www.bpjs-Dr. Kisworowati, MMRS, AAAK
Kepala BPJS Kesehatan Divre VII
www.bpjs-kesehatan.go.id
QUALITY OF CARE
www.bpjs-kesehatan.go.id
Pengantar
Pengantar
Landasan Hukum
Landasan Hukum
Profil BPJS Kesehaatan Divre
VII
Profil BPJS Kesehaatan Divre
VII
Kepesertaan & Iuran
Kepesertaan & Iuran
Peilayanan Kesehaatan
Peilayanan Kesehaatan
Quaility of care
www.bpjs-kesehatan.go.id
Sistem Jaminan Sosiail
Nasionail
• Standar minimal Jaminan Sosial (Tunjangan kesehatan, tunjangan sakit, tunjangan
pengangguran, tunjangan hari tua, tunjangan kecelakaan kerja, tunjangan keluarga, tunjangan persalinan, tunjangan kecacatan, tunjangan ahli waris
• Standar minimal Jaminan Sosial (Tunjangan
kesehatan, tunjangan sakit, tunjangan
pengangguran, tunjangan hari tua, tunjangan kecelakaan kerja, tunjangan keluarga, tunjangan persalinan, tunjangan kecacatan, tunjangan ahli waris
Konvensi ILO
102 tahaun
1952
Konvensi ILO
102 tahaun
1952
• “Setiap orang berhak atas Jaminan Sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermanfaat".
• “Setiap orang berhak atas Jaminan Sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermanfaat".
Pasail 28 H
ayat 3 UUD 45
Pasail 28 H
ayat 3 UUD 45
• "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan".
• "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial
bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan".
Pasail 34 ayat
Hak konstitusionail setiap
orang
+
Wujud tanggung jawab negarawww.bpjs-Penyeilenggara Jaminan Sosiail (BPJS)
3. PP No 101 tha 2012 tentang PBI Jaminan Kesehaatan 4. Peraturan Preseiden Nomor 109 Tahaun 2013
Tentang Penahaapan Kepesertaan Program Jaminan Sosiail
5. Peraturan Presiden RI No. 12 Tahaun 2013 Tentang Jaminan Kesehaatan
6. Peraturan Presiden RI no 111 tahaun 2013 Tentang Perubahaan atas peraturan presiden nomor 12 tahaun 2013 Tentang jaminan kesehaatan
1. UU nomor 40 tahaun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosiail Nasionail
2. UU nomor 24 tahaun 2011 tentang Badan Penyeilenggara Jaminan Sosiail (BPJS)
3. PP No 101 tha 2012 tentang PBI Jaminan Kesehaatan 4. Peraturan Preseiden Nomor 109 Tahaun 2013
Tentang Penahaapan Kepesertaan Program Jaminan Sosiail
5. Peraturan Presiden RI No. 12 Tahaun 2013 Tentang Jaminan Kesehaatan
www.bpjs-kesehatan.go.id
BPJ
S K
ese
hat
an
ASKES
2013 2014 - 2019
CAKUPAN SEMESTA
2019
Badan Hukum PRIVATE
Di bawah Menteri BUMN
Semuila Hanya Untuk Jaminan Kesehatan PNS dan Pensiunan TNI/POLRI + Prts Kem + Vet
Badan Hukum PUBLIK
Langsung Bertanggung Jawab Kepada
PRESIDEN
Untuk Mengelola Jaminan Kesehatan
www.bpjs-Hasil pengelolaan dana digunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan
sebesar-besarnya untuk kepentingan peserta Hasil pengelolaan dana digunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan
sebesar-besarnya untuk kepentingan peserta Jaminan Hari
Tua Jaminan Hari
Tua Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia Kemanusiaan Manfaat Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia
3 Azas
3 Azas
Sistem Jaminan Sosiail
Nasionail
www.bpjs-kesehatan.go.id
Profil BPJS Kesehaatan
Divre VII
www.bpjs-WILAYAH KERJA
BPJS KESEHATAN DIVISI REGIONAL VII
KC BOJONEGORO
KC MADIUN
KC MOJOKERTO
KC PAMEKASAN
KC JEMBER
KC BANYUWANGI KCU
SURABAYA
KC PASURUAN
KEDIRI
www.bpjs-kesehatan.go.id
PROFIL BPJS KESEHATAN DIVISI
REGIONAL VII
PROFIL BPJS KESEHATAN DIVISI
REGIONAL VII
•
Jumlah Kantor Cabang : 10 Kantor
Cabang
•
Kantor Operasional Kab/Kota : Di
seluruh Kab/Kota se Jatim
38 KOK
•
BPJS Center : Di setiap RS terutama
RSUD
•
Jumlah Kantor Cabang : 10 Kantor
Cabang
•
Kantor Operasional Kab/Kota : Di
seluruh Kab/Kota se Jatim
38 KOK
•
BPJS Center : Di setiap RS terutama
www.bpjs-Kepesertaan &
Iuran
www.bpjs-kesehatan.go.id
DATA KEPESERTAAN JKN
PER MARET 2014
Jml Badan usaha baru jan sd pebr 2014 : 171 badan usaha , 1 BUMN
KANTOR CABANG PNS TNI POLRI PBI PUSAT BADAN USAHA
PEKERJA
MANDIRI JUMLAH
KCU SURABAYA 487.299 85.297 4.177 1.183.504 660.652 34.678 2.455.607 KC BOJONEGORO 179.567 5.233 7.410 1.601.794 31.898 4.083 1.829.985 KC MADIUN 339.930 15.879 12.001 1.465.726 39.416 8.527 1.881.479 KCU KEDIRI 471.906 6.863 11.969 2.073.249 72.369 19.109 2.655.465 KC MALANG 304.491 17.635 7.271 854.843 50.242 20.990 1.255.472 KC PASURUAN 164.468 3.038 4.767 1.332.274 102.517 8.863 1.615.927 KC JEMBER 206.965 5.585 3.971 1.357.666 31.224 8.971 1.614.382 KC BANYUWANGI 184.508 3.858 5.419 1.252.675 22.852 4.593 1.473.905 KC PAMEKASAN 213.515 3.650 5.983 1.980.200 11.116 4.316 2.218.780 KC MOJOKERTO 155.804 4.394 6.467 899.940 90.802 6.884 1.164.291
www.bpjs-Pentahaapan Kepesertaan Jaminan
Kesehaatan
Perpres No. 12 Th. 2013 ttg Jaminan Kesehatan ps 6
• PBI
penduduk yang belum masuk sebagai Peserta
BPJS Kesehatan paling lambat
tanggal 1 Januari 2019
Seluruh
penduduk yang belum masuk sebagai Peserta
BPJS Kesehatan paling lambat
www.bpjs-Bantuan Iuran
(PBI)
Bukan Penerima Bantuan Iuran
(PBI)
Pekerja Penerima Upaha
Pekerja
Penerima Upaha Penerima UpahaPekerja Bukan
Pekerja Bukan
Penerima Upaha Bukan PekerjaBukan Pekerja
Penerima Bantuan Iuran
(PBI)
Penerima Bantuan Iuran
(PBI)
Fakir Miskin
Fakir Miskin Orang Tidak
Mampu
Orang Tidak Mampu
Anggota Keiluarga
Anggota Keiluarga
Isteri/Suami yang saha dari peserta
Isteri/Suami yang saha dari peserta Anak kandung, anak tiri dan/atau
anak angkat yang saha dari peserta
Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang saha dari peserta
Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan
sendiri
Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan
sendiri
Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (dua
puluh lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal
Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (dua
puluh lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal
Kepesertaan Jaminan
Kesehaatan
www.bpjs-kesehatan.go.id
PBI
Dibayar oleh
pemerintah
Pekerja Penerima Upah
Pekerja Bukan Penerima Upah
Dibayar oleh Pemberi Kerja dan Pekerja
Dibayar oleh peserta yang bersangkutan
Iuran
www.bpjs-Peilayanan Kesehaatan
www.bpjs-kesehatan.go.id
• Regionalisasi Sistem Rujukan Jatim
• Kesepakatan Tarif Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta BPJS Kesehatan Di Faskes Tk I th. 2014 Adinkes, PKFI
• Kesepakatan Tarif Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta BPJS Kesehatan & Faskes Tk Lanjutan PERSI
Profil Faskes yang bekerja sama dengan BPJS
Kesehaatan
No Faskes Tingkat Pertama Jumlah
1 Puskesmas 961
7 RS D Pratama/ Rumah Bersalin/ Balai Pengobatan/ setara 23
www.bpjs-Peilayanan Kesehaatan
Yang Dijamin
Perpres No. 12 Tha. 2013 ttg JaminanKesehaatan ps 22
Peilayanan Kesehaatan Tingkat
Pertama (RJTP dan RITP)
Peilayanan Kesehaatan Tingkat
Pertama (RJTP dan RITP)
Peilayanan Kesehaatan Rujukan
Tingkat Lanjutan (RJTL dan
RITL)
Peilayanan Kesehaatan Rujukan
Tingkat Lanjutan (RJTL dan
RITL)
Peilayanan Kesehaatan Lain yang
ditetapkan oileha Menteri
www.bpjs-kesehatan.go.id
Gate Keeper
Kapitasi INA CBGs
www.bpjs-kesehatan.go.id
ERA BPJS: MENATA SISTEM PELAYANAN KESEHATAN GATE KEEPER CONCEPT – PROMOTIF – PREVENTIF
Memperkuat Posisi Peilayanan Primer dailam Piramida Layanan: Sebagai Pintu Masuk Sistem Yankes
www.bpjs-Impilementasi Norma
Kapitasi
di Era JKN
Tahaun 2014
Tahaun 2014 Tahaun 2015Tahaun 2015
1. Jenis Faskes 2. Ketersediaaan
tenaga medis (Dr Umum, Drg)
3. Kapasitas
layanan (Lab, Bidan, Perawat, Tenaga adm, apotek/farmasi)
1. Jenis Faskes 2. Ketersediaaan
tenaga medis (Dr Umum, Drg)
3. Kapasitas
layanan (Lab, Bidan, Perawat, Tenaga adm, apotek/farmasi)
1. Jenis Faskes
2. Ketersediaaan tenaga medis
3. Kapasitas layanan
4. Distribusi Pst Terdaftar 5. Community Rating by
Class (CRC)
6. Withhold Capitation
7. Kompetensi tambahan tenaga medis (Sertifkasi Dokter Layanan
Primer/DLP, Kompetensi Dokkel atau yg setara, dll)
8. Indikator performa
(Functional Indicator,
Clinical Indikator, Financial Indicator)
1. Jenis Faskes
2. Ketersediaaan tenaga medis
3. Kapasitas layanan
4. Distribusi Pst Terdaftar 5. Community Rating by
Class (CRC)
6. Withhold Capitation
7. Kompetensi tambahan tenaga medis (Sertifkasi Dokter Layanan
Primer/DLP, Kompetensi Dokkel atau yg setara, dll)
8. Indikator performa
(Functional Indicator,
www.bpjs-kesehatan.go.id
Peserta
Faskes Primer
dokkel, klinik,
Puskesmas
Rumah Sakit
yang kerjasama dg BPJS Kesehatan
Kondisi Gawat Darurat
Rujuk / Rujuk Balik
Rujukan Sesuai Indikasi Medis
Klaim
Kantor BPJS Kesehatan
Ailur Peilayanan Kesehaatan
Ailur Peilayanan Kesehaatan
www.bpjs-kesehatan.go.id
Peilayanan Kesehaatan Yang Dijamin
Peilayanan
• 1. Administrasi pelayanan;
• 2. Pelayanan promotif dan preventif; • 3. Pemeriksaan, pengobatan, dan
konsultasi medis;
• 4. Tindakan medis non spesialistik,
baik operatif maupun non operatif;
• 5. Pelayanan obat dan bahan medis
habis pakai;
• 6. Transfusi darah sesuai dengan
kebutuhan medis;
• 7. Pemeriksaan penunjang diagnostik
laboratorium tingkat pratama; dan
• 8. Rawat inap tingkat pertama sesuai
dengan indikasi
• 1. Administrasi pelayanan;
• 2. Pelayanan promotif dan preventif; • 3. Pemeriksaan, pengobatan, dan
konsultasi medis;
• 4. Tindakan medis non spesialistik,
baik operatif maupun non operatif;
• 5. Pelayanan obat dan bahan medis
habis pakai;
• 6. Transfusi darah sesuai dengan
kebutuhan medis;
• 7. Pemeriksaan penunjang diagnostik
laboratorium tingkat pratama; dan
• 8. Rawat inap tingkat pertama sesuai
dengan indikasi
www.bpjs-kesehatan.go.id
www.bpjs-Pelayanan rawat inap tingkat pertama
mencakup:
a. rawat inap pada pengobatan/perawatan kasus yang
dapat diselesaikan secara tuntas di Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama;
b. pertolongan persalinan pervaginam bukan risiko
tinggi;
c. pertolongan persalinan dengan komplikasi dan/atau
penyulit pervaginam bagi Puskesmas PONED;
d. pertolongan neonatal dengan komplikasi; dan
e. pelayanan transfusi darah sesuai kompetensi
Fasilitas Kesehatan dan/atau kebutuhan medis.
Pelayanan rawat inap tingkat pertama
mencakup:
a. rawat inap pada pengobatan/perawatan kasus
yang
dapat diselesaikan secara tuntas
di Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama;
b. pertolongan
persalinan pervaginam
bukan risiko
tinggi;
c. pertolongan persalinan dengan komplikasi dan/atau
penyulit pervaginam bagi Puskesmas PONED;
d. pertolongan
neonatal dengan komplikasi
; dan
e. pelayanan
transfusi darah
sesuai kompetensi
Fasilitas Kesehatan dan/atau kebutuhan medis.
Cakupan Peilayanan
PERMENKES No. 71 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
Cakupan Peilayanan
PERMENKES No. 71 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN Pasal 18
www.bpjs-kesehatan.go.id
www.bpjs-• Kehamilan : ditanggung untuk semua kehamilan (G-1 dst)
• Persalinan :
– Persalinan di Faskes tingkat I (Puskesmas, Bidan, Klinik) atau jejaringnya
– Persalinan di Faskes tingkat lanjutan (Rumah sakit)
• Bayi baru lahir :
– Bayi lahir sehat ditanggung dengan paket persalinan ibunya – Untuk Bayi peserta PBI : otomatis dijamin pelayanan
kesehatannya – Bayi dari PPU :
• untuk anak 1 – 3 otomatis menjadi peserta BPJS Kesehatan
• Anak ke-4 dst dengan menambah iuran 1%
– Bayi dari PBPU : dijamin s.d hari ke-7. Hari ke-8: didaftarkan sebagai peserta
• Kehamilan : ditanggung untuk semua kehamilan (G-1 dst)
• Persalinan :
– Persalinan di Faskes tingkat I (Puskesmas, Bidan, Klinik) atau jejaringnya
– Persalinan di Faskes tingkat lanjutan (Rumah sakit)
• Bayi baru lahir :
– Bayi lahir sehat ditanggung dengan paket persalinan ibunya – Untuk Bayi peserta PBI : otomatis dijamin pelayanan
kesehatannya – Bayi dari PPU :
• untuk anak 1 – 3 otomatis menjadi peserta BPJS Kesehatan
• Anak ke-4 dst dengan menambah iuran 1%
– Bayi dari PBPU : dijamin s.d hari ke-7. Hari ke-8: didaftarkan sebagai peserta
Beneft untuk peilayanan
www.bpjs-kesehatan.go.id
PELAYANAN DARAH
www.bpjs-PELAYANAN DARAH
•
Kasus :
Kegawatdaruratan maternal dalam proses
persalinan
Kegawatdaruratan lain
untuk kepentingan
keselamatan pasien
Penyakit
thalasemi, hemofli
dan penyakit lain
setelah mendapat rekomendasi dari dokter Faskes
tingkat lanjutan
Kebutuhan darah dapat diambil di PMI setempat
maksimal 2 kantong per kali pengambilan (bukan
per pasien atau per kasus)
Ditagihkan oleh PMI ke BPJS Kesehatan
www.bpjs-kesehatan.go.id
PROGRAM RUJUK
BALIK
www.bpjs-1. BPJS Kesehatan menjamin kebutuhan obat
program rujuk balik melalui Apotek atau depo
farmasi Fasilitas Kesehatan tingkat pertama
yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
2. Obat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibayar BPJS Kesehatan di luar biaya kapitasi.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur
pelayanan obat program rujuk balik diatur
dengan Peraturan BPJS Kesehatan.
1. BPJS Kesehatan menjamin kebutuhan obat
program rujuk balik melalui
Apotek atau depo
farmasi Fasilitas Kesehatan tingkat pertama
yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
2. Obat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibayar BPJS Kesehatan
di luar biaya kapitasi.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur
pelayanan obat program rujuk balik diatur
dengan Peraturan BPJS Kesehatan.
Pasail 25
Pasail 25
PERMENKES nomor 71 tahaun
2013
tentang Pelayanan Kesehatan
pada JKN
PERMENKES nomor 71 tahaun
2013
www.bpjs-kesehatan.go.id
PELAYANAN OBAT RUJUK BALIK
SE HK/Menkes/32/I/2014
PELAYANAN OBAT RUJUK BALIK
SE HK/Menkes/32/I/2014
1. Dilakukan di Faskes tingkat I (Puskesmas, Dokter Keluarga, klinik)
2. Dilakukan pada pasien kronis yang telah stabil
3. Atas rekomendasi oleh dokter spesialis di RS ( jenis obat . Macam . Aturan pakai )
4. Penyakit : DM , hipertensi , jantung , asma , PPOK , epilepsi , skizofrenia , sirosis hepatis , stroke , SLE
5. Diambil di apotek rawat jalan tk pertama yang kerjasama dg BPJS ( apotek PRB )
6. Diresepkan ulang oleh faskes primer
1. Dilakukan di Faskes tingkat I (Puskesmas, Dokter Keluarga, klinik)
2. Dilakukan pada pasien kronis yang telah stabil
3. Atas rekomendasi oleh dokter spesialis di RS ( jenis obat . Macam . Aturan pakai )
4. Penyakit : DM , hipertensi , jantung , asma , PPOK , epilepsi , skizofrenia , sirosis hepatis , stroke , SLE
5. Diambil di apotek rawat jalan tk pertama yang kerjasama dg BPJS ( apotek PRB )
PELAYANAN AMBULAN
www.bpjs-kesehatan.go.id
Ketentuan Peilayanan
Ambuilan
Ketentuan Peilayanan
Ambuilan
Pelayanan ambulan
(SE No HK/MENKES/31/I/2014 )
1. Diberikan pada transportasi darat dan air bagi pasien dengan kondisi tertentu antar fasilitas kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Penggantian biaya pelayanan ambulan sesuai dengan standar biaya ambulan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
3. Dalam hal belum terdapat tarif dasar ambulan yang ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah, tarif ditetapkan dengan mengacu pada standar biaya yang berlaku pada daerah dengan karakteristik geografs yang relatif sama pada satu wilayah.
4. Pelayanan Ambulan dijamin hanya untuk kepentingan rujukan pasien antar fasilitas kesehatan dan bukan untuk rujukan parsial. Tarif yang dibayarkan sesuai dengan Perjanjian Kerjasama dengan BPJS Kesehatan masing-masing Kantor Cabang.
Pelayanan ambulan
(SE No HK/MENKES/31/I/2014 )
1. Diberikan pada transportasi darat dan air bagi pasien dengan kondisi tertentu antar fasilitas kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Penggantian biaya pelayanan ambulan sesuai dengan standar biaya ambulan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
3. Dalam hal belum terdapat tarif dasar ambulan yang ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah, tarif ditetapkan dengan mengacu pada standar biaya yang berlaku pada daerah dengan karakteristik geografs yang relatif sama pada satu wilayah.
www.bpjs-kesehatan.go.id
Reguilasi Peilayanan Promotif dan
Preventif
BAB V
MANFAAT JAMINAN KESEHATAN
Pasail 20
• Setiap Peserta berhaak memperoleh Manfaat Jaminan
Kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan.
Pasal 21 :
(1) Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi pemberian pelayanan: a. penyuluhan kesehatan perorangan;
b. imunisasi dasar;
c. keluarga berencana; dan d. skrining kesehatan
www.bpjs-Peilayanan Promotif Preventif BPJS
Perpres No 12 tha 2013PROLANIS
• DIABETES MELLITUS
• HIPERTENSI
RIWAYAT KESEHATAN
• DIABETES MELLITUS
• HIPERTENSI
• DETEKSI KANKER SERVIKS
• DETEKSI KANKER PAYUDARA
• KONSELING
• KONTRASEPSI DASAR
• VASEKTOMI
• TUBEKTOMI
• PELAYANAN EFEK
SAMPING
www.bpjs-kesehatan.go.id
Peilayanan Kesehaatan Yang Dijamin
1. Administrasi pelayanan;
2. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis &
subspesialis;
3. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah sesuai dengan
indikasi medis;
4. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
5. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis;
6. Rehabilitasi medis; 7. Pelayanan darah;
8. Pelayanan kedokteran forensik klinik; dan
10. Pelayanan jenazah pasien yang meninggal di Fasilitas Kesehatan.
11. Perawatan inap non intensif; dan 12. Perawatan inap di ruang intensif.
Peilayanan Kesehaatan ilain yang di tetapkan oileha Menteri
1. Administrasi pelayanan;
2. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis &
subspesialis;
3. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah sesuai dengan
indikasi medis;
4. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
5. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis;
6. Rehabilitasi medis; 7. Pelayanan darah;
8. Pelayanan kedokteran forensik klinik; dan
10. Pelayanan jenazah pasien yang meninggal di Fasilitas Kesehatan.
11. Perawatan inap non intensif; dan 12. Perawatan inap di ruang intensif.
Peilayanan Kesehaatan ilain yang di tetapkan oileha Menteri
Peilayanan kesehaatan rujukan di Rawat Jailan tingkat lanjutan (Poli spesialis RS) dan
Rawat inap di Rumaha Sakit, meiliputi peilayanan :
www.bpjs-kesehatan.go.id
www.bpjs-kesehatan.go.id
Peilayanan Obat Secara Umum
(Permenkes No 71 tha 2013)
Peilayanan Obat Secara Umum
(Permenkes No 71 tha 2013)
1. Termasuk dalam paket INACBG’s rawat jalan / rinap 2. Memakai obat fornas / rekomendasi komite medik 3. Harga sesuai fornas / DPHO
4. Tidak ada obat diluar BPJS 5. Tidak ada iur biaya obat
1. Termasuk dalam paket INACBG’s rawat jalan / rinap 2. Memakai obat fornas / rekomendasi komite medik 3. Harga sesuai fornas / DPHO
4. Tidak ada obat diluar BPJS 5. Tidak ada iur biaya obat
(1) Pelayanan obat, Alat Kesehatan, dan bahan medis habis pakai pada
Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan merupakan salah satu komponen yang dibayarkan dalam paket Indonesian Case Based Groups
(INA-CBG’s).
(2) Dalam hal obat yang dibutuhkan sesuai indikasi medis pada Fasilitas
Kesehatan rujukan tingkat lanjutan tidak tercantum dalam Formularium
Nasional, dapat digunakan obat lain berdasarkan persetujuan Komite Medik dan kepala/direktur rumah sakit.
(1) Pelayanan obat, Alat Kesehatan, dan bahan medis habis pakai pada
Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan merupakan salah satu komponen yang dibayarkan dalam paket Indonesian Case Based Groups
(INA-CBG’s).
(2) Dalam hal obat yang dibutuhkan sesuai indikasi medis pada Fasilitas
Kesehatan rujukan tingkat lanjutan tidak tercantum dalam Formularium
Nasional, dapat digunakan obat lain berdasarkan persetujuan Komite Medik dan kepala/direktur rumah sakit.
www.bpjs-kesehatan.go.id
Ketentuan Peilayanan Obat
SE Menkes No HK/Menkes/32/I/2014
Ketentuan Peilayanan Obat
SE Menkes No HK/Menkes/32/I/2014
5. Pemberian Obat Kemoterapi, Thalassemia dan Hemoflia:
a. Dapat diberikan di semua RS dengan sarana dan kompetensi yang mendukung.
b. Obat kemoterapi dan thalassemia dapat diberikan pada RJTL berdasarkan indikasi medis.
c. Pada masa transisi:
1) Pelayanan obat kemoterapi :
a. Pelayanan kemoterapi dengan paket INA CBGs dan obatnya fee for service.
b. Penagihan obat mengacu pada F, Pedoman Pelaksanaan Fornas dan E-Catalogue yang berlaku. 2) Pasien thalassemia yang dilayani di rawat jalan
tingkat lanjutan ditagihkan sebagai kasus rawat inap. 3) Pasien hemoflia A dan B RITL, pengajuan klaim tarif
INA CBGs + top up fee for service
5. Pemberian Obat Kemoterapi, Thalassemia dan Hemoflia:
a. Dapat diberikan di semua RS dengan sarana dan kompetensi yang mendukung.
b. Obat kemoterapi dan thalassemia dapat diberikan pada RJTL berdasarkan indikasi medis.
c. Pada masa transisi:
1) Pelayanan obat kemoterapi :
a. Pelayanan kemoterapi dengan paket INA CBGs dan obatnya fee for service.
b. Penagihan obat mengacu pada F, Pedoman Pelaksanaan Fornas dan E-Catalogue yang berlaku. 2) Pasien thalassemia yang dilayani di rawat jalan
tingkat lanjutan ditagihkan sebagai kasus rawat inap. 3) Pasien hemoflia A dan B RITL, pengajuan klaim tarif
www.bpjs-Peilayanan obat
menggunakan obat program
pemerintaha
(SE HK/Menkes/32/I/2014 )
Peilayanan obat
menggunakan obat program
pemerintaha
(SE HK/Menkes/32/I/2014 )
1.Pada kasus HIV, AIDS, TB, malaria, kusta
2.Menggunakan obat dari pemerintah
www.bpjs-kesehatan.go.id
a.
peilayanan kesehaatan yang diilakukan tanpa meilailuiprosedur sebagaimana diatur dailam peraturan yang berilaku;
b. peilayanan kesehaatan yang diilakukan di Fasiilitas Kesehaatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehaatan, kecuaili dailam keadaan darurat;
c. peilayanan kesehaatan yang teilaha dijamin oileha program jaminan keceilakaan kerja terhaadap penyakit atau cedera akibat keceilakaan kerja atau haubungan kerja;
d. Peilayanan Kesehaatan yang dijamin oileha program
keceilakaan ilailu ilintas yang besifat wajib sampai niilai yang ditanggung oileha program jaminan keceilakaan ilailu ilintas.
e. peilayanan kesehaatan yang diilakukan di iluar negeri; f. peilayanan kesehaatan untuk tujuan estetik;
g. peilayanan untuk mengatasi infertiilitas; ha. Peilayanan meratakan gigi (ortodonsi);
i. gangguan kesehaatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau ailkohaoil;
a.
peilayanan kesehaatan yang diilakukan tanpa meilailui prosedur sebagaimana diatur dailam peraturan yang berilaku;b. peilayanan kesehaatan yang diilakukan di Fasiilitas Kesehaatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehaatan, kecuaili dailam keadaan darurat;
c. peilayanan kesehaatan yang teilaha dijamin oileha program jaminan keceilakaan kerja terhaadap penyakit atau cedera akibat keceilakaan kerja atau haubungan kerja;
d. Peilayanan Kesehaatan yang dijamin oileha program
keceilakaan ilailu ilintas yang besifat wajib sampai niilai yang ditanggung oileha program jaminan keceilakaan ilailu ilintas.
e. peilayanan kesehaatan yang diilakukan di iluar negeri; f. peilayanan kesehaatan untuk tujuan estetik;
g. peilayanan untuk mengatasi infertiilitas; ha. Peilayanan meratakan gigi (ortodonsi);
i. gangguan kesehaatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau ailkohaoil;
www.bpjs-kesehatan.go.id
Peilayanan Kesehaatan Yang Tidak
Dijamin
www.bpjs-kesehatan.go.id
Peilayanan Kesehaatan Yang Tidak
Dijamin
Peilayanan Kesehaatan Yang Tidak
Dijamin
j. gangguan kesehaatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat meilakukan haobi yang
membahaayakan diri sendiri;
k. pengobatan kompilementer, ailternatif dan tradisionail, termasuk akupuntur, shain shae, chairopractic, yang beilum dinyatakan efektif berdasarkan peniilaian teknoilogi
kesehaatan (haeailtha techanoilogy assessment);
il. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan (eksperimen);
m. ailat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu; n. perbekailan kesehaatan rumaha tangga;
o. peilayanan kesehaatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian iluar biasa/wabaha;
p. biaya peilayanan kesehaatan pada kejadian tak
dihaarapkan yang dapat dicegaha (preventabile adverse events); dan
q. biaya peilayanan ilainnya yang tidak ada haubungan dengan Manfaat Jaminan Kesehaatan yang diberikan.
j. gangguan kesehaatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat meilakukan haobi yang
membahaayakan diri sendiri;
k. pengobatan kompilementer, ailternatif dan tradisionail, termasuk akupuntur, shain shae, chairopractic, yang beilum dinyatakan efektif berdasarkan peniilaian teknoilogi
kesehaatan (haeailtha techanoilogy assessment);
il. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan (eksperimen);
m. ailat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu; n. perbekailan kesehaatan rumaha tangga;
o. peilayanan kesehaatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian iluar biasa/wabaha;
p. biaya peilayanan kesehaatan pada kejadian tak
dihaarapkan yang dapat dicegaha (preventabile adverse events); dan
q. biaya peilayanan ilainnya yang tidak ada haubungan
www.bpjs-PENGEMBANGAN SISTEM KENDALI MUTU & KENDALI BIAYA
Permenkes 71/2013 pasal 38
1) Penyelenggaraan kendali mutu dan kendali biaya oleh BPJS Kesehatan dilakukan melalui:
a. pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan credentialing & recredentialing
b. pemenuhan standar proses pelayanan kesehatan; dan c. pemantauan terhadap luaran kesehatan Peserta
2) BPJS Kesehatan membentuk tim kendali mutu dan kendali biaya yang terdiri dari unsur organisasi profesi, akademisi, dan pakar klinis.
3) Tim kendali mutu dan kendali biaya dapat melakukan:
1. sosialisasi kewenangan tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik profesi sesuai kompetensi;
2. utilization review dan audit medis; dan/atau
3. pembinaan etika dan disiplin profesi kepada tenaga kesehatan.
BPJS Kesehatan 47
UU NOMOR 40 TAHUN 2004 PASAL 24 AYAT 3
www.bpjs-kesehatan.go.id
PENGEMBANGAN SISTEM KENDALI MUTU & KENDALI BIAYA
Perpres no 111 tahun 2013 pasal 43
1) Dalam rangka menjamin kendali mutu dan biaya menteri bertanggung jawab dalam :
a. Penilaian teknologi kesehatan ( HTA ) b. Pertimbangan klinnis ( ciinical advisory ) c. Penghitungan standar tarif
d. Monev JKN
e. Dilaksanakan oleh menteri dan atau DJSN
2) BPJS kesehatan mengembangkan teknis operasional sistem pelayanan kesehatan , sistem kendali mutu pelayanan dan sistem pembayaran pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan efsiensi dan efektiftas jaminan kesehatan berkoordinasi dengan kementerian / kelembagaan terkait
www.bpjs-KONSEP
TIM KENDALI MUTU
& BIAYA
Tingkat Cabang
Tingkat Divisi Regionail
Tingkat Pusat
www.bpjs-kesehatan.go.id
KENDALI MUTU
KENDALI MUTU
1. Pra pelayanan / Penetuan provider :
–
Credensialing dan recredensialing
provider
–
Maping provider
2. Pada saat terjadi pelayanan
–
Standar medis
–
Clinical pathway
3. Monitoring dan Evaluasi
–
Satgas Profesi
–
DPM ( dewan pertimbangan medis )
–
Tim kendali mutu JKN
–
HTA (Health Technology Assesment)
–
CAB ( clinical advisory board )
1. Pra pelayanan / Penetuan provider :
–
Credensialing dan recredensialing
provider
–
Maping provider
2. Pada saat terjadi pelayanan
–
Standar medis
–
Clinical pathway
3. Monitoring dan Evaluasi
–
Satgas Profesi
–
DPM ( dewan pertimbangan medis )
–
Tim kendali mutu JKN
www.bpjs-KENDALI MUTU
KENDALI MUTU
Lanjutan Monitoring dan Evaluasi :
–
Ulizization berkala kepada provider
–
Forum monev lintas sektor
–
Auditor eksternal dan internal
4. Pengembangan sistem IT
–
Faskes primer : Primary care sistem
–
Aplikasi Verifkasi INACBG’s
–
Aplikasi Monev
–
Aplikasi kredensialing provider
–
dll
Lanjutan Monitoring dan Evaluasi :
–
Ulizization berkala kepada provider
–
Forum monev lintas sektor
–
Auditor eksternal dan internal
4. Pengembangan sistem IT
–
Faskes primer : Primary care sistem
–
Aplikasi Verifkasi INACBG’s
–
Aplikasi Monev
–
Aplikasi kredensialing provider
www.bpjs-kesehatan.go.id
KENDALI MUTU NON PELKES
KENDALI MUTU NON PELKES
1. Pembiayaan : Perpres no 111 tahun 2013
–
Pasal 17 : pembayaran iuran paling
lambat tanggal 10 setiap bulannya
–
Pasal 38 : BPJS membayar kapitasi
kepada FKTP paling lambat tanggal 15
setiap bulannya
–
Pasal 38 : BPJS membayar 15 hari sejak
klaim diterima lengkap bagi Faskes
tingkat lanjutan
–
SE BPJS ttg pemberian uang muka
pelkes
2. Penanganan keluhan
–
Peraturan BPJS ttg unit penanganan
keluhan
1. Pembiayaan : Perpres no 111 tahun 2013
–
Pasal 17 : pembayaran iuran paling
lambat tanggal 10 setiap bulannya
–
Pasal 38 : BPJS membayar kapitasi
kepada FKTP paling lambat tanggal 15
setiap bulannya
–
Pasal 38 : BPJS membayar 15 hari sejak
klaim diterima lengkap bagi Faskes
tingkat lanjutan
–
SE BPJS ttg pemberian uang muka
pelkes
2. Penanganan keluhan
–
Peraturan BPJS ttg unit penanganan
www.bpjs-kesehatan.go.id
BPJS Kesehatan 53
HTA
Tim Kendaili Mutu&Biaya
Defnisi Dibentuk oleh Menteri Kesehatan
Dibentuk oleh Menteri Kesehatan
- Difasilitasi oleh
BPJSK
INDEPENDEN !
- Dibentuk oleh
BPJS Kesehatan
- Supporting
BPJSK
- Medical
Judgement/2nd Opinion
Struktur Tingkat Pusat Tingkat Pusat - Tk Pusat
- Tk. Divisi
Regional
- Tk Cabang
- Tk. Pusat - Tk. Propinsi
Aktivitas Memberikan penilaian teknologi kesehatan
Memberikan rekomendasi terkait dengan
permasalahan teknis medis
pelayanan kesehatan
Rapat Rutin:
- evaluasi mutu
pelayanan kesehatan
- Audit Medis - Sosialisasi &
Pembinaan etika disiplin profesi
Ditunjuk oleh Kementerian
Profesi, Pakar
Klinis, dan Akademisi
www.bpjs-kesehatan.go.id
2014
2015
2016 - 2019
Peilayanan
Primer
Efectiveness: a) First Contact b) Continuity
c) Care Coodination d) Comprehensivenes 2. Patient Safety 3. Efciency
...+ Care
Coordination + Patient
Centeredness Timeline
Efectiveness, Patient Safety, Care Coordination, Timeliness, Patient Centeredness,
Efciency, Health System Infrastructure, Access to Healthcare
www.bpjs-BPJS Kesehatan 55
PERFORMAN
CE
MEASUREME
NT
Peilayanan Primer
First Contact Contact Rate Continuity Family Folder Care Coordination Angka Rujukan
Comprehensiveness Promotif & Preventif
Peilayanan Rujukan
Efectiveness Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Patient Safety Pengukuran Infeksi nosokomial
Efciency Re-admisi, fraud, abuse
Tahun 2014...
www.bpjs-kesehatan.go.id
PENANDATANGANAN MOU
www.bpjs-MOU
www.bpjs-kesehatan.go.id
www.bpjs-Surat Keputusan Bersama
www.bpjs-kesehatan.go.id
HASIL RAPAT TIM KENDALI MUTU
DAN BIAYA
• Tim Kendali Mutu dan Biaya adalah suatu Tim yang sangat Independen, dengan tidak mengurangi fungsi Organisasi Profesi, Pakar Klinis dan Akademisi.
• BPJS Kesehatan hanya sebagai fasilitator, BPJS Kesehatan tidak akan mereduksi independensi anggota Tim
• TKM-TKB dibentuk atas regulasi yang jelas dalam program JKN yang mengutamakan kendali mutu dan kendali biaya.
• Pola pembiayaan Prospective Payment System tidak boleh menurunkan mutu pelayanan kesehatan.
• BPJS Kesehatan akan menyediakan data UR yang dibutuhkan. • BPJS Kesehatan meminta kesediaan para peserta rapat jika
nantinya diminta untuk menjadi anggota TKM-TKB.
www.bpjs-Organisasi Profesi Kesehaatan
UU No 29 Tahaun 2004 tentang PraktikKedokteran
UU No 29 Tahaun 2004 tentang Praktik Kedokteran
UU No 36 Tahaun 2009 tentang Kesehaatan
UU No 36 Tahaun 2009 tentang Kesehaatan
1. Menetapkan
pelaksanaan etika profesi
2. Menyusun
standar pendidikan profesi
bersama
Asosiasi institusi kedokteran/kedokteran gigi,
Kolegium, Asosiasi RS Pendidikan, Departemen
Pendidikan Nasional, dan Departemen Kesehatan
3. Menyusun standar dan menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan kedokteran
4. Memberikan rekomendasi untuk izin praktik dokter
5. Melakukan
pembinaan dan pengawasan
atas
penyelenggaraan
kendali mutu dan biaya
dalam
pelaksanaan praktik kedokteran bersama dengan
KKI
www.bpjs-kesehatan.go.id
Peran Organisasi Profesi
dailam Kendaili Mutu
Peran Organisasi Profesi
dailam Kendaili Mutu
Panduan Praktik Klinik (PPK)
Pelatihan Pratugas
Panduan Pengelolaan Klinik
Sistem Renumerasi
Rayonisasi dan Formasi bersama
Dinkes
Pertemuan Ilmiah berkala
Konsultasi dan bantuan teknis
Survey kepuasan Nakes
Materi presentasi dr. Gatot Soetono, MPH
www.bpjs-kesehatan.go.id
Dukungan dan kerja sama
semua pihak dalam
pembangunan sistem
pelayanan kesehatan yang
bermutu
Dukungan dan kerja sama
semua pihak dalam
pembangunan sistem
pelayanan kesehatan yang
bermutu