• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Model Pembelajaran Saintifik MP Biologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "4. Model Pembelajaran Saintifik MP Biologi"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik.

pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran.

Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian.

Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.

(2)

DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULIAN

A. Latar Belakang B. Tujuan

C. Ruang Lingkup D. Landasan Hukum

1 2 2 3 BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI

A. Pembelajaran Pendekatan Saintifik B. Penilaian Autentik

5 8 BAB III ANALISIS KOMPETENSI

A. Prosedur Analisis B. Hasil Analisis

10 16

BAB IV PENUTUP 35

DAFTAR PUSTAKA 36

(3)

A. Latar Belakang

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

(4)

Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.

Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.

Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.

B. Tujuan

Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan: Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar

(1) Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata pelajaran

(5)

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:

(1) Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik (2) Langkah-langkah analisis kompetensi;

(3) Penilaian otentik; dan

(4) Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum

(6)

PEMBELAJARAN KOMPETENSI

Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan. Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

(7)

menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.

A. Pendekatan Pembelajaran saintifik

(8)

itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).

Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.

(9)

Sesuai dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari natural science, pembelajaran fisika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data/informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.

(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.

(3) Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.

(10)

grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.

Kelima pengalaman belajar (mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan menkomunikasikan) merupakan standar minimal yang harus dibelajarkan kepada siswa melalui model model pembelajaran yang sesuai dengan materi biologi.

Pengalaman belajar tersebut bisa terlaksana pada berbagai model-model pembelajaran antara lain pada pembelajaran kolaboratif:

Contoh Pembelajaran Kolaboratif

Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.

 Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori.

 Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan katagori yang sama.

 Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekanhya.

 Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.

Macam-macam Pembelajaran Kolaboratif

Banyak metode yang dipakai dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif. Beberapa di antaranya dijelaskan berikut ini:

 JP = Jigsaw Proscedure.

Pembelajaran dilakukan dengan cara peserta didik sebagai anggota suatu kelompok diberi tugas yang berbeda-beda mengenai suatu pokok bahasan. Agar masing-masing peserta didik anggota dapat memahami keseluruhan pokok bahasan, tes diberikan dengan materi yang menyeluruh. Penilaian didasari pada rata-rata skor tes kelompok.

(11)

Fokusnya adalah keberhasilan seorang akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok dan demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh terhadap keberhasilan individu peserta didik lainnya. Penilaian didasari pada pencapaian hasil belajar individual maupun kelompok peserta didik

 CI = Complex Instruction

Titik tekan metode ini adalam pelaksanaan suatu proyek yang berorientasi pada penemuan, khususnya dalam bidang sains, matematika, dan ilmu pengetahuan sosial. Fokusnya adalah menumbuhkembangkan ketertarikan semua peserta didiksebagai anggota kelompok terhadap pokok bahasan. Metode ini umumnya digunakan dalam pembelajaran yang bersifat bilingual (menggunakan dua bahasa) dan di antara para peserta didik yang sangat heterogen. Penilaian didasari pada proses dan hasil kerja kelompok.

 TAI = Team Accelerated Instruction.

Metodeini merupakan kombinasi antara pembelajaran kooperatif/kolaboratif dengan pembelajaran individual. Secara bertahap, setiap peserta didik sebagai anggota kelompok diberi soal-soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih dulu. Setelah itu dilakspesertaan penilaian bersama-sama dalam kelompok. Jika soal tahap pertama telah diselesaikan dengan benar, setiap peserta didik mengerjakan soal-soal berikutnya. Namun jika seorang peserta didik belum dapat menyelesaikan soal tahap pertama dengan benar, ia harus menyelesaikan soal lain pada tahap yang sama. Setiap tahapan soal disusun berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasari pada hasil belajar individual maupun kelompok.

 CLS = Cooperative Learning Stuctures.

(12)

didik yang beragam kemampuannya. Tiap kelompok bekerjasama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Satu kelompok hanya menerima dan mengerjakan satu set lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil kerja kelompok.

 TGT = Teams-Games-Tournament.

Pada metode ini, setelah belajar bersama kelompoknya sendiri, para anggota suatu kelompok akan berlomba dengan anggota kelompok lain sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing. Penilaian didasari pada jumlah nilai yang diperoleh kelompok peserta didik.

 GI = Group Investigation.

Pada metode ini semua anggota kelompok dituntut untuk merencpesertaan suatu penelitian beserta perencanaan pemecahan masalah yang dihadapi. Kelompok menentukan apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang akan melakspesertaannya berikut bagaimana perencanaan penyajiannya di depan forum kelas. Penilaian didasari pada proses dan hasil kerja kelompok.

 AC = Academic-Constructive Controversy.

Pada metode ini setiap anggota kelompok dituntut kemampuannya untuk berada dalam situasi konflik intelektual yang dikembangkan berdasarkan hasil belajar masing-masing, baik bersama anggota sekelompok maupun dengan anggota kelompok lain. Kegiatan pembelajaran ini mengutamakan pencapaian dan pengembangan kualitas pemecahan masalah, pemikiran kritis, pertimbangan, hubungan antarpribadi, kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian didasarkan pada kemampuan setiap anggota maupun kelompok mempertahankan posisi yang dipilihnya.

 CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.

(13)

melalui berbagai media.

B. Penilaian Autentik

Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.

Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.

(14)

pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.

Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.

Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.

1. Pengamatan Sikap

Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria penilaian jurnal adalah sbb:

 Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.  Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.

 Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.  Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara

kronologis.

 Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.

 Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik

 menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.

(15)

dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ranah sikap Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah keterampilan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah pengetahuan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.

Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau rombongan belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:

• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik • Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana • Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik

• Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik

• Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda

• Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya

(16)

• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur

• Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah sampai kemampuan tertinggi.

2. Tes tertulis.

Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.

Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks. 3. Tes Lisan.

Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan. Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb:

 Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai.

 Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.

(17)

4. Penilaian Melalui Penugasan.

Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah sbb:

 Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.  Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.

 Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.

 Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.

 Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.

 Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.

 Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota.  Tugasharus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial

ekonomi).

 Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.

 Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas. 5. Tes Praktik.

Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013). Kriteria Tes Praktik adalah sbb:

 Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar.

 Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.

(18)

 Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)

Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut harus memenuhi syarat sbb:

 Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid).  Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.

 Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi).  Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.

 Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.

 Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik. 6. Penilaian Proyek

Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.

Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.

 Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.

 Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.

 Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.

(19)

penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.

Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.

7. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.

Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.

(20)

 Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.

 Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.

 Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.

 Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.

(21)

ANALISIS KOMPETENSI

A. Prosedur Analisis

Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.

Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.

Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut.

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan

kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

(22)

Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.

Kompetensi Deskripsi Kompetensi

Sikap Spiritual

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

(23)

(1) Melakukan linearisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok seperti tabel berikut ini.

Kompetensi Dasar (KI 3)

Kompetensi Dasar (KI 4)

Materi Pokok (Dalam Silabus)

3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan),

metode ilmiah dan prinsip

keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.

4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada

berbagai tingkatan organisasi

kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan kerja serta

menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis. .

 Permasalahan biologi pada berbagai objek biologi, dan tingkat organisasi

kehidupan

 Cabang-cabang ilmu dalam biologi dan kaitannya dengan pengembangan karir di masa depan  Manfaat mempelajari

biologi bagi diri sendiri dan lingkungan, serta masa depan peradapan bangsa  Metode Ilmiah:

mengidektifikasi masalah, membuat hipotesis,

merancang percobaan, menentukan variabel, mengolah data,

mengkomunikasikan  Keselamatan Kerja Dan seterusnya

(24)

prosedur

(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.

(5) Mengidentifikasi nilai-nilai sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan (6) Merancang penilaian sikap.

Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.

1. Pengembangkan Materi pembelajaran

Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan). Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu:

Materi Pokok (Silabus)

Materi Pokok (Silabus)

Materi Pembelajar

an Fakta, Konsep,

Prinsip, dan Prosedur

Alternatif Kegiatan Pembelajaran

: Mengamati,

Menanya, Mencoba, Mengasosiasi

, dan Mengomunik

asikan

Pembelajara n (Silabus) Pembelajara

n (Silabus)

Indikator Sikap, Pengethua

n, dan Keterampil

an untuk Penilaian Penillaian (Silabus) Penillaian

(Silabus)

Lulusan yang : Cerdas,

Kreatif, Produktif,

dan Bertanggun

(25)

objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda dan lain sebagainya

(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakikat, inti isi. Contoh konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda seperti air, minyak, alkohol, bensin, dan spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah, tidak dapat dimampatkan. Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah didefinisikan.

(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaiatan atau lebih dikenal berupa dalil, rumus, postulat, adagium dan paradigma. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang merupakan prinsip adalah jika air dipanaskan maka akan menguap. Prinsip yang menghubungkan adalah konsep air, konsep panas, dan konsep penguapan. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah hukum, teori, dan azas.

(4) Prosedur, merupkan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Pada pembelajaran biologi contohnya misalnya adalah proses pembuatan telur asin, langkah-langkah membuat sayatan preparat dan lain sebagainya.

Untuk melakukan identifikasi pada materi yang akan diajarkan apakah termasuk fakta, konsep, prinsip, prosedur atau gabungan beberapa diantaranya. Dengan mengetahui jenis materi yang akan dipelajari peserta didik, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya.

(26)

Cara mudah untuk menentukan materi itu berupa fakta, konsep, prinisp atau prosedur adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik :

 Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik berupa mengingat nama suatu objek, s imbol atau peristiwa? Jika jawabannya Ya, maka materi tersebut merupakan “fakta” Contoh : Nama-nama organ tubuh manusia, macam-macam jenis organel sel.

 Apakah kompetensi dasar yang dikuasai peserta didik berupa konsep yang menyatakan suatu definisi, menulis ciri khas sesuatu, mengklasifikasi atau mengelompokkan, beberapa contoh objek sesuai dengan suatu definisi? Kalau jawabannya Ya, maka materi yang diajarkan adalah “konsep”. Contoh : Seorang guru Biologi menunjukkan beberapa tumbuh-tumbuhan kemudian peserta didik diminta mengelompokkan mana yang berakar serabut dan mana yang berakar tunggang.

 Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik merupakan hubungan antara beberapa konsep, atau menerapkan hubungan antar berbagai macam konsep, bila jawabannya “Ya”, maka materi yang diajarkan merupakan prinsip. Contoh dalam pembelajaran biologi adalah tentang adanya saling mempengaruhi populasi pada perubahan lingkungan; tikus yang memakan tanaman padi akan semakin banyak karena populasi ular dan burung elang pemangsanya semakin sedikit  sedangkan bila kompetensi yang diajarkan harus berupa

langkah-langkah atau prosedur secara urut maka materi tersebut merupakan materi prosedur. Contoh : Seorang guru mengajarkan bagaimana cara mencangkok batang yang baik dan benar

Untuk lebih membantu memudahkan memahami keempat jenis materi tersebut bisa diamati tabel berikut :

Fakta Konsep Prinsip Prosedur

menyebutkan kapan, nama dan dimana

definisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri

penerapan dalil, hukum atau rumus; hipotesis,

hubungan antar

(27)

maka ....)

2. Mengembangkan Alternatif Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan.

3. Merumuskan indikator pencapaian

Dalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-hal berikut ini

(1) Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur, didalamnya terdapat dua unsur, yiatu tingkat kompetensi dan konten (pengetahuandan keterampilan)

(2) Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus

(3) Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal yang tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi inti dan dapat dikembangkan hingga ke tingkat yang paling tinggi untuk mencapai target pencapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik dan daya dukung sekolah dan lingkungannya

(4) Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan

(5) Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan mengkreasi (6) Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati,

menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta

(7) Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai kompetensi dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi lulusan 4. Mengembangkan alternatif penilaian (Penilaian Autentik)

(28)

tabel analisis perlu direlasikan/dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik.

b. Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Pemilihan bentuk penugasan dijabarkan dalam tabel analaisis menjadi aspek-aspek yang digunakan dalam penilaian. Aspek penilaian tugas ini bermanfaat dalam mengembangkan rubrik dan pedoman penskoran. c. Aspek keterampilan melalui tes praktik, proyek dan penilaian portofolio.

Penilaian keterampilan mencakup dua ranah keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai dengan kompetensi lulusan tingkat SMA yang diharapkan, yaitu ranah abstrak dan ranah konkrit. Jabaran penilaian keterampilan pada tabel analisis merinci aspek penilaian yang dilakukan dan direlasikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik.

B. Hasil Analisis Kompetensi

1. Hasil Linierisasi Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

(KI 3)

Kompetensi Dasar (KI 4)

Materi Pokok (Dalam Silabus) 3.1 Memahami

tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan),

metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.

4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai

tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan kerja serta

menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis. .

 Permasalahan biologi pada berbagai objek biologi, dan tingkat organisasi kehidupan  Cabang-cabang ilmu

dalam biologi dan kaitannya dengan pengembangan karir di masa depan

 Manfaat mempelajari biologi bagi diri sendiri dan lingkungan, serta masa depan peradapan bangsa

 Metode Ilmiah: mengidektifikasi masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan,

menentukan variabel, mengolah data,

(29)

data hasil obervasi tentang berbagai tingkat

keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia.

identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi

keanekaragaman gen, jenis, ekosistem

 Keanekaragaman hayati Indonesia(gen, jenis, ekosistem), flora, fauna,

mikroorganisme.  Sistem klasifikasi

makhluk hidup: taksan, klasifikasi binomial  Garis Wallace, Garis

Weber.

 Keunikan hutan hujan tropis, pesisir dan laut Indonesia

 Upaya pelestarian kehati Indonesia secara in-situ dan ex-situ  Manfaat kehati

(ekonomi, pendidikan, dan ekologis) untuk pembangunan berkelanjutan 3.3 Menerapkan

pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat.

4.3 Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta

Virus

 Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi

 Kasus-kasus penyakit yang disebabkan virus  Peran virus dalam

kehidupan

 Jenis-jenis partisipasi remaja dalam

menanggulangi persebaran virus HIV dan lainnya

3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk

menggolongkan archaebacteria dan eubacteria

berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan

sistematis.

4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran archaebacteria dan eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis

Kingdom monera

 Ciri Archaebacteria dan Eubacteria,

 Penanaman bakteri/pour plate/streak plate  Pengamatan Koloni

bakteri

 Pengecatan gram  Pengamatan sel bakteri  Pengamatan koloni  Pengecatan bakteri  Bentuk sel bakteri  Peranan bakteri dalam

(30)

3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk

menggolongkan protista

berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan peranya dalam kehidupan melalui pengamatan secara teliti dan

sistematis.

4.5 Merencanakan dan melaksanan

pengamatan tentang ciri-ciri dan peran protista dalam kehidupan dan menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk

model/charta/gambar.

Protista

 Ciri-ciri umum protista.  Ciri-ciri umum Protista

mirip jamur (jamur lendir/ Slime Mold.  Ciri-ciri umum Protista

mirip tumbuhan (Alga)  Ciri-ciri umum Protista mirip hewan (Protozoa) Peran Protista dalam kehidupan

3.6 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk

menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui

pengamatan secara teliti dan

sistematis.

4.6 Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.

Fungi/Jamur

 Ciri-ciri kelompok jamur . dalam hal morfologi, cara memperoleh nutrisi, reproduksi  Pengelompokan jamur  Peran jamur secara

ekologis, ekonomis, medis, dan

pengembangan iptek

3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk

menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan

morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan

peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi.

4.7 Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek

kehidupan dalam bentuk laporan tertulis

Plantae

 Ciri-ciri umum plantae.  Tumbuhan lumut.  Tumbuhan paku  Tumbuhan biji

(Spermatophyta)  Manfaat dan peran

tumbuhan dalam ekosistem, manfaat ekonomi, dan dampak turunnya

keanekaragaman tumbuhan bagi ekosistem 3.8 Menerapkan

prinsip klasifikasi untuk

menggolongkan hewan ke dalam filum berdasarkan pengamatan anatomi dan morfologi serta mengaitkan

peranannya dalam kehidupan.

4.8 Menyajikan data tentang perbandingan kompleksitas jaringan penyusun tubuh hewan dan perannya pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.

Animalia Invertebrata  Ciri-ciri umum Animalia.  Ciri dan klasifikasi

hewan Invertebrata  Ciri dan klasifikasi

Hewan Vertebrata.  Peranan hewan

(31)

3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua

interaksi yang berlangsung didalamnya.

4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan hasilnya dalam berbagai bentuk media

Ekologi

 Komponen ekosistem  Aliran energi.

 Interaksi dalam ekosistem

 Daur biogeokimia

3.10 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan

perubahan tersebut bagi kehidupan

4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.

Keseimbangan lingkungan  Kerusakan

lingkungan/pencemara n lingkungan.

(32)

Kompetensi

Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif

Aspek Pengetahuan Aspek Ketrampilan Aspek Sikap

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian 3.1

Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalah an pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja

berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. 4.1

Menyajikan data tentang objek dan permasalaha n biologi pada berbagai tingkatan

 Perma salaha n biologi pada biologi dan karir di masa depan

Fakta

 artikel tentang berbagai permasalahan biologi

Konsep

 cabang-cabang ilmu dalam biologi dan kaitannya dengan

pengembangan karir di masa depan

 Manfaat mempelajari biologi bagi diri sendiri dan lingkungan, serta masa depan peradapan bangsa.  Metode ilmiah

Prinsip :

- Langkah metode ilmiah  Prinsip

Keselamatan Kerja di laboratorium

Mengamati  Mengamati

atau

mendiskusikan kehidupan masa kini yang berkaitan dengan biologi seperti

kedokteran, gizi,

lingkungan, makanan, penyakit, serta karir dll yang berhubungan dengan biologi

Menanya: Peserta didik dimotivasi untuk membuat

pertanyaan tentang:  Kaitan

kedokteran, gizi,

lingkungan, makanan, penyakit, serta karir dll yang berhubungan

1.

Mengide ntifikasi permasal ahan biologi pada berbagai objek biologi, dan tingkat organisas biologi pada berbagai objek biologi, dan tingkat organisas i

kehidupa n.

Tes Tertulis : PG Essai

1. Meran cang 2. Melak ukan 3. Mengk

omuni peserta didik dalam membua t laporan ilmiah dengan menggu nakan rubrik penilian laporan ilmiah lingkup biologi, kerja ilmiah dan

1. Melaksa nakan percoba an dengan menera dengan penuh tanggun g jawab

2. menunj ukkan sikap ilmiah saat menga mati, melapor

Observasi dengan menggun akan skala Sikap 1. Jujur 2. Teliti 3. Disiplin 4. Saling 6. Kerjasa

ma 7. Demok

(33)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian organisasi

kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatik an aspek keselamatan kerja serta menyajikann ya dalam bentuk laporan tertulis

 Manfa at memp elajari biologi bagi

percobaan sesuai langkah kerja ilmiah

dengan biologi.  Yang akan

dipelajarinya tentang karakteristik, cara

mempelajari Biologi , metode ilmiah dan

keselamatan kerja, serta karir berbasis biologi?

Mengumpulkan data(Eksperime n/Eksplorasi)  Membaca teks

atau melihat video tentang kasus-kasus pada

kedokteran, gizi,

lingkungan, makanan, penyakit, serta karir dll yang berhubungan dengan biologi dan

mendiskusikan kaitannya

8.

Menjelas kan cabang-cabang ilmu dalam biologi dan kaitanny a dengan pengemb manfaat mempela jari biologi bagi diri sendiri dan

n hasil perco format lapora n ilmiah sederh aname nyusun makala h yang berisi tentan rencana pengem bangan karir masa depan berbasis biologi

(34)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian  Kesela

matan Kerja

dengan biologi  Melakukan

studi literatur tentangcabang -cabang biologi, obyek biologi,

permasalahan biologi dan profesi yang berbasis biologi (distimulir dengan

contoh-contoh dan

diperdalam dengan tugas mandiri)  Membaca

karya tulis ilmiah biologi sebagai bahan analisis

tentang kerja seorang peneliti biologi dan

menganalisis komponen-komponen dalam karya tulis ilmiah dikaitkan

(35)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian dengan

metode ilmiah dalam biologi  Diskusi

aspek-aspek

keselamatan kerja

laboratorium biologi dan menyepakati komitmen bersama untuk melaksanakan secara

tanggung jawab aspek keselamatan kerja di lab  Mendesai

kegiatan percobaan sederhana untuk

mempelajari kerja ilmiah

Mencoba  Melakukan

percobaan sederhana untuk memahami kerja ilmiah dengan

kegiat an percob aan sederh ana untuk memp elajari kerja ilmiah. 2. Melak

ukan percob aan sederh ana denga n mengg unaka n kerja ilmiah. 9.

(36)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian menentukan

permasalahan, membuat hipotesis, merencanakan percobaan dengan menentukan variabel percobaan, mengolah data pengamatan dan percobaan dan

menampilkann ya dalam tabel/grafik/ske ma.

 Mengkomunika sikannya secara tertulis dengan

membuat laporan hasil penelitian dengan format laporan ilmiah sederhana(tug as mandiri)

Mengasosiasika n

 Mendiskusikan hasil-hasil

10. Membuat laporan hasil penelitian dengan menggun akan format laporan ilmiah sederhana (tugas mandiri) 11.

(37)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian pengamatan

dan kegiatan tentang ruang lingkup biologi, cabang-cabang biologi,

pengembangan karir dalam biologi, kerja ilmiah dan keselamatan kerja untuk membentuk/m emperbaiki pemahaman tentang ruang lingkup biologi

Mengkomunikasi kan

 Mengkomunika sikan secara lisan tentang ruang lingkup biologi, kerja ilmiah dan keselamatan kerja, serta rencana

pengembangan karir masa depan berbasis biologi

 Melaporkan

(38)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian secara tertulis

hasil penelitian

3.2

Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaraga man hayati (gen, jenis dan

ekosistem) di Indonesia 4.2

Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaraga man hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data

ancaman kelestarian berbagai keanekaraga hayati Indone  Sistem

klasifik

tentang berbagai keanekaragam an

Konsep

 keanekaragam an gen, jenis, ekosistem  Keanekaragam

an hayati Indonesia.  Sistem

klasifikasi makhluk hidup: taksan,

klasifikasi binomial

Mengamati  Mengamati

gambar berbagai tingkatan keanekaragama n (gen, jenis dan ekosistem) Indonesia untuk memahami konsep tingkat keanekaragama n hayati

Menanya Peserta didik dimotivasi untuk membuat

pertanyaan tentang:  Berbagai

macam

keanekaragama n hayati

Indonesia(gen, jenis,

ekosistem) dan cara Tertulis : PG

Rubrik penilaian praktiku m

1. Melaksa nakan dengan penuh dengan memper hatikan aspek ilmiah saat menga mati, melapor kan secara lisan dan saat diskusi

Observasi dengan menggun akan skala Sikap 1.Jujur 2. Teliti

1. Disip lin

4. Kerjasa ma

5. Demok ratis (dilaksan akan pada saat mengama ti,

(39)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian tumbuhan

khas Indonesia yang

dikomunikasi kan dalam berbagai bentuk media  Keunik

an hutan hujan tropis, pesisir kehati Indone sia secara in-situ dan ex-situ  Manfa

at kehati (ekono

n

keanekaragama n hayati

 Megabiodiversit as Indonesia

Mengumpulkan data

(Eksperimen/Eks plorasi)

 Mengamati dan berbagai

tingkat

keanekaragama n hayati

Indonesia dengan contoh berbagai tumbuhan, biji-bijian, kerang-kerangan, insekta, dll sesuai lingkungan sekolah yang dibawa peserta didik

 Mengelompokk an berbagai tingkat

keanekaragama n hayati

Indonesia dengan

(40)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian mi,

pendid ikan, dan ekolog is) untuk pemba nguna n berkel anjuta n

contohnya yang dibawa peserta didik

Mengasosiasika n

 Mendiskusikan berbagai tingkat

keanekaragama n hayati

Indonesia dan memberi contohnya, memahami garis Wallace dan Weber  Mendiskusikan

untuk memahami tentang takson dalam

klasifikasi dan kunci

determinasi dari contoh organisme yang dibawa peserta didik

Mengkomunikasi kan

 Mempresentasi kan secara lisan

(41)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian

Prinsip :

-Prosedur  Desain

percobaan berkaitan dengan klasifikasi makhluk hidup

tentang

keanekaragama n hayati

Indonesia berdasarkan tingkat

keanekaragama nnya.

 Mempresentasi kan takson-takson dalam klasifikasi dan kunci

determinasi

(42)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian mpo

(43)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian dila

kuk an. 8. Menjelas

kan langkah-langkah dalam pengelo mpokka n makhluk hidup. 9. Menjelas

kan pengerti an klasifika si.

10. Me

nentuka n

langkah-langkah pengelo mpokka n dalam sekelom pok objek yang diamati.

11. Me

(44)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian berdasa

rkan 2 kategori dari kelompo k-kelompo k yang telah dihasilka n pada tahapan sebelum nya, dimulai dari kategori yang paling umum hingga kategori yang paling spesifik.

12. Me

mberi nama pada setiap kelompo k yang didapat

13. Me

(45)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian n

kriteria tata nama binomial nomenkl atur.

14. Me

nyebutk an urutan takson dari yang tertinggi hingga takson yang terenda h.

15. Me

(46)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian

16. Me

njelaska n pengerti an kunci dikotom ous.

17. Me

njelaska n manfaat dari klasifika si.

18. Me

nganalis is berbaga i kunci dikotom ous dari masing-masing kelompo k objek yang diamati

Fakta  Peta garis

wallace dan weber

Konsep

Mengamati  Mengamati

peta garis Wallace dan Weber tentang keanekaragam an hayati

(47)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian  Garis

Wallace, Garis Weber  Ciri hutan

hujan tropis, pesisir, dan laut.

 Keterkaitan antara garis Wallace dan  Keunikan

hutan hujan tropis, pesisir dan laut Indonesia

Prosedur  Cara

membaca peta garis Wlalace dan Weber

Indonesia  Membaca teks

pemanfaatan keanekaragam an hayati  Mengamati

film/gambar hutan hujan tropis Indonesia, pesisir dan laut Indonesia untuk mengenal megabiodiversi tas Indonesia Menanya

Peserta didik dimotivasi untuk membuat

pertanyaan tentang:  Persebaran

keanekaragama n hayati

Indonesia  Hutan hujan

tropis, pesisr dan laut

 Megabiodiversit as Indonesia

Mengumpulkan data

hayati di Indonesia berdasar kan garis Walllace dan garis Weber. 2. Mengiden

tifikasi fauna pada setiap wilayah penyebar an di Indonesia .

3. Mengiden tifikasi penyebar an fauna di

Indonesia .

4. Mengiden tifikasi wilayah penyebar an keanekar agaman flora di Indonesia .

(48)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian (Eksperimen/Eks

plorasi)

 Menganalisis film/gambar untuk memahami lebih lanjut megabiodiversit as Indonesia mulai dari hutan hujan tropis, pesisir, dan laut.

Mengasosiasika n

Mendiskusikan hubungan antara garis Wallace dan Weber dengan keanekaragaman hayati Indonesia Mengaitkan garis Weber dan Wallace posisi geografis

Indonesia di garis katulistiawa dengan

megabiodiversitas. Mendiskusikan manfaat dari keanekaragaman hayati Indonesia dari segi ekonomi,

isis penyebar an flora dan fauna khas di wilayah Indonesi 6. Mendeskr

(49)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian pendidikan, dan

ekologis untuk pembangunan berkelanjutan. Berdiskusi tentang kemelimpahan keanekaraaman hayati Indonesia untuk

menumbuhkan rasa bangga kepada tanah air dan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Mengkomunikasi kan

Mempresentasikan secara lisan tentang

keanekaragaman hayati Indonesia mulai dari hutan hujan tropis, pesisir, dan laut. Mempresentasikan secara lisan manfaat

keanekaragaman hayati Indosia Fakta :

 film tentang penangkaran berbagai satwa

Mengamati  Menonton film

tentang penangkaran

1. Indone sia. 2. Menjel

askan

Tes tertulis : PG essai

Penugasa n mencari data tentang

Rubrik penilaian tugas

1. Melaks anakan tugas menca

(50)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian asli Indonesia

Konsep  Upaya

pelestarian kehati Indonesia secara in-situ dan ex-situ  Manfaat

kehati untuk pembanguna n

berkelanjutan

berbagai satwa asli Indonesia

Menanya Peserta didik dimotivasi untuk membuat

pertanyaan tentang:  Tujuan dari

kegiatan penangkaran satwa

 Kegiatan lainnya yang berkaitan dengan usaha perlindungan dan pelestarian flora dan fauna Indonesia  Tempat-tempat

perlindungan dan pelestarian flora dan fauna Indonesia

Mengumpulkan data

(Eksperimen/Eks plorasi)

 Menganalisis penangkaran berbagai satwa

konsep pelesta rian in-situ dan ex-situ. 3. Mengid entifika si jenis-jenis pelesta rian in-situ dan ex-situ. 4. Membe dakan secara in-situ dan ex-situ. 5. Mengid entifika langka yang

2. menun jukkan sikap ilmiah saat menga mati, melapo rkan secara

skala

1. Disip lin

4. Kerjasa ma

(51)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian asli

Indonesiauntuk memahami tujuan pelestarian keanekaragam an hayati Indonesia  Mengidentifikas

i berbagai jenis kegiatan upaya perlindungan dan pelestarian biodiversitas Indonesia secara in-situ dan eks-situ

Mengasosiasika n

1. Mendiskusikan pentingnya upaya

perlindungan dan pelestarian biodiversitas Indonesia 2. Diskusi tentang

upaya

perlindungan dan pelestarian biodiversitas Indonesia secara in-situ dan eks-situ

-tempat konser vasi di Indone sia. 6. Menjel

askan perana n kehati bagi kehidu pan manusi a dan sikap manusi a terhad apan kebera daan kehati. 7. Mende skripsi kan manfa at kehati (ekono mi, pendidi kan, dan

(52)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian

Mengkomunikasi kan

 Mempresentasi kan secara lisan tentang perlindungan dan pelestarian biodiversitas Indonesia secara in-situ dan eks-situ  Membuat

laporan rancangan terobosan baru/ide kreatif tentang upaya pelestarian biodiversitas Indonesia (tugas mandiri individu)

ekologi s) dalam kontek s pemba nguna n berkela njutan. 8. Menjel

askan dampa k negatif berupa hilangn ya kehati akibat ulah manusi a. 9. Membu

(53)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian perma

salaha n yang diberik an oleh guru.

Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat. 4.3

Menyajikan data tentang ciri, replikasi,

Virus

Kasus-kasus penyakit yang disebabkan virus

Konsep

 Ciri-ciri virus: struktur dan reproduksi

Mengamati  Membaca

berbagai kasus penyakit yang merebak saat ini yang disebabkan oleh virus seperti

influenza, HIV Aids, dan flue burung

Menanya Peserta didik

1. Menjel askan sejarah penem uan virus.

2. Mengg ambar kan struktu r virus.

3. Mengid entifik asi ciri-ciri

Tes Tertulis  Essay dimensi Virus HIV atau virus jenis lain

Rubrik Penilaian pembuat an model virrus

1. menun jukkan sikap ilmiah saat menga mati, melapo rkan secara lisan dan saat diskusi denga

(54)

Indikator n Indikator n Indikator Penilaian dan peran

virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta

dimotivasi untuk membuat

pertanyaan tentang:  Penyebab

berbagai penyakit pada kasus yang dibaca  Mekanisme

penularan

Mengumpulkan Data(Eksperime n/Eksplorasi)  Mengamati karakteristik virus

danstruktur virus dari charta  Mengamati

proses

perkembangbia kan virus pada organisme hidup

 Mendiskusikan penyebaran virus HIV dikaitkan dengan ciri perkembangbia kannya

virus.

4. Menjel askan replika si virus setelah

5. Mengkl asifika sikan virus.

6. Memba ndingk an struktu r tubuh virus r tubuh virus.

7. Memba ndingk 3. Kerjasa

ma 4. Demok

Gambar

tabel  analisis  perlu  direlasikan/dihubungkan  dengan  kegiatan
gambar berbagai
gambar berbagai
gambar dan memahami
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian rumusan masalah tersebut maka dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: (1) Mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran dengan

4.1 Pengujian Database format Paradox (*.db) Untuk pengujian database dengan format Paradox (*.db), file yang digunakan sebagai contoh pengujian adalah file Coba1.db,

Prinsip tersebut pada hakekatnya adalah perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, sehingga dalam melaksanakan pembangunan lingkungan tetap terjaga dengan baik.. Kata

[r]

Profil respon dan aktivitas siswa SMP pada pembelajaran fisika berbasis Hipothetical Learning Trajector (HLT). Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Aplikasi zeolit dalam air sumur untuk keadaan maksimal dilakukan dengan cara memasukkan 0,125 gram zeolit kedalam 50 mL air sumur pada pH dan waktu kontak maksimal yang telah

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan proses bisnis yang menghambat pencapaian standar kualitas bahan baku obat tradisional dan mengembangkan