TUGAS KEWIRAUSAHAAN
Bauran Pemasaran, Marketing Mix, Peringkat Produk, dan Jenis
Produk
Disusun Oleh:
Falentine Lidya
25010113140252
Rifha Asti
25010113140259
Yustina Hartiana
25010113140263
Distia Hayyudini
25010113140265
Berta Yurezka
25010113130283
Altriza Juliyandari
25010113140300
Yuniar Widya Larasati
25010113130304
Bagas Satrio
25010113140311
Febri Iswanto
25010113140313
Ajeng Ayuning Mutia
25010113130315
Kelas D
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia bisnis atau kewirausahaan tentunya sangat dibutuhkan sebuah strategi pemasaran, agar usaha yang dijalani dapat berkembang seperti yang di inginkan. Selain itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar.
Perubahan pada lingkungan, ekonomi, dan social culture membuat kompetisi dan konsumen berubah sehingga harus selalu ada hal-hal baru yang diciptakan.Salah satu caranya adalah dengan membangun strategi pemasaran. Strategi dalam hal ini adalah posisi dalam konsumen. Di dalam posisi inilah terdapat segmentasi dan targeting. Segmentasi pasar itu dikatakan penting karena sebagai deskripsi dan identifikasi ukuran pasar, lebih fokus dalam alokasi sumberdaya, dan sebagai dasar pengembangan 4P (Product, Price, Place, Promotion). Segmentasi pasar harus menguntungkan, dan harus dapat di akses dan dilayani secara efektif. Segmentasi pasar penting untuk diketahui karena akan bermanfaat bagi penilaian pasar dan penetapan strategi pemasaran.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah konsep segmentasi pasar? 2. Apa sajakah macam-macam segmentasi pasar? 3. Apa sajakah model tingkah laku pembeli? 4. Apa itu riset pasar?
TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah suatu proses menempatkan konsumen ke dalam subkelompok yang memiliki respons yang sama terhadap suatu program pemasaran (Cravens, 1997). Menurut Rambat Lupiyoadi (2001), segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda. Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas, segmentasi pasar dapat diartikan sebagai proses membagi pasar yang heterogen ke dalam kelompok-kelompok yang lebih homogen, yang memiliki kesamaan kebutuhan atau karakteristik dan respons terhadap program pemasaran.
( Kotler, Philip dan Kevin lane keller. 2009)
Dasar Segmentasi Pasar
Ada beberapa variabel yang dapat digunakan sebagai dasar segmentasi, namun secara garis besar mengikuti kategori yang dipelopori oleh Kotler:
1. Segmentasi Geografis
Dalam segmentasi geografis, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok bedasarkan variable seperti wilayah (misalnya seperti wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan), luas wilayah, luas kota, kepadatan, dan iklim.
Segmentasi dalam satu atau beberapa wilayah geografis
Beroperasi dalam semua wilayah tetapi memperlihatkan variasi-variasi kebutuhan dan pilihan geografis tersebut. Misalkan kopi bubuk bola dunia dari lampung dijual secara nasional tetapi diberi aroma secara regional. Orang-orang di daerah sumatra lebih suka kopi yang lebih pekat dari pada orang-orang di pulau jawa.beberapa perusahaan di USA bahkan membagi lagi kota-kota besar kedalam wilayah geografis yang lebih sempit. Suatu contoh ada suatu perusahaan rokok yang berpromosi di daerah pantai utara USA menyatakan bahwa kedar getah termbakau rendah karena perusahaan ini mempromosiokan produk yang lai lagoi misalkan rokok yang kadar mentolnya tinggi
2. Segmentasi Demografis
Dalam segmentasi demografis, membagi pasar menjadi
kelompok-kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas sosial. Salah satu alasan variabel
demografis begitu populer bagi pemasar adalah bahwa variabel-variabel itu mudah diukur.Bahkan ketika menggambarkan pasar sasaran dalam istilah nondemografis (misalnya, berdasarkan jenis kepribadian), mungkin harus kembali ke karakteristik demografis untuk memperkirakan ukuran apsar dan media yang harus digunakan untuk mencapainya secara efisien.
a. Usia dan Tahap Siklus Hidup
Keinginan dan kemampuan konsumen berubah sesuai dengan usia. Bahkan anak-anak usia enam bulan berbeda dengan anak-anak berusia tiga bulan dalam potensi mereka berkomsumsi. Ada suatu industri mainan dari usia tiga bulan sampai dari dua belas tahun. Strategi segmentasi ini dimaksudkan agar para orang tua dan pemberi hadiah bisa lebih mudah mendapatkan mainan yang cocok hanya dengan mempertimbangkan usia bayi.
Tahap kehidupan mendefinisikan perhatian utama seseorang, seperti mengalami perceraian, akan menjalani pernikahan kedua, merawat orang tua, memustukan untuk hidup bersama orang lain, memutuskan untuk membeli rumah baru, dan seterusnya. Tahap kehidupan ini mempresentasikan peluang bagi pemasar yang dapat membantu masyarakat mengatasi masalah utama mereka.
c. Jenis Kelamin
Pria dan wanita mempunyai sikap dan perilaku yang berbeda, sebagian berdasarkan susunan genetik dan sebagian karena sosialisasi.
Misalnya, wanita cenderung lebih berpikiran komunal dan pria
cenderung lebih ekspresif dan diarahkan oleh tujuan, wanita cenderung memperhatikan semua hal dalm lingkungan baru, pria cenderung fokus pada bagian lingkungan yang membantu mereka mencapai tujuan. d. Pendapatan
Segmentasi pendapatan merupakan praktik lama dalam kategori seperti otomotif, pakaian, kosmetik, layanan keuangan, dan perjalanan.
Meskipun demikian, pendapatan tidak selalu memprekdisikan pelanggan terbaik untuk produk tertentu
e. Generasi
Setiap generasi sangat dipengaruhi oleh saat-saat pertumbuhan mereka-musik, film, politik, dan mngidentifikasikan kejadian pada periode tersebut.Para ahli demografi menyebut kelompok generasional ini kohort (kelompok). Anggotanya mengalami berbagai pengalaman budaya, politik, dan ekonomi utama yang sama dan mempunyai pandangan dan nilai yang serupa.
f. Kelas Sosial
Kelas sosial berpengaruh kuat terhadap prefensi mobil, pakaian, perlengkapan rumah, kegiatan bersenang-senang, kebiasaan
3. Segmentasi Psikografis
Psikografis adalah ilmu untuk menggunakan psikologi dan demografi guna lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan sifat
psikologis/kepribadian, gaya hidup, atau nilai. Orang-orang di dalam kelompok demografi yang sama bisa memiliki profil psikografis yang sangat berbeda. Segmentasi psikografis dibagi menjadi :
Kelas Sosial Kelas sosial mempunyai pengaruh kuat terhadap pilihan seseorang
terhadap mobil, pakaian, perabot dan sebagainya. Banyak perusahaan merancang produk dan jasa untuk kelas sosial khusus dan memperbaiki citra produk tersebut agar menarik minat kelas sosial pasar sasaran.
Gaya Hidup
Minat orang terhadap berbagai macam barang dipengaruhi juga oleh gaya hidupnya. Sampai sekarang ternyata semakin banyak para pemasar membagi pasarnya menjadi segmen-segmen berdasarkan gaya hidup konsumen.
Kepribadian
Para pemasar juga telah menggunakan variabel kepribadian untuk membagi pasar menjadi segmen-segmen.
4. Segmentasi Behavioristik
Kesempatan-Kesempatan
Para pembeli bisa dibedakan menurut kesempatan ketika mereka memperoleh gagasan membeli atau memakai produk.Misalkan perjalanan udara dipengaruhi oleh kesempatan-kesempatan yang berkaitan dengan usaha, liburan atau keluarga.
Bentuk segmentasi yang kuat ialah klasifikasi para konsumen menurut perbedaan manfaat yang mereka cari dari produk tersebut.
Status Pemakai
Banyak pasar yang dapat dibagi menjadi segmen-segmen: non-pemakai, eks-pemakai, calon pemakai, pemakai pertama kali dan pemakai tetap sebuah produk.
Tingkat Pemakaian
Pasar juga dapat dibagi menjadi kelompok pemakai ringan, menengah dan berat. Pemakai berat sering merupakan bagian pasar yang paling kecil akan tetapi menyebabkan persentase yang tinggi dari konsumsi seluruhnya.
Tahap Kesiapan Konsumen
Suatu saat orang berada dalam tahap kesiapan yang berbeda dalam membeli suatu produk.Sebagian konsumen tidak menyadari adanya produk tersebut, beberapa orang mngetahuinya, beberapa orang diberi tahu, beberapa orang tertarik, beberapa orang berkeinginan dan beberapa orang berminat beli.
Sikap Pandangan
Orang-orang dalam suatu pasar dapat antusias, positif, acuh tak acuh, negatif atau bermusuhan terhadap sebuah produk
( Kotler, Philip dan Kevin lane keller. 2009)
Penentuan Segmen Pasar (Market Targeting)
Kriteria Memilih Segmen Pasar
Setelah segmen pasar dievaluasi, langkah selanjutnya yaitu memilih segmen yang akan dijadikan target atau pasar sasaran. Dalam memilih pasar sasaran yang optimal, perlu diperhatikan beberapa kriteria berikut:
1. Responsif
Pasar sasaran harus responsif terhadap produk atau program-program pemasaran yang dikembangkan.Langkah ini harus dimulai dengan studi segmentasi yang jelas karena tanpa pasar sasaran yang jelas produsen menanggung resiko yang terlalu besar.
2. Potensi penjualan
Potensi penjualan harus cukup luas.Semakin besar pasar sasaran, semakin besar nilainya.Besarnya bukan hanya ditentukan oleh jumlah populasi tapi juga daya beli dan keinginan pasar untuk memiliki produk tersebut.
3. Pertumbuhan yang memadai
Pasar tidak dapat dengan segera bereaksi.Pasar tumbuh perlahan-lahan sampai akhirnya meluncur dengan cepat dan mencapai titik pendewasaan. 4. Jangkauan media
Pasar sasaran dapat dicapai dengan optimal kalau pemasar tepat memilih media untuk mempromosikan dan memperkenalkan produknya.
Menurut Bradley yang dikutip dari Setiadi (2003), dalam memilih pasar sasaran mana yang akan diambil ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Sumber daya organisasi
2. Tipe produk
Ada produk yang disebut high-differentiated product maka strategi yang digunakan bisa differentiated atau concentrated marketing karena produk tersebut mudah diciptakan keunikan yang membedakannya dari produk lain. Ada juga yang low differentiated product, maka strategi yang dipilih yaitu undifferentiated marketing karena pada produk jenis ini sulit diciptakan keunikan-keunikan.
3. Tahap dalam daur hidup produk
Produk memiliki siklus, yang dimulai dengan tahap perkenalan pasar, pertumbuhan, dewasa, dan menurun. Pada masa perkenalan, dapat diterapkan pemasaran serba sama. Pada mas pertumbuhan produk semakin dapat diterima dan pasar mulai menginginkan variasi produk, maka dapat diterapkan pemasaran serba aneka. Pada masa dewasa persaingan sudah mencapai titik maksimal dan seluruh segmen sudah terisi, maka organisai mulai mencari segmen-segmen yang belum dilayani secara maksimal oleh pesaing sehingga pemasaran dapat diterapkan pemasaran terkonsentrasi.Pada masa penurunan, organisasi perlu membatasi investasi, memperkecil biaya pemasaran serta memusatkan sumber daya pada produk dan segmen yang lebih menguntungkan dan pemasaran terkonsentrasi yang sesuai untuk diterapkan.
4. Strategi pesaing dan strategi bersaing organisasi
Untuk memilih strategi mana yang akan diterapkan oleh organisasi, maka perlu memperhatikan juga strategi yang diterapkan oleh pesaing dan strategi bersaing yang dipilih organisasi. Pilihan strateginya bisa
berhadapan langsung atau menghindar. Kalau berhadapan langsung, maka organisasi akan memilih segmen yang dimasuki oleh pesaing. Sedangkan kalau menganut strategi menghindar, maka organisasi memasuki segmen yang belum dimasuki oleh pesaing.
2.2 Macam-Macam Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, yang setiap segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek. Segmentasi pasar antara lain sebagai berikut:
1. Segmentasi Pasar Konsumen
Segmentasi pasar konsumen yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri konsumen (consumer characteristic). Kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda.
2. Segmentasi Pasar Bisnis
Segmentasi pasar bisnis yaitu membentuk segmen pasar dengan memerhatikan tanggapan konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, dan merek.
3. Segmentasi pasar yang efektif, antara lain:
a. Dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen
b. Besar segmen (subtantial), artinya cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
c. Dapat dijangkau (accessible), artinya dapat dijangkau dan dilayani secara efektif
d. Dapat dibedakan (differentiable), artinya secara konseptual dapat dipisahkan dan memberi tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran
e. Dapat diambil tindakan (actionable), artinya program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen tersebut
2.3 Model Tingkah Laku Pembeli
Ada beberapa definisi perilaku konsumen. Menurut James F. Engel, perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Sementara itu, David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan. Mereka mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan mengajak aktivitas individu dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengatur barang dan jasa. Kotler dan Amstrong mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang membeli produk untuk konsumsi personal.
(Simamora, 2001)
Beberapa teori tentang perilaku konsumen untuk mengetahui proses motivasi yang mendasari dan mengarahkan perilaku konsumen dalam melaksanakan pembelian adalah teori yang didasari pada pandangan ekonomi, psikologi,sosiologi, dan antropologi.
Dalam pandangan ekonomi, keputusan seseorang untuk melaksanakan pembelian merupakan hasil perhitungan ekonomis rasional yang sadar, sehingga mereka akan memilih produk yang dapat memberikan kegunaan yang paling besar, sesuai dengan selera dan biaya secara relative
Dalam pandangan psikologi, seseorang akan selalu didorong oleh kebutuhan dasarnya yang terbentuk dari pengaruh lingkungan dimana ia berada/tinggal atau bermukim. Teori yang termasuk kedalam teori psikologi ii, antara lain adalah:
Teori rangsangan-tanggapan yang menekankan bahwa apabila produsen ingin memperoleh tanggapan dari konsumen tentang penawarannya, produsen tersebut harus mengadakan periklanan secara terus-menerus
Teori kesadaran yang menyatakan bahwa tingkah laku seseorang tidak hanya ditentukan oleh tanggpan mereka terhadap rangsangan yang mempengaruhinya, akan tetapi dipengaruhi pula oleh sikap, keyakinan, pengalaman, dan kesadaran
Teori bentuk dan bidang yang menyatakan bahwa tingkah laku seseorang merupakan interaksi antara perorangan/individu dengan lingkungan psikologis
Teori psikoanalitis yang menyatakan bahwa tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh keinginan yang terpaksa dan adanya motif
tersembunyi.
Dalam pandangan sosiologi, keinginan dan perilaku seseorang sebagian dibentuk oleh kelompok sosial tempat ia menjadi anggotanya
Dalam pandangan antropologi, lebih menekankan pada faktor sosial,namun lebih mengutamakan kelompok sosial yang lebih besar yang ruang
lingkupnya lebih luas seperti kebudayaan dan kelas sosial.
(Assauri,1996)
Model perilaku konsumen sebagian bersumber dari model rangsangan tanggapan. Gambar berikut ini menunjukkan rangsangan pemasaran dan lainnya
yang masuk ke dalam “kotak hitam” pembeli dan menghasilkan tanggapan pembeli.
Pada bagian kiri, rangsangan pemasaran terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi. Rangsangan lainnya terdiri dari kekuatan dan peristiwa besar dalam lingkungan pembeli, ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Semua rangsangan ini
(Rangkuti, 2002)
Faktor Utama yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian
a) Faktor Budaya
Faktor budaya yang memiliki pengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku budaya ini terdiri dari beberapa komponen:
Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar muncul dari pembelajaran.
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relative lebih homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyrakat, yang tersusun dalam sebuah urutan hierarki. Para anggota dalam setiap jenjang tersebut memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama.
b) Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor – faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status.
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (melalui tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.
Keluarga adalah organisasi (kelompok kecil pembeli) yang paling penting dalam masyarakat. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
Peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Setiap peran memiliki status.
c) Faktor pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang meliputi:
Usia dan tahap siklus hidup. Orang memberli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Konsumsi ini juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga
Pekerjaan. Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. Sebuhan perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya untuk kelompok pekerjaan tertentu.
Keadaan ekonomi. Pilihan produk sangat dipengaruhioleh keadaan ekonomi seseorang
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi
Kepribadian dan konsep diri. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya.
(Rangkuti, 2002) d) Faktor psikologis
Pilihan seseorang untuk membeli dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta kepercayaan dan sikap.
Motivasi adalah dorongan untuk memuaskan satu kebutuhan keinginan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu.Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling
tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga
diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak
itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator,
dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan
kebutuhan paling penting berikutnya.
Persepsi adalah proses memberikan makna atas rangsangan –
rangsangan ang diterima alat sensor kita (mata, kulit, lidah, telinga,
hidung). Manusia bertindak dan bereaksi sejalan dengan bagaimana
indra kita merasakan dan menginterpretasikan. Orang dapat
memberikan persepsi yang berbeda terhadap rangsangan yang sama
karena tiga proses persepsi dibawah ini:
o Selective attention ini berarti kita hanya memberikan perhatian
pada hal – hal yang menarik perhatian.
o Selective distortion, disamping individu itu selektif untuk hal –
hal yang menarik, individu juga cenderung lebih mudah menerima hal – hal yang sesuai dengan keyakinan kita saja.
o Selective retention, konsep ini berhubungan dengan memori.
Proses pembelajaran (learning)
Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil proses belajar. Secara teori, pembelajaran seseorang dihasilkan melalui dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan dan penguatan.
Kepercayaan dan sikap.
Melalui tindakan dan proses belajar, orang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yang kemudian mempengaruhi perilaku pembeli. Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sedangkan sikap adalah organisasi dan motivasi, perasaan emosional, persepsi dan proses kognitif kepada suatu aspek. Kepercayaan dapat berupa pengetahuan, pendapat atau sekedar percaya.
(Simamora, 2001)
2.4 Riset Pasar
Menurut Freddy Rangkuti, riset pemasaran atau marketing research adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi hasil penelitian.
Hasil riset pemasaran dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar. Kegiatan riset pemasaran meliputi berbagai kegiatan mulai dari perumusan masalah, pengumpulan data, analisi data dan pengujian hipotesis.
Klasifikasi riset pemasaran ada dua yaitu riset untuk identifikasi masalah dan riset untuk pemecahan masalah. Riset untuk identifikasi masalah yaitu riset yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah, masalahnya itu tidak harus ada pada saat ini tetapi bisa saja akan ada di masa yang akan datang sedangkan riset untuk pemecahan masalah yaitu riset yang digunakan untuk memecahkan masalah yang lebih spesifik atau mendalam didalam pemasaran.
Tujuan dasar riset pemasaran adalah untuk membantu manajer pemasaran agar membuat keputusan yang lebih baik di setiap bidang yang menjadi tanggung jawabnya.
Riset pemasaran mempunyai peran yang sangat penting dalam menyediakan informasi yang sayingat akurat dan berguna, sebagai contohnya yaitu seorang perancang menggunakan riset pemasaran untuk memahami dengan baik rancangan apa yang diinginkan oleh pemesannya.
Teori itu sangat berperan dalam mendukung aplikasi riset pemasaran yang dimulai dari konseptualisasi dan identifikasi variabel kunci, operasionalisasi variabel kunci, penyusunan riset desain, pemilihan sampel, analisis dan interpretasi data dan integrasi temuan. Bisa dilihat secara lengkap dan jelasnya didalam table dibawah ini :
Aplikasi Riset Pemasaran Peranan Teori
1. Konseptualisasi dan identifikasi variabel kunci
2. Operasionalisasi variabel kunci
Membangun kerangka teori (variabel independen dan dependen) yang lebih dioperasionalkan dalam dunia nyata
3. Penyusunan desain riset
Hubungan antar variabel kausal atau deskriptif
4. Pemilihan sampel
Kerangka teori berguna untuk menunjukkan populasi dan menyarankan responden yang sesuai serta model pemilihan sampe
5. Analisis dan interpretasi data Didasarkan atas kerangka teori, pertanyaan riset(research questions) dan hipotesis
6. Integrasi temuan
Temuan yang diperoleh dari penelitian harus diinterpretasikan dan dikaitkan dengan penelitian yang sudah ada dan
diintegrasikan dengan “Body of Knowledge”
Sumber : (Freddy Rangkuti, 1997)
Riset pemasaran dilakukan terutama untuk satu alasan yaitu agar membantu membuat keputusan pemasaran yang lebih baik (Gilbert A. Churchill Jr, 2001)
teori-teori yang berlaku yang dpat dicari pada buku-buku teks ataupun dari hasil penelitian orang lain baik yang sudah publikasikan maupun belum merupakan suatu faktor dari keilmiahan penelitian yang akan dilakukan.
Proses riset pasar :
1. Penetapan masalah riset
2. Penentuan desain riset (eksploratori, deskriptif, kausal)
3. Metode pengumpulan data. Data sekunder (internal. Eksternal) dan data primer. Kualitatif (wawancara, focus grup, teknik proyeksi) dan kuantitatif (survei, observasi, eksperimen)
4. Membuat rancangan. Rancangan pertanyaan (terbuka, tertutup). Rancangan skala (nominal/ordinal/interval/rasio) dan rancangan alat analisis (kualitatif/kuantitatif)
5. Metode pngabilan sampel. Probablity sampling (sample random, sistematik, stratified) dan non probablity sampling (judgement, convenient, quota, snowball)
6. Penulisan dan penyampaian proposa riset 7. Pengumpulan data (kerja lapangan) 8. Pengeditan pengkodean dan input data 9. Analisis dan interpretasi hasi riset
10. Penulisan dan penyampaian laporan akhir
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan riset pasar :
1. Penelitian terdahulu
Sebagai referensi untuk melakukan penelitian baru. Referensi bisa bersifat hal-hal yang sederhana seperti responden, variabel penelitian, alat analisis hasi akhir dari penelitian yang meliputi tentang uji hipotesis, dan lain-lain. 2. Landasan teori.
Hal-hal yang berkaitan dengan proses riset baik tulisan maupun lisan yang menjadi acuan kita.
Metode penelitian dalam proses riset pemasaran ini berkaitan dengan variabel penelitian, variabel terikat dan variabel bebas.
4. Metode pengumpulan data 5. Menghitung sampel dan populasi 6. Uji validitas dan reabilitas
7. Penggunaan metode analisis regresi.
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, maka nilai variabel dapat dibedakan menjadi empat tingkatan skala, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Jenis Variabel :
1. Variabel bebas : penyebab. Sedangkan variabel terikat adalah konsekueni atau akibat.
2. Variabel aktif : variabel yang dimanipulasikan (misalnya, memberikan perlakuan yang berbeda terhadap kelompok yang lain). Sedangkan variabel atribut adalah variabel yang sangat sulit untuk dimanipulasi (misalnya jenis kelamin, status sosial ekonomi, sikap, dsb.)
3. Variabel kontinu : sehimpunan harga ang teratur dalam suatu cakuan (range) tertentu atau ada urutan peringkat. Sedangkan variabel kategori ini adalah bagian dari himpunan yang merupakan penentu sesuatu himpunan bagian. Variabel kategori ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu bariabel kategori dikotomis (jenis kelamin, kulit putih-hitam) dan variabel kategori politomi, yakni variabel yang memilki lebih dari dua bagian (misalnya, jenis pekerjaan, pendapatan). (Rangkuti, 1997)
maupun pengumpulan data primer dengan menggunakan metode survey (Taan, 2010).
Cara penentuan parameter dan variabel
Berikut ini adalah parameter dan variabel yang dipergunakan, diklasifikasikan berdasarkan :
1. Identifikasi 2. Fasilitas umum 3. Fasilitas sosial
Parameter riset
Variabel Nilai variabel Kualitatif Kuantitatif
Identifikasi Wawancara angka
Nama pengembang Nama
Nama lokasi Nama
Nama kabupaten Nama
Nama propinsi Nama
Nama responden Nama keluarga
Hubungan dengn kepala keluarga
-kepala keluarga -istri -suami
Jenis kelamin -laki-laki -perempuan
Umur responden
tahun
Fasilitas umum
Penyediaan air
Listrik
Telepon
Pelayanan jasa angkutan
Jasa keamanan
Pembuangan sampah
Kebersihan pemukiman
Penerangan jalan dan sistem drainase
Fasilitas sosial
Organisasi dan kelompok kerja
preman
Ketersediaan fasilitas sosial
(Rangkuti, 1997)
Tahap yang dilalui dalam riset memiliki alur yang masuk akal untuk menjamin agar informasi yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang memiliki kriteria relevan, akurat, reliable, valid dan terkini (Taan, 2010).
BAB III
KESIMPULAN
Dalam dunia bisnis atau kewirausahaan tentunya sangat dibutuhkan sebuah strategi pemasaran, agar usaha yang dijalani dapat berkembang seperti yang di inginkan. Selain itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan strategi pasar yaitu segmentasi pasar, menganalisa model perilaku pembeli dan melakukan riset pasar.
Segmentasi pasar dapat diartikan sebagai proses membagi pasar yang heterogen ke dalam kelompok-kelompok yang lebih homogen, yang memiliki kesamaan kebutuhan atau karakteristik dan respons terhadap program pemasaran.Untuk mengetahui macam segmentasi pasar.
Menurut James F. Engel, perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Sementara itu, David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta, perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan mengajak aktivitas individu dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengatur barang dan jasa.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 1996. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Daniel Mc. Carl Gates, Roger. 2001. Riset Pemasaran kontemporer. Jakarta: Salemba Empat.
Widjajanta, Bambang. 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi. Bandung: CV Citra Praya.
Hendri, John. 2009. Riset pemasaran. Jakarta: Universitas Gunadarma
Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jr, Gilbert A. Churchill. 2001. Dasar – Dasar Riset Pemasaran, Edisi 4, Jilid 1. Jakarta : PT. Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Rangkuti, Freddy. 2001. Measuring Customer Satisfaction: Gaining Customer Relationship Strategy. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
_____. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : Gramedia pustaka utama.
Jurnal :
http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/v06-n02/vol-6-artikel-12.pdf/pdf/vol-6-artikel-12.pdf. Diakses pada tanggal 28 September 2014