• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Sumber Daya Manusia (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perencanaan Sumber Daya Manusia (3)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Perencanaan Sumber Daya Manusia

A. PENGERTIAN PERENCANAAN SDM

Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.

Berbagai pandangan mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia seperti yang dikemukakan oleh Handoko (1997, p. 53) Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut. Di mana secara lebih sempit perencanaan sumber daya manusia berarti mengestimasi secara sistematik permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang.

Pandangan lain mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia dikemukakan oleh Mangkunegara ( 2003, p. 6) Perencanaan tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis.

1. Kepentingan Perencanaan SDM

Ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu: a. Kepentingan Individu.

b. Kepentingan Organisasi. c. Kepentingan Nasional.

2. Komponen-komponen Perencanaan SDM

Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan SDM, yaitu:

a. Tujuan

(2)

yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

b. Perencanaan Organisasi

Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.

Kesimpulannya, PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.

c. Syarat – syarat perencanaan SDM

1. Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya. 2. Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.

3. Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.

4. Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang. 5. Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan. 6. Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.

d. Proses perencanaan SDM

(3)

Pengembangan rencana SDM merupakan rencana jangka panjang. Contohnya, dalam perencanaan SDM suatu organisasi harus mempertimbangkan alokasi orang-orang pada tugasnya untuk jangka panjang tidak hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk tahun kedepan.

Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa yang akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut.

e. Prosedur perencanaan SDM

1. Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan. 2. Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.

3. Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya. 4. Menetapkan beberapa alternative.

5. Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.

6. Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan. 7. Metode PSDM ,dikenal atas metode nonilmiah dan metode ilmiah.

Metode nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengalaman, imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari perencanaanya saja. Rencana SDM semacam ini risikonya cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya timbul mismanajemen dan pemborosan yang merugikan perusahaan.

Metode ilmiah diartikan bahwa PSDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dari data, informasi, dan peramalan (forecasting) dari perencananya. Rencana SDM semacam ini risikonya relative kecil karena segala sesuatunya telah diperhitungkan terlebih dahulu.

f. Pengevaluasian Rencana SDM

Jika perencanaan SDM dilakukan dengan baik, akan diperoleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut:

· Manajemen puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap keputusan-keputusan bisnisnya.

(4)

· Tersedianya lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat karena kebutuhan dapat diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan. · Adanya kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas didalam rencana masa yang akan datang.

Pengembangan para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

g. Kendala-kendala PSDM

1. Standar kemampuan SDM

Standar kemampuan SDM yang pasti belum ada, akibatnya informasi kemampuan SDM hanya berdasarkan ramalan-ramalan (prediksi) saja yang sifatnya subjektif. Hal ini menjadi kendala yang serius dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM secara pasti.

2. Manusia (SDM) Mahluk Hidup

Manusia sebagai mahluk hidup tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini menjadi kendala PSDM, karena itu sulit memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu tapi kurang mau melepaskan kemampuannya.

3. Situasi SDM

Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk yang kurang mendukung kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini menjadi kendala proses PSDM yang baik dan benar.

4. Kebijaksanaan Perburuhan Pemerintah

Kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain dalam PSDM untuk membuat rencana yang baik dan tepat.

3. Syarat Perencanaan SDM

Terdapat beberapa syarat untuk membuat sebuah perencanaan SDM yang baik, yakni:[1] Harus mengetahui secara jelas masalah yang direncanakannya.

Harus mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM dalam organisasi tersebut secara lengkap.

(5)

Harus mampu membaca situasi SDM saat ini dan masa mendatang. Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.

Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan pemerintah, khususnya yang menyangkut tenaga kerja.

4. Langkah Perencanaan SDM

Untuk sebuah perecanaan SDM yang baik, diperlukan tahapan-tahapan atau langkah dasar yang harus ditempuh:[1]

Mampu menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM. Mengumpulkan data dan informasi yang lengkap mengenai SDM.

Mengelompokkan data dan informasi tersebut, kemudian menganalisisnya. Menetapkan beberapa alternatif yang kira-kira sanggup ditempuh.

Memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada.

Menginformasikan rencana terpilih kepada para karyawan agar direalisasikan.

5. Manfaat Perencanaan SDM

Penggalakan perilaku proaktif dari pada reaktif. Proaktif berarti melihat ke depan dan mengembangkan visi, reaktif menjawab masalah setelah masalah muncul.

Komunikasi eksplisit tujuan perusahaan. Fokus menggunakan tenaga berbakat yang mempunyai keterampilan khusus.

Stimulasi pemikiran kritis dan pemeriksaan asumsi yang berkesinambungan. Keberhasilan satu keputusan berawal dari asumsi yang tepat.

Identifikasi kesenjangan situasi sekarang dan masa depan. Perbedaan “Where are we?” dengan “Where we should be?”

Penggalakan partisipasi manajer lini. Peran manajer lini juga penting.

Identifikasi kendala dan peluang SDM. SDM memegang peranan penting dalam keputusan bisnis stratejik.

Pembentukan ikatan bersama. Perencanaan yang melibatkan semua lapisan organisasi membantu menciptakan rasa memiliki.

6. Menghubungkan Perencanaan SDM dan Perencanaan Stratejik

(6)

Pada perencanaan, perubahan arah stratejik organisasi, kondisi keuangan, dan beragam varian teknologi diintegrasikan ke dalam berbagai keputusan SDM.

Perencanaan SDM mengintegrasikan lingkungan ekternal dan internal serta memadukan fokus keputusan personalia ke arah tujuan SDM dan organisasi.

B. Analisis Jabatan

Untuk membantu organisasi mencapai tujuannya, diperlukan sumber daya manusia yang tepat, yang memiliki kemampuan sesuai dengan beban tugas yang harus dilaksanakan supaya tugasnya dilaksanakan secara efektif dan efisien. Definisi jabatan menurut Wursanto (1991: 39) adalah sebagai berikut: ”Jabatan diartikan sebagai kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang pegawai dalam susunan suatu organisasi.” Istilah analisis adalah terjemahan dari kata to analyze yang berarti ”menguraikan”. Jadi analisis jabatan berarti menguraikan suatu jabatan menjadi beberapa tugas (task).

Definisi analisis jabatan menurut Hariandja (2007: 48) adalah sebagai berikut: ”Analisis jabatan adalah usaha untuk mencari tahu tentang jabatan atau pekerjaan yang berkaitan dengan tugas-tugas yang dilakukan dalam jabatan tersebut.” Sedangkan menurut Irawan, dkk. (1997: 46): ”Analisis jabatan merupakan informasi tertulis mengenai pekerjaan-pekerjaan apa yang harus dikerjakan oleh pegawai dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai”.

A. Langkah-langkah Analisis Jabatan

Menurut Gary Dessler, terdapat enam langkah dalam melaksanakan analisis jabatan, yaitu : 1. Menentukan penggunaan informasi data

Metode yang digunakan berupa wawancara karyawan serta menanyakan orang tersebut tentang cakupan pekerjaan dan tanggung jawab secara sendiri- sendiriTeknis analisis pekerjaan lainnya seperti kuesioner analisis jabatan.

2. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang

Meninjau informasi latar belakang seperti bagan organisasi, bagan proses dan uraian jabatan. Bagan organisasi menunjukkan kadar hubungan antara pekerjaan yang dianalisis, dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya dan dimana kesesuainnya dalam organisasi secara keseluruhan. 3. Memilih posisi yang representatif untuk dianalisis

Dilakukan kepada suatu jabatan yang sama yang diduduki oleh lebih dari dua orang pemegang jabatan.

(7)

Menghimpun data tentang aktivitas pekerjaan, perilaku karyawan yang diperlukan, kondisi kerja dan syarat manusia (ciri dan kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut)

5. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan

Setelah melakukan pengumpulan informasi dari sumber terkait, maka yang harus dilakukan adalah verifikasi terhadap atasan langsung maupun Kepala Bagian SDM.

6. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan

Tahap ini yaitu menyusun data yang sudah terkumpul sesuai dengan format yang sudah disepakati

B. Hasil Analisis Jabatan

Marihot Tua & Efendi Hariandja (2002:59-62) mengungkapkan bahwa setelah informasi mengenai jabatan dikumpulkan, informasi tersebut menjadi landasan untuk menentukan :

a. Uraian Jabatan (Job Description)

Sebuah pernyataan tertulis yang menggambarkan tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab, dan kondisi serta aspek-aspek lain dari sebuah pekerjaan yang biasanya ditulis dalam bentuk cerita. Selain tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab, hubungan lini, dan kondisi kerja, juga dibuat nama jabatan, kode jabatan, tanggal pembuatan, penyusunan, departemen, dan lokasi. Hal ini tentunya diperlukan dalam sistem informasi sumber daya manusia.

b. Persyaratan Jabatan (Job Spesification)

Menggambarkan persyaratan pegawai yang diinginkan untuk melaksanakan pekerjaannya yang dapat berhubungan dengan pendidikan, keahlian, dan persyaratan mental dan fisik. c. Standar Unjuk Kerja (Job Performance Standard

Merupakan kegiatan dan output dari pekerjaan yang menjadi ukuran kinerja pegawai. Adakalanya suatu pekerjaan tidak begitu jelas hasil kerjanya, misalnya pekerjaan pegawai administrasi, sehingga penilaian unjuk kerjanya mungkin dilihat atau diukur dari kegiatan atau perilaku kerja yang dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

Tuhan sudah menjadikan kita sebagai satu keluarga yang bersehati, menyediakan kebahagiaan bagi seluruh anggota keluarga, dan menyanggupkan setiap anggota keluarga

[r]

1 Tahun 2013 tentang Pencegahan Pemberantasan Korupsi, terlampir kami sampaikan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 1808 Tahun.. 2013 tentang Pedoman

persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar IPS siswa, oleh karena itu dapat dijelaskan bahwa ada hubungan positif yang erat

Pengujian simulasi dilakukan dengan menempatkan robot dalam lingkungan yang ditentukan, seperti lingkungan untuk robot mengikuti dinding kanan atau kiri, koridor,

Pada penelitian ini dirancang sebuah sistem yang dapat melakukan proses akuisisi data menggunakan sensor gas metana MQ4, sensor gas hidrogen MQ8 dan sensor gas Karbon dioksida

Untuk itu produksi dan penjualan perlu dilakukan di dalam negeri. Tahap kedua yakni perusahaan mulai memikirkan kemungkinan mencari pasar–pasar baru di negara–negara

Pola penurunan konsentrasi residu glifosat dalam tanah tersebut terjadi secara cepat pada tiga hari pertama setelah aplikasi, sedangkan dari 3 hari setelah aplikasi hingga