Bab VI - 129 BAB VI
KELAYAKAN ASPEK TEKNIS PER SEKTOR
Pada tahapan ini penyusunan dokumen RPI2-JM mengacu pada sektor secara top down, yaitu
mengikuti arahan dari pusat baik berupa output maupun sub out put kegiatan pada masing- masing
sektor. Adapun kelayakan aspek teknis tersebut :
6.1. Rencana Investasi Sektor Pengembangan Permukiman
6.1.1. Kondisi Umum
Penyebaran kawasan permukiman di Kabupaten Sigi terkonsentrasi di pusat-pusat kota
dikarenakan ketersediaan infrastruktur penunjang, sehingga kawasan kawanan
permukiman di perkotaan menjadi kumuh
Sektor Pengembangan permukiman berusaha menyediakan infrastruktur penunjang
guna mendukung aktifitas masyarakat di kawasan permukiman
6.1.2. Isu Strategis, Permasalahan, dan Tantangan
Kawasan strategis Kabupaten Sigi memiliki maksud untuk memilahkan wilayah kota
atas beberapa bagian yang mempunyai karateristik pengembangan tertentu, sehingga
mempermudah penerapan dan pengendaliannya di lapangan serta memperjelas hirarki
dalam pemenuhan fasilitas.
6.1.2.1. Isu Strategis
Ibu kota Kabupaten Sigi terletak di kecamatan Biromaru yang mana semua
pelayanan Masyarakat dan perdagangan berada di ibukota kabupaten dalam
hal ini sangat mempenagruhi laju pertumbuhan di ibu kota kabupaten yang
menimbulkan berbagi dampak sosial masyarakat
Guna pengaturan/ penataan kawasan–kawasan permukiman yang berkembang saat ini sektor bangkim telah membantu dalam penyusunan
Bab VI - 130 6.1.2.2. Permasalahan dan Tantangan
Berdasarkan kondisi Exiting sektor pengembangan permukiman
permasalahan dan tantangan yang di hadapi adalah masih luasnya kawasan
kumuh sebagai permukiman tidak layak huni di perkotaan sehingga dapat
menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, masih terbatasnya pelayanan
infrastruktur sarana dan prasarana dasar bagi masyarakat sehingga
menyebabkan tersendatnya arus perputaran ekonomi, keterbatan pemahanan
masyarakat terhadap kebijakan / peraturan pembangunan kawasan sangat
terkendala dalam hal pembebasan lahan. Untuk kawasan Perdesaan
permukiman masyarakat letaknya sangat berjauhan terutama di daerah
pegunungan sehingga mempersulit akses ke desa tersebut, untuk itu
pemerintah Kabupaten Sigi melalui semua jajaran ke pemerintahannya
berusaha untuk memenuhi sarana dan prasarana di daerah perdesaan dengan
membuka akses ke kantong-kantong produksi/ sentra ekonomi di kawasan
perdesaan
6.1.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor Bangkim
Kondisi eksisting secara keseluruhan terangkum dalam dokumen kegiatan yang
dilaksanakan oleh masing-masing dinas yang menangani, secara umum dibagi dalam 2
output kegiatan yaitu perkotaan dan perdesaan. Kondisi eksisting perkotaan secara
rinci termuat dalam dokumen SPPIP.
6.1.4. Pembinaan Pengembangan Permukiman
6.1.4.1. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman
(SPPIP)
Penyusunan SPPIP Kabupaten Sigi dilaksanakan oleh sector bangkim dalam
pelaksanaannya melibatkan SATGAS yang dibentuk oleh pemda Kabupaten
Sigi Kawasan yang termuat dalam dokumen SPPIP adalah penataan kawasan
Bab VI - 131 6.1.4.2. Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)
Penyusunan RPKPP Kabupaten Sigi dilaksanakan oleh sector bangkim dalam
pelaksanaannya melibatkan SATGAS yang dibentuk oleh pemda Kabupaten
Sigi. Kegiatan yang termuat RPKPP adalah penataan kawasan kumuh yang
ada dalam Kota Sigi.
6.1.5. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan
6.1.5.1. Kawasan Permukiman Kumuh
Fokus utama pemenuhan infrastruktur di kawasan kumuh di Kabupaten Sigi
adalah jalan lingkungan dan kebutuhan akan sanitasi lingkungan. Sejalan
dengan penataan kawasan yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Sigi
kawasan tersebut merupakan kawasan padat penduduk dan kawasan
perdagangan.
Tabel 6.1 Data Kawasan Kumuh
No Lokasi /
Kwsn Kumuh Luas
Jumlah Penduduk
Terlayani Air Minum ( % )
Terlayani Sanitasi ( % )
Luas Genangan
1 Kota Biromaru 3 Ha 4.865 Jiwa 90 85 1,5 ha
6.1.5.2. Permukiman RSH yang Meningkat Kualitasnya
Seiring laju pertumbuhan penduduk berimbas akan kebutuhan pemenuhan
hunian yang layak, pemerintah Kabupaten Sigi bekerja sama dengan
pengusaha dalam hal pengembangan perumahan rakyat telah membangun
beberapa kawasan perumahan RSH, namun tidak semua kebutuhan
infrastruktur dapat terpenuhi di kawasan RSH oleh pihak pengembang. Untuk
itu fasilitas umum berupa sarana infrastruktur dibangun oleh pemerintah
Bab VI - 132 Tabel 6.2 kawasan RSH
No RSH Lokasi Jumlah
Penghuni Sarana CK Kondisi Keterangan
1 BTN di Tinggede DsTinggede 1.750 KK
Jln
Lingkungan Rusak
Saran
Persampahan Belum ada
Drainase Rusak
2 BTN Baliase Ds Baliase 350 KK
Jln
Lingkungan Rusak
Saran
Persampahan Belum ada Drainase
Rusak
3 BTN di Kalukubula Ds Kalukubula 1.550 KK
Jln
Lingkungan Rusak
Saran
Persampahan Belum ada
Drainase Rusak
6.1.5.3. Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya
Guna pemenuhan perumahan yang murah namun layak serta pemanfaatan
lahan dan ruang yang terbatas terutama di Sigi Kota Pemerintah berencana
akan membangun rusunawa, lokasi yang telah disiapkan adalah di kecamatan
Sigi Kota
6.1.6. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan
6.1.6.1. Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya
Wilayah Kabupaten Sigi terbesar adalah kawasan perdesaan yang mana
daerah tersebut merupakan sentra pertanian dan perikanan olehnya itu
pemerintah Kabupaten Sigi dalam pengembangan kawasan sentra-sentra
produksi membangun sarana dan prasarana penunjang kawasan produksi.
Dinas yang berkompeten dalam pemenuhan infrastruktur sarana dan
prasarana pendukung adalah dinas pertanian dan kelautan melalui
program-program kerjanya terkait kegiatan diatas bidang cipta karya dalam
Bab VI - 133 Tabel 6.3 Kawasan Agropolitan/ Minapolitan
No Nama Kawasan Lokasi PSD yang di
Perlukan
1 Agropolitan Kulawi
Seluruh Wilayah Kec. Kulawi Akses jalan Seluruh Wilayah Kec.Kulawi Selatan Akses jalan Seluruh Wilayah Kec.Pipikoro Akses jalan Seluruh Wilayah Kec.Lindu Akses jalan Seluruh Wilayah Kec. Nokilalaki Akses jalan Seluruh Wilayah Kec.Gumbasa Akses jalan 2 Agropolitan Palolo Seluruh Kec. Palolo Akses jalan
3 Agropolitan Dolo
Seluruh Kec. Dolo Akses jalan
Seluruh Kec. Dolo Barat Akses jalan Seluruh Kec. Dolo Selatan Akses jalan Seluruh Kec. Tanabulava Akses jalan Seluruh Kec. Sigi Biromaru Akses jalan Seluruh Kec. Kinovaro Akses jalan Seluruh Kec. Marawola Akses jalan Seluruh Kec. Marawola Barat Akses jalan
6.1.6.2. Kawasan Permukiman Rawan Bencana
Kabupaten Sigi sebagian besar merupakan dataran tinggi pegunungan yang
rawan bencana tanah longsor dan sebagian permukiman berada kawasan
pesisir, berdasarkan data dari badan penanggulangan bencana daerah
mengidentifikasi daerah-daerah permukiman yang rawan bencana.
Tabel 6.4 Daerah Rawan Bencana)
No Wilayah Jumlah
Penduduk
Identifikasi Bencana
Ket Jenis Penanganan
Bab VI - 134 6.1.6.3. Kawasan Permukiman di Perbatasan dan Pulau Kecil Terluar
Untuk kawasan permukiman perbatasan dengan Negara lain dan pulau kecil
terluar Kabupaten Sigi tidak memiliki,
6.2. Rencana Investasi Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
6.2.1. Kondisi Umum
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan
sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk
mewujudkan lingkungan binaan, baik perkotaan maupun di perdesaan, khususnya
wujud fisik bangunan gedung dan lingkungan.
Visi penataan bangunan dan lingkungan adalah terwujudnya bangunan gedung dan
lingkungan yang layak huni dan berjati diri, sedangkan misinya adalah:
1. Memberdayakan masyarakat dalam penyelengaraan bangunan gedung yang tertib,
layak huni, berjati diri, serasi, dan selaras.
2. Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalm penataan lingkungan yang
produktif dan berkelanjutan.
6.2.2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan
6.2.2.1. Isu Strategis
Untuk merumuskan isu strategis sektor PBL dapat melihat agenda yang telah
ditetapkan oleh pemerintah sebagai agenda nasional yang salah satunya
Kabupaten Sigi ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional sehingga
penataan kawasan akan lebih terarah. Isu dalam hal penataan kawasan di
Kabupaten Sigi antara lain :
1) Kawasan Yang Belum Tertata
2) Minimnya infrastruktur kawasan yang tersedia
3) Belum terdapatnya Ruang terbuka Publik
4) Tingginya angka kebakaran
5) Belum tertanganinya kawasan/bangunan tradisional yang berpotensi
Bab VI - 135 6.2.2.2. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan Tantangan yang terkait sektor PBL di Kabupaten Sigi pada
umumnya adalah lahan, yang mana status kepemilikan lahan terutama dalam
kota Sigi sebagian besar milik masyarakat sehingga dalam pembebasan lahan
sering terjadi kendala dan memerlukan waktu di tambah masih minimnya
pengertian masyarakat akan pentingnya penataan kawasan. Untuk itu
pemerintah Kabupaten Sigi melalui instansi pemerintah dalam hal ini badan
pertanahan telah melakukan identifikasi tentang status kepemilikan lahan dan
telah mengeluarkan perda yang terkait dengan lahan dan pengunannya.
Kurang ditegakkannya aturan tata bangunan dan keandalan pada bangunan
gedung termasuk pada daerah-daerah permukiman padat perkotaan. Bantaran
sungai dan pesisir pantai. Lemahnya pengaturan penyelenggaraan bangunan
gedung di daerah, serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perisinan.
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap nilai keandalan dan keserasian
dalam penyelenggaraan bangunan gedung. Untuk itu pemerintah Kabupaten
Sigi telah mengeluarkan perda bangunan gedung No. 15 tahun 2007 yang
bertujuan menata dan mengatur pemanfatan lahan.
6.2.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PBL
Pencapaian sector PBL di Kabupaten Sigi adalah dengan adanya desa yang telah
mendapat fasilitas berupa peningkatan kualitas infrastruktur permukiman melalui
program-program pemerintah. Kondisi eksisting kawasan yang termuat dalam RTRW
Kabupaten Sigi belum semuanya tertangani karena adanya keterbatasan biaya dan
kurangnya koordinasi antara dinas – dinas yang terkait.
6.2.4. Bangunan Gedung dan Fasilitasnya
6.2.4.1. Aksesibilitas Bangunan Gedung dan Lingkungan
Bangunan gedung pemerintahan yang ada di Kabupaten Sigi sebagian besar
merupakan bangunan lama, yang mana aksesibilitas bangunan maupun
lingkungan belum memenuhi standar pelayanan, sehingga banyak masyarakat
Bab VI - 136 Tabel 6.5 Gedung Pemerintahan
No Gedung Lokasi Kelengkapan Aksebilitas Ket
Gedung Lingkungan
1
Kantor Bupati Komplek Perkantoran
Kantor DPRD Komplek Perkantoran
6.2.4.2. Rehabilitasi Bangunan Bersejarah
Guna pelestarian peninggalan bersejarah di Kabupaten Sigi yang memiliki
beberapa peninggalan gedung/benda bersejarah, bangunan bersejarah yang
ada di Kabupaten Sigi umumnya berupa rumah adat serta situs – situs purbakala.
Tabel 6.6 Bangunan Bersejarah
No Nama Bangunan Lokasi
1 Rumah adat Kulawi Kec. Kulawi
2 Kwsn Danau Lindu Kec. Lindu
6.2.5. Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman
6.2.5.1. Revitalisasi Kawasan
Sesuai dengan pembagian kawasan yang tertuang dalam RTRW tentang
Bab VI - 137 Tabel 6.7 Penataan dan Pemanfaatan lahan)
No Nama Kawasan Lokasi
1
Kwsn Permukiman Kec Sigi Biromaru2
Kwsn Budidaya Danau Lindu3
Kwsn Wisata Kwsn Danau Lindu4
Kwsn Perdagangan Kec Sigi Biromaru6.2.5.2. Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Dalam penataan Kota Sigi perlu memperhatikan pemanfaatan ruang terbuka
hijau
Tabel 6.8 Kawasan Ruang Terbuka Hijau/Taman Kota
No Nama Lokasi Luas Ket
1 RTH Sigi Bora 4,6 Ha Tahab 1
2 Lapangan Sigi. Biromaru 1,2 M2 Revitalisasi
6.2.5.3. Lingkungan Permukiman Tradisional/Bersejarah
Masyarakat Kabupaten Sigi terdiri dari beberapa suku bangsa baik yang
pendatang maupun penduduk asli. Penduduk asli Kabupaten Sigi ada
beberapa suku.
Tabel 6.9 Lingkungan Permukiman Tradisional
No Suku Jumlah Penduduk Lokasi Keterangan
1 Kaili 560 KK Danau Lindu Bermukim di gunung
6.2.5.4. Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Kepadatan permukiman terutama di daerah perkotaan sangat rawan akan
terjadinya kebakaran. Untuk itu identifikasi terhadap daerah rawan kebakaran
sangat diperlukan sehingga kita bisa meminimalisasi bencana kebakaran dan
Bab VI - 138 Tabel 6.10 Identifikasi Daerah Rawan Kebakaran
No Kawasan/
Pemukiman Luas
Jumlah penduduk
Jumlah
Rumah Rencana Sistem PK 1 Sigi Biromaru 32Ha 9.885.000 421.5600 Pemb Pos Pemadam
Tabel 6.11 Sarana dan Prasarana Proteksi Kebakaran
NO Sarana & Prasarana Jumlah Kondisi Ket
1 Mobil Pemadam 1 Unit Baik
2 Pos Jaga 1 Unit Baik
3 Personil 20 orang Baik
6.3. Rencana Investasi Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman
6.3.1. Kondisi Umum
Kondisi sector PLP yang menangani kegiatan pengelolaan air limbah, drainase, dan
persampahan secara umum di Kabupaten Sigi belum maksimal karena penanganan
kegiatan ini dilaksanakan secara per spot kegiatandan kesadaran masyarakat akan
system sanitasi perkotaan masih kurang peduli.
6.3.2. Isu Strategis, Pemasalahan dan Tantangan
6.3.2.1. Isu Strategis
Pemenuhan akan sarana sanitasi, penanganan air limbah, persampahan dan
jaringan drainase sesuai dengan standar kesehatan lingkungan di kawasan
permukiman dan kawasan publik.
6.3.3. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan akan sanitasi
terkendala beberapa aspek antara lain :
1. Kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan sanitasi masih
kurang
Bab VI - 139 terutama di daerah perdesaan.
3. Kesulitan mendapatkan lahan yang akan digunakan pembangunan IPLT
dan TPA
4. Kurangnya sarana angkutan pengolahan limbah dan sampah.
6.4. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PLP
6.4.1. Infrastruktur Air Limbah
Penanganan infrastruktur air limbah di Kabupaten Sigi masih belum maksimal
dikarenakan permasalahan yang telah diurai diatas, mengingat sangat penting dan
perlunga akan penangan limbah terutama limbah permukiman dan industri yang
mempunyai dampak langsung akan pencemaran lingkungan untuk itu pemerintah
Kabupaten Sigi melalui dinas menangani limbah dengan cara sosialisasi dan
penyediaan sarana penanganan limbah.
Tabel 6.12 Kondisi Penanganan Air Limbah di Kabupaten
Sarana &
Prasarana Jumlah Kapasitas
Sistem
Pengolahan
Lembaga
Pengolahan
Keterangan
Kondisi
Truk Tinja Belum ada - - - -
IPLT Belum ada - - - -
IPAL Belum ada - - - -
6.4.1.1. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Terpusat Skala Kota
Kabupaten Sigi belum mempunyai IPLT, penanganan air limbah masih
bersifat komunal, karena masih terkendala dalam penyiapan lahan, namun
pemerintah telah berupaya dalam penyediaan sarana penanganan limbah
Bab VI - 140 Tabel 6.13 Data Sanitasi Air Limbah Offsite
No Lokasi Sistem Dibangun
Thn
Cakupan
Layanan Kondisi MCK ++ IPLT
1 Kec Sigibiromaru √ - 2013 100 KK Baik
6.4.1.2. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Setempat dan Sistem Komunal
Pada umumnya masyarakat di kawasan peerkotaan telah memiliki MCK,
namun MCK yang berada di kawasan umum tidak terawat dikarenakan belum
adanya petugas pengelola, untuk kawasan perdesaan belum semuanya
memiliki masyrakat masih banyak yang BAB di sungai.
Tabel 6.14 Data Sanitasi Air Limbah On Site
No
Lokasi Jumlah PS Sanitasi
Kecamatan Desa
Pengumpulan Pengolahan
Bab VI - 141
Boladangko 3.600 3.600
Tangkulowi 2.890 2.890
Bab VI - 143
10 Tanabulava
Lambara 2.575 - 2.575
Kotarindau 1.830 1.830
Maku 1.350 1.350
Potoya 1.450 1.450
Kabobona 1.975 1.975
12 Sigibiromaru
Bab VI - 144
Kalukubula 1.870 1.870
Mpanau 1.675 1.675
Boyabaliase 2.750 2.750
Tinggede Selatan 2.850 2.850
14 Marawola Barat
Panesibaja 1.975 1.975
Wiapore 1.879 1.879
Ongulero 1.860 1.860
Soi 1.900 1.900
Wawugaga 1.450 1.450
Dombu 1.875 1.875
Taipanggabe 2.050 2.050
Wayu 2.150 2.150
Matantimali 1.275 1.275
Bab VI - 145 6.4.2. Infrastruktur Drainase Perkotaan
Dalam usaha penanggulangan bahaya banjir dan menghilangkan area/kawasan
genangan setelah hujan, pemerintah kabupaten melalui dinas pekerjaan umum telah
membangun/membuat drainase dengan segala dimensi di kawasan permukiman
maupun kawasan-kawasan rawan banjir.
Tabel 6.15 Daerah Genangan
No Lokasi/ Daerah/Kawasan Luas Genangan
1 Kwsn Biromaru 1.655 M2
2 Kwsn Bora 786 M2
6.4.3. Infrastruktur Persampahan
Sampah merupakan momok bagi semua daerah baik daerah maju maupun
berkembang begitu juga di Kabupaten Sigi persoalan sampah sampai sekarang belum
bisa tertangani dengan sempurna dikarenakan banyak faktor.
Tabel 6.16 Kondisi Eksisting Penanganan Persampahan
No Sistem
Pengelolaan
Sarana &
Prasarana Kapasitas Jumlah Kondisi Ket
1 Pewadahan Bin/Tong sampah
100
Unit
Baik
2 Pengumpulan
Gerobak sampah 1 m3 5 Unit Baik
Becak Sampah - - -
Motor Sampah 1 M3 5 Unit Baik
Bab VI - 146 6.4.3.1. Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
Pembangunan TPA Kabupaten Sigi masih dalam tahap perencanaan.
Tabel 6.17 Operasional Pelayanan Persampahan TPA
No Uraian Volume Ket
1 Cakupan Layanan - -
2 Perkiraan Timbulan Sampah -
3 Sampah yg terangkut -
- Permukiman -
- Non Permukiman -
- Total -
4 Kapasitas Pelayanan TPA -
Tabel 6.18 Operasional TPA
Bab VI - 147 6.4.4. Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu (3R)
Untuk mengurangi timbulan sampah di kawasan permukiman, pemerintah
membangun sarana pengolahan sampah dengan skala kawasan yang dibangun di
beberapa titik kawasan.
6.5. Rencana Investasi Sektor Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
6.5.1. Kondisi Umum
Pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan konstruksi,
mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan atau mengevaluasi system
fisik teknik dan non teknik penyediaan air minum.
Kondisi secara umum penanganan penyediaan air minum di Kabupaten Sigi belum
semua terlayani dikarenakan faktor daerah layanan yang tersebar dan tidak terhubung
satu daerah dengan daerah lainnya sehingga dalam pelaksanaan kegiatan terputus satu
daerah layanan. Tidak semua daerah layanan memiliki sumber air yang mencukupi
sehingga biaya pelaksanaan menjadi sangat mahal.
6.5.2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan
6.5.2.1. Isu Strategis
Isu strategis dalam pengembangan SPAM termuat dalam RPJMD Kabupaten
Sigi yaitu ;
1. Pemenuhan akan air bersih bagi semua masyarakat
2. Pemenuhan akan Air Bersih yang murah dan aman
3. Pemenuhan air baku untuk air minum
4. Penyelenggaran pengembangan air minum sesuai dengan kaidah teknis
dan penerapan inovasi teknologi
6.5.2.2. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan tantanangan yang dihadapi dalam pengelolaan dan
pengembangan SPAM di Kabupaten Sigi antara lain;
Bab VI - 148 2. Tidak semua daerah memiliki sumber air baku
3. Laju Pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan
4. Sumber dana daerah yang terbatas
6.5.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
Masih ada masyarakat yang belum mendapat pelayanan air bersih secara tersistem
terutama di daerah pedesaan, secara umum kondisi eksisting pemenuhan air bersih di
Kabupaten Sigi.
Tabel 6.19 Kondisi Pelayanan SPAM
No Desa
Pelayanan SPAM
Bab VI - 154 6.5.3.1. Penyelenggara SPAM Terfasilitasi
A. PDAM yang Memperoleh Pembinaan
Pelayanan PDAM di Kabupaten Sigi masih terpusat di ibu kota
kabupaten, dikarenakan faktor kemampuan dari PDAM dalam mengelola
air minum.
Tabel 6.20 Pelayanan PDAM
Nama
PDAM/UPTD Lokasi
Pelayanan
ket Kapasitas
Air Baku Daerah layanan
Jumlah
6.5.3.2. SPAM Di Kawasan MBR
Kawasan MBR di Kabupaten Sigi terpusat di ibukota kabupaten dan terutama
di kawasan pesisir pantai atau kawasan nelayan.
Tabel 6.21 Kondisi Eksisting Layanan SPAM Kawasan MBR
Kawasan/ Sistem SPAM Penduduk
terlayani (%) Kondisi
Bab VI - 155 6.5.3.3. SPAM Di Ibu Kota Kecamatan (IKK)
Tabel 6.22 Kondisi Eksisting SPAM IKK
Kecamatan Jumlah Desa
Pelayanan SPAM
Pipikoro 13 Desa Perpipaan &
Sumur Dangkal
75 Baik
Kulawi Selatan 12 Desa Perpipaan &
Sumur Dangkal
75 Baik
Kulawi 14Desa Perpipaan &
Sumur Dangkal
90 Baik
Lindu 4Desa Perpipaan &
Sumur Dangkal
90 Baik
Nokilalaki 5 Desa Perpipaan &
Sumur Dangkal
80 Baik
Gumbasa 6 Desa Perpipaan &
Sumur Dangkal
75 Baik
Palolo 19 Desa Perpipaan &
Sumur Dangkal
90 Baik
Dolo Selatan 11 Desa Perpipaan &
Sumur Dangkal
80 Baik
Dolo Barat 10 Desa Perpipaan &
Sumur Dangkal
85 Baik
Tanambulava 4 Desa Perpipaan &
Bab VI - 156
Sigi Biromaru 17 Desa Perpipaan &
Sumur Dangkal
80
Marawola 11 Desa Perpipaan &
Sumur Dangkal
90
Marawola Barat 10 Desa Perpipaan &
Sumur Dangkal
90
Kinovaru 9 Desa Perpipaan &
Sumur Dangkal
90
6.5.3.4. SPAM Perdesaan
A. SPAM di Desa Rawan Air/Pesisir/Terpencil
Untuk Mendapatkan air bersih di beberapa desa masih kesulitan
dikarenakan faktor kontur dari daerah tersebut, untuk itu pemerintah
Kabupaten Sigi berupaya memenuhi infrastruktur penyediaan SPAM bagi
semua masyarakat yang ada di perdesaan. Seluruh desa di wilayah Sigi
telah mendapat layanan air minum sistem perpipaan namun kondisinya
sebagian harus di rehap baik sumber air baku maupun jalur perpiaan baik
yang di biayai oleh APBN , APBD I, APBD II, DAK maupun
PAMSIMAS
6.5.3.5. SPAM Di Kawasan Khusus
Di Kabupaten Sigi ada beberapa kawasan yang menjadi kawasan strategis yang
memerlukan penanganan khusus termasuk pemenuhan akan air bersih antara lain
1. SPAM di KAPET
2. SPAM di kabupaten/kota pemekaran
3. SPAM di kawasan perbatasan
Bab VI - 157 Tabel 6.23 Kondisi Eksisting SPAM Kawasan Khusus
Kawasan Lokasi Kondisi SPAM Ket
Ada Tidak Ada