• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Call Center dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan(Simpati) pada PT Telekomunikasi Selluler Medan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Call Center dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan(Simpati) pada PT Telekomunikasi Selluler Medan."

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

MEDAN

PERANAN CALL CENTER DALAM MENINGKATKAN

KEPUASAN PELANGGAN

(simpati)

PADA PT

TELEKOMUNIKASI SELLULER

MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH:

ARNI MEI LUMBAN GAOL 040521154

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Peranan Call

Center dalam meningkatkan kepuasan pelanggan(simpati) pada PT Telekomunikasi

Selluler Medan”, diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Ekstension Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu perkenankanlah penulis menghanturkan rasa terima kasih kepada: 1. Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Prof. DR. Ritha F Dalimunthe, SE., MSi., selaku Ketua Jurusan Manajemen Program Extension Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Prof. DR. Amrin Fauzi selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis hingga menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu DRA. Lucy Anna, MS selaku Dosen Penguji I yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

(3)

perkuliahan.

8. Bapak Joko selaku manager utama PT Telekomunikasi Selluler Medan bagian layanan Call Center yang telah memberi kesempatan pada penulis untuk mengadakan riset pada perusahaan ini, dan juga kepada seluruh karyawan. 9. Teristimewa buat Ayahanda H. Lumban Gaol dan Ibunda T. Tambunan

“terima kasih buat semuanya dan semoga panjang umur serta sehat selalu”, Abangku Abdon Erwin Lbn. Gaol, ST, Melky Syawal Lbn. Gaol, SE / Rosfeni Manalu, SE, Kel. Ir. S. Saragih / Ester A. Lbn. Gaol, , Nahor A. Lbn. Gaol, Adikku Mena M Lbn. Gaol, SPd dan keponakanku Ruth Saragih, Michael Saragih dan Jonathan Lbn. Gaol yang telah memberikan dorongan dan semangat pada penulis untuk menyelesaikan kuliah dan skripsi ini. Tuhan memberkati ……

10. Buat yang terkasih B’Maswan G. yang telah memberikan perhatian dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini, you’re the best a

part of me.

(4)

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat menyempurnakan Skripsi ini.

Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan karuniaNya kepada kita semua, dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Medan, April 2008 Penulis

(5)

Arni Mei Lumban Gaol, (2008), Peranan Call Center Dalam Meningkatkan

Kepuasan Pelanggan(simpati) Pada PT Telekomunikasi Selluler Medan. Dibawah bimbingan Prof. DR. Amrin Fauzi, Prof. DR. Ritha F Dalimunthe, SE., MSi (Ketua Departemen), DRA. Lucy Anna, MS (Dosen Penguji I), dan DRS. R. Bongsu Hutagalung, MSi (Dosen Penguji II).

Telkomsel adalah singkatan dari Telekomunikasi Selluler. Pada mulanya Telkomsel adalah nama layanan dan jasa sistem komunikasi bergerak selluler

Global System Mobile (GSM) yang dikeluarkan oleh PT Telkom. Laju

perkembangan teknologi yang berkembang pesat dengan semakin banyaknya pilihan produk bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya dan tidak semua perusahaan berhasil dalam bersaing dan menguasi pasar sesuai target yang telah ditetapkan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kebijakan dalam strategi pemasaran yang jitu serta dukungan pelayanan purna jual dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam.

Melihat kenyataan ini, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap peranan Call Center dengan judul Peranan Call Center

Dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan(simpati) Pada PT Telekomunikasi

Selluler Medan. Call Center merupakan layanan purna jual dalam meningkatkan

kepuasan dan kebutuhan pelanggan yang merupakan suatu strategi perusahaan dalam permasaran. Kepuasan dan kebutuhan pelanggan merupakan tolak ukur dalam menilai keberhasilan dalam menerapkan strategi pemasaran. Pelayanan purna jual memegang peranan penting dalam memenangkan persaingan sekaligus meningkatkan volume penjualan untuk mencapai laba yang optimal.

Layanan Call Center Telkomsel disebut dengan Caroline (Customer Care by On Line). Layanan ini merupakan pelayanan yang tidak mengenal jarak dan

waktu, ini dikarenakan dimanapun pelanggan berada bisa menghubungi Call

Center tanpa dikenakan biaya dengan menekan 111 dari Kartu Halo dan 116 dari

Kartu Simpati dan Kartu As-nya.

Kata Kunci: Kepuasan Pelanggan, Kualitas Pelayanan (Tangible, Reliability,

(6)

ABSTRAK ……….. i

5. Identifikasi Variabel ... 9

6. Batasan Operasional ………10

7. Definisi Operasional Variabel ……… 11

8. Teknik Analisis data ……….. 12

BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu ………. 15

B. Pengertian Jasa, Pelanggan (konsumen), dan Pelayanan …….. 16

1. Pengertian Jasa ……….. 16

2. Pengertian pelanggan (konsumen) ………. 19

3. Pengertian Pelayanan ………. 20

C. Kualitas Dalam Pelayanan ………. 22

D. Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Pelanggan … 24 E. Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan ………... 26

(7)

B. Call Center / Caroline ………. 31

C. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ……… 34

D. Jenis Pelayanan ………... 40

E. Produk yang ditawarkan oleh Telkomsel ……… 43

F. Layanan yang Disediakan Telkomsel ……….. 45

G.Fluktuasi Pengguna dan Penjualan Produk Telkomsel ………… 46

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI A. Analisis Deskriptif ……… 49

B. Analisis Statistik ……… 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59

B. SARAN ... 60

(8)

Hal Tabel

Tabel 1.1 Definisi Operasionalisasi Variabel ……… 11

Tabel 3.1 Perkembangan Volume Penjualan Kartu Simpati ………….. 47

Tabel 4.1 Karakteristik Jenis Kelamin ……… 49

Tabel 4.2 Karakteristik Usia Responden ………. 50

Tabel 4.3 Karakteristik Pekerjaan Responden ………. 51

Tabel 4.4 Analisis Regresi Linear Berganda ……… 52

Tabel 4.5 Koefisien Determinasi ……….. 53

(9)

Hal Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ………. 6

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Call Center Medan ………. 35

Gambar 3.2 Tampilan Fisik kartu Halo ……… 43

Gambar 3.3 Tampilan Fisik kartu Simpati ……… 44

Gambar 3.4 Tampilan Fisik Kartu AS ……….. 44

(10)

Alma, buchari, 2003, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung. ok

Arikunto, Suharsimi, 2005, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, cetakan 12, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Kotler, Philip dan Susanto, A. B, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta, 2001.

Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta, 2001 ok

Simamora, Bilson, 2001, Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan

Profitabel, penerbit PT.Gramedia Pustaka Umum, Jakarta. ok

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, cetakan kelima, CV. Alfa Beta, Bandung, 2005. ok

Teguh, Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi : Teori dan Aplikasinya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999. ok

Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, edisi kedua, cetakan pertama, Andi offset, Yogyakarta, 2001. ok

http:///www.infomedia.go.id

(11)

Coefficients(a) jaminan 3.076 1.430 .361 2.150 .038 perhatian 1.340 1.691 .133 .793 .433 a Dependent Variable: Age

ANOVA(b)

a Predictors: (Constant), perhatian, jaminan, ketanggapan b Dependent Variable: Age

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables

(12)

Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson 1 .361(a) .130 .058 5.279 .405 a Predictors: (Constant), perhatian, jaminan, ketanggapan

(13)

Kepada Yth.: Bapak Pembantu Dekan I F.E USU Medan

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Arni Mei Lumban Gaol Nim : 040521154

Departemen : Manajemen Program : Ekstension

Dengan ini memohon kepada Bapak untuk dapat mengikuti ujian khusus dalam Mata Kuliah : Psikologi Manajemen

Dosen : DRS. R. Bongsu Hutagalung, MSi Jumlah SKS : 3 (tiga) SKS

Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian Bapak saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(14)

Arni Mei Lumban Gaol, (2008), Peranan Call Center Dalam Meningkatkan

Kepuasan Pelanggan(simpati) Pada PT Telekomunikasi Selluler Medan. Dibawah bimbingan Prof. DR. Amrin Fauzi, Prof. DR. Ritha F Dalimunthe, SE., MSi (Ketua Departemen), DRA. Lucy Anna, MS (Dosen Penguji I), dan DRS. R. Bongsu Hutagalung, MSi (Dosen Penguji II).

Telkomsel adalah singkatan dari Telekomunikasi Selluler. Pada mulanya Telkomsel adalah nama layanan dan jasa sistem komunikasi bergerak selluler

Global System Mobile (GSM) yang dikeluarkan oleh PT Telkom. Laju

perkembangan teknologi yang berkembang pesat dengan semakin banyaknya pilihan produk bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya dan tidak semua perusahaan berhasil dalam bersaing dan menguasi pasar sesuai target yang telah ditetapkan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kebijakan dalam strategi pemasaran yang jitu serta dukungan pelayanan purna jual dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam.

Melihat kenyataan ini, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap peranan Call Center dengan judul Peranan Call Center

Dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan(simpati) Pada PT Telekomunikasi

Selluler Medan. Call Center merupakan layanan purna jual dalam meningkatkan

kepuasan dan kebutuhan pelanggan yang merupakan suatu strategi perusahaan dalam permasaran. Kepuasan dan kebutuhan pelanggan merupakan tolak ukur dalam menilai keberhasilan dalam menerapkan strategi pemasaran. Pelayanan purna jual memegang peranan penting dalam memenangkan persaingan sekaligus meningkatkan volume penjualan untuk mencapai laba yang optimal.

Layanan Call Center Telkomsel disebut dengan Caroline (Customer Care by On Line). Layanan ini merupakan pelayanan yang tidak mengenal jarak dan

waktu, ini dikarenakan dimanapun pelanggan berada bisa menghubungi Call

Center tanpa dikenakan biaya dengan menekan 111 dari Kartu Halo dan 116 dari

Kartu Simpati dan Kartu As-nya.

Kata Kunci: Kepuasan Pelanggan, Kualitas Pelayanan (Tangible, Reliability,

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aspek pemasaran merupakan salah satu bagian dari perusahaan yang

paling menentukan keberhasilan. Pemasaran merupakan ujung tombak

perusahaan, baik perusahaan industri, perusahaan jasa (service), maupun

perusahaan perantara (distributor). Perusahaan tidak akan mampu bersaing

apalagi tumbuh dan berkembang apabila bidang pemasaran tidak mampu

melaksanakan fungsinya dengan efektif dan efisien.

Konsumen memiliki banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginannya terlihat dari segi produk yang beraneka ragam, apakah itu model,

harga, kualitas dan kuantitas yang didukung dengan kemajuan bidang tranformasi

dan informasi yang akan menghilangkan jarak dan batas-batas antara daerah dan

negara. Hal ini membuat semakin banyaknya perusahaan yang masuk ke pasar

guna merebut pasar dan semakin memanjakan konsumen. Tidak semua

perusahaan berhasil dalam bersaing dan menguasai pasar sesuai dengan target

yang telah ditetapkan, apalagi dalam keadaan kondisi perekonomian negara yang

belum membaik seperti sekarang ini, untuk itu dibutuhkan suatu kebijakan dan

strategi pemasaran jitu dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam.

Masalah dominan yang dihadapi perusahaan adalah keterbatasan dan

(16)

meninggalkan perusahaan dan akan menjadi pelanggan pihak pesaing. Hal ini

tentunya akan mengakibatkan perusahaan kesulitan untuk bertahan dalam

persaingan pasar. Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan

usahanya secara maksimal dengan memberikan produk yang berkualitas, harga

yang terjangkau, serta pelayanan (service) yang baik sehingga dapat memberikan

kepuasan kepada konsumennya.

Setiap perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada para

konsumennya dengan memberikan pelayanan (service) yang lebih baik daripada

pelayanan (service) yang diberikan perusahaan pesaing. Setiap perusahaan harus

mampu memberikan kepuasan kepada para konsumen, disamping mampu

mempertahankan konsumen yang lama untuk terus membeli produk yang

ditawarkan, serta akan mampu pula untuk menarik calon konsumen baru. Produk

menunjukkan ukuran tahan lamanya produk dapat dipercaya oleh konsumen dan

sejauh mana produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya. Sementara harga

merupakan pengorbanan riil yang harus diberikan konsumen untuk memperoleh

suatu produk.

Pada Kota Medan banyak sekali Perusahaan-perusahaan yang

menjalankan usaha Penjualan dengan mengutamakan pelayanan kepada konsumen

salah satunya adalah PT Telkomsel Medan. Perusahaan ini telah banyak dikenal

oleh masyarakat umum khususnya kota Medan, dan dapat terus mempertahankan

eksistensinya ditengah persaingan bisnis dalam bidang telekomunikasi di kota

Medan. Hal ini membuktikan bahwa PT Telekomunikasi Seluler yang bergerak

dalam bidang telekomunikasi mampu memenuhi harapan dan kebutuhan para

(17)

Penulis melihat kenyataan ini merasa tertarik untuk mengadakan

penelitian terhadap peranan Call Center pada salah satu provider telepon selular

dalam meningkatkan kepuasaan pelanggan, yang merupakan suatu strategi

perusahaan dalam pemasaran. Maka didasarkan hal ini penulis mengadakan

penelitian pada Call Center PT Telkomsel Medan, yang bergerak dibidang jasa

komunikasi telepon selular. Adapun judul yang dipilih oleh penulis adalah

“Peranan Call Center Dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan(simpati) Pada

PT Telkomsel Medan”. Masalah ini yang dipilih oleh penulis untuk menjadi

bahan penelitian karena kepuasan pelanggan merupakan tolak ukur dalam menilai

keberhasilan perusahaan dalam menerapkan strategi pemasaran. Pada pemegang

peranan penting dalam memenangkan persaingan sekaligus meningkatkan volume

penjualan untuk mencapai laba yang optimal.

Alasan penulis memilih perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa

komunikasi sebagai objek penelitian, dikarenakan bidang usaha jasa komunikasi

adalah salah satu jenis usaha yang memiliki masa depan pengembangan usaha

yang sangat cerah dan selalu melakukan perubahan. Selain itu penulis juga ingin

mengetahui bagaimana pihak manajemen menerapkan strategi pemasaran dalam

menghadapi perubahan teknologi yang sangat cepat dan persaingan yang sangat

(18)

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan fungsinya Call Center berperan memberikan bantuan

layanan kepada para pelanggan dalam hal ini sebagai pusat informasi bagi para

pengguna jasa komunikasi Telkomsel, dari uraian latar belakang di atas penulis

dapat merumuskan permasalahan adalah:

“Apakah Peranan pelayanan Call Center dalam meningkatkan kepuasaan

pelanggan(simpati)pada PT Telkomsel Medan telah berjalan dengan efektif?”

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah generailisasi dari kelompok fenomena

tertentu sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang

sama. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka kerangka konseptual sangat

bermanfaat untuk memudahkan suatu penelitian agar penelitian yang dilakukan

dapat lebih terarah dan berhubungan satu sama lain.

Ada lima dimensi kualitas pelayanan jasa menurut Rambat Lupiyoadi

(2001 :148), yaitu:

1. Tangible atau bukti fisik

Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada

pihak eksternal.

2. Reliability atau keandalan

Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang

(19)

3. Responsivenees atau ketanggapan

Yaitu suatu kemampuan dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan

tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas.

4. Assurance atau jaminan dan kepastian

Yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai

perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada

perusahaan.

5. Emphaty atau memberikan perhatian

Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi

yang memberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami

keinginan konsumen.

Menentukan tingkat kepuasan pelanggan, terdapat lima faktor utama yang

harus diperhatikan oleh Perusahaan (Lupiyoadi, 2001: 158), yaitu:

1. Kualitas Produk

2. Kualitas Pelayanan

3. Emosional

4. Harga

5. Biaya

Dari kelima dimensi kualitas pelayanan saja diatas, terdapat tiga faktor

yang sangat mempengaruhi pelayanan jasa. Adapun ketiga faktor tersebut antara

lain : Responsivenees atau ketanggapan, Assurance atau jaminan dan kepastian,

(20)

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka kerangka

konseptual dapat digambarkan sebagai berikut:

Kualitas Pelayanan jasa:

Gambar 1.1: Kerangka Konseptual

Sumber: Rambat Lupiyoadi (2001)

D. Hipotesis

“Hipotesis merupakan pendapat, dugaan, atau jawaban yang bersifat

sementara dari suatu persoalan yang di ajukan, dimana kebenarannya masih perlu

di buktikan lebih lanjut, sehingga dapat dicari hubungan antara teori dengan

kenyataan yang ada di lapangan” (Teguh, 1999:58)

Berdasarkan permasalahan yang telah di kemukakan di atas, maka penulis

merumuskan hipotesis sebagai berikut: apakah ada pengaruh positif dan

signifikan antara kualitas pelayanan call center terhadap kepuasan pelanggan

Telkomsel Medan.

Responsivenees atau ketanggapan (x1)

Assurance atau jaminan dan kepastian (x2)

Emphaty atau memberikan perhatian (x3)

(21)

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan umum penelitian adalah menemukan, mengembangkan dan

menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Untuk mencegah kesimpangsiuran

dalam menafsirkan, penelitian dibatasi hanya menyangkut peranan pelayanan call

center. Adapun tujuan penelitian yang ingin di capai dalam skripsi ini adalah:

1. Mengetahui sistem pelayanan yang di lakukan oleh perusahaan.

2. Mengetahui efektivitas pelayanan yang telah di lakukan oleh perusahaan.

3. Mengetahui hambatan-hambatan yang di hadapi oleh perusahaan dalam

melaksanakan strategi pemasaran yang baik, tepat serta efektif dan efisien.

4. Memberikan saran-saran yang di dasarkan pada data-data objektif demi

kemajuan perusahaan.

Adapun manfaat penelitian yang penulis harapakan dalam skripsi ini adalah:

1. Memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perusahaan

demi kemajuan perusahaan.

2. Referensi bagi penulis lain yang mungkin tertarik untuk mengadakan

penelitian di bidang yang sama.

3. Sebagai bahan perbandingan dari apa yang di pelajari dengan praktek

(22)

F. Metode Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun yang menjadi tempat penelitian penulis yaitu pada PT Telkomsel

Medan Jln. Imam Bonjol No. 16 Medan, sedangkan waktu penelitian dimulai

pada bulan Agustus sampai dengan Januari 2008.

2. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2005:72), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempuyai kualitas dan karateristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen PT Telkomsel Medan pada

bulan Januari 2008

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sampeling

aksidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa

saja yang secara kebetulan ditemui dilokasi penelitian itu cocok sebagai

sumber data. (Sugiyono, 2005 : 77).

Dalam hal pengambilan sampel, maka peneliti mengambil 40 orang

yang ada yang akan dijadikan sampel dalam penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

1. Wawancara (interview) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan melakukan wawancara atau mengajukan pertanyaan kepada karyawan

(23)

2. Daftar pertanyaan (questioner) yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan membuat daftar pertanyaan yang ditujukan kepada para konsumen PT.

Telkomsel Medan yang telah menggunakan layanan call center.

3. Studi dokumentasi yaitu data-data yang diperoleh dari perusahaan, antara lain

sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, produk-produk

perusahaan.

4. Jenis Data

Jenis data yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari lokasi penelitian

antara lain wawancara dan kuesioner.

2. Data sekunder adalah data-data yang diperoleh melalui buku-buku,

majalah-majalah, jurnal-jurnal dan juga data yang diperoleh dari perusahaan yakni

sejarah perusahaan (studi dokumentasi).

5. Identifikasi Variabel

Variabel-variabel dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai

berikut:

1. Kepuasan Konsumen ; Y variabel terikat

2. Ketanggapan ; x1

3. Jaminan ; x2 variabel bebas

(24)

Pengukuran dengan skala likert dapat dilakukan dengan pembagian sebagai

berikut:

1. Jawaban sangat tidak setuju = 1

2. Jawaban tidak setuju = 2

3. Jawaban setuju = 3

4. Jawaban sangat setuju = 4

5. Jawaban sangat setuju sekali = 5

6. Batasan Operasioal

Batasan operasionalnya dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel Independen (X): seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan yaitu

Responsiveness (X1), Assurance (X2), dan Emphaty (X3).

b. Variabel Dependen (Y): kepuasan, yaitu kepuasan pelanggan sebagai

(25)

7. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini definisi operasionalisasi variabel terdapat pada tabel 1.2.

Tabel 1.1. Definisi Operasionalisasi Variabel

Variabel Atribut Skala

Ketanggapan

a. Call Center memberikan informasi yang akurat kepada pelanggan

tentang layanannya.

b. Call Center melayani nasabah dengan segera mungkin.

c. Call Center mudah dihubungi oleh pelanggan untuk

menyampaikan keluhan

d. Kesediaan call center untuk selalu siap melayani pelanggan.

a. Call center mempunyai pengetahuan dalam menjawab pertanyaan

atau keluhan pelanggan.

b.Call center ramah dan sopan dalam melayani pelanggan.

c. Adanya jaminan yang dirasakan oleh nasabah dalam

menggunakan produk Telkomsel.

d. Kinerja call center memberikan keyakinan kepada pelanggan.

a. Call center memberikan perhatian kepada pelanggan.

b.Perusahaan mempunyai pelanggan yang setia.

c. Perusahaan mempunyai waktu khusus untuk pelayanan individu

pelanggan.

d. Perusahaan memberikan perhatian individu kepada karyawan.

a. Sarana dan fasilitas yang memadai.

b. Call center memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan

nasabah yang memerlukan jasa Telkomsel.

c. PT.Telkomsel memiliki layanan yang tepat waktu.

d. Call center memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang jasa

pelayanan.

e. Karyawan call center memiliki penampilan yang menarik.

Likert

(26)

8. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisa data yang terkumpul melalui penelitian, ditentukan

metode analisis yang dipergunakan sehingga lebih terarah dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Teknik penelitian yang dipergunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah:

a. Metode Analisa Deskriptif

Merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga

memberikan gambaran yang jelas mengenai pengumpulan, penyusunan, dan

menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum objek yang diteliti.

b. Metode Analisis Statistik

Yaitu metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh kualitas

pelayanan call center terhadap kepuasan pelanggan(simpati). Dalam hal ini metode

yang digunakan adalah:

1. Regresi Linier Berganda (Multiple Linier regresion)

Untuk menganalisis besarnya pengaruh variable independent yang

jumlahnya lebih dari dua variable. Untuk perolehan hasil yang lebih akurat,

penulis menggunakan bantuan program Software SPSS (Statistic product and

Service Solution) versi 12.00

Rumusannya adalah sebagai berikut:

Y = a + Β1X1 + Β2X2 + Β3X3 + e

Dimana : Y = Kepuasan Konsumen

X1 = Ketanggapan

X2 = Jaminan

(27)

a = Konstanta

Β1, Β2,Β3 = Koefisien regresi

e = Standar error

2. Uji –F (uji secara serentak)

Untuk membuktikan apakah variabel bebas (X1) mempuyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikat (Y1) secara serentak.

Kriteria pengujian sebagai berikut:

Ho : Βi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh kualitas pelayanan call center

Telkomsel terhadap kepuasan pelanggan(simpati) pada PT.Telkomsel Medan

Ho : Βi ≠ 0, terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan call center Telkomsel

terhadap kepuasan pelanggan(simpati) pada PT. Telkomsel Medan.

Dengan kaidah pengambilan keputusan:

Ho diterima, apabila F hitung < F tabel pada α = 5 %.

Ha ditolak bila F hitung > F tabel pada α = 5 %.

3. Uji –T (Uji secara parsial)

Untuk membuktikan apakah variabel bebas (X1) mempuyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikat (Y1) secara parsial.

Kriteria pengujian sebagai berikut:

Ho : Βi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh kualitas pelayanan call center

Telkomsel terhadap kepuasan pelanggan(simpati) pada PT.Telkomsel Medan

(28)

Dengan kaidah pengambilan keputusan:

Ho diterima, apabila F hitung < F tabel pada α = 5 %.

Ha ditolak bila F hitung > F tabel pada α = 5 %.

4. Determinan (R2)

Menunjukkan kuat lemahnya pengaruh atas besarnya variable X terhadap

variable Y, dapat dilihat dengan tingkat determinan yang dapat dirumuskan

sebagai berikut (Sugiyono,2005:186)

D = R2

Semakin besar nilai koefisien determinasi semakin baik kemampuan variabel X

(29)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu “Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa terhadap

Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan

oleh Elmasnun (2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan nasabah

yang diberikan oleh PT. Kereta Api (Persero) Medan dan variable emphaty

(perhatian) merupakan variable yang paling dominan mempengaruhi kepuasan

pengguna jasa kereta api.

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pelayanan terhadap Kepuasan Siswa

Sebagai Pengguna Jasa Pendidikan Di Sekolah menengah Atas negeri 6 Medan

oleh Melly (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable independen

yang digunakan yaitu kualitas pelayanan yang terdiri dari tangible (bukti fisik),

reliability (keandalan), responsiveness (tanggapan), assurance (jaminan), dan

emphaty (perhatian), secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan siswa sebagai pengguna jasa pendidikan di sekolah Menengah

Atas Negeri 6 Medan, dan hasil yang paling dominant mempengaruhi kepuasan

siswa sebagai pengguna jasa pendidikan Sekolah Menengah negeri 6 Medan

(30)

B. Pengertian Jasa, Pelanggan (Konsumen), dan Pelayanan

1. Pengertian jasa

Tidak ada defenisi secara luas tentang jasa yang digunakan oleh para

pemasar. Kenyataan memang sulit diketahui tentang batas-batas dengan jelas

antara organisasi atau unit usaha yang menjadi bagian dari penyaluran barang

dengan organisasi yang menawarkan jasa. Restoran misalnya, oleh beberapa unit

usaha yang sejenis dengan supermarket. Tapi kelihatan jelas bahwa kegiatan

utama dari sebuah restoran adalah kegiatan jasa. Beberapa jasa ditawarkan ke

pasar untuk dipertukarkan secara bebas dan yang lain seperti jasa pemerintah,

dibayarkan melalui pengenaan pajak. Jasa ini disebut jasa pertukaran (exchange

service). Jadi jasa pertukaran dapat didefenisikan sebagai barang yang tidak

kentara (intangible product) yang dibeli dan dijual dipasar melalui suatu transaksi

pertukaran yang saling memuaskan.

Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Pada dasarnya

jasa dapat dibayangkan sebagai barang yang tidak berwujud dibandingkan dengan

barang yang berwujud. Jadi jasa jarang ditunjukkan oleh perkembangan

penjualan, sementara barang berwujud dapat secara langsung ditunjukkan, bahkan

dites sebelum pembelian. Jasa melibatkan berbagai kegiatan ekonomi, termasuk

sektor swasta dan sektor public.

Tidak ada defenisi secara luas tentang jasa pelayanan yang digunakan oleh

para pemasar. Kenyataan memang sulit diketahui tentang batas-batas dengan jelas

antara organisasi atau unit usaha yang menjadi bagian dari penyaluran barang

dengan organisasi yang menawarkan jasa pelayanan. Dari pembahasan diatas

(31)

a. Jasa merupakan produk tidak kentara yang dilaksanakan dan bukannya di

produksi.

b. Nilai dan keuntungan dari suatu jasa dapat berbeda-beda diantara pemakainya

karena sebagian sumber (input) untuk melaksanakan jasa berasal dari pembeli.

Secara umum jasa dapat digolongkan kedalam dua golongan besar yaitu :

a. Jasa Industri (Industrial Service)

Yaitu jasa yang disediakan untuk organisasi dalam lingkungan yang luas,

termasuk pengolahan, pertambangan, pertanian organisasi non-laba dan

pemerintah. Contoh dari jenis data ini adalah : jasa arsitektur, jasa komputer,

jasa teknik, asuransi, komunikasi, pemeliharaan gedung dan lain sebagainya.

b. Jasa konsumen (Cunsumer Service)

Yaitu jasa yang banyak digunakan secara luas dalam masyarakat, misalnya :

bioskop, salon kecantikan, jasa perantara untuk surat-surat berharga, jasa

mengasuh anak, dan lain sebagainya.

Menurut Lupiyoadi (2001 : 602), Jasa merupakan semua aktivitas yang

hasilnya tidak merupakan produk dalam fisik atau konstruksi, yaitu biasanya

dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan

nilai tambah seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesenangan

(32)

Kotler dalam Alma (2003 : 3), menyatakan bahwa jasa itu tidak

berwujud dan tidak memberikan kepemilikan suatu apapun kepada pembelinya.

Sedangkan proses produksinya bisa bergantung atau tidak tergantung sama sekali

kepada fisik produk.

Binter, dkk dalam Alma (2003 : 3), menyatakan bahwa jasa adalah

kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk dikonsumsi bersamaan dengan

waktu produksi dan memberikan nilai tambah (seperti kenikmatan, hiburan,

santai, sehat) bersifat tidak berwujud.

Ciri ciri dari jasa yang professional adalah:

1. Memiliki kode etik formal dan diterima oleh anggota-anggotanya.

2. Ada pengawasan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan terhadap standar

yang telah ditetapkan.

3. Memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggota, seperti, pendidikan,

pengalaman, lama latihan dan penampilannya.

4. Anggota yang diterima secara penuh, diberikan sertifikant khusus.

5. Mendahulukan kepentingan pelanggan.

Menurut Lupiyoadi (2001 : 6) jasa mempunyai karakteristik sebagai

berikut:

1. Intangibility, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium

sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tidak berwujud

(33)

2. Unstorability, jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk

yang telah dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga tidak dapat dipisahkan

mengingat pada umunya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.

3. Customization, jasa juga sering kali di desain khusus, untuk kebutuhan

pelanggan sebagaimana pada jasa asuransi dan kesehatan.

Jasa mempunyai sifat-sifat yang khusus dalam pemasarannya berbeda dari

pemasaran barang. Adapun sifat khusus dari pemasaran jasa, sebagai berikut:

1. Menyesuaikan selera dengan konsumen

2. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk.

3. pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpanan

4. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud (pelengkapnya)

5. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak begitu penting

6. beberapa problema pemasaran dan harga jasa

2. Pengertian Pelanggan (Konsumen)

Pelanggan merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai kepuasan

dan kualitas jasa. Pelanggan memegang peranan cukup penting dalam mengukur

kepuasan terhadap produk maupun pelayanan yang diberikan perusahaan.

Menurut Simamora (2001 : 47) Pelanggan (konsumen) merupakan

lingkungan mikro bagi perusahaan yang perlu dipelajari. Tujuannya tidak lain

untuk memahami kebutuhan dan keinginan mereka, sebab pada prinsipnya,

(34)

Tjiptono (2002 : 128) menyatakan adapun tipe-tipe pelanggan menurut

tangga loyalitas adalah sebagai berikut :

1. Prospek orang-orang yang mengenal bisnis (barang atau jasa) suatu perusahaan

tetapi belum pernah masuk tokonya, serta belum pernah membeli barang/jasa

perusahaan tersebut.

2. Pembelanja, prospek yang telah yakin untuk mengunjugi toko tersebut, paling

tidak satu kali. Pembelanjaan masih belum membuat keputusan membeli dan

perusahaan hanya memiliki sedikit kesempatan untuk mempengaruhi.

3. Pelanggan, orang yang membeli barang atau jasa perusahaan.

4. klien, orang yang secara rutin membeli barang atau jasa perusahaan.

5. Penganjur, pelanggan yang sedemikian puasnya dengan barang atau jasa

perusahaan sehingga akan menceritakan kepada siapa saja tentang betapa

memuaskannya barang atau jasa perusahaan tersebut.

3. Pengertian Pelayanan

Produk apapun tidak terlepas dari unsur jasa atau layanan, baik jasa

sebagai produk inti (jasa murni) maupun jasa sebagai pelengkap (layanan

pelanggan).

Pelayanan secara umum adalah rasa menyenangkan yang diberikan kepada

orang lain disertai kemudahan-kemudahan dengan memenuhi segala kebutuhan.

Menurut Simamora (2001 : 172) Layanan adalah setiap kegiatan atau

manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi layanan bisa

(35)

Pemasaran pada perusahaan penghasil produk jasa lebih dituntut untuk

memberikan kualitas yang optimal melalui pelayanan kepada pelanggan.

Pelanggan dapat memiliki penilaian yang sangat subjektif terhadap suatu jasa

karena pelanggan merasakan standar kualitas pelayanan yang diberikan

berpengaruh kepada kepuasan yang hendak diraih.

Pengalaman menunjukkan bahwa motivasi untuk melayani secara baik

dimulai dalam organisasi sendiri. Langkah pertama untuk melayani pelanggan

secara baik dimulai dengan mencoba memberikan pelayanan yang lebih baik

kepada rekan kerja dan dalam kehidupan sehari-hari.

Memberikan pelayanan yang baik kepada orang lain, apakah dirumah atau

di tempat kerja, pada hakekatnya adalah menunjukkan perasaan yang senang

kepada orang lain. Memuaskan pelanggan sebenarnya adalah memenuhi

kebutuhan-kebutuhan mereka. Sebagai seorang pemberi pelayanan, ia dihadapkan

pada tantangan untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

Bagi perusahaan yang menghasilkan jasa, pelayanan yang diberikan

kepada pelanggan sangatlah penting karena :

a. Pelanggan merupakan sumber pendapatan perusahaan, mereka membayar jasa

yang dijual.

b. Kompetisi pada saat ini, dimana teknologi sangat maju, kompetisi semakin

hebat. Pada waktu yang akan datang monopoli sebenarnya tidak ada karena

kompetitor potensial selalu menunggu. Dan untuk menjawab tantangan ini

(36)

d. Masyarakat semakin kritis, masyarakat semakin maju dan semakin mengetahui

hak-hak untuk dilayani dengan sebaik-baiknya. Dalam bentuk apakah

masyarakat menuntut haknya jika tidak dilayani dengan sebaik-baiknya.

C. Kualitas yang Harus Diperhatikan Dalam Memberikan Pelayanan

Kualitas adalah sebuah fakta yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu

yang harus dikerjakan dengan baik. Keunggulan suatu produk jasa adalah

tergantung dari keunikan serta kualitas yang diperlihatkan oleh jasa tersebut, telah

sesuai dengan harapan dan keinginan pelanggan/konsumen.

Suatu cara perusahaan jasa untuk dapat unggul bersaing adalah

memberikan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaing secara konsisten.

Harapan pelanggan dibentuk oleh pengalaman masa lalunya, pembicaraan dari

mulut ke mulut serta promosi yang dilakukan oleh perusahaan jasa, kemudian

dibandingkannya.

Ada lima dimensi kualitas pelayanan jasa menurut Rambat Lupiyoadi

(2001 :148), yaitu:

1. Tangible atau bukti fisik

Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada

pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik

perusahaan dan keadaan lingkungan sekitar adalah bukti nyata dari pelayanan

yang diberikan oleh pemberi jasa. Yang meliputi fasilitas fisik (gedung,

gudang, dan lain sebagainya), perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan

(37)

2. Reliability atau keandalan

Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang

dijanjikannya secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan

harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk

semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi

yang lebih tinggi.

3. Responsivenees atau ketanggapan

Yaitu suatu kemampuan dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif)

dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas.

Membiarkan konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas

menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.

4. Assurance atau jaminan dan kepastian

Yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai

perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada

perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi,

kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun.

5. Emphaty atau memberikan perhatian

Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi

yang memberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami

keinginan konsumen. Dalam hal ini suatu perusahaan diharapkan memiliki

pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan

(38)

D. Layanan Pelanggan dan Kepuasan Pelanggan

Berbicara mengenai layanan pelanggan dan kepuasan pelanggan, berarti

berbicara mengenai kreativitas. Kreativitas memungkinkan organisasi jasa

mengenai dan memecahkan masalah-masalah yang sedang maupun yang akan

dihadapi dalam praktek bisnis sehari-hari. Jika konsumen atau pelanggan puas

maka akan memperhatikan peluang yang besar untuk melakukan pembelian ulang

atau membeli produk lain diperusahaan yang sama pada masa yang akan datang.

Seorang konsumen yang merasa puas cenderung akan menyatakan hal-hal yang

baik tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan dengan orang lain.

Konsumen yang tidak puas akan beraksi dengan tindakan yang berbeda.

Ada yang mendiamkan saja dan ada pula yang melakukan komplain berupa minta

ganti rugi atau mengembalikan produk kepada penjual, memberikan rekomendasi

negative kepada pihak-pihak lain seperti keluarga dan teman serta mengambil

tindakan hukum.

Untuk mewujudkan dan mempertahankan kepuasan pelanggan, organisasi

jasa harus melakukan empat hal, yaitu:

1. Mengidentifikasi siapa pelanggannya

2. Memahami tingkat harapan pelanggan atas kualitas

3. Memahami strategi kualitas layanan pelanggan

4. Memahami siklus pengukuran dan umpan balik dari kepuasan pelanggan.

Perusahaan perlu mengidentifikasikasi pelanggan. Sementara itu,

kepuasan pelanggan tercapai bila kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan

(39)

suatu perusahaan, namun ada juga pelanggan yang merasa tidak puas. Adapun

sebab-sebab timbulnya ketidakpuasan (Alma 2003 : 35) sebagai berikut:

1. Tidak sesuai harapan dengan kenyataan yang dialami

2. Layanan selama proses menikmati jasa tidak memuaskan

3. Perilaku personil tidak/kurang menyenangkan

4. Suasana dan kondisi fisik lingkungan tidak menunjang

5. Biaya terlalu tinggi, karena jarang terlalu jauh, banyak waktu terbuang, dan

harga terlalu tinggi.

6. Promosi/iklan terlalu muluk, tidak sesuai dengan kenyataan

Ada empat aspek penanganan keluhan yang penting, yaitu:

1.. Empati terhadap pelanggan yang marah

Perusahaan harus bersikap empati dalam menghadapi pelanggan yang emosi

atau marah, perusahaan perlu bersikap empati, karena bila tidak maka situasi

akan bertambah sulit. Untuk itu perlu diluangkan waktu untuk mendengarkan

keluhan dan berusaha memahami situasi yang dirasakan oleh pelanggan.

2. Kecepatan dalam penanganan keluhan

Kecepatan merupakan hal yang sangat penting dalam penanganan keluhan.

Apabila keluhan pelanggan tidak segera ditanggapi, maka rasa tidak puas

terhadap perusahaan akan menjadi permanent dan tidak dapat diubah lagi.

Apabila keluhan dapat ditangani dengan cepat, maka ada kemungkinan

(40)

3. Kewajaran atau keadilan dalam memcahkan permasalahan atau keluhan.

Perusahaan harus memperhatikan aspek kewajaran dalam hal biaya dan kinerja

jangka pangjang. Hasil yang diharapkan tentunya adalah situasi “win-win

dimana pelanggan dan perusahaan sama-sama diuntungkan.

4. Kemudahan bagi konsumen untuk menghubungi perusahaan

Hal ini sangat penting bagi konsumen untuk menyampaikan komentar, saran,

kritik, pertanyaan, maupun keluhannya. Sangat dibutuhkan adanya metode

komunikasi yang mudah dan relative tidak mahal, dimana pelanggan dapat

menyampaikan keluh kesahnya. Bila perlu dan memungkinkan, perusahaan

dapat menyediakan jalur atau saluran telepon khusus (hot line service) untuk

menampung keluhan pelanggan atau memanfaatkan e-mail dijaringan internet.

E. Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pelanggan (Konsumen)

Pada era globalisasi saat ini, penting bagi setiap perusahaan untuk

menyadari akan pentingnya faktor pelanggan, oleh karena itu, mengukur tingkat

kepuasan para pelanggan sangatlah perlu, walaupun hal tersebut tidaklah mudah.

Dalam menentukan tingkat kepuasan pelanggan, terdapat lima faktor utama yang

harus diperhatikan oleh perusahaan, yaitu: (Lupiyoadi, 2001 : 158)

1. Kualitas produk

Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi menunjukkan bahwa produk

yang mereka gunakan berkualitas.

2. Kualitas pelayanan

(41)

atau yang sesuai dengan yang diharapkan. Untuk perusahaan jasa, pelanggan

akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang

sesuai dengan yang diharapkan.

3.Faktor emosional

Pelanggan akan merasa bangga dan mendapat keyakinan bahwa orang lain

akan kagum terhadap dia apabila menggunakan produk dengan merek tertentu

akan cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

4. Harga

Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang

relatif murah akan memberikan value yang lebih tinggi kepada pelanggannya.

5. Biaya dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa

Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu

membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa akan cenderung

puas terhadap produk atau jasa tersebut.

Menurut Kotler dalam Lupiyoadi (2001 : 158) ditinjau lebih lanjut,

pencapaian kepuasan pelanggan melalui kualitas pelayanan, dapat ditingkatkan

dengan beberapa pendekatan dengan cara Perusahaan menghubungi pelanggan

setelah proses pelayanan terjadi untuk mengetahui kepuasan pelanggan

(accountable) : perusahaan menghubungi pelanggan dari waktu ke waktu untuk

mengetahui perkembangan pelayanannya (proactive) ; partnership marketing

merupakan pendekatan dimana perusahaan membangun kedekatan dengan

(42)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah singkat Perusahaan

Telkomsel adalah singkatan dari Telekomunikasi Seluler. Pada mulanya

Telkomsel adalah nama layanan dan jasa sistem komunikasi bergerak seluler

Global System Mobile (GSM) yang dikelola oleh PT. Telkom. Dengan nama ini,

Telkomsel memulai proyek percontohan pada akhir tahun 1993 di pulau Batam

dan pulau Bintan dengan menggunakan teknologi GSM yang telah dikenal luas di

dunia internasional. Peluncuran pertama ini dilakukan di Batam dengan alasan

Batam sebagai pusat industri strategis, terdapat juga proyek penciptaan kerjasama

Batam – Singapura, selain itu dengan diketahui banyaknya pemakai handphone

dari Singapura ke Batam, dan adanya penugasan pemerintah melalui

Menparpostel kepada Telkom yang dipimpin Bpk. Garuda Sugardo.

Proyek yang pertama kali menggunakan teknologi GSM ini berhasil

membangun jaringan komunikasi seluler dari tiada hingga dapat melakukan

pembicaraan pada system telekomunikasi bergerak hanya 2 (dua) bulan sejak

mulainya proyek ini. Proyek percontohan ini berkembang ke propinsi-propinsi

lain di Indonesia, mengantar pada pendirian PT.Telkomsel pada tanggal 26 Mei

1995 sebagai salah satu dari tiga pemegang izin nasional penyelenggara GSM di

Indonesia. Pendirian PT.Telkomsel ini dengan Akte Notaris Ny. Poerbaningsih

Adi Warsito, S.H. no. 181 tanggal 26 Mei 1995 dan telah di ubah dengan Akte

(43)

Pada saat pendirian, saham Telkomsel dipegang penyelenggara

Telekomunikasi domestik PT. Telkom (51%) dan perusahaan pemimpin

telekomunikasi internasional (49%). PT.Telkom, dan PT.Indosat tercatat pada

Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek New York. Setelah melalui proses tender

terbuka dan transparan selama setahun, dua pemegang saham baru yaitu PT

Telecom Netherlands, anak perusahaan publik raksasa komunikasi Belanda KPN

dan PT.Setdco Megacell Asia, perusahaan lokal yang dimotori oleh pengusaha.

Indonesia terkemuka Setiawan Djody, masuk dalam jaringan pemegang saham

Telkomsel. Komposisi pemegang terkini adalah PT.Telkom sebagai pemegang

saham, terbesar dengan 42,29%, lalu PT.Indosat 35%, PT Telecom Netherlands

17,28% dan PT Setdco Megacell Asia 5%.

Pada akhir tahun 1996, PT. Telkomsel telah menjangkau seluruh propinsi

yang ada di Indonesia beserta ratusan kota besar lainnya, dan akan terus berlanjut

sampai menjangkau seluruh ibukota kabupaten/kotamadya yang ada di Indonesia.

PT.Telkomsel merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang

jasa telekomunikasi selular yang meliputi telekomunikasi domestik maupun

telekomunikasi internasional, yang dilaksanakan secara terpadu dengan wawasan

pelayanan yang dinamis dan berorientasi untuk selalu maju dan terdepan di

bidangnya.

Setelah keberhasilan proyek percontohan GSM di Batam dan Bintan,

Telkomsel terus meluaskan pelayanan GSM di Indonesia. Jaringan baru

(44)

pelanggan baru 10.000 di daerah Jakarta saja, dan jumlah ini meningkat terus.

Pada akhir Agustus 2003 Telkomsel sudah memiliki pelanggan lebih dari 7 juta

pelanggan di seluruh Indonesia.

PT.Telkomsel untuk Indonesia kemudian dibagi menjadi 9 regional, untuk

Medan termasuk dalam regional sumbagut dan berkantor di gedung Bank

Danamon lantai 8-10 yang beralamat di jalan Diponegoro No. 35 Medan dan

Bank Sumut lantai 6 yang beralamat di jalan Imam Bonjol No. 16 medan. Kantor

ini berada pada posisi yang strategis yang dapat di jangkau dengan menggunakan

kendaraan pribadi maupun kendaraan umum dan berada pada real perkantoran.

PT.Telkomsel sendiri sebagai sebuah perusahaan yang berskala nasional

dan internasional memiliki misi kerja, yaitu menjadikan PT. Telkomsel sebagai

perusahaan jasa telekomunikasi bergerak pilihan karena mengutamakan mutu dan

layanan dengan slogan “semakin dekat, semakin nyata”.

Dalam rangka mencapai semua tujuan dan sasaran yang telah

dicanangkan, untuk melaksanakan operasi perusahaan sehari-hari, PT.Telkomsel

memiliki suatu struktur organisasi sebagai upaya untuk menyebarkan wewenang

dan tanggung jawab agar semua bidang dapat tertangani secara professional.

Guna memberikan pelayanan yang maksimal PT.Telkomsel membangun jaringan

pelayanan kepada para pelanggannya. Jaringan pelayanan dari PT.Telkomsel

dapat dikatergorikan dalam dua bentuk pelayanan yaitu pelayanan langsung dapat

dilakukan dengan mendatangi gedung GRAPARI ataupun layanan dengan basis

(45)

B. Call Center / Caroline

Caroline (customer care by on-line) Telkomsel pada dasarnya tidak

banyak berbeda dengan berbagai pelayanan customer service atau customer care

atau on line service yang kita kenal. Misalnya pada penyelenggara kartu kredit

dan penerbangan. Pelayanan yang tidak mengenal jarak dan batas waktu ini

bertujuan untuk memudahkan pelanggan menyampaikan inspirasi kebutuhan dan

keluhannya atau menanyakan informasi yang berkaitan dengan bisnis dan layanan

Telkomsel. Telkomsel sangat memperhatikan kemudahan dan kenyamanan

pelanggan dalam memperoleh informasi atau konsultasi setiap saat dan di

manapun. Untuk itu, Telkomsel membangun akses pelayanan Call Center

dinamakan Caroline (Customer Care On-Line) - pelayanan pelanggan melalui

telepon, sebagai wujud dari pelayanan pelanggan 24 jam yang memberikan

pelayanan tanpa henti kepada pelanggan untuk segala kebutuhan dan

permasalahan pelanggan.

Diharapkan dengan customer care palanggan sewaktu-waktu dapat

menghubungi Telkomsel. Setiap waktu pelanggan dapat berhubungan dengan

Telkomsel dengan menekan 111 dari kartu Halonya dan 116 dari kartu Simpati

dan AS nya tanpa dikenakan biaya. Dengan adanya layanan ini maka pelanggan

dapat merasakan kehadiran Telkomsel terhadap mereka dan dengan begitu para

petugas/karyawan tahu apa yang harus dilakukan dan diharapkan dari mereka.

Call Center kami yang tersebar di 4 kota besar :

(46)

Bandung (022 – 415 0811) dan

Surabaya (031 – 730 1811).

Selain itu, Anda juga dapat menghubungi nomor Call Center kami yang sudah

aktif sebelumnya di nomor 0807 1 811 811 dari seluruh Indonesia.

Dalam arti melakukan sesuatu untuk pelanggan sebagaimana yang

diharapkan pelanggan, customer care adalah sebuah konsep, dan bagian dari

konsep ini adalah customer service. Telkomsel ada seperti yang diharapkan

pelanggan.

Fungsi-fungsi pelayanan yang dapat ditangani Caroline meliputi :

a. Informasi network meliputi wilayah cakupan, kapasitas & ketersediaan.

b. Informasi produk berisi kartuHalo, Simpati dan kartuAS termasuk features dan

value added services.

c. Informasi Billing berupa pentarifan dan penggunaan.

d. Pre-sales (harga, biaya & promosi).

e. Edukasi pelanggan berupa cara penggunaan jasa/perangkat.

f. Pengaduan mengenai mutu network.

g. Layanan penerimaan pembayaran kartu Halo melalui kartu kredit.

h. Layanan penerimaan pelanggan baru.

i. Hal-hal umum lainnya yang berisi berbagai hal menyangkut pelayanan

Telkomsel.

Terlepas dari penguasaan teknik dan teknologi, seorang Cuctomer Care

harus mempunyai sikap dan mental tertentu dalam menghadapi pelanggan. Tidak

(47)

terpenting seorang Cuctomer Care harus mampu menguasai pembuatan mms,

voicemail, sms (short message service) dan fitur-fitur lainnya.

Petugas Caroline yang dalam tugasnya dilengkapi bekal berbagai macam

informasi dan terminal komputer. Prinsipnya disediakan bagi kemudahan

pelanggan agar dapat menghubungi per-telepon dari manapun dan akan menjawab

pertanyaan lebih lengkap, lugas dan professional. Tidak semua pertanyaan dan

permasalahan akan dituntaskan oleh petugas atau Caroline. Tahap permasalahan

penting harus diteruskan ke unit kerja terkait untuk kemudian diproses dan

ditanggulangi, atau bila perlu diinformasikan kembali kepada pelanggan tersebut.

Dalam masalah mutu jaringan atau tagihan, misalnya, Caroline hanya

dapat menjelaskan sejauh ketersediaan data/informasi pada terminal komputernya.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut, petugas Caroline akan mencatat semua

permasalahan atau saran yang diterimanya, untuk kemudian diteruskan kepetugas

terkait di sentral atau di bagian tagihan. Tanpa dukungan penyelesaian yang baik

dan unit kerja lainnya di Telkomsel, maka Caroline hanya akan merupakan

(48)

C. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Untuk mendukung kegiatan sehari-hari pada Call Center maka dibutuhkan

struktur organisasi yang mencerminkan tugas, wewenang, dan tanggung jawab

dari personil yang menduduki jabatan dalam perusahaan. Dengan adanya struktur

organisasi maka diharapkan operasi perusahaan dapat berjalan dengan tertib dan

lancar, dalam hal ini masing-masing pihak telah mengetahui tugas dan tanggung

jawab dan hubungan dengan dari jabatan yang diembannya sehingga akan tercipta

(49)

Berikut ini penulis akan menguraikan stuktur organisasi yang ada pada

Call Center PT.Telkomsel Regional Sumbagut Medan

Struktur Organisasi

Call Center Medan

GAMBAR 3.1: Struktur Organisasi Call Center Medan

SUMBER : PT.Telkomsel Reg. 1 Sumbagut

1. General Manager CS

Tanggung Jawab:

1. Bertanggung jawab atas pelayanan yang memenuhi kebutuhan pelanggan

dengan memahami kebutuhan mereka melalui Call Center.

2. Bertanggung jawab atas pencapaian sasaran operasional penyelenggaraan jasa General Manager CS

Quality Management Representative

Supervisor Call Center

Manager Call Center

Supervisor Dalyan Supervisor Dukyan

(50)

3. Melakukan analisis dan evaluasi atas performansi Call Center dalam bentuk

Executive Report.

4. Menghadiri rapat tinjauan manajemen.

5. Memeriksa catatan rapat tinjauan menajemen.

2. Manager Call Center

Tanggung jawab:

1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi peningkatan kualitas

pelayanan kepada pelanggan.

2. Mendistribusikan informasi ke seluruh bagian.

3. Memastikan terselenggaranya proses pelayanan di Call Center yang meliputi

permintaan informasi, permintaan layanan dan penanganan pengaduan.

4. Memastikan terlaksananya pengukuran kualitas layanan.

5. Menetapkan target dan strategi dalam optimalisasi layanan terhadap pelanggan.

6. Mempertanggungjawabkan hasil kinerja karyawan kepada GM CS.

7. Melakukan pembinaan terhadap seluruh karyawan dengan berkoordinasi

dengan para Supervisor.

8. Membuat laporan performansi Call Center kepada GM CS dan QMR setiap

bulan dalam bentuk Executive Report sebagai bentuk laporan implementasi

ISO di Call Center.

9. Melakukan koordinasi dengan divisi/pihak lain yang terkait demi

(51)

3. Quality Management Representative

Tanggung Jawab :

1. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan rapat tinjauan menajemen.

2. Menjamin pengendalian dokumen dan data di masing-masing lokasi kerja.

3. Melakukan evaluasi implementasi ISO terhadap performansi Call Center yang

dikirim oleh Manager Call Center dalam bentuk Executive Report.

4. Mensahkan penerbitan dan perubahan prosedur mutu di masing-masing lokasi

kerja.

5. Melakukan pemantauan terhadap sistem yang mengendalikan suatu

produk/jasa agar dapat berjalan sebagaimana mestinya.

6. Memberikan penilaian, menganalisa dan meregistrasi formulir tindakan

perbaikan dan pencegahan.

7. Melakukan pemantauan terhadap perkembangan pelaksanaan tindakan

perbaikan dan pencegahan.

8. Membuat program audit internal dan menunjuk auditor dan melakukan

monitoring terhadap status penyelesaian laporan ketidak sesuaian.

9. Mengkaji ulang manual mutu setiap tahun untuk melihat kesesuaiannya dengan

prosedur mutu.

4. Supervisor Caroline

Tanggung Jawab:

(52)

3. Menghubungi pelanggan yang belum terselesaikan masalahnya dari Caroline

Officer.

4. Menyampaikan penjelasan/informasi secara tepat dan tidak bertele-tele.

5. Memberikan pelayanan dengan baik dan benar.

6. Menyelesaikan pengaduan dengan bijaksana dan pada batas tanggung

jawabnya.

7. Menindaklanjuti permasalahan pelanggan ke bagian/divisi terkait dan

memberikan status penyelesaian keluhan Tiket untuk kasus tertentu.

8. Bertanggung jawab dengan penuh dedikasi atas semua kepercayaan yang

diberikan atasan.

9. Memberikan laporan kinerja Caroline Officer di groupnya kepada Manager

Call Center.

10. Melakukan pembinaan terhadap seluruh karyawan yang merupakan staffnya.

5. Caroline Officer

Tanggung Jawab:

1. Menerima setiap panggilan yang masuk ke caroline.

2. Menyampaikan standard Greeting pada setiap pelanggan.

3. Menanyakan permasalahan pelanggam dengan ramah dan sopan melalui

telepon.

4. Menyampaikan penjelasan/informasi secara tepat dan tidak bertele-tele.

5. Memeriksa kebenaran data berlangganan dan mengidentifikasi permasalahan

yang masuk melalui telepon.

(53)

7. Menyelesaikan pengaduan dengan bijaksana dan pada batas tanggung

jawabnya.

8. Mencatat semua permasalahan yang tidak dapat diselesaikan.

9. Menindaklanjuti permasalahan pelanggan ke Dukungan Pelayanan atau

Supervisor dan memberikan identifikasi permasalahan yang ada.

10. Memelihara perangkat kerja yang digunakan.

11. Bertanggung jawab penuh dedikasi atas kepercayaan yang diberikan atasan.

6. Unit Dukungan Pelayanan

Tanggung Jawab:

1. Menerima follow up dan memecahkan isu dari pelanggan melalui suara atau

data.

2. Mengidentifikasikan penyebab sumber masalah dan merekomendasikan

pemecahan terhadap masalah.

3. Mengkonfirmasikan status dari isu yang sedang ditangani kepada pelanggan.

4. Melakukan koordinasi dan membawa ke tingkat yang lebih tinggi (jika

diperlukan) kefungsi lain, seperti: Divisi Network Operation, Dealer, Grapari

dan departemen finance.

5. Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh Call Center.

7. Unit Pengendalian Pelayanan

(54)

3. Melakukan pengendalian kualitas dari pelayanan.

4. Memonitor kinerja dari agen dalam memberikan informasi kepada pelanggan.

5. Memberikan pelatihan dan sosialisasi tentang program baru yang berkaitan

dengan Marketing dan Call Center.

6. Mengelola aplikasi dan infrastruktur yang mendukung kinerja dari Call Center.

7. Membuat laporan aktivitas bulanan dari Call Center dan memberikan kepada

Kepala Divisi.

8. Mengelola dan mengevaluasi implementasi dari aktivitas Call Center secara

periodik.

9. Melakukan kegiatan administrasi di Call Center.

D. Jenis Pelayanan

Untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada para pelanggan

PT.Telkomsel dalam hal ini Call Center Regional Sumbagut Medan menerapkan

standard mutu yang didasarkan ISO 9000 series.

1. Pelayanan Pengaduan

Tujuan

Prosedur ini menjelaskan proses pengaduan untuk:

a. Pedoman agar proses penanganan pengaduan berjalan dengan baik dan

cepat.

b. Memastikan kebutuhan pelanggan atas setiap keluhan yang diajukan

(55)

Ruang Lingkup

Prosedur ini berlaku untuk pengaduan yang melalui Call Center

(Caroline), mulai dari menerima pengaduan sampai dengan konfirmasi

kepada pelanggan yang dilakukan oleh Dukungan Pelayanan.

2. Pelayanan Promosi

Tujuan

Prosedur ini menjelaskan proses pemberian informasi untuk memastikan

setiap pelanggan Telkomsel dan pengguna SIMPATI, serta calon

pelanggan mendapatkan informasi yang diinginkan.

Ruang Lingkup

Prosedur ini berlaku untuk pemberian informasi melalui Call Center

(Caroline).

3. Penanganan Masalah

Tujuan

Prosedur ini menjelaskan penanganan komplain yang berhubungan dengan

aplikasi pelayanan yang digunakan di Call Center sehingga aplikasi

tersebut kembali normal dan digunakan secara optimal kembali.

Ruang Lingkup

Prosedur ini hanya berlaku untuk kompalin yang berhubungan dengan

aplikasi pelayanan yang diterapkan di Call Center.

4. Tata Cara Menerima Telepon

(56)

Ruang Lingkup

Tiap Call Center Officer bertanggung jawab atas pelaksanaan prosedur

ini.

Indikator Kinerja Prosedur

a. Setiap Call Center Officer bisa mengoperasikan komputer dan aplikasi

pendukungnya.

b. Setiap Call Center Officer bisa mengoperasikan Call Master.

5. Prosedur Tata Cara Melayani

Tujuan

Menentukan tata cara untuk menerima telepon dari pelanggan sehingga

dapat meningkatkan kualitas pelayanan.

Ruang Lingkup

Tiap Call Center Officer bertanggung jawab atas pelaksanaan prosedur ini.

Indikator Kinerja Prosedur

a. Setiap Call Center Officer harus mampu menjalankan kualitas layanan

dari awal hingga akhir jam kerja, pada saat beban puncak maupun kondisi

normal.

b. Setiap Call Center Officer harus mengikuti evaluasi kualitas suara 2 kali

(57)

E. Produk Yang Di Tawarkan Oleh Perusahaan

1. KartuHALO

Adalah subscriber identity module card GSM Telkomsel, Kartu Halo

merupakan kartu pasca bayar (post paid) dari Telkomsel. Diperlukan proses

pendaftaran untuk berlanggan KartuHALO dengan melampirkan

persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan. Dalam KartuHalo inilah tertampung data

pelanggan, fasilitas/jasa yang dapat dinikmati pelanggan serta (PIN) guna

menjaga kerahasiaan data yang terdapat di dalamnya. Selain itu dalam

KartuHALO juga mampu menampung 200 nomor telepon beserta nama serta

menyimpan 40 pesan singkat yang tidak ingin dihapus pelanggan. Dalam hal

penomoran kartu Halo itu berbeda sesuai dengan HLR (Home Location Register),

dengan ketentuan sebagai berikut: 0811 XX YYYY, 0812 XX YYYY dan 0813

XX YYYY

Gambar 3.2 Tampilan Fisik kartu Halo

2. Simpati

Kartu Simpati adalah kartu pra-bayar (prepaid) dari Telkomsel yang terdiri

(58)

masuk akal, pengisian ulang yang mudah, mutu pelayanan yang prima, dan tidak

dikenakan persyaratan khusus. Oleh karena itu, Simpati bisa jadi teman anda

dimana saja. Jika anda ingin mudah dihubungi dan menghubungi siapapun,

diberbagai daerah di Indonesia Simpati jawabannya. Kartu Simpati memiliki 12

(dua belas) digit : Yaitu : 0813 XX XXXXXX dan 0812 XX XXXXXX.

Gambar : 3.3 Tampilan Fisik kartu simpati

3. Kartu AS

Merupakan kartu Prabayar (Prepaid) yang dikeluarkan oleh Telkomsel.

Kartu AS dapat diisi ulang seperti halnya dengan kartu Prabayar dengan kartu

Prabayar yang ada di Indonesia. Kartu AS dapat dipergunakan di seluruh

Indonesia. Kartu As sama seperti karti Simpati, hanya tarif dan penomorannya

saja yang berbeda yaitu 0852 XX XXXXXX.

(59)

F. Layanan yang Disediakan Telkomsel

Pada era globalisasi ini kebutuhan akan alat komunikasi untuk mendukung

segala bentuk kegiatan usaha maupun kegiatan usaha maupun keperluan pribadi

amatlah penting. Demikian juga halnya dengan pemakai telepon genggam

sebagai alat komunikasi selular yang dapat dibawa kemana-mana oleh

pemakainya. Komsumen dapat memilih kartu selular yang sesuai dengan

kebutuhan dan keinginannya, tergantung kepada keunggulan dan program

marketing yang tersedia pada kartu yang ditawarkan Perusahaan. Misalnya,

layanan untuk jaringan yang luas, teknologi yang canggih, fitur-fitur yang variatif,

program tarif dan paket hemat, program penghargaan bagi pelanggan, layanan

konsumen yang mudah dan memuaskan.

a. Teknologi

Telkomsel menyediakan layanan GSM selular dengan teknologi yang

meliputi jaringan GSM Dual Band, GPRS, Wi-Fi, 3G untuk seluruh wilayah

kota-kota besar dan kecil di Indonesia.

b. Jaringan

Telkomsel memiliki cakupan jaringan GSM/GPRS/3G paling luas di

Indonesia dengan menyediakan cakupan jaringan suara yang tersebar luas di

wilayah Indonesia. Termasuk propinsi sampai tingkat kecamatan sekaligus,

(60)

Sumber data: Website PT.Telekomunikasi Selular: www.telkomsel.com 2007

Gambar 3.5.: Cakupan (coverage) Jaringan GSM/GPRS/3G Telkomsel Wilayah

Indonesia

G. Fluktuasi Pengguna dan Penjualan Produk Telkomsel

a. Fluktuasi Pengguna Produk Telkomsel

Telkomsel telah meluncurkan tiga jenis produk yaitu KartuHALO sebagai

kartu pasca bayar, Kartu Simpati dan Kartu As sebagai kartu prabayar.

Masing-masing produk memiliki kelebihan dan keunggulan tersendiri. Dari total

pendapatan PT. Telkomsel telah berkembang dari Rp. 2.801 miliar sampai tahun

2003 menjadi Rp. 24,54 triliun sampai tahun 2007. Dalam jangka waktu yang

sama, total pengguna produk Telkomsel bertambah secara tajam dari 2.543.058

juta per 31 Desember 2003 menjadi 7.610.038 juta pengguna per 31 Desember

(61)

b. Fluktuasi Volume Penjualan Kartu Simpati

Tabel 3.1

Perkembangan Volume Penjualan Kartu Simpati

PT. Telkomsel Reg. I Sumbagut Melalui Call Center

Periode 2003 – 2007

Tahun Target Realisasi

Kenaikan/

Penurunan

Persentase

2003 2.000.000 2.543.058

2004 2.500.000 2.823.429 280.371 11.02 %

2005 3.700.000 4.243.436 1.420.007 50.29 %

2006 5.000.000 6.128.615 1.885.179 44.42 %

2007 6.000.000 7.610.038 1.481.423 24.17 %

Sunber: PT. Telkomsel Reg. I Sumbagut

Dari table 3.1 dapat diperoleh perkembangan penjualan produk kartu

Simpati untuk 4 tahun belakang. Setiap tahun terdapat kenaikan penjualan dan

kenaikan persentase penjualan. Perusahaan selalu mencapai target penjualan,

bahkan melebihi target penjualan setiap tahunnya.

Pada tahun 2004 secara kuantitas mengalami peningkatan sebanyak

280.371 atau sebesar 11.02 % dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk tahun

2005 mengalami kenaikan juga sebanyak 1.420.007 atau sebesar 50.29 %.

Pada tahun 2006 kenaikan penjualan mencapai 1.885.179 atau sebesar 44.42 %

Gambar

Gambar 1.1: Kerangka Konseptual
Tabel 1.1.  Definisi Operasionalisasi Variabel
GAMBAR 3.1:  Struktur Organisasi Call Center Medan SUMBER :  PT.Telkomsel Reg. 1 Sumbagut
Gambar 3.2 Tampilan Fisik kartu Halo
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Menangani Keluhan Pelanggan Dengan Frekuensi Responden Mempertimbangkan Call Center 116 Telkomsel Sebagai Pusat Pengaduan yang Utama……….124 Tabel 41 Hubungan

Perkembangan dunia usaha semakin pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk atau jasa yang benar-benar mampu untuk memenuhi akan kebutuhan konsumen

Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah semakin pesat, hal ini ditandai dengan banyaknya aplikasi yang digunakan dalam membantu organisasi dalam

Pada saat ini perkembangan ilmu dan teknologi semakin pesat, khususnya ilmu teknologi informasi dan komunikasi yang memberikan peranan penting di dalam kehidupan

Teknologi dimasa sekarang semakin berkembang pesat, maka dalam pembelajaran pun perlu adanya perkembangan dari segi media pembelajaran. Aplikasi Gather Town

Kesenangan pelanggan terhadap perusahaan, kualitas layanan yang diberikan kepada konsumen tersebut, dan keefektifan layanan tersebut dalam menangani pelanggan tersebut

Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Internet yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar di bidang pendidikan

Banyaknya jumlah coffeeshop yang ada di kota Medan mengakibatkan adanya sebuah persaingan yang ketat guna mendapatkan konsumen,yang dimana konsumen pun memiliki pilihan yang banyak pula