• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MIFTAHUL HUDA DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2018 SK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MIFTAHUL HUDA DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2018 SK"

Copied!
170
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI ENERGI DAN KEGUNAANNYA

MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE

STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

(

STAD

)

PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF

MIFTAHUL HUDA

DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2018

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh

ENDANG SETIYOWATI 115 14 041

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)
(3)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI ENERGI DAN KEGUNAANNYA

MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE

STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

(

STAD

)

PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF

MIFTAHUL HUDA

DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2018

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh

ENDANG SETIYOWATI 115 14 041

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(4)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Endang Setiyowati

NIM : 115-14-041

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI

ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI

STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) PADA SISWA KELAS III DI MI MA’ARIF MIFTAHUL HUDA DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2018

Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Salatiga, 25April 2018

Pembimbing,

Dr. Maslikhah, M.Si.

(5)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Endang Setiyowati

NIM : 115-14-041

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository

IAIN Salatiga.

Salatiga, 25 April 2018

Penulis,

Endang Setiyowati

(6)

KEMENTERIAN AGAMA RI

KEGUNAANNYA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

(STAD) PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MIFTAHUL HUDA DESA

LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2018

Disusun oleh: Endang Setiyowati

NIM: 115-14-041

Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 4 Juli 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan panitia Penguji: Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag., M.Phil.

Sekretaris Penguji : Dr. Maslikhah, M.Si.

Penguji I : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. Penguji II : Dra. Nur Hasanah, M.Pd.

Salatiga, 4 Juli 2018 Dekan

FTIK IAIN Salatiga,

Suwardi, M.Pd.

(7)

MOTTO

َعَم َّنِإَف

اًرْسُي ِرْسُعْلا

﴿ ٥ ﴾

اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإ

﴿

٦ ﴾

ْبَصناَف َتْغَرَ ف اَذِإَف

﴿

٧ ﴾

َكِّبَر َٰلَِإَو

بَغْراَف

﴿ ٨ ﴾

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu

urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).

Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”

(8)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku (Bapak Suradi dan ibu Tasiyem) yang selalu

mendoakan dan mendukung sehingga penulis dapat menyelesaikan studi

ini. Semoga beliau senantiasa selalu dalam keadaan sehat wal’afiat;

2. Kakak-kakakku (Nasikin, Ahmad Ali, Pariyati, dan Ritanto) dan

keponakan-keponakanku (Wahyuningsih dan Nana) yang selalu

mendukung dan memberi semangat dalam segala hal. Semoga senantiasa

diberi kelancaran dalam segala hal; dan

3. Keluarga besar Pon-Pes Al-Khoiriyah (Bapak K. Ahmad Mamsuri) yang

senantiasa memberi nasihat. Semoga senantiasa selalu diberi kesabaran

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat,

taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Energi Dan Kegunaannya Melalui

Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division

(STAD) Pada Siswa Kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2018. Shalawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah Saw. yang kita nantikan

syafa’atnya di yaumul akhir nanti.

Terselesainya skripsi ini tidaklah semata-mata hasil dari jerih payah

penulis sendiri, melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu baik moril

maupun spiritual, oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga;

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;

3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga;

4. Dr. Hj. Maslikhah, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi;

5. Ibu Dra. Hj. Nur Hasanah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik;

6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang telah

memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis;

7. Bapak Misbakhul Munir, S.Pd.I selaku Kepala MI Ma’arif Miftahul Huda

Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang telah

(10)

8. Ibu Nur Aini, S.Pd.I selaku Guru Kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda

Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang telah berkenan

bekerjasama dengan peneliti sehingga penelitian ini dapat berlangsung;

9. Siswa kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang yang telah berkenan menjadi subjek penelitian dan

mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh-sungguh; dan

10.Teman-teman PGMI angkatan 2014 yang telah berjuang bersama dan

berkenan membagikan ilmunya.

Semoga amal serta kebaikan yang telah dicurahkan pada penulis diterima

Allah SWT sebagai amal ibadah yang mendapat balasan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan

bagi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Salatiga, 23 April 2018

Penulis,

Endang Setiyowati

(11)

ABSTRAK

Setiyowati, Endang. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Energi Dan Kegunaannya Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Maslikhah, M.Si.

Kata Kunci : Hasil Belajar IPA, Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar IPA materi

energi dan kegunaannya siswa kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa yaitu strategi pembelajaran masih bersifat ceramah dan kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan kegunaannya pada siswa kelas

III MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

tahun 2018?.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas

III MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

yang berjumlah 19 siswa meliputi 8 siswa laki-laki dan11 siswa perempuan. Instrumen penelitian meliputi RPP, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan tes evaluasi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, tes, dan dokumentasi. Kriteria Ketuntasan Klasikal 85% dari seluruh jumlah siswa, apabila kriteria ketuntasan klasikal kelas telah tercapai maka siklus dihentikan.

Berdasarkan hasil penelitian Siklus I-III diperoleh data sebagai berikut.

Standar KKM mata pelajaran IPA di MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang adalah 70. Sebelum menggunakan strategi STAD hanya ada 52,63% (10 siswa) yang tuntas, sedangkan 47,36% (9 siswa) belum memenuhi standar KKM dengan rata-rata kelas 71,05. Setelah penggunaan strategi pembelajaran STAD dalam mata pelajaran IPA pada Siklus I diperoleh 68,42% (13 siswa) yang tuntas dengan rata-rata kelas 77,89. Siklus II 73,68% (14 siswa) yang tuntas dengan rata-rata kelas 73,68. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari Siklus I ke Siklus II 5,26%. Siklus III 94,73% (18 siswa) yang tuntas dengan rata-rata kelas 86,05. Sehingga telah melampaui target KKM

klasikal ≥ 85%. Siswa yang belum tuntas belajar pada Siklus III akan diberikan

(12)

DAFTAR ISI

Sampul ...i

Lembar Logo ...ii

Halaman Judul ...iii

Persetujuan Pembimbing ...iv

Pernyataan Keaslian Tulisan ...v

Pengesahan Kelulusan ...vi

Daftar Lampiran ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...5

C. Tujuan Penelitian ...6

D. Manfaat Penelitian ...7

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...8

F. Metode Penelitian...9

G. Rancangan Penelitian ...10

H. Subjek Penelitian ...10

I. Langkah-langkah Penelitian ...11

J. Metode Pengumpulan Data ...14

K. Instrumen Penelitian...15

L. Pengumpulan Data ...16

M. Analisis Data ...17

(13)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Materi Energi dan Kegunaannya ...20

a. Pengertian Energi ...21

b. Sumber Energi dan Kegunaannya ...21

c. Macam-macam Bentuk Energi dan Pengaruhnya ...25

d. Cara Menghemat Energi ...30

2. Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ...32

a. Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ...32

b. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ...35

Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ...36

3. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...37

a. Pengertian IPA ...37

b. Ruang Lingkup IPA ...38

c. Tujuan Pembelajaran IPA ...39

4. Hakikat Hasil Belajar ...39

a. Pengertian Hasil Belajar ...39

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...41

c. Penilaian Hasil Belajar ...43

d. Alat-Alat Penilaian Hasil Belajar ...44

(14)

5. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ...49

a. Pengertian PTK ...49

b. Karakteristik PTK ...49

c. Prinsip-prinsip PTK ...50

d. Tujuan, Manfaat, dan Fungsi PTK ...51

e. Kelebihan dan Kekurangan PTK ...54

f. Langkah-langkah PTK ...55

6. Kriteria Ketuntasan Minimal...55

a. Macam-macam KKM...56

b. Prosedur Penetapan KKM ...57

B. Kajian Pustaka ...60

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum ...64

1. Letak Geografis MI Ma’arif Miftahul Huda ...64

2. Profil MI Ma’arif Miftahul Huda ...64

3. Visi, Misi, dan Tujuan Madrasah ...65

4. Data Guru ...66

5. Data Siswa ...67

6. Sarana Prasarana dan Fasilitas ...68

7. Waktu Pelaksanaan Penelitian ...69

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...70

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...70

(15)

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ...80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Paparan Siklus ... 84

1. Deskripsi Data Siklus I ... 84

2. Deskripsi Data Siklus II ... 86

3. Deskripsi Data Siklus III ... 87

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Profil Sekolah ...65

Tabel 3.2 Data Guru MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait ...67

Tabel 3.3 Siwa Kelas III Ma’arif Miftahul Huda Lopait ...67

Tabel 3.4 Sarana Prasarana MI Ma’arif Miftahul Huda ...68

Tabel 3.5 Sarana Pendukung MI Ma’arif Miftahul Huda ...69

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus I ...84

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus II ...86

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus III ...88

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus PTK ...10

Gambar 2.1 Peta Konsep Materi Energi dan Kegunaannya ...20

Gambar 2.2 Energi Matahari Bermanfaat untuk Makhluk Hidup...22

Gambar 2.3 Air Dapat Dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik ...23

Gambar 2.4 Minyak Tanah dan Api Menghasilkan Energi Panas ...24

Gambar 2.5 Makanan sebagai Salah Satu Sumber Energi ...25

Gambar 2.6 Kompor Gas Menghasilkan Panas untuk Memasak ...25

Gambar 2.7 Matahari Menghasilkan Panas ...26

Gambar 2.8 Lampu dapat Mengubah Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya ...27

Gambar 2.9 Daun Bergerak Mengikuti Arah Aliran Air ...27

Gambar 2.10 Daun-daunan dapat Bergerak Ketika Tertiup Angin ...28

Gambar 2.11 Listrik Menghasilkan Panas pada Setrika ...28

Gambar 2.12 Gitar yang Dipetik Menghasilkan Getaran...29

Gambar 2.13 Peluit dapat Menghasilkan Bunyi ...29

Gambar 2.14 Baterai HP ...30

Gambar 2.15 Peta Konsep Cara Menghemat Energi ...30

Gambar 2.16 Tidur Dengan Lampu yang Padam...31

Gambar 2.17 Memiliki Kendaraan Lebih dari Satu Adalah Pemborosan BBM ...32

Gambar 2.18 Berjalan Kaki untuk Tujuan yang Dekat ...32

Gambar 2.19 Siklus PTK ...55

Gambar 2.20 Penetapan KKM Indikator ...59

Gambar 4.1 Grafik Persentasi Hasil Belajar Siswa ...90

Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siklus I ...91

Gambar 4.3 Grafik Hasil Belajar Siklus II ...91

Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siklus III ...92

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Riwayat Hidup Penulis ...100

Lampiran 2 Nilai SKK Mahasiswa ...101

Lampiran 3 Lembar Konsultasi ...104

Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian ...107

Lampiran 5 Identitas Kolaborator ...108

Lampiran 6 Nilai Ulangan Harian (Pra siklus) ...109

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I...110

Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus I ...118

Lampiran 9 Hasil Tes Formatif Siklus I ...120

Lampiran 10 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus I ...121

Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...123

Lampiran 12 Soal Evaluasi Siklus II ...131

Lampiran 13 Hasil Tes Formatif Siklus II ...133

Lampiran 14 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus II ...134

Lampiran 15 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ...136

Lampiran 16 Soal Evaluasi Siklus III ...142

Lampiran 17 Hasil Tes Formatif Siklus III ...144

Lampiran 18 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus III ...145

Lampiran 19 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ...147

(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara”. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat

dikatakan bahwa pendidikan merupakan proses pembelajaran yang diarahkan

kepada perkembangan peserta didik (Jufri, 2017: 51).

Agama Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu

belajar. Bahkan, Islam mewajibkan kepada setiap orang yang beriman untuk

belajar. Ilmu yang dimiliki manusia melalui proses belajar, maka Allah Swt.

akan memberikan derajat yang lebih tinggi kepada hambanya. Allah Swt.

telah berfirman dalam QS. Al-Mujaadilah ayat 11.

ُهاللَّو ٍتَجَر َد َمْلِعْلااوُتْوُا َنْي ِذهلاو ْمُكْنِماْوُنَمَا َنَي ِذهلا ُ هاللَّ ِعَفْرَي

رْرِيَب َ وُلَاْعَت تَاِم

Artinya:”...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-mujadilah 11)

Ilmu dalam hal ini bukan hanya pengetahuan tentang agama saja, tetapi

(20)

itu, ilmu tersebut juga harus bermanfaat bagi kehidupan orang banyak dan

diri orang yang menuntut ilmu (Baharuddin, 2008: 32-33).

Galloway (dalam Rosma, 2010: 32) mendefinisikan belajar sebagai

perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil dari latihan

atau pengalaman. Seseorang belajar pada dasarnya didorong oleh

keinginannya untuk mengembangkan perilakunya yang efektif dan efisien

dalam mencapai tujuan. Belajar merupakan adanya perubahan perkembangan

pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman dalam proses belajar. Jadi, jika ada perubahan pada diri

seseorang setelah mengalami proses pembelajaran maka orang tersebut telah

dikatakan belajar. Pembelajaran merupakan seperangkat komponen yang

saling bergantungan satu sama lain untuk mencapai tujuan.

Dunia sains persekolahan di Indonesia dipelajari sebagai mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), ditujukan untuk mengantar siswa lebih

mengenal lingkungan fisik, biologis, dan kimia dalam alam sekitarnya, serta

mengenali berbagai sumber daya yang menjadi keunggulan wilayah nusantara

(Jufri, 2017: 122). Ilmu Pengetahuan Alam salah satu mata pelajaran yang

sangat penting bagi siswa untuk membekali siswa mengenai pengetahuan

alam dan rahasia-rahasia yang terdapat di alam.

Hasil wawancara pada Desember 2017 dengan Ibu Nur Aini, S.Pd

(kolaborator) wali kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Tuntang

menjelaskan bahwa kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran IPA materi

(21)

siswa kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Tuntang mata pelajaran IPA

nilainya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah

ditentukan yaitu 70, dari 19 siswa terdapat 10 siswa (52,63%), yang belum

mencapai KKM sedangkan siswa yang dapat mencapai nilai KKM hanya 9

siswa (47,36%) dari 19 jumlah siswa. Masalah yang sering muncul dalam

pembelajaran tersebut yaitu siswa kurang memahami penjelasan guru, strategi

yang digunakan guru kurang tepat, sehingga menyebabkan siswa kurang

aktif, bahkan cenderung pasif. Pembelajaran yang terjadi di MI Ma’arif

Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang lebih

menekankan pada model pembelajaran yang berpusat pada guru dengan

demikian siswa lebih berperan sebagai obyek, belum diberlakukan dalam

subjek belajar.

Materi IPA yang sebagian besar berhubungan dengan lingkungan dan

alam, metode yang digunakan biasanya ceramah dan gambar. Guru dalam

menyampaikan pengetahuan berupa lisan, sedikit anak yang mampu

menangkap materi yang diajarkan guru. Salah satu komponen yang

berpengaruh dalam hasil pembelajaran yaitu metode yang diartikan sebagai

satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Penentuan metode dan strategi yang akan digunakan oleh guru

dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya

pembelajaran yang berlangsung (Ngalimun, 2011: 12). Biasanya metode

digunakan melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak menutup kemungkinan

(22)

metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada

tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam

kegiatan pembelajaran (Majid, 2014: 21). Pemilihan serta penggunaan

metode pembelajaran yang tepat akan memberikan motivasi, membangkitkan

motif, minat atau gairah belajar siswa.

Slavin (dalam Majid, 2014: 184), menyatakan Student Team

Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode pembelajaran

kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model paling baik untuk

tahap permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.

Penggunaan model kooperasi tipe STAD dalam pembelajaran, dapat

menyalurkan pesan dan maksud kepada siswa sehingga dapat memberikan

pengaruh bagi peningkatan hasil belajar siswa (Banne, 2014: 248).

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muhammad Rifa’i

(2014), merekomendasikan metode STAD menjadi salah satu alternatif untuk

meningkatkan hasil belajar IPA.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini memberikan alternatif solusi untuk

membantu memecahkan permasalahan tersebut dengan penggunaan strategi

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru dalam pemanfaatan strategi

pembelajaran khususnya pada pembelajaran IPA,diharapkan dapat

mempengaruhi proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dalam segala

aktivitas belajar. Melalui penerapanstrategi kooperatif tipe STAD anak dapat

belajar lebih aktif dan bisa lebih komunikatif terhadap teman-temannya.

(23)

dengan sistem siswa berkelompok. Johnson (1983) menemukan bahwa

pengalaman pembelajaran kooperatif ternyata lebih diminati oleh siswa-siswa

yang heterogen, siswa-siswa yang berasal dari kelompok etnis yang berbeda,

baik yang cacat maupun non cacat (Huda, 2016: 13-14). Strategi

pembelajaran dengan kooperatif tipe STAD, memiliki kelebihannya adalah:

guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan

siswa lainnya, siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan, siswa

saling ketergantungan positif dalam proses belajar mengajar, dan setiap siswa

dapat saling mengisi satu sama lain (Majid, 2014: 188).

Deskripsi permasalahan tersebut di atas menunjukkan bahwa pada

pembelajaran IPA materi Energi dan Kegunaannya kelas III di MI Ma’arif

Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

membutuhkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.Berdasarkan latar belakang permasalahan

diatas, pada PTK ini penulis mengangkatjudul “Peningkatan Hasil Belajar

IPA Materi Energi Dan Kegunaannya Melalui Strategi Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pada Siswa

Kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang Tahun 2018”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran

(24)

pelajaran IPA materi Energi dan Kegunaannya pada siswa kelas III di MI

Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun 2018?

2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran

kooperatif tipe STAD dapat mencapai target KKM klasikal (85%) pada

mata pelajaran IPA materi Energi dan Kegunaannya pada siswa kelas III

di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun 2018?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah

1. Peneliti ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan

diterapkannya pembelajaran melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe

STAD mata pelajaran IPA materi energi dan kegunaannya pada siswa

kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang Tahun 2018.

2. Peneliti ingin mengetahui ketercapaian hasil belajar target KKM klasikal

(85%) dengan diterapkannya pembelajaran melalui strategi pembelajaran

kooperatif tipe STAD mata pelajaran IPA materi energi dan kegunaannya

pada siswa kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan

(25)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan pendidikan, terutama dapat mengembangkan khazanah

ilmu tentang peningkatan hasil belajar IPA melalui strategi

pembelajaran secara kooperatif tipe STAD; dan

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi peneliti

yang lain untuk mengembangkan strategi pembelajaran terdahulu

dengan strategi pembelajaran STAD.

2. Manfaat Praksis

a. Manfaat Bagi Sekolah

Hasil penelitian IPA melalui strategi STAD pada siswa kelas III

diharapkan MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang dapat lebih meningkatkan penggunaan strategi

pembelajaran dalam proses belajar mengajar, tidak hanya pada

pembelajaranIPA, tetapi dapat diterapkan pada mata pelajaran lainnya.

b. Manfaat Bagi Guru

Hasil penelitian IPA melalui strategi STAD pada siswa kelas III

MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang sebagai bahan masukan yang berharga bagi guru dalam

(26)

strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam kegiatan proses

belajar mengajar.

c. Manfaat Bagi Siswa

1) Meningkatkan minat belajar siswa;

2) Memberikan pengalaman yang nyata dan langsung;

3) Meningkatkan hasil belajar siswa; dan

4) Siswa dapat menguasai materi pelajaran.

d. Bagi Peneliti

Kegunaan hasil penelitian IPA melalui strategi STAD pada siswa

kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang bagi peneliti adalah mendapatkan pengalaman

langsung dalam proses belajar mengajar mata pelajaran IPA sekaligus

strategi pengajaran yang dapat dilaksanakan dan dikembangkan untuk

meningkatkan kemampuan mengajar yang lebih baik.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika strategi

pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan dengan baik diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA materi energi dan

kegunaannya pada siswa kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa

(27)

2. Indikator Keberhasilan

a. Indikator klasikal yaitu apabila siswa dapat mencapai KKM ≥ 85% dari

total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 70.

b. Indikator individu yaitu apabila siswa dapat mencapai nilai KKM ≥ 70

pada materi energi dan kegunaannya.

F. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto (2017:

2) menjelaskan pengertian PTK yaitu:

a. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan

menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk

menemukan data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan

mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti;

b. Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang dengan sengaja

dilakukan dengan tujuan tertentu. Maksud dari gerak kegiatan adalah

adanya siklus yang terjadi secara berulang untuk siswa yang dikenai

suatu tindakan; dan

c. Kelas, Kelas dalam PTK adalah sekelompok peserta didik yang dalam

waktu yang sama, belajar hal yang sama dari pendidik yang sama pula.

Berdasarkan ketiga pengertian di atas, yakni penelitian, tindakan dan

kelas, dapat disimpulkan bahwa pengertian PTK adalah penelitian tindakan

yang dilakukan oleh guru dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

(28)

G. Rancangan Penelitian

Model Penelitian Tindakan Kelas disebut juga penelitian eksperimen

berulang atau eksperimen berkelanjutan yang disebut dengan siklus

(Arikunto, 2017: 42). Sam’s, (2010: 64) menyatakan model PTK ini

menggunakan konsep yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin

Mc. Taggart. Komponen pada setiap siklus yaitu perencanaan (planning),

pelaksanaan (acting), pengamatan (observation),dan refleksi (reflection).

Prosedur PTK dilakukan melalui empat tahap sebagaimana tampak

pada Gambar 1. di bawah ini.

Gambar 1. Siklus PTK Sumber: Arikunto, (2017: 42)

H. Subjek Penelitian

Subjek PTK ini adalah siswa Kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Desa

Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang berjumlah 19 Siswa.

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MI Ma’arif Miftahul Huda Perencanaan

Siklus ke-I

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

Siklus Ke-II

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

(29)

Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Waktu PTK ini

dilaksanakan pada Maret semester Genap tahun 2017/2018 di MI Ma’arif

Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

I. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas hal yang penting untuk dilakukan yaitu

tindakan nyata (action) untuk memecahkan permasalahan yang sedang

dihadapi dalam suatu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pelaksanaan

itu harus direncanakan dengan baik dan dapat diukur tingkat keberhasilannya

dalam suatu pemecahan masalah, maka perlu dilakukan penelitian siklus

kedua untuk mencoba tindakan lain sebagai alternatif pemecahan lain sampai

permasalahan teratasi (Arikunto, 2017: 145). Langkah-langkah penelitian

yang akan dilakukan adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan ini, guru menyiapkan bahan ajar, menyiapkan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan menyiapkan hal lain yang

diperlukan dalam proses pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan dalam

tahap perencanaan tindakan ini adalah:

1) Guru membuat RPP dengan materi energi dan kegunaannya dengan

menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Materi

pelajaran yang digunakan dalam penelitian Siklus I adalah materi

pengertian dan sumber energi, Siklus II materi tentang bentuk energi

(30)

2) Guru mempersiapkan sarana dan media yang mendukung dalam

pembelajaran;

3) Guru menyiapkan materi ajar yang berkaitan dengan energi;

4) Guru mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa serta catatan

lapangan yang akan digunakan pada setiap pembelajaran;

5) Guru mempersiapkan lembar evaluasi untuk mengukur kemampuan

siswa pada mata pelajaran IPA menggunakan strategi STAD;

6) Peneliti berkoordinasi dengan kolaborator (guru) untuk melaksanakan

proses pembelajaran dengan menggunakan strategi STAD; dan

7) Pembentukan kelompok belajar.

Setiap siklus siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil

berjumlah 4 sampai 5 orang siswa. Anggota kelompok terdiri dari

kemampuan dan jenis kelamin yang heterogen. Pembagian kelompok

dilakukan pada Siklus I, kemudian pada siklus berikutnya masih

menggunakan kelompok yang sama.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini disesuaikan dengan RPP yang telah disusun,

sedangkan observer akan melakukan observasi terhadap kegiatan

pembelajaran.Selama pembelajaran berlangsung, guru dalam mengajar

menggunakan RPP yang disusun oleh peneliti. Peneliti bertugas sebagai

observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.

Langkah-langkah dalam RPP sesuai dengan pembelajaran STAD, yaitu:

(31)

belajar, memberikan lembar materi, diskusi kelompok, kuis individual

(evaluasi) dan pemberian penghargaan kepada kelompok yang terbaik.

c. Pengamatan

Pengamatan merupakan tindakan pengumpulan informasi yang akan

dipakai untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah berjalan

sesuai dengan rencana yang diharapkan. Observasi dilakukan selama

pelaksanaan tindakan sesuai dengan lembar observasi maupun pedoman

wawancara. Pengamatan yang dilakukan dengan melakukan pengamatan

saat kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas. Beberapa hal yang

diamati selama pengamatan adalah keterlaksanaan tahap-tahap strategi

pembelajaran kooperatif tipe STAD yang meliputi presentasi guru,

pemilihan tutor, diskusi kelompok, kuis individu (evaluasi), dan

penghargaan kelompok.

d. Refleksi

Hasil dari refleksi digunakan untuk melakukan perbaikan pada

perencanaan di siklus berikutnya (Arikunto, 2017: 144). Hasil evaluasi

dilakukan refleksi, untuk mengetahui kekurangan pada pelaksanaan

tindakan yang telah dilakukan. Tahapan refleksi merupakan penganalisisan

tentang kesesuaian proses pembelajaran dengan tahapan-tahapan strategi

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan penghitungan peningkatan prestasi

belajar siswa kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jika belum sesuai yang

(32)

selanjutnya. Pada tahapan ini peneliti mengumpulkan dan memproses data

yang didapat saat dilakukan observasi.

Berdasarkan hasil refleksi Siklus I, peneliti bersama Ibu Nur Aini,

S.Pd (kolaborator) melakukanrevisi proses pembelajaran, agar proses

pembelajaran pada Siklus II menjadi lebih baik. Siklus II ini dilaksanakan

dengan mengikuti tahapan pada Siklus I. Siklus II ini dimaksudkan sebagai

perbaikan atau penyempurnaan terhadap pelaksanaanpembelajaran pada

Siklus I. Siklus III perlu dilaksanakan apabila hasil pembelajaran pada

Siklus II dirasa masih ada ≤ 40% siswa yang belum mencapai KKM (70)

yang ditentukan.

J. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam PTK ini adalah menggunakan metode

observasi, tes, dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Arikunto,

2017: 221).Observasi dalam PTK yang menerapkan strategi STAD ini

melalui pengamatan langsung dengan menggunakan lembar observasi guru

dan siswa saat pembelajaran berlangsung pada mata pelajaran IPA materi

Energi dan Kegunaannya. Tujuan dari PTK ini dengan menggunakan

metode observasi yaitu untuk mendapatkan data kegiatan guru dan siswa

ketika pembelajaran berlangsung melalui strategi pembelajaran STAD

(33)

yang diobservasi adalah kegiatan pembelajaran yang berlangsung saat

menggunakan strategi pembelajaran STAD, dengan subjek guru dan siswa

kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang.

b. Tes Formatif

Menurut Bukhori dalam Arikunto (2016: 46) menyatakan tes ialah

suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang siswa atau kelompok siswa.Tujuan

dari PTK ini dengan menggunakan metode pengumpulan data tes yaitu

untuk mendapatkan data peningkatan hasil belajar siswa setelah

menerapkan strategi STAD mata pelajaran IPA materi Energi dan

kegunaannya dengan melakukan evaluasi setelah pembelajaran selesai

disetiap siklus (Siklus I, II dan III). Siklus I dengan materi pengertian dan

sumber energi, Siklus II dengan materi macam-macam energi, dan Siklus

III dengan materi cara menghemat energi.

K. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah:

a. Lembar Observasi

Lembar observasi ini untuk mengamati terhadap aktivitas siswa

dikelas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dan kegiatan guru dalam

mengelola kelas serta pembelajaran menggunakan penerapan strategi

pembelajaran STAD dalam proses pembelajaran IPA materi energi dan

(34)

berdasarkan lembar observasi yang terdapat dalam pedoman observasi

yang telah disusun. Lembar observasi ini terdiri dari lembar observasi guru

dan siswa.

b. Lembar Tes Formatif

Lembar soal tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa

setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Lembar soal tes yang digunakan

berupa tes pilihan ganda dan isian singkat. Siswa dinyatakan telah berhasil

apabila hasil belajar mencapai nilai minimal 70 dari KKM yang

ditentukan.

L. Pengumpulan Data

Peneliti melakukan pengumpulan data dari hasil pengamatan langsung

yang dilakukan oleh kolaborator. Data PTK dikumpulkan dengan observasi,

tes, dan dokumentasi.

a. Observasi

Penelitian Tindakan Kelas ini, observasi dilakukan peneliti dengan

melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, kegiatan guru dalam

mengelola kelas serta pembelajaran IPA materi energi dan kegunaaanya

dengan menggunakan penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe

STAD.

b. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah

(35)

STAD. Teknik ini peneliti gunakan untuk mengukur ketuntasan dan

peningkatan prestasi siswasetelah proses pembelajaran yang dilakukan

oleh kolaborator.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam PTK ini adalah RPP dan nilai

siswa mata pelajaran IPA sebelum diterapkan strategi pembelajaran STAD.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan perangkat pembelajaran

yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran. Nilai siswa sebelum dan

sesudah menggunakan strategi STAD untuk mengetahui sejauh mana siswa

menguasai materi pembelajaran, selain itu peneliti menggunakan

dokumentasi foto jalannya pembelajaran untuk menjadi penguat penelitian.

M. Analisis Data

Arikunto (2017: 227-228) menyatakan pelaksanaan PTK, ada dua jenis

data yang dapat dikumpulkan peneliti, yaitu data kuantitatif (nilai hasil belajar

siswa) dan data kumulatif (data berupa ekspresi siswa terhadap respon

kegiatan pembelajaran). Analisa data merupakan usaha untuk memilih,

memilah, membuang, menggolongkan, serta menyusun kedalam kategorisasi,

mengklasifikasi data untuk menjawab pertanyaan pokok.

Untuk membuktikan hipotesis tindakan dalam PTK ini maka hasil

penelitian akan dilakukan analisis ketuntasan klasikal dengan rumusan

sebagai berikut:

(36)

Ket :

P = Persentase

x = Jumlah skor jawaban xi = Jumlah skor maksimal

Data yang diperoleh berupa nilai siswa akan dihitung dan diolah untuk

mendapatkan rata-rata kelas serta ketuntasan belajar siswa yang akan

disajikan dalam bentuk prosentase. Untuk mencari nilai rata-rata kelas, maka

digunakan rumus sebagai berikut ini.

Sumber : Utsman (2015: 60)

Ket:

: Nilai rata-rata

Σ : Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan nilai setiap siswa

Σ : Banyaknya siswa.

N. Sistematika Penulisan

Laporan hasil penelitian sebagaimana halnya penelitian dibuat dan

disusun secara logis dan sistematis. Bagian ini secara keseluruhan memuat

lima bab penting, dengan uraian sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan. Bab ini memuat tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,hipotesis

tindakan dan indikator keberhasilan, rancangan penelitian, subjek

penelitian, langkah-langkah penelitian, metode pengumpulan data,

instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan

(37)

BAB II Landasan teori. Bab ini memuat tentang kajian teori berkenaan

dengan masalah yang diteliti yaitu materi energi dan kegunaannya,

hakikat strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD, hakikat IPA,

hakikat hasil belajar, hakikat PTK, dan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Kajian Pustaka berkenaan dengan penelitian

terdahulu strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD yang relevan.

BAB III Pelaksanaan penelitian. Bab ini memuat tentang gambaran umum

madrasah, deskripsi pelaksanaan penelitian Siklus I, II dan III.

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini memuat tentang deskripsi

paparan siklus I-III dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V Penutup. Bab ini memuat tentang kesimpulan hasil penelitian dan

(38)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Materi Energi dan Kegunaannya

Energi adalah sesuatu yang menyebabkan benda bisa berfungsi

dengan baik. Tanpa energi, benda tidak akan bermanfaat. Misal ketika

membawa tas, kamu menggunakan energi berupa tenagamu. Semua

kegiatan yang dilakukan menggunakan energi. Benda tidak hidup juga

menggunakan energi. Mobil bisa bergerak karena ada energi dari bahan

bakar. Televisi bisa menghasilkan gambar dan suara karena ada energi

dari listrik. Peneliti akan membahas enam jenis energi, yaitu energi

panas, cahaya, gerak, listrik, bunyi, dan kimia. Gambar 2.1 dibawah ini

dipaparkan peta konsep mengenai materi energi dan kegunaannya.

Gambar 2.1 Peta Konsep Materi Energi dan Kegunaannya Sumber: Priyono, (2008: 125)

(39)

a. Pengertian Energi

Tenaga atau energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha

atau kegiatan. Sumber energi dibagi menjadi 2, yaitu: sumber energi

alami dan buatan.

1) Sumber energi alami adalah sumber energi yang terdapat di

alam. Misal: matahari, panas bumi, air, bahan makanan, dan

batu bara; dan

2) Sumber energi buatan adalah sumber energi yang dibuat oleh

manusia. Misal: dinamo lampu, generator, aki, dan baterai.

Energi mempunyai sifat yaitu tidak dapat diciptakan, tidak

dapat dimusnahkan, dan dapat berubah bentuk.

b. Sumber Energi dan Kegunaannya

Adapun macam sumber energi yaitu:

1) Sinar Matahari

Matahari menghasilkan energi panas dan cahaya. Sinar

matahari adalah sumber energi utama di bumi. Tanpa energi

matahari, tidak ada kehidupan di bumi. Makhluk hidup

bergantung pada cahaya matahari. Tumbuhan hijau membuat

makanan dibantu sinar matahari. Proses ini dinamakan

fotosintesis. Tumbuhan merupakan makanan hewan dan

manusia. Jika tidak ada matahari, tidak ada tumbuhan. Juga

tidak ada hewan dan manusia. Jadi di bumi tidak ada kehidupan

(40)

listrik. Cahaya matahari menerangi bumi. Ini menjadikan siang

hari terang benderang. Saat siang hari manusia dapat

beraktivitas. Anak-anak sekolah dan bermain di siang hari.

Orang tua juga bekerja di siang hari. Ilustrasi cahaya matahari

bermanfaat untuk makhluk hidup dapat dilihat pada Gambar 2.2

di bawah ini.

Gambar 2.2 Energi Matahari Bermanfaat untuk Makhluk Hidup Sumber: Aprilia, (2009: 97)

2) Gerakan Air dan Angin

Air bergerak dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang

lebih rendah. Air yang bergerak memiliki energi. Aliran air ini

dapat menggerakkan generator. Generator akan membangkitkan

listrik dinamakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Angin juga menyimpan energi. Nelayan mencari ikan dengan

perahu layar. Perahu layar juga sebagai alat transportasi.

Sekarang, energi angin digunakan untuk menggerakkan kincir

angin. Kincir angin ini dihubungkan dengan generator.

Generator akan membangkitkan listrik. Air dapat bermanfaat

(41)

Gambar 2.3Air dapat Dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Sumber:Setia, (2008: 111)

3) Listrik

Listrik berasal dari mesin pembangkit listrik. Mesin

pembangkit listrik membutuhkan energi lain. Contoh energi air

atau angin (PLTA), energi uap (PLTU), dan energi gas (PLTG).

Energi listrik digunakan untuk berbagai keperluan. Contoh

dalam kehidupan yaitu menyalakan mesin dan peralatan

elektronik. Misal lampu, radio, televisi, kulkas, dan komputer.

4) Baterai

Baterai merupakan sumber energi. Baterai digunakan

dalam jam, lampu senter, dan radio. Baterai juga digunakan

dalam alat mainan. Baterai ada dua jenis. Ada baterai yang dapat

diisi ulang dan baterai yang tidak dapat diiisi ulang. Baterai

yang dapat diisi ulang dapat terus digunakan. Jika energi di

dalam baterai habis dapat diisi kembali. Alat yang dibutuhkan

adalah pengisi baterai (charger). Contoh baterai yang dapat diisi

(42)

5) Bahan Bakar Fosil

Bahan bakar fosil disebut juga bahan bakar mineral. Fosil

adalah sisa-sisa makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral

yang tertimbun di dalam tanah. Contoh bahan bakar fosil adalah

batu bara, minyak mentah dan gas alam. Minyak mentah diolah

menjadi minyak tanah, bensin, solar, avtur. Pembakaran bahan

bakar fosil menghasilkan energi. Energi ini untuk menggerakkan

turbin dan menghasilkan listrik. Berbagai alat transportasi

menggunakan bahan bakar fosil. Contoh mobil menggunakan

bensin dan solar. Pesawat terbang menggunkaan avtur. Gas alam

lebih ringan dari udara. Gas alam cenderung mudah menyebar di

udara. Gas alam juga bersifat mudah terbakar. Gas ini tidak

berasa dan tidak berbau. Gas alam yang dijual telah diproses.

Gas alam tersebut biasanya ditambah thiol. Tujuannya untuk

mendeteksi bila terjadi kebocoran gas. Minyak tanah dapat

menghasilkan api dapat dilihat pada Gambar 2.4 di bawah ini.

(43)

6) Bahan Makanan

Bahan makanan merupakan sumber energi. Bahan

makanan dicerna dalam tubuh manusia. Hasil pencernaan

makanan adalah energi. Makanan berasal dari tumbuhan dan

hewan. Energi gunakan untuk beraktivitas. Misal untuk menulis,

membaca, berjalan, dan berlari. Makanan sebagai sumber energi

pada Gambar 2.5 di bawah ini.

Gambar 2.5 Makanan Sebagai Salah Satu Sumber Energi Sumber: Priyono, (2008: 128)

c. Macam-macam Bentuk Energi dan Pengaruhnya 1) Energi Panas

Energi panas dapat dihasilkan dari api dan matahari.

Energi panas berguna bagi manusia. Energi panas dapat

dihasilkan dari bahan bakar. Contoh batu bara, gas, minyak, dan

kayu. Panas dari gas untuk memasak lihat Gambar 2.6 berikut.

(44)

Panas selain api, juga dari matahari yang bermanfaat

untuk mengeringkan pakaian lihat Gambar 2.7 berikut.

Gambar 2.7 Matahari Menghasilkan Panas Sumber: Aprilia, (2009: 94)

Energi panas digunakan untuk menggerakkan alat

transportasi. Contoh mobil, pesawat terbang, kereta api, dan

kapal. Matahari juga menghasilkan energi panas. Panas matahari

dapat mengeringkan cucian yang basah, padi, jagung, dan

kerupuk. Energi panas sangat berguna dalam kehidupan

sehari-hari.

2) Energi cahaya

Energi cahaya adalah energi yang dipancarkan oleh

sumber cahaya. Misal energi cahaya yang dipancarkan oleh

matahari, bintang, api, dan lampu. Cahaya matahari dapat

dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk membuat makanan melalui

fotosintesis serta untuk menerangi bumi dan segala isinya di saat

siang hari. Malam hari, kita memerlukan energi cahaya untuk

menerangi ruangan. Energi cahaya juga dimanfaatkan oleh

mercusuar untuk memberikan arahan bagi kapal dalam

(45)

memberitahu kapal bahwa daratan sudah dekat.Energi tersebut

berasal dari lampu yang dinyalakan lihat Gambar 2.8 berikut.

Gambar 2.8 Lampu dapat Mengubah Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya

Sumber: Priyono, (2008: 122)

3) Energi gerak

Aliran air memindahkan daun mengikuti arah alirannya.

Penyebabnya dorongan dari aliran air di bawahnya. Jadi air yang

mengalir memiliki energi lihat Gambar 2.9 berikut.

Gambar 2.9 Daun Bergerak Mengikuti Arah Aliran Air Sumber: Setia, (2008: 107)

Energi ini disebut energi gerak. Energi gerak mudah

ditemukan. Misal, kipas angin, dan blender yang sedang

digunakan. Aliran air merupakan energi gerak alami. Begitu

juga dengan angin. Angin adalah udara yang bergerak. Contoh

(46)

Gambar 2.10 Daun-daunan dapat Bergerak Ketika Tertiup Angin Sumber: Setia, (2008: 107)

4) Energi listrik

Energi listrik sebagai sumber energi. Energi listrik banyak

dimanfaatkan dalam kehidupan. Contoh untuk menjalankan

mesin di pabrik dan digunakan dalam peralatan rumah tangga.

Contoh kipas angin, setrika, dan lampu. Lampu listrik menyala

karena energi listrik. Setrika listrik menjadi panaskarena energi

listrik lihat Gambar 2.11 berikut.

Gambar 2.11 Listrik Menghasilkan Panas pada Setrika Sumber: Aprilia, (2009: 97)

5) Energi bunyi

Energi dari bunyi disebut energi bunyi. Bunyi dihasilkan

oleh benda yang bergetar. Misal saat senar gitar dipetik. Senar

(47)

Gambar 2.12 Gitar yang Dipetik Menghasilkan Getaran Sumber: Aprilia, (2009: 95)

Getaran itu menghasilkan bunyi. Seperti juga kecapi dan

kendang. Suara kendang berasal dari getaran kulit kendang.

Masih ada benda lain yang menghasilkan bunyi. Contoh peluit

dan lonceng. Jadi getaran akan menghasilkan bunyi. Bunyi

lonceng sekolah sebagai tanda masuk kelas. Suara juga

merupakan bunyi lihat Gambar 2.13 berikut.

Gambar 2.13Peluit dapat Menghasilkan Bunyi Sumber: Setia, (2008: 108)

6) Energi Kimia

Energi kimia tersimpan dalam bahan kimia. Energi dalam

tubuh juga energi kimia. Energi ini berasal dari bahan kimia

alami. Ada beberapa benda yang menyimpan energi kimia.

Misal, batu baterai dan accu (aki) Lihat Gambar 2.14

berikut.Baterai digunakan untuk menyalakan berbagai peralatan.

(48)

Gambar 2.14 Baterai HP Sumber: Setia, (2008: 109)

d. Cara Menghemat Energi

Energi yang manusia gunakan berasal dari sumber daya alam.

Contoh sumber daya alam diantaranya minyak bumi, gas alam,

pohon, air, dan lain-lain. Sumber daya alam ada yang bisa diperbarui

dan ada yang tidak bisa diperbarui. Agar persediaan energi tetap

terjamin, maka sumber energi harus tetap tersedia. Oleh karena itu,

kita harus mengatur penggunaan sumber energi sebaik mungkin.

Gambar 2.15 dibawah ini dipaparkan peta konsep mengenai cara

menghemat energi listrik, air, dan minyak bumi.

Gambar 2.15 Peta Konsep Cara Menghemat Energi Sumber: Priyono, (2008: 135)

Energi

(49)

1) Hemat Energi Listrik

Langkah-langkah menghemat energi listrik: mematikan

lampu saat meninggalkan ruangan, pilih lampu yang hemat

energi, jangan terlalu sering membuka pintu kulkas, jangan

memasukkan makanan atau minuman yang masih panas ke

dalam kulkas, tidak menggunakan mesin pengering pakaian saat

musim kemarau atau panas, jangan terlalu sering menyetrika,

dan mematikan lampu saat tidur. Lihat Gambar 2.16 berikut.

Gambar 2.16 Tidur dengan Lampu yang Padam Sumber: Aprilia, (2009: 108)

2) Hemat Air

Langkah-langkah menghemat energi air: menggunakan air

dengan hemat, menutup kran air jika sudah tidak digunakan, dan

menjaga jangan sampai terjadi kebocoran pipa.

3) Hemat Bahan Bakar Minyak (BBM)

Langkah-langkah menghemat energi BBM: memilih

kompor yang hemat energi, segera matikan kompor jika selesai

memasak, mengendarai kendaraan bermotor untuk bepergian

yang penting, dan mengendarai kendaraan secara bersama

(Setia, 2008: 94-101). Memiliki kendaraan lebih dari satu adalah

(50)

Gambar 2.17 Memiliki Kendaraan Lebih Adalah Pemborosan BBM Sumber: Aprilia, (2009: 109)

Sebaiknya berjalankan untuk bepergian jarak dekat seperti

Gambar 2.18 berikut.

Gambar 2.18 Berjalan Kaki untuk Tujuan yang Dekat Sumber: Aprilia, (2009: 109)

2. Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

a. Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Strategi (strategy) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja”

dalam bahasa yunani. Sebagai kata benda strategos merupakan

gabungan kata stratos (militer) dengan “ago” (memimpin). Sebagai

kata kerja, stratego berarti merencanakan (to plan). Secara istilah

strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara

sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan (Majid, 2014:3).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, strategi yaitu rencana cara

pengajaran yang akan digunakan oleh pengajar untuk proses

(51)

Corey (dalam Majid, 2014:4) mengemukakan pembelajaran

adalah suatu proses interakasi antara seseorang dengan lingkungan

secara sengaja dikelola untuk bisa ikut serta dalam tingkah laku

tertentu. Winataputra (1994) (dalam Ngalimun, 2016: 30)

pembelajaran merupakan sarana untuk memungkinkan terjadinya

proses belajar dalam arti perubahan perilaku individu melalui proses

mengalami sesuatu yang diciptakan dalam rancangan proses

pembelajaran. Kozma dan Gafur (1989) (dalam Uno, 2015: 4),

secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat

diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat

memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju

tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Kemp (dalam Majid, 2014:

3) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar

tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi

pembelajaran menurut Aqib (2013: 71) adalah cara-cara yang akan

digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan

digunakan selama proses pembelajaran. Berdasarkan pendapat

beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran

adalah cara-cara yang dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar

dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga akan

memudahkan peserta didik mencapai tujuan yang dikuasai diakhir

(52)

Roger (1992) (dalam Huda, 2016: 29), menyatakan

pembelajaran kooperatif merupakan aktifitas pembelajaran

kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran

harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara

kelompok-kelompok pembelajar yang didalamnya setiap pembelajar

bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk

meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain, dengan

demikian pembelajaran kooperatif bergantung pada efektifitas

kelompok-kelompok siswa tersebut.

Slavin (dalam Majid, 2014: 184), mengemukakan STAD

merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling

sederhana, dan merupakan model paling baik untuk tahap permulaan

bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Ibrahim

(dalam Majid, 2014:184) pembelajaran kooperatif tipe STAD

pertama kali dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya

di Universitas John Hopkins, dan merupakan model pembelajaran

kooperatif paling sederhana.Jadi, strategi pembelajaran STAD yaitu

cara pembelajaran yang digunakan guru dengan sistem siswa

berkelompok.

Strategi pembelajaran kooperatif merupakan serangkaian

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa didalam

kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

(53)

metode pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok

kecil dan saling membantu dalam belajar.Pembelajaran kooperatif

umumnya melibatkan kelompok yang terdiri dari 4 siswa dengan

kemampuan yang berbeda dan adapula yang menggunakan

kelompok dengan ukuran yang berbeda-beda. Konsekuensi positif

dari pembelajaran ini adalah siswa diberi kebebasan untuk terlibat

aktif dalam kelompok (Huda, 2016: 65). Sistem belajar yang

kooperatif, siswa belajar kerja sama dengan anggota lainnya.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa dalam

pembelajaran kooperatif, siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu

belajar untuk dirinya sendiri, dan membantu sesama anggota untuk

belajar.Nur hayati (dalam Majid, 2014: 176) mengemukakan lima

unsur dasar model cooperative learning, yaitu 1) ketergantungan

positif, 2) pertanggung jawaban individual, 3) kemampuan

bersosialisasi, 4) tatap muka, dan 5) evaluasi proses kelompok.

b. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Ibrahim mengemukakan dalam penggunaan model kooperatif

tipe STAD, terdapat kelebihan dan kekurangannya (Majid, 2014:

188). Kelebihannya adalah sebagai berikut:

1) Siswa mendapat kesempatan untuk bekerjasama dengan siswa

lainnya;

(54)

3) Selama proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan

positif; dan

4) Setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain.

Kekurangan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah

sebagai berikut:

1) Siswa membutuhkan waktu yang lama;

2) Siswa yang pandai cenderung enggan apabila disatukan dengan

temannya yang kurang pandai; dan

3) Siswa diberikan kuis dan tes secara perorangan.

c. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran STAD (Aqib,

2013: 20).

1) Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya sebanyak

4-6 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis

kelamin, dan suku);

2) Guru menyajikan pelajaran;

3) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh

anggota-anggota kelompok. Salah satu siswa menjelaskan

kepada anggotanya sampai semua anggota dalam kelompok

tersebut mengerti;

4) Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada

saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu;

(55)

6) Guru bersama siswa menyimpulkan materi.

3. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) a. Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu dasar yang

berperanpenting dalam kehidupan sehari-hari (Prasetyaningtyas,

2015: 431). Carin dan Sund (1993) dalam (Wisudawati, 2014: 24)

mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dan

tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa

kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. Merujuk pada

pengertian di atas maka IPA memiliki empat unsur utama, yaitu:

sikap, proses, produk, dan aplikasi.

1) Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda,

fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat.

Persoalan IPA dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur

open ended;

2) Proses: Proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan

adanya prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode

ilmiah. Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis,

perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran,

dan penarikan kesimpulan;

3) Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori,

(56)

4) Aplikasi: Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam

kehidupan sehari-hari.

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan rumpun ilmu, memiliki

karakteristik khusus yang mempelajari fenomena alam yang faktual

(factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan

hubungan sebab akibatnya. Cabang ilmu yang termasuk anggota

rumpun IPA saat ini antara lain Biologi, Fisika, IPA,

Astronomi/Astrofisika, dan Geologi (Wisudawati, 2014: 22).

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan IPA adalah

ilmu yang berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, yang

mempelajari sebab dan akibat kejadian yang ada di alam ini.

b. Ruang Lingkup IPA

Ruang lingkup mata pelajaran IPA menurut Garnida (2002: 254)

mencakup:

1) Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan,

tumbuhan, dan interaksinya;

2) Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah

dan batuan;

3) Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat

sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda

langit lainnya;

4) Kesehatan, makan, penyakit dan pencegahannya; dan

(57)

c. Tujuan Pembelajaran IPA

Tujuan dari pembelajran IPA menurut Garnida (2002: 254) yaitu:

1) Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitanya dengan

kehidupan sehari-hari;

2) Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan

pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar;

3) Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari

benda-benda setrta kejadian di lingkungan sekitar;

4) Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung

jawab, bekerja sama dan mandiri;

5) Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan

gejala-gejala alamdan memecahkan masalah dalam kehidupan

sehari-hari;

6) Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk

memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari;dan

7) Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar

sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang

Maha Esa.

4. Hakikat Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Oemar (dalam Sam’s, 2010: 31) mengemukakan belajar secara

(58)

adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Galloway (dalam

Sam’s, 2010: 32) mendefinisikan belajar sebagai perubahan tingkah

laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil dari latihan atau

pengalaman. Seseorang belajar pada dasarnya didorong oleh

keinginannya untuk mengembangkan perilakunya yang efektif dan

efisien dalam mencapai tujuan. Berdasarkan pendapat para ahli

diatas belajar merupakan adanya perubahan perkembangan

pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku sebagai haasil

dari pengalaman dalam proses belajar. Jadi, jika ada perubahan pada

diri seseorang setelah mengalami proses pembelajaran maka orang

tersebut telah dikatakan belajar.

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan

(Suprijono, 2011: 5). Gagne dan Briggs (dalam Sam’s, 2010: 34)

mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh

seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Supardi (2013: 22)

mengemukakan hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang

diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.

Berdasarkan beberapa definisi diatas hasil belajar adalah perubahan

kemampuan yang diperoleh dari proses pembelajaran

Bloom (1979) (dalam Suprijono, 2011:7) hasil belajar

mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain

Gambar

Gambar 1. Siklus PTK Sumber: Arikunto, (2017: 42)
Gambar 2.2 Energi Matahari Bermanfaat untuk Makhluk Hidup Sumber: Aprilia, (2009: 97)
Gambar 2.3Air dapat Dimanfaatkan untuk Pembangkit ListrikSumber:Setia, (2008: 111)
Gambar 2.4 Minyak Tanah dan Api Menghasilkan Energi Panas Sumber:Aprilia, (2009: 97)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana kebijakan Dinas Kehutanan dalam menanggulangi upaya menanggulangi pembalakan hutan di wilayah KPH Malang.Ingin

Di Poland, satu kajian jangka panjang dalam visualisasi berbentuk siri-masa ujian pra dan pasca telah dijalankan dari tahun 1994 hingga 2004 ke atas pelajar-pelajar di

kemajuan belajar siswa, penilaian kelas juga dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh proses belajar mengajar telah berhasil. Apabila sebagian besar atau

Tingkat kesamaan komposisi serangga kanopi pohon apel di Poncokusumo dan Bumiaji yang dikoleksi dengan perangkap bejana warna kuning dan biru pada musim berbunga dan

(4) Dalam hal hasil verifikasi tidak lengkap atau tidak sesuai persyaratan, pejabat yang secara fungsional membidangi urusan kepegawaian di Unit Kerja Pembina

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Data atau Variabel yang digunakan adalah perkiraan ( Estimasi ) pendapatan dari asset asset yang sudah ada pada Warnet MyNet untuk tahun 2008 ke depan yang beralamat di jalan Akses

Untuk menghitung daya dukung ultimate dan penurunan pondasi tiang pancang dari data Sondir dan SPT digunakan secara analitis dan menggunakan program Metode