• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan KKL Sistem pelayanan masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan KKL Sistem pelayanan masyarakat"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Sistem Pelayanan Masyarakat Secara Live Mode Berbasis Atcs HALAMAN JUDUL

Disusun Oleh :

Nama : Heru Prasetyo Utomo

NIM : 2011-53-083

Program Studi : Sistem Informasi Fakultas : Teknik

UNIVERSITAS MURIA KUDUS KUDUS

(2)

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS

PENGAJUAN JUDUL LAPORAN KKL

Nama : Heru Prasetyo Utomo

NIM : 2012-53-083

Bidang Laporan : Sistem Informasi

Judul Laporan : Sistem Pelayanan Secara Live Mode Arus Lalu Lintas Berbasis Atcs

Pembimbing : Noor Latifah, M.Kom

Dilaksanakan : Semester Gasal Tahun 2014/2015

Kudus, 4 September 2014

Yang mengusulkan

Heru Prasetyo Utomo Menyetujui :

HALAMAN PENGESAHAN

Koordinator KKL Pembimbing I

(3)

RINGKASAN

Sistem Pelayanan Masyarakat Secara Live Mode Berbasis Atcs merupakan salah satu sistem pelayanan oleh dishubinkom propinsi bali. Pelayanan ini dapat diakses melalui halaman web atcs.baliprov.go.id/live.html

Dengan adanya sistem pelayanan tersebut, masyarakat bisa mengetahui kondisi perempatan secara live dalam waktu itu juga.

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan KKL ini yang dalam bentuk maupun isinya yang masih sangat sederhana. Penyusunan Laporan KKL ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Sistem Informasi S -1 pada Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus. Serta sebagai bahan studi tentang penerapan Sistem Informasi dalam masyarakat.

Harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Atas tersusunnya Laporan KKL ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Suparnyo, SH. MS. selaku Rektor Universitas Muria Kudus 2. Bapak Rochmad Winarso, ST. MT. selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Muria Kudus

3. Bapak R. Rhoedy Setiawan, S.Kom, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi S-1.

4. Ibu Noor Latifah, M.Kom. selaku Pembimbing I yang telah membimbing saya dalam penyusunan laporan ini.

5. Keluarga dan teman teman seperjuangan yang senantiasa memberi semangat.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Kudus, 6 Oktober 2014

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

RINGKASAN...iii

KATA PENGANTAR...iv

DAFTAR ISI...v

DAFTAR GAMBAR...vii

BAB 1 : Pendahuluan...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Perumusan Masalah...1

1.3 Batasan Masalah...2

1.4 Tujuan...2

1.5 Manfaat...2

1.6 Tinjauan Pustaka...2

1.7 Sistematika Penulisan...3

BAB 2 : Landasan Teori...5

2.1 Konsep dasar sistem...5

2.1.1 Karakteristik sistem...5

2.1.2 Sistem informasi...6

2.2 Pelayanan masyarakat...6

2.3 Pengertian dari lalulintas...7

2.4 Sistem pelayanan live mode...7

BAB 3 : Tinjauan Umum Dinas Perhubungan Informasi Dan Komunikasi Propinsi Bali...8

3.1 Profil Singkat...8

(6)

3.3 Program Kerja...9

3.4 Visi dan misi...10

3.5 Struktur Organisasi...11

3.6 Tugas pokok...11

BAB 4 : Pembahasan...22

4.1 Apa yang dimaksud dengan ATCS?...22

4.2 Bagaimanakah sistem pelayanan masyarakat secara live mode berbasis ATCS?...24

4.2.1 Kamera cctv (input)...24

4.2.2 Sistem Video Live Streaming...25

4.2.3 Website (output)...30

4.3 Manfaat apa yang didapat masyarakat dengan menggunakan sistem layanan ATCS?...30

BAB 5 : Penutup...31

5.1 Kesimpulan...31

5.2 Saran...31

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1-1: Lokasi Dishubinkom Propinsi Bali...15

Gambar 3.2-1: Ruang Pertemuan Dishubinkom...16

Gambar 3.5-1: Struktur Organisasi Dishubinkom Propinsi Bali...18

Gambar 4.1-1 : Ruang kontrol ATCS...30

Gambar 4.2-1:Kamera CCTV...31

Gambar 4.2-2:Arsitektur Video Stream...33

(8)

BAB I

BAB 1 :

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sudah menjadi hal yang lumrah terjadi jika pada kota kota besar mengalami suatu problema yang sama, yakni kemacetan lalu lintas. Hal ini tentu menjadi tugas tersendiri bagi pemerintah daerah untuk mengurangi kemacetan menjadi keluhan masyarakat perkotaan.

Berbagai cara diterapkan oleh pemerintah daerah untuk menanggulangi kemacetan. Salah satunya adalah Pemerintah Daerah Propinsi Bali melalui Dinas Perhubungan Informasi Dan Komunikasi Propinsi Bali yang menerapkan sistem pengendalian lampu lalu lintas, yaitu ATCS.

Sistem ini mampu melakukan pengawasan tentang kemacetan, pelanggaran, tindak kriminal juga pengendalian pada lalu lintas di persimpangan jalan jalan di Propinsi Bali.

Karena untuk mengatasi kemacetan juga dibutuhkan partisipasi dari masyarakat, sistem pengawasan lalu lintas ini juga melakukan pelayanan publik secara live mode selama 24 jam penuh, yang berarti masyarakat umum bisa mengetahui kondisi kepadatan, pelanggaran pelanggaran lalu lintas secara langsung dalam waktu itu juga, dengan mengunjungi web dari atcs bali.

Tentu dengan pelayanan ini, masyarakat dapat memilih jalur lalu lintas yang kondisinya lancar, sehingga diharapkan nantinya terjadi pemerataan lalu lintas. Sehingga dapat mengurangi kemacetan pada satu sektor jalan dan terwujudnya kenyamanan mengemudi maupun berkendara.

Hal inilah yang menarik minat penulis untuk menyusun laporan ini, yakni tentang bagaimana sistem pelayanan secara live mode untuk masyarakat berbasis ATCS.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah di uraikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu

1. Apa yang dimaksud dengan ATCS

(9)

2

2. Bagaimanakah sistem pelayanan masyarakat secara live mode berbasis ATCS?

3. Manfaat apa yang didapat masyarakat dengan menggunakan layanan ATCS? 1.3 Batasan Masalah

Laporan KKL yang penulis susun ini mengkhususkan tentang bagaimana sistem pelayanan untuk masyarakat pada sistem ATCS propinsi Bali.

1.4 Tujuan

Laporan ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:

1. Melengkapi tugas mata kuliah kkl progdi sistem informasi Universitas Muria Kudus

2. Memberikan informasi-informasi baru yang dapat dipadukan dengan kemampuan mahasiswa.

3. Sebagai penerapan ilmu yang diperoleh oleh mahasiswa selama masa perkuliahan.

4. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempelajari dan menganalisa teknologi yang digunakan oleh lokasi tujuan KKL, yakni Dinas Perhubungan Kominfo Propinsi Bali.

1.5 Manfaat

Dengan penyusunan laporan ini, nantinya bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan inspirasi bagi mahasiswa jika ingin membuat sistem serupa atau mengembangkannya.

Selain itu, penyusunan laporan ini juga bermanfaat untuk memperdalam pemahaman mahasiswa tentang penerapan materi perkuliahan dalam kelas. 1.6 Tinjauan Pustaka

Sena, Arya (2012) dalam artikelnya yang berjudul “Upaya Penurunan Kepadatan Lalu Lintas Di Kota Denpasar Melalui Pendekatan Partisipasi” mengemukakan bahwa peningkatan kepadatan lalu lintas sangat dirasakan pada jam jam pagi dan sore berdampak pada produktifitas masyarakat, sehingga diperlukan adanya pengendalian lalu lintas terpusat dan terkoordinir.

(10)

3

bahwa sistem pengendalian lalu lintas ATCS merupakan pengaturan lampu lalu lintas terkoordinir dan terpusat yang sangat berguna untuk mengatasi kemacetan di kota besar.

Widodo, Joko (2001) dalam “Etika birokrasi dalam pelayanan publik”

menyatakan bahwa Pelayanan Publik dapat diartikan sebagai pemberian pelayanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah di tetapkan.

Berisi tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan, Manfaat, Tinjauan Pustaka, Sistematika penulisan “Sistem Pelayanan secara live mode arus lalu lintas untuk masyarakat berbasis ATCS”.

Bab II : Landasan Teori

Berisi tentang landasan teori yang dipakai dalam pembuatan laporan Kuliah Kerja Lapangan yang berupa definisi – definisi dan pengertian – pengertian, dan hal yang bersngkutan dengan judul dan pembahasan dalam laporan.

Bab III : Tinjauan Umum Objek Kunjungan

Bab ini berisi tentang objek kunjungan, yakni Dinas Perhubungan Kominfo Propinsi Bali. Pada bab ini disampaikan gambaran secara umum hal umum yang berkaitan dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Bali yaitu Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Job Description, Letak Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Bali dan Layanan apa yang diabdikan untuk masyarakat. Bab IV : Pembahasan

Bab ini berisikan pembahasan tentang tema laporan yang telah penulis angkat yaitu “Sistem Pelayanan Secara Live Mode Arus Lalu Lintas Untuk Masyarakat Berbasis ATCS”.

(11)

4

(12)

BAB II

BAB 2 :

Landasan Teori

2.1 Konsep dasar sistem Beberapa definisi dari sistem:

1. Menurut Tata S (2003) ”Analisis Sistem Informasi”:bahwa Sistem adalah setiap kumpulan dari komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Menurut kamus besar bahasa indonesia : sistem merupakan perangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas

3. Menurut Oemar Hamalik (1993:19) “Pengelolaan Sistem Informasi” , mendefinisikan bahwa: Sistem adalah suatu keseluruhan atau totalitas yang terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub sistem atau komponen yang saling berintelerasi dan berinteraksi satu sama lain dan dengan keseluruhan itu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa, Sistem adalah sekumpulan dari beberapa elemen yang saling bekerja, dan berintegrasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1 Karakteristik sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1. Mempunyai komponen (components)

2. Mempunyai batas (boundary)

3. Mempunyai lingkungan (environments)

4. Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen 5. Mempunyai masukan (input)

6. Mempunyai pengolah (process) 7. Mempunyai keluaran (output)

8. Mempunyai sasaran (objectives) atau tujuan (goal) 9. Mempunyai kontrol (Control)

10. Mempunyai umpan balik (feed back)

(13)

6

2.1.2 Sistem informasi

Sebagaimana tadi dijelaskan bahwa sistem adalah sekumpulan dari beberapa elemen yang saling bekerja, dan berintegrasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sementara informasi dapat diartikan sebagai suata data yang telah diolah. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.

Menurut Gondodiyoto (2007) sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen-elemen/sumber daya dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu, dan bertujuan untuk mengolah data menjadi informasi.

Menurut Whitten, Bentley & Dittman (2004) Sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan

sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.

Menurut O'Brien, J A. (2003) “Introduction to information systems: essentials for the e-business enterprise” menyatakan bahwa istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.

2.2 Pelayanan masyarakat

(14)

7

2.3 Pengertian dari lalulintas

Menurut Undang-undang No 22 tahun 2009 lalu lintas adalah gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung.

2.4 Sistem pelayanan live mode

(15)

BAB III

BAB 3 :

Tinjauan Umum Dinas Perhubungan Informasi Dan Komunikasi

Propinsi Bali

3.1 Profil Singkat

Dinas Perhubungan Informasi Dan Komunikasi Propinsi Bali disingkat DISHUBINKOM BALI terletak di Jalan Cok Agung Tresna Denpasar Bali memiliki fungsi penting dalam pemerintahan daerah terkait penertiban penataan kota, selain itu, DISHUBINKOM Bali juga melaksanakan kegiatan informasi dan komunikasi untuk daerah propinsi bali. Nomor Telepon Dishubinkom Bali yaitu 0361- 227730, Fax. 0361- 222436.

Gambar 3.1.1: Lokasi Dishubinkom Propinsi Bali Sumber: Google Maps

3.2 Latar Belakang Dan Sejarah

Propinsi Bali, Propinsi yang terkenal selain karena merupakan salah satu tujuan wisata yang populer sampai ke pelosok dunia, juga biasa digunakan untuk pertemuan pertemuan internasional ataupun kunjungan kenegaraan dan penyambutan tamu penting dari negara lain. Hal ini berdampak pada arus lalu lintas pada jalan jalan di kota kota di propinsi bali yang tentunya semakin padat dan tidak terkendali terutama saat ada event event penting seperti penyambutan

(16)

9

tamu pejabat dari luar negeri atau event event lainnya yang biasanya menimbulkan kemacetan.

Gambar 3.2.2: Ruang Pertemuan Dishubinkom

Berdasarkan peraturan daerah propinsi bali nomor 2 tahun 2008 dibentuklah Dinas Perhubungan Informasi Dan Komunikasi Propinsi Bali, dengan maksud untuk membantu tugas Gubernur Bali untuk menyelenggarakan pemerintahan daerah pada bidang perhubungan, informasi dan komunikasi. Dan dengan tujuan melaksanakan urusan bidang perhubungan informasi dan komunikasi dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat berdasarkan kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.3 Program Kerja

Dinas Dengan Program kerja sebagai berikut:

1. Pengembangan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan transportasi 2. Pengembangan kebijakan peningkatan fasilitas keselamatan transportasi 3. Pengembnagan kebijakan keamanan dan keselamatan sarana dan prasarana

transportasi

4. Pengembangan kebijakan kelancaran, keamanan dan keselamatan pelayanan pergerakan mobilitas barang dan jasa.

(17)

10

7. Pengembangan Sumberdaya manusia di bidang informasi dan komunikasi 8. Pengembangan kerjasama informasi dengan media.

3.4 Visi dan misi

Visi : Terwujudnya Penyelenggaraan Jasa Transportasi, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali

Misi :

1. Meningkatkan Peranan transportasi, Informasi dan Komunikasi dalam menunjang pemertaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi antar wilayah.

2. Terwujudnya penyelidikan kapasitas prasarana dan sarana transportasi, informasi dan komunikasi yang efektif dan efisien.

3. Terwujudnya transportasi, informasi, dan komunikasi sesuai estandar keamanan dan keselamatan nasional dan international.

4. Terwujudnya daya saing penyelenggaraan angkutan umum, informasi dan komunikasi.

(18)

11

3.5 Struktur Organisasi

Gambar 3.5.3: Struktur Organisasi Dishubinkom Propinsi Bali

3.6 Tugas pokok

Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 tahun 2008 dan Keputusan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2008, Dinas Pendapatan Provinsi Bali mempunyai tugas pokok “Membantu Gubernur dalam melaksanakan sebagian urusan Rumah Tangga Daerah, Tugas Dekonsentrasi dan Pembantuan di bidang Perhubungan, Informasi dan Komunikasi”.

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja Dinas

2. Mengkordinasikan penyusunan rencana dan program kerja Dinas

3. Merumuskan kebijakan umum Dinas serta menyelenggarakan administrasi berdasarkan kewenangan

(19)

12

5. Menilai prestasi kerja bawahan

6. Menyediakan dukungan kerjasama antar Kabupaten/Kota 7. Melakukan pengendalian terhadap layanan umum dan perizinan

8. Membina bawahan dalam pencapaian Program Dinas Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan

9. Melaksanakan pembinaan umum dan pembinaan teknis 10. Melaksanakan sistem pengendalian intern

11. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan

12. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretari Daerah b. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas:

1. Menyusun rencanadan program kerja kesekretariatan

2. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing sub bagian 3. Mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian

4. Menilai prestasi kerja bawahan

5. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan bawahan 6. Melakukan koordinasi dengan para Kepala Bidang

7. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan berdasar rencana kerja yang telah disusun

8. Melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan perusahaan umum dan kepegawaian

9. Penyusunan program dan keuangan

10. Menghimpun dan menyusun rencana kerja dan program pembangunan bidang sosial

11. Mengumpulkan dan menyusun laporan Sekretariat, Bidang, sebagaimana bahan laporan Dinas

12. Melaksanakan sistem pengendalian intern

13. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan 14. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas

c. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

(20)

13

1. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian 2. Memberikan petunjuk kepada bawahan

3. Menilai prestasi kerja bawahan

4. Mengelola, memelihara dan mendistribusikan barang bergerak dan atau tidak bergerak serta menyiapkan usulan penghapusannya

5. Memelihara, menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan kantor serta melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan Dinas

6. Mengelola urusan surat menyurat 7. Melaksanakan urusan kepegawaian

8. Menyiapkan bahan telaahan kajian dan anlisis organisasi dan ketatalaksanaan dinas

9. Menyusun dan meneliti bahan penyusunan produk hukum serta menghimpun peraturan perundang-undangan yang berlaku

10. Melaksanakan tugas-tugas kehumasan dan keprotokolan 11. Melaksanakan sistem pengendalian intern

12. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan 13. Melaporkan hasil-hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris

d. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program

Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas: 1. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian 2. Memberikan petunjuk kepada bawahan

3. Menilai prestasi kerja bawahan

4. Mengkoordinasikan penyiapan bahan dan data rencana kerja dan anggaran Dinas

5. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan pembangunan peternakan

6. Menghimpun bahan kebijakan sebagai masukan dalam penyusunan Rencana Stratejik (RENSTRA) Dinas

7. Menghimpun bahan dan penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP)

(21)

14

9. Melaksanakan sistem pengendalian intern

10. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan 11. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris

e. Kepala Sub Bagian Keuangan

Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian 2. Memberikan petunjuk kepada bawahan

3. Menilai prestasi kerja bawahan

4. Melaksanakan penatausahaan keuangan

5. Melaksanakan pengurusan gaji pegawai dan tunjangan lainnya 6. Melaksanakan kontrol keuangan

7. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban keuangan 8. Melaksanakan sistim pengendalian intern

9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan 10. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris

f. Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana

Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana mempunyai tugas: 1. menyusun rencana dan program kerja Bidang

2. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi 3. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi

4. Menilai prestasi kerja bawahan

5. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan 6. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait

7. Melaksanakan pembinaan sarana dan prasarana perhubungan darat 8. Melaksanakan sistem pengendalian intern

9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan 10. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas

g. Kepala Seksi Teknik Sarana

(22)

15

3. Menilai prestasi kerja bawahan

4. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pengujian berkala kendaraan bermotor di Kabupaten/Kota

5. Melaksanakan penilaian kondisi kendaraan bermotor milik pemerintah yang akan dihapuskan

6. Memantau pelaksanaan penetapan persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan tidak bermotor

7. Memantau pelaksanaan pengujian tipe kendaraan bermotor

8. Memantau penertiban dan pencabutan sertifikat kompetensi penguji kendaraan bermotor

9. Memantau persyaratan dan kriteria teknis unit pengujian berkala kendaraan bermotor

10. Memantau pelaksanaan pengujian berkala kendaraan bermotor 11. Memantau pelaksanaan kalibrasi peralatan uji kendaraan bermotor

12. Memantau pelaksanaan pemeriksaan kendaraan bermotor (STNK dan BPKB)

h. Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas

Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas mempunyai tugas: 1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi

2. Memberikan petunjuk kepada bawahan 3. Menilai prestasi kerja bawahannya

4. Menyiapkan bimbingan dan pembinaan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas

5. Menyiapkan penyusunan dan penetapan Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan Provinsi

6. Melakukan penentuan lokasi, pengadaan, pemasangan, pemeliharaan dan penghapusan rambu lalu lintas, marka jalan dan alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengamanan pemakai jalan serta fasilitas pendukung di jalan provinsi

(23)

16

8. Menyusun dan menetapkan jaringan lintas angkutan barang pada jaringan jalan provinsi

9. Menyiapkan rencara penetapan lokasi unit penimbangan kendaraan bermotor

i. Kepala Seksi Prasarana

Kepala Seksi Prasarana mempunyai tugas diantaranya : 1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi 2. Memberikan petunjuk kepada bawahan 3. Menilai prestasi kerja bawahan

4. Merencanakan penetapan lokasi terminal penumpang tipe B

5. Menyiapkan bahan pengesahan rancang bangun terminal penumpang tipe B

6. Pengadaan, pembangunan fasilitas keselamatan lalu lintas 7. Melaksanakan sistem pengendalian intern

j. Kepala Bidang Perhubungan Darat

Kepala Bidang Perhubungan Darat mempunyai tugas diantaranya : 1. Menyusun rencana dan program kerja Bidang

2. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi 3. Mengkoorinasikan para Kepala Seksi

4. Menilai prestasi kerja bawahan

5. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan 6. Melaksanakan bimbingan, pengendalian dan pengawasan, manajemen dan rekayasa lalu lintas

k. Kepala Seksi Angkutan Penumpang Dalam Trayek

Kepala Seksi Angkutan Penumpang Dalam Trayek mempunyai tugas diantaranya :

1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi 2. Memberikan petunjuk kepada bawahan 3. Menilai prestasi kerja bawahan

(24)

17

5. Pemberian izin angkutan penumpang antar Kabupaten/dalam provinsi 6. pemberian izin trayek angkutan pembatasan/ perkotaan yang wilayah pelayanannya melebihi/ melewati wilayah kabupaten/kota dalam satu provinsi 7. Memantau dan menganalisa kinerja operasional Angkutan Penumpang Dalam Trayek (AKDP) dan Angkutan Kendaraan Antar Provinsi (AKAP)

l. Kepala Seksi Angkutan Tidak Dalam Trayek

Kepala Seksi Angkutan Tidak Dalam Trayek mempunyai tugas diantaranya : 1. Menyusun rencana dan progam kerja Seksi

2. Memberikan petunjuk kepada bawahan 3. Menilai prestasi kerja bawahan

4. Memberian izin operasi angkutan taksi yang melayani khusus untuk pelayanan ke dan dari tempat tertentu yeng memerlukan tingkat pelayanan tinggi yang wilayah operasinya melebihi satu wilayah Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi

5. Pemberian izin angkutan sewa

6. Pemberian rekomendasi izin operasi angkutan pariwisata

7. Memantau dan menganalisa kinerja operasional angkutan penumpang tidak dalam trayek

m. Kepala Seksi Keselamatan dan Ketertiban Lalu Lintas Jalan

Kepala Seksi Keselamatan dan Ketertiban Lalu Lintas Jalan mempunyai tugas diantaranya :

1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi 2. Memberikan petunjuk kepada bawahan 3. Menilai prestasi kerja bawahan

4. Memantauan pelaksanaan pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan 5. Pemeriksaan kendaraan di jalan sesuai kewenangan

6. Pelaksanaan penyidikan pelanggaran perda provinsi bidang LLAJ, pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan, pelanggaran ketentuan pengujian berkala dan perizinan angkutan umum

(25)

18

n. Kepala Bidang Perhubungan Laut

Kepala Bidang Perhubungan Laut mempunyai tugas diantaranya : 1. Menyusun rencana dan program kerja Bidang

2. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi 3. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi

4. Menilai prestasi kerja bawahan

5. Membimbing dan memberikan petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan

o. Kepala Seksi Angkutan Laut

Kepala Seksi Angkutan Laut mempunyai tugas diantaranya : 1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi

2. Memberikan petunjuk kepada bawahan 3. Menilai prestasi kerja bawahan

4. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksana kegiatan perusahaan angkutan laut dan penunjang angkutan laut

5. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan tarif angkutan laut dan tenaga kerja bongkar muat

6. Menyiapkan bahan kebijakan teknis, rekomendasi penerbitan izin usaha p. Kepala Seksi Perkapalan dan Kepelautan

Kepala Seksi Perkapalan dan Kepelautan mempunyai tugas diantaranya : 1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi

2. Memberikan petunjuk kepada bawahan 3. Menilai prestasi kerja bawahan

4. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, evaluasi dan analisis kelaiklautan kapal

5. Menyiapkan bahan kebijakan teknis, rekomendasi dan perijiinan rancang bangun, penerbitan sertifikat keselamatan kapal sesuai kewenangan

q. Kepala Seksi Kepelabuhan

(26)

19

2. Memberika petunjuk kepada bawahan 3. Menilai prestasi kerja bawahan

4. Menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi bidang kepelabuhan

5. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, evaluasi dan analisa kebutuhan prasarana utama dan penunjang operasional pelabuhan

r. Kepala Bidang Perhubungan Udara

Kepala Bidang Perhubungan Udara mempunyai tugas diantaranya : 1. Menyusun rencana dan program kerja Bidang

2. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi 3. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi

4. Menilai prestasi kerja bawahan

5. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan s. Kepala Seksi Angkutan Udara

Kepala Seksi Angkutan Udara mempunyai tugas diantaranya : 1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi

2. Memberikan petunjuk kepada bawahan 3. Menilai prestasi kerja bawahan

4. Menyiapkan bahan kebijakan teknis, pemberian izin/rekomendasi usaha perusahaan angkutan udara niaga/non niaga, usaha perusahaan penunjang angkutan udara dan penetapan tarif angkutan udara

5. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, evaluasi data angkutan udara dan kapasitas jaringan angkutan udara

t. Kepala Seksi Kebandarudaraan

Kepala Seksi Kebandarudaraan mempunyai tugas diantaranya : 1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi

2. Memberikan petunjuk kepada bawahan 3. Menilai prestasi kerja bawahan

(27)

20

5. Melaksanakan pengolahan, evaluasi dan analisis kinerja prasarana operasional bandar udara dan sarana penunjang keselamatan lalu lintas angkutan udara

u. Kepala Seksi Keselamatan Penerbangan

Kepala Seksi Keselamatan Penerbangan mempunyai tugas diantaranya : 1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi

2. Memberikan petunjuk kepada bawahan 3. Menilai prestasi kerja bawahan

4. Melaksanakan pengumpulan peraturan, standarisasi kelaikan, keamanan dan keselamatan sarana dan prsarana operasional banra udara dan keselamatan penerbangan

5. Melaksanakan pengolahan, evaliasu data kerja fasilitas dan pelayanan keselamatan penerbangan

v. Kepala Bidang Informasi dan Telematika

Kepala Bidang Informasi dan Telematika mempunyai tugas diataranya : 1. Menyusun rencana dan program kerja Bidang

2. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi 3. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi

4. Menilai prestasi kerja bawahan

5. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan w. Kepala Seksi Pelayanan Informasi dan Telematika

Kepala Seksi Pelayanan Informasi dan Telematika mempunyai tugas diantaranya : 1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

2. Memberikan petunjuk kepada bawahan; 3. Menilai prestasi kerja bawahan;

4. Menyiapkan bahan kebijakan umum pelayanan data dan informasi untuk pelayanan publik;

5. Menyiapkan bahan standarisasi/format di bidang telematika, pengumpilan data dan informasi untuk pelayanan publik

x. Kepala Seksi Hubungan Kelembagaan

(28)

21

1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi 2. Memberikan petunjuk kepada bawahan 3. Menilai presatasi kerja bawahan

4. Menyiapkan bahan peraturan, kebijakan daerah/gubernur tentang hungungan antar lembaga perangkat daerah

5. Menyiapkan bahan koordinasi, konsolidasi/prosedur, tatacara hubungan antar lembaga perangkat daerah, perangkat pemerinth pusat di daerah dan lembaga masyarakat

y. Kepala Seksi Dokumentasi

Kepala Seksi Dokumentasi mempunyai tugas diantaranya : 1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi

2. Memberikan petunjuk kepada bawahan 3. Menilai prestasi kerja bawahan

4. Menyiapkan bahan kebijakan umum pengelolaan/penyimpanan data dan informasi pelayanan publik

5. Melaksanakan penyusunan program pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan program kegiatan tahunan kebutuhan perangkat keras fan perangkat lunak seksi dokumentasi

z. Kepala Seksi Teknologi Informasi

Kepala Seksi Teknologi Informasi mempunyai tugas diantaranya : 1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi

2. Memberikan petunjuk kepada bawahan 3. Menilai prestasi kerja bawahan

4. Menyiapkan bahan kebijakan teknis tugas pemerintahan dan pembangunan di bidang teknologi informasi

5. Menyiapkan bahan koordinasi, sinkronisasi dan fasilitasi tugas pemerintahan dan pembangunan di bidang teknologi informasi berdasarkan kewenangan

Fungsi dari Dishub Infokom Provinsi Bali antara lain :

(29)

22

2. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan di bidang perhubungan, informasi dan komunikasi

(30)

BAB IV

BAB 4 :

Pembahasan

4.1 Apa yang dimaksud dengan ATCS?

Area Traffic Control System (ATCS) merupakan sistem pengendalian lalu lintas lalu lintas dengan cara penyelarasan waktu lampu merah pada jaringan jalan perkotaan. Sistem ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja jaringan jalan melalui optimasi dan koordinasi pengaturan lampu lalu lintas di setiap persimpangan, sehingga dapat mengurangi kemacetan pada persimpangan persimpangan dalam kota.

Sistem ini dapat mempermudah kerja manusia dalam mengatur traffic light pada setiap jalur yang ada. Dengan menggunakan system ATCS ini, dapat mengurangi atau meniadakan kemacetan pada perempatan lalu lintas kota. Selain itu juga dapat meminimalisir masalah human error dalam pengaturan traffic light.

Sistem ATCS ini memberikan keamanan dan kemudahan dalam melakukan manajemen pengaturan traffic light., sehingga dapat memberikan data dan informasi tentang perubahan kondisi lalu lintas atau tingkat kepadatan pada setiap jalur yang selalu berubah-ubah. Sehingga dapat dilakukan pengaturan pewaktuan pengaturan nyala lampu lalu lintas secara otomatis dan seketika (adaptif) pada setiap jalur. Dan Dalam keadaan tertentu, memberikan waktu hijau pada kendaraan yang memiliki prioritas (Pemadam Kendaraan, Ambulan, VVIP, Konvoi, Dll).

Pengaturan lalu lintas melalui sistem ini memerlukan parameter jumlah kendaraan dan waktu tempuh kendaraan. Untuk mendapatkan data dan informasi tentang parameter jumlah dan waktu tempuh kendaraan dalam lalu lintas kota, ATCS menggunakan beberapa sistem utama yaitu :

1. Server, Workstation

Berfungsi sebagai pusat operasional untuk memonitor kondisi lalu lintas dari seluruh persimpangan dalam satu area juga.mengendalikan koordinasi pengaturan lampu lalulintas pada persimpangan sesuai dengan strategi yang diterapkan

(31)

24

Gambar 4.1.4 : Ruang kontrol ATCS 2. Wall map

berfungsi menyediakan informasi status dan kondisi dari Local Controller. 3. Local Controller (pengontrol persimpangan).

Mengimplementasikan skema pengaturan sinyal di sebuah persimpangan sesuai dengan perintah dari pusat pengendali dan menyimpan timing plans untuk kondisi trouble-shooting

4. Video Surveilance (CCTV).

Kamera CCTV selain digunakan sebagai sumber input untuk informasi masyarakat dalam pelayanan ATCS juga berfungsi sebagai alat monitoring dan sumber informasi untuk analisis kepadatan lalu lintas oleh sistem pusat.

5. Vehicle Detector.

(32)

25

Selain pemerintah propinsi bali, beberapa daerah lain seperti jakarta, bandung, surabaya dan kota kota besar lain juga turut menggunakan sistem ini, 4.2 Bagaimanakah sistem pelayanan masyarakat secara live mode berbasis ATCS?

Salah satu kelebihan dari sistem pengawasan lalu lintas berbasis ATCS adalah, bisa diakses masyarakat secara live dengan mudah, yaitu hanya dengan mengunjungi situsnya, atcs.baliprov.go.id/live.html yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja selama 24 jam.

4.2.1 Kamera cctv (input)

Salah satu ciri ATCS adalah pemakaian kamera CCTV sebagai monitoring kondisi jalan-raya. hasil pantauan kamera ini yang nantinya dicantumkan dalam situs atcs sehingga masyarakat bisa mengetahui informasi tentang kepadatan lalu lintas secara mudah

Kamera CCTV selain digunakan sebagai sumber input untuk informasi masyarakat dalam pelayanan ATCS juga berfungsi sebagai alat monitoring dan sumber informasi untuk analisis kepadatan lalu lintas oleh sistem pusat.

Gambar 4.2.5:Kamera CCTV

Sumber: http://img.begeunfile.net/002304424224/1/s6d1

(33)

26

pemantau situasi lalu lintas pada area persimpangan. CCTV merupakan salah satu hal terpenting dalam sistem ATCS.

Pada sistem konvensional dengan VCR (Video Cassete Recorder), awalnya gambar dari kamera CCTV hanya dikirim melalui kabel ke sebuah ruang monitor tertentu dan dibutuhkan pengawasan secara langsung oleh operator /petugas keamanan dengan resolusi gambar yang masih rendah yaitu 1 image per 12,8 seconds.

Namun seiring dengan perkembanga teknologi yang sangat pesat seperti saat ini, banyak kamera CCTV yang telah menggunakan sistem teknologi yang modern. Sistem kamera CCTV digital saat ini dapat dioperasikan maupun dikontrol melalui Personal Computer, serta dapat dimonitor dari mana saja dan kapan saja selama ada komunikasi dengan internet.

4.2.2 Sistem Video Live Streaming

Untuk melanjutkan proses agar video hasil pemantauan lalu lintas dapat terhubung ke halaman web atcs dibutuhkan suatu sistem live streaming. Live streaming adalah mengalirkan sebuah data video dari suatu transmitter ke sebuah atau beberapa komputer yang berfungsi sebagai receiver. Jadi receiver menerima video tersebut secara real time dan receiver tidak dapat mengulang stream yang didapatnya.

4.2.2.1 Real-Time Transport Protocol

Real-Time Transport Protocol atau disingkat RTP adalah suatu protokol yang biasanya digunakan untuk menangani transfer data yang sifatnya real time. RTP berjalan diatas protokol UDP. Transmisi video secara real time lebih cocok menggunakan protokol ini karena tidak ada handle terhadap paket yang hilang seperti pada protocol TCP yang mana apabila ada paket yang hilang, paket tersebut akan ditransmisikan kembali, yang mengakibatkan collision paket pada jaringan tinggi.

4.2.2.2 JMF RTP API

(34)

27

juga memungkinkan kita untuk menyimpan lagi file stream yang kita terima ke dalam media penyimpanan selain kemampuan untuk memainkan file video tersebut.

4.2.2.3 Arsitektur Video Streaming

Streaming media terdiri dari streaming video dan streaming audio. Streaming menunjukkan transmisi satu arah dari server ke client. Pada sisi client, data masuk ke buffer selama beberapa detik sebelum mulai dikirim ke layar, sehingga terdapat delay pada pengiriman data paket. Arsitektur media streaming terdiri dari sumber, encorder, streaming server dan player. Arsitektur video multimedia pada sistem paket video dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

PV Author PV Server

(35)

28

Pengiriman file video dari server ke client memiliki dua cara, yaitu dengan protokol TCP dan UDP. Pengiriman file video dengan menggunakan TCP bersifat reliable, sedangkan pada UDP bersifat unreliable.

Pada UDP tidak diperiksa apakah data sudah diterima atau belum dan tidak akan mengirim ulang data yang rusak atau hilang. Protokol ini cocok untuk transfer content multimedia secara terus-menerus, misalnya video live streaming. 4.2.2.4 Struktur Video Streaming

Video streaming merupakan teknologi multimedia yang sedang berkembang saat ini. Komponen-komponen utama dari teknologi ini meliputi sumber, server, dan player. Sedangkan struktur dari masing-masing komponen antara lain :

1. Sumber (source)

Yaitu sumber yang sifatnya live, yaitu kamera. Format kamera dibagi menjadi dua macam yaitu digital dan analog. Video digital biasanya lebih mahal bila dibandingkan dengan video analog, namun memiliki kualitas gambar yang lebih baik. Data gambar yang tersimpan dalam format digital sangat kecil kemungkinan hilang pada saat perekaman ke komputer dari kamera digital video. Sedangkan kamera analog memiliki format tradisional dan lebih murah serta lebih besar ukurannya dari kamera digital. Kualitasnya sangat jelek jika video dikonversi ke format digital dari analog.

2. Encoder

Encoder merupakan suatu program yang digunakan untuk mengubah media source ke format yang sesuai untuk streaming. Encoder bertugas untuk mengkonversikan data digital menjadi bit stream yang dapat dilewatkan jaringan. Di dalam encoder terdapat modulasi frekuensi yang akan dialirkan melalui jaringan. Fungsi dari modulasi frekuensi adalah untuk menggabungkan sinyal yang telah dikompresi oleh encorder dengan sinyal-sinyal lain yang akan bertindak sebagai sinyal pembawa menuju ke client.

(36)

29

transmisi, karena tidak semua media transmisi dapat mengirimkan sinyal digital ataupun sebaliknya. Teknik modulasi yang digunakan pada teknologi video streaming adalah modulasi data digital ke sinyal analog. Karena teknologi video streaming merupakan pengiriman paket data yang menggunakan jaringan paket suara yang hanya dapat melakukan transmisi data yang berupa sinyal analog. Sehingga data digital yang dihasilkan oleh perangkat sumber yang berupa kamera harus dikodekan ke dalam sinyal analog agar dapat ditransmisikan oleh jaringan. 3. Server

Di dalam srever terdapat berbagai macam komponen yang menunjang penyaluran data dari sumber ke player. Streaming server dirancang untuk multi CPU yang bisa mendukung ribuan media stream secara bersamaan. Server didesain dengan efisiensi, kehandalan dan pengukuran yang tinggi.

Dalam server terdapat admission controller, resource manager, load balancer, dan task pool. Task yang dialokasikan ke dalam prosesor berupa media streaming. Task terdiri dari disk manager, network manager, buffer manager, message handler dan task manager.

4.2.2.5 Prinsip Kerja Live Mode Video Streaming

Pada dasarnya video streaming adalah sebuah teknologi multimedia yang dikembangkan dengan internet untuk perangkat bergerak. Prinsip kerja dari video streaming adalah dari objek yang dishoot oleh sumber media, dalam hal ini berupa kamera kemudian dikompresi menjadi suatu sinyal yang dapat dilewatkan ke jaringan. Setelah data dikompresi, kemudian masuk ke media streaming server yang kemudian diteruskan ke client, dimana pada sisi client, sinyal data dikembalikan ke format awal sebelum ditampilkan pada handset.

4.2.2.6 Video Coding

Encoding sebagai media kompresi data digital dapat memperkecil ukuran data dan bisa mempercepat proses transmisi. Proses kompresi mengidentifikasi komponen-komponen utama dari input media dan membuang bagian-bagian yang tidak diperlukan.

(37)

30

(dengan catatan telah terinstall DirectShow atau QuickTime), MP3, MPEG-4 dan WAV.

Video coding digunakan sebagai perangkat untuk mengkompresi file dari media source ke dalam format yang sesuai untuk streaming agar dapat mengatasi keterbatasan bandwith pada saat distribusi data melalui jaringan internet atau intranet. Perangkat untuk melakukan coding video disebut dengan codec yang merupakan kepanjangan dari encoder dan decoder.

Sesuai dengan namanya maka coder dan decoder berjalan secara bersama-sama dan saling terkait. Encoder bekerja pada sisi pengiriman dan decoder bekerja pada sisi penerimaan, walaupun pada tiap sisi baik sisi pengiriman dan sisi penerimaan selalu dilengkapi dengan encoder dan decoder.

Video encoder yaitu realvideo 8 bekerja pada sisi pengiriman dengan tujuan untuk mengubah data digital kedalam file format yang dapat diteruskan jaringan dan membagi data menjadi paket-paket yang telah digabungkan dengan gelombang pembawa serta header yang berisi alamat tujuan, alamat pengirim dan pendeteksi kesalahan.

Prinsip kerja kompresi data yang telah dilakukan oleh encoder seperti telah dijelaskan dalam bab sebelumnya mengenai elemen-elemen pembuatan video klip yang melibatkan encoder sebagai piranti untuk mengkompresi data. Vendor-vendor penghasil encoder antara lain realnetworks, windows media dan apple.

(38)

31

4.2.3 Website (output)

Website atcs yaitu atcs.baliprov.go.id/live.html inilah yang menjadi output dari informasi layanan masyarakat, berupa hasil proses dari pantauan cctv yang secara live merekam aktivias lalu lintas daerah persimpangan yang dipilih.

Gambar 4.2.7: Website ATCS Bali

Sumber: http://atcs.baliprov.go.id/live.html

4.3 Manfaat apa yang didapat masyarakat dengan menggunakan sistem layanan ATCS?

Dengan adanya sistem pelayanan publik berbasis atcs ini, tentunya memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya para pengguna jalan yang sering menghadapi masalah masalah yang sama, yakni kemacetan.

(39)

BAB V

BAB 5 :

Penutup

5.1 Kesimpulan

Dari berbagai pembahasan diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Pelayanan masyarakat secara live mode berbasis atcs memungkinkan

masyarakat mengetahui kondisi lalu lintas secara live.

2. Real-Time Transport Protocol atau disingkat RTP adalah suatu protokol yang biasanya digunakan untuk menangani transfer data yang sifatnya real time.

3. Dengan RTP, bisa mengirimkan data video secara live.

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan penulis adalah :

1. Dengan semakin cangihnya sistem teknologi, harusnya mahasiswa lebih terpacu lagi dan belajar lebih untuk mengembangkan atau menciptakan sistem baru yang berguna bagi masyarakat

2. Agar sistem pelayanan ini berjalan efektif, masyarakat harus lebih memanfaatkannya.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

ATCS Bali | Live. (t.thn.). Dipetik Oktober 4, 2014, dari ATCS Bali: http://atcs.baliprov.go.id/live.html

galaksi. (2012, Juli). Spesifikasi Sistem | Dream Wall. Dipetik April 2, 2014, dari http://galaksi-pendidikan.blogspot.com/2012/06/spesifikasi-sistem.html Hisyam, H. (2009). Penerapan Atcs Sebagai Alternatif Solusi Masalah

Transportasi Perkotaan.

Jogiyanto. (2003). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.

Sena, A. (2012). Upaya Penurunan Kepadatan Lalu Lintas Di Kota Denpasar Melalui Pendekatan Partisipasi. Yogyakarta.

Syndhuwardhana, F., Setiawan, B., & Widyarto, E. (2010). Pengendalian ATCS dengan CCTV Dinamis. Surabaya: Electronics Engineering Polytechnic Institute of Surabaya .

Widodo, J. (2001). Etika birokrasi dalam pelayanan publik.

Gambar

Gambar 3.1.1: Lokasi Dishubinkom Propinsi Bali
Gambar 3.2.2: Ruang Pertemuan Dishubinkom
Gambar 3.5.3: Struktur Organisasi Dishubinkom Propinsi Bali
Gambar 4.1.4 : Ruang kontrol ATCS
+4

Referensi

Dokumen terkait

Buku Tunai Perniagaan Bidadari Berhad menunjukkan baki yang berbeza dengan Penyata Bank pada 31 Julai 2009. Berikut ialah Buku Tunai dan Penyata Bank Perniagaan Bidadari pada

Pengelompokan dari tiga jenis pohon menghasilkan dua komposisi jenis yang memiliki nilai F hitung lebih kecil dibanding dari F tabel pada α=1%, yaitu : komposisi jenis

Diharapkan produk yang dihasilkan dari peneliti pengembangan modul berkarakter ini dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, khususnya di SMA N 6

(1c.) Struktur antena lingkaran konvensional. Pada artikel ini dibahas perbandingan antena lingkaran konvesional seperti tampak pada Gambar 1c, yaitu antena lingkaran

Tujuan umum penelitian ini ‗‘Menganalisis Kemampuan Menyimak Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang Tahun Pelajaran

Investasi jangka panjang pemerintah daerah dapat dianggarkan Investasi jangka panjang pemerintah daerah dapat dianggarkan apabila jumlah yang akan disertakan dalam

Perjanjian ini juga mencakup batasan-batasan yang tidak diperkenankan dilakukan oleh Perusahaan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank antara lain; memperoleh