• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Latar Belakang Masalah - ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI DESA LUBUK BATANG BARU Lisdahayati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "A. Latar Belakang Masalah - ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI DESA LUBUK BATANG BARU Lisdahayati"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI DESA LUBUK BATANG BARU WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BATANG

KECAMATA N LUBUK BATANG KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN 2015

LISDAHAYATI

ABSTRAK

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan selama 1 jam. Peran Millenium Devolepment Goals (MDGs) dalam pencapaian Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yaitu Inisiasi Menyusu Dini dapat meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif. Penelitian bertujuan mengetahui “ Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Inisiasi Menyusu Dini Di Desa Lubuk Batang Baru Wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015. Sampel penelitian ini adalah ibu yang persalinannya dibantu oleh tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015., didapatkan 164 responden dengan teknik Simple Random Sampling dengan desain penelitian menggunakan rancangan Cross Sectional.

Variabel-variabel yang diteliti meliputi variabel dependen Inisiasi Menyusu Dini dan variabel independen pengetahuan dan sikap. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden tidak melakukan Inisiasi Menyusu Dini (62,3%), sebagian besar responden berpengetahuan kurang baik (65,6%) dan responden yang mempunyai sikap positif sedikit lebih banyak (52,5%) dibandingkan dengan responden yang mempunyai sikap negatif (47,5 %). Dari hasil uji statistic Chi-square menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan inisiasi menyusu dini dan ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan inisiasi menyusu dini.

Dari hasil penelitian ini, saran pada petugas kesehatan agar memberikan informasi dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman sebanyak-banyaknya mengenai Inisiasi Menyusu Dini.

Kata Kunci:Pengetahuan, sikap ibu, inisisiasi

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Peran Millenium Devolepment Goals

(MDGs) dalam pencapaian Inisiasi Menyusu Dini (IMD), yaitu Inisiasi Menyusu Dini dapat meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif maka akan membantu mengurangi kemiskinan, membantu mengurangi kelaparan karena

ASI dapat memenuhi kebutuhan

makanan bayi sampai usia dua tahun,dan membantu mengurangi angka kematian bayi. Dengan target menurunkan angka kematian sebanyak 2/3 dari tahun 1990 sampai tahun 2015 yakni dari 97 menjadi 32 kematian bayi. (Stalker, 2008)

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan selama 1 jam. Protokol

evidenbased yang baru telah

diperbaharui oleh WHO (World Health Organization) tentang asuhan bayi baru lahir satu jam pertama, salah satu dari pernyataannya, yaitu bayi harus mendapatkan kontak kulit dengan kulit ibunya segera setelah lahir paling sedikit satu jam. Sedangkan menurut UNICEF (2007), Inisiasi menyusu dini adalah

proses membiarkan bayi dengan

(2)

sampai dia menyusui sendiri. (Ambarwati, 2008)

Pemerintah Indonesia mendukung

kebijakan WHO dan UNICEF yang merekomendasikan Inisiasi Menyusu Dini sebagai tindakan life saving, karena

Inisiasi Menyusu Dini dapat

menyelamatkan 22% dari bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan. Menyusui satu jam pertama kehidupan yang di awali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan sebagai indikator global. (Yudhoyono, 2007) Di Indonesia angka kematian bayi masih sangat tinggi yaitu 35 tiap 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2008, yang artinya dalam satu tahun sekitar 175.000 bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun. Menurut data Survei Data Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2006 dan 2007 lebih dari 95% ibu pernah

menyusui bayinya, namun yang

menyusui dalam 1 jam pertama

cenderung menurun dari 8% pada tahun 2006 menjadi 3,7% pada tahun 2007. (Nasution, 2009)

Program IMD mempunyai manfaat yang besar untuk bayi maupun ibu yang baru

melahirkan. Tetapi, kurangnya

pengetahuan dari orang tua, pihak medis

maupun keengganan untuk

melakukannya membuat Inisiasi

Menyusu Dini masih jarang

dipraktekkan. Banyak orang tua yang merasa kasihan dan tidak percaya seorang bayi yang baru lahir dapat mencari sendiri susu ibunya. Ataupun rasa malu untuk meminta petugas kesehatan yang membantu persalinan untuk melakukannya. Begitu juga dengan dokter atau bidan yang tidak mau direpotkan dengan kegiatan ini sehingga akhirnya bayi tidak diberi kesempatan untuk melakukan inisiasi menyusu dini. (Roesli, 2009)

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi Sumatera Selatan meningkat sekitar 4%, yaitu dari 79,25% pada tahun 2014 menjadi

87,83% pada tahun 2009.(Profil Kesehatan Sumsel, 2014).

Menurut data Dinas Kesehatan

Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2009 sebanyak 7838 persalinan dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebanyak 5625 persalinan.

(Dinas Kesehatan Kabupaten OKU, 2014)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Batang, tenaga kesehatan yang membantu persalinan jarang dan enggan untuk menerapkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dalam praktek persalinannya, salah satu faktor

penghambat IMD yaitu Tenaga

kesehatan terutama Bidan lebih mengutamakan keuntungan pribadi yakni dengan menganjurkan kepada ibu agar bayi mengkonsumsi susu formula. Hal ini berbanding terbalik dengan tujuan Pemerintah untuk menerapkan ASI Ekslusif. Dan tercatat jumlah ibu yang persalinannya dibantu tenaga kesehatan dari bulan Januari-Desember tahun 2014 ada sebanyak 164 ibu. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Dengan Inisiasi Menyusu Dini di Desa Lubuk Batang baru Wlayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.

B. Rumusan Masalah

Diketahuinya Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini di Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk

Batang Kecamatan Lubuk Batang

Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015

c. Pertanyaan Penelitian

1. Adakah Hubungan

Pengetahuan Ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini di Desa Lubuk Batang

Baru Wilayah Kerja UPTD

(3)

Lubuk Batang Kabupaten Ogan Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

a. Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini di Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang

Kecamatan Lubuk Batang

Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015

b. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui

distribusi frekuensi Inisiasi Menyusu Dini Di Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Lubuk

Batang Kecamatan Lubuk

Batang Kabupaten Ogan

Komering Ulu Tahun 2015

b. Untuk mengetahui

distribusi frekuensi

Pengetahuan Ibu tentang

Menyusu Dini di Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Lubuk

Batang Kecamatan Lubuk

Batang Kabupaten Ogan

Komering Ulu Tahun 2015

c. Untuk mengetahui

distribusi frekuensi Sikap Ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini di Desa Lubuk Batang Baru

Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Lubuk Batang

Kecamatan Lubuk Batang

Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015

d. Untuk mengetahui Hubungan

Pengetahuan Ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini di Desa Lubuk Batang

Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015

e. Untuk mengetahui Hubungan

Sikap Ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini di Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015

E.Manfaat Penelitian

1. Bagi UPTD Puskesmas

Lubuk Batang

Sebagai masukan dalam mengevaluasi program khususnya Kesehatan Ibu dan Anak dan bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak yang akan datang

2. Bagi Peneliti

Sebagai tempat untuk

mengaplikasikan ilmu kesehatan dimasyarakat dan metodologi riset serta dapat memberikan wacana baru bagi peneliti untuk melihat fenomena nyata yang ada dilapangan

F.Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lubuk

Batang Baru Wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu. Variabel yang diteliti adalah variabel pengetahuan, sikap sebagai variabel independen dan Variabel depndennya Perilaku inisiasi menyusu dini

G. Hipotesis

1Ada Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini di di Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan

Lubuk Batang Kabupaten Ogan

Komering Ulu Tahun 2015

2Ada Hubungan Sikap Ibu dengan Inisiasi

Menyusu Dini di di Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015

(4)

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor

risiko dengan efek,dengan cara

pendekatan,observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya,tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010).

I.Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi di Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk

Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Waktu penelitian Nopember – Desember Tahun 2015

J. Populasi dan sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang persalinannya dibantu oleh tenaga kesehatan di di Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan

Lubuk Batang Kabupaten Ogan

Komering Ulu Tahun 2015 berjumlah 164 ibu pada tahun 2015.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Cara pengambilan sampel menggunakan metode acak (random sampling). Dalam penentuan jumlah sampel penelitian yang dibutuhkan digunakan perhitungan menurut Iwan Ariawan (1998).

Sampel penelitian ditentukan dengan rumus Iwan Ariawan, 1998 : n : Z21-α/2 P (1-P) N

d2. (N-I) + Z21-α/2 P (1-P) Keterangan :

n : Sampel yang akan diambil Z2-1 –α/2 : Derajat kepercayaan dari seluruh proporsi yaitu 95% (1,96)

P : Proporsi pada populasi

yaitu 0,5

d :Derajat Ketetapan,

digunakan 0,1

N : Jumlah seluruh populasi yaitu 164

n = Z21-α/2 P (1-P) N

d2. (N-I) + Z21-α/2 P (1-P)

n = ( 1,96)2. (0,5) (1-0,5). 164 (0,01) (164-1) + (1,962) (0,5) (1-0,5)

n = 3,8416. (0,25). 164 0,01 (163) + (3,8416) . 0,25 n = 0,9604. 164

1,63 + 0.9604

(5)

2,5904

n = 60,80

Jadi sampel yang digunakan 60,80 dibulatkan menjadi 61 sampel

HASIL PENELITIAN

A. Analisa penelitian

1 Inisiasi Menyusu Dini

Tabel.1

Distribusi frekuensi Inisiasi Menyusu Dini di di Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu

Tahun 2015

Inisiasi Menyusu Dini Frekuensi Persentase Dilakukan

Tidak dilakukan

23 38

37,7 % 62,3 %

Total 61 100 %

Dari Tabel.1 didapat sebagian besar responden tidak melakukan Inisiasi Menyusu Dini yaitu sebanyak 38 responden (62,3%) sedangkan yang melakukan Inisiasi Menyusu Dini hanya 23 responden (37,7%)

2.Pengetahuan

Tabel.2

Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini Di Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan

Komering Ulu Tahun 2015

Pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik Kurang

21 40

34,4 % 65,6 %

Total 61 100 %

Dari Tabel.2 didapat sebagian besar responden berpengetahuan kurang baik tentang Inisiasi Menyusu Dini yaitu sebanyak 40 responden (65,6%) sedangkan yang berpengetahuan baik tentang Inisiasi Menyusu Dini hanya 21 responden ( 34,4%).

3.Sikap

Tabel.3

Distribusi frekuensi responden menurut sikap ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu

Tahun 2015

Sikap Frekuensi Persentase

Positif Negatif

32 29

52,5 % 47,5 %

Total 61 100

(6)

dengan responden yang mempunyai sikap negatif tentang Inisiasi Menyusu Dini yaitu 29 responden (47,5 %)

B.Analisa Bivariat

Tabel 4

Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini Di Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu

Tahun 2015

Pengetahuan

Inisiasi Menyusu Dini

Total OR 95 % CI

p .value

Dilakukan Tidak dilakukan

n % n % N %

Dari tabel.4 hasil analisis hubungan antara pengetahuan ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini diperoleh bahwa ada sebanyak 14 orang (66,7 %) ibu yang berpengetahuan baik yang melakukan Inisiasi Menyusu Dini. Sedangkan ibu yang berpengetahuan kurang baik ada 9 orang (22,5 %) yang melakukan Inisiasi Menyusu Dini. Hasil uji statistik diperoleh bahwa nilai p. value = 0,002 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini. Dari hasil analisis diperoleh nilai OR = 6,889 artinya ibu yang berpengetahuan baik mempunyai peluang 6,889 kali untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini dibandingkan dengan ibu yang berpengetahuan kurang baik

Tabel 5

Hubungan Sikap Ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini Di Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015

Sikap

Inisiasi Menyusu Dini

Total OR 95 % CI p .value

Dilakukan Tidak dilakukan

n % n % N %

Dari tabel 5 hasil analisis hubungan antara sikap ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini diperoleh bahwa ada 18 orang (56,2 %) yang mempunyai sikap positif yang melakukan Inisiasi Menyusu Dini. Sedangkan ibu yang mempunyai sikap negatif ada 5 orang (17,2 %) yang melakukan Inisiasi Menyusu Dini. Hasil uji statistik diperoleh bahwa nilai p. value = 0,004 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini. Dari hasil analisis diperoleh nilai OR = 6,171 artinya ibu yang mempunyai sikap positif berpeluang 6,171 kali untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini dibandingkan dengan ibu yang mempunyai sikap negatif.

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Inisiasi Menyusu Dini Di Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan

Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015

Pada hasil penelitian diketahui dari 61 responden, proporsi responden

diperoleh bahwa ibu yang

(7)

14 orang (66,7 %). Sedangkan ibu yang berpengetahuan kurang baik yang melakukan Inisiasi Menyusu Dini ada 9 orang (22,5 %).

Menurut Suryoprajogo (2009) bahwa Metode Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yaitu Bayi yang baru berusia 20 menit dengan sendirinya dapat langsung mencari puting susu ibunya. Proses ini dapat berlangsung selama 1 jam atau bahkan lebih. Menyusu dan bukan menyusui merupakan gambaran bahwa IMD bukan metode ibu menyusui bayi, tetapi bayi yang harus aktif menemukan sendiri puting susu ibu. Metode ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu

ibu untuk menyusu. IMD harus

dilakukan langsung saat lahir, tanpa

boleh ditunda dengan kegiatan

menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan, kecuali tangannya. Proses ini berlangsung kulit ke kulit antara bayi dan ibu. Metode ini mempunyai manfaat yang besar untuk bayi maupun sang ibu yang baru melahirkan. Akan tetapi, kurangnya pengetahuan dari orang tua, pihak medis maupun keengganan untuk melakukannya membuat IMD masih jarang dipraktikkan.

Teori Notoatmodjo (2007) bahwa pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Hasil ini sama dengan penelitian Yeni Darmawati (2012) yang berjudul Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu nifas dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Klinik Mitra

Ananda Palembang Tahun 2012,

menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu

dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (p value 0,028).

Dapat disimpulkan bahwa

kurangnya tingkat pengetahuan ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini maka akan semakin rendah untuk melakukan inisiasi menyusu dini. Sebaliknya semakin baik tingkat pengetahuan ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini maka akan semakin tinggi untuk melakukan inisiasi menyusu dini.

2. Hubungan Sikap Ibu Dengan Inisiasi Menyusu Dini Di Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015

Pada hasil penelitian diketahui dari 61 responden, proporsi responden

diperoleh bahwa ibu yang

mempunyai sikap positif untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini ada sebanyak 18 orang (56,2 %). Sedangkan ibu yang mempunyai sikap negatif untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini ada sebanyak 5 orang (17,2%). Hasil uji statistik diperoleh bahwa nilai p. value = 0,004 (p < 0,05) maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan Inisiasi Menyusu Dini. Dari hasil analisis diperoleh nilai OR = 6,171 artinya ibu yang mempunyai sikap positif berpeluang 6,171 kali untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini dibandingkan dengan ibu yang mempunyai sikap negatif.

(8)

kedinginan, suhu dada ibu akan meningkat 2 derajat celcius untuk menghangatkan bayi. Jadi, dada ibu yang melahirkan merupakan tempat terbaik bagi bayi yang baru lahir dibandingkan tempat tidur yang canggih dan mahal kemudian seorang ibu juga jarang terlalu lelah untuk memeluk bayinya segera setelah lahir. Keluarnya oksitosin saat kontak kulit ke kulit serta saat bayi menyusu dini membantu menenangkan ibu.

Dapat disimpulkan bahwa salah

satu faktor Penghambat IMD

merupakan sikap Ibu yang masih enggan untuk melakukan IMD segera setelah bayi lahir.

Teori Notoatmodjo (2007) bahwa sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang

dalam kehidupan sehari-hari

merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial.

Newcomb, salah seorang ahli psikologis sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan

merupakan pelaksanaan motif

tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek.

Dan dapat disimpulkan bahwa ibu yang mempunyai sikap positif tentang Inisiasi Menyusu Dini akan semakin tinggi untuk melakukan inisiasi menyusu dini. Sedangkan ibu yang mempunyai sikap negatif tentang Inisiasi Menyusu Dini akan semakin rendah untuk melakukan inisiasi menyusu dini.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sesuai dengan pembahasan Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Inisiasi Menyusu Dini Desa Lubuk Batang Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015 sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang bermakna

antara pengetahuan ibu dengan inisiasi menyusu dini . Dapat diketahui bahwa kurangnya tingkat pengetahuan ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini maka akan semakin rendah untuk melakukan inisiasi menyusu dini. Sebaliknya semakin baik tingkat pengetahuan ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini maka akan semakin tinggi untuk melakukan inisiasi menyusu dini.

2. Ada hubungan yang bermakna

antara sikap ibu dengan inisiasi menyusu dini. Dapat diketahui bahwa ibu yang mempunyai sikap positif tentang Inisiasi Menyusu Dini

akan semakin tinggi untuk

melakukan inisiasi menyusu dini. Sedangkan ibu yang mempunyai sikap negatif tentang Inisiasi Menyusu Dini akan semakin rendah untuk melakukan inisiasi menyusu dini.

B. Saran

1. Diharapkan agar masyarakat

terutama para ibu yang mempunyai

pengetahuan kurang untuk

menambah pengetahuan dan

wawasan mengenai manfaat Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

2. Diharapkan agar masyarakat

(9)

memahami manfaat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Eni Ratna, dkk 2008 Asuhan Kebidanan Nifas Yogyakarta: Mitra Cendikia

Hastono, Sutanto Priyo. 2001. Modul Analisa Data. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Hidayat A. Aziz. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi

Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Roesli Utami Insisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif Cetakan I Jakarta: Pustaka Bunda

Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.

Yogyakarta: Andi

Sulostriani 2009 Kendala Pemberian ASI Ekslusifhttp:/www.idai.or.id/asi.asp Suryoprajogo, Nadine. 2009. Keajaiban Menyusui. Yogyakarta: Diglossia Media

(10)

Referensi

Dokumen terkait

The purpose of this research is to determine the best factors and level combination on bio ethanol fer- mentation process, in order to made bio ethanol with higher content bu

Untuk memperjelas pembahasan agar analisis menjadi terarah sesuai dengan masalah yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasannya yaitu variabel

Arus kendaraan yang diperoleh dari hasil pengamatan di lokasi, maka data pengamatan kendaraan yang diperoleh berupa arus terganggu yang terjadi pada saat

Berdasarkan hasil analisis data terhadap lima subjek kelas VIII SMP Negeri 1 Surakarta, maka simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Profil pemecahan

Puji dan syukur tak lupa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan dan penyertaan selama menulis skripsi ini, sehingga skripsi dengan judul

(2) Upaya yang dilakukan oleh masyarakat, paguyuban dan pemerintah adalah dengan mengajak generasi muda untuk melestarikan kesenian Incling, mengadakan berbagai

Akses opsi peta dokumen juga sama untuk MS Word 2003 dan 2007, yaitu melalui menu View , kemudian pilih opsi Document Map.. Peta dapat berupa navigasi tautan 1 ( links )

pengaruh electronic word of mouth pada media instagram terhadap minat beli konsumen minuman Chocolate Changer di kota Bandung. 1.6