• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Rangkuman Bab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Rangkuman Bab"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Rangkuman Bab 10

“Implikasi Etis dari Teknologi Informasi”

Fansisca Zagita Gunawan

31412141

Kelas : B1

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

(2)

Rangkuman Bab 10

“Implikasi Etis dari Teknologi Informasi”

Pendahuluan

Perilaku kita diarahkan oleh moral, etika, dan hukum. Undang-undang mengenai komputer telah ditetapkan di banyak negara untuk mengatasi kekhawatiran seperti hak mendapatkan akses data, hak akan privasi kejahatan komputer, dan paten peranti lunak. Perusahaan memiliki kewajiban untuk menetapkan budaya etika yang harus diikuti oleh para karyawannya, dimana budaya ini didukung oleh kredo perusahaan dan program-program etika.

Etika berkomputer amat penting karena masyarakat memiliki presepsi dan ketakutan tertentu yang terkait dengan penggunaan komputer. Masyarakat memiliki empat hak dasar yang berkenaan dengan penggunan computer, yaitu: privasi, akurasi, properti, dan akses. Auditor internal perusahaan dapat berkontribusi terhadap penggunaan etis sistem informasi dengan cara melakukan tiga jenis audit, yakni: oprasional, financial, dan beriringan. Tidak hanya itu, tetapi auditor internal juga melibatkan diri dalam desain sistem pengendalian internal.

Direktur informasi (Chief Information Officer-CIO) dapat memainkan peran yang amat penting dalam praktik etika komputer suatu perusahaan. CIO dapat menjalankan program proaktif untuk menjaga agar sistem informasi memberikan informasi yang diperlukan para eksekutif dan manajer untuk mendukung upaya-upaya etis perusahaan tersebut, agar eksekutif dan manajer bukan hanya memahami sistem informasi yang menyediakan data finansial, tetapi juga berkontribusi terhadap perancangannya sehingga elemen-elemen linkungan seperti pemegang saham dan pemilik memahami bahwa perusaan tersebut menggunakan komputernya secara etis serta agar biaya IT tidak terbuang sia-sia.

Dengan demikian, CIO menjaga agar perusahaan tersebut memenuhi kewajibannya untuk menyusun keterangan keuangan secara akurat dan tepat waktu, seperti yang diharuskan oleh undang-undang Sarbanes-Oxley. Kunci terhadap jasa-jasa informasi yang menyediakan dukungan ini adalah gabungan pengendalian terhadap semua sistem yang akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.

Cakupan Perskriptif Versus Cakupan Deskriptif

(3)

bagaimana hal-hal sedang dilaksanakan. Seharusnya penjelasan mengenai proyek MIS yang gagal dapat menjadi contoh mengenai cara yang salah untuk merancang suatu sistem. Tujuanya adalah memberikan jalan yang dapat diikuti para profesional bisnis dan sistem informasi masa depan, yang merupakan jalan yang akan menuju karier yang sukses dan karier yang akan memberikan kontribusi positif untuk profesi yang berkaitan dengan komputer serta untuk bisnis dan masyarakat. Oleh karena kejadian antara perusahaan dan para eksekutif yang tidak memenuhi tanggung jawab etis mereka maka pendekatan etika secara preskriptif terlihat naif dan berandai-andai. Namun, penggambaran bagaimana komputer seharusnya diterapkan secara etis akan tetap dilanjutkan dengan tujuan untuk menyadarkan bahwa pelaku bisnis pada umumnya dan spesialis informasi pada khususnya memiliki tanggung jawab tertentu dalam bertugas di dalam batasan etis, moral, dan hukum.

Moral, Etika, dan Hukum

Dalam kehidupan sehari-hari, kita diarahkan oleh banyak pengaruh. Kita ingin melakukan hal yang secara moral benar, berlaku etis, dan mematuhi hukum.

Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar dan yang salah. Moral adalah institusi sosial dengan sejarah dan seperangkat aturan. Contohnya, selalu ucapkan “terima kasih” bila mendapat bantuan dari orang lain atau lainnya. Aturan perilaku ini adalah moral kita. “Melakukan apa yang secara moral benar,” adalah landasan dasar perilaku sosial kita.

Etika (ethics) berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘ethos’, yang berarti karakter. Etika adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk ke dalam seseorang atau masyarakat. Semua individu bertanggung jawab terhadap komunitas mereka atas perilaku mereka. Komunitas dapat berarti rukun tetangga, kota, negara, atau profesi. Etika bisa bervariasi dari satu komunitas dengan yang lain. Keberagaman di bidang komputer ini terlihat dalam bentuk peranti lunak bajakan (pirated software), yaitu peranti lunak yang diduplikasi secara ilegal dan kemudian digunakan atau di jual. Pembajakan peranti lunak adalah suatu masalah karena tidak terdapat insentif untuk merancang dan mendistribusikan peranti lunak baru kecuali jika para penggunanya menyadari nilai ekonomisnya.

(4)

Undang-undang Komputer di Amerika Serikat

Setelah undang-undang komputer Amerika Serikat mulai diterapkan, undang-undang ini berfokus pada berbagai hak dan batasan yang berkaitan dengan akses data, khususnya data kredit dan data yang dipegang oleh pemerintah. Privasi, kejahatan komputer, dan paten peranti lunak merupakan fokus utama.

Hak dan Batasan Akses Data

Undang-Undang kebebasan informasi (Freedom of Information Act) tahun 1996 memberi warga negara dan organisasi-organisasi Amerika Serikat hak terhadap akses data yang dipegang oleh pemerintah federal, dengan beberapa perkecualian. Pada tahun 1970-an dikenal beberapa hukum tambahan dalam bentuk undang-undang Pelaporan Kredit yang Wajar (Fair Credit Reporting Act) tahun 1970, yang berkaitan dengan penanganan data kredit, dan Undang-Undang Hak Privasi Federal (Right to Federal Privacy Act) tahun 1978, yang membatasi tindakan pemerintah federal untuk melaksanakan penyelidikan pada catatan-catatan bank. Tidak hanya itu saja, hukum lain yang ditujukan untuk membatasi pemerintah federal, Undang-Undang Privasi dan Pencocokan Komputer (Computer Matching Privacy Act) tahun 1998, membatasi hak pemerintah federal untuk mencocokan file komputer yang bertujuan untuk menentukan kelayakan program pemerintah atau mengidentifikasi para debitor.

Tidak lama setelah penerapan Undang-Undang kebebasan informasi, pemerintah federal mencanangkan Undang-Undang Privasi Komunikasi Elektronik (Electronic Communications Privacy Act) tahun 1968. Namun, undang-undang ini hanya mencakup komunikasi suara sehingga pada tahun 1986 undang-undang ini ditulis ulang agar mencakup data digital, komunikasi video dan surat elektronik.

Pada tahun 1984, Kongres Amerika Serikat memperkuat undang-undang mengenai penggunaan komputer dengan mengeluarkan peraturan-peraturan yang secara khusus diterapkan pada kejahatan computer, yaitu:

(5)

• Undang-Undang Perangkat Akses Palsu dan Kejahatan serta Penipuan melalui Komputer (Counterfeit Access Device and Computer and Abuse Act) menetapkan bahwa merupakan suatu kejahatan federal jika seseorang mendapatkan akses tanpa otorisasi atas informasi yang berhubungan dengan pertahanan negara atau hubungan luar negeri. Undang – undang ini juga mengenakan tindak pidana ringan pada usaha mendapatkan akses tanpa otoritas ke suatu komputer yang dilindungi oleh Undang-Undang Hak Privasi Keuangan (Right to Financial Privacy Act) atau Undang-Undang Pelaporan Kredit yang Wajar serta menyalahgunakan informasi pada computer yang dimiliki pemerintah federal.

Paten Peranti Lunak

Pada bulan Juli 1988, Pengadilan Banding Federal Amerika Serikat (U.S. Court of Appeals for the Federal Circuit) memutuskan bahwa proses bisnis harus dipatenkan. Kasus ini kemudian dikenal dengan State Street Decision. Pada saat itu yang menjadi masalah ialah sebuah paket peranti lunak untuk mengelola reksa dana. Semenjak itu, pengadilan selalu menetapkan bahwa peranti lunak tidak dapat dipatenkan karena dua alasan, yaitu: algoritma matematika tidak dapat dipatenkandan metode bisnis tidak dapat dipatenkan

Pada tahun 2001, karena merasa bahwa paten peranti lunak seharusnya memiliki beberapa pembatasan sehingga Kongres Amerika Serikat memperkenalkan proposal hukum yang mewajibkan ditentukannya pentingnya paten dan apakah paten tersebut layak digunakan dengan teknologi komputer. Dengan cara ini, pemerintah federal Amerika Serikat secara bertahap telah menetapkan sebuah kerangka hukum untuk penggunaan komputer.

Undang-Undang Paten Peranti Lunak di Uni Eropa

Pada awal 2002, sebagai jawaban atas State Street Decision, akhirnya memengaruhi perusahaan-perusahaan Eropa, Parlemen Uni Eropa (UE) mengusulkan agar standar paten peranti lunak yang lebih ketat dibandingkan standar di Amerika Serikat ditetapkan. Proposal ini mencetuskan berbagai diskusi dan ketidaksetujuan, dan Peraturan untuk Patentabilitas Penemuan yang diterapkan pada Komputer (Directive on the Patentability of Computer-Implemented Inventions) akhirnya ditolak oleh Parlemen EU pada bulan Juli 2005.

Undang-Undang Privasi Pribadi di Republik Rakyat Cina

(6)

peraturan yang akan melindungi data pribadi seperti tingkat pendapatan, pekerjaan, status pernikahan, sifat fisik dam bahkan alamat dan nomor telepon.

Pada saat ini, pemerintah Cina sedang berfokus untuk menerapkan peraturan penggunaan komputer dan internet. Peraturan ini menyatakan bahwa penggunaan perangkat ini tidak boleh menganggu “keamanan negara”, “kepentingan sosial”, “kepentingan warga negara yang berazaskan hukum,” dan “privasi”.

Meletakan Moral, Etika, dan Hukum Pada Tempatnya

Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis informasi, dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk di enterpretasikan karena bersifat tertulis. Sedangkan, etika tidak terdefinisi demikian tepat dan tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat. Wilayah etika computer yang kompleks inilah yang saat ini sangat banyak diperhatikan.

Kebutuhan Akan Budaya Etika

Opini yang dipegang secara luas di dunia bisnis ialah bahwa bisnis merefleksikan kepribadian dari pemimpinnya. Contohnya pengaruh James Cash Penney pada JCPenney Colonel John Patterson di National Cash Register (NCR), atau Thomas J. Watson, Sr. di IBM menentukan kepribadian dari perusahaan-perusahaan tersebut. Saat ini, CEO perusahaan seperti FedEx, Southwest Airlines, dan Microsoft memiliki pengaruh yang amat penting pada organisasinya sehingga masyarakat cenderung memandang perusahaan tersebut seperti CEOnya. Keterkaitan antara CEO dengan perusahaannya merupakan dasar untuk budaya etika. Budaya etika (ethics cultur) adalah jika perusahaan dituntut untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat tinggi harus bersikap etis dalam segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakannya.

Bagaimana Budaya Etika Diterapkan

Tugas dari manajemen tingkat atas adalah untuk menyakinkan bahwa konsep etikanya merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuh setiap karyawan. Para eksekutif dapat mencapai implementasi ini melalui tiga tingkat, yaitu:

Kredo Perusahaan (corporate credo) adalah pernyataan singkat mengenai nilai-nilai yang ingin dijunjung perusahaan. Tujuan kredo ialah untuk memberitahu individu dan organisasi, baik di dalam dan di luar perusahaan, akan nilai-nilai etis yang dianut perusahaan tersebut.

(7)

kredo perusahaan. Aktivitas yang biasa dilakukan adalah sesi orientasi yang diadakan untuk para karyawan baru. Selama sesi ini perhatian akan ditujukan untuk masalah etika. Contoh lain dari program etika ialah audit etika. Audit etika (ethics audit) ialah seseorang audit internal akan bertemu dengan seorang manajer dalam sesi selama beberapa jam yang bertujuan untuk mempelajari bagaimana unit manajer tersebut melaksanakan kredo perusahaan.

Kode Perusahaan yang Disesuaikan Pada bagian ini, banyak perusahaan yang merancang sendiri kode etik perusahaan mereka. Namun, terkadang kode-kode etik ini merupakan adaptasi dari kode untuk industri atau profesi tertentu.

Meletakkan Kredo, Program, dan Kode pada Tempatnya

Kredo perusahaan memberikan dasar untuk pelaksanaan program etika perusahaan. Kode etik tersebut menggambarkan perilaku-perilaku tertentu yang diharapakan dilaksanakan oleh para karyawan perusahaan dalam berinteraksi antara satu dengan lain dan dengan elemen-elemen lingkungan perusahaan.

Alasan Di Balik Etika Komputer

James H. Moor mendefinisikan etika komputer (computer ethics) sebagai analisis sifat dan dampak sosial teknologi komputer serta perumusan dan justifikasi dari kebijakan-kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi tersebut secara etis. Etika komputer terdiri atas dua aktivitas utama. CIO adalah orang di perusahaan yang merupakan pilihan yang logis untuk menerapkan program etika ini. Oleh karena itu, seorang CIO harus menyadari dampak penggunaan komputer terhadap masyarakat dan merumuskan kebijakan yang menjaga agar teknologi tersebut digunakan di seluruh perusahaan secara etis. Satu hal yang amat penting ialah CIO tidak menanggung tanggung jawab manajerial untuk penggunaan komputer secara etis sendirian. Tetapi keterlibatan eksekutif-eksekutif lain juga memberikan konstribusi. Keterlibatan di seluruh perusahaan ini merupakan kebutuhan absolut dalam era komputasi pengguna akhir masa kini, di mana para manajer di semua wilayah bertanggung jawab untuk menggunakan komputer di wilayah mereka secara etis. Para karyawan juga harus bertanggung jawab atas tindakan mereka yang berkaitan dengan komputer.

Alasan Pentingnya Etika Komputer

James Moor mengidentifikasi tiga alasan utama di balik minat masyarakat yang tinggi akan etika komputer, yaitu sebagai berikut:

(8)

Menurut Moor kelenturan secara logis (logical malleability) sebagai kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan hampir apa saja yang ingin kita lakukan.

o Faktor Transformasi

Alasan ini didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah cara kita mengerjakan sesuatu dengan drastis. Contohnya adalah e-mail, dimana e-mail tidak menggantikan surat biasa atau sambungan telepon, melainkan menyediakan cara berkomunikasi yang benar-benar baru.

o Faktor ketidaknampakan

Alasan ketiga adalah karena masyarakat memandang komputer sebagai kotak hitam. Seluruh operasi internal komputer tersebut tersembunyi dari penglihatan. Ketidaknampakan operasi internal ini memberikan kesempatan terjadinya nilai-nilai:

Nilai pemrograman yang tidak tampak adalah perintah rutin yang dikodekan programer ke dalam program yang menghasilkan proses yang diinginkan si pengguna. Selama proses penulisan program, programer tersebut harus melakukan serangkaian penilaian mengenai bagaimana program tersebut harus mencapai tugasnya. Hal ini bukan merupakan tindakan jahat, tetapi lebih pada kurangnya pemahaman.

Perhitungan rumit yang tidak tampak berbentuk program yang sangat rumit sehingga pengguna tidak dapat memahaminya. Seorang manajer dapat menggunakan program semacam ini tanpa mengetahui bagaimana komputer melakukan semua perhitungan tersebut.

Penyalahgunaan yang tak tampak mencakup tindakan yang disengaja yang melintasi batasan hukum maupun etis. Semua tindakan kejahatan komputer berada pada kategori ini, contohnya seperti pelanggaran hak individu akan privasi dan memata-matai orang lain.

Oleh sebab itu, masyarakat amat peduli akan penggunaan komputer. Masyarakat mengharapkan dunia usaha agar berpanduan pada etika komputer agar berbagai kekhawatiran ini tidak terjadi.

Hak Sosial dan Komputer

(9)

Klasifikasi hak-hak manusia dalam wilayah komputer yang paling banyak dipublikasikan adalah PAPA rancangan Richard O. Mason, dengan tujuan untuk mempresentasikan empat hak dasar masyarakat sehubungan dengan informasi: privasi (privacy), akurasi (accuracy), kepemilikan (property), dan aksesibilitas (accessbility).

Hak Privasi

“Hak agar dibiarkan sendiri” diperkenalkan oleh Louis Brandeis, seorang Hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat. Namun, Mason merasa bahwa hak ini terancam oleh dua hal, yakni: meningakatnya kemampuan komputer untuk digunakan dalam kegiatan mata-mata dan meningkatnya nilai informasi dalam proses pengambilan keputusan. Pemerintah federal menjawab sebagian dari masalah ini dalam Undang-Undang Privasi (Privacy Act) tahun 1974. Namun, undang-undang ini hanya mencakup pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintah. Menurut Mason, para pembuat keputusan menempatkan nilai yang amat tinggi pada informasi sehingga mereka sering kali melanggar hak privasi seseorang untuk mendapatkannya. Namun, masyarakat umum sadar bahwa komputer dapt digunakan untuk menjustifikasi perluasan fasilitas, tetapi masyarakat tidak sadar akan kemudahan dimana data pribadi dapat diakses, khususnya dengan menggunakan internet.

Hak untuk Mendapatkan Keakuratan

Komputer memungkinkan tingkat keakuratan yang tidak dapat dicapai dengan sistem nonkomputer. Hal ini memang tersedia, namun tidak selalu didapatkan. Beberapa sistem berbasis komputer berisikan lebih banyak kesalahan daripada yang diberikan sistem manual.

Hak Kepemilikan

Hak kepemilikan intelektual, biasanya dalam bentuk program komputer. Vendor peranti lunak dapat menghindari pencurian hak kepemilikan intelektual melalui undang-undang hak cipta, hak paten, dan persetujuan lisensi. Peranti lunak yang tidak dilindungi oleh hak cipta atau hukum paten berakhir hingga tahun 1980. Namun saat ini, keduanya dapat digunakan untuk memberikan perlindungan. Hak paten khususnya memberikan perlindungan kuat di negara-negara di mana hukum ini diterapkan, di mana suatu tiruan yang sempurna akan versi yang asli tidak harus diperoleh untuk mendapatkan pengakuan perlindungan hak cipta ini. Pelanggaran dari perjanjian ini dapat menyeret pelanggan ke pengadilan.

Hak Mendapatkan Akses

(10)

disimpan diperpustakaan, dimana informasi ini berisikan berita, hasil penelitian ilmiah, statistik pemerintah, dan lain-lain. Namun saat ini, kebanyakan informasi ini telah dikonversikan ke basis data komersial, sehingga membuat ketersediaannya untuk masyarakat berkurang. Untuk mengakses informasi ini, seseorang harus memiliki peranti keras dan peranti lunak komputer yang diharuskan serta membayar biaya akses.

Audit Informasi

Auditor internal adalah satu kelompok yang dapat memegang peranan yang amat penting saat menyusun etika penggunaan komputer. Perusahaan dengan semua ukuran mengandalkan auditor eksternal (external auditor) dari luar organisasi untuk memverifikasi keakuratan catatan akuntasi. Perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki staf tersendiri yang berfungsi sebagai auditor internal (internal auditor), yang melaksanakan analisis yang sama seperti auditor eksternal namun memiliki tanggung jawab yang lebih luas. Tidak hanya auditor internal saja, tetapi beberapa auditor eksternal juga melaksanakan beberapa jenis audit internal dan mengawasi pekerjaan para auditor internal. Namun karena peristiwa Enron, hal ini tidak berlanjut. Praktik ini merupakan salah satu kegagalan Arthur Andersen dengan Enron. Badan Pengawas Pasar Modal (Securities and Echange Commission) telah menerapkan pembatasan-pembatasan pada jumlah audit internal yang dapat dilakukan oleh auditor eksternal. Cara yang tepat untuk menempatkan audit internal dalam organisasi dengan dewan direktur mencakup komite audit (audit committee), yang mendefinisikan tanggung jawab dari departemen audit internal dan menerima sebagian besar laporan audit. Selain itu juga dengan direktur uudit internal (director of internal auditing) yang bertugas mengelola departemen audit internal dan biasanya melapor ke CEO atau direktur keuangan. Posisi tingkat tinggi audit internal dalam organisasi menjaga agar posisi ini dihormati sebagai aktivitas yang penting dan mendapatkan kerja sama dari para manajer di semua tingkat.

Pentingnya Objektivitas

Hal unik yang ditawarkan oleh auditor internal adalah objektivitas, dimana mereka beroperasi secara independen terhadap unit-unit bisnis perusahaan dan tidak memiliki hubungan dengan individu atau kelompok lain di dalam perusahaan. Keterlibatan mereka satu-atunya adalah dengan dewan komisaris, CEO, dan CFO. Agar para auditor dapat menjaga objektivitas maka mereka harus menyatakan bahwa mereka tidak menginginkan tanggung jawab operasional sistem yang mereka bantu kembangkan, hanya bekerja dengan kapasitas sebagai penasihat. Selain itu, mereka juga membuat rekomendasi untuk manajemen dan manajemen memutuskan apakah mereka akan menerapkan rekomendasi-rekomendasi tersebut.

(11)

Terdapat empat jenis dasar aktivitas audit internal, yaitu:

Audit Finansial (financial audit) yang bertugas memverifikasi catatan-catatan perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang dilaksanakan auditor eksternal. Pada beberapa tugas, auditor internal bekerja sama dengan auditor eksternal. Pada tugas lain, auditor internal melakukan seluruh pekerjaan audit sendiri.

Audit Operasional (operational audit) tidak dilaksanakan untuk menverifikasi keakuratan catatan, melainkan untuk memvalidasi efektivitas prosedur. Jenis audit ini merupakan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh analisis sistem pada tahap analisis dari masa siklus erancangan sistem. Sistem yang dipelajari selalu berbentuk virtual dan bukan fisik, tetapi tidak selalu melibatkan komputer. Ketika para auditor internal melaksanakan audit operasional, mereka mencari tiga fitur sistem dasar:

o Kecukupan pengendalian

o Efisiensi

o Kepatuhan dengan kebijakan perusahaan

Audit Berkelanjutan (concurrent audit) sama dengan audit opersional tetapi audit berkelanjutan berlangsung terus menerus. Contohnya, audit internal dapat secara acak memilih karyawan dan memberikan slip gaji kepada mereka tanpa menggunakan sistem surat-menyurat perusahaan.

Desain Sistem Pengendalian Internal

Dalam audit operasional dan beriringan, auditor internal mempelajari sistem yang sudah ada. Auditor tidak harus menunggu hingga sistem diimplementasikan untuk memengaruhi sistem tersebut. Auditor internal selayaknya berpartisipasi secara aktif dalam perancangan sistem karena dua alasan, yaitu karena biaya untuk memperbaiki kelemahan sistem meningkat secara dramatis seiring dengan siklus masa hidup sistem dan juga karena untuk melibatkan para auditor internal dalam perancangan sistem adalah mereka menawarkan keahlian yang dapat meningkatkan kualitas sistem tersebut.

Subsistem Audit Internal

(12)

Menerapkap Etika Dalam Teknologi Informasi

Bantuan dalam bentuk kode etik dan program edukasi etika yang dapat memberikan fondasi untuk budaya tersebut. Program edukasi dapat membantu menyusun kredo perusahaan dan meletakkan program etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan seperti apa adanya atau disesuaikan dengan perusahaan tersebut.

Kode Etik

Association for Computing Machinery (ACM) adalah sebuah organisasi komputer tertua di Indonesia, yang didirikan pada tahun 1947. ACM telah menyususn Kode Etik Dan Perilaku Profesional (Code of Ethics and Professional Practice) dan juga Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak (Software Engineering Code of Ethics and Proffesional Practice). Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak dibuat dengan tujuan agar sebagai panduan untuk mengajarkan dan mempraktikkan rekayasa peranti lunak, yaitu penggunaan prinsip-prinsip perancangan dalam pengembangan peranti lunak.

Kode Etik Dan Perilaku Profesional ACM merupakan bentuk kode etik ACM diadopsi pada tahun 1992 dan berisikan “keharusan”, yang merupakan pernyataan tanggung jawab pribadi. Kode ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

 Keharusan Moral Umum

 Tanggung Jawab Profesional yang lebih Spesifik

 Keharusan Kepemimpinan Organisasi

 Kepatuhan Terhadap Kode.

Kode ACM membahas lima dimensi utama pekerjaan yang berkaitan dengan komputer (moral, hukum, kinerja profesional, tanggung jawab, dan dukungan internal).

Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak

Kode ini mencatat pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti lunak pada sistem informasi dan terdiri atas ekspektasi di delapan hal penting, yakni:

1. Masyarakat 2. Klien dan Atasan 3. Produk

(13)

6. Profesi 7. Kolega 8. Diri Sndiri

Lima dari hal diatas berkaitan dengan tanggung jawab di mana ahli tersebut menjadi bagian (masyarakat, klien dan atasan, manajemen, profesi, dan kolega). Dua hal (produk dan penilaian) berkaitan dengan kinerja profesional, dan satu hal (diri sendiri) mengacu pada peningkatan diri sendiri. Kode ACM tersedia di WWW.ACM.ORG.

Pendidikan Etika Komputer

Program edukasi formal dalam etika komputer tersedia dari beragam sumber mata kuliah diperguruan tinggi, program profesional, dan program edukasi swasta.

Mata kuliah diperguruan tinggi

Di awal pendiriannya, ACM merancang suatu model kurikulum komputer yang menetukan berbagai mata kuliah komputer yang harus ditawarkan institusi pendidikan. Perguruan tinggi dan universitas telah mengajarkan etika komputer sejak beberapa waktu lamanya. Sekolah-sekolah bisnis biasanya menawarkan mata kuliah etika atau mengintegrasikan ilmu tersebut ke dalam mata kuliah bisnis seperti pemasaran dan akuntansi. Namun saat ini telah tersedia beberapa mata kuliah online.

Program Profesional

Asosiasi Manajemen Amerika (American Management Association) menawarkan program khusus yang membahas masalah-masalah penting saat ini, seperti etika.

Program Edukasi Swasta

Legal Knowledge Company menawarkan modul mata kuliah berbasis Web yang membahas berbagai permasalahan hukum dan etika. Mata kuliah ini untuk dipergunakan perusahaan yang berusaha meningkatkan kesadaran beretika karyawannya. Untuk memahami lebih jelas, bisa dilihat dari WWW.LRN.COM

Kesimpulannya, mata kuliah perguruan tinggi memungkinkan para mahasiswa untuk bersiap-siap mengatasi permasalahan etika ketika mereka memasuki industri. Sedangkan, program profesional dan swasta memungkinkan manajer dan karyawan di setiap tingkatan untuk menjaga kesadaran beretika serta komitmen mereka seiring dengan perubahan tuntutan sosial.

(14)

Sejak tahun 2002, para CEO dan CFO diharuskan oleh hukum untuk menandatangani keakuratan laporan keuangan mereka. Persyaratan ini meletakkan tanggung jawab pada para eksekutif serta unit pelayanan informasi perusahaan serta unit pelayanan informasi yang berkenaan dengan bisnis untuk memberikan informasi finansial yang dibutuhkan kepada para eksekutif. Pelayanan informasi hanyalah merupakan satu unit di dalam struktur organisasi, namun berada pada posisi kunci yang memiliki pengaruh terbesar dalam memenuhi tuntutan pemerintah maupun masyarakat akan pelaporan keuangan yang akurat. Sedangkan, CIO merupakan orang yang tepat untuk memimpin upaya-upaya untuk memenuhi tujuan pelaporan ini. CIO dapat memenuhi ekspetasi pelaporan keuangan dengan cara mengikuti program yang mencakup hal-hal berikut:

 Mencapai tingkat pemahaman yang lebih baik akan pemahaman prinsip-prinsip akuntansi.

 Mempelajari sistem informasi yang menyelesaikan laporan keuangan dan mengambil tindakan perbaikan.

 Mendidik eksekutif perusahaan mengenai sistem-sistem keuangan.

 Mengintegrasikan ke dalam sistem informasi alarm yang memperingatkan eksekutif terhadap aktivitas yang membutuhkan perhatian.

 Secara aktif berpartisipasi di dalam memberikan informasi keuangan kepada elemen lingkungan.

 Mengendalikan dengan ketet keuangan yang dihabiskan untuk sumber daya informasi.

Dengan mengikuti program ini, maka CIO dapat menjadi mercusuar integritas informasi di dalam perusahaan.

Pengaruh Sarbanes-Oxley

(15)

1. CEO dan CFO harus menandatangani laporan keuangan.

2. Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat disyaratkan untuk memiliki unit audit internal.

Jika CEO dan CFO harus menandatangani keuangan perusahaan, maka CIO dan pelayanan informasi harus memberikan informasi keuangan yang memiliki empat dimensi informasi, yaitu: relevansi, keakuratan, ketepatan waktu, dan kelengkapan. Dan jika semua perusahaan harus memiliki staf auditor internal, mereka harus diwakili dalam penyusunan semua sistem informasi, bukan hanya sistem keuangan.

SOX 404

Ketetapan SOX yang memberikan dampak terbesar pada TI adalah bagian 404, yang membahas tentang penilaian manajemen mengenai pengendalian keuangan. Bagian ini mensyaratkan bahwa harus terdapat suatu bentuk pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan. Agar memenuhi persyaratan pengendalian yang diwajibkan oleh SOX, seorang CIO harus menjaga agar pengendalian seperti ini berbeda di dalam sistem selama proses perencanaan sistem. Aktivitas perencanaan harus mencakup:

1. Identifikasi sistem yang memainkan peranan dalam pelaporan keuangan 2. Identifikasi resiko yang dihadapi sistem ini

3. Mendesain pengendalian yang mengatasi resiko ini 4. Mendokumentasikan dan menguji pengendalian tersebut 5. Memonitor efektifitas pengendalian seiring waktu 6. Mempengaruhi pengendalian sebagaimana dibutuhkan.

CIO harus memastikan agar CEO, CFO, dan para eksekutif lain memahami pengendalian tersebut dan memberitahu mereka mengenai perkembangan pengendalian melalui penggunaan mekanisme pelaporan komite pengawas MIS.

SOX 409

(16)

untuk menyimpan kertas-kertas salinan tinjauan audit selama 5 tahun. Hal ini termasuk catatan elektronik.

SOX dan COBIT

COBIT disebut sebagai organisasi industri yang dapat memberikan standar keamanan untuk sumber daya informasi perusahaan. Organisasi yang sama dapat memberikan bantuan kepada perusahaan untuk menangani tanggung jawab SOX. Standar COBIT amat selaras dengan ekspektasi SOX. Karena COBIT memiliki lebih dari 47.000 anggota diseluruh dunia, standar pelaporan keuangan dapat memberikan dampak global.

Meletakan Serbanas-Oxyley pada Tempatnya

(17)

Pertanyaan

1. Manakah yang paling tidak berbeda antara satu masyarakat dengan yang lain-moral, etika, atau hukum?

Moral, karena pada dasarnya moral merupakan tradisi informal perilaku baik, yang tetap konstan dari satu masyarakat ke masyarakat yang lain dan juga moral merupakan landasan dasar perilaku sosial masyarakat.

2. Apakah yang disebut dengan audit etika?

Audit etika (ethics audit) ialah seseorang audit internal akan bertemu dengan seorang manajer dalam sesi selama beberapa jam yang bertujuan untuk mempelajari bagaimana unit manajer tersebut melaksanakan kredo perusahaan.

3. Untuk organisasi manakah undang-undang Kebebasan Informasi (Freedom of Information Act), Undang-Undang Hak Privasi Federal (Right To Federal Privacy Act), dan Undang-Undang Privasi dan Pencocokan komputer (Computer Matching and Privacy Act) ditujukan?

Organisasi-organisasi di Amerika Serikat.

4. Jenis organisasi apakah yang dipilih oleh Kongres Amerika Serikat pada tahun 1984 sebagai perlindungan terhadap kejahatan komputer?

 Undang-Undang Keamanan Komputer Usaha Kecil dan Pendidikan (The Small Business Computer Security and Education Act) yang ditetapkan oleh Dewan Penasihat Keamanan Komputer Usaha Kecil dan Pendidikan (Small Business Computer Security and Education Council).

 Undang-Undang Perangkat Akses Palsu dan Kejahatan serta Penipuan melalui Komputer (Counterfeit Access Device and Computer and Abuse Act).

5. Apakah Amerika Serikat mengambil cara pandang yang ketat atau longgar dalam memandang kebutuhan untuk mendapatkan paten peranti lunak? Jelaskan.

Amerika Serikat mengambil cara pandang yang ketat, karena Kongres Amerika Serikat merasa bahwa paten peranti lunak seharusnya memiliki beberapa pembatasan sehingga Kongres Amerika Serikat memperkenalkan proposal hukum yang mewajibkan ditentukannya pentingnya paten dan apakah paten tersebut layak digunakan dengan teknologi komputer. Dengan cara ini pemerintah federal Amerika Serikat secara bertahap telah menetapkan sebuah kerangka hukum untuk penggunaan komputer.

6. Dalam menerapkan suatu budaya etika, dilaksanakn tiga tindakan. Apa sajakah tindakan-tindakan itu?

(18)

memberitahu individu dan organisasi, baik di dalam dan di luar perusahaan, akan nilai-nilai etis yang dianut perusahaan tersebut.

Program Etika (ethics program) adalah upaya yang terdiri atas berbagai aktivitas yang didesain untuk memberikan petunjuk kepada para karyawan untuk menjalankan kredo perusahaan.

Kode Perusahaan yang Disesuaikan Pada bagian ini, banyak perusahaan yang merancang sendiri kode etik perusahaan mereka. Namun, terkadang kode-kode etik ini merupakan adaptasi dari kode untuk industri atau profesi tertentu.

7. Manajer manakah yang memiliki tanggung jawab untuk penerapan etika berkomputer di dalam suatu perusahaan?

CIO karena seorang CIO harus menyadari dampak penggunaan komputer terhadap masyarakat dan merumuskan kebijakan yang menjaga agar teknologi tersebut digunakan di seluruh perusahaan secara etis.

8. Apa sajakah tiga komponen dari faktor ketidaktampakan?

Nilai pemrograman yang tidak tampak adalah perintah rutin yang dikodekan programer ke dalam program yang menghasilkan proses yang diinginkan si pengguna.

Perhitungan rumit yang tidak tampak berbentuk program yang sangat rumit sehingga pengguna tidak dapat memahaminya.

Penyalahgunaan yang tak tampak mencakup tindakan yang disengaja yang melintasi batasan hukum maupun etis.

9. Bab ini menjelaskan beberapa hukum-hukum Amerika Serikat yang membahas satu atau lebih komponen PAPA. Sebutkan masing-masing hukum itu dan jelaskan komponen-komponen yang dibahas.

Hak Privasi merupakan“Hak agar dibiarkan sendiri”. Namun, Mason merasa bahwa hak ini terancam oleh dua hal, yakni: meningakatnya kemampuan komputer untuk digunakan dalam kegiatan mata-mata dan meningkatnya nilai informasi dalam proses pengambilan keputusan.

Hak untuk Mendapatkan Keakuratan- Komputer memungkinkan tingkat keakuratan yang tidak dapat dicapai dengan sistem nonkomputer. Hal ini memang tersedia, namun tidak selalu didapatkan. Beberapa sistem berbasis komputer berisikan lebih banyak kesalahan daripada yang diberikan sistem manual.

(19)

Hak Mendapatkan Akses- Sebelum diperkenalkannya basis data yang terkomputerisasi, kebanyakan informasi tersedia untuk masyarakat umum dalam bentuk dokumen cetak atau gambar mikroformat yang disimpan diperpustakaan, dimana informasi ini berisikan berita, hasil penelitian ilmiah, statistik pemerintah, dan lain-lain. Namun saat ini, kebanyakan informasi ini telah dikonversikan ke basis data komersial, sehingga membuat ketersediaannya untuk masyarakat berkurang. Untuk mengakses informasi ini, seseorang harus memiliki peranti keras dan peranti lunak komputer yang diharuskan serta membayar biaya akses.

10. Auditor internal dan eksternal sering kali bekerja sama pada satu jenis audit. Jenis audit apakah itu?

Audit Finansial (financial audit) yang bertugas memverifikasi catatan-catatan perusahaan.

Anggota ACM, di mana diharapkan diikuti oleh 80.000 anggota.

13. Apakah kode etik dan perilaku profesional ACM hanya berkenaan dengan etika? Jelaskan.

Tidak hanya berkenaan dengan etika, tetapi kode ACM juga membahas lima dimensi utama pekerjaan yang berkaitan dengan komputer- moral, hukum, kinerja profesional, tanggung jawab, dan dukungan internal.

14. Siapakah saja pihak-pihak berkepentingan yang diindetifikasi dalam Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa peranti Lunak ACM?

Masyarakat, Klien dan Atasan, Produk, Penilaian, Manajemen, Profesi, Kolega, dan Diri Sndiri.

15. Sistem informasi manakah yang seharusnya memiliki alarm untuk memberitahu eksekutif jika suatu aktifitas tidak berlangsung semestinya?

Sistem informasi eksekutif dan sistem informasi keuangan karena bertujuan untuk mengevaluasi kapabilitas sistem tersebut untuk memperingatkan eksekutif akan adanya indikator bahwa beberapa aktivitas telah melampaui batas.

16. Bagaimana seorang CIO terpengaruh oleh Sabarnes-Oxley?

CIO harus menjadi mercusuar integritas informasi di dalam perusahaan. Selain itu, CIO dan pelayanan informasi harus memberikan informasi keuangan yang memiliki empat dimensi informasi, yaitu: relevansi, keakuratan, ketepatan waktu, dan kelengkapan. Dan jika semua perusahaan harus memiliki staf auditor internal, mereka harus diwakili dalam penyusunan semua sistem informasi, bukan hanya sistem keuangan.

(20)

SOX 404 dan SOX 409.

Topik Diskusi

1. Bab ini menyebutkan bahwa seorang auditor internal melaksanakan audit etika perusahaan. Adakah orang lain di dalam perusahaan yang dapat melakukan tugas ini? Apakah mereka sebaiknya melakukan tugas ini?

Ada, yaitu Auditor eksternal (akuntan public). Karena ia memiliki tugas yang cukup penting bagi perusahaan yaitu melaksanakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti dari keterangan yang terukur dari suatu kesatuan ekonomi. Tugas ini bertujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari keterangan yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan terhadap laporan keuangan perusahaan yang “Go Publik” maupun perusahaan-perusahaan besar lainnya.

2. Mengapa perusahaan ingin menyusun kode etik sendiri sementara banyak kode etik standar yang tersedia?

Perusahaan ingin menyusun kode etik sendiri karena hal ini dinilai sebagai bukti bahwa mereka ingin memamerkan mutu etisnya dan sekaligus meningkatkan kredibilitasnya. Karena, dengan menyusun kode etik sendiri, akan dapat memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain. Selain itu, juga mampu berfungsi sebagai cara ampuh untuk melambangkan etika dalam struktur dan kegiatan perusahaan.

3. Bagaimana cara perusahaan dapat menjaga agar kelenturan logis tidak menuju pada pelanggaran etika?

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Rancang Bangun Rig untuk Perawatan Komponen-komponen Alat Berat Kapasitas 100 Kg (Perawatan dan Perbaikan).. (2016: 68 Halaman + Daftar Gambar + Daftar Tabel

Efek kortisol terhadap metabolisme protein adalah sebagai beriku t: 1) pengurangan protein sel; 2) kortisol meningkatkan protein hati dan protein plasma; dan 3) peningkatan kadar

Syarat lain untuk dapat diklasifikasikan sebagai aset tetap selain aset itu dimiliki perusahaan, juga harus digunakan dalam operasi yang bersifat permanen (aset tersebut

Inilah yang perlu kami (Gereja) pelajari ketika gereja melakukan kunjungan terhadap warga jemaat yang sakit, terkhususnya bagi warga jemaat pasca stroke tidak

Adanya hubungan yang signifikan antara beban dengan kualitas hidup caregiver Skizofrenia dengan nilai P value 0,004 pada α= 0,05 dan dimensi beban yang paling

Sehingga nantinya setelah pelatihan tersebut diharapkan pemahaman terkait dengan Teknologi Informasi Komputer dapat dimanfaatkan oleh seluruh civitas Sekolah Luar

PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DARI KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK WAJIB. PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR

Berdasarkan hasil penelitian laboratoris yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa (1) Lama kontak pasta Ca(OH) 2 yaitu dua minggu, empat minggu dan 12