan tingkat organisasi kehidupan Cabang-cabang ilmu
dalam biologi dan kaitannya dengan pengembangan karir di masa depan
Manfaat mempelajari biologi bagi diri sendiri dan lingkungan, serta masa depan peradapan bangsa
Metode Ilmiah: mengidektifikasi masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan,
menentukan variabel, mengolah data,
data hasil obervasi tentang berbagai tingkat
keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia.
identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi
keanekaragaman gen, jenis, ekosistem
Keanekaragaman hayati Indonesia(gen, jenis, ekosistem), flora, fauna,
mikroorganisme. Sistem klasifikasi
makhluk hidup: taksan, klasifikasi binomial Garis Wallace, Garis
Weber.
Keunikan hutan hujan tropis, pesisir dan laut Indonesia
Upaya pelestarian kehati Indonesia secara in-situ dan ex-situ Manfaat kehati
(ekonomi, pendidikan, dan ekologis) untuk pembangunan berkelanjutan 3.3 Menerapkan
pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat.
4.3 Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta
Virus
Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
Kasus-kasus penyakit yang disebabkan virus Peran virus dalam
kehidupan
Jenis-jenis partisipasi remaja dalam
menanggulangi persebaran virus HIV dan lainnya
3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk
menggolongkan archaebacteria dan eubacteria
berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan
sistematis.
4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran archaebacteria dan eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis
Kingdom monera
Ciri Archaebacteria dan Eubacteria,
Penanaman bakteri/pour plate/streak plate Pengamatan Koloni
bakteri
Pengecatan gram Pengamatan sel bakteri Pengamatan koloni Pengecatan bakteri Bentuk sel bakteri Peranan bakteri dalam
3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk
menggolongkan protista
berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan peranya dalam kehidupan melalui pengamatan secara teliti dan
sistematis.
4.5 Merencanakan dan melaksanan
pengamatan tentang ciri-ciri dan peran protista dalam kehidupan dan menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk
model/charta/gambar.
Protista
Ciri-ciri umum protista. Ciri-ciri umum Protista
mirip jamur (jamur lendir/ Slime Mold. Ciri-ciri umum Protista
mirip tumbuhan (Alga) Ciri-ciri umum Protista mirip hewan (Protozoa) Peran Protista dalam kehidupan
3.6 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk
menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui
pengamatan secara teliti dan
sistematis.
4.6 Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.
Fungi/Jamur
Ciri-ciri kelompok jamur . dalam hal morfologi, cara memperoleh nutrisi, reproduksi Pengelompokan jamur Peran jamur secara
ekologis, ekonomis, medis, dan
pengembangan iptek
3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk
menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan
morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan
peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi.
4.7 Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek
kehidupan dalam bentuk laporan tertulis
Plantae
Ciri-ciri umum plantae. Tumbuhan lumut. Tumbuhan paku Tumbuhan biji
(Spermatophyta) Manfaat dan peran
tumbuhan dalam ekosistem, manfaat ekonomi, dan dampak turunnya
keanekaragaman tumbuhan bagi ekosistem 3.8 Menerapkan
prinsip klasifikasi untuk
menggolongkan hewan ke dalam filum berdasarkan pengamatan anatomi dan morfologi serta mengaitkan
peranannya dalam kehidupan.
4.8 Menyajikan data tentang perbandingan kompleksitas jaringan penyusun tubuh hewan dan perannya pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.
Animalia Invertebrata Ciri-ciri umum Animalia. Ciri dan klasifikasi
hewan Invertebrata Ciri dan klasifikasi
Hewan Vertebrata. Peranan hewan
3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua
interaksi yang berlangsung didalamnya.
4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan hasilnya dalam berbagai bentuk media
Ekologi
Komponen ekosistem Aliran energi.
Interaksi dalam ekosistem
Daur biogeokimia
3.10 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan
perubahan tersebut bagi kehidupan
4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.
Keseimbangan lingkungan Kerusakan
lingkungan/pencemara n lingkungan.
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif
Aspek Pengetahuan Aspek Ketrampilan Aspek Sikap
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian 3.1
Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalah an pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja
berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. 4.1
Menyajikan data tentang objek dan permasalaha n biologi pada berbagai tingkatan
Perma salaha n biologi pada biologi dan karir di masa depan
Fakta
artikel tentang berbagai permasalahan biologi
Konsep
cabang-cabang ilmu dalam biologi dan kaitannya dengan
pengembangan karir di masa depan
Manfaat mempelajari biologi bagi diri sendiri dan lingkungan, serta masa depan peradapan bangsa. Metode ilmiah
Prinsip :
- Langkah metode ilmiah Prinsip
Keselamatan Kerja di laboratorium
Mengamati Mengamati
atau
mendiskusikan kehidupan masa kini yang berkaitan dengan biologi seperti
kedokteran, gizi,
lingkungan, makanan, penyakit, serta karir dll yang berhubungan dengan biologi
Menanya: Peserta didik dimotivasi untuk membuat
pertanyaan tentang: Kaitan
kedokteran, gizi,
lingkungan, makanan, penyakit, serta karir dll yang berhubungan
1.
Mengide ntifikasi permasal ahan biologi pada berbagai objek biologi, dan tingkat organisas biologi pada berbagai objek biologi, dan tingkat organisas i
kehidupa n.
Tes Tertulis : PG Essai
1. Meran cang 2. Melak ukan 3. Mengk
omuni peserta didik dalam membua t laporan ilmiah dengan menggu nakan rubrik penilian laporan ilmiah lingkup biologi, kerja ilmiah dan
1. Melaksa nakan percoba an dengan menera dengan penuh tanggun g jawab
2. menunj ukkan sikap ilmiah saat menga mati, melapor
Observasi dengan menggun akan skala Sikap 1. Jujur 2. Teliti 3. Disiplin 4. Saling 6. Kerjasa
ma 7. Demok
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian organisasi
kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatik an aspek keselamatan kerja serta menyajikann ya dalam bentuk laporan tertulis
Manfa at memp elajari biologi bagi
percobaan sesuai langkah kerja ilmiah
dengan biologi. Yang akan
dipelajarinya tentang karakteristik, cara
mempelajari Biologi , metode ilmiah dan
keselamatan kerja, serta karir berbasis biologi?
Mengumpulkan data(Eksperime n/Eksplorasi) Membaca teks
atau melihat video tentang kasus-kasus pada
kedokteran, gizi,
lingkungan, makanan, penyakit, serta karir dll yang berhubungan dengan biologi dan
mendiskusikan kaitannya
8.
Menjelas kan cabang-cabang ilmu dalam biologi dan kaitanny a dengan pengemb manfaat mempela jari biologi bagi diri sendiri dan
n hasil perco format lapora n ilmiah sederh aname nyusun makala h yang berisi tentan rencana pengem bangan karir masa depan berbasis biologi
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian Kesela
matan Kerja
dengan biologi Melakukan
studi literatur tentangcabang -cabang biologi, obyek biologi,
permasalahan biologi dan profesi yang berbasis biologi (distimulir dengan
contoh-contoh dan
diperdalam dengan tugas mandiri) Membaca
karya tulis ilmiah biologi sebagai bahan analisis
tentang kerja seorang peneliti biologi dan
menganalisis komponen-komponen dalam karya tulis ilmiah dikaitkan
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian dengan
metode ilmiah dalam biologi Diskusi
aspek-aspek
keselamatan kerja
laboratorium biologi dan menyepakati komitmen bersama untuk melaksanakan secara
tanggung jawab aspek keselamatan kerja di lab Mendesai
kegiatan percobaan sederhana untuk
mempelajari kerja ilmiah
Mencoba Melakukan
percobaan sederhana untuk memahami kerja ilmiah dengan
kegiat an percob aan sederh ana untuk memp elajari kerja ilmiah. 2. Melak
ukan percob aan sederh ana denga n mengg unaka n kerja ilmiah. 9.
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian menentukan
permasalahan, membuat hipotesis, merencanakan percobaan dengan menentukan variabel percobaan, mengolah data pengamatan dan percobaan dan
menampilkann ya dalam tabel/grafik/ske ma.
Mengkomunika sikannya secara tertulis dengan
membuat laporan hasil penelitian dengan format laporan ilmiah sederhana(tug as mandiri)
Mengasosiasika n
Mendiskusikan hasil-hasil
10. Membuat laporan hasil penelitian dengan menggun akan format laporan ilmiah sederhana (tugas mandiri) 11.
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian pengamatan
dan kegiatan tentang ruang lingkup biologi, cabang-cabang biologi,
pengembangan karir dalam biologi, kerja ilmiah dan keselamatan kerja untuk membentuk/m emperbaiki pemahaman tentang ruang lingkup biologi
Mengkomunikasi kan
Mengkomunika sikan secara lisan tentang ruang lingkup biologi, kerja ilmiah dan keselamatan kerja, serta rencana
pengembangan karir masa depan berbasis biologi
Melaporkan
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian secara tertulis
hasil penelitian
3.2
Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaraga man hayati (gen, jenis dan
ekosistem) di Indonesia 4.2
Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaraga man hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data
ancaman kelestarian berbagai keanekaraga hayati Indone Sistem
klasifik
tentang berbagai keanekaragam an
Konsep
keanekaragam an gen, jenis, ekosistem Keanekaragam
an hayati Indonesia. Sistem
klasifikasi makhluk hidup: taksan,
klasifikasi binomial
Mengamati Mengamati
gambar berbagai tingkatan keanekaragama n (gen, jenis dan ekosistem) Indonesia untuk memahami konsep tingkat keanekaragama n hayati
Menanya Peserta didik dimotivasi untuk membuat
pertanyaan tentang: Berbagai
macam
keanekaragama n hayati
Indonesia(gen, jenis,
ekosistem) dan cara Tertulis : PG
Rubrik penilaian praktiku m
1. Melaksa nakan dengan penuh dengan memper hatikan aspek ilmiah saat menga mati, melapor kan secara lisan dan saat diskusi
Observasi dengan menggun akan skala Sikap 1.Jujur 2. Teliti
1. Disip lin
4. Kerjasa ma
5. Demok ratis (dilaksan akan pada saat mengama ti,
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian tumbuhan
khas Indonesia yang
dikomunikasi kan dalam berbagai bentuk media Keunik
an hutan hujan tropis, pesisir kehati Indone sia secara in-situ dan ex-situ Manfa
at kehati (ekono
n
keanekaragama n hayati
Megabiodiversit as Indonesia
Mengumpulkan data
(Eksperimen/Eks plorasi)
Mengamati dan berbagai
tingkat
keanekaragama n hayati
Indonesia dengan contoh berbagai tumbuhan, biji-bijian, kerang-kerangan, insekta, dll sesuai lingkungan sekolah yang dibawa peserta didik
Mengelompokk an berbagai tingkat
keanekaragama n hayati
Indonesia dengan
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian mi,
pendid ikan, dan ekolog is) untuk pemba nguna n berkel anjuta n
contohnya yang dibawa peserta didik
Mengasosiasika n
Mendiskusikan berbagai tingkat
keanekaragama n hayati
Indonesia dan memberi contohnya, memahami garis Wallace dan Weber Mendiskusikan
untuk memahami tentang takson dalam
klasifikasi dan kunci
determinasi dari contoh organisme yang dibawa peserta didik
Mengkomunikasi kan
Mempresentasi kan secara lisan
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian
Prinsip :
-Prosedur Desain
percobaan berkaitan dengan klasifikasi makhluk hidup
tentang
keanekaragama n hayati
Indonesia berdasarkan tingkat
keanekaragama nnya.
Mempresentasi kan takson-takson dalam klasifikasi dan kunci
determinasi
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian mpo
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian dila
kuk an. 8. Menjelas
kan langkah-langkah dalam pengelo mpokka n makhluk hidup. 9. Menjelas
kan pengerti an klasifika si.
10. Me
nentuka n
langkah-langkah pengelo mpokka n dalam sekelom pok objek yang diamati.
11. Me
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian berdasa
rkan 2 kategori dari kelompo k-kelompo k yang telah dihasilka n pada tahapan sebelum nya, dimulai dari kategori yang paling umum hingga kategori yang paling spesifik.
12. Me
mberi nama pada setiap kelompo k yang didapat
13. Me
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian n
kriteria tata nama binomial nomenkl atur.
14. Me
nyebutk an urutan takson dari yang tertinggi hingga takson yang terenda h.
15. Me
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian
16. Me
njelaska n pengerti an kunci dikotom ous.
17. Me
njelaska n manfaat dari klasifika si.
18. Me
nganalis is berbaga i kunci dikotom ous dari masing-masing kelompo k objek yang diamati
Fakta Peta garis
wallace dan weber
Konsep
Mengamati Mengamati
peta garis Wallace dan Weber tentang keanekaragam an hayati
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian Garis
Wallace, Garis Weber Ciri hutan
hujan tropis, pesisir, dan laut.
Keterkaitan antara garis Wallace dan Keunikan
hutan hujan tropis, pesisir dan laut Indonesia
Prosedur Cara
membaca peta garis Wlalace dan Weber
Indonesia Membaca teks
pemanfaatan keanekaragam an hayati Mengamati
film/gambar hutan hujan tropis Indonesia, pesisir dan laut Indonesia untuk mengenal megabiodiversi tas Indonesia Menanya
Peserta didik dimotivasi untuk membuat
pertanyaan tentang: Persebaran
keanekaragama n hayati
Indonesia Hutan hujan
tropis, pesisr dan laut
Megabiodiversit as Indonesia
Mengumpulkan data
hayati di Indonesia berdasar kan garis Walllace dan garis Weber. 2. Mengiden
tifikasi fauna pada setiap wilayah penyebar an di Indonesia .
3. Mengiden tifikasi penyebar an fauna di
Indonesia .
4. Mengiden tifikasi wilayah penyebar an keanekar agaman flora di Indonesia .
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian (Eksperimen/Eks
plorasi)
Menganalisis film/gambar untuk memahami lebih lanjut megabiodiversit as Indonesia mulai dari hutan hujan tropis, pesisir, dan laut.
Mengasosiasika n
Mendiskusikan hubungan antara garis Wallace dan Weber dengan keanekaragaman hayati Indonesia Mengaitkan garis Weber dan Wallace posisi geografis
Indonesia di garis katulistiawa dengan
megabiodiversitas. Mendiskusikan manfaat dari keanekaragaman hayati Indonesia dari segi ekonomi,
isis penyebar an flora dan fauna khas di wilayah Indonesi 6. Mendeskr
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian pendidikan, dan
ekologis untuk pembangunan berkelanjutan. Berdiskusi tentang kemelimpahan keanekaraaman hayati Indonesia untuk
menumbuhkan rasa bangga kepada tanah air dan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Mengkomunikasi kan
Mempresentasikan secara lisan tentang
keanekaragaman hayati Indonesia mulai dari hutan hujan tropis, pesisir, dan laut. Mempresentasikan secara lisan manfaat
keanekaragaman hayati Indosia Fakta :
film tentang penangkaran berbagai satwa
Mengamati Menonton film
tentang penangkaran
1. Indone sia. 2. Menjel
askan
Tes tertulis : PG essai
Penugasa n mencari data tentang
Rubrik penilaian tugas
1. Melaks anakan tugas menca
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian asli Indonesia
Konsep Upaya
pelestarian kehati Indonesia secara in-situ dan ex-situ Manfaat
kehati untuk pembanguna n
berkelanjutan
berbagai satwa asli Indonesia
Menanya Peserta didik dimotivasi untuk membuat
pertanyaan tentang: Tujuan dari
kegiatan penangkaran satwa
Kegiatan lainnya yang berkaitan dengan usaha perlindungan dan pelestarian flora dan fauna Indonesia Tempat-tempat
perlindungan dan pelestarian flora dan fauna Indonesia
Mengumpulkan data
(Eksperimen/Eks plorasi)
Menganalisis penangkaran berbagai satwa
konsep pelesta rian in-situ dan ex-situ. 3. Mengid entifika si jenis-jenis pelesta rian in-situ dan ex-situ. 4. Membe dakan secara in-situ dan ex-situ. 5. Mengid entifika langka yang
2. menun jukkan sikap ilmiah saat menga mati, melapo rkan secara
skala
1. Disip lin
4. Kerjasa ma
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian asli
Indonesiauntuk memahami tujuan pelestarian keanekaragam an hayati Indonesia Mengidentifikas
i berbagai jenis kegiatan upaya perlindungan dan pelestarian biodiversitas Indonesia secara in-situ dan eks-situ
Mengasosiasika n
1. Mendiskusikan pentingnya upaya
perlindungan dan pelestarian biodiversitas Indonesia 2. Diskusi tentang
upaya
perlindungan dan pelestarian biodiversitas Indonesia secara in-situ dan eks-situ
-tempat konser vasi di Indone sia. 6. Menjel
askan perana n kehati bagi kehidu pan manusi a dan sikap manusi a terhad apan kebera daan kehati. 7. Mende skripsi kan manfa at kehati (ekono mi, pendidi kan, dan
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian
Mengkomunikasi kan
Mempresentasi kan secara lisan tentang perlindungan dan pelestarian biodiversitas Indonesia secara in-situ dan eks-situ Membuat
laporan rancangan terobosan baru/ide kreatif tentang upaya pelestarian biodiversitas Indonesia (tugas mandiri individu)
ekologi s) dalam kontek s pemba nguna n berkela njutan. 8. Menjel
askan dampa k negatif berupa hilangn ya kehati akibat ulah manusi a. 9. Membu
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian perma
salaha n yang diberik an oleh guru.
Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat. 4.3
Menyajikan data tentang ciri, replikasi,
Virus
Kasus-kasus penyakit yang disebabkan virus
Konsep
Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi
Mengamati Membaca
berbagai kasus penyakit yang merebak saat ini yang disebabkan oleh virus seperti
influenza, HIV Aids, dan flue burung
Menanya Peserta didik
1. Menjel askan sejarah penem uan virus.
2. Mengg ambar kan struktu r virus.
3. Mengid entifik asi ciri-ciri
Tes Tertulis Essay dimensi Virus HIV atau virus jenis lain
Rubrik Penilaian pembuat an model virrus
1. menun jukkan sikap ilmiah saat menga mati, melapo rkan secara lisan dan saat diskusi denga
Indikator n Indikator n Indikator Penilaian dan peran
virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta
dimotivasi untuk membuat
pertanyaan tentang: Penyebab
berbagai penyakit pada kasus yang dibaca Mekanisme
penularan
Mengumpulkan Data(Eksperime n/Eksplorasi) Mengamati karakteristik virus
danstruktur virus dari charta Mengamati
proses
perkembangbia kan virus pada organisme hidup
Mendiskusikan penyebaran virus HIV dikaitkan dengan ciri perkembangbia kannya
virus.
4. Menjel askan replika si virus setelah
5. Mengkl asifika sikan virus.
6. Memba ndingk an struktu r tubuh virus r tubuh virus.
7. Memba ndingk 3. Kerjasa
ma 4. Demok