MATA KULIAH
MATA KULIAH
2 2
MENGAPA HARUS BELAJAR
MENGAPA HARUS BELAJAR
FILSAFAT?
FILSAFAT?
Untuk mengetahui sejak kapan
Untuk mengetahui sejak kapan
munculnya ilmu pengetahuan
munculnya ilmu pengetahuan
Agar mampu berpikir sistematis, kritis
Agar mampu berpikir sistematis, kritis
untuk memperoleh kebenaran.
PENGERTIAN FILSAFAT
PENGERTIAN FILSAFAT
1.
1.
Dari sisi kebahasaan
Dari sisi kebahasaan
Kata filsafat berasal dari bahasa
Kata filsafat berasal dari bahasa
Yunani, yaitu philosophia. Philo=
Yunani, yaitu philosophia. Philo=
cinta
cinta
Sophia=
Sophia=
kebijaksanaan/kebenaran. Jadi
kebijaksanaan/kebenaran. Jadi
philosophia adalah orang yang
philosophia adalah orang yang
mencintai kebenaran, sehingga
mencintai kebenaran, sehingga
4 4
lanjutan
lanjutan
Kata philosophia ditransformasikan ke
Kata philosophia ditransformasikan ke
berbagai bahasa. Dalam bahsa arab
berbagai bahasa. Dalam bahsa arab
disebut
disebut
falsafah
falsafah
. Dalam bahsa
. Dalam bahsa
Indonesia disebut
Indonesia disebut
falsafat/filsafat
falsafat/filsafat
.
.
Dalam bahsa Belanda dan Jerman
Dalam bahsa Belanda dan Jerman
disebut
lanjutan
lanjutan
Dari sisi filsafat sebagai ilmu
Dari sisi filsafat sebagai ilmu
Plato, fisuf besar Yunani mengatakan,
Plato, fisuf besar Yunani mengatakan,
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
berusaha mencapai kebenaran yang asli,
berusaha mencapai kebenaran yang asli,
karena kebenaran mutlak di tangan
karena kebenaran mutlak di tangan
Tuhan
Tuhan
. Atau dengan singkat dikatakan
. Atau dengan singkat dikatakan
6 6
lanjutan
lanjutan
Aristoteles, murid Plato mengatakan,
Aristoteles, murid Plato mengatakan,
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
meliputi kebenaran yang terkandung di
meliputi kebenaran yang terkandung di
dalamnya ilmu matafisika, logika,
dalamnya ilmu matafisika, logika,
retorika, politik, sosial budaya dan
retorika, politik, sosial budaya dan
estetika.
Alfarabi, Filsuf besar muslim dengan
Alfarabi, Filsuf besar muslim dengan
gelar Aristoteles ke 2, mengatakan
gelar Aristoteles ke 2, mengatakan
Filsafat adalah pengetahuann tentang
Filsafat adalah pengetahuann tentang
yang ada menurut hakikatnya yang
yang ada menurut hakikatnya yang
sebenarnya
8 8
lanjutan
lanjutan
Immanuel Kant, Filsuf barat dengan
Immanuel Kant, Filsuf barat dengan
gelar raksasa pemikir Eropa,
gelar raksasa pemikir Eropa,
mengatakan filsafat adalah ilmu
mengatakan filsafat adalah ilmu
pokok dan pangkal segala
pokok dan pangkal segala
pengetahuan yang mencakup di
pengetahuan yang mencakup di
dalamnya empat persoalan:
dalamnya empat persoalan:
lanjutan
lanjutan
1. apa dapat kita ketahui, dijawab oleh
1. apa dapat kita ketahui, dijawab oleh
metafisika
metafisika
2. apa yang boleh kita kerjakan,
2. apa yang boleh kita kerjakan,
dijawab oleh etika
dijawab oleh etika
3. apa yang dinamakan manusia,
3. apa yang dinamakan manusia,
dijawab oleh antropologi.
dijawab oleh antropologi.
4. sampai dimana harapan kita,
4. sampai dimana harapan kita,
dijawab oleh agama.
10 10
lanjutan
lanjutan
Hasbullah Bakry,
Hasbullah Bakry,
filsafat adalah ilmu
filsafat adalah ilmu
yang menyelidiki segala sesuatu dengan
yang menyelidiki segala sesuatu dengan
mendalam mengenai Ketuhanan, alam
mendalam mengenai Ketuhanan, alam
semesta, dan manusia sehingga dapat
semesta, dan manusia sehingga dapat
melahirkan pengetahuan tentang
melahirkan pengetahuan tentang
bagaimana hakikatnya sejauh yang
bagaimana hakikatnya sejauh yang
lanjutan
lanjutan
3. Filsafat dari sisi benda
3. Filsafat dari sisi benda
Titus dkk, mengajukan dua pengertian
Titus dkk, mengajukan dua pengertian
filsafat.
filsafat.
- filsafat adalah sekumpulan problem-
- filsafat adalah sekumpulan problem-
problem yang langsung dan mendapat
problem yang langsung dan mendapat
perhatian dari manusia yang dicarikan
perhatian dari manusia yang dicarikan
jawabannya oleh ahli filsafat.
12 12
lanjutan
lanjutan
Filsafat adalah sekumpulan
Filsafat adalah sekumpulan
sikap dan kepercayaan
sikap dan kepercayaan
terhapadap kehidupan dan alam
terhapadap kehidupan dan alam
yang biasanya diterima secara
yang biasanya diterima secara
tidak
lanjutan
lanjutan
4. Filsafat sebagai suatu aktifitas
4. Filsafat sebagai suatu aktifitas
Filsafat adalah sebagai suatu proses berpikir
Filsafat adalah sebagai suatu proses berpikir
untuk memperoleh jawaban-jawaban dari
untuk memperoleh jawaban-jawaban dari
berbagai problem.
berbagai problem.
Titus dkk, memberikan 3 pengertian filsafat sbg
Titus dkk, memberikan 3 pengertian filsafat sbg
aktifitas:
aktifitas:
- Filsafat adlah suatu proses kritik atau pemikiran
- Filsafat adlah suatu proses kritik atau pemikiran
terhadap kepercayaan diri dari sikap yang
terhadap kepercayaan diri dari sikap yang
sangat kita junjung tinggi.
14 14
lanjutan
lanjutan
-
Filsafat adalah sebagai analisi logis dari
Filsafat adalah sebagai analisi logis dari
bahasa serta penjelasan tentang arti kata
bahasa serta penjelasan tentang arti kata
dan konsep.
dan konsep.
-
Filsafat adalah suatu usaha untuk
Filsafat adalah suatu usaha untuk
memperoleh gambaran keseluruhan
BERDASARKAN KONSEP DAN TEORI
BERDASARKAN KONSEP DAN TEORI
TERSEBUT PROSES BERFILSAFAT
TERSEBUT PROSES BERFILSAFAT
TERSEBUT MELALUI EMPAT TAHAP
TERSEBUT MELALUI EMPAT TAHAP
1.
1.
LOGIS, yaitu berpikir dengan menggunakan
LOGIS, yaitu berpikir dengan menggunakan
logika (undang-undang berpikir) yaitu melalui
logika (undang-undang berpikir) yaitu melalui
tiga tahap;
tiga tahap;
pemahaman, keputusan dan
pemahaman, keputusan dan
argumentasi
argumentasi
contoh;:
contoh;:
-
Alam berubah-ubah (premis minor)
Alam berubah-ubah (premis minor)
16 16
lanjutan
lanjutan
2. SISTEMATIS, yaitu berpikir melalui alur yang
2. SISTEMATIS, yaitu berpikir melalui alur yang
sistemik sehingga ditemukan adanya koheren
sistemik sehingga ditemukan adanya koheren
(saling runtut), diantara satu pertanyaan
(saling runtut), diantara satu pertanyaan
dengan pertanyaan lainnya.
dengan pertanyaan lainnya.
3. RADIKAL, berpikir sampai kepada akar
3. RADIKAL, berpikir sampai kepada akar
masalah.
masalah.
4. UNIVERSAL, berpikir secara umum bukan
4. UNIVERSAL, berpikir secara umum bukan
khusus. Disini perbedaannya
khusus. Disini perbedaannya
ilmu berpikir
ilmu berpikir
SEJARAH TIMBULNYA
SEJARAH TIMBULNYA
FILSAFAT
FILSAFAT
KAPAN MUNCULNYA FILSAFAT?
KAPAN MUNCULNYA FILSAFAT?
Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejak
Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejak
adanya pembicaraan manusia. Maka sejarah
adanya pembicaraan manusia. Maka sejarah
lahirnya filsafat dimana-mana Yunani, India,
lahirnya filsafat dimana-mana Yunani, India,
Persia. Karena filsafat memiliki kualifikasi
Persia. Karena filsafat memiliki kualifikasi
tertentu, maka lahirnya filsafat diidentikan
tertentu, maka lahirnya filsafat diidentikan
dengan Yunani. Hal ini sesuai dengan karakter
dengan Yunani. Hal ini sesuai dengan karakter
orang yunani ialah
18 18
APA YANG MENYEBABKAN
APA YANG MENYEBABKAN
LAHIRNYA FILSAFAT?
LAHIRNYA FILSAFAT?
1.
1.
PERTENTANGAN ANTARA MITOS DAN
PERTENTANGAN ANTARA MITOS DAN
LOGOS
LOGOS
Dikalangan masyarakat Yunani dikenal
Dikalangan masyarakat Yunani dikenal
adanya mitos, sebagai suatu keyakinan lama
adanya mitos, sebagai suatu keyakinan lama
yang berkembang dengan pesat misalnya
yang berkembang dengan pesat misalnya
mite kosmologi yang melukiskan kejadian
mite kosmologi yang melukiskan kejadian
alam.
alam.
Lama-lama mitos hilang dikalahkan
Lama-lama mitos hilang dikalahkan
oleh logos, maka
oleh logos, maka
logos penyebab pertama
logos penyebab pertama
lahirnya filsafat.
lanjutan
lanjutan
2. RASA INGIN TAHU
2. RASA INGIN TAHU
Karena mite hanya bersifat dongeng
Karena mite hanya bersifat dongeng
belaka, maka orang mulai berpikir
belaka, maka orang mulai berpikir
rasional, untuk mencari jawaban-jawaban
rasional, untuk mencari jawaban-jawaban
yang logis. Keingintahuan terhadap alam
yang logis. Keingintahuan terhadap alam
semesta, keingintahuan terhadap
semesta, keingintahuan terhadap
penciptanya dsb.
20 20
lanjutan
lanjutan
3. RASA KAGUM
3. RASA KAGUM
Menurut Plato, filsafat lahir adanya
Menurut Plato, filsafat lahir adanya
kekaguman manusia tentang dunia dan
kekaguman manusia tentang dunia dan
lingkungannya. Para filsuf atas
lingkungannya. Para filsuf atas
kekagumannya mencoba merumuskan
kekagumannya mencoba merumuskan
asal mula alam semesta.
asal mula alam semesta.
Thales
Thales
bapak filsafat Yunani, mengatakan
bapak filsafat Yunani, mengatakan
alam semesta
lanjutan
lanjutan
Anaximandros
Anaximandros
, alam berasal dari
, alam berasal dari
apairon (api)
apairon (api)
Democrios,
Democrios,
alam berasal
alam berasal
dari atom
dari atom
Empedokles,
Empedokles,
alam berasal
alam berasal
dari empat
dari empat
unsur; air, api, angin, tanah.
unsur; air, api, angin, tanah.
4. PERKEMBANGAN KESUSASTRAAN
4. PERKEMBANGAN KESUSASTRAAN
Faktor lain yang menyebakan lahirnya
Faktor lain yang menyebakan lahirnya
filsafat adalah kesusastraan.
22 22
KARAKTERISTIK FILSAFAT
KARAKTERISTIK FILSAFAT
1.
1.
SKEPTISIS
SKEPTISIS
Skeptisis adalah keraguan terhadap suatu
Skeptisis adalah keraguan terhadap suatu
kebenaran sebelum mendapat argumen
kebenaran sebelum mendapat argumen
yang kuat terhadap kebenaran tersebut.
yang kuat terhadap kebenaran tersebut.
Dikelompokan;
Dikelompokan;
-bersifat Gradasi , dari ragu ke yakin
-bersifat Gradasi , dari ragu ke yakin
-bersifat degradasi, dari yakin ke ragu
-bersifat degradasi, dari yakin ke ragu
Lanjutan
Lanjutan
Sifat gradasi diungkapkan oleh RENE
Sifat gradasi diungkapkan oleh RENE
DECARTES Filsuf Prancis
DECARTES Filsuf Prancis
cagito ergo sum
cagito ergo sum
(saya berpikir maka saya ada)
(saya berpikir maka saya ada)
2.KOMUNALISME
2.KOMUNALISME
Hasil pemikiran filsafat dimiliki masyarakat
Hasil pemikiran filsafat dimiliki masyarakat
umum tidak memandang ras, kelas, ekonomi,
umum tidak memandang ras, kelas, ekonomi,
dan keyakinan. Misalnya hasil pemikiran
dan keyakinan. Misalnya hasil pemikiran
Yunani bermanfaat untuk orang Eropa, Asia
Yunani bermanfaat untuk orang Eropa, Asia
Afrika dsb.
24 24
lanjutan
lanjutan
3. DISENTERESTEDNESS
3. DISENTERESTEDNESS
YANG BERASAL DARI KATA
YANG BERASAL DARI KATA
INTEREST,
INTEREST,
yaitu suatu kegiatan filsafat yang tidak
yaitu suatu kegiatan filsafat yang tidak
dimotivasi untuk suatu kepentingan tertentu.
dimotivasi untuk suatu kepentingan tertentu.
4. UNIVERSALISME
4. UNIVERSALISME
Filsafat bersifat umum, berati filsafat adalah
Filsafat bersifat umum, berati filsafat adalah
hak seluruh umat manusia secara umum atau
hak seluruh umat manusia secara umum atau
sifatnya internasional. Semua umat manusia
sifatnya internasional. Semua umat manusia
berhak mengadakan kajian filsafat.
APA GUNANYA FILSAFAT BAGI
APA GUNANYA FILSAFAT BAGI
MANUSIA?
MANUSIA?
Filsafat mampu memberikan
Filsafat mampu memberikan
pemahaman yang menyeluruh
pemahaman yang menyeluruh
(general) terhadap suatu wujud
(general) terhadap suatu wujud
(ontologi) sekaligus memberikan
(ontologi) sekaligus memberikan
konsep kebenaran
konsep kebenaran
( justifikasi) terhadap wujud tersebut.
( justifikasi) terhadap wujud tersebut.
Dengan kebenaran manusia akan
Dengan kebenaran manusia akan
bertindak bijaksana (wesdom)
26 26
lanjutan
lanjutan
Filsafat dapat memberikan kepuasan
Filsafat dapat memberikan kepuasan
bagi filsuf/seseorang karena
bagi filsuf/seseorang karena
kemampuannya dalam
kemampuannya dalam
menggambarkan problem kehidupan
menggambarkan problem kehidupan
yang sedang dan akan dihadapi sesuai
yang sedang dan akan dihadapi sesuai
dengan leluasan pemahamannya.
dengan leluasan pemahamannya.
Plato mengatakan, berpikir dan memikirkan itu suatu
Plato mengatakan, berpikir dan memikirkan itu suatu
kenikmatan yang luar biasa dan kebahagian yang paling
kenikmatan yang luar biasa dan kebahagian yang paling
berharga.
lanjutan
lanjutan
Filsafat dapat dijadikan sebagai bahan
Filsafat dapat dijadikan sebagai bahan
pijakan untuk merubah dunia.
pijakan untuk merubah dunia.
Karl Marx mengatakan,
Karl Marx mengatakan,
filsafat tidak
filsafat tidak
hanya hanya menjelaskan pada
hanya hanya menjelaskan pada
dunia(interferd the world) melainkan juga
dunia(interferd the world) melainkan juga
28 28
PROBLEMATIKA FILSAFAT
PROBLEMATIKA FILSAFAT
Secara Umum terbagi menjadi tiga;
Secara Umum terbagi menjadi tiga;
1.
1.
ONTOLOGI, yaitu mengkaji hakikat
ONTOLOGI, yaitu mengkaji hakikat
segala sesuatu, terbagi 2:
segala sesuatu, terbagi 2:
1. Kualitas;
1. Kualitas;
- Monisme, asal lam terdiri dari satu
- Monisme, asal lam terdiri dari satu
unsur (mono=satu).
unsur (mono=satu).
Thales
Thales
dari air,
dari air,
Anaximandros
Anaximandros
dari apairon, Anaximenes
dari apairon, Anaximenes
dari udara,
lanjutan
lanjutan
-
Dualisme, yang mengatakan alam
Dualisme, yang mengatakan alam
semesta terdiri dari dua unsur yaitu
semesta terdiri dari dua unsur yaitu
materi dan roh
materi dan roh
. Tokohnya
. Tokohnya
Anaxagoras
Anaxagoras
dan
dan
Aristolteles.
Aristolteles.
-
Pluralisme, alam semesta terdiri dari
Pluralisme, alam semesta terdiri dari
empat unsur; air, angin, api, tanah.
empat unsur; air, angin, api, tanah.
Tokohnya
30 30
lanjutan
lanjutan
2. Kualitas
2. Kualitas
Pandangan ini membicarakan bagaimana
Pandangan ini membicarakan bagaimana
alam berproses, dalam kaitannya muncul 4
alam berproses, dalam kaitannya muncul 4
teori:
teori:
-Mekanisme, yang mengatakan bahwa segala
-Mekanisme, yang mengatakan bahwa segala
sesuatu berproses secara mekanik.
sesuatu berproses secara mekanik.
-Teleologi, mengatakan bahwa segala sesuatu yang
-Teleologi, mengatakan bahwa segala sesuatu yang
terjadi di alam raya berproses menuju suatu
terjadi di alam raya berproses menuju suatu
tujuan, yaitu Tuhan.
-Determinisme, kejadian di alam iniberproses
-Determinisme, kejadian di alam iniberproses
melalui suatu ketentuan yang telah
melalui suatu ketentuan yang telah
ditetapkan sebelumnya, baik oleh hukum
ditetapkan sebelumnya, baik oleh hukum
alam maupun oleh Tuhan
alam maupun oleh Tuhan
-Indeterminisme, segala kejadian di alam ini
-Indeterminisme, segala kejadian di alam ini
berlangsung secara bebas, tanpa kendali
berlangsung secara bebas, tanpa kendali
tertentu dari Tuhan atau kekuatannya.
32 32
PROBLEM FILSAFAT
PROBLEM FILSAFAT
2. EPISTEMOLOGI, membicarakan 2 hal;
2. EPISTEMOLOGI, membicarakan 2 hal;
a. Hakikat pengetahuan, muncul 2
a. Hakikat pengetahuan, muncul 2
pandangan;
pandangan;
-
-
realisme
realisme
, yaitu pengetahuan manusia riil
, yaitu pengetahuan manusia riil
adanya dalam kehidupan.
adanya dalam kehidupan.
-
-
idealisme,
idealisme,
yaitu hakikat ilmu pengetahuan
yaitu hakikat ilmu pengetahuan
tidak terdapat dalam dunia riil, melainkan
tidak terdapat dalam dunia riil, melainkan
lanjutan
lanjutan
b. Sumber Pengetahuan, muncul 3 pandangan;
b. Sumber Pengetahuan, muncul 3 pandangan;
-
rasionalisme,
rasionalisme,
mengatakan bahwa sumber
mengatakan bahwa sumber
pengetahuan muncul dari rasio (akal) manusia.
pengetahuan muncul dari rasio (akal) manusia.
-
Empirisme,
Empirisme,
sumber pengetahuan adalah
sumber pengetahuan adalah
indera manusia.
indera manusia.
-
Kritisme,
Kritisme,
pengetahuan manusia bersumber
pengetahuan manusia bersumber
dari luar diri manusia, yaitu Tuhan.
34 34
PROBLEM FILSAFAT
PROBLEM FILSAFAT
3.
3.
AXIOLOGI, TERBAGI MENJADI 6
AXIOLOGI, TERBAGI MENJADI 6
PANDANGAN;
PANDANGAN;
a.
a.
naturalisme, yang menyatakan ukuran
naturalisme, yang menyatakan ukuran
baik buruk ialah sesuai tidaknya
baik buruk ialah sesuai tidaknya
perbuatan tersebut sesuai dengan
perbuatan tersebut sesuai dengan
fitrah (natura) manusia.
fitrah (natura) manusia.
b.
b.
Hedonisme, yang menyatakan bahwa
Hedonisme, yang menyatakan bahwa
ukuran baik buruk ialah sejauh mana
ukuran baik buruk ialah sejauh mana
suatu perbuatan mendatangkan
suatu perbuatan mendatangkan
kenikmatan (hedone) bagi manusia.
lanjutan
lanjutan
a.
a.
Vitalisme, ukuran baik buruk
Vitalisme, ukuran baik buruk
ditentukan oleh sejauh mana suatu
ditentukan oleh sejauh mana suatu
perbuatan tersebut dapat mendorong
perbuatan tersebut dapat mendorong
manusia untuk hidup lebih maju.
manusia untuk hidup lebih maju.
b.
b.
Ultitarianisme, Ukuran baik buruk
Ultitarianisme, Ukuran baik buruk
ditentukan oleh ada tidaknya suatu
ditentukan oleh ada tidaknya suatu
perbuatan mendatangkan manfaat
perbuatan mendatangkan manfaat
36 36
lanjutan
lanjutan
e. Idealisme, ukuran baik buruk ditentukan oleh
e. Idealisme, ukuran baik buruk ditentukan oleh
sesuai tidaknya sesuatu perbuatan dengan
sesuai tidaknya sesuatu perbuatan dengan
konsep ideal (rancang bangun) pikiran
konsep ideal (rancang bangun) pikiran
manusia.
manusia.
f. Teologis, baik buruknya suatu perbuatan
f. Teologis, baik buruknya suatu perbuatan
ditentukan oleh sesuai tidaknya suatu
ditentukan oleh sesuai tidaknya suatu
perbuatan dengan ketentuan agama
perbuatan dengan ketentuan agama
(teos=Tuhan, agama)
(teos=Tuhan, agama)
lanjutan
lanjutan
Berdasarkan uraian problematika di
Berdasarkan uraian problematika di
atas kebenaran itu bersifat relatif
atas kebenaran itu bersifat relatif
tergantung pada latar belakang
tergantung pada latar belakang
pendidikan, sosial, budaya, agama
pendidikan, sosial, budaya, agama
dan sebagainya.
38 38
BAGAIMANA HUBUNGAN
BAGAIMANA HUBUNGAN
ILMU, FILSAFAT, DAN
ILMU, FILSAFAT, DAN
AGAMA
AGAMA
Ilmu adalah sistem dari berbagai
Ilmu adalah sistem dari berbagai
pengetahuan yang masing-masing
pengetahuan yang masing-masing
mengenai suatu pengalaman tertentu
mengenai suatu pengalaman tertentu
yang disusun melalui sistem tertentu,
yang disusun melalui sistem tertentu,
sehingga menjadi suatu kesatuan.
sehingga menjadi suatu kesatuan.
Menuurut Harsojo, ilmu terdiri dari tiga
Menuurut Harsojo, ilmu terdiri dari tiga
kesimpulan, yaitu;
lanjutan
lanjutan
1.
1.
Merupakan akumulasi pengetahuan
Merupakan akumulasi pengetahuan
yang disistematikan
yang disistematikan
2.
2.
Suatu pendekatan/metode pendekatan
Suatu pendekatan/metode pendekatan
terhadap seluruh dunia empiris, yaitu
terhadap seluruh dunia empiris, yaitu
dunia yang terikat oleh faktor ruang dan
dunia yang terikat oleh faktor ruang dan
waktu, dunia yang pada prinsipnya
waktu, dunia yang pada prinsipnya
dapat diamati oleh panca indra
dapat diamati oleh panca indra
manusia, dan
40 40
lanjutan
lanjutan
1.
1.
Suatu cara yang mengijinkan
Suatu cara yang mengijinkan
kepada ahli-ahli lainnya untuk
kepada ahli-ahli lainnya untuk
lanjutan
lanjutan
Filsafat menurut Plato dan Al Faraby;
Filsafat menurut Plato dan Al Faraby;
filsafat adalah pengetahuan tentang
filsafat adalah pengetahuan tentang
segala yang ada.
segala yang ada.
AGAMA
AGAMA
Terdapat perbedaan pengertian agama
Terdapat perbedaan pengertian agama
dikalangan tokoh agama. Hal ini
dikalangan tokoh agama. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan bidik
disebabkan oleh perbedaan bidik
42 42
lanjutan
lanjutan
Agama diartikan secara praktis, adalah
Agama diartikan secara praktis, adalah
suatu keyakinan akan adanya
suatu keyakinan akan adanya
aturan/jalan hidup
aturan/jalan hidup
(way of life)
(way of life)
yang
yang
bersumber dari suatu kekuatan yang
bersumber dari suatu kekuatan yang
absolut (Tuhan).
absolut (Tuhan).
Agama memiliki empat perangkat sbb:
Agama memiliki empat perangkat sbb:
1.
1.
Adanya pengatur (Tuhan) sebagai
Adanya pengatur (Tuhan) sebagai
kebenaran yang pertama dan terakhir.
lanjutan
lanjutan
2. adanya aturan (code hukum) yang harus
2. adanya aturan (code hukum) yang harus
dipahami yang termaktub dalam kitab
dipahami yang termaktub dalam kitab
suci dan kebenarannya bersifat ansolut.
suci dan kebenarannya bersifat ansolut.
3. Adanya seorang nabi sebagai pembawa
3. Adanya seorang nabi sebagai pembawa
aturan hukum.
aturan hukum.
4. Adanya komunitas (manusia) sebagai
4. Adanya komunitas (manusia) sebagai
pelaksana aturan yang bersumber dari
pelaksana aturan yang bersumber dari
Tuhan.
44 44
HUBUNGAN ILMU,
HUBUNGAN ILMU,
FILSAFAT DAN AGAMA
FILSAFAT DAN AGAMA
ILMU, mencari kebenaran dengan cara
ILMU, mencari kebenaran dengan cara
penyelidikan (riset) sesuai dengan
penyelidikan (riset) sesuai dengan
eksistensinya yang berhubungan
eksistensinya yang berhubungan
dengan alam empiris.Dalam penyelidikan
dengan alam empiris.Dalam penyelidikan
ilmu selalu mencari hukum
ilmu selalu mencari hukum
sebab akibat.
sebab akibat.
Sebagai hukum sebab akibat maka
Sebagai hukum sebab akibat maka
kebenaranya pasti ada.
kebenaranya pasti ada.
lanjutan
lanjutan
ILSAFAT, karena selalu berhadapan
ILSAFAT, karena selalu berhadapan
denga alam empiris, (metafisika, ghaib)
denga alam empiris, (metafisika, ghaib)
maka ia komit dengan organon (alatnya)
maka ia komit dengan organon (alatnya)
yaitu logika. Cara kerjanya selalu diawali
yaitu logika. Cara kerjanya selalu diawali
dengan pertanyaan apa…. Berpikir logis,
dengan pertanyaan apa…. Berpikir logis,
sistematis, radikal, dan universal.
46 46
lanjutan
lanjutan
AGAMA, menemukan konsep
AGAMA, menemukan konsep
kebenaran bersumber pada wahyu,
kebenaran bersumber pada wahyu,
kebenarannya bersifat mutlak,
kebenarannya bersifat mutlak,
absolut sebagiai kebenaran
absolut sebagiai kebenaran
Ilmu kebenarannya bersifat empiris,
Ilmu kebenarannya bersifat empiris,
filsafat kebenarannya bersifat spekulatif
filsafat kebenarannya bersifat spekulatif
(berdasrkan nalar dan logika), keduanya
(berdasrkan nalar dan logika), keduanya
bersifat nisbi. Agama kebenarannya
bersifat nisbi. Agama kebenarannya
bersifat absolut mutlak, dalam
bersifat absolut mutlak, dalam
48 48
lanjutan
lanjutan
Hubungan ilmu filsafat dan agama, Albert
Hubungan ilmu filsafat dan agama, Albert
Einstein menagatakan dengan singkat’
Einstein menagatakan dengan singkat’
“
“
science with out is blind, religion with out
science with out is blind, religion with out
science is blame” Ilmu tanpa agama
science is blame” Ilmu tanpa agama
buta, agama tanpa ilmu lumpuh.
BAGAIMANAKAH
BAGAIMANAKAH
KATEGORI MANUSIA ITU?
KATEGORI MANUSIA ITU?
1.
1.
MANUSIA ADA YANG TIDAK TAHU DALAM
MANUSIA ADA YANG TIDAK TAHU DALAM
KETIDAKAHUANNYA
KETIDAKAHUANNYA
2.
2.
MANUSIA TIDAK TAHU DALAM
MANUSIA TIDAK TAHU DALAM
KETAHUANNYA
KETAHUANNYA
3.
3.
MANUSIA TAHU AKAN
MANUSIA TAHU AKAN
KETIDAKTAHUANNYA
KETIDAKTAHUANNYA
4.
4.
MANUSIA TAHU AKAN KETAHUANNYA
MANUSIA TAHU AKAN KETAHUANNYA
50 50
Manusia adalah akhluk ciptaan Tuhan yang
Manusia adalah akhluk ciptaan Tuhan yang
tercanggih. Memiliki banyak kelebihan
tercanggih. Memiliki banyak kelebihan
dibanding dengan makhluk lain terutama
dibanding dengan makhluk lain terutama
akalnya.
akalnya.
Memiliki rasa ingin tahu, maka
Memiliki rasa ingin tahu, maka
diaktuakisasikan dalam bentuk bertanya.
diaktuakisasikan dalam bentuk bertanya.
Melalui rasio maka manusia memberikan
Melalui rasio maka manusia memberikan
jawaban terhadap aneka pertanyaan
jawaban terhadap aneka pertanyaan
Manusia bertanya, manusia pula menjawab
Manusia bertanya, manusia pula menjawab
Manusialah yang benar-benar bereksistensi
Manusialah yang benar-benar bereksistensi
karena memiliki kesadaran dan otonomi
karena memiliki kesadaran dan otonomi
dirinya.
Lanjutan
Lanjutan
DENGAN KATA LAIN
DENGAN KATA LAIN
Malalui akalnya manusia mampu menyamai
Malalui akalnya manusia mampu menyamai
makhluk lain.
makhluk lain.
Burung terbang tinggi, manusia tefrbang
Burung terbang tinggi, manusia tefrbang
dengan pesawat ciptaannya.
dengan pesawat ciptaannya.
Angsa bisa berenang ke ujung pulau, manusia
Angsa bisa berenang ke ujung pulau, manusia
berenang dengan kapal Feri ciptaannya.
berenang dengan kapal Feri ciptaannya.
Ikan mampu menembus dasar lautan, manusia
Ikan mampu menembus dasar lautan, manusia
menembus lautan dengan kapal selam
menembus lautan dengan kapal selam
ciptaannya.
52 52
APAKAH SETIAP MANUSIA MAMPU
APAKAH SETIAP MANUSIA MAMPU
BERFILSAFAT? Tidak juga.
BERFILSAFAT? Tidak juga.
Rule of the
Rule of the
game ( ada aturan mainnya)
game ( ada aturan mainnya)
Berpikir logis, sistematis, radikal, dan
Berpikir logis, sistematis, radikal, dan
universal.
universal.
Dengan mengindahkan ke empat aturan
Dengan mengindahkan ke empat aturan
main tersebut, maka Anda bisa menjadi
main tersebut, maka Anda bisa menjadi
seorang filsuf
LAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN
LAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN
SEJAK KAPAN LAHIRNYA ILMU
SEJAK KAPAN LAHIRNYA ILMU
PENGETAHUAN?
PENGETAHUAN?
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan
yang tercanggih.
yang tercanggih.
Dengan akalnya manusia mampu.
Dengan akalnya manusia mampu.
berpikir, dengan pikirannya memperoleh
berpikir, dengan pikirannya memperoleh
pengetahuan, dengan pengetahuannya
pengetahuan, dengan pengetahuannya
manusia memiliki ilmu, dengan ilmunya
manusia memiliki ilmu, dengan ilmunya
manusia mampu berpikir rasional, logis
manusia mampu berpikir rasional, logis
dan sistematis.
54 54
JADI PENGETAHUAN LAHIR SEJAK
JADI PENGETAHUAN LAHIR SEJAK
MANUSIA ITU ADA
MANUSIA ITU ADA
SEJAK MANUSIA BERPIKIR
SEJAK MANUSIA BERPIKIR
SEJAK MANUSIA BERINTERAKSI
SEJAK MANUSIA BERINTERAKSI
BAGAIMANA HUBUNGAN (ILMU
BAGAIMANA HUBUNGAN (ILMU
PENGETAHUAN DENGAN FILSAFAT?
PENGETAHUAN DENGAN FILSAFAT?
Pengetahuan bagian dari kajian filsafat ilmu,
Pengetahuan bagian dari kajian filsafat ilmu,
pengetahuan lahir sejak adanya peradaban
pengetahuan lahir sejak adanya peradaban
manusia dan berkembang pesat sesuai
manusia dan berkembang pesat sesuai
dengan budayanya.
dengan budayanya.
Pengetahuan lahir dari aktivitas
Pengetahuan lahir dari aktivitas
Aktivitas memerlukan metode
Aktivitas memerlukan metode
Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.
Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.
56 56
lanjutan
lanjutan
Aktivitas memerlukan metode
Aktivitas memerlukan metode
Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.
Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.
Ilmu dan pengetahuan tidak bisa
Ilmu dan pengetahuan tidak bisa
AKTIVITAS
PENGETAHUAN
METODE
ILMU
SIKLUS ILMU
58 58
PENGERTIAN ILMU
PENGERTIAN ILMU
SEBAGAI PENGETAHUAN
SEBAGAI PENGETAHUAN
Dari segi maknanya pengertian ilmu
Dari segi maknanya pengertian ilmu
sekurang-kurangnya merujuk tiga hal:
sekurang-kurangnya merujuk tiga hal:
Pengetahuan
Pengetahuan
Aktivitas
Aktivitas
Pengertian Umum
Pengertian Umum
Ilmu adalah sesuatu kumpulan
Ilmu adalah sesuatu kumpulan
yang sistematis dari pengetahuan.
yang sistematis dari pengetahuan.
Ilmu berarti semua pengetahuan
Ilmu berarti semua pengetahuan
yang dihimpun dengan perantara
yang dihimpun dengan perantara
60 60
lanjutan
lanjutan
Menurut Norman Campbell :
Menurut Norman Campbell :
Ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuan
Ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuan
yang berguna dan praktis dan suatu
yang berguna dan praktis dan suatu
metode untuk memperoleh pengetahuan
metode untuk memperoleh pengetahuan
Ilmu tidak bersangkutan dengan
Ilmu tidak bersangkutan dengan
kehidupan praktis dan tidak dapat
kehidupan praktis dan tidak dapat
mempengaruhinya kecuali dalam cara
mempengaruhinya kecuali dalam cara
yang paling tak langsung, baik kebaikan
yang paling tak langsung, baik kebaikan
atau keburukan.
SIMPULAN
SIMPULAN
Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang
Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang
rasional dan kognitif dengan berbagai metode
rasional dan kognitif dengan berbagai metode
berupa aneka prosedur dan tata langkah
berupa aneka prosedur dan tata langkah
sehingga menghasilkan kumpulan
sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai
pengetahuan yang sistematis mengenai
gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau
gejala kealaman, kemasyarakatan atau
keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran,
keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran,
memperoleh pemahaman, memberikan
memperoleh pemahaman, memberikan
penjelasan, ataupun melakukan penerapan.
62 62
LANJUTAN
LANJUTAN
ILMU SEBAGAI RANGKAIAN AKTIVITAS
ILMU SEBAGAI RANGKAIAN AKTIVITAS
MANUSIA:
MANUSIA:
1.
1.
Rasional: proses pemikiran yang
Rasional: proses pemikiran yang
berpegang pada kaidah-kaidah logika
berpegang pada kaidah-kaidah logika
2.
2.
Kognitif : proses mengetahui dan
Kognitif : proses mengetahui dan
memperoleh pengetahuan
memperoleh pengetahuan
lanjutan
lanjutan
1.
1.
Teologis:
Teologis:
mencapai kebenaran memperoleh
mencapai kebenaran memperoleh
pemahaman
pemahaman
Memberi penjelasan
Memberi penjelasan
Meakukan penerapan dengan peramalan
Meakukan penerapan dengan peramalan
atau pengendalian
64 64
ILMU SEBAGAI METODE
ILMU SEBAGAI METODE
ILMIAH
ILMIAH
ANALISIS
ANALISIS
(analysis)
(analysis)
PEMERIAN
PEMERIAN
(description)
(description)
Pengelompokan
Pengelompokan
Pengetahuan
Pengetahuan
Menurut Bertrand Russell, pengetahuan
Menurut Bertrand Russell, pengetahuan
dibedakan menjadi 2:
dibedakan menjadi 2:
1. Pengetahuan mengenai fakta-fakta
1. Pengetahuan mengenai fakta-fakta
(knowledge of facts)
(knowledge of facts)
2. Pengetahuan mengenai hubungan
2. Pengetahuan mengenai hubungan
umum antara fakta
66 66
Ledger Wood membagi
Ledger Wood membagi
pengetahuan menjadi:
pengetahuan menjadi:
1.Non inferential Apprehension
1.Non inferential Apprehension
;
;
pengetahuan nonpenyimpulan yang
pengetahuan nonpenyimpulan yang
merupakan pengenalan terhadap
merupakan pengenalan terhadap
Bentuknya:
Bentuknya:
Perception ;pengenalan objek diluar diri
Perception ;pengenalan objek diluar diri
seseorang
seseorang
Introspection; pengenalan terhadap
Introspection; pengenalan terhadap
dirinya sendiri dengan segenap
dirinya sendiri dengan segenap
kemampuan,
kemampuan,
pikiran kehendak, dan
pikiran kehendak, dan
perasaan
68 68
Lanjutan
Lanjutan
2. Inferential Knowledge, meliputi;
2. Inferential Knowledge, meliputi;
Knowledge of other selves;
Knowledge of other selves;
pengetahuan
pengetahuan
mengenai diri orang lain.
mengenai diri orang lain.
Historical knowledge;
Historical knowledge;
pengetahuan
pengetahuan
menyangkut masa lampau.
menyangkut masa lampau.
Scientific knowledge;
Scientific knowledge;
pengetahuan
pengetahuan
ilmiah.
George Klubertanz
George Klubertanz
Pengetahuan langsung berdasarkan
Pengetahuan langsung berdasarkan
pengenalannya terhadap objek-objek
pengenalannya terhadap objek-objek
pengalaman.
pengalaman.
Pengetahuan kemanusian
Pengetahuan kemanusian
(humanistic
(humanistic
knowledge)
knowledge)
yang diperoleh karena mempelajari
yang diperoleh karena mempelajari
Pengetahuan Ilmiah
Pengetahuan Ilmiah
(scientific knowledge)
(scientific knowledge)
berdasarkan azas-azas yang cocok dan dapat
berdasarkan azas-azas yang cocok dan dapat
membuktikan kesimpulannya kebenaran.
70 70
lanjutan
lanjutan
Pengetahuan Ilmiah
Pengetahuan Ilmiah
(scientific
(scientific
knowledge)
knowledge)
berdasarkan azas-azas
berdasarkan azas-azas
yang cocok dan dapat
yang cocok dan dapat
membuktikan kesimpulannya
membuktikan kesimpulannya
HAKIKAT PENGETAHUAN
HAKIKAT PENGETAHUAN
Darimanakah hakikat pengetahuan itu?
Darimanakah hakikat pengetahuan itu?
1.
1.
Realisme;
Realisme;
pengetahuan manusia riil
pengetahuan manusia riil
adanya dari kehidupan.
adanya dari kehidupan.
2.
2.
Idealisme;
Idealisme;
pengetahuan tidak terdapat
pengetahuan tidak terdapat
dalam dunia riil melainkan hanya dalam
dalam dunia riil melainkan hanya dalam
dunia konsep ideal atau dunia ide-ide.
72 72
Dari manakah sumber
Dari manakah sumber
pengetahuan manusia?
pengetahuan manusia?
1.
1.
Rasionalisme;
Rasionalisme;
sumber pengetahuan
sumber pengetahuan
berasal dari rasio (akal) manusia.
berasal dari rasio (akal) manusia.
2.
2.
Empirisme;
Empirisme;
sumber pengetahuan
sumber pengetahuan
adalah indra manusia (empiri)
adalah indra manusia (empiri)
3.
3.
Kritisisme/transidentalisme;
Kritisisme/transidentalisme;
pengetahuan manusia bersumber dari
pengetahuan manusia bersumber dari
luar diri manusia, yaitu Tuhan.
PENGETAHUAN SEBAGAI DASAR
PENGETAHUAN SEBAGAI DASAR
TEORITIS
TEORITIS
YANG MELAHIRKAN
YANG MELAHIRKAN
PENGETAHUAN ILMIAH
PENGETAHUAN ILMIAH
CAKUPAN PENGETAHUAN ILMIAH:
CAKUPAN PENGETAHUAN ILMIAH:
1. Jenis sasaran
1. Jenis sasaran
2. Bentuk-bentuk pernyataan
2. Bentuk-bentuk pernyataan
3. Ragam-ragam proposisi
3. Ragam-ragam proposisi
4. Ciri-ciri pokok
4. Ciri-ciri pokok
74 74
Lanjutan
Lanjutan
Jenis sasaran Pengetahuan Ilmiah:
Jenis sasaran Pengetahuan Ilmiah:
Objek material; fenomena di dunia
Objek material; fenomena di dunia
ini yang ditelaah oleh ilmu
ini yang ditelaah oleh ilmu
Objek formal; pusat perhatian
Objek formal; pusat perhatian
penelaahan ilmuwan terhadap
penelaahan ilmuwan terhadap
lanjutan
lanjutan
OBJEK MATERIAL PENGETAHUAN ILMIAH
OBJEK MATERIAL PENGETAHUAN ILMIAH
DIKELOMPOKAN MENJADI 6:
DIKELOMPOKAN MENJADI 6:
IDE ABSTRAK
IDE ABSTRAK
BENDA FISIK
BENDA FISIK
JASAD HIDUP
JASAD HIDUP
GEJALA ROHANI
GEJALA ROHANI
76 76
OBJEK MATERIAL
OBJEK MATERIAL
KONSEP GUNUNG MERAPI, BURUNG,
KONSEP GUNUNG MERAPI, BURUNG,
INGATAN DST
INGATAN DST
DITELAAH BERDASARKAN OBJEK FORMAL
TELAAH OBJEK FORMAL
TELAAH OBJEK FORMAL
MANUSIA
MANUSIA
BIOLOGI
BIOLOGI
PSIKOLOGI
PSIKOLOGI
FILSAFAT KODRATI
FILSAFAT KODRATI
OBJEK TELAAH
OBJEK TELAAH
FORMAL
78 78
SEPERTI APA BENTUK
SEPERTI APA BENTUK
PENGETAHUAN ILMIAH
PENGETAHUAN ILMIAH
ITU?
ITU?
1.
1.
DESKRIPTIF
DESKRIPTIF
2.
2.
PRESKRIPSI
PRESKRIPSI
•
ANATOMI
ANATOMI
•
GEOGRAFI
GEOGRAFI
•
UKURAN
UKURAN
•
AZAS-AZAS
AZAS-AZAS
•
PETUNJUK
PETUNJUK
LANJUTAN
LANJUTAN
3. EKSPOSISI POLA
3. EKSPOSISI POLA
SOSIOLOGI
SOSIOLOGI
POLA-POLA
POLA-POLA
BUDAYA
BUDAYA
ANTROPOLOGI
ANTROPOLOGI
PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN
BUDAYA
80 80
LANJUTAN
LANJUTAN
4.
4.
REKONTRUKSI
REKONTRUKSI
HISTORIS
HISTORIS
HISTORIOGRAFI
HISTORIOGRAFI
PURBAKALA
PURBAKALA
PROPOSISI ILMU
PROPOSISI ILMU
PENGETAHUAN
PENGETAHUAN
1. AZAS ILMIAH
1. AZAS ILMIAH
MENGANDUNG
MENGANDUNG
KEBENARAN UMUM
KEBENARAN UMUM
BERDASARKAN
BERDASARKAN
FAKTA YANG
FAKTA YANG
TELAH DIAMATI
TELAH DIAMATI
82 82
LANJUTAN
LANJUTAN
2. KAIDAH ILMIAH
2. KAIDAH ILMIAH
Mengungkapkan
Mengungkapkan
keajegan atau hubungan
keajegan atau hubungan
tertib yang dapat
tertib yang dapat
diperiksa kebenarannya
diperiksa kebenarannya
diantara fenomena
diantara fenomena
secara umum berlaku
secara umum berlaku
pula untuk berbagai
pula untuk berbagai
fenomena yang sejenis.
fenomena yang sejenis.
LANJUTAN
LANJUTAN
3. TEORI ILMIAH
3. TEORI ILMIAH
Kemampuan
Kemampuan
proposisi yang
proposisi yang
saling berkaitan
saling berkaitan
secara logis untuk
secara logis untuk
memberi penjelasan
memberi penjelasan
mengenai
mengenai
sejumlah fenomena.
sejumlah fenomena.
Teori Darwin
Teori Darwin
Kau lahir dariku Kau lahir dariku
84 84
lanjutan
lanjutan
Teori; sekumpulam proposisi yang
Teori; sekumpulam proposisi yang
mencakup konsep-konsep tertentu
mencakup konsep-konsep tertentu
APA MANFAAT DAN PERANAN
APA MANFAAT DAN PERANAN
TEORI?
TEORI?
Mensistematiskan dan menyususn data
Mensistematiskan dan menyususn data
maupun pemikiran tentang data sehingga
maupun pemikiran tentang data sehingga
tercapai pertalian yang logis diantara
tercapai pertalian yang logis diantara
aneka data yang semula kacau balau.
aneka data yang semula kacau balau.
Jadi teori berfungsi sebagai kerangka,
Jadi teori berfungsi sebagai kerangka,
pedoman, bagan sistematisasi atau
pedoman, bagan sistematisasi atau
sistem acuan.
86 86
lanjutan
lanjutan
Memberikan skema atau rencana
Memberikan skema atau rencana
sementara mengenai medan yang
sementara mengenai medan yang
semula belum dipetakan sehingga
semula belum dipetakan sehingga
terdapat suatu orientasi
terdapat suatu orientasi
Menunjukkan atau menyarankan arah-
Menunjukkan atau menyarankan
arah-arah untuk penyelidikan lebih lanjut.
PEMBAGIAN ILMU
PEMBAGIAN ILMU
PENGETAHUAN
PENGETAHUAN
Ilmu Pengetahuan dibedakan atas:
Ilmu Pengetahuan dibedakan atas:
1.
1.
Ilmu Pengetahuan Sosial (social science);
Ilmu Pengetahuan Sosial (social science);
membahas hubungan manusia sebagai
membahas hubungan manusia sebagai
makhluk sosial.
makhluk sosial.
a. Psikologi; ilmu pengetahuan yang
a. Psikologi; ilmu pengetahuan yang
mempelajari proses mental dan tingkah laku.
mempelajari proses mental dan tingkah laku.
b. Pendidikan; suatu perlakuan atau nproses
b. Pendidikan; suatu perlakuan atau nproses
latihan yang terarah dan sistematis meneju
latihan yang terarah dan sistematis meneju
ke suatu tujuan.
88 88
Lanjutan
Lanjutan
c.
c.
Antropologi; suatu ilmu pengetahuan yang
Antropologi; suatu ilmu pengetahuan yang
pempelajari asal-usul dan perkembangan
pempelajari asal-usul dan perkembangan
jasmani, sosial, kebudayaan serta tingkah
jasmani, sosial, kebudayaan serta tingkah
laku manusia.
laku manusia.
d. Etnologi; studi antropologi dari aspek
d. Etnologi; studi antropologi dari aspek
sistem sosio ekonomi dan pewarisan
sistem sosio ekonomi dan pewarisan
kebudayaan terutama keaslian,
kebudayaan terutama keaslian,
perkembangan dan perubuhan dalam
perkembangan dan perubuhan dalam
masyarakat primitif.
Lanjutan
Lanjutan
e. Sejarah; suatu pencataan peristiwa –
e. Sejarah; suatu pencataan peristiwa –
peristiwa yang telah terjadi pada suatu
peristiwa yang telah terjadi pada suatu
bangsa, negara atau individu.
bangsa, negara atau individu.
f. Ekonomi; ilmu penghetahuan yang
f. Ekonomi; ilmu penghetahuan yang
berhubungan dengan produksi, tukar
berhubungan dengan produksi, tukar
menukar barang produksi, pengelolaan
menukar barang produksi, pengelolaan
dalam lingkup rumah tangga,
dalam lingkup rumah tangga,
perusahaan atau negara.
90 90
Lanjutan
Lanjutan
g. Sosiologi; suatu studi tingkah laku sosial,
g. Sosiologi; suatu studi tingkah laku sosial,
terutama asal-usul organisasi, institusi dan
terutama asal-usul organisasi, institusi dan
perkembangan masyarakat manusia.
perkembangan masyarakat manusia.
2. Ilmu Pengetahuan Alam; yang membahas
2. Ilmu Pengetahuan Alam; yang membahas
alam semesta dengan segala isinya, ilmu ini
alam semesta dengan segala isinya, ilmu ini
terbagi atas:
terbagi atas:
a. Fisika (physics); suatu kajian tentang benda
a. Fisika (physics); suatu kajian tentang benda
mati dari aspek wujud dengan perubahan yang
mati dari aspek wujud dengan perubahan yang
bersifat sementara.
lanjutan
lanjutan
b.
b.
Kimia (chemistry); mempelajari benda hidup
Kimia (chemistry); mempelajari benda hidup
dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan
dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan
perubahan-perubahan yang bersifat tetap;
perubahan-perubahan yang bersifat tetap;
Kimia secara garis besar dibagi menjadi:
Kimia secara garis besar dibagi menjadi:
Kimia anorganik
Kimia anorganik
Kimia organik
Kimia organik
c. Biologi (biological science); ilmu pengetahuan
c. Biologi (biological science); ilmu pengetahuan
yang mempelajari makhluk hidup dan
yang mempelajari makhluk hidup dan
92 92