• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengantar statistika sosial 1718 distribusi frekuensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pengantar statistika sosial 1718 distribusi frekuensi"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR STATISTIKA

SOSIAL

(2)

2

1

Pendahuluan

2

Arti Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian

Data

(3)

DISTRIBUSI

FREKUENSI

(4)

Ilustrasi Kasus

4

Seorang pengusaha kuliner di daerah

Kemayoran, Jakarta, berniat membuka

gerai kuliner baru. Dia ingin mengetahui

tingkat preferensi atau kegemaran

masyarakat dalam berwisata kuliner.

Dari data yang dikumpulkan melalui

angket, pengusaha tersebut

(5)

PENGERTIAN

(6)

Data

yang telah

disusun ke

dalam

yang telah

disusun ke

(7)

BAGIAN-BAGIAN DISTRIBUSI

FREKUENSI

(8)

Modal

(jutaan Rp)

Frekuensi (f)

50-59

Kelas: kelompok nilai

data atau variabel

Banyak kelas:5

Batas kelas:

Batas kelas bawah

Batas kelas atas

Batas kelas bawah:

50,60,70,…

(9)

Tepi kelas / batas

nyata kelas:

Batas kelas yang tidak

memiliki lubang

untuk angka tertentu

antara kelas yang satu

dengan yang lain

Tepi bawah kelas 49,5; 59,5;

Modal (jutaan

Rp)

Frekuensi (f)

(10)

Titik tengah kelas/ tanda kelas

Angka atau nilai data yang

tepat terletak di tengah suatu

kelas (nilai yang mewakili

kelasnya)

Titik tengah kelas =

½ (batas atas + batas bawah

kelas)

Modal

(jutaan Rp)

Frekuensi

(f)

(11)

Interval Kelas

Selang yang

memisahkan kelas

yang satu dengan

kelas yang lain

Panjang Interval

Kelas/luas kelas

Jarak antara tepi

atas kelas dan

tepi bawah kelas

Modal (jutaan

Rp)

Frekuensi(f)

interval kelas

masing-masing 10

Panjang

interval kelas

(12)

Frekuensi Kelas

:

Banyaknya data yang

termasuk ke dalam

kelas tertentu

(jutaan Rp)

Modal

Frekuensi(f)

50-59

Frekuensi kelas

adalah 16, 32, 20,

Frekuensi kelas

adalah 16, 32, 20,

(13)

Beberapa Catatan mengenai

Distribusi Frekuensi

Kadang-kadang suatu distribusi memiliki panjang

interval kelas yang tidak sama, bergantung kepada

tujuannya

Kadang-kadang distribusi frekuensi memiliki batas

kelas yang berulang, suatu nilai/ batas kelas

dipakai sebagai dua batas kelas

Kadang- kadang distribusi frekuensi memiliki kelas

terbuka, artinya batas kelas atas terakhir dan batas

kelas bawah pada kelas pertama tidak ada

Kadang-kadang suatu distribusi memiliki panjang

interval kelas yang tidak sama, bergantung kepada

tujuannya

Kadang-kadang distribusi frekuensi memiliki batas

kelas yang berulang, suatu nilai/ batas kelas

dipakai sebagai dua batas kelas

Kadang- kadang distribusi frekuensi memiliki kelas

terbuka, artinya batas kelas atas terakhir dan batas

kelas bawah pada kelas pertama tidak ada

(14)

JENIS-JENIS DISTRIBUSI FREKUENSI

(15)

Jenis-jenis Distribusi

Frekuensi

Jenis-jenis Distribusi

Frekuensi

(16)

5, 4, 6, 7, 8, 8, 6,

4, 8, 6, 4, 6, 6, 7,

5, 5, 3, 4, 6, 6

8, 7, 8, 7, 5, 4, 9,

10, 5, 6, 7, 6, 4,

5, 7, 7, 4, 8, 7, 6

5, 4, 6, 7, 8, 8, 6,

4, 8, 6, 4, 6, 6, 7,

5, 5, 3, 4, 6, 6

8, 7, 8, 7, 5, 4, 9,

10, 5, 6, 7, 6, 4,

5, 7, 7, 4, 8, 7, 6

Distribusi frekuensi

tunggal

Distribusi frekuensi

tunggal

(17)

Distribusi Frekuensi bergolong

Distribusi Frekuensi bergolong

Tabel distribusi frekuensi bergolong biasa

digunakan untuk menyusun data yang memiliki

kuantitas yang besar dengan mengelompokkan ke

dalam interval-interval kelas yang sama panjang.

Perhatikan contoh data hasil nilai pengerjaan tugas

Pengantar Statistika Sosial dari 40 mahasiswa

berikut ini.

66 75 74 72 79 78 75 75 79 71

75 76 74 73 71 72 74 74 71 70

74 77 73 73 70 74 72 72 80 70

73 67 72 72 75 74 74 68 69 80

Tabel distribusi frekuensi bergolong biasa

digunakan untuk menyusun data yang memiliki

kuantitas yang besar dengan mengelompokkan ke

dalam interval-interval kelas yang sama panjang.

Perhatikan contoh data hasil nilai pengerjaan tugas

(18)

Apabila data di atas dibuat dengan menggunakan

tabel distribusi frekuensi tunggal, maka

penyelesaiannya akan panjang sekali. Oleh karena

itu dibuat tabel distribusi frekuensi bergolong

dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Mengelompokkan ke dalam interval-interval

kelas yang sama panjang, misalnya 65 – 67, 68 –

70, … , 80 – 82. Data 66 masuk dalam kelompok

Apabila data di atas dibuat dengan menggunakan

tabel distribusi frekuensi tunggal, maka

penyelesaiannya akan panjang sekali. Oleh karena

itu dibuat tabel distribusi frekuensi bergolong

dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Mengelompokkan ke dalam interval-interval

kelas yang sama panjang, misalnya 65 – 67, 68 –

70, … , 80 – 82. Data 66 masuk dalam kelompok

(19)

19

b. Membuat turus (tally), untuk menentukan

sebuah nilai termasuk ke dalam kelas yang mana.

c. Menghitung banyaknya turus pada setiap kelas,

kemudian menuliskan banyaknya turus pada

setiap kelas sebagai frekuensi data kelas tersebut.

Tulis dalam kolom frekuensi.

d. Ketiga langkah di atas direpresentasikan pada

tabel berikut ini.

b. Membuat turus (tally), untuk menentukan

sebuah nilai termasuk ke dalam kelas yang mana.

c. Menghitung banyaknya turus pada setiap kelas,

kemudian menuliskan banyaknya turus pada

setiap kelas sebagai frekuensi data kelas tersebut.

Tulis dalam kolom frekuensi.

(20)
(21)

Distribusi Frekuensi Relatif

Distribusi Frekuensi Relatif

Distribusi frekuensi yang berisikan nilai-nilai

hasil bagi antar frekuensi kelas dan jumlah

pengamatan yang terkandung dalam

kumpulan data yang berdistribusi tertentu

Misalkan distribusi frekuensi memiliki k buah

interval kelas dengan frekuensi

masing-masing: f1, f2, f3, maka distribusi frekuensi

Distribusi frekuensi yang berisikan nilai-nilai

hasil bagi antar frekuensi kelas dan jumlah

pengamatan yang terkandung dalam

kumpulan data yang berdistribusi tertentu

Misalkan distribusi frekuensi memiliki k buah

interval kelas dengan frekuensi

masing-masing: f1, f2, f3, maka distribusi frekuensi

f

relatif

= (f

i

/∑f) x

100

(22)

Interval Kelas

Frekuensi

Frekuensi Relatif

Interval kelas 1

Interval kelas 2

Interval kelas k

f1

f2

fk

f1/n

f2/n

fk/n

Jumlah

∑f = n

∑f/n = 1

(23)

Frekuensi relatif kadang-kadang

dinyatakan dalam bentuk perbandingan,

desimal ataupun persen

Interval

(24)

Distribusi Frekuensi

Kumulatif

Distribusi Frekuensi

Kumulatif

Daftar distribusi kumulatif ada dua macam,

yaitu sebagai berikut.

a. Daftar distribusi kumulatif kurang dari

(menggunakan tepi atas).

b. Daftar distribusi kumulatif lebih dari

(menggunakan tepi bawah).

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh data

Daftar distribusi kumulatif ada dua macam,

yaitu sebagai berikut.

a. Daftar distribusi kumulatif kurang dari

(menggunakan tepi atas).

b. Daftar distribusi kumulatif lebih dari

(menggunakan tepi bawah).

(25)

23/03/2016

25

(26)

Hasil Ulangan

Frekuensi

Hasil ujian Pengantar Statistika Sosial

terhadap 40 mahasiswa digambarkan

dalam tabel berikut

Buatlah daftar frekuensi kurang dari

dan lebih dari

Gambarlah ogive naik dan ogive turun

Hasil ujian Pengantar Statistika Sosial

terhadap 40 mahasiswa digambarkan

dalam tabel berikut

Buatlah daftar frekuensi kurang dari

dan lebih dari

Gambarlah ogive naik dan ogive turun

(27)
(28)

Ogive Naik dan Ogive Turun

Ogive Naik dan Ogive Turun

Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih

dari dapat disajikan dalam bidang Cartesius. Tepi

atas (67,5; 70,5; …; 82,5) atau tepi bawah (64,5;

67,5; …; 79,5) diletakkan pada sumbu X

sedangkan frekuensi kumulatif kurang dari atau

frekuensi kumulatif lebih dari diletakkan pada

sumbu Y.

Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih

dari dapat disajikan dalam bidang Cartesius. Tepi

atas (67,5; 70,5; …; 82,5) atau tepi bawah (64,5;

67,5; …; 79,5) diletakkan pada sumbu X

sedangkan frekuensi kumulatif kurang dari atau

frekuensi kumulatif lebih dari diletakkan pada

sumbu Y.

(29)

29

Apabila titik-titik yang diperlukan dihubungkan,

maka terbentuk kurva yang disebut ogive.

Ada dua macam ogive, yaitu ogive naik dan ogive

turun. Ogive naik apabila grafik disusun

berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif kurang

dari. Sedangkan ogive turun apabila berdasarkan

distribusi frekuensi kumulatif lebih dari. Ogive

naik dan ogive turun data di atas adalah sebagai

berik

ut.

Apabila titik-titik yang diperlukan dihubungkan,

maka terbentuk kurva yang disebut ogive.

Ada dua macam ogive, yaitu ogive naik dan ogive

turun. Ogive naik apabila grafik disusun

(30)
(31)

PENYUSUNAN DISTRIBUSI FREKUENSI

(32)

1. Mengurutkan data dari yang terkecil

ke yang terbesar

2. Menentukan jangkauan/ range

3. Menentukan banyaknya kelas

4. Menentukan panjang interval kelas

5. Menentukan batas bawah kelas

pertama

6. Menuliskan frekuensi kelas dalam

kolom turus/ tally sesuai banyaknya

1. Mengurutkan data dari yang terkecil

ke yang terbesar

2. Menentukan jangkauan/ range

3. Menentukan banyaknya kelas

4. Menentukan panjang interval kelas

5. Menentukan batas bawah kelas

pertama

6. Menuliskan frekuensi kelas dalam

kolom turus/ tally sesuai banyaknya

(33)

Beberapa catatan tentang

penyusunan distribusi frekuensi

Beberapa catatan tentang

penyusunan distribusi frekuensi

Dalam pembuatan distribusi frekuensi perlu dijaga jangan

sampai ada data yang tidak dimasukkan ke dalam kelas atau

ada data yang masuk ke dalam data dua kelas yang berbeda

Titik tengah kelas diusahakan bilangan bulat/ tidak pecahan

Nilai frekuensi diusahakan tidak ada yang nol

Dalam menentukan banyaknya kelas/ k diusahakan

Tidak terlalu sedikit, sehingga pola kelompok kabur

Banyaknya kelas berkisar 5-15 buah

Jika jangkauan terlalu besar, maka banyaknya kelas antar 10-20

Cara lain dalam menetapkan banyaknya kelas adalah

Memilih atau menetapkannya sesuai dengan kebutuhan yang

Dalam pembuatan distribusi frekuensi perlu dijaga jangan

sampai ada data yang tidak dimasukkan ke dalam kelas atau

ada data yang masuk ke dalam data dua kelas yang berbeda

Titik tengah kelas diusahakan bilangan bulat/ tidak pecahan

Nilai frekuensi diusahakan tidak ada yang nol

Dalam menentukan banyaknya kelas/ k diusahakan

Tidak terlalu sedikit, sehingga pola kelompok kabur

Banyaknya kelas berkisar 5-15 buah

Jika jangkauan terlalu besar, maka banyaknya kelas antar 10-20

Cara lain dalam menetapkan banyaknya kelas adalah

Memilih atau menetapkannya sesuai dengan kebutuhan yang

k = (R/ i )+ 1

k = (R/ i )+ 1

(34)

Dari hasil

rekapitulasi nilai

mahasiswa mata

kuliah Pengantar

Statistika

diperoleh data:

Dari hasil

rekapitulasi nilai

mahasiswa mata

kuliah Pengantar

Statistika

diperoleh data:

Langkah 1:

Mengurutkan

data dari terkecil

ke terbesar

Langkah 1:

Mengurutkan

(35)

Langkah Kedua dan Ketiga

Jangkauan

82-65=17

Jangkauan

82-65=17

Banyaknya kelas

dengan

menggunakan

RUMUS STURGESS

k= 1 + 3,3 log n

k = banyaknya kelas

n = banyaknya data

Hasilnya dibulatkan

Banyaknya kelas

dengan

menggunakan

RUMUS STURGESS

k= 1 + 3,3 log n

k = banyaknya kelas

n = banyaknya data

Hasilnya dibulatkan

(36)

Langkah Keempat dan Kelima

i = Jangkauan/banyaknya kelas

i = R/k

i = 17/6

= 2,8

= 3

i = Jangkauan/banyaknya kelas

i = R/k

i = 17/6

= 2,8

= 3

Panjang Interval Kelas

Batas Kelas pertama

(37)

Tabelnya

Diameter

Turus/ tally

Frekuensi

(38)

HISTOGRAM DAN POLIGON FREKUENSI

(39)

Histogram

Histogram

Histogram adalah merupakan bagian

dari grafik batang di mana skala

horisontal mewakili nilai-nilai data kelas

dan skala vertikal mewakili nilai

frekuensinya.

Tinggi batang sesuai dengan nilai

frekuensinya, dan batang satu dengan

lainnya saling berdempetan, tidak ada

jarak/ gap di antara batang.

Histogram adalah merupakan bagian

dari grafik batang di mana skala

horisontal mewakili nilai-nilai data kelas

dan skala vertikal mewakili nilai

frekuensinya.

Tinggi batang sesuai dengan nilai

frekuensinya, dan batang satu dengan

lainnya saling berdempetan, tidak ada

jarak/ gap di antara batang.

(40)

Dari suatu data yang diperoleh dapat

disusun dalam tabel distribusi frekuensi

dan disajikan dalam bentuk diagram

yang disebut histogram.

Jika pada diagram batang, gambar

batang-batangnya terpisah maka pada

histogram gambar batang-batangnya

berimpit.

Dari suatu data yang diperoleh dapat

disusun dalam tabel distribusi frekuensi

dan disajikan dalam bentuk diagram

yang disebut histogram.

Jika pada

diagram batang, gambar

batang-batangnya terpisah

maka pada

histogram gambar batang-batangnya

berimpit.

(41)

Untuk lebih jelasnya, perhatikan

contoh berikut ini.

Data banyaknya mahasiswa yang

tidak hadir dalam perkuliahan mata

kuliah Statistik Deskriptif dari 8

pertemuan

Untuk lebih jelasnya, perhatikan

contoh berikut ini.

Data banyaknya mahasiswa yang

tidak hadir dalam perkuliahan mata

kuliah Statistik Deskriptif dari 8

(42)
(43)
(44)

Poligon Frekuensi

Poligon Frekuensi

Apabila pada titik-titik tengah dari

histogram dihubungkan dengan

garis dan batang-batangnya

dihapus, maka akan diperoleh

poligon frekuensi.

Apabila pada titik-titik tengah dari

histogram dihubungkan dengan

garis dan batang-batangnya

dihapus, maka akan diperoleh

poligon frekuensi.

(45)

Poligon Frekuensi

menggunakan

segmen garis yang terhubung ke titik

yang terletak tepat di atas nilai-nilai titik

tengah kelas. Ketinggian dari titik-titik

sesuai dengan frekuensi kelas, dan

segmen garis diperluas ke kanan dan kiri

sehingga grafik dimulai dan berakhir

pada sumbu horisontal.

Poligon Frekuensi

menggunakan

segmen garis yang terhubung ke titik

yang terletak tepat di atas nilai-nilai titik

tengah kelas. Ketinggian dari titik-titik

sesuai dengan frekuensi kelas, dan

segmen garis diperluas ke kanan dan kiri

sehingga grafik dimulai dan berakhir

pada sumbu horisontal.

(46)
(47)

Latihan (1)

23/03/2016 Resista Vikaliana, S.Si. MM-Pengantar Statistika Sosial

47

Buat tabel distribusi frekuensi dari data

mengenai jumlah modal (dalam jutaan

rupiah) dari 50 perusahaan (log 50=1,7)

80 18 69 51 71 92 35 28 60

45

63 59 64 98 47 49 48 64

58 74

85 56 72 38 89 55 28 67

84 78

37 73 65 66 86 96 57 76

(48)

Latihan (2)

48

Persentase penghasilan 60 keluarga di suatu

kota yang dibelanjakan untuk sembako:

24

25

31

44

42

41

28

47

48 43

20

41

59

55

29

52

22

39

24 57

17

32

38

46

47

63

41

43

56 18

45

54

37

39

42

32

34

46

35 43

26

30

57

47

22

25

20

62

24 19

(49)

TUGAS INDIVIDU

49

TULISKAN

NAMA

Ukuran Sepatu

Tinggi badan

(50)

Referensi

50

Supranto, J dan Nandan Limakrisna.2010.

Statistik

Ekonomi dan Bisnis

. Penerbit Mitra Wacana Media,

Jakarta.

Supranto, J.

The Power of Statistics untuk Pemecahan

Masalah

. 2009. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Hasan, M. Iqbal.1999.

Pokok-pokok Materi Statistik 1

Gambar

tabel distribusi frekuensi tunggal, maka tabel distribusi frekuensi tunggal, maka
tabel berikut ini.tabel berikut ini.

Referensi

Dokumen terkait

TERHADAP WORD OF MOUTH YANG DIMEDIASI KEPUASAN PADA LAPANGAN FUTSAL (Studi Empiris pada GOOL FUTSAL Surabaya)”..

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa soal yang berkategori HOTS dalam Ujian Nasional IPA Fisika memiliki persentase dengan rentang

Pengumuman Saham Emiten yang Masuk dan Keluar dalam Perhitungan Indeks LQ-45 Periode Februari 2009 –

Hasil wawancara pada 30 Oktober 2012, pukul 09.00-10.00.. a) Rendahnya pemahaman masyarakat terhahap produk-produk pembiayaan syariah yang ditawarkan oleh BMT termasuk

Disamping faktorfaktor ekonomis' stabilitas politik dan keamanan suatu +egara sangat berpengaruh terhadap arus wisatwan mana  +egara.dengan uraian singkat seperti diatas

Kurikulum adalah dokumen tertulis yang menjadi acuan pembelajaran dalam proses pendidikan dan pengajaran di Universitas Kadiri.. Silabus adalah turunan dari kurikulum

Ada beberapa cara ekstraksi minyak nabati yang berasal dari ganggang mikro menurut Oilgae (2006), diantaranya adalah 1) Pengepresan (Expeller/Press) yaitu penggunaan alat

` Distribusi frekuensi adalah pengelompokkan data kedalam beberapa kelompok (kelas) dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk kedalam setiap kelas.. M f