• Tidak ada hasil yang ditemukan

pandangan agama tentang teori darwin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pandangan agama tentang teori darwin"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Hasil Analisis Pandangan Berbagai Agama

Tentang Teori Darwin

Disusun Oleh :

Ayu Lestari

Bening Nur Islamy

Indriyani

Feny rizka salsabila

Mutia Maulida

JL. Kyai Haji Zainal Mustofa, Sukamulya Singaparna, (46416)

smanspang@yahoo.co.id

(0265-545203)

(2)

A. Latar Belakang

Permasalahan Evolusi adalah suatu fenomena yang muncul pada kepercayaan-kepercayaan atau agama, agar lebih adaptif dan dapat diterima, lebih otonom dan kompleks, agar lebih dapat diterima oleh masyarakat penganutnya. Fenomena inilah yang oleh ahli disebut sebagai evolusi agama. Manusia sebagai makhluk yang mempunyai logika tentu memandang fenomena berbeda dengan kesimpulan yang dihasilkan oleh orang lain. Ketika suatu fenomena yang dianggap diluar batas kekuatan manusia muncul, maka ada yang menyebutnya sebagai tuhan, tapi adapula yang lebih cerdas yang menganggap bahwa ada sesuatu yang berkuasa atas fenomena itu.

Anggapan awal manusia sebagai manusia yang berbudaya tentu saja akan berubah-ubah dalam beragama, baik dari segi ritualnya maupun dari keteraturan-keteraturan keagamaan lainnya. Manusia akan terus bekembang menjadi lebih komplek dinilai dari kebudayaannya, dari segala dimensi, termasuk agama. Apakah perubahan itu menjadi lebih buruk dari sebelumnya ataukah menjadi yang lebih baik. Apakah yang dimaksud dengan evolusi agama? Bagaimana bentuk evolusi agama? Apakah agama-agama samawai seperti Islam juga berevolusi? Bagaimana akhirnya masyarakat mempercayai satu Tuhan atau lebih, dan bagaimana hal itu berproses, dan berubah untuk tujuan tertentu adalah hal yang akan dicoba dijelaskan dalam makalah ini.

Permasalahannya, kebenaran yang diungkapkan sains merupakan kebenaran yang relatif. Sebuah teori dalam sains bisa digantikan oleh teori lainnya, apalagi jika begitu banyak hal-hal yang masih belum jelas tentang fenomena yang menjadi objek dari teori tersebut. Teori relativitas Einstein sebagai contoh merevisi teori mekanika klasik Newton berkenaan dengan konsep ruang dan waktu. Dalam biologi, berbagai pandangan atau teori tentang asal usul kehidupan pernah muncul seperti teori abiogenesis atau generatio spontanea-nya Aristoteles yang selanjutnya digantikan oleh teori biogenesis: omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne vivum ex vivo– dari hasil-hasil percobaan Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani dan Louis Pasteur.

(3)

1. Pandangan Teori Evolusi Menurut Islam

Di dalam Al-Qur’an manusia pertama memang tidak diungkap secara eksplisit. Tampaknya, mengurai asal-usul manusia pertama bukanlah tema substantif al-Qur’an.

Seperti yang kita tau, Manusia modern pertama atau yang disebut Homo Sapien bermula dari Afrika baru selanjutnya menyebar keseluruh dunia. Apakah Homo aspen tersebut yang bernama adam? Tapi kalau dilihat dari segi bahasa, Homo sapien dan adam memiliki arti yang sama, kata adam berasal dari bahasa aram kuno yang berarti manusia atau yang kita kenal manusia modern, sedangkan kata Homo sapien sendiri juga berarti Manusia modern

Adam sebagai Khalifah, Substansi dari dialog dengan malaikat (Q.s. al-Baqarah: 30-31 ) adalah penegasan bahwa sesungguhnya Allah sebagai Pencipta atau Penjadi khalifah di muka bumi ini. Kata “jaa`ilun” sebagai konstruksi isim fa`il yang berarti subyek pelaku dalam frasa Innii jaa’ilun fi al-ardhi khaliifah tidak harus diartikan “hendak menjadikan khalifah di muka bumi”. Seandainya arti ini yang dipahami, maka tidak ada khalifah sebelum Adam. Konseksuensi logisnya, Adam adalah manusia pertama.

Khalifah sebelum Adam dan khalifah yang hendak diciptakan Allah ini adalah khalifah yang benar-benar berasal dari golongan manusia. Perhatikan ayat berikut ini: Dan Dialah yang telah menjadikan kamu khalifah-khalifah di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian yang lain beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat ‘iqab-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang. (Q.s. al-An’am: 165).

Ayat tersebut kembali menegaskan bahwa sesungguhnya Allah adalah pencipta para khalifah di muka bumi ini. Kata ganti orang kedua (dhamir mukhatab) pada ja’alakum merujuk pada seluruh umat manusia. Menilik pada keumuman lafadz ini, apabila dikaitkan dengan pertanyaan malaikat tentang penciptaan khalifah, maka khalifah sebelum Adam adalah khalifah dari golongan manusia juga. Ada banyak “Adam-Adam” lain yang sebelumnya diciptakan Allah dengan fungsi yang sama namun dengan karakter yang berbeda; destruktif. Adam dan Instalasi al-Asma’

(4)

sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS. Ar Rahmaan, 55: 14-15)

Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. Dan Dia menciptakan jin dari nyala api. (QS. Al Baqarah, 2: 30-34)

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar.” Mereka menjawab: “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam.” Maka, sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (At-Taghaabun, 3 )

Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu, dan hanya kepada-Nya-lah kembali (mu).(QS. Al Hijr, 15: 26-27) Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (QS. Al Hijr, 15: 28-29)

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (QS. Adz Dzaariyaat, 51: 5)

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. An Nahl, 16: 68-69)

(5)

menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An Nuur, 24: 25)

Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya, dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu (QS. Shaad, 38: 71-72)

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.” Maka, apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya”. (QS. Ali ‘Imran, 3: 59)

Sesungguhnya misal (penciptaan) ‘Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah!” (seorang manusia), maka jadilah dia. (QS. As Sajdah, 32: 7)

Yang menciptakan segala sesuatu yang dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. (QS. Al Infithaar, 82: 6-8)

Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan

menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. (QS. As Sajdah, 32: 7-9)

Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani). Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan kedalam (tubuh) nya ruh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (QS. Az Zumar, 39: 6)

Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan (ja’ala) daripadanya isterinya dan

Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak

Al Qur’an sesuai dengan sains modern. Q.S71:14 “Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian.

Penciptaan burung melalui nabi Isa 3:49.

Penciptaan ular melalui tongkat nabi Musa 7:107.

Penciptaan burung (kembali) atas permintaan nabi Ibrahim 2:260.

Penciptaan makhluk hidup dari air

(6)

lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

25:54. Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.

2. Pandangan Evolusi Menurut Agama Kristen

Pertama-tama kita harus memegang bahwa karena iman dan akal itu sama-sama berasal dari Allah, maka kita percaya bahwa seharusnya tidak ada pertentangan antara iman dan akal (reason) dan science yang menjadi hasil dari akal tersebut untuk mencapai kebenaran, asalkan pencarian kebenaran tersebut dilakukan dengan tulus tanpa memasukkan ide-ide pribadi yang kemudian dianggap sebagai kebenaran.

Teori Evolusi yang kita kenal sebenarnya merupakan suatu hipotesa, yang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut, agar dapat dikatakan sebagai kebenaran. Sementara ini, bukti ilmiah belum dapat dikatakan mendukung hipotesa tersebut. Ada dua inti besar teori Evolusi- yang dikenal sebagai “Macroevolution/ evolusi makro”yang dipelopori oleh Darwin:

1. Semua mahluk hidup berasal dari mahluk sederhana yang terdiri dari satu sel atau lebih, yang terbentuk secara kebetulan.

2. Species baru terbentuk dari species lain melalui seleksi alam, dengan melibatkan kemungkinan variasi, di mana variasi tersebut dapat bertahan dan berkembang biak. Dalam abad ke-20, hal ini diperjelas dengan memberi penekanan pada kemungkinan mutasi sebagai cara pembentukan variasi. Posisi ini dikenal sebagai Neo- Darwinism. Sebelum kita membahas lebih lanjut, kita melihat bahwa di sini terdapat 2 jenis evolusi, yaitu Evolusi makro, dan evolusi mikro. Evolusi makro membicarakan evolusi melewati batas-batas species, di mana species secara berangsur-angsur berubah menjadi species yang lain. Sedangkan evolusi mikro adalah evolusi yang berada di dalam batas satu species. Mikro evolution adalah suatu realita yang dapat kita amati secara langsung pada alam, jadi tidak perlu dipermasalahkan. Umumnya, evolusi mikro ini berhubungan dengan adaptasi dengan lingkungan baru, dan berupa pengurangan organ dan bukan penambahan dan penyesuaian. Teori evolusi yang kita kenal umunya adalah evolusi makro. Ini bertentangan dengan iman, karena definisinya, teori Evolusi makro merujuk pada asumsi bahwa tidak ada campur tangan Tuhan (sebagai Divine Intelligence) sebagai pencipta umat manusia.

Kepercayaan Agama Kristen Tentang Penciptaan Dunia

— Pandangan Alkitab tentang asal mula kehidupan tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia diciptakan oleh Allah sendiri setelah melalui pertimbangan dan perencanaan yang agung

(7)

dan roh) (Ibr. 4:12; 1 Kor. 2:14-3:4). Allah menghendaki agar ketiga unsur ini (tubuh, jiwa, dan roh) dipelihara dengan sebaik-baiknya (1 Tes. 5:23).

Ilmuwan Kristen telah membagi teori evolusi menjadi 2 yaitu :

Makro Evolusi, percaya bahwa makhluk hidup bisa berubah menjadi species lain, dan hal ini tidak bisa dibuktikan.

Mikro Evolusi, membuktikan bahwa mahluk hidup bisa memodifikasi tubuhnya untuk menjadi lebih sesuai dengan lingkunannya, namun tetap dalam jenis/species masing-masing

Evolusi Kosmologis

— Konsili Vatikan I secara serius mendefinisikan bahwa semua orang harus “mengakui bahwa dunia dan segala isinya, spiritual dan material, keseluruhan substansinya, telah diciptakan oleh Tuhan dari ketidak-adaan” (Canons on God the Creator of All Things, canon 5).

Evolusi Biologis

— Gereja tidak memiliki posisi resmi tentang apakah berbagai bentuk kehidupan berkembang sejalan dengan waktu. Walaupun demikian, dikatakan bahwa, jika memang mereka mengalami perkembangan, mereka melakukannya dengan dorongan dan bimbingan dari Tuhan, dan tujuan penciptaan mereka harus diserahkan kepadaNya.

Evolusi Manusia

— Gereja memiliki ajaran yang lebih definite. Ajaran Gereja tidak menolak kemungkinan bahwa tubuh manusia berkembang dari bentuk biologis lain, namun tetap didalam bimbingan Tuhan, Gereja menegaskankan adanya penciptaan spesial yang berasal dari roh Allah.

— Apa yang dikemukakan oleh Darwin menambah pengetahuan kita dan dapat memperkuat iman percaya kita kepada ALLAH. Tentunya bukan berarti teori evolusi dianggap sebagai metode Allah menciptakan segala sesuatu dan menggantikan doktrin penciptaan alkitabiah

3. Pandangan Evolusi Menurut Agama Hindu

 Alam semesta adalah sesuatu yang kosong dan tak berbentuk.

 Di alam semesta dahulu tidak ada sesuatu yang ada namun juga tidak ada sesuatu yang tidak ada.

(8)

 Brahma diyakini sebagai sesuatu yang bernapas namun tanpa napas menurut kekuatannya sendiri, ia tidak terikat oleh waktu, tidak berawal namun juga tidak berakhir, tidak memiliki umur, di luar kehidupan dan kematian, yang tiada lain adalah Tuhan.

 Dari kekosongan yang tak beraturan itu Brahman menciptakan sesuatu yang seperti lautan luas, apakah itu merupakan air, namun dalamnya tak terhingga.

 Dari sana munculah Hiranyagharba yang berarti “janin emas”, yang mengeluarkan Brahma, yang bergelar sebagai Dewa pencipta.

 Dari segala hal yang tak beraturan tersebut Brahman mengaturnya kembali menjadi suatu alam semesta yang rapi dan teratur.

 Tidak ada yang sungguh-sungguh mengetahui kejadian apa yang sebenarnya terjadi, bahkan para Dewa sekalipun

 Alam semesta diciptakan, dimusnahkan, dan dibuat ulang menurut suatu siklus yang berputar abadi.

 Siklus tersebut disebut Kalpa atau masa seribu Yuga. Satu Kalpa sama dengan 4.320.000.000 tahun bagi manusia sedangkan bagi Brahma satu Kalpa sama dengan satu hari.

 Dalam kosmologi Hindu, alam semesta berlangsung selama satu Kalpa dan setelah itu dihancurkan oleh unsur api atau air. Pada saat itu, Brahman istirahat selama satu malam, yang lamanya sepanjang satu hari baginya. Proses itu disebut Pralaya (Katalismik) dan berulang-ulang selama seratus tahun bagi Brahma (311 Triliun tahun bagi manusia) yang merupakan umur Brahman.

 Alam semesta sedang berada pada tahun ke-51 bagi Brahma atau 155 Triliun tahun telah berlangsung semenjak Brahma lahir.

 Setelah Brahmā meninggal, siklus yang baru dimulai lagi dan segala ciptaan yang sudah dimusnahkan diciptakan kembali. Proses ini merupakan siklus abadi yang terus berulang-ulang dan tak akan pernah berhenti.

 Penciptaan dalam agama Hindu yang dijelaskan dalam Prasna Upanishad adalah sebagai berikut: “Pada awalnya Sang Pencipta (Tuhan) merindukan kegembiraan dari proses penciptaan. Dia lalu melakukan meditasi. Lahirlah Rayi, jat atau materi dan Prana, roh kehidupan, lalu Tuhan berkata: “kedua hal ini akan melahirkan kehidupan bagiku”. Demikianlah mahluk hidup diciptakan, melalui suatu perkembangan perlahan dari dua unsur yang mula-mula diciptakan Tuhan sehingga mencapai bentuk-bentuknya sekarang.

(9)

 Seseorang tidak perlu mengetahui asal mula dari kehidupan maupun setuju dengan pendapat dari Buddha maupun teori ilmu pengetahuan untuk dapat mencapai penerangan sempurna (enlightenment) atau suatu kebahagiaan/kedamaian sejati (nirwana).

 Agama Buddha (Sang Buddha tidak membicarakan tentang masalah sebab-dan-akibat), di dalam membicarakan hidup atau kehidupan, yang merupakan suatu continuum (sesuatu yang berlanjut terus), sesuai dengan doktrin Persebaban Yang Saling Bergantungan). Agama Buddha menunjukkan dengan jelas bagaimana suatu sebab itu menjadi akibat, dan suatu akibat itu lalu menjadi sebab.

 Sebuah Kutipan dari Agganna Sutta tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut: Pada suatu masa Vasettha, ketika, setelah waktu yang lama sekali, dunia ini mati. Dan ketika ini terjadi, sebagian besar makhluk terlahir dalam ‘Alam Dewa’; dan di sana mereka tinggal, terdiri dari pikiran, makan dari kebahagiaan yang berlimpahan, bersinar terang, berkelana melalui udara, hidup dalam kejayaan; dan di sana mereka berada dalam waktu yang lama sekali. Pada Vasettha, ketika cepat atau lambat dunia ini mulai berevolusi kembali.”

Ketika ini terjadi, makhluk yang telah turun dari ‘Alam Dewa’ biasanya hidup kembali sebagai manusia…sekarang pada saat itu, semuanya telah menjadi satu dunia yang terdiri dari air, gelap, dan kegelapan yang membuat buta. Tidak ada bulan atau matahari yang muncul, tidak ada bintang yang terlihat, tidak ada rasi bintang, tidak ada siang atau malam, tidak ada bulan atau tengah-bulan, tidak ada tahun atau musim, tidak ada perempuan atau laki-laki. ‘Makhluk’ hanya dikenal sebagai makhluk. Dan kepada makhluk tersebut, cepat atau lambat setelah waktu yang lama, bumi berserta kenikmatannya tersebar dalam air, walaupun dalam bentuk lapisan pada permukaan susu mendidih yang mendingin, begitu juga ketika bumi muncul.”

 Asal mula dari alam maupun manusia tidak dibahas dalam ajaran Buddha karena ketidak relevanan dari topik tersebut dalam usaha Penganut Agama Budha untuk mencapai penerangan sempurna yang merupakan tujuan akhir dari agama Buddha.

Agama Buddha tidak berada dalam posisi mendukung maupun menolak teori evolusi tersebut. Sepanjang teori evolusi (maupun teori ilmu pengetahuan lainnya) tidak menghalangi umat Buddha dalam usahanya mencapai penerangan sempurna, maka umat Buddha dapat mengambil posisi yang kritis dalam proses pengembangan teori ilmu pengetahuan dan sains.

5. Pandangan Agama Katolik Tentang Evolusi

v Mereka percaya bahwa evolusi itu terjadi tapi jiwa tidak ikut mengalami evolusi. Jiwa diberikan oleh Tuhan sesuai dengan betuk tubuhnya.

(10)

ketiadaan, (out of nothing) dan tubuh dari materi yang sudah ada (pre-existing matter) namun Allah mempersiapkan tubuh itu agar layak menerima jiwa manusia.

v Gereja katolik zaman dulu: Gereja katolik dulu jelas menentang teori evolusi “Dunia dan seisinya, material dan spiritual, dan seluruh hal yang membentuknya, diciptakan Tuhan dari semula yang tidak ada” (Dewan Vatikan 1870). “Semua benda diciptakan oleh Tuhan pada awal masa penciptaan; manusia diciptakan secara khusus; …..(Paus Pius X tahun 1909).

v Gereja katolik zama sekarang: Sebagian besar ahli evolusi adalah orang-orang gereja dan apa yang mereka yakini tidak bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh pihak gereja. Jika proses penciptaan alam termasuk manusia melalui tahap-tahap yang sangat lama (evolusi), maka penciptaannya dalam pengawasan Tuhan.

v Posisi Gereja Katolik dalam Evolusi: Mengenai evolusi biologis, Gereja tidak memiliki posisi resmi tentang apakah berbagai bentuk kehidupan berkembang sejalan dengan waktu. Walaupun demikian, dikatakan bahwa, jika memang mereka mengalami perkembangan, mereka melakukannya dengan dorongan dan bimbingan dari Tuhan, dan tujuan penciptaan mereka harus diserahkan kepadaNya

v Ajaran Gereja tidak menolak kemungkinan bahwa tubuh manusia berkembang dari bentuk biologis lain, namun tetap didalam bimbingan Tuhan, Gereja menegaskankan adanya penciptaan spesial yang berasal dari roh Allah.

v Iman Katolik mewajibkan kita untuk percaya bahwa roh diciptakan langsung oleh Tuhan” (Pius XII, Humani Generis 36).

v Kita diharuskan untuk percaya dalam iman Katolik bahwa roh manusia diciptakan secara spesial; tidak berevolusi, dan tidak diwariskan dari orang tua kita, seperti tubuh kita.

v Beberapa Ayat Yang Menjelaskan Tentang Adanya Penciptaan:

 (1:11) Berfirmanlah Allah: “Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.” Dan jadilah demikian.

 (1:21) Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

 (1:22) Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: “Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak.”

(11)

 (2:7) Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

6. Pandangan Agama Khonghucu Tentang Evolusi

ü Ru-Ji/Ji-Kauw adalah nama asli dari agama Khonghucu yang diturunkan Tuhan/Tian lewat para raja -Nabi Purba, dan terakhir Nabi Kongzi (baca: Kongce) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Khonghucu/Confucius, merupakan sebuah ajaran bagi umat manusia yang datang beriringan dengan sejarah manusia, sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu, yang pada mulanya berhubungan langsung dengan suatu tempat, suatu waktu, suatu kaum tertentu, yaitu, daratan, sejarah peradaban manusia yang kita kenal sebagai Tiongkok/Zhong-Guo.

ü Agama Konghucu juga mengajukan teori penciptaan alam semesta dalam kitab YiJing . Pada mulanya terdapat kehampaan, belum ada dunia, belum ada planet, dapat diartikan sebagai suatu keadaan kosong. Kehampaan kemudian disusul kekacauan sehingga muncullah ketidak teraturan dengan tingkat energi yang tinggi.

ü Fungsi alam semesta mencapai kesempurnaan setelah munculnya Taiji, yang merupakan perpaduan Yin dan Yang. Sifat Yin berlawanan dengan sifat Yang, namun perpaduan keduanya merupakan suatu keharusan untuk alam ini agar berfungsi dengan harmonis. Dari Taiji

muncullah lima unsur alam pembentuk dunia dan isinya. Kelima unsur alam itu adalah api, air, tanah, logam, dan kayu.

ü Alam semesta diatur oleh lima unsur ini, termasuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dari lima unsur tersebut tercipta segala benda dan makhluk hidup. Perbedaan konsentrasi dan derajat kelima unsur itu menyebabkan adanya perbedaan pada benda dan makhluk hidup.

ü Ajaran Konghucu lebih menekankan pada perilaku sosial dan moral manusia selama hidup di dunia dibandingkan dengan kehidupan setelah mati. Penganut Konghucu mempercayai bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan (Tian) dalam sifat yang baik.

ü Agama Konghucu tidak menyebutkan bagaimana manusia diciptakan, darimana manusia berasal, mengapa diciptakan, dan sebagainya. Menurut Nabi Khongcu kehidupan itu abadi, suatu perjalanan panjang yang tidak ada batasnya. Kelahiran adalah pintu masuk ke dunia, sedangkan kematian adalah pintu keluar dari dunia. Orang yang hanya memahami hidup seperti yang dialami sehari-hari tentu tidak tepat, dan jauh dari kebenaran.

ü Ajaran Konghucu lebih menekankan pada perilaku sosial dan moral manusia selama hidup di dunia dibandingkan dengan kehidupan setelah mati. Penganut Konghucu mempercayai bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan (Tian) dalam sifat yang baik.

(12)
(13)

Kesimpulan

Teori Darwin ini bukanlah teori yang dapat di yakini oleh masyarakat luas. Karena

dalam teori ini masih banyak terdapat kekurangan diantaranya adalaha masih

adanya blank space / ruang kosong dalam proses perubaham mahluk hidup yang

Darwin nyatakan.

Dan yang mana telah kita ketahui, agama adalah sebuah bentuk kepercayaan

terhadap pencipta yang kita yakini adanya. Dan masing-masing agama mempunyai

cerita asal-usul sendiri bagaimana seluruh jagat raya dan mahluknya ini terbentuk.

Sedangkan, kembali lagi pada teori Darwin yang telah kita bahas sebelumnya, ia

adalah seorang ATHEIS yang TIDAK MEMPERCAYAI ADANYA TUHAN. Dan

mungkin karena inilah ia menyebutkan teori yang sampai sekarang masih jadi

perdebatan orang banyak.

Darwin adalah seorang ATHEIS dan teori Darwin adalah hasil dari imajinasi

seorang Darwin yang tidak memiliki pegangan hidup (tuhan ataupun agama). Yang

ingin mencoba mengulik bagaimana manusia ini terbentuk dengan mengatakan

manusia tercipta secara kebetulan dan merupakan hasil perkembangan evolusi kera

secara bertahap. Dan semua mahluk hidup tercipta dari satu sel kecil yang terus

berkembang.

Referensi

Dokumen terkait

rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah yang.. berjudul “ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

Menjawab masalah penelitian dan pengujian hipotesis penelitian digunakan teknik analsis jalur ( path analysis ), dengan alat bantu aplikasi SPSS versi 13.0. Hasil penelitian

akan didasarkan pada produksi minyak sawit tahunan setiap negara anggota dengan skala dengan 1 (satu) suara untuk 1 (satu) juta metrik ton (MT) dari minyak sawit yang

Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel bintang dan non bintang November 2015 tercatat 1,35 hari, lebih singkat dibandingkan Oktober 2015 yang

Pengujian terhadap hipotesis 3 yang menyatakan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh pada kinerja manajerial melalui komitmen tujuan anggaran

05 Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah Kepada Pemerintah Desa (32,40)... 01 Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah Kepada

Economic benefits yang diperoleh adalah meningkatnya produktivitas kerja masyarakat Indonesia karena meningkatnya motivasi bekerja dan membuat pertumbuhan ekonomi

Diprakirakan terjadi di sebagian besar Bandung tengah dan Kota Bandung; sebagian kecil : Bogor utara bagian tengah, Sukabumi tengah, Karawang utara bagian timur, Subang utara