50
Sebelum dilaksanakannya siklus I dan II, pembelajaran IPA di kelas 4 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga masih menggunakan metode konvensional dimana pembelajaran masih berpusat pada guru dan belum menggunakan media yang efektif. Ketika guru mengajar, siswa cenderung masih pasif mendengarkan penjelasan guru. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang inovatif sehingga siswa cenderung bosan dan bermain sendiri. Setelah dilakukan evaluasi pada akhir pembelajaran ternyata masih banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM.
4.1.1 Deskripsi Prasiklus
Hasil belajar dikelas 4 SD Mangunsari 07 Salatiga menunjukan hasil yang kurang memuaskan. Sebanyak 11 siswa atau 55% siswa belum tuntas bisa melebihi batas KKM dengan KKM 65. Lebih jelasnya, nilai prasiklus dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1
Destribusi Nilai Hasil Belajar IPA Prasiklus
Rentang Jumlah siswa Presentase Keterangan
50-54 2 9,5% Tidak Tuntas
55-59 5 24% Tidak Tuntas
60-64 2 9,5% Tidak Tuntas
65-69 5 24% Tuntas
70-74 4 19% Tuntas
75-80 3 14% Tuntas
Jumlah 21 100%
Rata-rata 63,8
Nilai tertinggi 80
Nilai terendah 50
Berdasarkan tabel 4.1 tentang hasil belajar IPA pada prasiklus, maka dapat digambarkan pada diagram di bawah ini:
0
50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75-80
Frekuensi
Diagram 4.1 Destribusi Nilai Hasil Belajar IPA Prasiklus
Berdasarkan tabel 4.1 dan diagram batang 4.1 tentang hasil belajar IPA pada prasiklus, maka dapat dilihat tingkat ketuntasan hasil belajar tahap prasiklus pada tabel 4.2
Tabel 4.2
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Prasiklus
Nilai Keterangan Frekuensi Siswa Persentase
≥ 65 Tuntas 12 57 %
< 65 Belum Tuntas 9 43 %
Jumlah 21 100 %
Sumber : data yang diolah
ketuntasan dan baru ada 12 siswa atau 57 % siswa yang sudah tuntas KKM yaitu ≥65. Dinyatakan dalam diagram berikut:
Tuntas 57% Belum
Tuntas 43%
Diagram 4.2 Ketuntasan Belajar Prasiklus
Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari siswa kelas 4 SD Negeri Mangunsari 07 Semester II Tahun Ajaran 2014/2015, penulis akan melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) guna meningkatkan hasil belajar
siswa yang akan dilakukan dalam 2 siklus. 4.1.2 Deskripsi Siklus 1
Pelaksanaan siklus 1 dengan kompetensi dasar “Perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap dataran” dilakukan 2 kali pertemuan (2 kali tatap muka dan evaluasi) dengan rincian sebagai berikut :
4.1.2.1 Tahap perencanaan
Hasil belajar prasiklus menjadi dasar untuk merencanakan tindakan yang tepat agar hasil belajar siswa meningkat. Model pembelajaran yang akan digunakan adalam model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan
1. RPP dengan materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
2. Media pembelajaran yang digunakan adalah kuis.
3. Lembar observasi peneliti dan siswa untuk mengtahui aktivitas peneliti dan siswa selama pembelajaran berlangsung.
4. Soal evaluasi diberikan pada akhir pembelajaran tiap siklus.
Setelah perangkat siap, penulis berkonsultasi dengan guru kelas 4 tentang RPP yang telah disusun dan berdiskusi tentang jalannya kegiatan yang akan dilakukan agar pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar.
4.1.2.2Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan siklus 1 dilakukan pada bulan April 2015 dikelas 4 SD Mangunsari 07, Salatiga dengan jumlah siswa 21 anak. Pembelajaran yang dilaksanakan mengacu pada RPP yang telah dibuat dan dikonsultasikan dengan guru kelas 4 sehingga pembelajaran berjalan baik. Pelaksanaan pembelajaran dengan model Teams Games Tournament akan dilakukan 2 kali pertemuan.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 14 April 2015 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 16 April 2015.
a. Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Siklus I
Pertemuan pertama, dilaksanakan pembelajaran dengan materi pengertian erosi, abrasi dan akibat erosi, abrasi. Sebelum melakukan pembelajaran, terlebih dahulu mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan. Guru memulai pembelajaran dengan berdoa kemudian mengabsen siswa, menjelaskan bahwa pembelajaran yang akan dilakukan adalah menggunakan model pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT) dilanjutkan dengan memberikan apersepsi
dengan pertanyaan yang menyangkut dengan erosi dan abrasi.
Kegiatan inti, guru memulai dengan menjelaskan pengertian apa itu erosi kemudian penyebab terjadinya erosi, dimana saja yang dapat terjadi erosi. Setelah semua siswa diberikan penjelasan tentang materi yang diajarkan dan siswa sudah jelas semua. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan model pembelajaran Teams Games Tournament, dibuat menjadi 4 kelompok dan
siswa berjumlah 21. Pada kegiatan elaborasi setiap kelompok membagi siapa saja yang akan bermain pertama kali kedua dan selanjutnya pada meja turnamen. Pada kegiatan konfirmasi guru melakukan penghitungan permainan yang sudah dilakukan dan menentukan pemenangnya kemudian memberikan motivasi agar team yang kalah agar tetap berusaha sebaik-baiknya supaya dapat menang. Pada kegiatan akhir guru menghimbau agar siswa mempersiapkan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II Siklus I
Sebelum memulai pembelajaran guru mempersiapkan segala hal-hal yang diperlukan. Kegiatan dimulai dengan berdoa, presensi kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab tentang materi sebelumnya pada pertemuan pertama. Setelah tanya jawab guru memberikan materi tentang pengertian banjir dan longsor.
Kegiatan inti guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yaitu 4 kelompok berisi 5 siswa didalamnya. Seperti pada pertemuan pertama kelompok akan bertanding melawan kelompok lainnya. Guru memberikan pertanyaan dan perwakilah setiap kelopok yang sudah didalan meja tournament akan berusaha lebih cepat mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan dari guru. Setiap kelompok yang menang akan mendapatkan point dan point yang paling banyak didapat pada kelompok. Pada kegiatan konfirmasi guru menghitung point yang didapat pada setiap kelompok dan menegaskan jawaban-jawaban yang masi salah. Kegiatan akhir, siswa bersama guru membuat kesimpulan. Kemudian guru memberikan soal evaluasi berbentuk pilihan ganda 10 soal. Kegiatan yang dilakukan adalah guru membagikan soal evaluasi kepada seluruh siswa. Siswa mengerjakan secara individu tanpa bekerja sama dengan siswa lainnya. Setelah selesai siswa dan guru melakukan koreksi silang kemudian dikumpulkan. Selanjutnya guru memberikan pesan penyemangat agar siswa dapat lebih aktif dan semangan belajar.
4.1.2.3 Hasil Observasi Kinerja Peneliti
Tabel 4.3
Hasil Observasi Kinerja Peneliti Pada Siklus I Pertemuan I Sikus Materi Total Skor Nilai Kinerja Kriteria
I Pengertian erosi dan abrasi
86 61,42 % Cukup Baik
Sumber : data yang diolah
Aktivitas peneliti dalam menerapkan metode Teams Games Tournament
pada siklus I, dihitung dengan cara sebagai berikut:
Berdasarkan penghitungan hasil observasi aktivitas peneliti pada siklus I dalam menerapkan metode Teams Games Tournament berada pada kategori baik,
dengan perolehan skor 86 dan persentase 61,42%. Tabel 4.4
Hasil Observasi Kinerja Peneliti Pada Siklus I Pertemuan II Siklus Materi Total skor Nilai aktivitas Kriteria
I Pengertian banjir dan longsor
91 65 % Cukup Baik
Sumber : data yang diolah
Aktivitas guru dalam menerapkan metode Teams Games Tournament pada
siklus I pertemuan II, dihitung dengan cara sebagai berikut:
Berdasarkan penghitungan hasil observasi aktivitas guru pada siklus I dalam menerapkan metode Teams Games Tournament berada pada kategori baik sekali,
4.1.2.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Selain observasi pada aktivitas guru, juga dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran. Hasil observasi siswa saat mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT) siklus I, dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I Pertemuan I Siklus Materi Total skor Nilai aktivitas Kriteria I Pengertian erosi
dan abrasi
65 65% Cukup Baik
Sumber : data yang diolah
Data aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode Teams Games Tournament pada siklus I dihitung dengan cara sebagai berikut:
Berdasarkan penghitungan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I, maka aktivitas dalam mengikuti pembelajaran dengan metode Teams Games Tournament berada pada kategori baik dengan perolehan skor 65 dan
persentase 65%.
Tabel 4.6
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I Pertemuan II Siklus Materi Total skor Nilai aktivitas Kriteria
I Pengertian banjir dan longsor
69 69% Baik Sekali
Berdasarkan penghitungan hasil observasi siswa pada siklus I pertemuan II, maka aktivitas siswa dalam menerapkan metode Teams Games Tournament
berada pada kategori baik sekali, dengan perolehan skor 69 dan persentase 69%. 4.1.2.5Hasil Belajar IPA Siklus I
Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada siklus I dengan 2 kali pertemuan, adapun hasil belajar IPA dengan materi Perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap dataran pada siswa kelas 4 SD Mangunsari 07 yang tersaji pada table 4.7
Tabel 4.7
Distribusi Nilai Hasil Belajar IPA Siklus I
Rentang Jumlah
Siswa
Persentase Keterangan
50-60 6 29 % Belum Tuntas
70-80 8 38 % Tuntas
90-100 7 33 % Tuntas
Jumlah 21 100%
Rata-rata 75 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 50 Sumber : data yang diolah
belajar pada tabel 4.7 disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:
DISTRIBUSI HASIL BELAJAR IPA SIKLUS I
Frekuensi siswa
Rentang Nilai Gambar 4.3 Diagram Batang Hasil Belajar IPA Siklus I
Berdasarkan tabel 4.7 dan diagram batang 4.3 tentang hasil belajar IPA pada siklus I, maka dapat dilihat tingkat ketuntasan hasil belajar siklus I pada tabel 4.8
Tabel 4.8
Ketuntasan Hasil Belajr IPA Siklus I
Nilai Keterangan Frekuensi Siswa Persentase
>65 Tuntas 15 71 %
< 65 Belum Tuntas 6 29 %
Jumlah 21 100 %
Sumber : data yang diolah
Berdasarkan data pada tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa dari 21 siswa, masih ada 6 siswa atau 29 % yang dinyatakan belum tuntas karena hasil tes pada siklus I belum memperoleh nilai yang sama atau lebih besar dari KKM yang ditetapkan yaitu 65. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai ≥65 sebanyak 15 siswa atau 71 %. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari prasiklus ke siklus I sebesar 29 %. Persentase ketuntasan hasil belajar pada siklus I disajikan ke dalam bentuk diagram lingkaran sebagai berikut:
29 %
38 %
PERSENTASE KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPA SIKLUS I
Tuntas Belum Tuntas 29%
71%
Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I
Meskipun hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar pada siklus I sudah meningkat, namun belum memenuhi indikator kinerja sehingga perlu dilakukan tindakan pada siklus II agar indikator kinerja bisa tercapai yaitu sebesar 90% atau minimal ada 18 siswa dari 21 siswa yang mencapai nilai KKM ≥ 65 dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).
4.1.2.6 Tahap Refleksi
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran pada siklus I, penulis mengalami beberapa masalah yang berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam memahami materi. Hal ini terlihat pada hasil belajar dari 6 siswa yang yang belum mencapai ketuntasan. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa belum memahami betul langkah-langkah model pembelajaran yang dijelaskan oleh guru Pembagian kelompok menurut urutan absen membuat kelompok tidak terbentuk secara heterogen. Cara mengatasi permasalahan tersebut dengan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) secara rinci sampai
siswa paham betul.
oleh peneliti pada tindakan siklus II, diantaranya yaitu dalam menyampaikan tujuan pembelajaran harus dengan benar, penjelasan model TGT juga harus detail dan dalam menggunakan bahasa lisan dan tulisan harus dengan baik.
Hasil analisis yang telah diperoleh dapat dilihat pada tabel perbandingan hasil observasi guru dan siswa pada siklus I pertemuan I dan II :
Tabel 4.9
Presentase Skor Aktifitas Guru pada Siklus I Pertemuan I dan II
Pertemuan Skor Presentase Skor (%) Kategori
I 86 61,42 % Cukup Baik
II 91 65 % Cukup Baik
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.10
Presentase Skor Aktifitas Siswa pada siklus I Pertemuan I dan II Pertemuan Skor Presentase Skor (%) Kategori
I 65 65 % Cukup Baik
II 69 69 % Cukup Baik
Sumber : data yang diolah
4.1.3 Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan siklus II dengan Kompetensi Dasar “Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) pada siklus II ini pembelajaran dilakukan sama seperti pada siklus I, hanya saja pada siklus II ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (2 kali pertemuan tatap muka dan pada pertemuan kedua digabung dengan evaluasi) dengan rincian sebagai berikut. 4.1.3.1 Tahap perencanaan
perangkat pembelajaran yang sama seperti pembelajaran siklus I berupa RPP, lembar observasi guru dan siswa, soal tournament, soal evaluasi akhir dan berbagai media untuk menunjang pembelajaran.
4.1.3.2Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di kelas dan sekolah yang sama dengan siklus I. Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 12 Mei 2015 dan pertemuan kedua pada tanggal 13 Mei 2015.
a. Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Siklus II
Pertemuan pertama, pembelajaran dilaksanakan dengan materi Cara mencegah erosi dan abrasi. Guru meminta salah satu siswa untuk berdoa dan kemudian melakukan presensi siswa. Guru melakukan kegiatan apersepsi. Selanjutnya guru bertanya kepada siswa tentang materi yang sebelumnya mereka pelajari.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan kembali langkah-langkah pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Selanjtnya guru menjelaskan
tentang bagaimana cara mencegah erosi dan abrasi dengan baik, setelah itu membagi siswa dalam 4 kelompok. Kemudian siswa pada setiap kelompok berdikusi siapakah yang akan bertanding pada babak pertama kedua dan selanjutnya. Setelah tournament selesai guru menghitung skor yang didapat setiap kelompok dan menentukan siapa yang menang dan memberikan hadiah kepada setiap kelompok. Pada kegiatan akhir, guru meminta siswa belajar tentang cara-cara mencegah banjir dan longsor.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II Siklus II
Pertemuan kedua, pembelajaran dilaksanakan dengan materi Cara mencegah terjadinya banjir dan longsor. Guru meminta salah satu siswa untuk berdoa dan kemudian melakukan presensi siswa. Guru melakukan kegiatan apersepsi. Selanjutnya guru bertanya kepada siswa tentang materi yang sebelumnya mereka pelajari.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan kembali langkah-langkah pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Selanjtnya guru menjelaskan
membagi siswa dalam 4 kelompok. Kemudian siswa pada setiap kelompok berdikusi siapakah yang akan bertanding pada babak pertama kedua dan selanjutnya. Setelah tournament selesai guru menghitung skor yang didapat setiap kelompok dan menentukan siapa yang menang dan memberikan hadiah kepada setiap kelompok. Pada kegiatan akhir, guru memberikan soal evaluasi dan meminta siswa belajar lagi di rumah untuk persiapan kenaikan kelas.
4.1.3.3Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II
Berdasarkan observasi yang dilakukan observer pada guru kelas 4 saat melakukan pembelajaran IPA siklus II dengan model pembelajaran pembelajaran
Teams Games Tournament dengan materi Memahami Perubahan Lingkungan
Fisik Dan Pengaruhnya Terhadap Daratan pada siswa kelas 4 SD Negeri Mangunsari 07, didapatkan hasil yang akan dipaparkan pada tabel 4.11
Tabel 4.11
Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus II Pertemuan I Siklus Materi Total Skor Nilai Kinerja Kriteria
II Cara mencegah erosi dan abrasi
101 72,14% Baik
Sumber : data yang diolah
Aktivitas guru dalam menerapkan metode Teams Games Tournament pada
siklus II, dihitung dengan cara sebagai berikut:
Berdasarkan penghitungan hasil observasi aktivitas guru pada siklus II dalam menerapkan metode Team Games Tournament berada pada kategori baik,
Tabel 4.12
Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus II Pertemuan II
Siklus Materi Total skor Nilai aktivitas Kriteria
II Cara mencegah banjir dan longsor
116 82,85% Baik
Sumber : data yang diolah
Aktivitas guru dalam menerapkan metode Teams Games Tournament pada
siklus II, dihitung dengan cara sebagai berikut:
Berdasarkan penghitungan hasil observasi aktivitas guru pada siklus II dalam menerapkan metode Teams Games Tournament berada pada kategori baik
sekali, dengan perolehan skor 116 dan persentase 82,85%. 4.1.3.4Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II
Pada hasil observasi siswa saat mengikuti pembelajaran IPA siklus II dengan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT), dapat dilihat pada tabel 4.13
Tabel 4.13
Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II Pertemuan I
Siklus Materi Total skor Nilai aktivitas Kriteria II Cara mencegah erosi dan
abrasi
86 86% Sangat
Baik Sumber : data yang diolah
Aktivitas siswa dalam menerapkan metode Teams Games Tournament pada
siklus II dihitung dengan cara sebagai berikut:
Berdasarkan penghitungan hasil observasi siswa pada siklus II pertemuan II, maka aktivitas siswa dalam menerapkan metode Teams Games Tournament
berada pada kategori baik sekali, dengan perolehan skor 86 dan persentase 86%.
Tabel 4.14
Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II Pertemuan II
Siklus Materi Total skor Nilai aktivitas Kriteria
II Cara mencegah erosi dan abrasi
90 90% Sangat
Baik Sumber : data yang diolah
Aktivitas siswa dalam menerapkan metode Teams Games Tournament pada
siklus II dihitung dengan cara sebagai berikut:
Berdasarkan penghitungan hasil observasi siswa pada siklus II pertemuan II, maka aktivitas siswa dalam menerapkan metode Teams Games Tournament
berada pada kategori baik sekali, dengan perolehan skor 90 dan persentase 90%. 4.1.3.5Hasil Belajar IPA Siklus II
Tabel 4.15
Distribusi Nilai Hasil Belajar IPA Siklus II
Rentang Jumlah
Tabel 4.15, dapat dilihat bahwa dari 21 siswa, yang memperoleh nilai 50-60 ada 3 siswa, yang memperoleh nilai 70-80 ada 8 siswa, yang memperoleh nilai 80-90 ada 14 siswa, dan yang memperoleh nilai 90-100 ada 10 siswa. Rata-rata nilai siklus I sebesar 79 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Hasil belajar pada tabel 4.9 disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:
0
DISTRIBUSI HASIL BELAJAR IPA SIKLUS II
Frekuensi siswa
Rentang Nilai
Gambar 4.5 Diagram Batang Hasil Belajar IPA Siklus II 14 %
Berdasarkan tabel 4.15 dan diagram batang 4.5 tentang hasil belajar IPA pada siklus II, maka dapat dilihat tingkat ketuntasan hasil belajar siklus II pada tabel 4.16
Tabel 4.16
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II
Nilai Keterangan Frekuensi Siswa Persentase
>65 Tuntas 18 87,5 %
< 65 Belum Tuntas 3 12,5 %
Jumlah 21 100 %
Sumber : data yang diolah
Berdasarkan data dari tabel 4.16, dari 21 siswa yang memperoleh nilai ≥65 atau sudah tuntas KKM ada 18 anak atau 87,5% dan yang belum tuntas KKM ada 3 siswa atau 12,5 %. Jika dilihat dari data nilai siklus I dan siklus II, terjadi peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II yaitu 75 menjadi 79. Terjadi peningkatan nilai rata-r ata sebesar 4,0. Sedangkan ketuntasan hasil belajar dari siklus I ke siklus II yaitu 75 % ke 87,5%. Terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 12,5%. Persentase ketuntasan hasil belajar pada siklus II disajikan ke dalam diagram lingkaran sebagai berikut.
PERSENTASE KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPA SIKLUS II
Tuntas Belum Tuntas 12,5%
87,5%
Adanya peningkatan hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar dipengaruhi adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap langkah-langkah Teams Games Tournament (TGT). Sehingga siswa-siswa sudah paham dengan strategi untuk
memilih siapa yang harus maju pertama dan terakhir dalam tournament saat pertandingan. Pada siklus II ini, ketuntasan yang ditetapkan sesuai indikator kinerja sudah tercapai sehingga penelitian ini hanya sampai pada siklus II.
4.1.3.6Tahap Refleksi
Setelah guru melaksanakan pembelajaran pada siklus II, yang menjadi refleksi pada siklus ini adalah meningkatnya hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar siswa siswa. Guru telah menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan sangat baik. Dilihat dari aktivitas siswa, siswa telah
mengikuti pembelajaran dengan sangat baik dan tidak mengganggu kelompok lain. Siswa terlihat aktif dan antusias mengikuti pembelajaran karena menggunakan games yang menarik.
Kekurangan pada pembelajaran siklus I sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II menjadi lebih baik. Hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II juga meningkat dan telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan.
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh melalui kegiatan observasi guru pada siklus II pertemuan I terdapat perolehan jumlah skor sebanyak 123 dengan presentase 96,09% dan pada pertemuan II memperoleh jumlah skor sebanyak 126 dengan presentase 98,4%. Hasil analisis siswa pada pertemuan I memperoleh jumlah skor 86 dengan presentase yang diperoleh yaitu 86% dan pada pertemuan II jumlah skor yang diperoleh yaitu 90 dengan presentase yang diperoleh sebanyak 90%.
Tabel 4.17
Presentase Skor Aktifitas Guru pada siklus II Pertemuan I dan II
Pertemuan Skor Presentase Skor (%) Kategori
I 101 72,14 % Baik
II 116 82,85 % Sangat Baik
Sumber: Data yang diolah
Tabel 4.18
Presentase Skor Aktifitas Siswa pada siklus II Pertemuan I dan II
Pertemuan Skor Presentase Skor (%) Kategori
I 86 86 % Sangat Baik
II 90 90 % Sangat Baik
Sumber: Data yang diolah
4.2 Hasil Analisis Data
Pada bagian ini, akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang hasil belajar IPA materi Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan pada kelas 4 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament. Hasil belajar dari
Tabel 4.19
Rekapitulasi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Mangunsari 07 Kondisi Prasiklus, Siklus I Dan Siklus II
No Nilai
Prasiklus Siklus I Siklus II Jumlah
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.19 dapat dijelaskan perbandingan hasil belajar setiap siklus. Pada kondisi prasiklus, dari 21 siswa masih ada 9 siswa atau 40% yang belum tuntas belajarnya dan 12 siswa atau 60% siswa sudah tuntas belajarnya dengan nilai rata-rata 63,8. Setelah dilaksanakan pembelajaran pada siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu dari 21 siswa sudah ada 15 siswa atau 75% yang sudah tuntas dan tinggal 6 siswa atau 25% yang belum tuntas dengan nilai rata-rata 75.
0%
Perbandingan nilai rata-rata hasil belajar dan persentase ketuntasan hasil belajar pada tahap prasiklus sampai dengan siklus II disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut.
PERBANDINGAN PERSENTASE KETUNTASAN DAN NILAI RATA-RATA TIAP SIKLUS
Berdasarkan hasil lembar observasi guru, guru mengalami peningkatan dalam melaksanakan proses mengajar di kelas. Pada siklus I, guru baru memperoleh skor 58 dengan kriteria “baik” meningkat pada siklus II menjadi 67 dengan kriteria “sangat baik”. Hal ini berdampak positif terhadap hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata pada setiap siklus.
Berdasarkan observasi siswa dalam saat proses pembelajaran IPA pada materi Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan, siswa menjadi semangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Siswa bersemangat untuk mengalahkan musuhnya dimeja tournament dan jarang dijumpai secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Dari siklus I yang baru mencapai skor aktivitas dengan jumlah 53 dengan kriteria “baik” mengalami peningkatan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus 2 menjadi 63 dengan kriteria “sangat baik”. Hasil lembar observasi guru dan siswa pada siklus I dan II disajikan ke dalam grafik sebagai berikut.
Gambar 4.9 Grafik Skor Lembar Observasi Guru Dan Siswa Pada Siklus I Dan II
Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa
Penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) membuat
siswa lebih semangat dan antusias karena mereka belajar untuk bekerjasama dalam kelompok dengan menentukan strategi yang baik untuk bertanding dimeja tournament.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama dua siklus dalam upaya peningkatan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan melalui model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV.
Peningkatan yang terjadi tidak terlepas dari langkah-langkah utama pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu menyiapkan kartu soal, tim, alat dan bahan. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini semangat siswa dalam belajar lebih meningkat. Kerja sama dalam kelompok juga sudah mulai terjalin dengan baik, sehingga siswa lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Saat proses pembelajaran dimulai, siswa terlebih dahulu mendapatkan penjelasan tentang pengertian model Team Games Tournament
yang paling banyak mendapatkan poin akan menjadi pemenangnya. Setelah mengetahui kelompok dengan poin paling banyak maka kelompok yang menang tersebut akan mendapatkan penghargaan dari peneliti. Dengan model pembelajaran ini siswa lebih senang untuk belajar IPA. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I lebih mengutamakan perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Kompetensi Dasar yang digunakan pada siklus I adalah Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir dan longsor). Peneliti menjelaskan materi dengan bantuan powerpoint karena peneliti menjelaskan dan memperlihatkan gambar yang berhubungan dengan materi. Siswa menyimak penjelasan peneliti dan memperhatikan materi yang tersaji dalam powerpoint. Hasil belajar siswa pada siklus I ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada kondisi awal. Peningkatan hasil belajar ini dikarenakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Dengan
penggunaan model pembelajaran ini siswa menjadi lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament
(TGT) lebih menekankan kerja sama dalam tim atau kelompok.
Kegiatan pada siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I. Pada siklus II ini hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT).
Kompetensi Dasar pada siklus II ini adalah Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir dan longsor). Mengalami peningkatan dapat dilihat dari kerja sama pada kelompok dan menjawab soal kuis dengan tepat tanpa ragu-ragu. Pada siklus II ini hasil belajar IPA siswa lebih meningkat dibandingkan saat skilus I selain itu siswa juga lebih bersemangat dalam belajar. Dengan demikian hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA lebih baik dan meningkat.
Hipotesis tindakan dalam peneltitian ini terbukti bahwa apabila pembelajaran menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)