• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATA KULIAH FILSAFAT ILMU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MATA KULIAH FILSAFAT ILMU"

Copied!
214
0
0

Teks penuh

(1)

MATA KULIAH

MATA KULIAH

(2)

2 2

MENGAPA HARUS BELAJAR

MENGAPA HARUS BELAJAR

FILSAFAT?

FILSAFAT?

Untuk mengetahui sejak kapan

Untuk mengetahui sejak kapan

munculnya ilmu pengetahuan

munculnya ilmu pengetahuan

Agar mampu berpikir sistematis, kritis

Agar mampu berpikir sistematis, kritis

untuk memperoleh kebenaran.

(3)

PENGERTIAN FILSAFAT

PENGERTIAN FILSAFAT

1.

1.

Dari sisi kebahasaan

Dari sisi kebahasaan

Kata filsafat berasal dari bahasa

Kata filsafat berasal dari bahasa

Yunani, yaitu philosophia. Philo=

Yunani, yaitu philosophia. Philo=

cinta

cinta

Sophia=

Sophia=

kebijaksanaan/kebenaran. Jadi

kebijaksanaan/kebenaran. Jadi

philosophia adalah orang yang

philosophia adalah orang yang

mencintai kebenaran, sehingga

mencintai kebenaran, sehingga

(4)

4 4

lanjutan

lanjutan

Kata philosophia ditransformasikan ke

Kata philosophia ditransformasikan ke

berbagai bahasa. Dalam bahsa arab

berbagai bahasa. Dalam bahsa arab

disebut

disebut

falsafah

falsafah

. Dalam bahsa

. Dalam bahsa

Indonesia disebut

Indonesia disebut

falsafat/filsafat

falsafat/filsafat

.

.

Dalam bahsa Belanda dan Jerman

Dalam bahsa Belanda dan Jerman

disebut

(5)

lanjutan

lanjutan

Dari sisi filsafat sebagai ilmu

Dari sisi filsafat sebagai ilmu

Plato, fisuf besar Yunani mengatakan,

Plato, fisuf besar Yunani mengatakan,

filsafat adalah ilmu pengetahuan yang

filsafat adalah ilmu pengetahuan yang

berusaha mencapai kebenaran yang asli,

berusaha mencapai kebenaran yang asli,

karena kebenaran mutlak di tangan

karena kebenaran mutlak di tangan

Tuhan

Tuhan

. Atau dengan singkat dikatakan

. Atau dengan singkat dikatakan

(6)

6 6

lanjutan

lanjutan

Aristoteles, murid Plato mengatakan,

Aristoteles, murid Plato mengatakan,

filsafat adalah ilmu pengetahuan yang

filsafat adalah ilmu pengetahuan yang

meliputi kebenaran yang terkandung di

meliputi kebenaran yang terkandung di

dalamnya ilmu matafisika, logika,

dalamnya ilmu matafisika, logika,

retorika, politik, sosial budaya dan

retorika, politik, sosial budaya dan

estetika.

(7)

Alfarabi, Filsuf besar muslim dengan

Alfarabi, Filsuf besar muslim dengan

gelar Aristoteles ke 2, mengatakan

gelar Aristoteles ke 2, mengatakan

Filsafat adalah pengetahuann tentang

Filsafat adalah pengetahuann tentang

yang ada menurut hakikatnya yang

yang ada menurut hakikatnya yang

sebenarnya

(8)

8 8

lanjutan

lanjutan

Immanuel Kant, Filsuf barat dengan

Immanuel Kant, Filsuf barat dengan

gelar raksasa pemikir Eropa,

gelar raksasa pemikir Eropa,

mengatakan filsafat adalah ilmu

mengatakan filsafat adalah ilmu

pokok dan pangkal segala

pokok dan pangkal segala

pengetahuan yang mencakup di

pengetahuan yang mencakup di

dalamnya empat persoalan:

dalamnya empat persoalan:

(9)

lanjutan

lanjutan

1. apa dapat kita ketahui, dijawab oleh

1. apa dapat kita ketahui, dijawab oleh

metafisika

metafisika

2. apa yang boleh kita kerjakan,

2. apa yang boleh kita kerjakan,

dijawab oleh etika

dijawab oleh etika

3. apa yang dinamakan manusia,

3. apa yang dinamakan manusia,

dijawab oleh antropologi.

dijawab oleh antropologi.

4. sampai dimana harapan kita,

4. sampai dimana harapan kita,

dijawab oleh agama.

(10)

10 10

lanjutan

lanjutan

Hasbullah Bakry,

Hasbullah Bakry,

filsafat adalah ilmu

filsafat adalah ilmu

yang menyelidiki segala sesuatu dengan

yang menyelidiki segala sesuatu dengan

mendalam mengenai Ketuhanan, alam

mendalam mengenai Ketuhanan, alam

semesta, dan manusia sehingga dapat

semesta, dan manusia sehingga dapat

melahirkan pengetahuan tentang

melahirkan pengetahuan tentang

bagaimana hakikatnya sejauh yang

bagaimana hakikatnya sejauh yang

(11)

lanjutan

lanjutan

3. Filsafat dari sisi benda

3. Filsafat dari sisi benda

Titus dkk, mengajukan dua pengertian

Titus dkk, mengajukan dua pengertian

filsafat.

filsafat.

- filsafat adalah sekumpulan problem-

- filsafat adalah sekumpulan problem-

problem yang langsung dan mendapat

problem yang langsung dan mendapat

perhatian dari manusia yang dicarikan

perhatian dari manusia yang dicarikan

jawabannya oleh ahli filsafat.

(12)

12 12

lanjutan

lanjutan

Filsafat adalah sekumpulan

Filsafat adalah sekumpulan

sikap dan kepercayaan

sikap dan kepercayaan

terhapadap kehidupan dan alam

terhapadap kehidupan dan alam

yang biasanya diterima secara

yang biasanya diterima secara

tidak

(13)

lanjutan

lanjutan

4. Filsafat sebagai suatu aktifitas

4. Filsafat sebagai suatu aktifitas

Filsafat adalah sebagai suatu proses berpikir

Filsafat adalah sebagai suatu proses berpikir

untuk memperoleh jawaban-jawaban dari

untuk memperoleh jawaban-jawaban dari

berbagai problem.

berbagai problem.

Titus dkk, memberikan 3 pengertian filsafat sbg

Titus dkk, memberikan 3 pengertian filsafat sbg

aktifitas:

aktifitas:

- Filsafat adlah suatu proses kritik atau pemikiran

- Filsafat adlah suatu proses kritik atau pemikiran

terhadap kepercayaan diri dari sikap yang

terhadap kepercayaan diri dari sikap yang

sangat kita junjung tinggi.

(14)

14 14

lanjutan

lanjutan

-

Filsafat adalah sebagai analisi logis dari

Filsafat adalah sebagai analisi logis dari

bahasa serta penjelasan tentang arti kata

bahasa serta penjelasan tentang arti kata

dan konsep.

dan konsep.

-

Filsafat adalah suatu usaha untuk

Filsafat adalah suatu usaha untuk

memperoleh gambaran keseluruhan

(15)

BERDASARKAN KONSEP DAN TEORI

BERDASARKAN KONSEP DAN TEORI

TERSEBUT PROSES BERFILSAFAT

TERSEBUT PROSES BERFILSAFAT

TERSEBUT MELALUI EMPAT TAHAP

TERSEBUT MELALUI EMPAT TAHAP

1.

1.

LOGIS, yaitu berpikir dengan menggunakan

LOGIS, yaitu berpikir dengan menggunakan

logika (undang-undang berpikir) yaitu melalui

logika (undang-undang berpikir) yaitu melalui

tiga tahap;

tiga tahap;

pemahaman, keputusan dan

pemahaman, keputusan dan

argumentasi

argumentasi

contoh;:

contoh;:

-

Alam berubah-ubah (premis minor)

Alam berubah-ubah (premis minor)

(16)

16 16

lanjutan

lanjutan

2. SISTEMATIS, yaitu berpikir melalui alur yang

2. SISTEMATIS, yaitu berpikir melalui alur yang

sistemik sehingga ditemukan adanya koheren

sistemik sehingga ditemukan adanya koheren

(saling runtut), diantara satu pertanyaan

(saling runtut), diantara satu pertanyaan

dengan pertanyaan lainnya.

dengan pertanyaan lainnya.

3. RADIKAL, berpikir sampai kepada akar

3. RADIKAL, berpikir sampai kepada akar

masalah.

masalah.

4. UNIVERSAL, berpikir secara umum bukan

4. UNIVERSAL, berpikir secara umum bukan

khusus. Disini perbedaannya

khusus. Disini perbedaannya

ilmu berpikir

ilmu berpikir

(17)

SEJARAH TIMBULNYA

SEJARAH TIMBULNYA

FILSAFAT

FILSAFAT

KAPAN MUNCULNYA FILSAFAT?

KAPAN MUNCULNYA FILSAFAT?

Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejak

Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejak

adanya pembicaraan manusia. Maka sejarah

adanya pembicaraan manusia. Maka sejarah

lahirnya filsafat dimana-mana Yunani, India,

lahirnya filsafat dimana-mana Yunani, India,

Persia. Karena filsafat memiliki kualifikasi

Persia. Karena filsafat memiliki kualifikasi

tertentu, maka lahirnya filsafat diidentikan

tertentu, maka lahirnya filsafat diidentikan

dengan Yunani. Hal ini sesuai dengan karakter

dengan Yunani. Hal ini sesuai dengan karakter

orang yunani ialah

(18)

18 18

APA YANG MENYEBABKAN

APA YANG MENYEBABKAN

LAHIRNYA FILSAFAT?

LAHIRNYA FILSAFAT?

1.

1.

PERTENTANGAN ANTARA MITOS DAN

PERTENTANGAN ANTARA MITOS DAN

LOGOS

LOGOS

Dikalangan masyarakat Yunani dikenal

Dikalangan masyarakat Yunani dikenal

adanya mitos, sebagai suatu keyakinan lama

adanya mitos, sebagai suatu keyakinan lama

yang berkembang dengan pesat misalnya

yang berkembang dengan pesat misalnya

mite kosmologi yang melukiskan kejadian

mite kosmologi yang melukiskan kejadian

alam.

alam.

Lama-lama mitos hilang dikalahkan

Lama-lama mitos hilang dikalahkan

oleh logos, maka

oleh logos, maka

logos penyebab pertama

logos penyebab pertama

lahirnya filsafat.

(19)

lanjutan

lanjutan

2. RASA INGIN TAHU

2. RASA INGIN TAHU

Karena mite hanya bersifat dongeng

Karena mite hanya bersifat dongeng

belaka, maka orang mulai berpikir

belaka, maka orang mulai berpikir

rasional, untuk mencari jawaban-jawaban

rasional, untuk mencari jawaban-jawaban

yang logis. Keingintahuan terhadap alam

yang logis. Keingintahuan terhadap alam

semesta, keingintahuan terhadap

semesta, keingintahuan terhadap

penciptanya dsb.

(20)

20 20

lanjutan

lanjutan

3. RASA KAGUM

3. RASA KAGUM

Menurut Plato, filsafat lahir adanya

Menurut Plato, filsafat lahir adanya

kekaguman manusia tentang dunia dan

kekaguman manusia tentang dunia dan

lingkungannya. Para filsuf atas

lingkungannya. Para filsuf atas

kekagumannya mencoba merumuskan

kekagumannya mencoba merumuskan

asal mula alam semesta.

asal mula alam semesta.

Thales

Thales

bapak filsafat Yunani, mengatakan

bapak filsafat Yunani, mengatakan

alam semesta

(21)

lanjutan

lanjutan

Anaximandros

Anaximandros

, alam berasal dari

, alam berasal dari

apairon (api)

apairon (api)

Democrios,

Democrios,

alam berasal

alam berasal

dari atom

dari atom

Empedokles,

Empedokles,

alam berasal

alam berasal

dari empat

dari empat

unsur; air, api, angin, tanah.

unsur; air, api, angin, tanah.

4. PERKEMBANGAN KESUSASTRAAN

4. PERKEMBANGAN KESUSASTRAAN

Faktor lain yang menyebakan lahirnya

Faktor lain yang menyebakan lahirnya

filsafat adalah kesusastraan.

(22)

22 22

KARAKTERISTIK FILSAFAT

KARAKTERISTIK FILSAFAT

1.

1.

SKEPTISIS

SKEPTISIS

Skeptisis adalah keraguan terhadap suatu

Skeptisis adalah keraguan terhadap suatu

kebenaran sebelum mendapat argumen

kebenaran sebelum mendapat argumen

yang kuat terhadap kebenaran tersebut.

yang kuat terhadap kebenaran tersebut.

Dikelompokan;

Dikelompokan;

-bersifat Gradasi , dari ragu ke yakin

-bersifat Gradasi , dari ragu ke yakin

-bersifat degradasi, dari yakin ke ragu

-bersifat degradasi, dari yakin ke ragu

(23)

Lanjutan

Lanjutan

Sifat gradasi diungkapkan oleh RENE

Sifat gradasi diungkapkan oleh RENE

DECARTES Filsuf Prancis

DECARTES Filsuf Prancis

cagito ergo sum

cagito ergo sum

(saya berpikir maka saya ada)

(saya berpikir maka saya ada)

2.KOMUNALISME

2.KOMUNALISME

Hasil pemikiran filsafat dimiliki masyarakat

Hasil pemikiran filsafat dimiliki masyarakat

umum tidak memandang ras, kelas, ekonomi,

umum tidak memandang ras, kelas, ekonomi,

dan keyakinan. Misalnya hasil pemikiran

dan keyakinan. Misalnya hasil pemikiran

Yunani bermanfaat untuk orang Eropa, Asia

Yunani bermanfaat untuk orang Eropa, Asia

Afrika dsb.

(24)

24 24

lanjutan

lanjutan

3. DISENTERESTEDNESS

3. DISENTERESTEDNESS

YANG BERASAL DARI KATA

YANG BERASAL DARI KATA

INTEREST,

INTEREST,

yaitu suatu kegiatan filsafat yang tidak

yaitu suatu kegiatan filsafat yang tidak

dimotivasi untuk suatu kepentingan tertentu.

dimotivasi untuk suatu kepentingan tertentu.

4. UNIVERSALISME

4. UNIVERSALISME

Filsafat bersifat umum, berati filsafat adalah

Filsafat bersifat umum, berati filsafat adalah

hak seluruh umat manusia secara umum atau

hak seluruh umat manusia secara umum atau

sifatnya internasional. Semua umat manusia

sifatnya internasional. Semua umat manusia

berhak mengadakan kajian filsafat.

(25)

APA GUNANYA FILSAFAT BAGI

APA GUNANYA FILSAFAT BAGI

MANUSIA?

MANUSIA?

Filsafat mampu memberikan

Filsafat mampu memberikan

pemahaman yang menyeluruh

pemahaman yang menyeluruh

(general) terhadap suatu wujud

(general) terhadap suatu wujud

(ontologi) sekaligus memberikan

(ontologi) sekaligus memberikan

konsep kebenaran

konsep kebenaran

( justifikasi) terhadap wujud tersebut.

( justifikasi) terhadap wujud tersebut.

Dengan kebenaran manusia akan

Dengan kebenaran manusia akan

bertindak bijaksana (wesdom)

(26)

26 26

lanjutan

lanjutan

Filsafat dapat memberikan kepuasan

Filsafat dapat memberikan kepuasan

bagi filsuf/seseorang karena

bagi filsuf/seseorang karena

kemampuannya dalam

kemampuannya dalam

menggambarkan problem kehidupan

menggambarkan problem kehidupan

yang sedang dan akan dihadapi sesuai

yang sedang dan akan dihadapi sesuai

dengan leluasan pemahamannya.

dengan leluasan pemahamannya.

Plato mengatakan, berpikir dan memikirkan itu suatu

Plato mengatakan, berpikir dan memikirkan itu suatu

kenikmatan yang luar biasa dan kebahagian yang paling

kenikmatan yang luar biasa dan kebahagian yang paling

berharga.

(27)

lanjutan

lanjutan

Filsafat dapat dijadikan sebagai bahan

Filsafat dapat dijadikan sebagai bahan

pijakan untuk merubah dunia.

pijakan untuk merubah dunia.

Karl Marx mengatakan,

Karl Marx mengatakan,

filsafat tidak

filsafat tidak

hanya hanya menjelaskan pada

hanya hanya menjelaskan pada

dunia(interferd the world) melainkan juga

dunia(interferd the world) melainkan juga

(28)

28 28

PROBLEMATIKA FILSAFAT

PROBLEMATIKA FILSAFAT

Secara Umum terbagi menjadi tiga;

Secara Umum terbagi menjadi tiga;

1.

1.

ONTOLOGI, yaitu mengkaji hakikat

ONTOLOGI, yaitu mengkaji hakikat

segala sesuatu, terbagi 2:

segala sesuatu, terbagi 2:

1. Kualitas;

1. Kualitas;

- Monisme, asal lam terdiri dari satu

- Monisme, asal lam terdiri dari satu

unsur (mono=satu).

unsur (mono=satu).

Thales

Thales

dari air,

dari air,

Anaximandros

Anaximandros

dari apairon, Anaximenes

dari apairon, Anaximenes

dari udara,

(29)

lanjutan

lanjutan

-

Dualisme, yang mengatakan alam

Dualisme, yang mengatakan alam

semesta terdiri dari dua unsur yaitu

semesta terdiri dari dua unsur yaitu

materi dan roh

materi dan roh

. Tokohnya

. Tokohnya

Anaxagoras

Anaxagoras

dan

dan

Aristolteles.

Aristolteles.

-

Pluralisme, alam semesta terdiri dari

Pluralisme, alam semesta terdiri dari

empat unsur; air, angin, api, tanah.

empat unsur; air, angin, api, tanah.

Tokohnya

(30)

30 30

lanjutan

lanjutan

2. Kualitas

2. Kualitas

Pandangan ini membicarakan bagaimana

Pandangan ini membicarakan bagaimana

alam berproses, dalam kaitannya muncul 4

alam berproses, dalam kaitannya muncul 4

teori:

teori:

-Mekanisme, yang mengatakan bahwa segala

-Mekanisme, yang mengatakan bahwa segala

sesuatu berproses secara mekanik.

sesuatu berproses secara mekanik.

-Teleologi, mengatakan bahwa segala sesuatu yang

-Teleologi, mengatakan bahwa segala sesuatu yang

terjadi di alam raya berproses menuju suatu

terjadi di alam raya berproses menuju suatu

tujuan, yaitu Tuhan.

(31)

-Determinisme, kejadian di alam iniberproses

-Determinisme, kejadian di alam iniberproses

melalui suatu ketentuan yang telah

melalui suatu ketentuan yang telah

ditetapkan sebelumnya, baik oleh hukum

ditetapkan sebelumnya, baik oleh hukum

alam maupun oleh Tuhan

alam maupun oleh Tuhan

-Indeterminisme, segala kejadian di alam ini

-Indeterminisme, segala kejadian di alam ini

berlangsung secara bebas, tanpa kendali

berlangsung secara bebas, tanpa kendali

tertentu dari Tuhan atau kekuatannya.

(32)

32 32

PROBLEM FILSAFAT

PROBLEM FILSAFAT

2. EPISTEMOLOGI, membicarakan 2 hal;

2. EPISTEMOLOGI, membicarakan 2 hal;

a. Hakikat pengetahuan, muncul 2

a. Hakikat pengetahuan, muncul 2

pandangan;

pandangan;

-

-

realisme

realisme

, yaitu pengetahuan manusia riil

, yaitu pengetahuan manusia riil

adanya dalam kehidupan.

adanya dalam kehidupan.

-

-

idealisme,

idealisme,

yaitu hakikat ilmu pengetahuan

yaitu hakikat ilmu pengetahuan

tidak terdapat dalam dunia riil, melainkan

tidak terdapat dalam dunia riil, melainkan

(33)

lanjutan

lanjutan

b. Sumber Pengetahuan, muncul 3 pandangan;

b. Sumber Pengetahuan, muncul 3 pandangan;

-

rasionalisme,

rasionalisme,

mengatakan bahwa sumber

mengatakan bahwa sumber

pengetahuan muncul dari rasio (akal) manusia.

pengetahuan muncul dari rasio (akal) manusia.

-

Empirisme,

Empirisme,

sumber pengetahuan adalah

sumber pengetahuan adalah

indera manusia.

indera manusia.

-

Kritisme,

Kritisme,

pengetahuan manusia bersumber

pengetahuan manusia bersumber

dari luar diri manusia, yaitu Tuhan.

(34)

34 34

PROBLEM FILSAFAT

PROBLEM FILSAFAT

3.

3.

AXIOLOGI, TERBAGI MENJADI 6

AXIOLOGI, TERBAGI MENJADI 6

PANDANGAN;

PANDANGAN;

a.

a.

naturalisme, yang menyatakan ukuran

naturalisme, yang menyatakan ukuran

baik buruk ialah sesuai tidaknya

baik buruk ialah sesuai tidaknya

perbuatan tersebut sesuai dengan

perbuatan tersebut sesuai dengan

fitrah (natura) manusia.

fitrah (natura) manusia.

b.

b.

Hedonisme, yang menyatakan bahwa

Hedonisme, yang menyatakan bahwa

ukuran baik buruk ialah sejauh mana

ukuran baik buruk ialah sejauh mana

suatu perbuatan mendatangkan

suatu perbuatan mendatangkan

kenikmatan (hedone) bagi manusia.

(35)

lanjutan

lanjutan

a.

a.

Vitalisme, ukuran baik buruk

Vitalisme, ukuran baik buruk

ditentukan oleh sejauh mana suatu

ditentukan oleh sejauh mana suatu

perbuatan tersebut dapat mendorong

perbuatan tersebut dapat mendorong

manusia untuk hidup lebih maju.

manusia untuk hidup lebih maju.

b.

b.

Ultitarianisme, Ukuran baik buruk

Ultitarianisme, Ukuran baik buruk

ditentukan oleh ada tidaknya suatu

ditentukan oleh ada tidaknya suatu

perbuatan mendatangkan manfaat

perbuatan mendatangkan manfaat

(36)

36 36

lanjutan

lanjutan

e. Idealisme, ukuran baik buruk ditentukan oleh

e. Idealisme, ukuran baik buruk ditentukan oleh

sesuai tidaknya sesuatu perbuatan dengan

sesuai tidaknya sesuatu perbuatan dengan

konsep ideal (rancang bangun) pikiran

konsep ideal (rancang bangun) pikiran

manusia.

manusia.

f. Teologis, baik buruknya suatu perbuatan

f. Teologis, baik buruknya suatu perbuatan

ditentukan oleh sesuai tidaknya suatu

ditentukan oleh sesuai tidaknya suatu

perbuatan dengan ketentuan agama

perbuatan dengan ketentuan agama

(teos=Tuhan, agama)

(teos=Tuhan, agama)

(37)

lanjutan

lanjutan

Berdasarkan uraian problematika di

Berdasarkan uraian problematika di

atas kebenaran itu bersifat relatif

atas kebenaran itu bersifat relatif

tergantung pada latar belakang

tergantung pada latar belakang

pendidikan, sosial, budaya, agama

pendidikan, sosial, budaya, agama

dan sebagainya.

(38)

38 38

BAGAIMANA HUBUNGAN

BAGAIMANA HUBUNGAN

ILMU, FILSAFAT, DAN

ILMU, FILSAFAT, DAN

AGAMA

AGAMA

Ilmu adalah sistem dari berbagai

Ilmu adalah sistem dari berbagai

pengetahuan yang masing-masing

pengetahuan yang masing-masing

mengenai suatu pengalaman tertentu

mengenai suatu pengalaman tertentu

yang disusun melalui sistem tertentu,

yang disusun melalui sistem tertentu,

sehingga menjadi suatu kesatuan.

sehingga menjadi suatu kesatuan.

Menuurut Harsojo, ilmu terdiri dari tiga

Menuurut Harsojo, ilmu terdiri dari tiga

kesimpulan, yaitu;

(39)

lanjutan

lanjutan

1.

1.

Merupakan akumulasi pengetahuan

Merupakan akumulasi pengetahuan

yang disistematikan

yang disistematikan

2.

2.

Suatu pendekatan/metode pendekatan

Suatu pendekatan/metode pendekatan

terhadap seluruh dunia empiris, yaitu

terhadap seluruh dunia empiris, yaitu

dunia yang terikat oleh faktor ruang dan

dunia yang terikat oleh faktor ruang dan

waktu, dunia yang pada prinsipnya

waktu, dunia yang pada prinsipnya

dapat diamati oleh panca indra

dapat diamati oleh panca indra

manusia, dan

(40)

40 40

lanjutan

lanjutan

1.

1.

Suatu cara yang mengijinkan

Suatu cara yang mengijinkan

kepada ahli-ahli lainnya untuk

kepada ahli-ahli lainnya untuk

(41)

lanjutan

lanjutan

Filsafat menurut Plato dan Al Faraby;

Filsafat menurut Plato dan Al Faraby;

filsafat adalah pengetahuan tentang

filsafat adalah pengetahuan tentang

segala yang ada.

segala yang ada.

AGAMA

AGAMA

Terdapat perbedaan pengertian agama

Terdapat perbedaan pengertian agama

dikalangan tokoh agama. Hal ini

dikalangan tokoh agama. Hal ini

disebabkan oleh perbedaan bidik

disebabkan oleh perbedaan bidik

(42)

42 42

lanjutan

lanjutan

Agama diartikan secara praktis, adalah

Agama diartikan secara praktis, adalah

suatu keyakinan akan adanya

suatu keyakinan akan adanya

aturan/jalan hidup

aturan/jalan hidup

(way of life)

(way of life)

yang

yang

bersumber dari suatu kekuatan yang

bersumber dari suatu kekuatan yang

absolut (Tuhan).

absolut (Tuhan).

Agama memiliki empat perangkat sbb:

Agama memiliki empat perangkat sbb:

1.

1.

Adanya pengatur (Tuhan) sebagai

Adanya pengatur (Tuhan) sebagai

kebenaran yang pertama dan terakhir.

(43)

lanjutan

lanjutan

2. adanya aturan (code hukum) yang harus

2. adanya aturan (code hukum) yang harus

dipahami yang termaktub dalam kitab

dipahami yang termaktub dalam kitab

suci dan kebenarannya bersifat ansolut.

suci dan kebenarannya bersifat ansolut.

3. Adanya seorang nabi sebagai pembawa

3. Adanya seorang nabi sebagai pembawa

aturan hukum.

aturan hukum.

4. Adanya komunitas (manusia) sebagai

4. Adanya komunitas (manusia) sebagai

pelaksana aturan yang bersumber dari

pelaksana aturan yang bersumber dari

Tuhan.

(44)

44 44

HUBUNGAN ILMU,

HUBUNGAN ILMU,

FILSAFAT DAN AGAMA

FILSAFAT DAN AGAMA

ILMU, mencari kebenaran dengan cara

ILMU, mencari kebenaran dengan cara

penyelidikan (riset) sesuai dengan

penyelidikan (riset) sesuai dengan

eksistensinya yang berhubungan

eksistensinya yang berhubungan

dengan alam empiris.Dalam penyelidikan

dengan alam empiris.Dalam penyelidikan

ilmu selalu mencari hukum

ilmu selalu mencari hukum

sebab akibat.

sebab akibat.

Sebagai hukum sebab akibat maka

Sebagai hukum sebab akibat maka

kebenaranya pasti ada.

kebenaranya pasti ada.

(45)

lanjutan

lanjutan

ILSAFAT, karena selalu berhadapan

ILSAFAT, karena selalu berhadapan

denga alam empiris, (metafisika, ghaib)

denga alam empiris, (metafisika, ghaib)

maka ia komit dengan organon (alatnya)

maka ia komit dengan organon (alatnya)

yaitu logika. Cara kerjanya selalu diawali

yaitu logika. Cara kerjanya selalu diawali

dengan pertanyaan apa…. Berpikir logis,

dengan pertanyaan apa…. Berpikir logis,

sistematis, radikal, dan universal.

(46)

46 46

lanjutan

lanjutan

AGAMA, menemukan konsep

AGAMA, menemukan konsep

kebenaran bersumber pada wahyu,

kebenaran bersumber pada wahyu,

kebenarannya bersifat mutlak,

kebenarannya bersifat mutlak,

absolut sebagiai kebenaran

absolut sebagiai kebenaran

(47)

Ilmu kebenarannya bersifat empiris,

Ilmu kebenarannya bersifat empiris,

filsafat kebenarannya bersifat spekulatif

filsafat kebenarannya bersifat spekulatif

(berdasrkan nalar dan logika), keduanya

(berdasrkan nalar dan logika), keduanya

bersifat nisbi. Agama kebenarannya

bersifat nisbi. Agama kebenarannya

bersifat absolut mutlak, dalam

bersifat absolut mutlak, dalam

(48)

48 48

lanjutan

lanjutan

Hubungan ilmu filsafat dan agama, Albert

Hubungan ilmu filsafat dan agama, Albert

Einstein menagatakan dengan singkat’

Einstein menagatakan dengan singkat’

science with out is blind, religion with out

science with out is blind, religion with out

science is blame” Ilmu tanpa agama

science is blame” Ilmu tanpa agama

buta, agama tanpa ilmu lumpuh.

(49)

BAGAIMANAKAH

BAGAIMANAKAH

KATEGORI MANUSIA ITU?

KATEGORI MANUSIA ITU?

1.

1.

MANUSIA ADA YANG TIDAK TAHU DALAM

MANUSIA ADA YANG TIDAK TAHU DALAM

KETIDAKAHUANNYA

KETIDAKAHUANNYA

2.

2.

MANUSIA TIDAK TAHU DALAM

MANUSIA TIDAK TAHU DALAM

KETAHUANNYA

KETAHUANNYA

3.

3.

MANUSIA TAHU AKAN

MANUSIA TAHU AKAN

KETIDAKTAHUANNYA

KETIDAKTAHUANNYA

4.

4.

MANUSIA TAHU AKAN KETAHUANNYA

MANUSIA TAHU AKAN KETAHUANNYA

(50)

50 50

Manusia adalah akhluk ciptaan Tuhan yang

Manusia adalah akhluk ciptaan Tuhan yang

tercanggih. Memiliki banyak kelebihan

tercanggih. Memiliki banyak kelebihan

dibanding dengan makhluk lain terutama

dibanding dengan makhluk lain terutama

akalnya.

akalnya.

Memiliki rasa ingin tahu, maka

Memiliki rasa ingin tahu, maka

diaktuakisasikan dalam bentuk bertanya.

diaktuakisasikan dalam bentuk bertanya.

Melalui rasio maka manusia memberikan

Melalui rasio maka manusia memberikan

jawaban terhadap aneka pertanyaan

jawaban terhadap aneka pertanyaan

Manusia bertanya, manusia pula menjawab

Manusia bertanya, manusia pula menjawab

Manusialah yang benar-benar bereksistensi

Manusialah yang benar-benar bereksistensi

karena memiliki kesadaran dan otonomi

karena memiliki kesadaran dan otonomi

dirinya.

(51)

Lanjutan

Lanjutan

DENGAN KATA LAIN

DENGAN KATA LAIN

Malalui akalnya manusia mampu menyamai

Malalui akalnya manusia mampu menyamai

makhluk lain.

makhluk lain.

Burung terbang tinggi, manusia tefrbang

Burung terbang tinggi, manusia tefrbang

dengan pesawat ciptaannya.

dengan pesawat ciptaannya.

Angsa bisa berenang ke ujung pulau, manusia

Angsa bisa berenang ke ujung pulau, manusia

berenang dengan kapal Feri ciptaannya.

berenang dengan kapal Feri ciptaannya.

Ikan mampu menembus dasar lautan, manusia

Ikan mampu menembus dasar lautan, manusia

menembus lautan dengan kapal selam

menembus lautan dengan kapal selam

ciptaannya.

(52)

52 52

APAKAH SETIAP MANUSIA MAMPU

APAKAH SETIAP MANUSIA MAMPU

BERFILSAFAT? Tidak juga.

BERFILSAFAT? Tidak juga.

Rule of the

Rule of the

game ( ada aturan mainnya)

game ( ada aturan mainnya)

Berpikir logis, sistematis, radikal, dan

Berpikir logis, sistematis, radikal, dan

universal.

universal.

Dengan mengindahkan ke empat aturan

Dengan mengindahkan ke empat aturan

main tersebut, maka Anda bisa menjadi

main tersebut, maka Anda bisa menjadi

seorang filsuf

(53)

LAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN

LAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN

SEJAK KAPAN LAHIRNYA ILMU

SEJAK KAPAN LAHIRNYA ILMU

PENGETAHUAN?

PENGETAHUAN?

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan

yang tercanggih.

yang tercanggih.

Dengan akalnya manusia mampu.

Dengan akalnya manusia mampu.

berpikir, dengan pikirannya memperoleh

berpikir, dengan pikirannya memperoleh

pengetahuan, dengan pengetahuannya

pengetahuan, dengan pengetahuannya

manusia memiliki ilmu, dengan ilmunya

manusia memiliki ilmu, dengan ilmunya

manusia mampu berpikir rasional, logis

manusia mampu berpikir rasional, logis

dan sistematis.

(54)

54 54

JADI PENGETAHUAN LAHIR SEJAK

JADI PENGETAHUAN LAHIR SEJAK

MANUSIA ITU ADA

MANUSIA ITU ADA

SEJAK MANUSIA BERPIKIR

SEJAK MANUSIA BERPIKIR

SEJAK MANUSIA BERINTERAKSI

SEJAK MANUSIA BERINTERAKSI

(55)

BAGAIMANA HUBUNGAN (ILMU

BAGAIMANA HUBUNGAN (ILMU

PENGETAHUAN DENGAN FILSAFAT?

PENGETAHUAN DENGAN FILSAFAT?

Pengetahuan bagian dari kajian filsafat ilmu,

Pengetahuan bagian dari kajian filsafat ilmu,

pengetahuan lahir sejak adanya peradaban

pengetahuan lahir sejak adanya peradaban

manusia dan berkembang pesat sesuai

manusia dan berkembang pesat sesuai

dengan budayanya.

dengan budayanya.

Pengetahuan lahir dari aktivitas

Pengetahuan lahir dari aktivitas

Aktivitas memerlukan metode

Aktivitas memerlukan metode

Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.

Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.

(56)

56 56

lanjutan

lanjutan

Aktivitas memerlukan metode

Aktivitas memerlukan metode

Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.

Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.

Ilmu dan pengetahuan tidak bisa

Ilmu dan pengetahuan tidak bisa

(57)

AKTIVITAS

PENGETAHUAN

METODE

ILMU

SIKLUS ILMU

(58)

58 58

PENGERTIAN ILMU

PENGERTIAN ILMU

SEBAGAI PENGETAHUAN

SEBAGAI PENGETAHUAN

Dari segi maknanya pengertian ilmu

Dari segi maknanya pengertian ilmu

sekurang-kurangnya merujuk tiga hal:

sekurang-kurangnya merujuk tiga hal:

Pengetahuan

Pengetahuan

Aktivitas

Aktivitas

(59)

Pengertian Umum

Pengertian Umum

Ilmu adalah sesuatu kumpulan

Ilmu adalah sesuatu kumpulan

yang sistematis dari pengetahuan.

yang sistematis dari pengetahuan.

Ilmu berarti semua pengetahuan

Ilmu berarti semua pengetahuan

yang dihimpun dengan perantara

yang dihimpun dengan perantara

(60)

60 60

lanjutan

lanjutan

Menurut Norman Campbell :

Menurut Norman Campbell :

Ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuan

Ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuan

yang berguna dan praktis dan suatu

yang berguna dan praktis dan suatu

metode untuk memperoleh pengetahuan

metode untuk memperoleh pengetahuan

Ilmu tidak bersangkutan dengan

Ilmu tidak bersangkutan dengan

kehidupan praktis dan tidak dapat

kehidupan praktis dan tidak dapat

mempengaruhinya kecuali dalam cara

mempengaruhinya kecuali dalam cara

yang paling tak langsung, baik kebaikan

yang paling tak langsung, baik kebaikan

atau keburukan.

(61)

SIMPULAN

SIMPULAN

Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang

Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang

rasional dan kognitif dengan berbagai metode

rasional dan kognitif dengan berbagai metode

berupa aneka prosedur dan tata langkah

berupa aneka prosedur dan tata langkah

sehingga menghasilkan kumpulan

sehingga menghasilkan kumpulan

pengetahuan yang sistematis mengenai

pengetahuan yang sistematis mengenai

gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau

gejala kealaman, kemasyarakatan atau

keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran,

keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran,

memperoleh pemahaman, memberikan

memperoleh pemahaman, memberikan

penjelasan, ataupun melakukan penerapan.

(62)

62 62

LANJUTAN

LANJUTAN

ILMU SEBAGAI RANGKAIAN AKTIVITAS

ILMU SEBAGAI RANGKAIAN AKTIVITAS

MANUSIA:

MANUSIA:

1.

1.

Rasional: proses pemikiran yang

Rasional: proses pemikiran yang

berpegang pada kaidah-kaidah logika

berpegang pada kaidah-kaidah logika

2.

2.

Kognitif : proses mengetahui dan

Kognitif : proses mengetahui dan

memperoleh pengetahuan

memperoleh pengetahuan

(63)

lanjutan

lanjutan

1.

1.

Teologis:

Teologis:

mencapai kebenaran memperoleh

mencapai kebenaran memperoleh

pemahaman

pemahaman

Memberi penjelasan

Memberi penjelasan

Meakukan penerapan dengan peramalan

Meakukan penerapan dengan peramalan

atau pengendalian

(64)

64 64

ILMU SEBAGAI METODE

ILMU SEBAGAI METODE

ILMIAH

ILMIAH

ANALISIS

ANALISIS

(analysis)

(analysis)

PEMERIAN

PEMERIAN

(description)

(description)

(65)

Pengelompokan

Pengelompokan

Pengetahuan

Pengetahuan

Menurut Bertrand Russell, pengetahuan

Menurut Bertrand Russell, pengetahuan

dibedakan menjadi 2:

dibedakan menjadi 2:

1. Pengetahuan mengenai fakta-fakta

1. Pengetahuan mengenai fakta-fakta

(knowledge of facts)

(knowledge of facts)

2. Pengetahuan mengenai hubungan

2. Pengetahuan mengenai hubungan

umum antara fakta

(66)

66 66

Ledger Wood membagi

Ledger Wood membagi

pengetahuan menjadi:

pengetahuan menjadi:

1.Non inferential Apprehension

1.Non inferential Apprehension

;

;

pengetahuan nonpenyimpulan yang

pengetahuan nonpenyimpulan yang

merupakan pengenalan terhadap

merupakan pengenalan terhadap

(67)

Bentuknya:

Bentuknya:

Perception ;pengenalan objek diluar diri

Perception ;pengenalan objek diluar diri

seseorang

seseorang

Introspection; pengenalan terhadap

Introspection; pengenalan terhadap

dirinya sendiri dengan segenap

dirinya sendiri dengan segenap

kemampuan,

kemampuan,

pikiran kehendak, dan

pikiran kehendak, dan

perasaan

(68)

68 68

Lanjutan

Lanjutan

2. Inferential Knowledge, meliputi;

2. Inferential Knowledge, meliputi;

Knowledge of other selves;

Knowledge of other selves;

pengetahuan

pengetahuan

mengenai diri orang lain.

mengenai diri orang lain.

Historical knowledge;

Historical knowledge;

pengetahuan

pengetahuan

menyangkut masa lampau.

menyangkut masa lampau.

Scientific knowledge;

Scientific knowledge;

pengetahuan

pengetahuan

ilmiah.

(69)

George Klubertanz

George Klubertanz

Pengetahuan langsung berdasarkan

Pengetahuan langsung berdasarkan

pengenalannya terhadap objek-objek

pengenalannya terhadap objek-objek

pengalaman.

pengalaman.

Pengetahuan kemanusian

Pengetahuan kemanusian

(humanistic

(humanistic

knowledge)

knowledge)

yang diperoleh karena mempelajari

yang diperoleh karena mempelajari

Pengetahuan Ilmiah

Pengetahuan Ilmiah

(scientific knowledge)

(scientific knowledge)

berdasarkan azas-azas yang cocok dan dapat

berdasarkan azas-azas yang cocok dan dapat

membuktikan kesimpulannya kebenaran.

(70)

70 70

lanjutan

lanjutan

Pengetahuan Ilmiah

Pengetahuan Ilmiah

(scientific

(scientific

knowledge)

knowledge)

berdasarkan azas-azas

berdasarkan azas-azas

yang cocok dan dapat

yang cocok dan dapat

membuktikan kesimpulannya

membuktikan kesimpulannya

(71)

HAKIKAT PENGETAHUAN

HAKIKAT PENGETAHUAN

Darimanakah hakikat pengetahuan itu?

Darimanakah hakikat pengetahuan itu?

1.

1.

Realisme;

Realisme;

pengetahuan manusia riil

pengetahuan manusia riil

adanya dari kehidupan.

adanya dari kehidupan.

2.

2.

Idealisme;

Idealisme;

pengetahuan tidak terdapat

pengetahuan tidak terdapat

dalam dunia riil melainkan hanya dalam

dalam dunia riil melainkan hanya dalam

dunia konsep ideal atau dunia ide-ide.

(72)

72 72

Dari manakah sumber

Dari manakah sumber

pengetahuan manusia?

pengetahuan manusia?

1.

1.

Rasionalisme;

Rasionalisme;

sumber pengetahuan

sumber pengetahuan

berasal dari rasio (akal) manusia.

berasal dari rasio (akal) manusia.

2.

2.

Empirisme;

Empirisme;

sumber pengetahuan

sumber pengetahuan

adalah indra manusia (empiri)

adalah indra manusia (empiri)

3.

3.

Kritisisme/transidentalisme;

Kritisisme/transidentalisme;

pengetahuan manusia bersumber dari

pengetahuan manusia bersumber dari

luar diri manusia, yaitu Tuhan.

(73)

PENGETAHUAN SEBAGAI DASAR

PENGETAHUAN SEBAGAI DASAR

TEORITIS

TEORITIS

YANG MELAHIRKAN

YANG MELAHIRKAN

PENGETAHUAN ILMIAH

PENGETAHUAN ILMIAH

CAKUPAN PENGETAHUAN ILMIAH:

CAKUPAN PENGETAHUAN ILMIAH:

1. Jenis sasaran

1. Jenis sasaran

2. Bentuk-bentuk pernyataan

2. Bentuk-bentuk pernyataan

3. Ragam-ragam proposisi

3. Ragam-ragam proposisi

4. Ciri-ciri pokok

4. Ciri-ciri pokok

(74)

74 74

Lanjutan

Lanjutan

Jenis sasaran Pengetahuan Ilmiah:

Jenis sasaran Pengetahuan Ilmiah:

Objek material; fenomena di dunia

Objek material; fenomena di dunia

ini yang ditelaah oleh ilmu

ini yang ditelaah oleh ilmu

Objek formal; pusat perhatian

Objek formal; pusat perhatian

penelaahan ilmuwan terhadap

penelaahan ilmuwan terhadap

(75)

lanjutan

lanjutan

OBJEK MATERIAL PENGETAHUAN ILMIAH

OBJEK MATERIAL PENGETAHUAN ILMIAH

DIKELOMPOKAN MENJADI 6:

DIKELOMPOKAN MENJADI 6:

IDE ABSTRAK

IDE ABSTRAK

BENDA FISIK

BENDA FISIK

JASAD HIDUP

JASAD HIDUP

GEJALA ROHANI

GEJALA ROHANI

(76)

76 76

OBJEK MATERIAL

OBJEK MATERIAL

KONSEP GUNUNG MERAPI, BURUNG,

KONSEP GUNUNG MERAPI, BURUNG,

INGATAN DST

INGATAN DST

DITELAAH BERDASARKAN OBJEK FORMAL

(77)

TELAAH OBJEK FORMAL

TELAAH OBJEK FORMAL

MANUSIA

MANUSIA

BIOLOGI

BIOLOGI

PSIKOLOGI

PSIKOLOGI

FILSAFAT KODRATI

FILSAFAT KODRATI

OBJEK TELAAH

OBJEK TELAAH

FORMAL

(78)

78 78

SEPERTI APA BENTUK

SEPERTI APA BENTUK

PENGETAHUAN ILMIAH

PENGETAHUAN ILMIAH

ITU?

ITU?

1.

1.

DESKRIPTIF

DESKRIPTIF

2.

2.

PRESKRIPSI

PRESKRIPSI

ANATOMI

ANATOMI

GEOGRAFI

GEOGRAFI

UKURAN

UKURAN

AZAS-AZAS

AZAS-AZAS

PETUNJUK

PETUNJUK

(79)

LANJUTAN

LANJUTAN

3. EKSPOSISI POLA

3. EKSPOSISI POLA

SOSIOLOGI

SOSIOLOGI

POLA-POLA

POLA-POLA

BUDAYA

BUDAYA

ANTROPOLOGI

ANTROPOLOGI

PERKEMBANGAN

PERKEMBANGAN

BUDAYA

(80)

80 80

LANJUTAN

LANJUTAN

4.

4.

REKONTRUKSI

REKONTRUKSI

HISTORIS

HISTORIS

HISTORIOGRAFI

HISTORIOGRAFI

PURBAKALA

PURBAKALA

(81)

PROPOSISI ILMU

PROPOSISI ILMU

PENGETAHUAN

PENGETAHUAN

1. AZAS ILMIAH

1. AZAS ILMIAH

MENGANDUNG

MENGANDUNG

KEBENARAN UMUM

KEBENARAN UMUM

BERDASARKAN

BERDASARKAN

FAKTA YANG

FAKTA YANG

TELAH DIAMATI

TELAH DIAMATI

(82)

82 82

LANJUTAN

LANJUTAN

2. KAIDAH ILMIAH

2. KAIDAH ILMIAH

Mengungkapkan

Mengungkapkan

keajegan atau hubungan

keajegan atau hubungan

tertib yang dapat

tertib yang dapat

diperiksa kebenarannya

diperiksa kebenarannya

diantara fenomena

diantara fenomena

secara umum berlaku

secara umum berlaku

pula untuk berbagai

pula untuk berbagai

fenomena yang sejenis.

fenomena yang sejenis.

(83)

LANJUTAN

LANJUTAN

3. TEORI ILMIAH

3. TEORI ILMIAH

Kemampuan

Kemampuan

proposisi yang

proposisi yang

saling berkaitan

saling berkaitan

secara logis untuk

secara logis untuk

memberi penjelasan

memberi penjelasan

mengenai

mengenai

sejumlah fenomena.

sejumlah fenomena.

Teori Darwin

Teori Darwin

Kau lahir dariku Kau lahir dariku

(84)

84 84

lanjutan

lanjutan

Teori; sekumpulam proposisi yang

Teori; sekumpulam proposisi yang

mencakup konsep-konsep tertentu

mencakup konsep-konsep tertentu

(85)

APA MANFAAT DAN PERANAN

APA MANFAAT DAN PERANAN

TEORI?

TEORI?

Mensistematiskan dan menyususn data

Mensistematiskan dan menyususn data

maupun pemikiran tentang data sehingga

maupun pemikiran tentang data sehingga

tercapai pertalian yang logis diantara

tercapai pertalian yang logis diantara

aneka data yang semula kacau balau.

aneka data yang semula kacau balau.

Jadi teori berfungsi sebagai kerangka,

Jadi teori berfungsi sebagai kerangka,

pedoman, bagan sistematisasi atau

pedoman, bagan sistematisasi atau

sistem acuan.

(86)

86 86

lanjutan

lanjutan

Memberikan skema atau rencana

Memberikan skema atau rencana

sementara mengenai medan yang

sementara mengenai medan yang

semula belum dipetakan sehingga

semula belum dipetakan sehingga

terdapat suatu orientasi

terdapat suatu orientasi

Menunjukkan atau menyarankan arah-

Menunjukkan atau menyarankan

arah-arah untuk penyelidikan lebih lanjut.

(87)

PEMBAGIAN ILMU

PEMBAGIAN ILMU

PENGETAHUAN

PENGETAHUAN

Ilmu Pengetahuan dibedakan atas:

Ilmu Pengetahuan dibedakan atas:

1.

1.

Ilmu Pengetahuan Sosial (social science);

Ilmu Pengetahuan Sosial (social science);

membahas hubungan manusia sebagai

membahas hubungan manusia sebagai

makhluk sosial.

makhluk sosial.

a. Psikologi; ilmu pengetahuan yang

a. Psikologi; ilmu pengetahuan yang

mempelajari proses mental dan tingkah laku.

mempelajari proses mental dan tingkah laku.

b. Pendidikan; suatu perlakuan atau nproses

b. Pendidikan; suatu perlakuan atau nproses

latihan yang terarah dan sistematis meneju

latihan yang terarah dan sistematis meneju

ke suatu tujuan.

(88)

88 88

Lanjutan

Lanjutan

c.

c.

Antropologi; suatu ilmu pengetahuan yang

Antropologi; suatu ilmu pengetahuan yang

pempelajari asal-usul dan perkembangan

pempelajari asal-usul dan perkembangan

jasmani, sosial, kebudayaan serta tingkah

jasmani, sosial, kebudayaan serta tingkah

laku manusia.

laku manusia.

d. Etnologi; studi antropologi dari aspek

d. Etnologi; studi antropologi dari aspek

sistem sosio ekonomi dan pewarisan

sistem sosio ekonomi dan pewarisan

kebudayaan terutama keaslian,

kebudayaan terutama keaslian,

perkembangan dan perubuhan dalam

perkembangan dan perubuhan dalam

masyarakat primitif.

(89)

Lanjutan

Lanjutan

e. Sejarah; suatu pencataan peristiwa –

e. Sejarah; suatu pencataan peristiwa –

peristiwa yang telah terjadi pada suatu

peristiwa yang telah terjadi pada suatu

bangsa, negara atau individu.

bangsa, negara atau individu.

f. Ekonomi; ilmu penghetahuan yang

f. Ekonomi; ilmu penghetahuan yang

berhubungan dengan produksi, tukar

berhubungan dengan produksi, tukar

menukar barang produksi, pengelolaan

menukar barang produksi, pengelolaan

dalam lingkup rumah tangga,

dalam lingkup rumah tangga,

perusahaan atau negara.

(90)

90 90

Lanjutan

Lanjutan

g. Sosiologi; suatu studi tingkah laku sosial,

g. Sosiologi; suatu studi tingkah laku sosial,

terutama asal-usul organisasi, institusi dan

terutama asal-usul organisasi, institusi dan

perkembangan masyarakat manusia.

perkembangan masyarakat manusia.

2. Ilmu Pengetahuan Alam; yang membahas

2. Ilmu Pengetahuan Alam; yang membahas

alam semesta dengan segala isinya, ilmu ini

alam semesta dengan segala isinya, ilmu ini

terbagi atas:

terbagi atas:

a. Fisika (physics); suatu kajian tentang benda

a. Fisika (physics); suatu kajian tentang benda

mati dari aspek wujud dengan perubahan yang

mati dari aspek wujud dengan perubahan yang

bersifat sementara.

(91)

lanjutan

lanjutan

b.

b.

Kimia (chemistry); mempelajari benda hidup

Kimia (chemistry); mempelajari benda hidup

dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan

dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan

perubahan-perubahan yang bersifat tetap;

perubahan-perubahan yang bersifat tetap;

Kimia secara garis besar dibagi menjadi:

Kimia secara garis besar dibagi menjadi:

Kimia anorganik

Kimia anorganik

Kimia organik

Kimia organik

c. Biologi (biological science); ilmu pengetahuan

c. Biologi (biological science); ilmu pengetahuan

yang mempelajari makhluk hidup dan

yang mempelajari makhluk hidup dan

(92)

92 92

lanjutan

lanjutan

Cabang-cabang biologi:

Cabang-cabang biologi:

1.

1.

Botani; mempelajari seluk beluk

Botani; mempelajari seluk beluk

tumbuhan

tumbuhan

2.

2.

Zoologi; mempelajari hewan

Zoologi; mempelajari hewan

3.

3.

Anatomi; mempelajari strukur dalam

Anatomi; mempelajari strukur dalam

makhluk hidup

makhluk hidup

4.

(93)

5. Sitologi; studi tentang sel secara

5. Sitologi; studi tentang sel secara

mendalam

mendalam

6. Sitologi; studi tentang jaringan tubuh

6. Sitologi; studi tentang jaringan tubuh

atau organ makhluk hidup

atau organ makhluk hidup

7. Palaentologi:studi tentang makhluk

7. Palaentologi:studi tentang makhluk

masa lampau yang kebanyakan

masa lampau yang kebanyakan

hanya berupa fosil

Gambar

table of opposites, derived from their proposition that the universe table of opposites, derived from their proposition that the universe

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahuihubungan sikap responden terhadap pemakaian botol minuman berplastik di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli tahun 2015.. Untuk

Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum kepada Instansi Pemerintah didaerahnya, apabial diminta (Pasal 52 Undang-undang Nomor

Kemampuan kepala sekolah dalam menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik, sebanyak 88% (58 orang) kepala sekolah dianggap

Pemberian asam humat mampu meningkatkan ketersediaan hara NPK, mengubah aktivitas enzim sukrase, urease dan fosfatase dan meningkatkan metabolisme zat dalam tanah serta

Manajer Koperasi Unit Desa Rahayu Makmur membawahi tiga bagian Struktur organisasi yaitu Administrasi Umum, Kasir dan Juru Buku, serta membawahi tiga bidang usaha

Maka untuk membuat banyak ruang kosong dan memiliki ukuran data yang tidak besar pada media penyimpanan diperlukan metode kompresi yang memiliki arti untuk mempersingkat

Untuk masalah diagnosa yang muncul pada pasien dengan congestive heart failure (CHF) antara lain pola nafas yang tidak efektif sudah teratasi dengan memberikan

Penentuan ukuran polybag disesuaikan dengan jenis tanaman untuk perkembangan akar, agar nutrisi yang diberikan dapat diserap oleh akar dengan optimal.. Ukuran