Nama : Lina Susanti
NIM : 2014017013
Prodi : Akuntansi 3 A1
Dosen : M. Kuncara Budi Santosa, SE., MM., Akt., CA., CPA., BKP
RESUME PENGAUDITAN 1
Developing The Overall Audit Plan and Audit Program
(Rencana Audit dan Program Audit Secara Keseluruhan)
Jenis-jenis Pengujian Audit
Dalam mengembangkan suatu rencana audit secara keseluruhan, auditor menggunakan lima jenis pengujian untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Pertama, auditor menggunakan prosedur penilaian risiko, selanjutnya keempat pengujian lainnya merupakan prosedur audit selanjutnya.
Prosedur penilaian risiko. Standar pekerjaan lapangan yang kedua mengharuskan auditor memahami entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internalnya, untuk menilai risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan klien. Bagaimana auditor melaksanakan prosedur untuk memahami bisnis dan industri klien ? Bagaimana auditor melaksanakan prosedur untuk menilai risiko inheren dan risiko pengendalian ? Bagaimana auditor melaksanakan prosedur untuk memahami pengendalian internal guna menilai risiko pengendalian ? Prosedur penilaian risiko dilaksanakan untuk menilai risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan. Sebagian besar prosedur penilaian risiko auditor dilakukan untuk memahami pengendalian internal.
Pengujian pengendalian. Pemahaman auditor atas pengendalian internal digunakan untuk menilai risiko pengendalian bagi setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi. Untuk mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi guna mendukung penilaian itu, auditor melaksanakan pengujian pengendalian. Pengujian pengendalian baik secara manual amaupun terotomatisasi, dapat mencakup jenis-jenis bukti berikut :
Meminta keterangan dari personil klien yang tepat Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan
Mengamati aktivitas yang berkaitan dengan pengendalian Melaksanakan ulang prosedur klien
meliputi pengujian atas sampel transaksi. Jumlah bukti tambahan yang diperlukan untuk pngujian pengendalian tergantung pada dua hal :
Luas bukti yang diperoleh dalam memahami pengendalian internal Pengurangan risiko pengendalian yang direncanakan
Pengujian substantif atas transaksi. Pengujian substantif adalah prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji dolar (sering disebut salah saji moneter) yang secara langsung mempengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan. Auditor dapat mengandalkan pada tiga jenis transaksi , yaitu : pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitis, dan pengujian rincian saldo. Pengujian substantif atas tansaksi digunakan untuk menentukan apakah keenam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi telah dipenuhi bagi setiap kelas transaksi. Dua dari tujuan untuk transaksi penjualan adalah ada transaksi penjualan (tujuan keterjadian) dan transaksi penjualan yang ada telah dicatat (tujuan kelengkapan). Jika yakin bahwa semua transaksi telah dijurnal dan diposting dengan benar, maka auditor dapat yakin bahwa total buku besar adalah benar.
Prosedur analitis. Prosedur analitis melibatkan perbandingan jumlah yang tercatat dengan harapan yang dikembangkan oleh auditor. Standar auditing mengharuskan hal itu dilakukan selama tahap perencanaan dan penyelesaian audit. Prosedur analitis juga dapat dilaksanakan pada audit saldo akun. Dua tujuan yang paling penting dari prosedur analitis dalam mengaudit saldo akun adalah :
Menunjukkan salah saji yang mungkin dalam laporan keuangan Memberikan bukti substantive
Pengujian rincian saldo. Pengujian ini berfokus pada saldo akhir buku besar baik untuk akun neraca maupun laporan laba rugi. Penekanan utamanya adalah pada neraca. Contohnya meliputi, konfirmasi saldo pelanggan menyangkut piutang usaha, pemeriksaan fisik persediaan, dan pemeriksaan vendor tentang utang usaha. Pengujian atas saldo akhir sangat penting karena bukti-bukti biasanya diperoleh dari sumber independen dengan klien, dan dianggap dapat dipercaya. Pengujian rincian saldo dapat membantu dalam menetapkan kebenaran moneter akun-akun yang berhubungan dan karenanya merupakan pengujian substantif.
Hubungan Antara Jenis Pengujian dan Bahan Bukti
Beberapa faktor dapat mempengaruhi pilihan auditor atas jenis pengujian yang akan dipilih, termasuk ketersediaan delapan jenis bukti, biaya relatif dari setiap jenis pengujian, efektivitas pengendalian internal, dan risiko inheren.
Ketersediaan jenis bukti untuk prosedur audit selanjutnya. Masing-masing empat jenis prosedur audit selanjutnya hanya melibatkan jenis bukti tertentu (konfirmasi, dokumentasi, dan sebagainya). Hubungan atas prosedur audit selanjutnya dan jenis bukti :
Lebih banyak jenis bukti, enam jumlahnya, yang digunakan untuk pengujian rincian saldo ketimbang jenis pengujian lainnya.
Dokumentasi digunakan dalam setiap jenis pengujian kecuali prosedur analitis.
Pelaksanaan ulang digunakan dalam setiap jenis pengujian kecuali prosedur analitis, dengan satu pengecualian. Apabila auditor memeriksa dokumentasi sebagai bagian dari walkthrough mereka atas transaksi untuk memahami pengendalian internal, maka sering melakukan “pelaksanaan ulang” atas pengendalian itu untuk memastikan bahwa hal itu telah diimplementasikan.
Rekalkulasi digunakan untuk memverifikasi keakuratan matematis transaksi apabila melaksanakan penjualan substantif atas transaksi dan saldo akun ketika melaksanakan pengujian rincian saldo.
Biaya relatif. Ketika auditor harus memutuskan jenis pengujian mana yang akan dipilih untuk memperoleh bukti yang tepat yang mencukupi, biaya bukti merupakan pertimbangan yang penting. Jenis pengujian yang tercantum berikut ini disusun menurut peningkatan biayanya :
Prosedur analitis
Prosedur penilaian risiko, termasuk prosedur untuk memahami pengendalian internal Pengujian pengendalian
Pengujian substantif atas transaksi Pengujian rincian saldo
Metodologi Perancangan Program Audit
Metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
Memahami pengendalian internal
Menilai risiko pengendalian yang direncanakan
Menentukan luas pengujian pengendalian. Luas pengujian pengendalian ditentukan oleh ketergantungan yang direncanakan pada pengendalian.
Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi. (prosedur audit, ukuran sampel, item yang dipilih, penetapan waktu).
Pendekatan empat langkah untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi:
Memberlakukan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi pada kelas transaksi Mengidentifikasi pengendalian kunci dan membuat penilaian pendahuluan atas risiko
pengendalian
Merancang pengujian pengendalian (prosedur audit, ukuran sampel, item-item yang dipilih, penetapan waktu)
Merancang pengujian substantif atas transaksi (prosedur audit, ukuran sampel, item-item yang dipilih, penetapan waktu)
Menetapkan salah saji yang dapat ditolerir dan menilai risiko inheren untuk piutang usaha
Menilai risiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penagihan
Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi untuk siklus penjualan dan penagihan
Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo piutang usaha
Merancang pengujian rincian saldo piutang usaha untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo (prosedur audit, ukuran sampel, item yang dipilih, penetapan waktu)
Ikhtisar Proses Audit
Fase I Merencanakan dan merancang pendekatan audit Menerima klien dan melaksanakan perencanaan awal Memahami bisnis dan insdustri klien
Menilai risiko bisnis klien
Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima serta risiko inheren
Memahami pengendalian internal dan menilai risiko risiko pengendalian Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
Mengembangkan rencana audit dan program audit serta keseluruhan
Fase II Melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi Merencanakan untuk mengurangi penilaian tingkat risiko pengendalian ?
Ya
Melaksanakan pengujian pengendalian
Melaksanakan pengujian substantif atas transaksi
Menilai kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
Fase III Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo Rendah, sedang, tinggi, atau tidak diketahui
Melaksanakan prosedur analitis
Melaksanakan pengujian rincian saldo tambahan
Fase IV Melaksanakan pengujian atas pos-pos yang penting Menyelesaikan audit dan mengeluarkan laporan audit
Melaksanakan pengujian tambahan atas penyajian dan pengungkapan Mengumpulkan bukti akhir
Mengevaluasi hasil
Mengeluarkan laporan audit
Sumber Resume (Daftar Pustaka) :