ABSTRAK
PRAKTEK BANK SAMPAH MATAHARI DI MADIUN MENURUT
HUKUM ISLAM
Intan Muthoharoh
Bank adalah sebuah istilah yang berarti tempat dimana kita dapat melakukan penarikan, peminjaman dan penyimpanan uang, namun disini objek yang dipakai untuk bertransaksi bukanlah barang berharga, melainkan sampah saja. Jadi barang siapa ingin menjadi nasabah bank, tidak perlu memiliki banyak uang dan modal barang berharga saja, namun siapapun yang memiliki sampah, boleh menjadi nasabah. Dalam agama Islam, umat manusia diminta untuk berpegang penuh pada pedoman yang sesuai dengan hukum yang ada dalam Qur’an maupun hadist. Menurut hukum ekonomi Islam, lembaga keuangan apapun harus didasari dengan sistem yang dibenarkan demi adanya kemaslahatan umat di dunia maupun di akhirat. Maka, pada masing-masingnya harus memiliki akad yang sesuai dengan akad mua>malat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti akad muamalat yang diaplikasikan oleh salah satu bank sampah yang ada di madiun, alasannya karena tempat ini baru saja mendapatkan penghargaan berupa penghargaan adipura, dimana akan sangat baik jika meneliti tentang akad muamalat di dalamnya.
Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengetahui akad dan produk yang dihasilkan bank sampah tersebut. Sumber data yang digunakan adalah data primer berupa wawancara kepada manajer bank sampah tersebut, beberapa literature dan buku-buku yang membahas tentang akad mudha>rabah dan wadi>’ah di dalam lembaga keuangan. Data sekunder didapatkan dari jurnal serta artikel dari internet yang membahas tentang perkembangan bank sampah dan produknya, serta kemampuannya mengembangkan perekonomian sekitar.
Hasil dari penelitian ini adalah, terdapat produk- produk bank sampah seperti sistem tabungan, kerja sama bagi hasil, dan berbagai transaksi yang sesuai dengan akad mua>malah. Faktor-faktor inilah yang membuat bank sampah menjadi halal untuk di transaksikan dan layak menjadi salah satu lembaga keuangan syari’ah.
Saran dari peneliti adalah, semoga bank sampah bisa menjadi solusi dan harapan baru untuk kemaslahatan umat dalam perekonomian islam dan lingkungan.
Kata kunci: Bank sampah, maslahat umat, aplikasi produk, akad mua>malah.
ABSTRACT
A CASE STUDY OF GARBAGE WASTE LAND BY BANKING SYSTEM
ACCORDING TO ISLAMIC LAWS
Intan Muthoharoh
At a glance if we heard the term bank, the bank is a term which means “the place where we can make withdrawals, borrowing and saving money, but the bank here make garbage as the object used for the transaction. So anyone who wants to be a client of bank, don’t need to have a lot of money and capital goods worth only, but anyone who has garbage, could become costumers. According to Islamic religion, mankind is asked to make reference of guidelines which exist in the Qur'an or Hadist. According to the Islam economic law, any financial institutions should be based on a system that allowed for the sake of the existence of maslahah ummah or the benefit of the people in the world and in the hereafter. Then, on each of which must have a contract in accordance with the Covenant of mua>malah.
The purpose of this research is to examine the contract mua>malah which is applicated by the one of garbage waste land by banking system that exist in Madiun city. The reason is this place has been awarded the adipura award form, where it would be very good if research on akad muamalah in it.
In drawing up this thesis, the author uses qualitative method to find out the contract and resulting products the garbage waste land by banking system. Data sources used are primary data in the form of interviews to the manager of garbage waste land by banking system, some literature and books that discuss mudha>rabah contract and wadi’ah in financial institutions. Secondary data obtained from journals as well as articles from the internet which discusses the development of the garbage waste land by banking system and its product, as well as its ability to develop its economy around.
The results of this research are, there are product like the system garbage bank savings, collaboration for results and various transactions in accordance with contract mua>malah. The factors which make the garbage waste land by banking system becomes lawful for are operating with and deserves to be one of syari’ah financial institutions.
The advice of researchers is, may it happen that garbage waste land by banking system could be a solution and new hope for the benefit of the people of Islam in the economy and the environment.
Keywords: garbage waste land by banking system, maslahah ummah, product application, akad mu’amalah.
