• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut   

Penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama dari daftar 10 besar penyakit yang paling sering dikeluhkan  masyarakat Indonesia. Persepsi dan perilaku masyarakat Indonesia terhadap kesehatan gigi dan mulut masih  buruk. Ini terlihat dari masih besarnya angka karies gigi dan penyakit mulut di Indonesia yang cenderung  meningkat. 

 

Sementara ada dua penyakit mulut yang sering dialami masyarakat yaitu karies gigi dan periodental, karies gigi  adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak  ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan  mematikan.  

 

Penyakit Periodental itu sendiri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang terakumulasi di  dalam calculus (karang gigi) yang biasanya terdapat pada leher gigi. Penyakit periodontal ini dapat ringan seperti  gingivitis (peradangan hanya pada gusi), biasanya gigi bewarna merah dan mudah berdarah. Pada keadaan yang  lebih berat dapat terjadi kerusakan tulang pendukung gigi dan juga abses periodontal. 

 

Penyakit ini telah dikenal sejak masa lalu, karena kesehatan mulut dan gigi sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari  kesehatan tubuh secara umum. 

 

Karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita baik anak‐anak maupun orang dewasa, dan  menjadi masalah yang sangat merugikan masyarakat. WHO juga menyatakan dua penyakit mulut yang utama  adalah karies dan penyakit periodental. 

 

Adapun penyebab kedua penyakit tersebut karena konsumsi makanan yang manis dan lengket, malas atau salah  dalam menyikat gigi, kurangnya memperhatikan kesehatan gigi dan mulut atau bahkan tidak pernah sama sekali  memeriksakan kesehatan gigi. 

 

Hal yang sangat mempengaruhi masalah tersebut, faktor pendidikan merupakan faktor kedua terbesar dari faktor  sosial ekonomi yang mempengaruhi terhadap pengetahuan sikap, dan perilaku seseorang untuk hidup sehat,  sehingga  diharapkan  seseorang  yang  mempunyai  tingkat  pendidikan  yang  lebih  tinggi  mampu  memiliki  pengetahuan dan sikap yang baik tentang kesehatan. Dan alangkah baiknya berbagi dengan masyarakat yang  tingkat pendidikanya rendah, dan membutuhkan lebih banyak lagi informasi. 

 

Tindakan pencegahan terhadap karies gigi adalah dengan cara fluoridasi air minum, fluoridasi air minum sekolah,  fluoridasi garam dapur, fluoridasi minuman susu dan peningkatan diet yang sehat untuk tindakan yang kearah  masyarakat. Sedangkan untuk tindakan perseorangan, yakni meliputi tindakan sendiri dibawah supervisi, kumur‐ kumur Fluor, tablet Fluor dan menyikat gigi dengan cairan Fluor, gels, dan pasta. 

 

Untuk pencegahan penyakit periodental yang dilakukan masyarakat adalah pengambilan plak oleh individu,  pengambilan flak oleh profesional dan khemoterafi, sedangkan untuk tindakan di praktek yang dilakukan yaitu  pendidikan kesehatan pada pasien dan komunikasi dengan dokter serta tenaga kesehatan lain yang terkait.   

Bagaimana merubah perilaku masyarakat ke arah penanaman kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi dan  mulut ? Tentunya perlu edukasi kesehatan gigi. Pemberian pengetahuan ini bisa dilakukan oleh dokter gigi di  praktek ataupun saat dilapangan, atau tenaga kesehatan khususnya gigi. Pendidikan kesehatan yang diberikan  adalah meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, masyarakat harus semakin sadar bahwa perawatan gigi dan mulut  merupakan tindakan yang segera dan tidak boleh dianggap remeh. 

 

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun perpustakaan bermanfaat sebagai salah satu sumber belajar untuk semua mata pelajaran (termasuk pelajaran sejarah), namun dalam kenyataan ada kecenderungan

Vol. 2, Desember 2017 109 Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mencoba menggali lebih dalam tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) upaya layanan bimbingan konseling Islam yang dilakukan guru konselor untuk menyadarkan perilaku merokok pada siswa di SMP Negeri 5

Personalisasi reward dalam penelitian ini masih terbatas karena menggunakan Finite State Machine yang perilakunya terbatas, sehingga jika dimainkan berulangkali maka

Jika dibandingkan hasil grafik cangkang Pensi kalsinasi 300˚C dengan grafik XRD cangkang Pensi sebelum kalsinasi seperti pada Gambar 2 diperoleh bahwa terdapat

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang