• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN TULANG AYAM DITAMBAH LIMBAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMANFAATAN TULANG AYAM DITAMBAH LIMBAH"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN TULANG AYAM DITAMBAH LIMBAH AMPAS TAHU

SEBAGAI PAKAN IKAN BERPROTEIN TINGGI

Sembiring,Monika Sari Br ¹), Sirait,Lestari Roindah ²), Harahap ,Riska Rahmawati ³). Hutabarat Hana Delia4)

1,2,3,4

Budidaya Perairan, Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

1monikasaribrsembiring@yahoo.com,2lestarisirait94@gmail.com 3rahmawatiharahapriska@yahoo.com,4hanabarat95@gmail.com

ABSTRAK

Dilihat perkembangan budidaya ikan di provinsi Riau tepatnya kota Pekanbaru sangat berkembang pesat. Semakin banyaknya pembukaan usaha untuk budidaya ikan air tawar. Kota Pekanbaru salah satu kota yang konsumsi ikan yang tinggi. Peningkatan produksi ikan air tawar dipacu oleh meningkatnya permintaan pasar terhadap ikan sebagai dampak positif dari peningkatan kesadaran masyarakat. Secara umum, usaha budidaya ikan air tawar cukupmudan dan prospektif. Namun, salah satu kendala sampai saat ini adalah tingginya biaya pakan. Tulang ayam merupakan hasil sampingan dari daging ayam, banyak dijumpai di tempat rumah makan bahkan menjadi masalah pencemaran lingkungan. Tulang ayam dapat dijadikan bahan baku pakan ikan karena memiliki protein 26,6%, lemak 18,35%, posfor 0,029% dan besi 0,004%. Ampas tahu merupakan produk sampingan dari pengolahan tahu. Ampas tahu memiliki kadar air dan serta yang tinggi sehingga pemanfaatannya belum optimal dan masa simpannya relatid pendek. Keunggulan ampas tahu ini dapat dijadikan sumber protein karena mengandung protein kasar cukup tinggi 27,55%, lemak 4,93% dan BETN 40,50%. Pembuatan pakan ikan dengan ampas tahu dapat dilakukan melalui proses fermentasi. Tujuan dari inovasi produk ini memberikan solusi kepada masyarakat yang selama ini mengeluh dengan harga pakan yang mahal sehingga dapat menekan biaya produksi pakan dan pembudidaya ikan bisa mendapatkan keuntungan serta mencoba memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.Menganalisis kelayakan suatu usaha dilakukan dengan cara menghitung perkiraan laba/rugi dan R/C Ratio. Usaha dika takan layak apabila R/C Ratio lebih dari 1,00(> 1,00). Dalam 1 bulan pendapatan kotor penjualan mencapai Rp5.500.000 Sedangkan biaya penyusutan alat dalam 1 bulan sebesar Rp 70.054,. Biaya modal awal bahan baku sebesar Rp3.573.000,. Sehingga didapatkan hasil keuntungan Rp 1.926,937

UTILIZATION OF CHICKEN BONE and WASTE AMPAS TOFU ADDITION AS FISH FEED high protein

Sembiring, Monika Sari Br¹),Sirait, Lestari Roindah²),Harahap, Riska Rahmawati³).Hutabarat, Hana Delia4) 1,2,3, 4 Aquaculture, Fisheries and Marine Resources, University of Riau

1 monikasaribrsembiring@yahoo.com,2lestarisirait94@gmail.com

3rahmawatiharahapriska@yahoo.com,4hanabarat95@gmail.com ABSTRACT

Seen the development of fish farming in Pekanbaru city of Riau province precisely is growing rapidly. Increasing number of business start-ups for freshwater fish farming. Pekanbaru city one of the cities that fish consumption is high. Increased production of freshwater fish to be driven by the increasing market demand for fish as the positive impact of the increase in public awareness. In general, the cultivation of freshwater fish is quite easy and prospective. However, one obstacle to date is the high cost of feed. Chicken bone is a byproduct of chicken meat, often found in the house eat even be a problem of environmental pollution. Chicken bones can be used as raw materials for fish feed has 26.6% protein, 18.35% fat, phosphorus 0.029% and 0.004% iron. Tofu is a byproduct of processing know. Tofu has a moisture content as well as high and so the utilization is not optimal and relatid short shelf-life. The advantages of this tofu can be used as a source of protein because it contains relatively high crude protein 27.55%, fat 4.93% and 40.50% BETN. Manufacture of fish feed with tofu can be made through the fermentation process. The purpose of this product innovation to provide solutions to people who have complained to the feed prices are expensive so as to reduce the cost of feed production and fish farmers can benefit and try to utilize the waste into something more useful. Analyze the feasibility of a business is done by calculating estimates of net income / loss and R / C Ratio. Effort is feasible if the R / C Ratio is more than 1.00 (> 1.00). Within 1 month of gross sa les revenue reached Rp.5.500.000. While the cost of depreciation of tools in one month amounted to IDR ,70.054. Initial capital costs of raw materials amounting to Rp 3,573.063 ,. So we get the results of profit IDR 1,926.937

BAB. 1 PENDAHULUAN

Pada budidaya ikan intensif pakan buatan berkontribusi sangat besar dalam struktur biaya

(2)

bungkil kedelai masing-masing digunakan sebagai protein hewani dan nabati. Bahan tersebut memiliki kadar protein yang tinggi lebih dari 35% dan memiliki profil asam amino dan asam lemak

yang seimbang sesuai kebutuhan ikan dan mengandung sangat sedikit zat anti nutrisi [2]. Namun

mahalnya harga tepung ikan dan bungkil kedelai saat ini menyebabkan harga pakan tinggi, karena kedua sumber protein tersebut merupakan bahan baku impor. Oleh karena itu, harus ada alternatif bahan baku lokal ataupun dari limbah pertanian dan limbah peternakan yang harganya lebih kompetitif dari bahan impor, jumlahnya melimpah dan terjaga kontinuitasnya, sehingga diharapkan dapat mengurangi atau bahkan menggantikan penggunaan bahan baku pakan impor tersebut.

STARQUA FISHFEED merupakan salah satu produk pakan buatan yang dapat diberikan untuk ikan budidaya dengan kandungan protein 35%. Produk pakan ini merupakan inovasi terbaru dalam pembuatan pakan ikan yang memadukan antara tulang ayam sebagai sumber protein hewani dan limbah ampas tahu sebagai sumber protein nabati. Tulang ayam diolah menjadi tepung sedangkan

limbah ampas tahu terlebih dahulu di fermentasi dengan Rhizopus oligosporusuntuk meningkatkan

nilai gizi bahan baku pakan tersebut.

Melihat dari alasan tersebut maka pemanfaatan tulang ayam dan limbah ampas tahu ini menerapkan teknologi pengolahan yang terbaru dapat memperbaiki kualitas pakan yang diproduksi

agar dapat diterima oleh masyarakat

.

2. METODE

Kegiatan ini dijalankan mulai Maret 2017. Lokasi kegiatan yaitu di lingkungan Universitas Riau lokasi produksi yaitu di Laboratorium Nutrisi Ikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

dan untuk penjualan atau

promosi dan pemasaran secara langsung yang beralamat di jln bangau

sakti gg cendrawasih, Panam, Pekanbaru.

2.1.Alat

Nampan, Terpal penjemur hitam , Terpal penjemur biru , Regulator + selang gas, Steples,

Toples,

Timbangan,

Flasdisk,

Aquarium

,Selang

Blender

kaca,

Blender

plastik,Baskom,Sendok, Alu, Baskom Saringan, Saringan, Dandang, Kompor Gas, Tabung

Gas

2.2.Bahan

Tulang Ayam, Ampas Tahu, Tepung ikan , Tepung terigu, Dedak,Kapur, Ragi

tempe,Vitamin, Minyak ikan, Mineral, Plastik VE 5 kg, Plastik 1 kg

Ikan Patin, Tisu gulung, Sunlight, Plastik hitam, P-K

2.3.Tahapan Produksi

Tahapan produksi meliputi tahapan

pengumpulan bahan baku pakan seperti tulang ayam didapatkan dari rumah-rumah makan disekitar pekanbaru dan limbah ampas tahu dari pabrik pembuatan tahu di Pekanbaru. Tulang ayam dihaluskan menjadi tepung tulang ayam. Limbah ampas tahu terlebih dahulu difermentasi langkah-langkahnya : Ampas tahu dikukus selama 1 jam (dihitung sejak air kukusan mendidih). Ampas tahu yang telah dikukus dibiarkan sampai dingin. Kemudian

inokulasikan dengan inokulum Rhizopus oligosporus yang telah disiapkan dengan dosis 5% dari berat

bahan baku pakan. Ampas tahu yang telah dicampur dengan Rhizopus oligosporus kemudian

dimasukkan ke dalam kantong plastik tahan panas yang telah dilubangi di beberapa tempat untuk mendapatkan kondisi aerob. Proses fermentasi akan terjadi ± 36 jam[4]. Setelah proses fermentasi ampas tahu berhasil kemudian dihaluskan menjadi tepung yang kemudian siap untuk diformulasikan

ke dalam pakan.

Bahan-bahan yang digunakanditimbang sesuai kebutuhan. Pencampuran

(3)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Beberapa cara paling sering digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu usaha ialah dengan cara menghitung perkiraan laba/rugi dan R/C Ratio. Perkiraan laba rugi dihitung pendapatan perbulan dikurangi biaya tetap dan biaya variabel perbulan. Sedangkan R/C ratio, merupakan perbandingan antara seluruh pendapatan/pemasukan dengan biaya produksi. Usaha dikatakan layak apabila R/C Ratio lebih dari 1,00(>1,00).

a. Perkiraan keuntungan

Dalam sebulan penjualan adalah 500 kg Pakan ikan. Harga 1kg Rp 11.000. Berarti pendapatan perharinya adalah Rp 5.500.000 Dalam 1 bulan. Sedangkan biaya penyusutan alat dalam 1 bulan sebesar Rp 70.054,. Biaya modal awal bahan baku sebesar Rp 3,573.063. Sehingga didapatkan hasil seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Laba rugi usaha

Komponen Rupiah (Rp)

A. Penerimaan/bulan R5.500.000

B. Biaya

1. Biaya Tetap

- Penyusutan

2. Biaya Variabel

- Bahan baku

Rp 70.054

Rp 3,573.063

C. Keuntungan

Rp 1,926.937

b. R/C Ratio

Seluruh pemasukan/pendapatan per bulan (R) adalah Rp.5,500.000 - dan biaya produksi perbulan (C) Rp. 3.573.063 Sehingga diperoleh R/C Ratio = Rp.5.500.000/ Rp. 3.573.063 = 1.54. Jadi dengan R/C Ratio 1.54 (diatas 1) maka usaha ini dinyatakan layak untuk didirikan.

c. BEP

Biaya Peralatan Pengolahan Rp

3.440,000

1 kg pakan biaya produksinya Rp 7054

Harga Jual Rp 11.000

BEP Unit

= Rp. 3.440,000 / (Rp.11.000

Rp.7054 )

= Rp. 3.440,000 / 3946 = 871 unit

Payback priode = Investasi awal = Rp 9.000.000

Keuntungan Per Tahun Rp 1,926.937x12

=0,39thn= 4,68 / 5 bulan

(4)

Parameter

Kandungan %

Protein

35.01

Lemak

15.21

Abu

12.54

Air

5.81

Serat Kasar

3.92

BETN

27.51

Sumber : Analisis Lab. Fakultas Perikanan dan Kelautan UR

Kualitas produk menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap produsen pakan, hal ini untuk menunjukkan produk yang dihasilkan memiliki kualitas dan memiliki peranan baik bagi ikan yang dibudidayakan. Kandungan nutrisi dalam suatu pakan merupakan suatu indikator yang perlu diperhatikan, nutrisi yang dibutuhkan dalam pakan ikan yaitu protein, karbohidrat, lemak, mineral dan

vitamin[3]. Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan budidaya ikan,

baik budidaya ikan air tawar maupun air laut. Pakan dibutuhkan ikan mulai dari larva, dewasa, sampai

ukuran induk yang digunakan untuk melakukan pergerakan, maintenance, dan pertumbuhan.

Berdasarkan hasil analisis proksimat (Tabel 7) kandungan nutrisi pakan yang dibuat sesuai dengan formulasi yang dilakukan yaitu dengan kandungan protein sebesar 35%.

4. KESIMPULAN

Dengan memanfaatkan tulang ayam dan limbah ampas tahu yang telah difermentasi memberi nilai asupan gizi tambahan dalam produk pakan ikan tersebut, selain dari memanfaatkan limbah lingkungan juga mempertimbangkan syarat pemlihan bahan baku pakan ikan, ang dipadukan antara bahan baku pakan bersumber dari protein hewani dan protein nabati sehingga menjadikan usaha ini lebih inovatif.

5. UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Republik Indonesia untuk dukungan finansial serta Dosen Pembimbing Ir.Adelina.MS selama pelaksanaan kegiatan kewirausahaan ini.

6. DAFTAR PUSTAKA [1]

Santoso. L., dan Agusmansyah, H. 2011. Pengaruh Substitusi Tepung Kedelai Dengan

Tepung BijiKaret Pada Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Ikan Bawal Air Tawar

(

Colossoma macropomum

).

Jurnal Berkala Perika nan Terubuk

39(2): 41-50.

[2]

Allan GL, Parkinson S, Booth MA, Stone DAJ, Rowland SJ, Frances J, Warner Smith R. 2000. Replacement of fish meal in diets for australian silver perch Bidyanus bidyanus: digestibility of

Referensi

Dokumen terkait