DAMPAK PEMBANGUNAN PASAR TERHADAP PENDAPATAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA SEMARANG
Disusun oleh Nama : Titik Akhiroh NIM : 7211412036
Jurusan/Prodi : Akuntansi/Akuntansi S1
FAKULTAS EKONOMI
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan telah disahkan oleh Dinas Pasar dan Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Semarang
Hari :
Tanggal :
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan
Drs. Asrori, M.S Eko Hanggono, S.H
NIP.196005051986011001 NIP.196303301985111002
Mengetahui, Mengetahui,
Ketua Jurusan Pimpinan Institusi
Drs. Fachrurrozie, S.E., M.Si Trijoto Sardjoko, S.H., MM
iii ABSTRAK Titik Akhiroh
Dampak Pembangunan Pasar terhadap Pendapatan Retribusi Pasar di Kota Semarang Dinas Pasar Kota Semarang
Akuntansi S1 – Akuntansi – Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
Tahun 2015
Sebagai daerah otonom, Kota Semarang mempunyai wewenang untuk melakukan pungutan berupa pajak daerah dan retribusi daerah. Hal ini dimaksudkan sepenuhnya untuk pelayanan dan kemanfaatan umum. Pelayanan ini salah satunya dilakukan oleh Dinas Pasar Kota Semarang. Dinas Pasar Kota Semarang merupakan dinas penghasil yang pendapatannya diperoleh dari pungutan retribusi pasar. Dalam rangka peningkatan pendapatan retribusi pasar diperlukan adanya pengoptimalan kinerja dinas pasar. Salah satunya melalui upaya intensifikasi yaitu perbaikan atau peningkatan sistem pungutan, perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan sumberdaya aparat baik secara kualitas maupun kuantitas. Sejalan dengan hal ini, permasalahan utama yang dihadapi dinas pasar adalah kondisi fisik pasar yang sangat memprihatinkan. Untuk itu perlu dilakukan revitalisasi pasar khususnya pembangunan pasar secara fisik dengan harapan kondisi pasar lebih layak dan dapat mengoptimalkan pendapatan retribusi pasar. Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui dampak pembangunan pasar terhadap pendapatan retribusi pasar.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan judul “Dampak Pembangunan Pasar terhadap Pendapatan Retribusi Pasar di Kota Semarang” dapat terselesaikan. Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi Strata 1 (S-1). Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada:
1. Bapak Dr. Wahyono, M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
2. Bapak Drs. Fachrurrozie, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
3. Ibu Linda Agustina, S.E., M.Si. selaku Dosen Wali Jurusan Akuntansi A Angkatan tahun 2012 Universitas Negeri Semarang.
4. Bapak Drs. Asrori, M.S. selaku Dosen Pembimbing yang memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan. 5. Bapak Eko Hanggono, S.H. selaku pembimbing lapangan Dinas Pasar Kota
Semarang.
6. Bapak Bekti Sadono, S.H selaku sekretaris Dinas Pasar Kota Semarang.
7. Bapak Drs. Bahtiar Efendi selaku Kepala Bidang Pengaturan dan Ketertiban Pasar.
8. Bapak Nurkholis, S.T.,MT selaku Kepala Bidang Pemeliharaan dan Kebersihan Dinas Pasar Kota Semarang.
9. Bapak Dody Kristyanto, SE., MM. selaku Kepala Bidang Pendapatan Dinas Pasar Kota Semarang.
v
11. Bapak/Ibu Dosen pengampu yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
12. Orangtua dan keluarga yang telah memberikan dukungan, doa yang sangat berarti, bantuan materiil maupun spiritual dalam penyusunan laporan ini.
13. Seluruh teman-teman Akuntansi angkatan 2012 khususnya Akuntansi A 2012 atas dukungan, do’a, dan kebersamaannya selama ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas bantuannya selama penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PKL ini masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga laporan PKL ini bermanfaat.
Semarang, Desember 2015
vi
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ... 3
vii
BAB III.PENUTUP ... 25
3.1 Simpulan ... 25
3.2 Saran ... 26
DAFTAR PUSTAKA ... 27
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Penempatan Bagian Rolling PKL ... 4
Tabel 2. Tarif Retribusi Pasar untuk Jenis Dasaran Kios dan Los ... 16
Tabel 3. Tarif Retribusi Pasar untuk Dasaran Terbuka ... 17
Tabel 4. Permasalahan-permasalahan Pasar ... 19
Tabel 5. Waktu Pelaksanaan Pembangunan Pasar ... 19
Tabel 6. Perkembangan Pendapatan Retribusi Pasar Genuk ... 20
Tabel 7. Perkembangan Pendapatan Retribusi Pasar Rasamala... 22
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tugas Seksi Pemeliharaan Bangunan ... 14
Gambar 2. Perkembangan Pendapatan Retribusi Pasar Genuk ... 21
Gambar 3. Perkembangan Pendapatan Retribusi Pasar Rasamala ... 23
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi Dinas Pasar Kota Semarang
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan kemandirian daerah, pemerintah daerah sebagai pelaksana otonomi daerah memiliki wewenang untuk melakukan pungutan baru guna meningkatkan pendapatan daerah. Dalam hal ini, berupa pajak daerah dan retribusi daerah. Kota Semarang merupakan daerah otonom yang mengatur dan mengurus sendiri kepentingan masyarakat termasuk menyediakan pelayanan untuk kepentingan dan kemanfaatan umum. Pelayanan umum ini salah satunya dilaksanakan oleh Dinas Pasar Kota Semarang.
jalan pencarian atau perluasan obyek retribusi. Sedangkan upaya peningkatan pungutan retribusi melalui upaya intensifikasi dapat berupa perbaikan atau peningkatan sistem pungutan, perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan sumberdaya aparat baik secara kualitas maupun kuantitas.
Sejalan dengan hal ini, permasalahan utama yang dihadapi Dinas Pasar Kota Semarang (Dinas Pasar, 2010) adalah kondisi fisik pasar yang sangat memprihatinkan. Seperti halnya di Pasar Surtikanti kondisi bangunan pasar yang pendek, tata letak pedagang yang kurang tertata, dan kondisi pasar yang kotor. Hal ini mengakibatkan kegiatan ekonomi di Pasar Surtikanti terhambat.
Selain itu, kondisi pasar yang sudah tidak laik juga membuat pembeli enggan untuk datang. Seperti halnya yang terjadi di Pasar Rasamala. Kondisi fisik pasar sudah banyak yang rusak. Akses jalan yang sempit juga mengakibatkan terhambatnya arus keluar masuk barang, sehingga menghambat pula terjadinya jual-beli di pasar tersebut. Lain halnya dengan kondisi Pasar Genuk. Kondisi Pasar Genuk rusak disebabkan karena kebakaran. Seperti yang diliput dalam Kompas.com (1 Maret 2013) kebakaran melanda Pasar Genuk mengakibatkan ratusan kios terbakar sehingga perlu dilakukan pembangunan ulang Pasar Genuk.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengambil judul “Dampak Pembangunan Pasar terhadap Pendapatan Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan dan Retribusi Pelayanan Pasar di Kota Semarang” dengan rumusan masalah “Bagaimana dampak pembangunan pasar terhadap pendapatan retribusi
pasar di Kota Semarang?”
1.2 Tujuan dan Manfaat Laporan 1.2.1 Tujuan Laporan
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak pembangunan pasar terhadap pendapatan retribusi pasar di Kota Semarang.
1.2.2 Manfaat Laporan
Laporan ini bermanfaat sebagai literatur tambahan bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa untuk mengetahui bagaimana dampak pembangunan pasar terhadap pendapatan retribusi pasar di Kota Semarang.
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan 1.3.1 Tempat Pelaksanaan
1.3.2 Waktu Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan dari tanggal 26 Oktober sampai dengan 18 Desember 2015 (40 hari). Sedangkan jam kerja Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai berikut :
- Senin s.d Kamis : 07.00 – 14.00 - Jum’at : 07.00 - 11.00
1.3.3 Bagian yang Dijadikan Tempat Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL di Dinas Pasar dilakukan dengan sistem rolling dari bidang ke bidang, setiap dua minggu dengan pembagian seperti yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Bagian Rolling dalam Pelaksanaan PKL
Waktu Nama Bidang
Minggu I dan II Titik Akhiroh Nofalinda Jona F. Minggu III dan IV Titik Akhiroh
Nofalinda Jona F. Minggu V dan VI Titik Akhiroh
1.4 Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penyusunan laporan PKL ini antara lain: 1. Metode wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan
kepada seseorang yang ahli atau berwenang di bidangnya. Metode ini digunakan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pengelolaan pendapatan retribusi pasar di Dinas Pasar Kota Semarang.
2. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari catatan-catan yang berkaitan dengan topik permasalahan. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi berkaitan dengan data pedagang pasar dan pendapatan retribusi pasar di Dinas Pasar Kota Semarang.
3. Metode studi pustaka yaitu mengumpulkan informasi dan data yang bersumber dari buku literatur. Metode ini digunakan untuk mencari data yang berhubungan dengan pembangunan pasar dan pendapatan retribusi pasar di Dinas Pasar Kota Semarang.
1.5 Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif terkait dampak pembangunan Pasar Genuk, Rasamala, dan Surtikanti dengan langkah-langkah analisis sebagai berikut.
a. 2011 dan 2012 : periode pra pembangunan
b. 2013 : periode pembangunan
c. 2014 dan 2015 : periode paska pembangunan
2. Menyajikan fluktuasi pendapatan retribusi masing-masing pasar dalam bentuk tabel dan diagram
7 BAB II
PAPARAN LAPORAN
2.1 Pekerjaan/Kegiatan 2.1.1 Pekerjaan Umum
Dinas Pasar merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Struktur organisasi Dinas Pasar Kota Semarang secara rinci digambarkan pada Lampiran 1.
2.1.1.1 Visi dan Misi Dinas Pasar Kota Semarang a. Visi
Terwujudnya pasar tradisional modern yang sehat menuju masyarakat sejahtera b. Misi
1. Mewujudkan pembangunan pasar percontohan tradisional modern;
2. Mewujudkan optimalisasi kualitas dan kuantitas tempat berdagang, serta pemberdayaan fasilitas perpasaran lain, dan mewujudkan peran aktif pedagang dalam kegiatan pengelolaan pasar;
3. Mewujudkan daya saing pasar tradisional terhadap keberadaan pasar/toko modern; 4. Mewujudkan peningkatan pendapatan sebagai penopang PAD dalam upaya
2.1.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi a. Tugas Pokok
Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 41 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pasar Kota Semarang, dinas pasar mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pengelolaan pasar tradisional dan pedagang kaki lima berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. b. Fungsi
Untuk menjalankan tugas tersebut, berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 41 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pasar Kota Semarang, dinas pasar mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pengaturan dan ketertiban Pasar, Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar, Bidang Pedagang Kaki Lima serta Bidang Pendapatan;
b. penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran Dinas Pasar; c. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Pasar;
d. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pengaturan dan ketertiban pasar, bidang kebersihan dan pemeliharaan pasar, bidang Pedagang Kaki Lima serta bidang pendapatan;
e. penyusunan perencanaan strategis di bidang pengelolaan pasar tradisonal dan pedagang kaki lima;
g. pelaksanaan pertanggungjawaban terhadap kajian teknis/ rekomendasi perijinan dan/ atau non perijinan di bidang kegiatan perpasaran dan PKL;
h. pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas terhadap UPTD;
i. pengelolaan urusan kesekretariatan Dinas Pasar;
j. pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas Dinas Pasar; dan
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.
2.1.2 Pekerjaan Spesifik
Dinas pasar sesuai dengan tugas dan fungsinya merupakan unsur pelaksana otonomi daerah mempunyai peranan strategis dalam menjadikan pasar sebagai infrastuktur ekonomi kota serta menyediakan sarana usaha yang layak dan nyaman bagi masyarakat Kota Semarang. Pengelolaan pasar yang menjadi kewenangan Dinas Pasar Kota Semarang adalah dalam hal pelayanan, yang meliputi pemungutan retribusi, perijinan, penataan tempat usaha, keamanan dan ketertiban pasar, serta pelayanan penggunaan fasilitas perpasaran lainnya (Dinas Pasar, 2010).
satu kesatuan sebagai landasan pendirian pasar tradisional, PKL, dan pusat perbelanjaan/ toko modern (Dinas Pasar, 2010). Untuk itu, di Rencana Strategis Dinas Pasar 2011 – 2015 disusun strategis dan kebijakan sebagai berikut:
Strategis
a. Pembangunan pasar menuju pasar sehat dan higienis melalui rintisan pengembangan/ pembangunan pasar sesuai dokumen pondasi dasar pembangunan pasar.
b. Menciptakan pemanfaatan ruang dan penataan tapak (zonasi) secara tegas melalui kebijakan regulasi Pasar Tradisional, PKL dan Pasar/toko Modern.
c. Pemanfaatan potensi sumber daya dan mendorong peningkatan pelayanan pertumbuhan ekonomi.
d. Peningkatan pelayanan publik dengan memberikan fasilitas yang lebih aman, nyaman, teratur, kompetitif dapat bersaing dan siap hadir berdampingan dengan pasar/toko modern.
e. Peningkatan kesejahteraan, dan pencapaian target pendapatan dari retribusi pasar untuk pembangunan kota.
Kebijakan
a. Menyusun dan menyelesaikan Masterplan kawasan perdagangan/ekonomi, FS, Sertifikat, KRK, DED, Ijin Lingkungan (UKL-UPL, AMDAL), Database Pedagang, Profil Pasar.
zonasi (aspek pelayanan, aspek restrukturisasi pasar, aspek pengembangan pasar sehat dan higienis) dalam rangka penyusunan Raperda Perpasaran, Standar arsitektur pasar tradisional, Pengelolaan pasar sehat dan higienis.
c. Memberdayakan pasar melalui peningkatan infrastruktur pasar tradisional, penataan ulang PKL (Sentra-sentra), dan penciptaan/pembenahan praktik pengelolaan.
d. Membangun project pasar percontohan.
e. Menyediakan system informasi harga pasar, peluang dan potensi pemberdayaan aset pasar.
f. Mempermudah dan mempercepat proses perijinan pemakaian tempat di pasar. g. Meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja SDM.
h. Meningkatkan kesadaran pedagang melalui pembinaan, sosialisasi dan penertiban. i. Menyusun mekanisme pengelolaan parkir dan pemasangan reklame pasar.
j. Menyusun konsep pencapaian BEP.
pembangunan pasar. Pembangunan pasar di Dinas Pasar Kota Semarang menjadi tugas bidang kebersihan dan pemeliharaan pasar. Berdasarkan Peraturan Daerah No. 41 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pasar Kota Semarang bidang kebersihan dan pemeliharaan pasar memiliki tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi di bidang kebersihan, bidang pemeliharaan bangunan, dan bidang pemeliharaan air dan kelistrikan. Untuk menjalankan tugas tersebut bidang kebersihan dan pemeliharaan pasar mempunyai fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang kebersihan, bidang pemeliharaan bangunan, dan bidang pemeliharaan air dan kelistrikan;
b. penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang kebersihan, bidang pemeliharaan bangunan, dan bidang pemeliharaan air dan kelistrikan; c. pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang kebersihan, bidang pemeliharaan
bangunan, dan bidang pemeliharaan air dan kelistrikan;
d. pengkoordinasian pengelolaan dan penyelenggaraan kebersihan di dalam pasar; e. pengkoordinasian pengelolaan dan penyelenggaraan pemeliharaan bangunan di
dalam pasar;
f. pengkoordinasian pengelolaan dan penyelenggaraan pemeliharaan air dan kelistrikan didalam pasar;
h. pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang kebersihan, bidang pemeliharaan bangunan, dan bidang pemeliharaan air dan kelistrikan;
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang kebersihan, bidang pemeliharaan bangunan, dan bidang pemeliharaan air dan kelistrikan;
j. penyusunan laporan realisasi anggaran Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar;
k. penyusunan laporan kinerja program Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar; dan l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang
tugasnya.
Pada Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar, terdiri atas : a. Seksi Kebersihan;
b. Seksi Pemeliharaan Bangunan; dan c. Seksi Pemeliharaan Air dan Kelistrikan.
Sementara itu, penerimaan pendapatan retribusi dikelola oleh bidang pendapatan. Berdasarkan Peraturan Walikota Semarang Nomor 41 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pasar Kota Semarang, bidang pendapatan mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi di bidang Penetapan, bidang Penagihan dan bidang Penerimaan. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Pendapatan mempunyai fungsi :
a. Menyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penetapan, bidang penagihan dan bidang penerimaan;
b. penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang penetapan, bidang penagihan dan bidang penerimaan;
c. pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang penetapan, bidang penagihan dan bidang penerimaan;
d. pengkoordinasian pengelolaan dan penyelenggaraan penetapan penagihan dan penerimaan pendapatan pasar dan Pedagang Kaki Lima;
e. pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian kegiatan di bidang penetapan, bidang penagihan dan bidang penerimaan;
f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang penetapan, bidang penagihan dan bidang penerimaan;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
Penarikan retribusi pasar didasarkan pada Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum. Berikut tarif retribusi untuk jenis dasaran berupa kios dan los.
Tabel 2. Tarif Retribusi untuk Jenis Dasaran Kios dan Los
No.
Golongan Pasar dan Letak Tempat
Tarif Retribusi Per m2/ Hari
Kios Los
Tarif retribusi untuk dasaran terbuka ditentukan berdasarkan penggolongan pasar dan dipungut secara harian dengan tarif:
Tabel 3. Tarif Retribusi untuk Dasaran Terbuka
No. Jenis Pasar
Tarif per m2/hari
Strategis I Strategis II
1. Pasar Kota Rp800,- Rp600,-
2. Pasar Wilayah Rp700,- Rp550,-
3. Pasar Lingkungan Rp600,- Rp500,-
Sedangkan tarif retribusi biaya bongkar muat ditentukan berdasarkan jenis kendaraan:
a. TruckDouble : Rp. 5.000,00
b. Truck Engkel : Rp. 4.000,00
c. Colt/ L300 dan sejenisnya : Rp 3.000,00
Sementara itu, struktur tarif retribusi pelayanan kebersihan digolongkan menjadi dua, yaitu rumah tangga dan niaga. Tarif Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan golongan niaga dibedakan menurut jenis dan golongan usaha, lebar jalan dan volume timbunan sampah. Tarif untuk Retribusi Pengelolaan Sampah di Pasar adalah sebagai berikut:
a. Kios sebesar Rp. 500,00/ kios/ hari b. Los sebesar Rp. 300,00/ los/ hari
Sementara itu, prosedur penarikan retribusi dijelaskan pada bagan alir Lampiran 2.
2.2 Analisis Hasil Kegiatan Pekerjaan
Salah satu rencana strategis dinas pasar periode 2011 – 2015 adalah peningkatan pelayanan publik dengan memberikan fasilitas yang lebih aman, nyaman, teratur, kompetitif dapat bersaing dan siap hadir berdampingan dengan pasar/toko modern. Hal ini didukung dengan adanya kebijakan Dinas Pasar Kota Semarang dalam Rencana Strategis tahun 2011-2015 berupa upaya pemberdayaaan pasar melalui pasar tradisional, penataan ulang PKL (Sentra-sentra), dan penciptaan/pembenahan praktik pengelolaan. Di samping itu, kondisi fisik pasar yang sangat memprihatinkan menjadi sorotan dinas pasar untuk melakukan revitalisasi pasar khususnya pembangunan secara fisik.
Tabel 4. Permasalahan-permasalahan Pasar
No. Nama Pasar Permasalahan
1. Pasar Genuk Kebakaran
2. Pasar Rasamala - Alokasi dropping material terbatas - Akses jalan sempit
- Kondisi fisik pasar sudah banyak yang rusak
3. Pasar Surtikanti -Tata letak pedagang tidak tertata dengan baik -Bangunan terlalu pendek (diperlukan peninggian) -Kondisi pasar kotor
Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan adanya pembangunan kembali pasar-pasar. Dengan harapan nantinya kondisi pasar dapat menjamin tempat kerja para pedagang dan memberi tempat yang layak untuk masyarakat dalam mengakses semua kebutuhannya. Berikut waktu pelaksanaan pembangunan pasar :
Tabel 5. Waktu Pelaksanaan Pembangunan Pasar
No. Nama Pasar Waktu Pelaksanaan Pembangunan
1. Pasar Genuk Oktober – Desember 2013
2. Pasar Rasamala 22 Juli – 18 Desember 2013 (150 hari)
3. Pasar Surtikanti 4 Juli – 31 Oktober 2013
mengenai hal tersebut. Seperti halnya yang terjadi di Pasar Genuk, kegiatan operasional pasar selama pembangunan direlokasikan sementara di lapangan depan SDN Genuksari. Sementara itu, dengan adanya kebakaran di Pasar Genuk ini, dinas pasar mengambil kebijakan untuk tidak menarik retribusi selama pembangunan. Dengan demikian, pendapatan retribusi pasar Kota Semarang yang dikelola oleh dinas pasar ini mengalami perubahan.
Sementara adanya pembangunan di Pasar Rasamala dan Pasar Surtikanti pedagang tetap di pasar. Namun demikian, hal ini tetap berpengaruh pada jumlah pungutan retribusi selama pembangunan maupun paska pembangunan. Lebih rincinya, dampak pembangunan pasar terhadap pendapatan retribusi pasar adalah sebagai berikut.
Tabel 6. Pendapatan Retribusi Pasar Genuk Tahun 2011-2015
No.
Pendapatan
Retribusi
Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1. Retribusi harian 134.890.050 173.033.800 87.282.200 166.751.000 159.394.600
2. Retribusi bulanan 30.067.230 32.553.500 33.228.000 32.660.474 38.242.508
3. Retribusi kebersihan 16.719.250 36.600.300 23.732.200 36.411.000 36.088.000
4. MCK 2.208.000 2.424.000 2.330.000 0 260.000
5. Listrik 20.132.045 20.926.345 5.464.800 20.309.120 26.328.100
6. Lain-lain 1.050.000 0 0 0 0
Total 205.066.575 265.537.945 152.037.200 256.131.594 260.313.208
Dari tabel 6. dapat diketahui bahwa jumlah pendapatan retribusi pasar Genuk setelah pembangunan pasar secara signifikan mengalami peningkatan. Terbukti di tahun 2014 pendapatan retribusi pasar meningkat sebesar 68,47% dari Rp153.037.200 menjadi Rp256.131.594. Pun dengan tahun 2015, pendapatan retribusi mengalami peningkatan sebesar Rp4.181.614. Namun demikian, pendapatan retribusi di tahun 2013 mengalami penurunan cukup signifikan akibat kebakaran. Berdasarkan tabel di atas penurunan retribusi tahun 2013 sebesar 42,74%. Lebih jelasnya, fluktuasi pendapatan retribusi digambarkan pada diagram berikut.
Gambar 2. Perkembangan Pendapatan Retribusi Pasar Genuk
tahun 2013 Pasar Genuk mengalami kebakaran dan selama pembangunan pedagang tidak dipungut retribusi sehingga pendapatan retribusi menjadi menurun.
Sementara itu, pembangunan di Pasar Rasamala berdampak positif terhadap pendapatan retribusi pasar. Peningkatan pendapatan retribusi terjadi di tahun anggaran saat pembangunan dan paska pembangunan (Tabel 7.). Pada tahun 2013 retribusi Pasar Rasamala menjadi Rp204.312.890, sedangkan paska pembangunan pendapatan retribusi mengalami kenaikan sebesar Rp28.164.927. Peningkatan pendapatan retribusi yang terjadi di tahun pembangunan disebabkan karena meskipun pasar sedang dibangun tetapi penarikan retribusi tetap dilaksanakan.
Tabel 7. Pendapatan Retribusi Pasar Rasamala Tahun 2011-2015
No.
Pendapatan
Retribusi
Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1. Retribusi harian 28.082.900 35.835.500 41.032.500 46.713.500 38.857.500
2. Retribusi bulanan 72.229.800 104.737.050 120.726.750 125.725.350 109.923.500
3. Retribusi kebersihan 8.164.800 12.006.500 16.446.000 15.457.000 11.380.000
4. MCK 6.789.600 7.469.000 8.819.000 10.764.000 11.352.000
5. Listrik 19.722.600 19.255.830 17.288.640 33.817.967 36.848.143
6. Lain-lain 2.437.500 2.310.000 0 0 0
Total 137.427.200 181.436.070 204.312.890 232.477.817 208.361.143
Sumber: Dinas Pasar, 2015
Gambar 2. Perkembangan Pendapatan Retribusi Pasar Rasamala
Berbeda halnya yang dialami di Pasar Surtikanti, peningkatan pendapatan retribusi pasar justru terjadi pada periode pembangunan. Pada saat pembangunan pendapatan retribusi pasar meningkat dari Rp166.146.595 menjadi Rp173.063.380. Sementara itu, paska pembangunan mengalami penurunan pendapatan retribusi pasar sebesar
Rp10.578.948. Hal ini disebabkan karena pada tahun anggaran 2014 pembangunan tahap III
Pasar Surtikanti masih dilaksanakan sehingga berdampak pada pendapatan retribusi Pasar
Tabel 8. Pendapatan Retribusi Pasar Surtikanti Tahun 2011-2015
No.
Pendapatan
Retribusi
Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1. Retribusi harian 50.094.200 58.820.000 51.705.900 45.403.250 43.239.950
2. Retribusi bulanan 43.273.000 49.797.000 67.603.500 58.898.125 46.208.250
3. Retribusi kebersihan 9.363.250 12.506.950 13.001.900 13.224.800 12.142.100
4. MCK 2.208.000 2.424.000 3.195.000 3.624.000 347.000
5. Listrik 39.012.360 40.633.645 37.557.080 41.334.257 31.522.237
6. Lain-lain 975.000 1.965.000 0 0 0
Total 144.925.710 166.146.595 173.063.380 162.484.432 133.459.537
Sumber : Dinas Pasar, 2015
Lebih jelasnya, kenaikan dan penurunan pendapatan retribusi Pasar Surtikanti dapat dilihat pada Gambar 4.
25 BAB III PENUTUP 3.1Simpulan
1. Pembangunan di Pasar Genuk berdampak pada penurunan pendapatan retribusi pasar pada periode pembangunan. Hal ini disebabkan karena penarikan retribusi dihentikan setelah pasar kebakaran. Sementara pendapatan retribusi paska pembangunan mengalami peningkatan.
2. Pada saat pembangunan dan paska pembangunan pendapatan retribusi Pasar Rasamala mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena selama periode pembangunan penarikan retribusi tetap dilaksanakan. Dengan demikian pembangunan di Pasar Rasamala mampu meningkatkan pendapatan retribusi pasar dan tidak mempengaruhi (menurunkan) pendapatan retribusi pasar saat pembangunan dilaksanakan.
3.2 Saran
1. Pelaksanaan pembangunan pasar harus dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Dalam hal ini dimaksudkan agar pengoptimalan pendapatan retribusi pasar dapat tercapai.
27
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pasar Kota Semarang. 2010. Rencana Strategis 2011-2015
Pemerintah Kota Semarang. 2008. Peraturan Walikota Semarang Nomor 41 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pasar Kota
Semarang
Pemerintah Kota Semarang. 2012. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum
Utami, Puji. 2013. Ratusan Kios di Pasar Genuk Semarang Terbakar dalam http://regional.kompas.com/read/2013/03/01/07153285/Ratusan.Kios.
Lampiran 3.
Foto Pasar Pra Pembangunan
Pasar Rasamala