• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Dr. Runi Asmaranto

9/ 16/ 2016 1

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Philosophy

(2)

Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan,

pencemaran, penyakit akibat kerja , dll

“ACCI DENT PREVENTI ON”

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Keilmuan

9/ 16/ 2016 4

“DANGER”

Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul

sumber bahaya.

adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah ter-identifikasi dan telah dikendalikan ke tingkat

(3)

9/ 16/ 2016 5

HAZARD CONTROL

Prinsip dasar penerapan K3

Risk assessment

identifikasi & analisa potensi bahaya

Tindakan Pengendalian bahaya

“HAZARD”

Adalah sumber bahaya potensial yang dapat

menyebabkan kecelakaan/ kerusakan

Hazarddapat berupa : bahan- bahan , bagian- bagian mesin, bentuk

energi, metode kerja atau situasi kerja.

ALAT

MANUSI A

BAHAN

(4)

9/ 16/ 2016 7

Terselenggaranya semua persyaratan K3 sesuai peraturan perundangan dan

Standar yang berlaku Kecelakaan nihil

Pembinaan & Pengawasan

9/ 16/ 2016 8

Sasaran K3

Melindungi para pekerja dan orang

lainnya di tempat kerja ( formal

maupun informal)

Menjamin setiap sumber produksi

dipakai secara aman dan efisien

(5)

9/ 16/ 2016 9

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

1. Data kecelakaan

Sektor konstruksi

puncak kegiatan konst - th 1990 an - Jumlah kasus 5.191 kasus

- Kerugian Rp. 6.4 milyar.

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Data kecelakaan Sektoral

- konstruksi : 31,9%

- I nsdustri : 31,6 %

- Tranport : 9,3%

- Pertambangan : 2,6%

- Kehutanan : 3,8%

- Lain- lain : 20 %

(6)

9/ 16/ 2016 11

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Data penyebab kecelakaan

Sektor konstruksi

- Jatuh : 26%

- Terbentur : 12 %

- Tertimpa : 9%

- Mesin dan alat : 8%

- Alat tangan : 7%

- Transport : 7 %

- Lain- lain : 6%

Ref. I LO

Kegiatan Konstruksi merupakan unsur

penting dalam pembangunan

Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai

dampak yang tidak diinginkan antara lain yang menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan.

Kegiatan konstruksi harus dikelola dengan

memperhatikan standar dan ketentuan K3L yang berlaku

9/ 16/ 2016 12

(7)

Memiliki masa kerja terbatas

Melibatkan jumlah tenaga kerja yang

besar

Melibatkan banyak tenaga kerja kasar

(labour) yang berpendidikan relatif rendah

Memiliki intensitas kerja yang tinggiBersifat multidisiplin dan multi craftsMenggunakan peralatan kerja

beragam, jenis, teknologi, kapasitas dan kondisinya

Memerlukan mobilisasi yang tinggi

(peralatan, material dan tenaga kerja)

9/ 16/ 2016 13

UU No. 13/2003 : Ketenagakerjaan

UU No. 1/1970 : Keselamatan Kerja

UU No. 18/1999 : Jasa Konstruksi

SKB Menaker & PU No.174/104/86-K3

Konstruksi

PP No. 50 than 2012 – SMK3

Inst Menaker No 01/1992 Ttg Pemeriksaan

(8)

9/ 16/ 2016 15

Peraturan Perundangan

K3 Bidang Konstruksi Bangunan

UNDANG UNDANG

NO. 1/TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NO. PER. 01/MEN/1980

TENTANG K3 KONSTRUKSI BANGUNAN

SKB MENAKER DAN MEN. P U No. 174 / 1986 DAN No. 104/ KPTS/ 1986

TENTANG

K3 PADA TEMPAT KEGI ATAN KONSTRUKSI BESERTA PEDOMAN PELAKSANAAN K3 PADA TEMPAT KEGI ATAN KONSTRUSKSI

9/ 16/ 2016 16

UNDANG UNDANG NO. 1/TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

Ruang lingkup K3 Konstruksi

Bab II Psl 2 (1) K3 disegala tempat kerja didarat, didalam tanah, permukaan air, didalam air, maupun diudara dalam wil RI

Ket. Psl 2 (2) a. ………. Dst

c. dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan2 pengairan, saluran atau persiapan

…… dst …….

I. Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian, diatas permukaan tanah atau perairan.

…… dst …….

UNDANG UNDANG NO. 1/TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

Ruang lingkup K3 Konstruksi

Bab II Psl 2 (1) K3 disegala tempat kerja didarat, didalam tanah, permukaan air, didalam air, maupun diudara dalam wil RI

Ket. Psl 2 (2) a. ………. Dst

c. dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan2 pengairan, saluran atau persiapan

…… dst …….

I. Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian, diatas permukaan tanah atau perairan.

(9)

9/ 16/ 2016 17

UNDANG UNDANG NO. 1/TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

Ruang lingkup K3 Konstruksi (lanjutan)

k. Dilakukan pek. Yg mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh, atau

terperosok, hanyut atau terpelanting …… dst …….

m.Terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, uam, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran

UNDANG UNDANG NO. 1/TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

Ruang lingkup K3 Konstruksi (lanjutan)

k. Dilakukan pek. Yg mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh, atau

terperosok, hanyut atau terpelanting …… dst …….

m.Terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, uam, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran

UNDANG UNDANG NO. 1/TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

Syarat-syarat K3 (Konstruksi)

Psl 3 (1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat K3 untuk:

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

…… dst ……. S/d

r.

UNDANG UNDANG NO. 1/TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

Syarat-syarat K3 (Konstruksi)

Psl 3 (1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat K3 untuk:

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

…… dst ……. S/d

r. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA

NO. PER. 01/MEN/1980

(10)

9/ 16/ 2016 19

SKB MENAKER DAN MENTERI

PEKERJAAN UMUM No. 174 / 1986 DAN No. 104/ KPTS/ 1986

TENTANG K3 PADA TEMPAT KEGI ATAN KONSTRUKSI BESERTA PEDOMAN PELAKSANAAN K3 PADA TEMPAT KEGI ATAN

KONSTRUSKSI

8 PASAL, 14 BAB SKB MENAKER DAN MENTERI

PEKERJAAN UMUM No. 174 / 1986 DAN No. 104/ KPTS/ 1986

TENTANG K3 PADA TEMPAT KEGI ATAN KONSTRUKSI BESERTA PEDOMAN PELAKSANAAN K3 PADA TEMPAT KEGI ATAN

KONSTRUSKSI

8 PASAL, 14 BAB

Keterkaitan K3 Konstruksi dengan :

U U No 18 Th 1999 ttg JASA KONSTRUKSI P P No 28 Th 2000 ttg Juklak Jakon

P P No 29 tahun 2000 ttg

Ranc. Kepmen Kimpraswil ttg Pelaksanaan K3 Konstruksi Keterkaitan K3 Konstruksi dengan :

U U No 18 Th 1999 ttg JASA KONSTRUKSI P P No 28 Th 2000 ttg Juklak Jakon

P P No 29 tahun 2000 ttg

Ranc. Kepmen Kimpraswil ttg Pelaksanaan K3 Konstruksi

9/ 16/ 2016 20

Ketentuan umum

“Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan,

keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja dan lingkungan, untuk mewujudkan terib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi”

Tentang Kontrak kerja

“Perlindungan tenaga kerja yang memuat

ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan K3 serta Jamsostek”

U U No 18 Th 1999 ttg JASA KONSTRUKSI

Ketentuan umum

“Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan,

keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja dan lingkungan, untuk mewujudkan terib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi”

Tentang Kontrak kerja

“Perlindungan tenaga kerja yang memuat

ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan K3 serta Jamsostek”

(11)

9/ 16/ 2016 21

KETERKAITAN PERKEMBANGAN PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN K3 DI KONTRUKSI

1. PP RI No.30 Tahun 2000 tentang

Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Kontriksi

2. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum

No.Kep.174/ MEN/ 1986, No.104/ KPTS/ 1986 tentang Keselamatan Kerja pada tempat kegiatan kontruksi

3. Ranc. Kepmen Kimprasw il ttg Pelaksanaan K3 Konstruksi

Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan konstruksi

“Ketentuan ketenagakerjaan meliputi

persyaratan standar keahlian dan ketrampilan

yang meliputi bidang bidang dan tingkat

keahlian serta ketrampilan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi”

(12)

9/ 16/ 2016 23

Pembinaan

“Pembinaan dilakukan oleh pemerintah dan pelaksanaannya melibatkan secara aktif peran masyarakat jasa konstruksi ( LPJK, PJK3, dll)

Sangsi

Bentuk sangsi sbb:

- Tegoran tertulis

- Penghentian sementara

- Pembatasan kegiatan

- Pembatasan kegiatan

- Pembekuan ijin

- Pencabutan ijin

Pidana --> oleh Depnakertrans Administratif --> oleh Dep Kimpraswil

9/ 16/ 2016 24

PENYELENGGARAAN K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI

- Dimulai pada tahap perncanaan - Unsur yang terlibat

- Komitmen manajemen

- Pembentukan organisasi P2K3 - Kerangka dan penjabaran tugas

- Pembinaan/ sosialisasi, aw al, rutin, dan khusus - Aktifitas kegiatan

(13)

9/ 16/ 2016 25

OBYEK- OBYEK SPESI FI K PADA PROYEK KONSTRUKSI

- Kondisi umum

- Tempat dan lingkungan kerja

- Alat, mesin, instalasi

- Perancah

- Tangga

- Alat angkat

- Alat konstruksi/ alat berat

- Konstruksi baw ah tanah

- Penggalian

- Pemancangan

- Pekerjaan beton

- Pekerjaan peledakan

- Pekerjaan penunjang/ finishing

SERTI FI KASI

Alat

- Persyaratan administrafif

- Pemeriksaan visual

- Pengujian beban

- Rekomendasi/ I jin

Kompetensi personel

- Persyaratan peserta

- Pelatihan

- Evaluasi

- Sertifikasi

(14)

9/ 16/ 2016 27

SERTI FI KASI

Jenis Kompetensi personel

- Ahli K3

- Supervisor

- Teknisi

- Pelaksana

- Operator

Physical Hazards

Chemical Hazards

Electrical Hazards

Mechanical Hazards

Physiological Hazards

Biological Hazards

Ergonomic

(15)

9/ 16/ 2016 29

Proyek Konstruksi

Pemilik Proyek

Kontraktor

Sub Kontraktor

Pekerja Proyek Pekerja Subkon

Pemasok dll

I nstansi Teknis

Masyarakat

Tata Letak dan Jarak Aman

Penggalian dan Pembebasan LahanPengangkutan dan TransportasiPesawat Angkat dan AngkutPengelasan

Perancah dan Pengaman di ketinggianAlat Keselamatan Kerja

Pengelolaan Bahan Berbahaya

Pencegahan dan Penanggulangan

Kebakaran

(16)

9/ 16/ 2016 31

Pencegahan -Safe Design

- Hazard Identification

Pengendalian

- Engineering - Human - Administratives

Penangulangan

-Emergency Response

System - Prasarana

Rehabilitasi

Pra Insiden Insiden Pasca Insiden

Accident Prevention Program

9/ 16/ 2016 32

Safety

Engineering ConstructionSafety

(17)

9/ 16/ 2016 33

TAHAP I CONCEPTUAL ENGINEERING

TAHAP II Basic Engineering

Tahap III

Detailed Engineering

Tahap IV Equipment Procurement

and Constr.

Tahap V

Commissioning & Start-Up

Tahap VI

Operation & Maintenance

Tahap VII

Demolition

Tahap Kegiatan

Aspek Keselamatan harus telah dimulai sejak proyek dirancang dengan mempertimbangkan Keselamatan dalam pembangunan atau pengoperasiannya.

Safety Review

AMDAL

TAHAP PENGELOLAAN

K3 PROYEK

Dilakukan Analisa Keselamatan terhadap rancangan Proyek dengan mengidentifikasi potensi Bahaya serta standar dan perundangan yang terkait dengan rancangan

What If Analysis

TAHAP PENGELOLAAN K3 PROYEK

TAHAP I CONCEPTUAL ENGINEERING

TAHAP II Basic Engineering

Tahap III

Detailed Engineering

Tahap IV Equipment Procurement

and Constr.

Tahap V

Commissioning & Start-Up

Tahap VI

Operation & Maintenance

Tahap VII

Demolition

(18)

9/ 16/ 2016 35 Dilakukan Analisa Keselamatan lebih rinci atau

rancangan detail konstruksi selesai dan ada rincian peralatan dan sistim yang akan digunakan terhadap rancangan Proyek

Hazops

What If Analysis

Quantitative Risk Analysis

TAHAP PENGELOLAAN K3 PROYEK

TAHAP I CONCEPTUAL ENGINEERING

TAHAP II Basic Engineering

Tahap III

Detailed Engineering

Tahap IV Equipment Procurement

and Constr.

Tahap V

Commissioning & Start-Up

Tahap VI

Operation & Maintenance

Tahap VII

Demolition

Tahap Kegiatan

9/ 16/ 2016 36 Penerapan K3 dalam kegiatan fisik

konstruksi dengan menerapkan manajemen K3 proyek :

-CSMS

-Safety Audit

-Safety Review

TAHAP PENGELOLAAN K3 PROYEK

TAHAP I CONCEPTUAL ENGINEERING

TAHAP II Basic Engineering

Tahap III

Detailed Engineering

Tahap IV Equipment Procurement

and Constr.

Tahap V

Commissioning & Start-Up

Tahap VI

Operation & Maintenance

Tahap VII

Demolition

(19)

9/ 16/ 2016 37

Sebelum fasilitas dijalankan dan konstruksi dinyatakan selesai diadakan kajian ulang untuk meyakinkan standar keselamatan yang ada untuk fasilitas tersebut sudah memenuhi :

- Pre Start-up Safety Review - Safety Inspection

TAHAP PENGELOLAAN K3 PROYEK

TAHAP I CONCEPTUAL ENGINEERING

TAHAP II Basic Engineering

Tahap III

Detailed Engineering

Tahap IV Equipment Procurement

and Constr.

Tahap V

Commissioning & Start-Up

Tahap VI

Operation & Maintenance

Tahap VII

Demolition

Tahap Kegiatan

Penerapan K3 dalam operasi (Operational Safety) sesuai ketentuan yang berlaku untuk kegiatan yang bersangkutan

-Pabrik kimia -Industri Umum -Industri Jasa

TAHAP PENGELOLAAN K3 PROYEK

TAHAP I CONCEPTUAL ENGINEERING

TAHAP II Basic Engineering

Tahap III

Detailed Engineering

Tahap IV Equipment Procurement

and Constr.

Tahap V

Commissioning & Start-Up

Tahap VI

Operation & Maintenance

Tahap VII

Demolition

(20)

9/ 16/ 2016 39

Pendekatan K3

Pendekatan Hukum

K3 merupakan ketentuan perundangan .Pendekatan Ekonomi

K3 mencegah kerugianMeningkatkan produktivitasPendekatan Kemanusiaan

Kecelakaan menimbulkan penderitaan bagi korban.

K3 melindungi pekerja dan masyarakat

Sebab Kecelakaan Konstruksi

Human FactorsUnsafe Acts

Technical FactorsMaterials

Equipments

Working Environment

(21)

9/ 16/ 2016 41

Safety Approach

Engineering Control

Adm Procedure

Human Control

Sangat dominan dilingkungan konstruksi.

Pekerja Heterogen, Tingkat skill dan edukasi

berbeda, Pengetahuan tentang keselamatan rendah.

(22)

Berkaitan dengan kegiatan kerja Proyek

seperti penggunaan peralatan dan alat berat, penggalian, pembangunan, pengangkutan dsb.

Disebabkan kondisi teknis dan metoda kerja

yang tidak memenuhi standar keselamatan (substandards condition)

9/ 16/ 2016 43

Pemilihan Tenaga Kerja

Pelatihan sebelum mulai kerja

Pembinaan dan pengawasan selama kegiatan

berlangsung

(23)

Perencanaan Kerja yang baik.

Pemeliharaan dan perawatan peralatan

Pengawasan dan pengujian peralatan kerja

Penggunaan metoda dan teknik konstruksi

yang aman

Penerapan Sistim Manajemen Mutu

9/ 16/ 2016 45

Identification

Evaluation

Develop the Plan

Implementation

(24)

Setiap proyek memiliki karakteristik

berbeda, misalnya proyek bangunan bertingkat, pembangunan bendungan, pabrik dsb.

Lakukan identifikasi potensi bahaya dalam

kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan.

Buat mapping potensi bahaya menurut area

atau bidang kegiatan masing-masing

9/ 16/ 2016 47

I dentification Evaluation Develops

The Plan I mplementasi Monitoring

Adakan evaluasi tentang potensi bahaya

untuk menentukan skala prioritas berdasarkan Hazards Rating.

Susun Risk Rating dari semua kegiatan

konstruksi yang akan dilakukan

9/ 16/ 2016 48

I dentification Evaluation Develops

(25)

Berdasarkan hasil Identifikasi dan Evaluasi

susun rencana pengendalian dan pencegahan kecelakaan

Terapkan konsep Manajemen Keselamatan

Kerja yang baku

Susun Program Implementasi dan

program-program K3LL yang akan dilakukan (buat dalam bentuk elemen kegiatan)

9/ 16/ 2016 49

I dentification Evaluation Develops

The Plan I mplementasi Monitoring

Rencana kerja yang telah disusun

implementasikan dengan baik.

Sediakan sumberdaya yang diperlukan

untuk menjalankan program K3LL

Susun Kebijakan K3LL terpadu

I dentification Evaluation Develops

(26)

Buat program untuk memonitor

pelaksanaan K3 dalam perusahaan.

Susun sistim audit dan inspeksi yang baik

sesuai dengan kondisi perusahaan.

9/ 16/ 2016 51

I dentification Evaluation Develops

The Plan I mplementasi Monitoring

Dikembangkan dengan mempertimbangkan

berbagai aspek antara lain :

Skala Proyek

Jumlah Tenaga Kerja

Lokasi Kegiatan

Potensi dan Resiko Bahaya

Peraturan dan standar yang berlaku

Teknologi proyek yang digunakan

(27)

Merupakan landasan keberhasilan K3 dalam

proyek

Memuat komitment dan dukungan

manajemen puncak terhadap pelaksanaan K3 dalam proyek

Harus disosialisasikan kepada seluruh pekerja

dan digunakan sebagai landasan kebijakan proyek lainnya.

9/ 16/ 2016 53

Menetapkan sistim organisasi pengelolaan K3

dalam proyek

Menetapkan personal dan petugas yang

menangani K3 dalam proyek

Menetapkan prosedur dan sistim kerja K3

(28)

Kontraktor harus memiliki organisasi yang

menangani K3 yang besarnya sesuai dengan kebutuhan dan lingkup kegiatan.

Organisasi K3 harus memiliki asses kepada

penanggung jawab projek.

Kontraktor harus memiliki personnel yang cukup yang bertanggung jawab mengelola kegiatan K3 dalam perusahaan yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.

Kontraktor harus memiliki personel atau pekerja yang cakap dan kompeten dalam menangani setiap jenis pekerjaan serta mengetahui sistim cara kerja aman untuk masing-masing kegiatan.

9/ 16/ 2016 55

Kontraktor harus memiliki kelengkapan

dokumen kerja dan perijinan yang berlaku.

Kontraktor harus memiliki Manual

Keselamatan Kerja sebagai dasar kebijakan K3 dalam perusahaan.

Kontraktor harus memiliki prosedur kerja

aman sesuai dengan jenis pekerjaan dalam kontrak yang akan dikerjakannya.

(29)

Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan

Identifikasi Bahaya guna mengetahui potensi bahaya dalam setiap pekerjaan.

Identifikasi Bahaya dilakukan bersama pengawas

pekerjaan dan Safety Departement.

Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang

sudah baku seperti Check List, What If, Hazops, dsb.

Semua hasil identifikasi Bahaya harus

didokumentasikan dengan baik dan dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.

9/ 16/ 2016 57

Identifikasi Bahaya harus dilakukan pada

setiap tahapan proyek yang meliputi :

Design Phase

Procurement

Konstruksi

Commisioning dan Start-up

(30)

Sesuai perkembangan proyek dilakukan

kajian K3 yang mencakup kehandalan K3 dalam rancangan dan pelaksanaan

pembangunannya.

Kajian K3 dilaksanakan untuk meyakinkan

bahwa proyek dibangun dengan standar keselamatan yang baik sesuai dengan persyaratan

9/ 16/ 2016 59

Kontraktor jika diperlukan harus

melakukan project safety review untuk setiap tahapan kegiatan kerja yang

dilakukan, terutama bagi kontraktor EPC (Engineering-Procurement-Construction)

Project Safety Review bertujuan untuk

mengevaluasi potensi bahaya dalam setiap tahapan project secara sistimatis.

(31)

Pembinaan dan Pelatihan K3 untuk semua

pekerja dari level terendah sampai level tertinggi.

Dilakukan pada saat proyek dimulai dan

dilakukan secara berkala.

Pokok Pembinaan dan Latihan :

Kebijakan K3 proyek

Cara melakukan pekerjaan dengan aman

Cara penyelamatan dan penanggulangan darurat

9/ 16/ 2016 61

Panitia Pembina K3 merupakan salah satu

penyangga keberhasilan K3 dalam perusahaan.

Panitia Pembina K3 merupakan saluran untuk membina keterlibatan dan kepedulian semua unsur terhadap K3

Kontraktor harus membentuk Panitia Pembina K3

atau Komite K3 (Safety Committee).

Komite K3 beranggotakan wakil dari

masing-masing fungsi yang ada dalam kegiatan kerja.

(32)

Selama kegiatan proyek berlangsung

diselenggarakan program-program Promosi K3

Bertujuan untuk mengingatkan dan

meningkatkan awareness para pekerja proyek.

Kegiatan Promosi berupa poster, spanduk,

buletin, lomba K3 dsb

Sebanyak mungkin keterlibatan pekerja

9/ 16/ 2016 63

Harus disusun pedoman keselamatan

untuk setiap pekerjaan berbahaya dilingkungan proyek misalnya :

Pekerjaan Pengelasan

Scaffolding

Bekerja diketinggian

Penggunaan Bahan Kimia berbahaya

Bekerja diruangan tertutup

Bekerja diperalatan mekanis dsb.

(33)

Untuk mencegah kecelakaan dari berbagai

kegiatan berbahaya, perlu dikembangkan sistim ijin kerja.

Semua pekerjaan berbahaya hanya boleh

dimulai jika telah memiliki ijin kerja yang dikeluarkan oleh fungsi berwenang

(pengawas proyek atau K3)

Ijin Kerja memuat cara melakukan

pekerjaan, safety precaution dan peralatan keselamatan yang diperlukan

9/ 16/ 2016 65

Merupakan program penting dalam phase

konstruksi untuk meyakinkan bahwa tidak ada “unsafe act dan unsafe Condition” dilingkungan proyek.

Inspeksi dilakukan secara berkala.

Dapat dilakukan oleh Petugas K3 atau

(34)

Semua peralatan (mekanis,power tools,alat

berat dsb) harus diperiksa oleh ahlinya sebelum diijinkan digunakan dalam proyek.

Semua alat yang telah diperiksa harus diberi

sertifikat penggunaan dilengkapi dengan label khusus.

Pemeriksaan dilakukan secara berkala

9/ 16/ 2016 67

Harus disusun pedoman Keselamatan

Konstraktor/Sub Kontraktor

Subkontrakktor harus memenuhi standar

keselamatan yang telah ditetapkan

Setiap sub kontraktor harus memiliki

petugas K3

Pekerja Subkontraktor harus dilatih

mengenai K3 secara berkala

(35)

9/ 16/ 2016 69 Commissioning

Pengesahan gambar rencana

Test & Commissioning

Pengesahan Pemakaian Gambar

rencana Pasang Pemakaian

Test Berkala

Sistem Pengawasan K3 dalam OTODA

Objek Pengawasan Tempat Kerja/ Perusahaan

Peralatan (Mesin, Pesawat, instalasi, alat kerja, dan bahan)

Lingkungan Kerja

Sifat Pekerjaan Peg. Pengawas Sp. K3

Pemerintah (PNKK)

Peg. Pengawas Sp. K3

Kab/ Kota Daerah Otonom

P2K3

Ditunjuk Oleh Menteri

AK3 Umum / Spesialis PJK3

Laporan riksa uji riksa uji

Lapor

(36)

Gambar

Gambar rencanaPasang

Referensi

Dokumen terkait

antara riset yang bersifat riset dasar dan yang bersifat aplikatif, apakah sebaiknya ada 2 skema pendanaan yang berbeda yang nantinya akan berbeda dalam hal seleksi,

Gerçek beni ve kıllı beni ve onun o gün ellerimle ilgili söylediklerini −evet, her şey orada başlamıştı− ve sonrasında nasıl görevlerimi yerine getirmek istemediğimi

Dengan demikian manajemen lagu-lagu rohani yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah bagaimana Radio Narwastu dalam mengelola lagu-lagu rohani hingga sampai kepada setiap

Di tengah fenomena umum maraknya tradisi penafsiran Al-Quran yang terjadi di kalangan Muhammadiyah, metodologi tafsir ternyata masih menjadi hal langka kaitannya dengan kajian

Para peneliti mengemukakan )ah,a kinerja )erke!inam)ungan dalam peru!ahaan terjadi pada !aat pemimpin atau manejer dalam peru!ahaan mentran!'rma!ikan peru!ahaan

Pengujian Temperatur Stagnasi Ter-standarisasi untuk kompor energi matahari tipe kipas dengan bahan Stainlees Steel Mirror 304 dilakukan pada tanggal 15 Mei 2017.. Dari data

Tindakan yang harus diambil adalah dengan melakukan koreksi pada perhitungan harga pokok produksi perusahaan harus sesuai dengan metode job order costing dengan

masyarakat, alat propaganda, iklan, ataupun murni sebagai suatu hasil karya seni tanpa maksud-maksud tersembunyi (Suharma, 2010:165-166). Berkaitan dengan hal di atas,