• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK PERANANNYA DAL (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK PERANANNYA DAL (1)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Ol eh :

Ahmad Husnan Aksa

St af f Pengaj ar Jurusan Administ rasi Negara FISIP Unil a

Email : husnan@unil a. ac. id

ABSTRACT

Et hics of Public Administ rat ion has t wo meanings. First , as a set of values is t he ref erence or guide f or human act ion inorganizat ions. Second, as a f ield of st udy t hat discusses t he principles of et hical (moral) t hat underlie t he act ions of t he bureaucrat ic apparat us of government , especially in carrying out it s t asks and aut horit y. The import ance of et hics because of bureaucrat ic behavior af f ect s not only himself , but also societ y at large. In realizing good governance, et hics as part of t he discipline of public administ rat ion has an import ant role, because good governance implies t he exist ence of moral values t hat must be realized.

Keywords; Et hi cs, mor al , publ i c admi ni st r at ion, good gover nance.

PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini t ampil dal am berit a – berit a f enomenal yang mengungkap kasus-kasus korupsi dan penyal ahgunaan kekuasaan yang t erj adi baik di l ingkungan birokrasi pemerint ah, l embaga l egisl at if , l embaga-l embaga penegak hukum. Berit a t erakhir adal ah kasus Gayus Tambunan yang sungguh sangat f enomenal sebagai pegawai negeri gol . III/ a memil iki kekayaan mil yaran rupiah yang diduga hasil korupsi di l ingkungan di Direkt orat Jenderal paj ak. Sel anj ut nya kasus Gayus ini mel ebar sert a mel ibat kan oknum penegak hukum dari kepol isian, j aksa, hakim dan t erakhir mel ibat kan pihak imigrasi dal am masal ah pembuat an paspor asl i t api pal su. Berbagai kasus yang t erungkap dan yang disinyal ir sebagai bent uk penyal ahgunaan kekuasaan sepert i issue t ent ang penerimaaan CPNS umpamanya, mengindikasikan t erabaikannya norma-norma et ika dal am birokrasi pemerint ahan kit a.

Masal ah et ika dal am administ rasi publ ik menunj ukkan kurangmya perhat ian at au dikesampingkannya et ika dal am prakt ek penyelenggaraan administ rai publ ik. Padahal et ika merupakan sal ah sat u unsur yang pent ing yang menent ukan keberhasil an pel aksanaan kegiat an organisasi dan akt or administ rrasi publ ik Sebabnya ial ah, karena nil ai nil ai moral it u t erdapat dal am sel uruh proses kegiat an administ rasi publ ik. Mul ai dari rancangan st rukt ur organisasi, perumusan kebij akan, impl ement asi dan eval uasi kebij akan sert a pel aksanaan pel ayanan publ ik sarat dengan nil ai-nil ai et is.

(2)

ADM INISTRATIO ISSN : 2087-0825 penggunanaan ist il ah et ika administ rasi publ ik bermakna ganda. Ist il ah it u dapat mengacu sebagai bidang st udi yait u il mu penget ahuan yang membahas prinsip-prinsip et is (moral ) yang mendasari t indakan para aparat birokrasi pemerint ahan khususnya dal am menj al ankan t ugas dan sebagaimana dikemukakan ant ara l ain ol eh Darwin (l 999) dal am Widodo

birokrasi publ ik (Administ rasi Publ ik) dinil ai baik, t idak t ercel a dan t erpuj i.

ARTI PENTING ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK

(3)

memil ih al t ernat if , mengorganisasi, Dengan demikian proses administ rasi negara merupakan proses yang rumit . ment erj emahkannya dal am kebij akan nyat a. Kebij akan sebagai kesel uruhan mempunyai pengaruh t erhadap masyarakat umum. Dari segi f ormal at au bent uk, administ rasi publ ik adal ah pengambil an keput usan – keput usan yang mengikat orang banyak. Sedangkan dari segi sosiologis, administ rasi publ ik merupakan bent uk t indakan sosial t ert ent u yang diorganisir at au t epat nya serangkaian proses t indakan sosial yang berl angsung dan dibakukan dal am priode t ert ent u. Dengan demikian, dal am prakt ek administ rasi negara merupakan rangkaian pengambil an kebij akan yang masyarakat nya. Dengan demikian set iap akt ivit as administ rasi publ ik akan sel al u

Wacana “ kepemerint ahan yang baik” (good gover nance) dal am decade berdasarkan kewenangan t ert inggi negara dan pemerint ah. Konsep “gover nance” mel ibat kan t idak hanya pemerint ah dan negara, t api j uga peran berbagai akt or di l uar pemerint ah dan negara sehingga pihak-pihak yang t erl ibat j uga sangat l uas (Ganie-Rohman, 2000:l 4l dal am Widodo ( 2001: l 8) Timbul nya gerakan ref ormasi nasional dipenghuj ung abad 20 sebagai koreksi at as kekel iruan masa l al u, memerl ukan perubahan dan pembaharuan dal am syst em dan proses penyel enggaraan pemerint ahan dan pembangunan yang berusaha unt uk mewuj udkan nil ai-nil ai dan prinsip good gover nance t ersebut (Mustopadidj aj a, 2003: l ).

Hal it u menunj ukkan adanya pergeseran paradigma dal am penyel enggaraan pemerint ahan negara dan pembangunan. Perubahan paradigma ini menggeser orient asi manaj emen pemerint ahan dari aspek pemerint ahan (gover ment) beral ih mensl ogankan perubahan paradigma

(4)

ADM INISTRATIO ISSN : 2087-0825 kepemer i nt ahan yang bai k (good

gover nance)” Rumusan t ersebut dapat dirumuskan secara sederhana, bahwa il mu admint rasi publ ik bukan hanya bersif at deskript if t api j uga bersif at preskriprt if . Preskript if bukan hanya secara normat if t et api dal am art i perencanaan kedepan, harapan-harapan yang dapat diprediksi unt uk dapat diwuj udkan dal am masyarakat yang diidamkan. Tersel enggaranya pemerint ahan yang bersih, dan baik (cl ean and good gover nance) menj adi harapan dan cit a-cit a set iap bangsa. Ol eh karena it u mewuj udkan cit a-cit a t ersebut t ermasuk t ugas dari il mu adminit rasi publ ic

KARAKTERISTIK TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK

Unit ed Nat ions Devel opment Programme (l 997: 9) dal am Widodo (200l : l 9) mengemukakan “ gover nance i s def i ned as t he exer ci se of pol i t i cal , economi c, and admi ni st r at i ve aut hor i t y t o manage a nat i on’ s af f ai r s” .

Kepemerint ahan diart ikan sebagai pel aksanaan kewenangan pol it ik, ekonomi, dan administ rat if unt uk memanage urusan-urusan bangsa. Lebih l anj ut UNDP menegaskan “i t i s t he

compl ekx mechanisms, pr ocess,

r el at i onshi ps and i nst i t ut i ons t hr ough whi ch ci t i zens and groups ar t i cul at e t hei r di f f er ences” Kepemerint ahan adal ah suat u inst it usi, mekanisme, proses, dan hubungan yang kompl eks mel al ui warga negara dan kel ompok kel ompok yang mengart ikul asikan kepent ingannya, mel aksanakan hak dan kewaj ibannya dan menengahi at au memf asil it asi perbedaan-perbedaandi ant ara mereka.

Pengert ian Gover nance menurut UNDP t erdiri dari t iga unsur yait u: t he st at e, t he pr i vat e sect or dan ci vi l soci et y or gani zat i ons. Ist il ah gover nance

menunj ukkan suat u proses di mana rakyat bisa mengat ur ekonominya. Inst it usi dan sumber-sumber social dan pol it iknya t idak hanya digunakan unt uk

pembangunan, t et api j uga unt uk mencipt akan kohesi, int egrasi, dan unt uk kesej aht eraan rakyat . Dengan demikian, kemampuan suat u negara mencapai t uj uan-t uj uan pembangunan it u sangat t ergant ung pada kual it as t at a kepemerint ahannya dal am mel akukan int eraksi dengan organisasi-organisasi komersial dan civi l societ y. . Hubungan t iga komponen t at a keperint ahan yang baik yait u pemerint ah (gover nment ),

rakyat (ci t i zen) dan usahawan (busi ness)

yang sama dan sederaj at sert a sal ing cont rol dal am hubungan yang sal ing bersinergi.

Menurut Mustopadidjaj a (2003: 51) upaya unt uk mewuj udkan good gover nance hanya dapat dil akukan apabil a t erj adi keseimbangan (al l i gment ) peran-peran kekuasaan yang dimainkan ol eh set iap unsur yang ada dal am gover nance. St at e, sebagai unsur pert ama , memainkan peran mencipt akan l ingkungan pol it ik dan hukum yang kondusif bagi unsur-unsur l ain dal am governance. Pr i vat e sect or unsur kedua, mencipt akan l apangan kerj a dan pendapat an. Dan, soci et y,

unsur ket iga, berperan mencipt akan int eraksi social , ekonomi dan pol it ik. Keseimbangan ket iga unsur gover nance

t ersebut digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Keseimbangan Tiga Komponen (UNDP, 1997, LAN, 2003: 68) Ket erangan :

A= Int eraksi 1 & 2 B = Int eraksi 1 & 3 C = Int eraksi 1, 2 &3 D = Int eraksi 2 & 3

1. Sektor Publik (Government)

B

3. Sektor Bisnis (Private Sector)

2. Masyarakat A

(Society) C

(5)

Sekt or Publ ik (Pemerint ah) memil iki f ungsi dal am mencipt akan hukum dan l ingkungan pol it is yang kondusif dal am pembangunan negara; dengan berkembang int eraksi ABC. Masyarakat berperan akt if dan posit if dal am sel uruh akt ivit as kehidupan bernegara yang berkait an l angsung dengan kepent angan warga masyarakat ; dengan berkembang int eraksi ACD Sekt or bisnis mempunyai peran dal am mencipt akan pel uang kerj a dan pendapat an bagi masyarakat ; dengan berkembang int eraksi BCD.

Uni t ed Nat i ons Devel opment

Pr ogr amme (UNDP) sebagaimana

dikut ip LAN (2000: 7) dal am Widodo kepent ingannya. Part isipaasi sepert i ini dibangun at as dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara sert a berpart isipasi secara konst rukt if . 2. Rul e of l aw. Kerangka hukum harus

adil dan dil aksanakan t anpa pandang bul u, t erut ama hukum unt uk hak asasi manusia.

3. Tr anspar ancy. Transparansi

dibangun at as dasar kebebasan arus

dan proses-proses harus mencoba unt uk mel ayani set iap “st akehol ders”

5. Consensus or ient at i on. Good

governance menj adi perant ara kepent ingan yang berbeda unt uk memperol eh pil ihan-pil ihan t erbaik bagi kepent ingan yang l ebih l uas baik dal am hal kebij akan-kebij akan maupun prosedur-prosedur.

6. Equi t y. Semua warga negara, baik l aki-l aki maupun perempuan, mempunyai kesempat an unt uk

meningkat kan at au menj aga kesej aht eraan mereka.

7. Ef f ect i veness and ef f i ci ency.

Proses-proses dan l embaga-l embaga sebaik mungkin menghasil kan sesuai dengan apa yang digariskan dengan t ergant ung pada organisasi dan sif at keput usan yang dibuat , apakah keput usan t ersebut unt uk kepent ingan int ernal at au ekst ernal organisasi.

9. St r at egi c vi si on. Para pemimpin dan publ ik harus mempunyai perspekt if

good gover nance dan

(6)

ADM INISTRATIO ISSN : 2087-0825

DAFTAR PUSTAKA

Bert en, K; 2001, Et ika, PT. GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, Jakart a.

Kumorot omo, Wahyudi , l 9976. Et ka Admi ni st r asi Negar a , PT Raj a Graf indo , Jakl art a

Kart asasmit a, Ginadj ar, l 997.

Admi ni st r asi Pembangunan,

Per kembangan Pemi ki r an dan

Pr akt i knya di Indonesi a, LP3ES, Jakart a.

Lembaga Administ rasi Negara, 2003,

SANKRI, Si st em Admi ni st r asi Negar a Kesat uan Rapubl i k Indonesi a, Perum Percet akan Negara RI, Jakart a.

Must opadidj aj a, AR, 2003. Manaj emen Pr oses Kebij akan Publ i k , For mul asi , Impl ement asi dan Eval uasi Ki ner j a,

Dit erbit kan ol eh Lembaga Adminst rasi Negara. Jakart a

Sol omon, Robert C, l 987. Et i ka Suat u Pengant ar, Penerbit Erl angga, Jakart a.

Thoha MPA , Prof . DR.Mif t ah , 2004.

Bi r okr asi Pol i t i k di Indonesi a, PT Raj aGraf indo Persada, Jakart a. Widodo, Joko, 2001. Good Gover nance

Gambar

Gambar 1. Keseimbangan Tiga

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi paket pekerjaan Repitalisasi Instalasi Listrik Setdakab pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Tenggara

Atraksi yang terdapat di Desa Wisata Samiran baik itu yang berupa daya tarik alam, budaya maupun minat khusus terbukti dapat menaikkan jumlah kunjungan

Memperhatikan ketentuan dalam Perpres 54 tahun 2010 yang dirubah terakhir kali dengan Perpres 4 tahun 2015 dan tata cara evaluasi kualifikasi sebagaimana diatur dalam

Guna pembuktian kualifikasi, diharapkan saudara membawa semua data dan informasi yang sah dan Asli sesuai dengan Data Isian Kualifikasi dan Dokumen Penawaran yang saudara

Melalui mata kuliah ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang teori, masalah dan perencanaan, kemampuan menganalisis dan menerapkan

Dapat membentuk segitiga, sebab memenuhi sifat jumlahan dari dua sisi-sisinya lebih panjang dari sisi yang lainnya danSelisih panjang dari sisi-sisinya kurang dari panjang sisi

Tujuan pembelajaran pada tahap ini meuntut kemampuan peserta didik untuk. mengeluarkan tenaga melalui tindakan kasat mata yang dilakukan secara

Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Universitas Negeri yogyakarta menerangkan dengan sesungguhnya, bahwa nama-nama tim pelaksana di bawah ini