i
OPTIMASI PEMESINAN PADA MESIN BUBUT TIPE M-300
HORRISON DENGAN METODE OPTIMASI
ALGORITMA GENETIKA
SKRIPSI
Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
FICKY HAMDHANI
NIM. 080401097
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya lah penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“OPTIMASI PEMESINAN PADA MESIN BUBUT TIPE M-300 HORRISON
DENGAN METODE OPTIMASI ALGORITMA GENETIKA ”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan Strata-1
(S1) pada Departemen Teknik Mesin Sub Bidang Proses produksi, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit kesulitan yang dihadapi penulis,
namun berkat dorongan, semangat, doa dan bantuan baik materiil, moril, maupun spirit
dari berbagai pihak akhirnya kesulitan itu dapat teratasi. Untuk itu sebagai manusia
yang harus tahu berterima kasih, degan penuh ketulusan hati penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Alfian Hamsi, M.Sc selaku dosen pembimbing, yang dengan penuh
kesabaran telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis.
2. Bapak Dr. Eng. Himsar Ambarita, ST., MT. dan Bapak Burhanudin Sitorus, ST.,
MT. selaku dosen pembanding I dan II yang telah memberikan masukan dan saran
dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Ing. Ir Ikhwansyah Isranuri selaku Ketua Departemen Teknik Mesin
Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Ir. M. Syahril Gultom MT. Selaku Sekretaris Departemen Teknik Mesin
Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Rahmad Fauzy ST. MT yang telah memberikan masukan dan saran dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Kedua orang tua penulis, Suyono. M. Yunus dan Erma Suriani yang tidak pernah
purus-putusnya memberikan dukungan, doa serta kasih sayangnya yang tak
terhingga kepada penulis.
7. Seluruh staf pengajar dan staf tata usaha Departemen Teknik Mesin yang telah
membimbing serta membantu segala keperluan penulis selama penulis kuliah.
8. Bapak Terang. UHSG. Manik, ST. MT. selaku dosen wali.
9. Kedua saudara penulis, Gustia Veny dan Fahmy Firmansyah yang saling
i
10. Rekan-rekan satu tim kerja, Ramadhan, Gio Syahputra, Rudi Martin dan Robby
Mulyadi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran dan kritik.
11. Seluruh rekan mahasiswa angkatan 2008, Putra Setiawan, Munawir, Ikram,
Daniansyah, Ismail Husin Tanjung, Aldiansyah Leo, Fahrul Rozzy, Felix Asade,
Parulian Siahaan, Ferdinan Lubis, Joshua Surbakti, Daniel Ortega panjaitan, Indra
Gunawan Purba, Fransiscus Sitompul, rekan-rekan mahasiswa 2008 yang tidak
mungkin disebutkan satu-persatu, para abang senior dan adik-adik junior semua
yang telah mendukung dan memberi semangat kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekeliruan dalam
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis akan sangat berterima kasih dan dengan
senang hati menerima saran dan kritik yang membangun demi tercapainya tulisan yang
lebih baik. Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberi manfaat
kepada pembaca. Terima kasih.
Medan, 07 Juli 2013
ABSTRAK
Pengoptimasian sangat diperlukan dalam suatu pemesinan. Dengan optimasi
suatu pemesinan akan lebih menghemat tenaga, waktu dan biaya. Karena susahnya
mencari suatu optimasi yang membutuhkan trial and error yang akan membutuhkan
waktu yang lama maka dibutuhkan suatu optimasi algoritma genetika. Optimasi ini
meniru prinsip evolusi dimana individu terbaik yang akan dipilih. Pengujian optimasi
ini algoritma genetika dilakukan dengan mencari variabel untuk spesiman St 60 dan
jenis pahat HSS yang ditetapkan oleh EMCO yaitu kecepatan potong (V) dari 22
rev/min sampai 44 rev/min, gerak makan (f) dari 0,1 mm sampai 0,8 mm dan
menurunkan rumus waktu pemesinan (tc) sebagai fungsi optimasi. Variabel yang telah
ditetapkan selanjutnya akan melakukan evolusi seperti seleksi, crossover dan mutasi.
Individu terbaik dapat dilihat dari nilai fitness dan fungsi optimasi yang digunakan
adalah waktu pemesinan (tc) maka dipilih pengerjaan dengan waktu paling singkat,
sehingga didapat hasil optimasi pemesinan Gerak makan (f) 0,1, Kecepatan potong (v)
37.4888 m/min
iii
ABSTRACT
Optimizing indispensable in a machining. With the optimization of the machining will reduce the effort, time and cost. Cause to difficulties in finding an optimization that requires trial and error that will take a long time then it takes a genetic algorithm optimization. This optimization imitating the principle of evolution in which the best individuals to be selected. Testing genetic algorithm optimization is performed to find variables to spesiman St 60 and HSS cutting tool types defined by EMCO namely cutting speed (V) of 22 rev / min to 44 rev / min, feed motion (f) from 0.1 mm to 0.8 mm and reduce machining time formula (tc) as a function of optimization. Predefined variables will further evolution such as selection, crossover and mutation. Individuals can best be seen from the fitness value and the optimization function is machining time (tc) then selected work with most short time, so we got the result optimization main feed (f) 0, 1 mm , cutting speed (v) 37.4888 m / min
DAFTAR ISI
2.1 Menejemen Pemeliharaan Pabrik ... 4
2.2 Sistem Menejemen Pemeliharaan ... 4
2.3 Elemen Dasar Pemesinan ... 10
2.4 Mengenal Proses Pemesinan ... 11
2.4.1 Klasifikasi Proses Pemesinan ... 12
2.5 Proses pembubutan (Turning) ... 13
2.5.1 Parameter yang dapat Diatur pada Proses Bubut ... 14
2.5.2 Geometri Pahat Bubut ... 17
2.5.3 Perencanaan dan Perhitungan Proses Bubut ... 19
2.5.4 Material Pahat ... 22
2.5.5 Pemilihan Mesin ... 24
2.5.6 Penentuan Langkah Kerja ... 27
2.6 Algoritma Genetika ... 29
2.6.1 Sejarah ... 29
2.6.2 Permasalahan yang Membutuhkan Algoritma Genetika ... 30
iv
2.7 Prosedur Algoritma Genetika ... 32
2.7.1 Pengertian Individu ... 33
2.7.2 Teknik Penyandian (Pengkodean) ... 35
2.7.3 Prosedur Inisialisasi (Membangkitkan Populasi Awal) ... 37
2.7.4 Evaluasi Nilai Fitness ... 37
2.7.5 Seleksi Orang Tua ... 38
2.7.6 Rekombinasi ... 41
2.7.7 Mutasi ... 46
2.7.8 Elitism ... 49
2.7.9 Evaluasi Tingkat Keseragaman Unsur Kromosom ... 49
2.8 Editor Algoritma Genetika di Matlab ... 49
4.1.2 Membangkitkan Populasi Awal ... 63
5.2 Saran ... 86
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis Pahat HSS ... 23
Tabel 2.2 Skema Binary Encoding ... 36
Tabel 4.1 Populasi awal ... 65
Tabel 4.2 Nilai fitness relative (Pk) ... 66
Tabel 4.3 Nilai fitness kumulatif (qk) ... 67
Tabel 4.4 Bilangan acak untuk seleksi (r) ... 68
Tabel 4.5 Kromosom baru hasil seleksi ... 68
Tabel 4.6 Bilangan acak untuk crossover ... 70
Tabel 4.7 Kromosom – kromosom yang akan di-crossover ... 70
Tabel 4.8 Kromosom setelah dilakukan crossover ... 71
Tabel 4.9 Bilangan acak untuk mutasi ... 72
Tabel 4.10 Kromosom dan posisinya yang terkena mutasi ... 75
Tabel 4.11 Kromosom setelah dilakukan mutasi ... 76
Tabel 4.12 Populasi awal generasi kedua ... 77
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Beberapa proses pemesinan ... 12
Gambar 2.2 Proses bubut rata, bubut permukaan dan bubut tirus ... 13
Gambar 2.3 Skematis mesin bubut dan nama bagian - bagiannya ... 14
Gambar 2.4 Panjang permukaan benda kerja yang dilalui setiap putaran ... 15
Gambar 2.5 gerak makan (f) dan kedalaman (a) ... 15
Gambar 2.6 Proses pemesinan yang dapat dilakukan pada mesin bubut ... 16
Gambar 2.7 Geometri pahat HSS ... 17
Gambar 2.8 Geometri pahat bubut sisipan (insert) ... 18
Gambar 2.9 Pahat kanan dan pahat kiri ... 18
Gambar 2.10 Pemegang pahat HSS ... 19
Gambar 2.11 Proses bubut ... 19
Gambar 2.12 Kekerasan material pahat dan sifat material pahat ... 22
Gambar 2.13 Benda kerja dipasang di antara dua senter ... 24
Gambar 2.14 alat pencekam benda kerja ... 26
Gambar 2.15 Beberapa contoh proses bubut dengan pencekaman/pemegangan benda kerja yang berbeda - beda ... 27
Gambar 2.16 Cara pemasangan pahat bubut ... 28
Gambar 2.17 Tempat pahat (tool post) ... 29
Gambar 2.18 Siklus algoritma genetika ... 32
Gambar 2.19 Ilustrasi representasi penyelesaian permasalahan dalam algoritma genetika ... 34
Gambar 2.20 Kemungkinan jalur dalam TSP dan representasi dalam individu 35
Gambar 2.21 Ilustrasi seleksi dengan mesin roulette ... 39
vi
Gambar 3.3 Pahat high speed steel HSS ... 53
Gambar 3.4 Kunci chuck ... 54
Gambar 3.5 Kunci pas ... 54
Gambar 3.6 Stopwacth ... 55
Gambar 3.7 Jangka sorong ... 55
Gambar 3.8 Baja St 60 ... 55
Gambar 3.9 Ukuran spesimen ... 56
Gambar 3.10 Prosedur pemesinan ... 57
Gambar 3.11 Spesimen akhir ... 57
Gambar 3.12 Pemasangan spesimen ... 58
Gambar 3.13 Pemasangan pahat ... 59
Gambar 3.14 pengaturan kedalaman pemotongan dan pemakanan ... 59
Gambar 3.15 Pemesinan spesimen ... 60
Gambar 3.14 Pelepasan spesimen dari mesin ... 60
Gambar 3.15 Flow chart dari metodologi penelitian ... 61
DAFTAR SIMBOL
Simbol Arti Satuan
𝑎 Kedalaman pemotongan 𝑚𝑚
𝑑 Diameter rata – rata spesimen 𝑚𝑚
𝑑𝑜 Diameter awal spesimen 𝑚𝑚
𝑑𝑚 Diameter akhir spesimen 𝑚𝑚
𝑓 Gerak makan 𝑚𝑚 𝑟𝑒𝑣⁄
F Fitness total -
K Kromosom -
n Putaran poros utama Rev/min
𝑙𝑡̇ Panjang pemesinan 𝑚𝑚
𝑃𝑐 Probabilitas crossover -
𝑃𝑘 Fitness seleksi -
𝑃𝑚 Probabilitas mutasi -
Qk Fitness Kumulatif
vii