• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan 5 – Televisi Internet dan Televisi Digital

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertemuan 5 – Televisi Internet dan Televisi Digital"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Televisi Digital dan Televisi Internet

Disusun oleh:

1. Yohana Fitri Lestari (140905306) 2. Elisabet Olimphia Selsyi (140905321) 3. Clodya Feronnis Irawan (140905324) 4. Cicilia Oka (140905374)

Paper ini menjelaskan mengenai televisi digital dan televisi Internet. Di dalamnya termasuk pengertian, ciri-ciri, sejarah perkembangan, dan perbedaan dari keduanya, yaitu televisi digital dan televisi Internet. Paper ini akan memberikan gambaran mengenai hal-hal apa saja yang perlu kita ketahui jika kita belajar mengenai topik tersebut. Paper ini juga berusaha membahas sebuah kasus yang terkait dengan televisi Internet, khususnya mengenai isu hak cipta.

A. Definisi

1. Televisi Internet

Internet TV adalah televisi konvensional yang diperoleh melalui Internet. Program televisi diakses melalui Internet dan ditonton pada saat itu juga menggunakan teknologi yang disebut dengan streaming, berbeda dengan menonton program televisi yang disiarkan melalui udara atau kabel. Semua siaran ditonton di komputer sehingga teknologi komputer dapat digunakan untuk memfasilitasi akses televisi melalui Internet (Noam et al, 2004, hal. 4). Dengan begitu, maka setiap orang dapat menonton televisi di komputer pribadi mereka dengan menggunakan kuota Internet atau wifi.

Internet television juga dikenal dengan Televisi daring (TV Online) yaitu situs yang memiliki tayangan video yang terkonsep, selalu diperbaharui terus-menerus, tidak statis, mengikuti perkembangan peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, dan bisa diakses oleh publik secara bebas, dengan berbagai macam bentuk pendistribusiannya. Kita hanya perlu menguhubungkan ke komputer pribadi kita dengan koneksi Internet broadband berlangganan untuk dapat mengaksesnya. Televisi Internet sering juga disebut dengan sebutan Television on the Desktop (TOD), TV over IP (Television over Internet Protocol) atau Televisi Protokol Internet, Vlog, dan juga Vodcast (Isnaadi, 2011, hal 11).

2. Televisi Digital

Televisi digital adalah televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat ke televisi (Wibisono, 2009, hal. II-4).

Televisi digital (DTV) adalah satu jenis teknologi penyiaran melalui udara yang dapat mengirimkan gambar melalui gelombang udara dalam bentuk bit data, seperti halnya komputer. Itu memungkinkan stasiun TV untuk dapat menyediakan gambar secara dramatis lebih jelas, berkualitas suara lebih baik dan pilihan program yang lebih banyak. Selain itu, DTV memungkinkan dilakukannya siaran berdefinisi tinggi (HD) bagi para pemirsa yang memiliki pesawat HD dan menyediakan kemampuan interaktif dan layanan data subtitle yang lebih baik (Arhamuddin, hal. 1).

B. Ciri-ciri

▸ Baca selengkapnya: keunggulan televisi

(2)

a. Memiliki hasil siaran dengan kualitas gambar dan warna yang jauh lebih baik dari yang dihasilkan televisi analog

b. Sistem televisi digital menghasilkan pengiriman gambar yang jernih dan stabil meski alat penerima siaran berada dalam kondisi bergerak dengan kecepatan tinggi

c. Memiliki kualitas siaran berakurasi dan resolusi tinggi

d. teknologi digital memerlukan kanal siaran dengan laju sangat tinggi mencapai Mbps untuk pengiriman informasi berkualitas tinggi

e. TV Digital memiliki layanan komunikasi dua arah layaknya internet

f. Penyiaran saluran dan layanan yang lebih banyak dari pada televisi analog

2. Ciri-ciri televisi internet: a. berlangsung satu arah b. komunikator melembaga c. pesan bersifat umum

d. sasarannya menimbulkan keserempakan dengan komunikan yang heterogen

e. dalam operasinya membutuhkan koneksi dengan internet

C. Sejarah

1. TV Internet

Jaman telah semakin berkembang, demikian halnya dengan layanan televisi internet yang semakin banyak digunakan para pengguna internet. Pada beberapa situs televisi internet, banyak yang menyiarkan siaran langsung dengan berbagai macam tema. Siaran pribadi juga dilakukan oleh banyak orang pada saat ini atau biasa disebut lifecaster, hanya dengan video kamera, komputer, dan koneksi internet, kita sudah dapat membuat siaran pribadi. Pada tahun 1994 Steve Mann adalah orang pertama yang membuat lifecasting, dengan menggunakan kamera ia merekam kehidupannya sehar-hari selamam 24 jam dan 7 hari seminggu. Kemudian, ia memasukkannya kedalam situs web miliknya sehingga situs webnya menjadi populer dan dikunjungi banyak orang. Di tahun 1998 ia membuat komunitas lifecaster dan mendapat ribuan anggota, dan sampai sekarang ini semakin banyak orang yang membuat televisi internet seperti yang dilakukan Steve Mann. Pada tahun 2003 O’’Reilly Media mencetuskan konsep web yang dapat membuat berbagai layanan internet misalnya seperti stasiun TV internet, stasiiun ini dikelola baik oleh stasiun besar maupun pengguna internet individu yang menampilkan lifecasting

2. TV Digital

(3)

Gottlieb) pada tahun 1884. Tahun 1897 diciptakan CRT dengan layar yang dapat berpendar apabila terkena sinar (Karl Ferdinand). Nama televisi sendiri ditemukan pada tahun 1900. Demonstrasi televisi pertama dilakukan oleh John Logie pada tahun 1925, ia juga menemukan sistem perekaman video, dan akhirnya pada tahun 1926, dirancang sistem televisi dengan perangkat mindai dan tampilan elektronik, dan dalam setahun resolusi gambar berkembang menjadi 100 baris. Pada tahun 1940 diciptakan lah televisi berwarna yang pertama, yang dilanjutkan dengan penemuan remote tv pada tahun 1956. Di tahun 1995 telah berhasil diciptakan layar plasma berwarna, dalam pembuatannya diciptakan kurun waktu 20 tahun, dalam rentang waktu tersebut juga diciptakan OLED dan LCD, hingga selanjutnya teknologi semakin berkembang hingga sekarang .

D. Perbedaan TV Digital dan TV Internet

1. Televisi Digital. Televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi. (Wibisono, Bayu, 2009, hal. 4)

2. Televisi internet. Televisi Internet merupakan penggunaan protokol internet untuk menyimpan dan mengirimkan video, baik di studio TV dan juga ke berbagai lokasi dari pada menyimpan dan transmisi video digital sebagai aliran kontinu bit, digital video kedalam paket-paket yang ditentukan oleh protokol internet. (Noam, Eli, dkk, 2004, hal. 4)

E. Keuntungan dan Kelemahan 1. Televisi digital

Kelebihan:

Khususnya dalam penghematan penggunaan

spectrum frekuensi atau bandwidth, karena seperti diketahui frekuensi merupakan sumber daya yang terbatas, sehingga harus tepat dalam pengelolaan dan pemanfaatannya. Sangat kompatibel atau dapat mengikuti perkembangan teknologi yang ada, karena berbasis digital komputerisasi atau Mempersempit kesalahan operasional (human error) karena lebih sederhana dalam pengoperasiannya. Selain itu memungkinkan penggunaan personel yang tidak terlalu banyak. Lebih menghemat dalam segi maintenance karena sudah komputerisasi dalam database, dengan minimal penggunaan hardwareseperti mekanik roboting menggunakan pegas-pegas dengan selastisitas terbatas. Sistem software yang terintegrasi dalam satu bahasa (satu operating sistem), misalnya under windows, sehingga memungkinkan up-dating versi setiap saat (Wibisono.2009).

Kelemahan

(4)

dan penyelenggara, sehingga jika pada akhirnya TV analog dapat dihentikan secara total, tidak menimbulkan kesenjangan baru.

Kedua, secara teknis terkadang masih muncul gangguan siaran berupa clif efect dan blank spot dalam proses siaran digital (Setyobudi, 2006). Clif efect dan blank spot adalah ketidakstabilan penerimaan sinyal digital yang lemah sehingga menyebabkan siaran terputus-putus/patah-patah atau bahkan tdak ada gambar jika pesawat televisi tidak memperoleh sinyal sama sekali.

Ketiga, bagi lembaga pengelola penyiaran, dalam jangka pendek, digitalisasi juga mengakibatkan kerugian secara teknis. Seperti dilansir Harian Bisnis Indonesia, Selasa, 10/04/2012 kerugian justru berasal dari pemancar televisi lama yang tidak dapat digunakan.

Keempat, teknologi penyiaran digital juga menuntut keahlian khusus penggunanya dalam mengoperasikan alat, termasuk memperbaiki jika ada kerusakan. Keahlian dalam kaitan ini sangat terkait dengan sumber daya manusia yang harus mengikuti dan mampu bersinergi dengan digitalisasi. 2.Televisi Internet

Kelebihan:

Wenger (2004: 326) mengatakan bahwa keunggulan metode Image Streaming

yakni (a) untuk mengejar ketertinggalan Anda dalam membaca, Anda, sekali lagi Anda

telah belajar mengalirkan bayangan dan cukup banyak memperaktikannya agar

memperoleh bayangan dengan cepat, (b) memangkas dua pertiga waktu yang

diperlukan untuk membaca bahan-bahan tugas, karangan-karangan ilmiah, bab-bab teks berat, (c) dalam waktu yang sama, Anda meningkatkan nilai intelektual atau pemahaman Anda menjadi setidaknya tiga kali lipat dari kebenaraan bacaan tersebut (Siregar. 2012).

Kelemahan:

Salah satu kelemahan TV Internet yakni terletak pada hal koneksi. Koneksi internet yang lambat akan mengalami kesulitan mendapatkan data cukup cepat. Banyak juga yang mengeluh akan kualitas videonya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan layar HDTV, dan situs Web memiliki kesulitan dalam menyediakan bandwidth yang cukup.

F. Isu Hak Cipta Studi Kasus

Hak Kekayaan Intelektual Menjadi Kunci dari Eksistensi Televisi Internet

(5)

Berdasarkan pengertian tersebut muncul pertanyaan, sudahkah televisi Internet diberikan HKI? Televisi Internet sebagai benda yang tidak berwujud yang bersifat immaterial seharusnya memunyai HKI yang mana dapat berbuat apa saja, dalam arti tidak ada kekangan dari pemerintah atau pemegang kekuasaan lain atas media tersebut. Dengan begitu, TV Internet dapat digunakan sebagaimana mestinya untuk kemaslahatan banyak orang. Hal yang telah dijelaskan di atas tentu sejalan dengan tujuan dari adanya perlindungan dan penegakkan hukum atas HKI. HKI bertujuan untuk mendorong timbulnya inovasi, pengalihan dan penyebaran teknologi dan diperolehnya manfaat bersama antara penghasil dan pengguna pengetahuan teknologi, menciptakan kesejahteraan sosial dan ekonomi serta keseimbangan antara hak dan kewajiban (Sari & Simanunsong, 2007, hal. 112). Namun yang terjadi adalah semua peraturan diatur sedemikian rupa untuk melindungi pemegang kekuasaan, dan di lain pihak kebebasan masyarakat dibatasi.

Televisi Internet ini mengalami perdebatan mengenai regulasi. Permasalahannya, kerangka peraturan di Amerika Serikat dan seluruh dunia didasarkan pada seperangkat aturan lama dan asumsi. Aturan lama didasarkan pada industri yang berbeda dan struktur regulasi. Aturan lama dan struktur regulasi ini didasarkan pada model non kompetitif. Aturan itu membuat sebuah kelangkaan spektrum, monopoli alami, atau oligopoli. Pemerintah melindungi pemegang kekuasaan. Monopoli diciptakan sebagian besar berdasarkan keputusan pemerintah untuk melindungi pemegang kekuasaan dengan harapan dapat merangsang investasi dengan dalih untuk melindungi konsumen (Noam et al, 2004, hal. 108-109).

Kemudian kita bertanya, akankah HKI menjadi pendorong atau justru penghambat bagi pengembangan dan penyebaran televisi Internet? Digitalisasi membawa perubahan. Ini menciptakan persaingan dan mengurangi biaya masuk baik barang maupun jasa. Batas-batas industri mulai kabur dan digitalisasi membuat aturan lama akan adanya struktur industri menjadi usang (Noam et al, 2004, hal. 109). Munculnya media baru yang serba digital memunculkan pergolakan terhadap peraturan yang mengarah kepada praktik kapitalisme. HKI akan dinilai sebagai penghambat jika menggunakan aturan lama karena gerak dibatasi, namun tidak jika sebaliknya.

Siapakah yang akan mengontrol konten, gateway atau pelanggan? Kini konten dan saluran tidak selalu berhubungan karena aturan lama telah ditentang, yang mana didasarkan pada pembedaan industri dan struktur yang sifat salurannya masih ditentukan oleh isi/konten. Konten datang dengan saluran. Dengan digitalisasi, ini tidak lagi selalu terkait (Noam et al, 2004, hal. 110).

Pemegang HKI perlu kompensasi untuk properti mereka. HKI mempermasalahkan mengenai perlindungan salinan dan kompensasi sebagai kunci ketika mempertimbangkan hubungan antara konten dan saluran. Masalah perlindungan HKI ternyata dapat menahan perkembangan media baru (Noam et al, 2004, hal. 111). Hal tersebut membuat HKI dinilai sebagai penghambat karena orang harus membayar agar dapat berselancar menggunakan Internet. Namun di balik itu, dengan adanya HKI aktivitas kita di Internet menjadi lebih dijamin keamanannya.

(6)

Sejatinya tujuan dari diberikannya HKI terhadap suatu benda adalah untuk mendorong timbulnya inovasi, pengalihan dan penyebaran teknologi dan diperolehnya manfaat bersama antara penghasil dan pengguna pengetahuan teknologi, menciptakan kesejahteraan sosial dan ekonomi serta keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Pemerintah seharusnya menjamin pemenuhan kewajibannya dan pemenuhan hak masyarakat. Televisi Internet telah mampu menggulingkan aturan lama yang mana kekuasaan bersifat strukturalis yang menghendaki industri yang berbeda sehingga menjadi tidak kompetitif. Namun, media baru membuat konten tidak selalu terkait dengan saluran. Orang tidak harus menyampaikan pendapatnya melalui media yang dimiliki oleh pemegang kekuasaan.

Biar bagaimanapun, TV Internet harus memiliki HKI agar lebih terjamin keamanannya. Namun banyak terjadi pro kontra karena adanya anggapan bahwa HKI hanya akan membatasi pemakaian media baru. Hal tersebut sebagai akibat adanya ongkos yang harus dibayar tinggi. Dengan berbekal kuota atau wifi, orang dapat menonton streaming, dan lain sebagainya. Hal tersebut tentunya dapat berdampak luas, salah satunya tingkat partisipasi masyarakat. Namun, seharusnya biaya yang tinggi bukan menjadi penghalang bagi masyarakat untuk berkembang. Akhirnya, HKI menjadi kunci penentu dari eksistensi atau keberlangsungan TV Internet di Indonesia.

Daftar Pustaka

Arhamuddin. (n.d). Era menuju ke televisi digital (DTV) telah tiba. Diakses dari http://unhas.ac.id/tahir/BAHAN-KULIAH/multimedia/TUGAS-JAN-2010/arhamuddin/dtvanswers.com.pdf

Isnaadi, M. A. (2011). Pengertian istilah-istilah dalam Internet televisi. Diakses dari http://aldi-lala.mhsw.isi-ska.ac.id/files/2011/06/TV-Internet-2.pdf

Noam et al. (2004). Internet television. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.

Wibisono, B. (2009). Stasiun televisi swasta lokal di Yogyakarta (S1 thesis, UAJY). Diakses dari http://e-journal.uajy.ac.id/2933/3/2TA11242.pdf Sari, E. K. & Simanunsong, A. (2007). Hukum dalam ekonomi (edisi 2 revisi).

Jakarta: Grasindo.

Bi, P. H. (2014). Televisi, dari Televisi Analog Hingga Digital. Institut Komunikasi Indonesia Baru. Diambil dari (24 Agustus 2015) http://komunikasi.us/index.php/course/perkembangan-teknologi-komunikasi/306-televisi-dari-televisi-analog-hingga-digital

Dwi, D. (2014). Televisi Internet. Academia : Information and Technolog.

Diambil dari (24 Agustus 2015)

(7)

Wibisono. (2009). Stasiun Televisi Swasta Lokal Di Yogyakarta. Universitas Atma Jaya Jurnal Ilmiah. Diambil dari (24 Agustus 2015) http://e-journal.uajy.ac.id/2933/1/0TA11242.pdf

Wenger, Win. 2004. Beyound Teaching and Learning. Memadukan Quantum Teaching dan Learning. (Terjemahan). Bandung: Nuansa

Siregar, M. (2012). PENERAPAN METODE PANGALIRAN IMAJI (IMAGE STREAMING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWAKELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014. Kode: Jurnal Bahasa, 1(3).

Repository USU. Diambil dari:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32186/4/Chapter %20II.pdf (Universitas Sumatera Utara)

Wibisono, Bayu. (2009). Skripsi. diambildari:

http://e-journal.uajy.ac.id/2933/3/2TA11242.pdfdanhttp://e-journal.uajy.ac.id/2933/1/0TA11242.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Total quality management dipilih salah satu sistem yang akan digunakan untuk memperbaiki sistem manajemen yang ada pada perusahaan. untuk menghasilkan kinerja manajerial yang

Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis dan/atau pemeriksaan laporan dan informasi, PPATK dapat : meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak 'Pelapor;

Bismillaahirrohmaanirrohim, segala puji bagi Allah Subhanahu wata’alah karena atas rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian

[r]

Permasalahan Sistem Terdistribusi Penyampaian materi: 60 menit Self-study/reading: 30 menit Diskusi mengenai materi yang sulit dipahami: 60 menit Memahami definisi

… Sistem pengoperasian angkutan umum yang ada sekarang di Jakarta, yaitu “sistem setoran”, harus diganti dengan “sistem gaji” (yang layak). … Sistem rute angkutan penumpang

Dalam pembuatan makalah ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah kaji pustaka terhadap bahan – bahan kepustakaan yang sesuai dengan permasalahan yang

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, saya mohon kiranya agar Bapak/Ibu berkenan untuk mengisi kuesioner yang telah disiapkan dalam rangka mendukung data penelitian tentang