• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMAK PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMAK PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMAK

PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

(Penelitian Studi Kasus pada Siswa Kelas IV

Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang)

Tahun Pelajaran 2014/2015

Dwi Cahyadi Wibowo & Yudita Susanti

STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina-Sengkuang- Sintang Kalimantan Barat

dwicahyadiwibowo@yahoo.co.id Abstract

The general objective of this study '' Listening Capabilities Analyzing Learning Indonesian Students In Class IV at State Elementary School 04 Sintang academic year 2014/2015. The variable in this study is the ability to listen on learning Indonesian. The research method is descriptive method, the form of research is a case study. IV class research subjects with a total of 45 students, the data collection techniques using observation techniques, direct communication engineering, technical documentation and data collection tools are observation, interview, and documentation. Results of the study as follows: 1) the implementation of learning to listen in class IV run well and smoothly in accordance with the design of learning scenarios designed. In addition, the students follow the learning process very well, learning to respond, asking if the lack of understanding of the material presented by the teacher. 2) The level of listening skills in learning Indonesian students have factors of obstacles and constraints which lead to poor listening skills of students. Such factors may include the lack of student interest, not paying attention to the teacher when the teacher explains, it resulted in uninterrupted listening process and the learning process can not be run properly. 3) ways teachers to improve students' listening skills to listen to students overcome difficulties through an effective learning process, increase the concentration of students in learning, improve student learning spirit to be able to listen well. 4) factors inhibiting the listening skills of students in the fourth grade that include aspects of the physiological and psychological aspects. Based on the results of research in general on the analysis of listening skills in learning Indonesian (case studies in class IV Sintang State Primary School 04 in the school year 2014/2015) can run well and smoothly as expected.

Keywords: Listening Capabilities

Abstrak

Tujuan umum penelitian ini ‗‘Menganalisis Kemampuan Menyimak Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang Tahun Pelajaran 2014/2015. Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan menyimak pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Metode penelitian adalah metode deskriptif, bentuk penelitian adalah studi kasus. Subjek penelitian kelas IV dengan jumlah keseluruhan 45 siswa, teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik komunikasi langsung, teknik dokumentasi dan alat pengumpulan data adalah observasi, panduan wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian sebagai berikut: 1) pelaksanaan pembelajaran menyimak di kelas IV berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rancangan skenario pembelajaran yang dirancang. Selain itu juga siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik, merespon pembelajaran, bertanya jika kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru. 2) Tingkat kemampuan menyimak pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswa memiliki faktor-faktor hambatan dan kendala yang mengakibatkan kemampuan menyimak siswa kurang baik. Faktor tersebut dapat berupa kurangnya minat belajar siswa, tidak memperhatikan guru saat guru menjelaskan, hal tersebut mengakibatkan proses menyimak terganggu dan proses belajar tidak dapat

(2)

berjalan dengan baik. 3) cara guru untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa mengatasi kesulitan menyimak siswa baik melalui proses pembelajaran yang efektif, meningkatkan daya konsentrasi siswa pada pembelajaran, meningkatkan semangat belajar siswa agar bisa menyimak dengan baik. 4) faktor penghambat dalam kemampuan menyimak siswa di kelas IV yakni meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis. Berdasarkan hasil penelitian secara umum tentang analisis kemampuan menyimak pada pembelajaran Bahasa Indonesia (studi kasus di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang Tahun Pelajaran 2014/2015) dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang diharapkan.

Kata kunci: Kemampuan Menyimak

PENDAHULUAN

Pada zaman globalisasi ini teknologi informasi menjadi modal utama pembangunan di semua negara, baik itu negara maju maupun negara berkembang. Teknologi informasi menjadi tolak ukur dalam maju mundurnya suatu negara dalam menyampaikan informasi yang ada dalam pikiran, baik berupa ide, gagasan, inspirasi, budaya dan teknologi hasil penemuan. Sarana yang digunakan menjadi faktor terpenting dalam menyampaikan informasi yang dinamakan bahasa.

Menurut Marisa (2011: 24), bahasa adalah (i) sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenang-wenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran, (ii) perkataan-perkataan yang dipakai oleh suatu bangsa (suku bangsa, negara, daerah), dan (iii) percakapan (perkataan) yang baik, sopan santun, dalam bertingkah laku yang baik‘‘. Untuk mencapai keberhasilan-keberhasilan belajar, siswa harus memahami sepenuhnya materi yang diajarkan, guru juga harus dituntut untuk mengetahui secara tepat posisi pengetahuan siswa dalam menerima yang diajarkan. Faktor lain yang dapat menjadi penghalang keberhasilan suatu proses pembelajaran yaitu siswa kurang memperhatikan materi yang diajarkan oleh guru sehingga akan menimbulkan keterampilan menyimak yang kurang baik.

Suatu kemampuan berbahasa yang saling terkait dengan salah satu syarat untuk dapat berkomunikasi dengan baik adalah dengan terampil dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa ini digunakan untuk melakukan kegiatan sosialisasi dengan syarat bahasa tersebut harus disesuaikan dengan kondisi sosial masyarakat tersebut. Keterampilan berbahasa itu selalu ada dan menjadi bagian dari pendidikan baik di tingkat Sekolah Dasar sampai dengan tingkat perguruan tinggi yang diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan sebuah pelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan sikap dan perilaku positif dalam berbahasa. Di dalam KTSP, keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat aspek keterampilan yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Meskipun demikian, dalam kenyataannya pembelajaran menyimak kurang mendapat perhatian yang lebih dalam pembelajaran di sekolah-sekolah, terutama dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan beberapa faktor di antaranya: 1) siswa kurang memahami pentingnya menyimak dalam kehidupan sehari-hari, 2) masih ada siswa yang suka berbicara dengan teman sebangkunya, 3) masih ada siswa yang mengganggu

(3)

temannya dengan melempar kertas, 4) pandangan siswa kosong, 5) suara bising dari luar kelas sehingga siswa tidak bisa menyimak dengan baik.

Sebagian besar waktu manusia digunakan untuk menyimak. Tarigan (2008: 129), menyatakan bahwa ‗‘Waktu yang digunakan untuk berkomunikasi adalah 9% untuk menulis, 16% untuk membaca, 30% untuk berbicara, dan 45% untuk menyimak‘‘. Dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa aspek menyimak sangat diperlukan dalam berkomunikasi termasuk juga dalam kegiatan belajar karena proses belajar yang baik adalah dengan menyimak sebaik-baiknya. Siswa yang menyimak penjelasan guru dengan baik, maka akan dengan mudah memahami materi yang diberikan oleh guru. Sebaliknya, apabila siswa kurang menyimak penjelasan dari guru, maka akan sulit dalam memahami dan menafsirkan informasi yang telah diberikan oleh guru. Dalam kaitan dengan kemampuan menyimak ini, Chamdiah (2010: 3) menyatakan, ‗‘Siswa harus mampu mengingat fakta-fakta sederhana, mampu menghubungkan serangkaian fakta yang didengarkannya, dan menaksirkan makna yang terkandung dalam pesan lisan yang didengarkan‘‘. Dalam menyimak bukan hanya sebatas mendengarkan (hearing), tetapi memerlukan kegiatan lain yakni memahami (understanding) isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara. Lebih jauh lagi diharapkan dapat menaksirkan (interpreting) butir-butir pendapat yang disimaknya baik tersurat maupun tersirat. Kegiatan selanjutnya dalam proses menyimak adalah kegiatan mengevaluasi (evaluating) yakni si penyimak menilai gagasan baik dari segi keunggulan maupun segi kelemahan, menyerap serta menerima gagasan yang dikemukakan oleh si pembicara. Sehubungan dengan hal tersebut kesuksesan siswa dalam belajar tergantung terhadap kemampuan yang dimiliki oleh siswa dan faktor yang ada di lingkungannya, serta pada proses pembelajaran guru yang memberikan hal menarik dalam pembelajaran membuat siswa menjadi lebih tertarik belajar dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa lebih baik.

Berdasarkan hasil observasi, ternyata kelas IV pada saat belajar siswa masih banyak sibuk sendiri tanpa memperhatikan guru di depan, sehingga mengakibatkan kurang konsentrasi dalam belajar. Adapun yang menjadi penyebab kurang mampunya siswa menyimak dengan baik adalah: 1) masih ada siswa yang suka bicara sendiri dengan teman sebangku, 2) masih ada siswa yang mengganggu temannya dengan melempar kertas, 3) pandangan yang kosong, 4) suara bising dari luar kelas sehingga menimbulkan perhatian, 5) masih ada siswa yang meminta izin ke belakang pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ‗‘Analisis Kemampuan Menyimak Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang Tahun Pelajaran 2014/2015‘‘. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk ‗‘Menganalisis Kemampuan Menyimak Siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang Tahun Pelajaran 2014/2015‘‘. Adapun manfaat dari tujuan ini adalah: (1) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menyimak di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang pada tahun pelajaran 2014/2015; (2) Untuk mendeskripsikan kemampuan menyimak siswa di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang pada tahun pelajaran 2014/2015; (3) Untuk mendeskripsikan cara yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04

(4)

Sintang tahun pelajaran 2014/2015; (4) Untuk mendeskripsikan faktor-faktor penghambat dalam kemampuan menyimak siswa di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang tahun pelajaran 2014/2015.

METODE

Dalam melakukan penelitian, tentunya diperlukan sebuah metode yang hendak digunakan. Menurut Mardalis (2005 : 25) bahwa ‗‘Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang digunakan dalam proses penelitian‘‘. Hal yang sama dikatakan oleh Surachmad (2005: 131 ) bahwa metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, dalam upaya memecahkaan suatu masalah penelitian yang tepat dalam suatu penelitian bertujuan untuk mengenali berbagai cara pemecahan masalah yang kurang objektif, yang pengaruhnya kurang menguntungkan. Dikemukakan oleh Nawawi ( 2012: 65) penggunaan metode yang tepat dalam penelitian adalah sebagai berikut : (a) Menghindari cara pemecahan masalah dan cara berpikir yang spekulatif dalam mencari kebenaran ilmu, terutama dalam bidang ilmu sosial yang variabelnya sangat dipengaruhi oleh sikap subjektivitas manusia yang mengungkapkannya; (b) Menghindari cara pemecahan masalah atau cara bekerja yang bersifat trial and error sebagai cara yang tidak meguntungkan bagi perkembangan ilmu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern; (c) Meningkatkan sifat objektivitas dalam menggali kebenaran pengetahuan, yang tidak saja penting artinya secara teoretis tetapi juga sangat besar pengaruhnya terhadap kegunaan praktis di dalam kehidupan manusia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Nawawi (2012: 67), ‗‘Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan mengambarkan/ melukiskan keadaan subjek/ objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang pada siswa kelas IV semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Peneliti dibantu oleh guru wali kelas IV. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA dan Siswa kelas IVB yang jumlah keseluruhannya 45 siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu kemampuan menyimak siswa. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah (a) lembar observasi, (b) panduan wawancara, dan (c) dokumentasi.

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada umumnya proses pelaksanan kegiatan pembelajaran yang dilakukan tidak terlepas dari dua unsur komponen pembelajaran seefektif mungkin kepada siswa untuk menyampaikan seluruh materi pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan berbagai metode atau media pembelajaran sehingga pelaksanaan dapat efektif dan efisien. Selain itu juga siswa memiliki kewajiban mengikuti proses pembelajaran dengan baik, merespons pembelajaran, bertanya jika kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru dan guru menanyakan materi yang telah dijelaskannya. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa, mengetahui apakah siswa menyimak penjelasan guru atau tidak pada saat guru menjelaskan di depan kelas. Namun di dalam kegiatan belajar terkadang masih ada siswa yang sibuk bercerita dengan teman sebangkunya, masih ada siswa yang asyik bermain sendiri,

(5)

dan ada siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi tidak berkonsentrasi menyimak karena gangguan temannya. Hal tersebut membuat kegiatan belajar terganggu dan hasil belajarnya kurang baik.

Kesulitan menyimak adalah suatu kondisi di mana kompentensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan. Kondisi yang demikian umumnya disebabkan oleh faktor biologis atau fisiologis, terutama pada kelainan fungsi otak yang lazim disebut sebagai kesulitan dalam menyimak, serta faktor psikologis yaitu kesulitan menyimak berkaitan dengan rendahnya motivasi dan minat dalam belajar.

Secara umum hasil wawancara dengan guru wali kelas dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat dalam kesulitan menyimak yang dialami oleh siswa sangat beragam ada yang sulit konsentrasi, ada yang sibuk bermain, ada yang minat belajarnya rendah, dan ada yang suka berbicara sendiri sehingga tidak memperhatikan guru di depan kelas yang sedang menjelaskan. Guru berusaha menjelaskan pentingnya menyimak dalam belajar kepada siswa dan sudah sesuai dengan silabus dan RPP yang harus disampaikan jika terdapat siswa yang belum jelas, maka guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

Adapun upaya yang guru lakukan dengan cara membangkitkan semangat dalam menyimak pembelajaran, pada saat guru menyampaikan materi siswa harus siap menerima materi pembelajaran, berkonsentrasi, memperhatikan guru di depan kelas, selain itu juga guru memberikan remidial terhadap siswa yang sulit dalam menyimak. Selain itu upaya yang dilakukan yakni melakukan pendekatan kepada siswa yang mengalami sulit dalam menyimak, menumbuhkan minat belajar siswa, mengadakan penilaian atau evaluasi secara keseluruhan terhadap kemampuan menyimak pembelajaran. Siswa merupakan subjek yang terlihat dalam proses belajar. Kegiatan belajar di sekolah mempunyai tujuan tetap yaitu membantu memperoleh perubahan tingkah laku bagi setiap siswa agar mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan dapat menyesuaikan diri dalam lingkungannya.

Berbagai faktor yang menghambat dalam menyimak siswa yakni meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis. Menurut Syah (2010: 130) yang termasuk aspek fisiologis antara lain daya tahun tubuh, intelengensi yang dapat mempengaruhi belajar siswa, sedangkan yang termasuk aspek psikologis antara lain, sikap siswa, bakat, minat, motivasi, serta tingkat kecerdasan. Kesulitan-kesulitan tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus dari guru pembimbing sehingga siswa dapat belajar dengan baik tanpa adanya hambatan.

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar guru telah melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan silabus dan RPP yang telah dibuat, pembelajaran dengan menggunakan media, sarana pembelajaran yang cukup memadai, antusias dari siswa mengikuti pembelajaran, memberikan penilaian, dan guru mengadakan evaluassi pembelajaran secara berkelanjutan serta membantu siswa dalam menghadapi kesulitan belajar khususnya dalam menyimak pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan guru senantiasa dapat memberikan pengajaran sebaik mungkin dengan memaksimalkan proses pembelajaran efektif dan efisien serta mencapai standar kriteria minimal.

(6)

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian secara umum tentang analisis kemampuan menyimak siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia (studi kasus di kelas IV Sekolah Menengah Pertama Negeri 04 Sintang tahun pelajaran 2014/2015) dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang diharapkan.Adapun secara khusus hasil penelitan dapat dipaparkan sebagai berikut: (1) Pelaksanaan pembelajaran menyimak di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Sintang tahun pelajaran 2014/2015 yang dilakukan oleh guru sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas guru selama proses mengajar. Tetapi dari pihak siswa pada saat pembelajaran masih ada yang ribut, tidak memperhatikan guru di depan saat menjelaskan sehingga sulit untuk guru mengkondisikan kelas dengan baik. (2) Tingkat kemampuan menyimak pada pembelajaran Bahasa Indonesia tergolong rendah. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil yang menunjukkan kemampuan menyimak siswa tergolong rendah. Dari 45 orang siswa ada lima siswa yang tergolong rendah sesuai dengan hasil yang didapat oleh siswa. Penyebab rendahnya nilai yang diperoleh siswa tentunya sangat beragam berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. (3) Upaya guru untuk mengatasi kemampuan menyimak siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan cara membangkitkan semangat dalam menyimak pembelajaran, pada saat guru menyampaikan materi siswa harus siap menerima materi pembelajaran, berkonsentrasi, memperhatikan guru di depan kelas, selain itu juga guru memberikan remidial terhadap siswa yang sulit dalam menyimak. Selain itu upaya yang dilakukan yakni melakukan pendekatan kepada siswa yang mengalami sulit dalam menyimak, menumbuhkan minat belajar siswa, mengadakan penelitian atau evaluasi secara keseluruhan terhadap kemampuan menyimak pembelajaran. (4)Faktor penghambat dalam kemampuan menyimak dapat berupa kurangnya minat belajar siswa, kurangnya konsentrasi siswa saat belajar, tidak mendengarkan penjelasan guru, sering bermain bercanda-canda dengan teman lainnya, waktu belajar yang kurang, sulit memahami materi yang disampaikan, dan siswa jarang mau bertanya kepada guru jika ia tidak memahami materi yang disampaikan. Saran peneliti kepada siswa disarankan agar lebih memperhatikan setiap penjelasan guru agar dapat menyimak pembelajaran dengan baik, saat belajar, belajarlah dengan baik dan penuh konsentrasi agar apa yang dipelajari dapat berhasil dengan baik juga. Keterbatasan siswa dalam menyimak sebaiknya ditingkatkan dengan latihan mendengarkan berbagai hal seperti mendengarkan penjelasan dan cerita sejak dini dan biasakan setelah mendengarkan atau menyimak latihlah siswa dengan pertanyaan agar siswa memiliki tujuan untuk menyimak sehingga siswa lama kelamaan terbiasa untuk meyimak pembelajaran dengan baik. Bagi guru harus dapat melakukan pendekatan yang lebih intensif pada siswa yang belum mampu mengembangkan diri atau melakukan perubahan yang positif melalui berbagai metode. Bagi sekolah hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa agar menjadi lebih baik. Bagi peneliti diharapkan mampu memuncukan ide-ide baru yang lebih kreatif sesuai dengan kapasitas sehingga dalam pembelajaran dapat disenangi serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulah. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Bina Angkasa

---. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Bina Angkasa.

---. (2013). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Bina Angkasa Emzir. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta. Rajawali

Pers

Furqon. (2005). Konsep Dan Aplikasi Bimbingan Konseling Untuk Sekolah Dasar. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Mukhtar. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta Selatan: Referensi. Nainggolan. Sari. J.P. (2013). Studi Kasus Kesulitan Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas IXA

Sekolah Menengah Pertama Nusantara Indah Sintang Tahun Pelajaran 2012/2013. Sintang: STKIP Persada Khatulistiwa Sintang.

Nawawi, H. (2012). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Ridwan. (2006). Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Erlangga Robet. (2013). Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta: Rajawali Pers.

Sentoso, S. (2012). Materi Dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Tangerang selatan; Universitas Terbuka

Singarimbun,M. (2008). Metode Penelitian Survei. Jakarta. Pustaka LP3ES

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta ---. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta ---. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif , Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sukardi. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Kompentensi dan Praktiknya. Yogyakarta: Bumi Angkas

Suprijono. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Tarigan, Henry G. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: PT. Bina angkasa

Winataputra. (2012). Pembaruan Dalam Pembelajaran di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

(8)

Yati Mulyati. (2012). Keterampilan Berbahasa Indonesia di SD. Tangerang Selatan. Universitas Terbuka

Referensi

Dokumen terkait

Uji toksisitas akut dengan menggunakan hewan percobaan diperlukan untuk mendeteksi efek toksik yang muncul dalam waktu singkat setelah pemberian suatu zat dalam dosis tunggal

MANDOM INDONESIA, Tbk., dengan menggunakan annual report periode tahun dua ribu empat sampai dengan tahun dua ribu tujuh,penulis ingin mengetahui bagaimana kondisi laporan keuangan

Untuk mengurangi beban panas bangunan, pemerintah juga telah menetapkan standar konservasi energi pada fasade (selubung bangunan) bangunan gedung di Indonesia yang

Ikan berenang pdaa kedalaman 15 m di bawah permukaan air laut.. Seorang penyelam berada pada 1000 m di

Asas-asas dasar hak asasi manusia, sesuai ketentuan dalam UUHAM, asas- asas dasar manusia diakui dan dijunjung tinggi yang meliputi Hak Asasi dan kebebasan dasar

(Sepuluh juta enam ratus sembilan puluh lima ribu rupiah) Waktu Pelaksanaan : 90 (sembilan puluh) Hari Kalender. 04

Artinya : Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan

Pertama , sebagai mahasiswa Program Studi Penerbitan, penulis ingin mengaplikasikan pengetahuan tentang buku pada umumnya dan pengetahuan tentang ilustrasi pada