MANFAAT NILAI ABNORMALITAS ANKLE BRACHIAL INDEX (ABI)
DALAM MENDETEKSI JUMLAH STENOSIS ARTERI KORONER PADA
PENDERITA SINDROMA KORONER AKUT DI RSHAM MEDAN
TESIS MAGISTER
Oleh
RINELIA MINASWARY
NIM : 097115005
PEMBIMBING: 1. dr. ZULFIKRI MUKHTAR, SpJP(K)
2. dr, NIZAM AKBAR, SpJP(K)
DEPARTEMEN KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ABSTRAK
MANFAAT ABI ( ANKLE-BRACHIAL INDEX ) ABNORMAL DALAM MENDETEKSI JUMLAH STENOSIS ARTERI KORONER PADA PENDERITA SINDROMA
KORONER AKUT DI RS. H. ADAM MALIK MEDAN
Latar Belakang : Penyakit arteri perifer pada penderita Sindroma Koroner Akut telah diketahui berhubungan dengan kejadian kardiovaskular yang berat. Namun sayangnya kebanyakan pasien
tidak memiliki gejala sehingga menjadi kurang terdiagnosa. Pengukuran Ankle Brachial Index
(ABI) merupakan metode sederhana, pemeriksaan non-invasif dalam mendiagnosa penyakit
arteri perifer bila dijumpai hasilnya ≤ 0,9. Beberapa penelitian sebelumnya telah membuktikan
bahwa ABI memiliki sensitifitas dan nilai prediksi positif yang tinggi dalam memprediksi luas
stenosis arteri koroner pada penderita Sindroma Koroner Akut (SKA).
Tujuan : Untuk menentukan peran ABI dalam mendeteksi luasnya keterlibatan arteri koroner yang mengalami stenosis pada penderita SKA.
Metode : Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang melibatkan penderita SKA yang dirawat pada periode September sampai November 2012 dan dilakukan tindakan angiografi
koroner. Penderita dengan hasil angiografi koroner menunjukkan stenosis pada lebih dari satu
arteri koroner didiagnosa dengan multivessel disease. Hubungan antara nilai ABI yang abnormal
dengan banyaknya stenosis arteri koroner dianalisis dengan uji Chi-square.
Hasil : Penelitian ini mencakup 65 penderita SKA, dimana 53 orang (81,5%) diantaranya dengan hasil angiografi koroner menunjukkan multivessel disease. Dibandingkan dengan penderita yang
hanya dengan one-vessel disease, pasien dengan multivessel disease memiliki nilai ABI
abnormal (56,67% vs 16,67%) dengan nilai p 0,012 dan nilai EF yang lebih rendah (46,9% vs
57,01%) dengan nilai p 0,004. Hasil analisis statistik multivariat menunjukkan bahwa nilai ABI
yang abnormal berhubungan dengan resiko kejadian multivessel disease ( nilai p 0,023, OR
Kesimpulan : Penelitian ini memperlihatkan bahwa nilai ABI abnormal berhubungan erat dengan resiko multivessel disease pada penderita SKA.
ABSTRACT
USEFULNESS OF AN ABNORMAL ANKLE- BRACHIAL INDEX (ABI) FOR DETECTING MULTIVESSEL CORONARY DISEASE IN PATIENTS WITH ACUTE
CORONARY SYNDROME IN ADAM MALIK HOSPITAL MEDAN
Background. The presence of peripheral artery disease in patients with coronary artery disease is associated with a poor cardiovascular outcome. However, the majority of affected patients are
asymptomatic and the condition is underdiagnosed. The ankle-brachial index (ABI) provides a
simple method, non-invasive measurement, shows high sensitivity and specificity in the
diagnosis of PAD when its value is ≤ 0,9. Previous studies have shown that the ABI has a high
specificity and good negative predictive power with respect to coronary artery disease in patients
suspected of having severe coronary involvement.
Aim. The aim of the present work was to determine the role of pathological ABI value in the identification of multivessel coronary disease patients admitted for ACS.
Methods. We analyzed data on ACS patients who underwent catheterization during admission. Patients were diagnosed with multivessel coronary disease if two or more major epicardial vessel
or the left main coronary artery, or both, were affected. An ABI ≤ 0, 9 or > 1,4 was considered
abnormal. The relationship between abnormal ABI and severity coronary artery disease was
analyzed.
Results. The study included 65 patients with a mean age 55,05 years. Of these, 53 had multivessel disease (81,5%). Compared with those without multivessel disease, these patients
had abnormal ABI's value ( 56,67% vs 16,67%, p value 0,012 OR= 6,52; 95% confidence
interval 1,3-32,7) and lower EF ( 46,9% vs 57,01%, p value 0,004). Multivariat analysis showed
that the presence of an abnormal ABI was associated with an increase risk of multivessel disease
( p value 0,023 OR= 6,522; 95% confidence interval 1,3-32,7)
Conclusions. This study showed that an abnormal ABI was independently associated with the risk of multivessel coronary artery disease in patients with acute coronary syndrome.
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat yang telah diberikanNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis magister ini.
Tesis magister ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir
Program Pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara/Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan penghargaan dan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara, dan Ketua TKP PPDS I Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang
telah memberikan penulis kesempatan untuk mengikuti Program Pendidikan Spesialis
Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara
2. Prof.Dr.Abdullah Afif Siregar, SPJP(K), SpA(K), selaku Ketua Departemen Ilmu
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara/RSUP Haji Adam Malik Medan di saat penulis melakukan penelitian yang telah
memberikan penulis kesempatan untuk mengikuti Program Pendidikan Spesialis Ilmu
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
3. Dr.Zulfikri Mukhtar, SpJP(K) serta Dr.Nizam Akbar, SpJP(K) selaku Ketua dan
Sekretaris Program Studi PPDS Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara disaat penulis melakukan penelitian dan juga
sekaligus sebagai pembimbing penulis dalam penyusunan tesis magister ini, yang dengan
penuh kesabaran dan ketelitian membimbing, mengoreksi, dan memberikan
masukan-masukan berharga kepada penulis sehingga tulisan ini dapat diselesaikan.
4. Guru-guru penulis : Prof.Dr.T.Bahri Anwar, SpJP(K); Prof.Dr.Sutomo Kasiman, SpPD,
SpJP(K); Dr.Maruli T Simanjuntak SpJP(K); Dr.Nora C Hutajulu SpJP(K); Dr.Zulfikri
Mukhtar SpJP(K); Dr.Isfanuddin Nyak Kaoy, SpJP(K); Dr.P.Manik, SpJP(K); Dr.Refli
Hasan, SpPD, SpJP(K); Dr.Amran Lubis, SpJP(K); Dr.Nizam Akbar, SpJP(K); Dr.Zainal
Safri, SpPD, SpJP; Dr.Andre Ketaren, SpJP(K); Dr.Andika Sitepu SpJP(K); Dr.Anggia
Chairudin Lubis SpJP; Dr.Ali Nafiah Nasution, SpJP; Dr.Cut Aryfa Andra, SpJP, serta
guru lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan masukan selama mengikuti Program Pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit
Jantung dan Pembuluh darah
5. Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang telah memberikan
kesempatan, fasilitas dan suasana kerja yang baik sehingga penulis dapat mengikuti
Program Pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
6. Dr.M.Sopiyuddin Dahlan, M.Epid, selaku pembimbing statistik yang telah membantu
membimbing penulis dalam pembuatan tesis ini
7. Ketiga sahabat karib penulis dr.Rosmaliana, dr Tengku Winda Ardhini dan dr.Yuke
Sarastri yang telah banyak memberikan dukungan moril dan bantuan tenaga dalam
pengerjaan tesis magister ini
8. Rekan-rekan sejawat anggota Kelakar Medan (dr.Hilfan, dr.Artha, dr.Andi, dr.Evi,
dr.Halim, dr.Indah, dr.Vivi, dr.Blessdova, dr.Zulfahmi, dr.Bob, dr.Erwin, dr.Hasinah,
dr.Novia, dr.Ary, dr.Tina, dr.Hadi, dr.Realsyah, dr.Yuri, dr.Joy, dr.Sany, dr.Harfian,
dr.Syaiful, dr.Dika, dr.Junaedi, dr.Efrida, dr.Riri, dr.Komaria, dr.Jaya, dr.Yani,
dr.Kartika, dr Zulfan, dr Marwan, dr Theresia dan dr Masta), yang telah memberikan
dukungan dalam hal pengumpulan subjek penelitian dan pemantauan klinis serta
laboratorium selama subjek dirawat di rumah sakit.
9. Para perawat CVCU dan RIC yang telah membantu terselenggaranya penelitian ini,
terutama dalam hal perawatan, pemberian obat secara cepat dan tepat baik dalam hal
dosis, cara maupun jaminan dan kepastian pemberian obat.
10.Semua subjek penelitian yang telah bersedia berpartisipasi secara sukarela dalam
11.Kedua orang tua penulis, dr. H. Thamrin Manap dan Hj. Erlyna Syafei, yang selama ini
telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa dan nasihat yang tulus agar
penulis tetap semangat, sabar dan tegar dalam mengikuti pendeidikan sampai selesai.
12.Kepada adik kandung penulis, dr. Rio Alfin Maulana; serta selurh keluarga besar penulis
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan doa, moril
dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih membalas semua jasa dan budi baik mereka yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
Akhirnya penulis mengharapkan agar penelitian dan tulisan ini kiranya dapat bermanfaat
bagi kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.
Medan, 23 Desember 2013
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………... 1
1.2 Pertanyaan Penelitian………3
1.3 Hipotesis………....3
1.4 Tujuan Penelitian……….. 4
1.5 Manfaat Penelitian……… 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Klasifikasi Sindroma Koroner Akut ...5
2.2 Definisi dan eoidemiologi PAD ...5
2.3 Faktor resiko PAD ...7
2.4 Patogenesis disfungsi endothel sebagai penanda atherosklerptik ...7
2.5 Ankle-Brachial Index (ABI) 2.5.1 Definisi ABI………. 10
2.5.2 Fisiologi ABI………...10
2.5.3 Nilai ABI sebagai penanda progresivitas PAD…………...12
2.5.4 ABI sebagai penanda resiko kardiovaskular……… .12
2.5.5 Peranan ABI sebagai predictor kejadian kardiovaskular………...13
2.6 Cara pengukuran ABI 2.6.1 Keadaan yang berkaitan dengan pengukuran ABI………....14
2.6.2 Langkah-langkah pengukuran ABI………...15
2.7 Kerangka Teori ...………19
2.8 Kerangka Konsep ...20
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain ...21
3.2 Tempat dan Waktu ...21
3.3 Populasi dan Sampel ...21
3.4 Besar Sampel……….22
3.5 Kriteria inklusi dan eksklusi………. 23
3.6 Persetujuan/ informed consent………. 23
3.7 Etika penelitian………..23
3.9 Identifikasi variabel………...25
3.10 Definisi operasional………..26
3.11 Pengolahan dan analisis data………28
3.12 Rincian biaya penelitian………29
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik subjek penelitian………. 28
4.2 Hubungan antara nilai ABI yang abnormal dengan jumlah stenosis arteri Koroner penderita sindroma koroner akut……… .30
4.3 Analisis multivariate nilai ABI yang abnormal dengan jumlah stenosis arteri koroner penderita SKA……… 31
BAB V PEMBAHASAN……….. 33
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN………...35