• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akuntansi modern peminjaman buku perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Akuntansi modern peminjaman buku perpustakaan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Akuntansi modern

Jantung akuntansi keuangan modern ada pada sistem pembukuan berpasangan. Sistem ini melibatkan pembuatan paling tidak dua masukan untuk setiap transaksi: satu debit pada suatu rekening, dan satu kredit terkait pada rekening lain. Jumlah keseluruhan debit harus selalu sama dengan jumlah keseluruhan kredit. Cara ini akan memudahkan pemeriksaan jika terjadi

kesalahan. Cara ini diketahui pertama kali digunakan pada abad pertengahan di Eropa, walaupun ada pula yang berpendapat bahwa cara ini sudah digunakan sejak zaman Yunani kuno.

Kritik mengatakan bahwa standar praktik akuntansi tidak banyak berubah dari dulu. Reformasi akuntansi dalam berbagai bentuk selalu terjadi pada tiap generasi untuk mempertahankan relevansi pembukuan dengan aset kapital atau kapasitas produksi. Walaupun demikian, hal ini tidak mengubah prinsip-prinsip dasar akuntansi, yang memang diharapkan tidak bergantung pada pengaruh ekonomi seperti itu.

Sejarah

Lukisan Luca Pacioli

Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik – sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) – sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 – 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543. Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan di tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, “I am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane.” John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah “after the forme of Venice”.

Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris

Laporan akuntansi

Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita didalam

mengelola keuangan. [2] Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu

perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.[3]

(2)

kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada didalam perusahaan tersebut.

Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahu laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.

Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.

Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan didalam menghasilkan kas dimasa mendatang.

Pengakuan transaksi

Pengakuan suatu transaksi dalam akuntansi terbagi atas dua basis, yaitu basis akrual dan basis kas. Pengakuan transaksi berbasis akrual adalah pengakuan suatu transaksi pada saat terjadinya suatu transaksi, walaupun uang belum diterima. Sedangkan pengakuan transaksi berbasis kas adalah transaksi dicatat pada saat pembayaran diterima.

Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :

Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

SIA terdiri dari 3 subsistem: Sistem pemrosesan transaksi

mendukung proses operasi bisnis harian. Sistem buku besar/ pelaporan keuangan

menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak. Sistem pelaporan manajemen

yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen memproses berbagai transaksi non-keuangan yang tidak bisa diproses oleh SIA biasa.

Cara Kerja

Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :

Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?

(3)

Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ? Manfaat

Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:

Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.

Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan Meningkatkan efisiensi

Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan Meningkatkan sharing knowledge

menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan peran akuntansi bagi pihak menejemen

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) bagi pihak manajemen mempunyai fungsi menyediakan informasi yang berguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang disediakan SIA mempunyai dua kategori yaitu laporan keuangan dan laporan manajerial.

Bagi pihak luar perusahaan, laporan keuangan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Misalnya saja dalam pengambilan keputusan mengenai pemberian kredit dan investasi dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Laporan manajerial terdiri dari dua jenis yaitu laporan anggaran dan kinerja. Anggaran adalah alat perencanaan keuangan,

sedangkan laporan kinerja digunakan untuk pengendalian keuangan.

Dampak/Implikasi Dari Laporan Anggaran dan Laporan Kinerja TerhadapPerilaku. Setiap pengukuran akan mempengaruhi perilaku, dalam bisnis hal ini berarti karyawan

cenderung memusatkan usaha mereka terutama pada tugas-tugas yang diukur dan dievaluasi. Hal tersebut dapat berarti baik atau buruk tergantung pada sifat dasar hubungan antar perilaku yang diukur dengan tujuan umum perusahaan. Contoh konkritnya: sebuah perusahaan atau organisasi yang bergerak di bidang perdagangan, bagian customer service mendapat tugas untuk mengatasi keluhan pelanggan. Organisasi ingin memuaskan pelanggannya sebaik mungkin dengan biaya serendah mungkin. Apabila customer service dievaluasi hanya berdasar jumlah keluhan yang diselasaikan per unit jam maka ada dua masalah yang mungkin muncul. Customer service akan memusatkan perhatian untuk mengatasi keluhan secepat mungkin dengan tetap mendukung toko, tetapi mereka akan menjauhkan beberapa pelanggan dalam proses ini.

Atau customer service dapat menyerahkan toko hanya untuk menyenangkan setiap pelanggan yang memiliki keluhan. Anggaran seringkali dapat menimbulkan perilaku disfungsional. Contohnya: sebuah organisasi/perusahaan mempunyai suatu anggaran tidak memperhitungkan semua dana yang dibutuhkan untuk membeli mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan kinerja, maka manajer mencoba menyewa mesin tersebut. Solusi ini memungkinkan mereka untuk memenuhi target kinerja mereka dan masih berada dalam batas anggaran, tetapi situasi dapat berakhir dengan membebani perusahaan untuk membayar lebih daripada jika perusahaan membeli mesin tersebut. Bahkan proses penganggaran itu dapat menjadi disfungsional.

Manajemen dapat mencurahkan berbagai usaha untuk menekan angka yaitu mencoba membuat angka-angka dalam anggaran menjadi seperti yang diinginkan, bukan memusatkan perhatian tentang cara untuk mencapai misi dan tujuan organisasi.

(4)

Ada beberapa cara untuk menghindari perilaku disfungsi dalam penganggaran yaitu antara lain: Pertama, menjelaskan bahwa tujuan anggaran adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dengan seefisien mungkin. Kedua, memulai proses anggaran dengan mengidentifikasi tujuan-tujuan yang dapat diukur. Ketiga, meminta setiap manajer untuk membangun beberapa strategi alternatif untuk mencapai tujuan tersebut. Pada tahap ini tidak ada data tentang biaya yang dilibatkan. Perhatian harus dipusatkan hanya pada usaha mengidentifikasi metode-metode alternative untuk mencapai tujuan.

Keempat, departemen akuntansi, bukan para manajer departemen adalah pihak yang seharusnya menentukan biaya dari tiap alternatif strategi. Hal ini akan menjaga tiap manajer untuk tetap fokus pada cara bagaimana tujuan dan strategi mereka tersebut dapat berhubungan dengan tujuan dan strategi organisasi, bukan melakukan permainan untuk membuat angka anggaran menjadi benar.

Kelima, para manajer departemen harus meninjau kembali angka-angka dalam anggaran yang dipersiapkan oleh depaerteman akuntansi. Setiap manajer harus didorong untuk membuat strategi alternatif yang dapat lebih efisien meraih tujuan tiap unit. Langkah keempat dan kelima

dilakukan berulang-ulang hingga para manajer puas dengan anggarannya peran akuntansi terhadapa perusahaan

Evolusi dalam informasi dan komunikasi telah mendorong kemajuan dalam teknologi. Kompetisi dunia usaha semakin ketat, selalu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dengan melakukan perbaikan strategi dan operasi perusahaan. Informasi akuntansi menjadi salah satu unsur dalam pengambilan keputusan suatu perusahaan. Kemampuan menjalankan bisnis tanpa diikuti dengan penerapan sistem informasi akuntansi yang tepat akan membuat perusahaan mengalami masalah dikemudian hari seiring dengan berkembangnya bisnis mereka.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Peran penting SIA pada sebuah organisasi antara lain, mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Selain itu, SIA juga dapat memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan dan juga melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi agar pelaku bisnis dapat menerapkan strategi yang tepat dalam perusahaannya dan dapat bersaing dengan persahaan lain.

Informasi Akuntansi memiliki arti penting bagi manajemen untuk pengambilan keputusan. Walaupun demikian, sistem informasi akuntansi yang berlaku di Indonesia sekarang masih didominasi oleh konsep-konsep akuntansi keuangan yang lebih diarahkan untuk menyajikan informasi pertanggungjawaban keuangan oleh manajemen kepada pihak luar perusahaan. Dengan demikian, sistem informasi akuntansi manajemen belum berperan dalam menyediakan informasi keuangan bagi manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan alokasi berbagai sumber daya dalam perusahaan.

Dalam SIA dan efektivitas struktur pengendalian intern terdapat suatu hubungan yang timbal balik dimana struktur pengendalian intern tidak mungkin berjalan tanpa adanya sarana atau alat untuk menjalankannya, yaitu sistem informasi akuntansi. Sedangkan SIA dikatakan memuaskan apabila didalamnya terdapat efektivitas pengendalian intern.

(5)

manajemen untuk pengambilan keputusan. Dan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengoperasian sistem tersebut diharapkan mempunyai nilai manfaat bagi perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya : SIA melakasanakan tugas yang diperlukan

Berpegang pada prosedur yang relatif standar Menangani data rinci

Berfokus historis

Menyediakan informasi pemecahan minimal

Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:

Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.

Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.

Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah : SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan

SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:

Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.

Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan Meningkatkan efisiensi

Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan Meningkatkan sharing knowledge

Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan 2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain : Spesialis Informasi

Akuntan

Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:

(6)

produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut

Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran. Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai. Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :

Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :

Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern. Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya : SIA melakasanakan tugas yang diperlukan

Berpegang pada prosedur yang relatif standar Menangani data rinci

Berfokus historis

Menyediakan informasi pemecahan minimal

Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:

Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.

Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.

Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah : SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan

(7)

Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:

Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.

Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan Meningkatkan efisiensi

Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan Meningkatkan sharing knowledge

Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan 2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain : Spesialis Informasi

Akuntan

Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:

Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut

Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran. Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai. Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :

Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :

Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern. Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya : SIA melakasanakan tugas yang diperlukan

Berpegang pada prosedur yang relatif standar Menangani data rinci

Berfokus historis

Menyediakan informasi pemecahan minimal

Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

(8)

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:

Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.

Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.

Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah : SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan

SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:

Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.

Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan Meningkatkan efisiensi

Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan Meningkatkan sharing knowledge

Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan 2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain : Spesialis Informasi

Akuntan

Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:

Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut

Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran. Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai. Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :

Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :

Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern. Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

(9)

TEMA BARU DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN

Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan perkembangan praktik-praktik akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Beberapa tema baru dalam Akuntansi Manajemen adalah:

1. Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Aktivity Based Management).

Permintaan akan informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan relevan telah mengarah pada perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas. Manajemen

berdasarkan aktivitas adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan terintegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas, dengan tujuan

meningkatkan nilai untuk pelanggan (customer value) dan laba sebagai hasilnya. Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada biaya berdasarkan aktivitas / Activity Based Costing (ABC) dan analisis nilai proses. Biaya berdasarkan aktivitas meningkatkan keakuratan pengalokasikan biaya. analisis nilai proses menekankan pada analisis aktivitas, yaitu mencoba untuk menetapkan mengapa aktivitas dilakukan dan seberapa baik dilakukan. Tujuannya adalah untuk menemukan cara melakukan aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien, dan untuk menghapus aktivitas yang tidak memberikan nilai bagi pelanggan.

2. Orientasi pada pelanggan

Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama karena perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan menciptakan nilai pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaing atau menciptakan nilai yang sama dengan biaya lebih rendah dari pesaing. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara apa yang pelanggan terima (produk total) dengan apa yang pelanggan serahkan (pengorbanan pelanggan).

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 12

3. Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management)

Perbaikan berkelanjutan adalah hal yang mendasar sifatnya bagi pengembangan proses manufaktur yang sempurna. Kesempurnaan manufaktur adalah kunci utama bertahan hidup dalam lingkungan persaingan global. Filosofi dari manajemen kualitas total, dimana perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna (zero defect), sedang menggantikan sikap “kualitas yang dapat diterima” dimasa lalu.

4. Waktu sebagai unsur kompetitif.

Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan mengirim produk dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai tambah. Pengurangan waktu yang tidak bernilai tambah semakin besar seiring dengan meningkatnya kualitas. Tujuan keseluruhannya adalah meningkatkan daya tanggap terhadap pelanggan.

5. Efisiensi

(10)

pengukuran efisiensi menjadi bernilai, biaya harus ditetapkan, diukur, dan dialokasikan dengan tepat; lebih jauh lagi, produksi keluaran harus berhubungan dengan masukan yang dibutuhkan, dan keseluruhan efek finansial perubahan produktivitas harus dikalkulasi.

6. Bisnis secara elektronik (E-business)

E-business adalah semua transaksi bisnis dan pertukaran informasi yang dijalankan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Perdagangan secara elektronik (E-commerce) adalah jual beli produk dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Bisnis dengan cara ini menyediakan kesempatan bagi sebuah perusahaan untuk memperluas penjualannya di seluruh dunia dan dapat menurunkan biaya secara siggnifikan jika dibandingkan dengan transaksi dengan menggunakan kertas.

Diposkan oleh Nandhy Erica di 02.09 1 komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: http://gunadarma.ac.id

Meningkatnya Diversifikasi dan Kompleksitas Produk, serta Semakin

Pendeknya Daur Hidup Produk Pem

Pemanfaatan komputer untuk memudahkan desain dan pengetesan hasil desain produk menyebabkan inovasi produk sangat pesat sehingga daur hidup produk (product life cycle) menjadi semakin pendek.

Computer Integrated Manufacturing

Pemanfaatan komputer di dalam seluruh tahap pembuatan produk, mulai dari tahap desain, proses produksi, sampai dengan distribusi, mengubah secara mendasar proses pembuatan produk, dan sistem informasi yang digunakan manajemen di dalam mengelola pabrik. DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP

KEBUTUHAN MANAJEMEN AKAN INFORMASI AKUNTANSI Perkembangan teknologi informasi mempunyai dampak terhadap sistem

pengolahan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen: (a) informasi biaya produk yang lebih cermat, (b) informasi biaya overhead yang cermat, (c) informasi biaya daur hidup produk.

RESPON AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KEBUTUHAN MANAJEMEN AKAN INFORMASI AKUNTANSI

Untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi akuntansidi dalam perusahaan yang menggunakan teknologi informasi maju, akuntansi manajemen melakukan berbagai perubahan yang sifatnya mendasar sebagai berikut:

1. Akuntansi manajemen melepaskan dominasi akuntansi keuangan dengan memfokuskan perekayasaan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen. Informasi biaya yang dihasilkan akuntansi manajemen tidak sekedar ditujukan kepada manajemen untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan (financial reporting) bagi pihak luar perusahaan , namun untuk memungkinkan manajemen melakukan pengelolaan aktivitas (activity management) berdasarkan informasi biaya.

(11)

pembebanan biaya overhead (overhead cost assignment) kepada produk jauh lebih cermat, sehingga memungkinkan manajemen melakukan analisis kemampuan produk dalam menghasilkan laba (product profitability analysis) dan keputusan penetapan harga jual (pricing decision).

3. Akuntansi manajemen berusaha mencerminkan konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas untuk menghasilkan produk dengan menerapkan activity-based cost system (ABC).

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 11

4. Akuntansi manajemen menciptakan target costing untuk memungkinkan manajemen menerapkan market-driven strategy dalam memasuki pasar dunia. Target costing adalah perbedaan antara harga jual produk atau jasa yang diperlukan untuk mencapai pangsa pasar (market share) tertentu dengan laba per satuan yang diharapkan.

5. Akuntansi manajemen menyajikan informasi product life cycle cost untuk memungkinkan manajemen melakukan strategic cost analysis. Product life cycle costing adalah sistem akuntansi biaya yang me nyediakan informasi biaya produk bagi manajemen untuk memungkinan manajemen memantau biaya produk selama daur hidupnya.

Diposkan oleh Nandhy Erica di 02.06 Tidak ada komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: http://gunadarma.ac.id

Meningkatnya Tuntutan Mutu

JIT Manufacturing menuntut ketepatan waktu produksi dan penyerahan produk akhir kepada pelanggan maupun produk antara dari satu tahap produksi ke tahap berikutnya. Untuk menjamin ketepatan waktu dituntut produksi tanpa cacat atau rusak, dan bahan baku sesuai spesifikasi yang ditetapkan tanpa cacat, serta kondisi mesin dan ekuipment produksi tanpa kerusakan. Untuk menghasilkan produk bermutu dibutuhkan pengendalian

menyeluruh atau total quality control (TQC). TQC merupakan konsep pengendalian yang meletakkan tanggungjawab pengendalian di pundak setiap karyawan yang terllibat dalam proses pembuatan produk, sejak desain, proses produksi, sampai produk mencapai pembeli. Oleh karena itu karyawan didorong agar berusaha menghasilkan “zero defect”. Throughput time = Processing + Inspection + Moving + Waiting / Storage

time time time time Value-added activities

Non-value-added activities JIT

Manufacturing TQC

Zero Defect JIT

Zero Inventory Cellular

(12)

Diposkan oleh Nandhy Erica di 02.03 Tidak ada komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: http://gunadarma.ac.id

Berbagai faktor yang Mendorong Penggunaan Teknologi Informasi Maju dan

Persyaratan untuk Menjadi World Class Company

Fleksibel merupakan tuntutan pasar yang senantiasa menghendaki perusahaan

mampu menghasilkan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu berubah. Fleksibel menuntut manajemen perusahaan secara terus menerus melakukan perbaikan manfaar yang terkandung di dalam produk dan jasa konsumen.

Perkembangan teknologi informasi mengakibatkan konsumen mudah melakukan akses terhadap mutu produk dan jasa yang akan mereka beli. Dengan demikian, hanya perusahaan yang mampu menghasilkan produk dan jasa yang memenuhi mutu yang dibutuhkan konsumen, yang mampu menjadi pemimpin dalam persaingan di pasar. Biaya merupakan faktor penting dalam menjamin kemenangan perusahaan dalam

persaingan di pasar. Konsumen akan memilih produsen yang mampu menghasilkan produk dan jasa yang memiliki mutu tinggi dengan harga yang murah. Harga murah hanya dapat dihasilkan oleh produsen yang secara terus-menerus melakukan perbaikan terhadap aktivitas penambah nilai (value added activities), dan yang senantiasa berusaha menghilangkan aktivitas bukan penambah nilai (non value added activities) bagi konsumen.

Value-Added Activities Strategy vs Non-value-Added Activities Strategy

Dalam proses pembuatan produk diperlukan throughput time yang merupakan keseluruhan waktu yang diperlukan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Throughput time dibagi menjadi empat komponen. Pengklasifikasian empat komponen throughput time sebagai value added activities dan non value added activities dilukiskan sebagai gambar berikut:

Global Village Global

Competition World Class Company Enterprice Excelence

Fleksibel Produk Bermutu Cost Effective

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 8

Value added activities strategy. Dalam posisi sebagai negara pemenang perang (PD II), perusahaan manufaktur di USA menerapkan strategi memasuki pasar dunia dengan menekankan pada penyempurnaan value added activities dengan mengesampingkan non value added activities. Non value added activities dianggap sebagai aktivitas yang tidak dapat dihindari dalam proses produksi, sehingga diperlukan berbagai model untuk membenarkan keberadaannya. Berikut gambar strategi perusahaan USA:

(13)

USA. Produsen Jepang menitikberatkan strategi produksinya pada usaha-usaha untuk menghilangkan non value added activities, sementara itu mereka juga mengambil semua penyempurnaan value added activities yang dilakukan produsen Amerika. Berikut strategi perusahaan Jepang dalam memasuki pasar dunia pasca PD II:

Throughput time = Processing + Inspection + Moving + Waiting / Storage time time time time

Value-added activities

Non-value-added activities

Throughput time = Processing + Inspection + Moving + Waiting / Storage time time time time

Value-added activities

Non-value-added activities Time and

Motion Study Acceptable Quality Level EOQ

Safety Stock

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 9

Pada pasca PD II perusahaan USA juga menggunakan Tecnology Driven Strategy, sedangan perusahaan Jepang menggunakan Market Driven Strategy. Tecnology Driven Strategy adalah suatu cara berfikir manajemen yang meletakkan teknologi sebagai

pendorong perusahaan memasuki pasar. Market Driven Strategy adalah suatu cara berfikir manajemen yang memberi prioritas kepada persyaratan pasar atau konsumen dibandingkan dengan keterbatasan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan. Perhatian manajemen

dicurahkan terhadap kecenderungan perkembangan pasar dan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen.

Implementasi Just in Time (JIT) Manufacturing

Dalam filosofi JIT, perusahaan hanya memproduksi atas dasar permintaan, tanpa memanfaatkan tersedianya persediaan dan tanpa menanggung biaya persediaan. Setiap operasi hanya memproduksi untuk memenuhi permintaan dari operasi berikutnya. Produksi tidak akan terjadi sebelum ada tanda dari proses selanjutnya yang menunjukkan

permintaan produksi. Suku cadang dan bahan tiba pada saat yang ditentukan untuk dipakai dalam produksi. Dalam JIT, produksi ditentukan oleh permintaan. JIT merupakan usaha untuk mengurangi waktu penyimpanan (storage time) yang merupakan salah satu akibat dari aktivitas bukan penambah nilai.

Diposkan oleh Nandhy Erica di 02.00 1 komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: http://gunadarma.ac.id

(14)

Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen adalah: 1. Kemajuan teknologi informasi.

2. Implementasi just-in time (JIT) manufacturing. 3. Meningkatnya tuntutan mutu

4. Meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya daur hidup produk.

5. Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing. Kemajuan Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi informasi menyebabkan dunia menjadi seperti kampung saja (ditinjau dari sudut bisnis), batas-batas antar negara menjadi semakin tidak jelas dengan semakin meluasnya perdagangan bebas di seluruh dunia dan persaingan bersifat

global dan tajam. Sifat persaingan ini menyebabkan laba yang diperoleh perusahaanperusahaan yang memasuki tingkat persaingan dunia menjadi menciut. Penciutan laba

memaksa manajemen mencari berbagai strategi baru yang menjadikan perusahaan mampu bertahan dan berkembang. Hanya perusahaan-perusahaan yang manajemennya berhasil menjadikan perusahaannya memiliki keunggulan pada tingkat dunialah yang mampu bertahan dan berkembang pada situasi persaingan global dan tajam.

Diposkan oleh Nandhy Erica di 01.56 Tidak ada komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: http://gunadarma.ac.id

SEJARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

Kebanyakan prosedur perhitungan harga pokok produk (product costing) dan

akuntansi manajemen yang digunakan pada abad 20 dikembangan antara tahun 1880 dan 1924. Perkembangan sebelumnya (sampai tahun 1914) menekankan pada perhitungan pada perhitungan harga pokok produk pada tingkat manajerial yaitu penelusuran tingkat laba perusahaan ke tiap produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan strategis.

Mulai tahun 1925, setelah dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua

usaha akuntansi manajemen untuk menghasilkan informasi bagi pemakai intern kemudian dihentikan dan diganti dengan penentuan harga pokok persediaan (inventory costing), yang merupakan pembebanan biaya produksi kepada produk sedemikian rupa sehingga harga pokok persediaan dapat dilaporkan kepada pemakai eksternal dalam laporan keuangan. Laporan keuangan telah menjadi kekuatan yang membentuk desain sistem

akuntansi biaya. Manajer dan perusahaan bersedia menerima informasi biaya rata-rata secara agregat atas tiap produk, karena mereka merasa tidak membutuhkan informasi biaya masing- masing produk yang lebih terinci dan akurat mengenai tiap produk.

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 6

Dalam tahun 1950-an dan 1960-an telah dilakukan beberapa usaha untuk

(15)

keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai luar, tidak ditujukan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang khusus diperuntukkan bagi kepentingan manajemen. Pada tahun 1980-an dan 1990-an banyak ditemukan bahwa praktek-praktek

akuntansi manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat lebih berguna, dan yang menjelaskan secara rinci penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan kualitas, produktifitas, dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan akuntansi biaya manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.

Diposkan oleh Nandhy Erica di 01.54 Tidak ada komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: http://gunadarma.ac.id

TIPE INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN

Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal: obyek informasi (produk, departemen, aktivitas), alternatif yang akan dipilih, dan wewenang manajer. Oleh karena itu informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga tipe informasi:

1. Informasi akuntansi penuh (Full Accounting Information).

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 4

2. Informasi akuntansi diferensial (Differential Accounting Information).

3. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility Accounting Information). MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN

Informasi Akuntansi Penuh

Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk: pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas

pertanyaan “berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu”, dan penentuan harga jual dalam cost type contract.

Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang

bermanfaat untuk: penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.

Informasi Akuntansi Diferensial

Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva,

pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain.Informasi akuntansi

diferensial mempunyai dua unsur pokok: merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut dengan pendapatan diferensial (differential revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets).

Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban

(16)

pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawan atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menenkankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 5

Tipe Informasi Manfaat Akuntansi

Manajemen

(Aktiva, Pendapatan, dan/atau Biaya)

Informasi Masa Lalu Informasi Masa yang akan Datang

Informasi Akuntansi Penuh (Full accounting information)

•Pelaporan informasi keuangan

•Analisis kemampuan menghasilkan laba

•Jawaban atas pertanyaan: “Berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu ?” •Penentuan harga jual dalam cost type contract

•Penyusunan program •Penentuan harga jual normal

•Penentuan harga transfer •Penentuan harga jual dalam perusahaan yang diatur dengan peraturan pemerintah

Informasi akuntansi diferensial (Differential accounting

information) tidak ada

(17)

Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility

accounting information)

•Penilaian kinerja manajer •Pemotivasian manajer •Penyusunan anggaran

TEMA BARU DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN

Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan perkembangan praktik-praktik akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Beberapa tema baru dalam Akuntansi Manajemen adalah:

1. Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Aktivity Based Management).

Permintaan akan informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan relevan telah mengarah pada perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas. Manajemen

berdasarkan aktivitas adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan terintegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas, dengan tujuan

meningkatkan nilai untuk pelanggan (customer value) dan laba sebagai hasilnya. Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada biaya berdasarkan aktivitas / Activity Based Costing (ABC) dan analisis nilai proses. Biaya berdasarkan aktivitas meningkatkan keakuratan pengalokasikan biaya. analisis nilai proses menekankan pada analisis aktivitas, yaitu mencoba untuk menetapkan mengapa aktivitas dilakukan dan seberapa baik dilakukan. Tujuannya adalah untuk menemukan cara melakukan aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien, dan untuk menghapus aktivitas yang tidak memberikan nilai bagi pelanggan.

2. Orientasi pada pelanggan

Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama karena perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan menciptakan nilai pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaing atau menciptakan nilai yang sama dengan biaya lebih rendah dari pesaing. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara apa yang pelanggan terima (produk total) dengan apa yang pelanggan serahkan (pengorbanan pelanggan).

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 12

3. Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management)

Perbaikan berkelanjutan adalah hal yang mendasar sifatnya bagi pengembangan proses manufaktur yang sempurna. Kesempurnaan manufaktur adalah kunci utama bertahan hidup dalam lingkungan persaingan global. Filosofi dari manajemen kualitas total, dimana perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna (zero defect), sedang menggantikan sikap “kualitas yang dapat diterima” dimasa lalu.

(18)

Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan mengirim produk dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai tambah. Pengurangan waktu yang tidak bernilai tambah semakin besar seiring dengan meningkatnya kualitas. Tujuan keseluruhannya adalah meningkatkan daya tanggap terhadap pelanggan.

5. Efisiensi

Kualitas dan waktu merupakan hal yang penting, namun peningkatkan dimensi tersebut tanpa peningkatan laba akan membuat kinerja menjadi sia-sia. Meningkatkan efisiensi adalah juga hal vital. Biaya adalah ukuran kritikal untuk efisiensi. Agar

pengukuran efisiensi menjadi bernilai, biaya harus ditetapkan, diukur, dan dialokasikan dengan tepat; lebih jauh lagi, produksi keluaran harus berhubungan dengan masukan yang dibutuhkan, dan keseluruhan efek finansial perubahan produktivitas harus dikalkulasi.

6. Bisnis secara elektronik (E-business)

E-business adalah semua transaksi bisnis dan pertukaran informasi yang dijalankan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Perdagangan secara elektronik (E-commerce) adalah jual beli produk dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Bisnis dengan cara ini menyediakan kesempatan bagi sebuah perusahaan untuk memperluas penjualannya di seluruh dunia dan dapat menurunkan biaya secara siggnifikan jika dibandingkan dengan transaksi dengan menggunakan kertas.

Diposkan oleh Nandhy Erica di 02.09 1 komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: http://gunadarma.ac.id

Meningkatnya Diversifikasi dan Kompleksitas Produk, serta Semakin

Pendeknya Daur Hidup Produk Pem

Pemanfaatan komputer untuk memudahkan desain dan pengetesan hasil desain produk menyebabkan inovasi produk sangat pesat sehingga daur hidup produk (product life cycle) menjadi semakin pendek.

Computer Integrated Manufacturing

Pemanfaatan komputer di dalam seluruh tahap pembuatan produk, mulai dari tahap desain, proses produksi, sampai dengan distribusi, mengubah secara mendasar proses pembuatan produk, dan sistem informasi yang digunakan manajemen di dalam mengelola pabrik. DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP

KEBUTUHAN MANAJEMEN AKAN INFORMASI AKUNTANSI Perkembangan teknologi informasi mempunyai dampak terhadap sistem

pengolahan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen: (a) informasi biaya produk yang lebih cermat, (b) informasi biaya overhead yang cermat, (c) informasi biaya daur hidup produk.

RESPON AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KEBUTUHAN MANAJEMEN AKAN INFORMASI AKUNTANSI

(19)

melakukan berbagai perubahan yang sifatnya mendasar sebagai berikut: 1. Akuntansi manajemen melepaskan dominasi akuntansi keuangan dengan memfokuskan perekayasaan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen. Informasi biaya yang dihasilkan akuntansi manajemen tidak sekedar ditujukan kepada manajemen untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan (financial reporting) bagi pihak luar perusahaan , namun untuk memungkinkan manajemen melakukan pengelolaan aktivitas (activity management) berdasarkan informasi biaya.

2. akuntansi manajemen memanfaatkan teknologi komputer untuk merekayasa informasi biaya produk yang lebih cermat. Pemanfaatan teknologi komputer ini memungkinkan pembebanan biaya overhead (overhead cost assignment) kepada produk jauh lebih cermat, sehingga memungkinkan manajemen melakukan analisis kemampuan produk dalam menghasilkan laba (product profitability analysis) dan keputusan penetapan harga jual (pricing decision).

3. Akuntansi manajemen berusaha mencerminkan konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas untuk menghasilkan produk dengan menerapkan activity-based cost system (ABC).

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 11

4. Akuntansi manajemen menciptakan target costing untuk memungkinkan manajemen menerapkan market-driven strategy dalam memasuki pasar dunia. Target costing adalah perbedaan antara harga jual produk atau jasa yang diperlukan untuk mencapai pangsa pasar (market share) tertentu dengan laba per satuan yang diharapkan.

5. Akuntansi manajemen menyajikan informasi product life cycle cost untuk memungkinkan manajemen melakukan strategic cost analysis. Product life cycle costing adalah sistem akuntansi biaya yang me nyediakan informasi biaya produk bagi manajemen untuk memungkinan manajemen memantau biaya produk selama daur hidupnya.

Diposkan oleh Nandhy Erica di 02.06 Tidak ada komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: http://gunadarma.ac.id

Meningkatnya Tuntutan Mutu

JIT Manufacturing menuntut ketepatan waktu produksi dan penyerahan produk akhir kepada pelanggan maupun produk antara dari satu tahap produksi ke tahap berikutnya. Untuk menjamin ketepatan waktu dituntut produksi tanpa cacat atau rusak, dan bahan baku sesuai spesifikasi yang ditetapkan tanpa cacat, serta kondisi mesin dan ekuipment produksi tanpa kerusakan. Untuk menghasilkan produk bermutu dibutuhkan pengendalian

menyeluruh atau total quality control (TQC). TQC merupakan konsep pengendalian yang meletakkan tanggungjawab pengendalian di pundak setiap karyawan yang terllibat dalam proses pembuatan produk, sejak desain, proses produksi, sampai produk mencapai pembeli. Oleh karena itu karyawan didorong agar berusaha menghasilkan “zero defect”. Throughput time = Processing + Inspection + Moving + Waiting / Storage

(20)

activities

Non-value-added activities JIT

Manufacturing TQC

Zero Defect JIT

Zero Inventory Cellular

Manufacturing

Diposkan oleh Nandhy Erica di 02.03 Tidak ada komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: http://gunadarma.ac.id

Berbagai faktor yang Mendorong Penggunaan Teknologi Informasi Maju dan

Persyaratan untuk Menjadi World Class Company

Fleksibel merupakan tuntutan pasar yang senantiasa menghendaki perusahaan

mampu menghasilkan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu berubah. Fleksibel menuntut manajemen perusahaan secara terus menerus melakukan perbaikan manfaar yang terkandung di dalam produk dan jasa konsumen.

Perkembangan teknologi informasi mengakibatkan konsumen mudah melakukan akses terhadap mutu produk dan jasa yang akan mereka beli. Dengan demikian, hanya perusahaan yang mampu menghasilkan produk dan jasa yang memenuhi mutu yang dibutuhkan konsumen, yang mampu menjadi pemimpin dalam persaingan di pasar. Biaya merupakan faktor penting dalam menjamin kemenangan perusahaan dalam

persaingan di pasar. Konsumen akan memilih produsen yang mampu menghasilkan produk dan jasa yang memiliki mutu tinggi dengan harga yang murah. Harga murah hanya dapat dihasilkan oleh produsen yang secara terus-menerus melakukan perbaikan terhadap aktivitas penambah nilai (value added activities), dan yang senantiasa berusaha menghilangkan aktivitas bukan penambah nilai (non value added activities) bagi konsumen.

Value-Added Activities Strategy vs Non-value-Added Activities Strategy

Dalam proses pembuatan produk diperlukan throughput time yang merupakan keseluruhan waktu yang diperlukan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Throughput time dibagi menjadi empat komponen. Pengklasifikasian empat komponen throughput time sebagai value added activities dan non value added activities dilukiskan sebagai gambar berikut:

Global Village Global

Competition World Class Company Enterprice Excelence

(21)

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 8

Value added activities strategy. Dalam posisi sebagai negara pemenang perang (PD II), perusahaan manufaktur di USA menerapkan strategi memasuki pasar dunia dengan menekankan pada penyempurnaan value added activities dengan mengesampingkan non value added activities. Non value added activities dianggap sebagai aktivitas yang tidak dapat dihindari dalam proses produksi, sehingga diperlukan berbagai model untuk membenarkan keberadaannya. Berikut gambar strategi perusahaan USA:

Non value added activities strategy. Produsen jepang menemui kesulitan dalam memasuki pasar dunia, jika menerapkan strategi yang sama dengan yang ditempuh oleh produsen USA. Produsen Jepang menitikberatkan strategi produksinya pada usaha-usaha untuk menghilangkan non value added activities, sementara itu mereka juga mengambil semua penyempurnaan value added activities yang dilakukan produsen Amerika. Berikut strategi perusahaan Jepang dalam memasuki pasar dunia pasca PD II:

Throughput time = Processing + Inspection + Moving + Waiting / Storage time time time time

Value-added activities

Non-value-added activities

Throughput time = Processing + Inspection + Moving + Waiting / Storage time time time time

Value-added activities

Non-value-added activities Time and

Motion Study Acceptable Quality Level EOQ

Safety Stock

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 9

Pada pasca PD II perusahaan USA juga menggunakan Tecnology Driven Strategy, sedangan perusahaan Jepang menggunakan Market Driven Strategy. Tecnology Driven Strategy adalah suatu cara berfikir manajemen yang meletakkan teknologi sebagai

pendorong perusahaan memasuki pasar. Market Driven Strategy adalah suatu cara berfikir manajemen yang memberi prioritas kepada persyaratan pasar atau konsumen dibandingkan dengan keterbatasan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan. Perhatian manajemen

dicurahkan terhadap kecenderungan perkembangan pasar dan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen.

Implementasi Just in Time (JIT) Manufacturing

Dalam filosofi JIT, perusahaan hanya memproduksi atas dasar permintaan, tanpa memanfaatkan tersedianya persediaan dan tanpa menanggung biaya persediaan. Setiap operasi hanya memproduksi untuk memenuhi permintaan dari operasi berikutnya. Produksi tidak akan terjadi sebelum ada tanda dari proses selanjutnya yang menunjukkan

(22)

dalam produksi. Dalam JIT, produksi ditentukan oleh permintaan. JIT merupakan usaha untuk mengurangi waktu penyimpanan (storage time) yang merupakan salah satu akibat dari aktivitas bukan penambah nilai.

Diposkan oleh Nandhy Erica di 02.00 1 komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: http://gunadarma.ac.id

TREND YANG MEMPENGARUHI AKUNTANSI MANAJEMEN

Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen adalah: 1. Kemajuan teknologi informasi.

2. Implementasi just-in time (JIT) manufacturing. 3. Meningkatnya tuntutan mutu

4. Meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya daur hidup produk.

5. Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing. Kemajuan Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi informasi menyebabkan dunia menjadi seperti kampung saja (ditinjau dari sudut bisnis), batas-batas antar negara menjadi semakin tidak jelas dengan semakin meluasnya perdagangan bebas di seluruh dunia dan persaingan bersifat

global dan tajam. Sifat persaingan ini menyebabkan laba yang diperoleh perusahaanperusahaan yang memasuki tingkat persaingan dunia menjadi menciut. Penciutan laba

memaksa manajemen mencari berbagai strategi baru yang menjadikan perusahaan mampu bertahan dan berkembang. Hanya perusahaan-perusahaan yang manajemennya berhasil menjadikan perusahaannya memiliki keunggulan pada tingkat dunialah yang mampu bertahan dan berkembang pada situasi persaingan global dan tajam.

Diposkan oleh Nandhy Erica di 01.56 Tidak ada komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: http://gunadarma.ac.id

SEJARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

Kebanyakan prosedur perhitungan harga pokok produk (product costing) dan

akuntansi manajemen yang digunakan pada abad 20 dikembangan antara tahun 1880 dan 1924. Perkembangan sebelumnya (sampai tahun 1914) menekankan pada perhitungan pada perhitungan harga pokok produk pada tingkat manajerial yaitu penelusuran tingkat laba perusahaan ke tiap produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan strategis.

Mulai tahun 1925, setelah dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua

usaha akuntansi manajemen untuk menghasilkan informasi bagi pemakai intern kemudian dihentikan dan diganti dengan penentuan harga pokok persediaan (inventory costing), yang merupakan pembebanan biaya produksi kepada produk sedemikian rupa sehingga harga pokok persediaan dapat dilaporkan kepada pemakai eksternal dalam laporan keuangan. Laporan keuangan telah menjadi kekuatan yang membentuk desain sistem

(23)

masing- masing produk yang lebih terinci dan akurat mengenai tiap produk.

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 6

Dalam tahun 1950-an dan 1960-an telah dilakukan beberapa usaha untuk

memperbaiki manfaat sistem akuntansi biaya konvensional untuk kepentingan manajemen. Diperkenalkannya variable costing untuk penyempurnaan penentuan harga pokok produk pada dasarnya ditujukan untuk memperbaiki penentuan harga pokok persediaan yang disajikan dalam neraca dan dalam perhitungan rugi laba. Perbaikan akuntansi biaya pada saat itu pada hakikatnya hanya terpusat pada bagaimana membuat informasi akuntansi keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai luar, tidak ditujukan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang khusus diperuntukkan bagi kepentingan manajemen. Pada tahun 1980-an dan 1990-an banyak ditemukan bahwa praktek-praktek

akuntansi manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat lebih berguna, dan yang menjelaskan secara rinci penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan kualitas, produktifitas, dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan akuntansi biaya manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.

Diposkan oleh Nandhy Erica di 01.54 Tidak ada komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Label: http://gunadarma.ac.id

TIPE INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN

Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal: obyek informasi (produk, departemen, aktivitas), alternatif yang akan dipilih, dan wewenang manajer. Oleh karena itu informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga tipe informasi:

1. Informasi akuntansi penuh (Full Accounting Information).

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 4

2. Informasi akuntansi diferensial (Differential Accounting Information).

3. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility Accounting Information). MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN

Informasi Akuntansi Penuh

Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk: pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas

pertanyaan “berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu”, dan penentuan harga jual dalam cost type contract.

Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang

bermanfaat untuk: penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.

Informasi Akuntansi Diferensial

(24)

pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain.Informasi akuntansi

diferensial mempunyai dua unsur pokok: merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut dengan pendapatan diferensial (differential revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets).

Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva,

pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawan atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menenkankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.

Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 5

Tipe Informasi Manfaat Akuntansi

Manajemen

(Aktiva, Pendapatan, dan/atau Biaya)

Informasi Masa Lalu Informasi Masa yang akan Datang

Informasi Akuntansi Penuh (Full accounting information)

•Pelaporan informasi keuangan

•Analisis kemampuan menghasilkan laba

•Jawaban atas pertanyaan: “Berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu ?” •Penentuan harga jual dalam cost type contract

•Penyusunan program •Penentuan harga jual normal

(25)

Informasi akuntansi diferensial (Differential accounting

information) tidak ada

•Pengambilan keputusan pemilihan alternatif, baik jangka pendek maupun jangka panjang

Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility

accounting information)

Referensi

Dokumen terkait

Data yang digunakan adalah data sekunder perdagangan ekspor dan impor produk elekrtonik antara Indonesia dengan China yang diperoleh dari BPS, dan data kinerja makro

Buatlah pertanyaan yang menurutmu penting dari gambar di atas! Kemudian, tukarkan pertanyaanmu dengan pertanyaan temanmu! Jawab pertanyaan temanmu dengan benar!.. Amati

Laporan akhir ini sendiri disusun sebagai salah satu syarat wajib untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III (D3) pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan hasil belajar PKn antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kuantum dengan

a) Audit energi perlu dilakukan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan sehingga pemborosan energi dapat dihindari. b) Desain bangunan maupun pemeliharaan dan

Judul dari skripsi ini adalah “Pengaruh Pemberian Kompos dan Pupuk Kandang dalam Bentuk Biasa dan Briket terhadap Pertumbuhan Bibit Sukun (Artocarpus communis Forst) pada

Hal yang luar biasa adalah bahwa kutipan-kutipan dalam Perjan- jian Baru terhadap teks Perjanjian Lama jus- tru didominasi kutipan dari Septuaginta, yang tidak lain adalah

Structured Problem Posing terhadap hasil belajar pada siswa SMKN