• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Paket Intervensi (Pembagian Leaflet, Diskusi Kelompok, Kartu Monitoring Minum Tablet Penambah Darah) Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Paket Intervensi (Pembagian Leaflet, Diskusi Kelompok, Kartu Monitoring Minum Tablet Penambah Darah) Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Paket Intervensi (Pembagian Leaflet, Diskusi Kelompok, Kartu Monitoring Minum Tablet Penambah Darah) Terhadap Peningkatan Kadar

Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

Aat Agustini.1,2Bony Wiem Lestari.1,3Ridad Agoes.1,4

1

Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung.2Akademi Keperawatan YPIB Majalengka.3Departemen Epidemiologi dan Biostatistika, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung. 4Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Bandung.

Abstrak

Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia masih cukup tinggi. Anemia defisiensi zat besi merupakan anemia yang sering terjadi pada ibu hamil. Salah satu program pemerintah untuk menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil adalah pemberian tablet zat besi sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Namun, pelaksanaan program tersebut tidak disertai dengan upaya kesehatan lainnya untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil agar mengkonsumsi tablet zat besi tersebut. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengukur pengaruh paket Intervensi (pembagian leaflet, diskusi kelompok, kartu monitoring minum tablet penambah darah) terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka.

Penelitian ini merupakan studi kuasi ekperimen dengan rancangan “randomized controlled trial “. Pengambilan sampel ibu hamil dilakukan secara proportional random sampling. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi lalu dibagi ke dalam kelompok intervensi dan kontrol sebanyak masing-masing 44 orang dengan menggunakan randomisasi blok. Analisis data dilakukan dengan membandingkan peningkatan kadar Hb ibu hamil pada kelompok intervensi dan kontrol menggunakan uji t-tidak berpasangan dengan nilai kemaknaan p˂0,05.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan kadar hemoglobin sebesar 0,29 gr/dl ± 0,14 dari nilai rata-rata awal pada kelompok kontrol, sedangkan pada kelompok intervensi terdapat peningkatan kadar hemoglobin sebesar 0,75 gr/dl ± 0,31 dengan nilai p ˂ 0,01 . Selain itu, terdapat perubahan proporsi dari anemia menjadi tidak anemia sebesar 25 % pada kelompok intervensi dan 4,5% pada kelompok kontrol dengan nilai p = 0,007.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian paket intervensi berupa pembagian leaflet, diskusi kelompok, kartu monitoring minum tablet penambah darah pada ibu hamil dengan anemia dapat memperbaiki status anemia. Kebijakan untuk mendukung pelaksanaan paket intervensi tersebut di lapangan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil terhadap pentingnya konsumsi zat besi saat kehamilan dalam rangka menurunkan angka komplikasi akibat anemia.

(2)

The Impact of Intervention Package (Leaflet Distribution, Group Discussion, Monitoring Card of Iron Tablets Consumption) towards Hemoglobin Levels

Increase In Pregnant Women with Anemia In Sukahaji Sub-District, Majalengka District

Aat Agustini,1,2Bony Wiem Lestari,1,3Ridad Agoes1,4

1

Master of Public Health Sciences Program, Medical Faculty, Padjadjaran University Bandung.

2

YPIB Nursing Academy Majalengka. 3 Epidemiology and Biostatistics Department, Medical Faculty, Padjadjaran University Bandung.4Public Health Sciences Department, Medical Faculty, Bandung.

Abstract

The prevalence of anemia in pregnant women in Indonesia is still quite high. Iron deficiency anemia is a common anemia in pregnant women. One of the government programs to reduce the incidence of anemia in pregnant women is giving iron tablets to 90 tablets during pregnancy. However, the implementation of the program is not accompanied by other health efforts to increase awareness of pregnant women to consume the iron tablets. Therefore, the authors are interested in measuring the impact of the intervention package (leaflets distribution, group discussion, monitoring card of iron tablets consumption) to increase hemoglobin levels of pregnant women in Sukahaji Sub-District, Majalengka District.

This study was a quasi-experimental study with a randomized controlled trial design. Sampling in pregnant women was conducted by proportional random sampling. Subjects who met the inclusion criteria were divided into intervention and control as many as 44 people each by using block randomization. Data analysis was performed to compare the increase in hemoglobin levels of pregnant women in the intervention and control groups by using unpaired t-test with a significance p value of ≤ 0.05.

The study results showed there was an increase in hemoglobin level of 0.29 g / dl ± 0.14 of the average initial value of the control group, whereas in the intervention group there was an increase in hemoglobin level of 0.75 g / dl ± 0.31 with p value of ≤ 0.01. In addition, there was a change in the proportion of anemia that became non anemia by 25% in the intervention group and 4.5% in the control group with p value of 0.007.

(3)

I. PENDAHULUAN

Menurut World Health Organization (WHO) anemia pada ibu hamil merupakan keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil kurang dari 11 gr/dl.1 WHO memperkirakan anemia pada kehamilan di negara berkembang mencapai 43% pada ibu hamil usia reproduksi dan 33,1 % pada ibu tidak hamil usia reproduksi. Di negara industri, estimasi ibu hamil dengan anemia mencapai 18%, dan sekitar 15% diantaranya akan berkembang menjadi komplikasi dalam kehamilan bahkan dapat mengancam jiwanya.2,3

WHO melaporkan bahwa prevalensi anemia ibu hamil di negara berkembang yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-75%.1Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, prevalensi anemia pada kehamilan di Indonesia masih tinggi yaitu sekitar 40,1%.4 sedangkan angka kejadian anemia menurut Riskesdas tahun 2010 adalah sebesar 80,7%.5

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2010, cakupan pemberian tablet besi di Kabupaten Majalengka berada di urutan ke 21 dari 25 kabupaten. Cakupan pemberian tablet besi di Kabupaten Majalengka baru mencapai 78,2 % dari angka target sebesar 90 %.6 Data hasil pemetaan yang dilaksanakan oleh Kanwil Depkes Jawa Barat dan FKM UI pada tahun 2003 di Kabupaten Majalengka di dapatkan angka anemia mencapai 55,2 %. Tahun 2010 angka prevalensi anemia ibu hamil sebesar 5,69 % dan pada tahun 2011 sebesar 5,72 %.7

(4)

Prevalensi anemia yang paling tinggi terdapat di Puskesmas Sukahaji yaitu sebesar 39,84%. Tingginya prevalensi anemia ibu hamil di Puskesmas Sukahaji dikarenakan adanya peningkatan deteksi dini karena ketersediaan sarana diagnostik sehingga pelaporan menjadi lebih baik. Anemia pada ibu hamil dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat bila prevalensi > 20 %.7

Salah satu program pemerintah sejak tahun 1970 dalam mengatasi masalah anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil yaitu pemberian tablet zat besi sebanyak 90 tablet selama periode kehamilan. Salah satu kunci keberhasilan program kesehatan adalah promosi kesehatan secara luas kepada masyarakat melalui Puskesmas dan Posyandu.8,9

Promosi kesehatan dengan metode pendidikan kesehatan pada ibu hamil merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet zat besi. Namun, hal ini belum dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan cakupan pemberian zat besi pada ibu hamil. Pendidikan kesehatan berupa metode ceramah, audio visual, leaflet, demonstrasi atau simulasi dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil untuk mengkonsumsi zat besi secara teratur.10 Oleh karena itu, penggabungan beberapa metode seperti pembagian leaflet, diskusi kelompok dan kartu monitoring minum tablet penambah darah diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan ibu hamil sehingga dapat menurunkan angka kejadian anemia.

(5)

tablet penambah darah) terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil di Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan studi kuasi ekperimen dengan rancangan randomized controlled trial. Subjek pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sukahaji Kabupaten Majalengka.

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah ibu hamil dengan anemia pada trimester I kehamilan 11 sampai 12 minggu. Status anemia ditentukan sesuai dengan kriteria WHO yaitu bila kadar Hb kurang dari 11 gr/dl.

Pemilihan sampel ibu hamil dilakukan secara proportional random sampling. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi lalu dibagi ke dalam kelompok intervensi dan kontrol sebanyak masing-masing 44 orang dengan menggunakan randomisasi blok. Pada kelompok intervensi diberikan perlakuan berupa pembagian leaflet, diskusi kelompok, kartu monitoring minum tablet penambah darah selama tiga bulan. Variabel yang diukur pada penelitian ini meliputi : umur, pekerjaan, pendidikan, jumlah anggota keluarga, persalinan sebelumnya, interval kehamilan dan persalinan terakhir dan kadar Hb ibu hamil. Data numerik disajikan dalam bentuk rata-rata ± SD, sedangkan data kategori disajikan dalam bentuk prosentase. Analisis data dilakukan dengan membandingkan peningkatan kadar Hb ibu hamil pada kelompok intervensi dan kontrol menggunakan uji t-tidak berpasangan dengan nilai kemaknaan p˂0,05. Analisis statistik dilakukan

(6)

Penelitian ini telah mendapat persetujuan etik dari Komite Etik Fakultas Kedokteran UNPAD No. 220/UN6.C2.1.2/KEPK/PN/2013. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sukahaji Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka pada bulan Juni sampai September 2013.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan skrining anemia pada 161 ibu hamil dari delapan desa di Kecamatan Sukahaji didapatkan 88 orang mengalami anemia. Adapun karakteristik subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini.

Tabel 3.1 Karakteristik Responden

Karakteristik Responden

Intervensi Kontrol

n= 44 % n= 44 % Nilai p

Umur

Berisiko (<20 tahun dan > 35 tahun)

18 41 14 32 0,375

Tidak berisiko (20 – 35 Tahun) 26 59 30 68

Pekerjaan

Tidak bekerja 35 80 37 84 0,580

Bekerja 9 20 7 16

Pendidikan

Dasar Jika < SMP 10 23 31 71

Menengah Jika SMA 23 52 3 7 0,000

Tinggi Jika > SMA 11 25 10 23

Jumlah Anggota keluarga

Besar apabila > 7 orang 12 27 17 38

Sedang apabila 5-7 orang 19 43 17 39 0,505

Kecil apabila 2-4 ) orang 13 30 10 23

Paritas

Grande multipara (Paritas >5) 2 5 7 16

Multipara (Paritas 2-5) 37 84 31 70 0,183

Primipara (paritas 1 ) 5 11 6 14

Interval Jarak Kehamilan dan Persalinan

Berisiko < 2 tahun 14 32 11 25 0,478

(7)

Pengaruh pemberian paket intervensi berupa pembagian leaflet, diskusi kelompok, kartu monitoring minum tablet penambah darah pada ibu hamil di kelompok kontrol dapat meningkatkan kadar Hb sebesar 0,29 gr/dl ± 0,14 dari nilai rata-rata awal pada kelompok kontrol, sedangkan pada kelompok intervensi terdapat peningkatan kadar hemoglobin sebesar 0,75 gr/dl ± 0,31 dengan nilai p ˂

0,001, sebagaimana tercantum di tabel 3.2. Selain itu, terdapat perubahan proporsi dari anemia menjadi tidak anemia sebesar 25 % pada kelompok intervensi dan 4,5% pada kelompok kontrol dengan nilai p = 0,007 (tabel 3.3).

Tabel 3.2 Peningkatan Kadar Hb pada kelompok intervensi dan kontrol

Kelompok N Rerata±SD Nilai p

Hb

Kelompok intervensi 44 0,75±0,31

˂ 0,001

Kelompok Kontrol 44 0,29±0,14

Keterangan: Nilai p dihitung berdasarkan uji Chi-Square

Tabel 3.3 Proporsi Anemia setelah dilakukan intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol

Variabel

Kelompok Intervensi

Kelompok

Kontrol Nilai p

N % N %

Anemia Ibu Hamil

Anemia (< 11 gr/dl) 33 75,0 42 95,5 0,007

Tidak anemia (> 11 gr/dl) 11 25,0 2 4,5

Keterangan: Nilai p dihitung berdasarkan uji Chi-Square

(8)

kesehatan tentang zat besi menunjukkan pengaruh yang positif terhadap pengetahuan gizi tentang zat besi dan kaitannya dalam pembentukan sel darah merah.11

Peningkatan kadar Hb pada kelompok intervensi dapat pula terjadi akibat peningkatan pengetahuan ibu hamil akibat pendidikan kesehatan yang diberikan. Tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh paparan informasi yang diperoleh seseorang. Namun, penelitian lain menunjukan bahwa pemberian evidence based leaflet dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tetapi peningkatannya tidak signifikan dibanding kelompok yang tidak diberi leaflet. Hal ini di dukung oleh teori Elgar Dale yang menyebutkan bahwa penyampaian bahan dengan tulisan dinilai tidak cukup efektif atau intensitasnya rendah.12,13

Peningkatan kadar Hb pada kelompok intervensi dapat terjadi karena perubahan pola perilaku konsumsi tablet penambah darah oleh ibu hamil. Penelitian dari Hutagaol menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara sikap ibu hamil dengan pola konsumsi tablet tambah darah. Terkait aspek perilaku, intervensi edukasi pada kelompok intervensi diduga dapat meningkatkan keterampilan ibu hamil dalam upaya pencgahan anemia akibat defisiensi zat besi.14

(9)

mengeksplorasi hambatan yang mungkin timbul bila paket intervensi ini akan dikembangkan secara luas di layanan kesehatan primer.

DAFTAR PUSTAKA

1. Marcel E Conrad, MD (Retired) Distinguished Professor of Medicine. Iron Deficiency Anemia : WHO, University of South Alabama : 2004.

2. Krafft, Kolb, Milman. Anemia and Iron Deficiency in Pregnancy Journal of Pregnancy, Article ID 241869, University Park :USA ; 2012.

3. WHO. CDC. Worldwide prevalence of anemia 1993 – 2005. 2008 (diunduh 10 Juli 2012). Tersedia dari :http://www.who.int/nutrition/publications

4. Rukiyah, yulianty. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta : TIM ; 2010.

5. Riset Kesehatan Dasar. Angka Kejadian Anemia. Badan Penelitian dan Pengembangan kesehatan: Kementrian RI ; 2007, 2010

6. Dinas kesehatan propinsi Jawa Barat, Profil kesehatan profisi jawa barat : Bandung ; 2011

7. Profil Kesehatan. Prevalensi Anemia : Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka; 2010, 2011.

8. Suliha, Uha, dkk. Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC ; 2002

9. Syafrudin, Hamidah. Kebidana Komunitas. Jakarta.: EGC ; 2009

10. Sanjaya W. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Prenada Media Group: Jakarta ; 2008.

11. Adi DI. DKK,. Edukasi Gizi Terhadap Pola Konsumsi Ibu Hamil Dalam Upaya Perbaikan Kada Hemoglobin Di Puskesmas Sudiang Raya Makasar Tahun 2012. (Tesis) : Media Gizi Masyarakat Indonesia, Vol.2, No.1 hal. 17-21 : 2012.

12. Theory at a glance a guide for health promotion practice. U.S. Departement of health and human services; National cancer Institute : 2005

13. O’Cathain A, Walters SJ, Nicholl Jp, et. al. Use of Evidence Based Leaflets to Promote Informed Choice in Maternity Care. In: BMJ Vol. 324. cMarch 2002. Available from:http://www.bmj.com/content/324/7338/643.full.) 14. Sahat Hutagaoal, Abner NT, Antoni, Dwi Astuti, Hubungan Antara

Gambar

Tabel 3.1 Karakteristik Responden
Tabel 3.3Proporsi Anemia setelah dilakukan intervensi pada kelompokintervensi dan kontrol

Referensi

Dokumen terkait

korban dalam lingkup viktimologi memiliki arti luas karena tidak hanya terbatas pada individu yang secara nyata menderita kerugian, tetapi juga kelompok,

Jangka waktu ih}da&gt;d yang demikian adalah batasan tertinggi yang tidak boleh melebihinya, akan tetapi boleh kurang bahkan tidak sama sekali karena memang

bioetanol yang dihasilkan dari proses adsorpsi dengan metode flow system , mengetahui kapasitas adsorpsi dual adsorben (KS – CuSO 4 ) dalam proses purifikasi.. bioetanol

7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Seksi pelayanan dan rekam medis.

[r]

Obyek wisata tersebut antara lain ferry wisata yang akan berkeliling melewati Jembatan Suramadu, area pasar seni yang berjualan souvenir khas Madura, area

[r]

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan dan mengimplementasikan Algoritma Negamax dan Algoritma Alpha Beta Pruning pada permainan Othello sebagai lawan dari