• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bauran Pemasaran Marketing Mix Peringkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bauran Pemasaran Marketing Mix Peringkat"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

Bauran Pemasaran, Marketing Mix, Peringkat Produk, dan

Jenis Produk

Disusun Oleh:

Kelompok 3

Devi Eka Meirinda

25010113140249

Dina Happy Yusinta

25010113130256

Faraskia K. D

25010113140268

Miranti

25010113130270

Hanifah Iskhia Dilla

25010113130286

Ghina Anisah

25010113140297

Nisa Zakiyah

25010113140302

Inna Maullina

25010113130314

Bhakti Chrisna

25010113130317

Lirih Setyorini

25010113140320

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, sebuah perusahaan kesuksesan finansialnya sering kali bergantung pada kekuatan marketingnya. Divisi – divisi lain, seperti: divisi keuangan, divisi operasional, dan divisi – divisi lainnya tidak dapat berjalan dengan baik jika dana tidak memadai untuk menggerakan roda perusahaan. Dengan kata lain, ujung tombak sebuah perusahaan ialah divisi pemasaran/ marketing

nya. Beberapa poin yang menunjukkan betapa pentingnya divisi pemasaran, antara lain:

 Sebenarnya, kegiatan pemasaran terjadi dalam kehidupan keseharian kita. Misalnya, saat melamar pekerjaan, secara tidak langsung telah mempromosikan diri kita untuk dapat diterima.

 Pemasaran dapat dijadikan alat untuk meningkatkan kesejahteraan organisasi atau pun individu.

 Pemasaran pula mendukung roda aktivitas dalam menjalankan usaha.

Dalam manajemen marketing kita mengenal adanya marketing mix (bauran pemasaran). Usaha manajemen suatu organisasi marketing untuk mencapai pasar saran dilakukan dengan cara mengkombinasikan dan memobilisasikan sumber-sumber interen dan eksteren dengan menyesuaikan pada kendala unsur lingkungan dalam merumuskan suatu kegiatan marketing. Perpaduan variabel-variabel yang dimobilisasi untuk memenuhi kebutuhan suatu golongan konsumen disebut adonan/bauran pemasaran (marketing mix)

(3)

Dasar konsep marketing adalah marketing strategis, yang merupakan kombinasi dari variabel-variabel yang dapat dikontrol oleh organisasi/ perusahaan. Marketing mix adalah perpaduan dari variabel-variabel interen yang dapat dikontrol, dimobilisasi untuk mencapai pasar sasaran (segmen) tertentu.

1.2 Tujuan

a. Mengetahui bagaimana konsep pemasaran beserta contoh nyatanya;

b. Mengetahui dan menganalisa bagaimana kasus kesehatan dengan pemasaran;

(4)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Bauran Pemasaran

Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to

pursue its marketing objectives in the market.”(Marketing Management,1997) yang kurang lebih memiliki arti

bauran pemasaran adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran

yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk

mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.

Menurut Kotler (1997:92), Marketing mix is the set of marketing

tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the target market. yang kurang lebih memiliki arti bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk

menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju.

Menurut Stanton (1978) Bauran pemasaran (marketing mix)

adalahkombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari

sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, harga, kegiafan promosi

dan sistem distribusi.

Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan

pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang disebut the

four Ps: product, price, place, and promotion” (cited in Kotler, 1992:92).

Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada

masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat

terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name,

(5)

2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli

produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price,

discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price.

3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat

produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran.

Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations,

inventory, and transport.

4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk

mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran.

Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales

force, public relation, and direct marketing.

variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran

(Koter, 1997:604):

a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan

promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan

mendapat bayaran.

b. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong

keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa.

c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang

dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan

atau produk individual yang dihasilkan.

d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih

calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

e. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran

secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon

tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan

alat penghubung nonpersonal lain.

(6)

a. Definisi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Dalam buku Irene Diana Sari mendefinisikan bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

Menurut Bilson,bauran pemasaran merupakan alat pemasaran untuk memeperoleh respon yang diinginkan dari pasar sasaran

Sedangkan menurut Philip Kotler, Bauran pemasaran ialah serangkaian variabel pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki dari perusahaan dari pasar sasarannya. Bauran pemasaran terdiri dari segala hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan atas produknya.

Bauran pemasaran menurut Mc. Carthy:

Variabel yang membentuk bauran pemasaran menurut Mc Carthy biasa dikenal dengan istilah 4P :

1. Product (Produk) 2. Price (Harga) 3. Place(Tempat) 4. Promotion(Promosi)

Dalam bukunya, Philip Kotler mendefinisikan 4P yaitu:

Product (Produk)adalah kombinasi “ barang dan jasa” yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.

Price (Harga) adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk

(7)

Promotion (Promosi) ialah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan produknya dan membujuk konsumsi.

Dengan melakukan bauran pemasaran, kita dapat mencapai target market sesuai dengan pembeli potensial. Salah satu komponen dalam bauran pemasaran yaitu promosi memegang peranan yang sangat penting, bauran pemasaran juga harus dipertimbangkan dalam menyusun strategi pemasaran. Buat promosi meliputi kegiatan, pengiklanan, sales promotion, public relation, dan personal selling. (Freddy,2002)

Menurut Bilson, komponen 4 P(Product,Place, Price, Promotion) mewakili pandangan perusahaan, sedangkan dalam pandangan konsumen, bauran pemasaran berubah menjadi 4C, yaitu:

-Jalan keluar masalah konsumen (Customer Solution)

-Biaya kepada pelanggan (Cost to customers)

-Menyenangkan, nyaman untuk memperoleh produk (convenience)

-Komunikasi dari pelanggan dari perusahaannya (Communication)

Dalam merancang bauran pemasara, perusahaan perlu menentukan strategi-strategi pemasaran untuk menghadapi kondisi-kondisi yang berkaitan dengan pesaing, daur hidup produk, kategori produk, pasar internasional.

Beberapa situasi khusus yang menuntut perusahaan untuk mendesain bauran pemasaran . Disebut situasi khusus karena situasi-situasi tersebut tidak selalu dihadapi perusahaan setiap saat. Situasi-situasi tersebut adalah: persaingan, daur hidup produk, pasar internasional, kategori produk. (Bilson, 2003)

(8)

mempengaruhi permintaan atas produknya. Beberapa kemungkinan itu bisa dikumpulkan ke dalam 4 kelompok variabel yang dikenal sebagai 4 P (Place, Price, Product, Promotion).

Produk adalah kombinasi “ barang dan jasa” yang ditawarkan

perusahaan kepada pasar sasaran.

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk

Tempat adalah berbagai kegiatan yang membuat produk terjangkau oleh konsumen sasaran.

Promosi ialah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan produknya dan membujuk konsumsi.

Gambar Marketing Mix

(9)

2.2 Peringkat Produk

Levitt dalam buku The Marketing Imagination mangajukan konsep total produk,dimana suatu jasa yang di tawarkan dapat terdiri atas elemen sebagai berikut.

a. The core or generic product

Produk inti atau generik terdiri atas jasa dasar,seperti tempat tidur pada jasa kamar hotel.

b. The expected product

Produk yang diharapkan terdiri atas produk intibersama pertimbangan keputusan pembelian minimal yang harus dipenuhi .

c. The augment product

Area yang memungkinkan suatu produk di deferensiasi terhadap produk yang lain.

d. The potensial product

Produk potensial merupakan tampilan dan manfaat tambahan yang berguna bagi pelaggan atau mungkin menambah kepuasan pelanggan.

Product

Level Costomers View Marketer View PC example

(10)

lakukan atas

1. Produk Inti (Core Product)

Produk inti terletak di bagian tengah dari seluruh produk. Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa. Dalam merancang produk, pemasar mula-mula harus mendefinisikan manfaat inti yang akan disediakan produk ke konsumen.

Produk inti merupakan tingkatan yang paling bawah, menjawab pertanyaan:  Apa yang sebenarnya yang dicari konsumen?

 Kebutuhan apa yang sebenarnya dipuaskan oleh produk itu?

Tugas pemasaran adalah mencari, membuka, menemukan kebutuhan-kebutuhan essensial yang ada dibalik setiap produk, sehingga manfaat produk, tidak hanya sifat-sifatnnya saja dapat digambarkan.

Contoh: sebuah hotel bukan hanya menawarkan ruangan yang disediakan untuk para tamu, tetapi hotel juga menawarkan manfaatnya yaitu pengalaman suatu perjalanan yang tak terlupakan (kepuasan pelanggan).

2. Produk Nyata (real product)

Produk nyata mempunyai lima karakteristik yaitu: a. Mempunyai gaya (styling)

adalah membuat suatu produk atau pelayanan mempunyai penampilan

yang lain atau dapat “dirasakan” lain

Misalnya: ditampilkan dalam desain kantor dokter/rumah sakit, gaya pelayanan kepada pasien, dan lain-lain.

b. Mempunyai sifat-sifat (Features)

(11)

produk tampil beda dari pesaing-pesaingnya. Selain itu sifat-sifat produk dapat dengan mudah ditambah dan dikurangi, dalam upaya efisiensi. c. Mempunyai tingkat kualitas (quality)

Kualitas produk tampak dari kinerja produk/jasa layanan. Kualitas disini juga bisa diartikan persepsi pasar mengenai mutu, persepsi ini bisa salah menurut pandangan klinis, tetapi kegiatan pasar didasarkan pada hal yang terlihat.

Misalnya: keramahan memberi pelayanan, desain dan suasana ruangan, jam-jam tersedianya pelayanan, dan lain-lain.

d. Mempunyai kemasan (packaging)

Kemasan adalah tempat atau bungkus yang menutupi atau mengelilingi produk atau jasa tertentu. Dibidang pelayanan kesehatan, kemasan menunjukan kontribusi suatu konteks yang lebih besar dari sekedar produk tempat. Sebuah rumah sakit pendidikan memberikan pelayanannya, dengan citra kecanggihan medis dan teknologi, walaupun mungkin sebenarnya hal ini tidak seluruhnya benar. Sebaliknya beberapa pelayanan yang sama di rumah sakit, akan dipandang sebagai kurang canggih tapi mempunyai sentuhan personal dan lebih menyenangkan.

(12)

e. Mempunyai merek (brand)

Merek adalah nama, tanda, simbol, atau desain yang mengidentifikasikan atau membedakan pelayanan mereka dari pelayanan yang diberikan kepada pesaing.

Penetapan suatu merek untuk menjadi simbol produk atau pelayanan suatu organisasi akan memberi sejumlah nilai tambah. Suatu organisasi yang merasa mempunyai merek akanbekerja keras untuk meyakinkan kualitas dan mempertahankan konsistensi pelayanannya. Selain itu organisasi yang mempunyai merek, berusaha agar pembeli produk atau pelanannya mempunyai kepercayaan/keyakinan dan menyukainya, untuk selanjutnya terus melakukan pembelian ke organisasi itu. Para pembeli juga mendapat manfaat karena mereka dapat mengidentifikasi berbagai produk melalui namanya memperoleh berbagai informasi mengenai kualitas masing-masing tetap membeli suatu produk sepanjang produk itu memuaskan mereka.

3. Produk Tambahan (Augmented Product)

Seorang tenaga pemasaran dapat menawarkan pada target pasarnya berbagai pelayanan tambahan dan manfaat tambahan diluar produk yang tampak. Tambahan-tambahan itu misalnya menawarkan jangka waktu pembayaran lebih lama, jaminan kepuasan, kunjungan ke rumah bagi ibu yang baru melahirkan, untuk memenuhi keinginan lain dari konsumen dan atau untuk membedakan dengan produk pesaingnya. Hasil akhirnya tidak hanya tergantung pada ciri-ciri produk tampak tetapi juga pada apa yang ditambahkan organisasi produk tampaknya dari segi manfaat.

Levitt mengatakan:

(13)

Jadi, jelaslah bahwa suatu produk bukan barang yang sederhana, tetapi sifatnya rumit karena terdiri atas pelayanan inti yang memuaskan kebutuhan, sejumlah ciri dan sejumlah manfaat tambahan. Organisasi pelayanan kesehatan harus memeriksa tiap-tiap point dan merancangnya sedemikian rupa agar berbeda dari produk pesaingnya, selain itu memerikasa apakah kualitas yang ada dalam produk sesuai dengan pasar yang dituju. Bila makin banyak produk yang dilepaskan dari kelas komuditi dan masuk ke yang mempunyai merek, makin banyak kontrol yang harus dilakukan organisasi terhadap tiap permintaan, waktu permintaan dan komposisi permintaan akan produk-produk tersebut.

2.3 Jenis Produk

Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu :

a. Barang

(14)

1. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)

Barang-barang yang secara normal hanya dapat dikonsumsi satu kali.Artinya

setelah sekali dikonsumsi, barang itu akan habis, rusak, atau tidak dapat dipakai lagi Termasuk ke dalam golongan ini antara lain bahan baku, makanan, dan produk kosmetik ( Tim Lentera. 2003) Contoh : sabun, pasta gigi, minuman kaleng dan sebagainya 2. Barang Tahan Lama (Durable Goods)

Barang yang memiliki usia panjang (Case, Karl E. 2007) Contoh : Tupperware

Ditinjau dari aspek berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi, terdapat dua macam barang, yaitu:

1. Barang Konsumen (Consumer’s Goods)

Barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen sendiri, bukan untuk tujuan bisnis. Adapun produk konsumsi adalah semua produk yang mengalami proses produksi dalam jumlah besar dan dijual di semua outlet dalam jangkauan yang luas (Wijayanti,2012)

Contoh : Susu, sarung tangan karet, masker

Pada umumnya barang konsumen dibedakan menjadi empat jenis :

a. Convenience goods

Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya antara lain produk tembakau, sabun, surat kabar, dan sebagainya.

(15)

Barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Contohnya alat-alat rumah tangga, pakaian, furniture, mobil bekas dan lainnya.

c. Specialty goods

Barang-barang yang memiliki karakteristik dan/atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Misalnya mobil Lamborghini, pakaian rancangan orang terkenal, kamera Nikon dan sebagainya.

d. Unsought goods

Merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, ensiklopedia, tanah kuburan dan sebagainya.

1 Barang Industri (Industrial’s Goods)

Barang yang dikonsumsi oleh industriawan untuk keperluan selain dikonsumi langsung. Adapun produk manufaktur adalah produk yang dibuat dengan tujuan khusus segabai bahan baku untuk pembuatan produk-produk konsumsi. Contoh produk Industri adalah bahan-bahan pebuat makanan, bahan-bahan kimia, mesin-mesin, dan produk-produk lainnya yang bertujuan mendukung pembuatan produk-produk kembali untuk pabrik (Wijayanti,2012)

2. Jasa (Service)

Kotler (2008: 36) jasa adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun.

(16)

Contohnya lembaga pendidikan, bengkel reparasi, kursus, hotel dan lain-lain. Didalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa. Jasa juga bukan merupakan barang, jasa adalah suatu proses atau aktivitas, dan aktivitas-aktivitas tersebut tidak berwujud. Dengan demikian pendapat dari Kotler dan Fandy Tjiptono dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan aktivitas atau tindakan dan manfaat atau kepuasan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain (konsumen), dimana pada dasarnya jasa merupakan produk tidak berwujud. ari dua kutub ekstrim yaitu; murni berupa barang dan jasa murni. Berdasarkan kriteria ini, maka penawaran suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi lima kategori, yaitu:

1. Produk fisik murni

Penawaran semata-mata hanya terdiri atas produk fisik, misalnya sabun mandi, pasta gigi, atau sabun cuci, tanpa ada jasa atau pelayanan yang menyertai produk tersebut.

2. Produk fisik dengan jasa pendukung

Pada kategori ini penawaran terdiri atas suatu produk fisik yang disertai dengan satu atau beberapa jasa untuk meningkatkan daya tarik pada konsumennya. Misalnya produsen kursi Pijat elektrik tidak hanya menjual produknya saja, tapi bisa meliputi jasa service, reparasi, pemasangan dan lain sebagainya.

3. Hybrid

Penawaran terdiri dari barang dan jasa yang sama besar porsinya. Contohnya praktek dr. gigi umum pelayanan yang mengesankan

4. Jasa utama yang didukung dengan barang dan jasa minor

(17)

selama dalam perjalanannya, ada beberapa unsure produk fisik yang terlibat seperti makanan dan minuman, majalah dan lain-lain.

Jasa yang seperti ini memerlukan barang yang bersifat kapital intensif untuk realisasinya, tetapi penawaran utamanya adalah jasa.

5. Jasa murni

(18)

BAB III KESIMPULAN

- Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar yaitu:

1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/ pasar.

2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.

3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi.

- Marketing Mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

SumberBuku:

Case, Karl E. 2007. Prinsip-Prinsip ekonomi edisi ke 8. Jakarta : Erlangga

Cravens, David W.1996. Peasaran strategis.jakarta : Erlangga

Diana, Irine.2010.Manajemen Pemasaran Usaha Kesehatan.Jogjakarta:Nuha Offset

Kotler, Philip. 2011 .Marketing. Jakarta. Penerbit Erlangga

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 8 Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Rangkuti, Fredi. 2002. Creative Effective Marketing Plan, Teknik Membuat Marketing Berdasarkan Customer Values & Analisis Khusus. Jakarta. PT. Gramedia

Sari, Irine Diana. 2010. Manajemen Pemasaran Usaha Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektive dan Profitable. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Sugiarto, dkk.2002.Ekonomi Mikro. Jakarta : PT. Gramedia Pusaka Utama

Tim Lentera, 2003.Cepat dan tepat memasarkan gurami.Depok :PT. Agromedia Pustaka

Wijayanti, Titik. 2011. Marketing Plan! Perlukah ?. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Sumber Online:

(20)

(diakses pada 30 September 2014)

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1manajemen/0810113004/BAB%20II.pdf

(diakses pada 29 September 2014)

http://repository.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/1041/bab2b.pdf?seque nce=5

(diakses pada 30 September 2014)

http://idei.or.id/jurnal/2010%20oktober%20Hendri%20Sukotjo%20dan%20Suma nto%20Radix%20A.pdf

(diakses pada 1 Oktober 2014)

http://eprints.undip.ac.id/18360/1/RUDI_HARYADI.pdf

(diakses pada 1 Oktober 2014)

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/6317/6099

(diakses pada 29 September 2014)

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jiab/article/view/2507/2514

Gambar

Gambar Marketing Mix

Referensi

Dokumen terkait

Agar dapat digunakan sebagai antena penguatan sinyal GSM (Global system for mobile). Antena Helical harus dibuat dengan perhitungan yang benar dan teliti sehingga

Menurut Sugiyono (2016) metode purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu

Analisis data dideskripsikan dalam bentuk uraian kalimat dan dianalisis secara kualitatif, kemudian untuk selanjutnya ditarik suatu kesimpulan.Berdasarkan hasil penelitian

Berdasarkan Tabel 1, nilai rata-rata validitas LKS IPA Berorientasi Model PBI adalah sebesar 86,25% dengan kriteria valid. Hal ini menunjukkan bahwa LKS IPA

8.640.000,- (Delapan Juta Enam Ratus Empat Puluh Ribu rupiah).. Panitera

berarti. Dalam kaitan profitabilitas dan keamanan bank, bank syari’ah cenderung memberikan pembiayaan kepada nasabah yang memiliki tingkat kemampuan bayar, dan juga

Pembangunan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk memiliki kehidupan yang layak, terpenuhinya kebutuhan dasar dengan titik berat pada

Menurut Slavin ( 2008) jenis kelamin seorang siswa merupakan ciri yang terlihat jelas dan abadi. Persoalan perbedaan gender dalam kecerdasan atau pencapaian akademis