• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bola Voli wahyu nugroho fu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bola Voli wahyu nugroho fu"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DEDE PUTRI HANA

XII MIA 4

MAKALAH BOLA VOLI

(2)

Sejarah Permainan Bola Voli Permainan bola voli diciptakan oleh William B Morgan pada tahun 1895 di Holyoke (Amerika bagian timur). William B Morgan adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christain Association (MCA).

Permainan bola voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun 1933 YMCA mengadakan kejuaraan bola voli nsional.

Kemudian permainan bola voli ini menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1974 pertama kali bola voli dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup banyak. Maka pada tahun 1984 didirikan Federasi Bola Voli Internasional atau Internationnal Voli Ball Federation (IVBF) yang waktu itu beranggotakan 15 negara dan berkedudukan di Paris.

Permainan bola voli sangat cepat perkembangannya, antar lain disebabkan oleh :

1. Permainan bola voli tidak memerlukan lapangan yang luas.

2. Mudah dimainkan.

3. Alat-alat yang digunakan untuk bermain sangat sederhana.

4. Permainan ini sangat menyenangkan.

5. Kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil.

6. Dapat dimainkan di alam bebas maupun di ruang tertutup.

7. Dapat di mainkan banyak orang

Permainan bola voli masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda (sesudah tahun 1928). Perkembangan permainan bola voli di Indodesia sangat cepat. Hal ini terbukti pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di jakarta. Sampai sekarang permainan bola voli termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.

Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya induk organisasi bola voli ini, maka pada tanggal 28 sampai 30 mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan nasional yang pertama di Jakarta.

Dengan melihat perkembangan permainan bola voli yang begitu pesat

(3)

Teknik Dasar Permainan Bola Voli

1. Pengertian Teknik

Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu peraktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga (khususnya cabang permainan bola voli ).

Teknik dikatakan baik apabila dari segi anatomis/fisiologis mekanik dan mental terpenuhi secara benar persyaratannya. Apabila diterapkan pencapaian prestasi maksimal untuk menganalisa gerakan teknik, umumnya para guru atau pelatih akan dapat mengoreksi dan memperbaiki (Suharno, HP, 1983 : 3).

2. Kegunaan Teknik Pada Cabang Olahraga

 Efisien dan Efektif untuk mencapai prestasi maksimal.

 Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya cidera

 Untuk menambah macam-macam teknik atlet ada saat pertandingan. (Suharno, HP. 1982 : 30).

 Atlet akan lebih mantap dan optimis dalam memasuki arena pertandingan (Engkos Kosasih, 1984 : 109).

3. Teknik Penguasaan Bola

Untuk dapat menguasai bola secara maksimal dan sempurna seorang pemain setidaknya harus memiliki kemampuan-kemampuan seperti mampu melakukan passing atas secara baik dan benar dari teknik dasar ini tidak diabaikan dan harus dilatih dengn baik, seseorang harus mengerti dan benar-benar dapat menguasai teknik penguasaan bola dengan baik dan terus menerus, (Dleter Beullteshtahl. 1986 : 9).

Agar dapat bermain bola voli dengan baik, seseorang harus mengerti dan benar-berar dapat menguasai teknik penguasaan bola dengan baik. Dengan menguasai teknik penguasaan bola dan latihan yang continue diharapkan nantinya dapat bermain bola voli secara baik dan benar.

4. Passing Bawah

Passing bawah biasanya dipergunakan oleh para pemain jika bola datangnya rendah, baik untuk dioperkan kepada teman seregunya maupun untuk

(4)

5. Passing Atas

Passing atas atau passing tangan atas adalah cara pengambilan bola atau mengoper dari atas kepala dengan jari-jari tangan. Bola yang datang dari atas diambil dengan jari-jari tangan di atas, agak di depan kepala (Aip Syarifuddin, 1997 : 69).

Gerakan passing bawah dan passing atas yang menunjukkan bahwa digunakan passing bawah pada saat bola yang datangnya rendah atau berada di depan dada, sedangkan passing atas digunakan apabila bola datangnya di atas atau melambung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk menerima bola service lebih baik dan tepat menggunakan passing bawah dibandingkan dengan passing atas, karena kebanyakan bola sevice datangnya rendah dan berada di depan dada.

6. Service Bawah

Service bawah adalah cara melakukan pukulan permukaan dari petak service dengan memukul bola dengan tangan dari bawah sebagai usaha menghidupkan bola dalam permainan (Aip Syarifuddin, 1997 : 70).

Service bawah merupakan service yang dilakukan dengan tangan bawah, siku diluruskan dan ayunan tangan dari belakang ke depan melalui samping badan, salah satunya tangan memegang bola dan bola tersebut dilambungkan baru dipukul. Service ini sangat populer dan sering dilakukan oleh pemain pemula.

7. Service Atas

Service atas adalah cara melakukan pukulan permulaan dari bawah service dengan memukul bola dari atas kepala sebagai usaha menghidupkan bola ke dalam permainan (Aip Syarifuddin, 1997 : 53).

Servise atas banyak variasinya, bola dapat dilambungkan dengan satu tangan atau dua tangan, tinggi lambungan bola tergantung dari maksud pukulan dan kesenangan pribadi pemain. Namun pada prinsipnya harus diusahakan agar bola dilambungkan sedemikian rupa tingginya, sehingga seluruh rangkaian gerakan memukul menjadi satu gerakan yang tidak terputus-putus.

8. Service Samping

Service samping adalah melakukan pukulan permulaan dari daerah service dengan sikap berdiri menyamping dan berat badan berada di kaki kanan (bagi yang tidak kidal), telapak tangan menghadap ke atas (Mariyanto, 1995 : 119). Adapun pelaksanaan service samping adalah service berdiri menyamping

(5)

badan diliukkan ke belakang dan lutut ditekuk. Kedua tangan dijulurkan ke samping kanan, begitu bola lepas dari tangan, maka tangan ditarik kesamping kanan bawah, berat badan berada di kaki kanan, telapak tangan menghadap ke atas, pukulan tangan pada bola dibantu dengan liukan badan, lecutan lengan dan gerakan pergelangn tangan sehingga bola setelah dipukul melambung dengan keras dan topspin.

9. Service Lompat

Service lompat adalah cara melakukan pukulan permulaan di daerah service dengan melompat setelah bola dilambungkan dengan satu tangan atau dua tangan (Aip Syarifuddin, 1997 : 59). Service lompat dilakukan dengan bola dilambungkan dengan satu atau dua tangan. Begitu bola dilambungkan diikuti dengan melompat dan diusahakan bola berada di atas depan kepala. Bila bola telah berada di atas depan kepala maka segeralah tangan kanan dipukulkan pada bola secepatnya.

10. Smash (Spike)

Smesh atau spike adalah gerakan memukul bola yang dilakukan dengan kuat dan keras serta jalannya bola cepat, tajam dan menukik serta sulit diterima lawan apabila pukulan itu dilakukan dengan cepat dan tepat (Aip Syarifuddin, 1997 : 58). Pada teknik smash inilah letak seninya permainan bola voli , apabila pemain hendak memenangkan pertandingan maka mau tidak mau mereka harus menguasai teknik smash. Pemain yang pandai melakukan smash atau dengan istilah smasher harus memiliki kelincahan, daya ledak, timing yang tepat dan mempunyai kemampuan memukul bola yang sempurna. Pemain bola voli akan dapat melakukan berbagai variasi smash apabila pemain tersebut menguasai teknik dasar smash secara baik dan benar.

11. Membendung

Membendung (Bloking) adalah bentuk gerakan seseorang atau beberapa orang pemain yang berada didekat net/pemain depan (Aip Syarifuddin, 1997 : 58). Tujuan untuk menutupi atau membendung datangnya bola dari lapangan lawan, caranya dengan menjulurkan kedua tangan ke atas dengan ketinggian yang kanan lebih tinggi dari tepian atau bibir net.

Selama melakukan blocking perhatian harus terus menerus kepada bola, posisi smasher terhadap bola dan pendangan mata dari pada smasher. Untuk

(6)

Passing Atas

1. Pengertian passing Atas

Passing atas merupakan teknik penguasaan bola yang penting untuk dipelajari. Passing atas adalah dapat diartikan menyajikan bola atau mengoper bola dengan menggunakan jari tangan kepada lawan atau langsung ke lapangan lawan, di samping itu passing atas yang baik akan mempengaruhi di dalam pertandingan tetapi hal ini lebih menonjol dalam pertandingan tingkat tinggi dibandingkan pada pertandingan yang lebih rendah.

Waktu melakukan passing atas harus diperhatikan beberapa hal, seperti yang dikembangkan oleh Engkos Kosasih sebagai berikut :

 Konsentrasi untuk melakukan passing atas.

 Berlatih dan menyesuaikan diri untuk menguasai bola.

 Lihat dan pelajari dimana tempat menempatkan bola yang tepat.

 Ketahui posisi lemah regu lawan (Engkos Kosasih, 1985 : 109).

Beberapa cara di dalam melakukan passing atas dalam parmainan bola voli , antara lain :

1.1. Passing Atas Individu

 Tempatkan badan di bawah bola.

 Kedua kaki dibuka, lutut ditekuk, sehingga posisi tubuh berada dalam keadaan setengah jongkok.

 Siku dibengkokkan, jari-jari tengah direnggangkan dan letak di depan atas dahi.

 Sikap tangan seperti mangkok.

 Pandangan ke arah datangnya bola.

 Pada waktu bola datang, bola didorong dengan jari-jari tangan, perkenaan tangan pada bola yaitu ruas pertama dan kedua jari telunjuk sampai kelingking, sedangkan ibu jari hanya pada ruas pertama.

 Untuk membantu gerakan jari-jari tangan, pergelangan tangan digerakkan kearah depan atas.

(7)

1.2. Passing Atas Ke Dinding

Ada beberapa pendapat ahli mengenai passing atas ke dinding antara lain :

1. Theo Khelmen dan Dleler Kruber (1990 :40) menyatakan : dengan melakukan passing atas ke dinding berturut-turut maka akan dapat menyempurnakan kemampuan mengarahkan bola.

2. Bonnie Robisson (1991 : 44 - 46 ) mengatakan seseorang pemain harus memperdalam kekuatan tangan untuk mendorong bola ke dinding dengan jarak antara 90 – 12 cm dari dinding atau tembok. Dalam penelitian ini ditetapkan jarak seseorang yang akan melakukan passing atas ke dinding sebagai tempat pelaksanaan kegiatan adalah 120 cm, hal ini didasarkan atas uji coba.

Perasarana Permainan Bola Voli

1. Ukuran Lapangan Permainan Bola Voli

Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m dan lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m (daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya 9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua bagian sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah pertahanan.

(8)

Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis serang yang luasnya 9 x 3 meter.

2. Daerah Servise

Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis akhir, sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan daerah service adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.

3. Jaring (Net)

Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm, tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih selebar 5 cm.

4. Antene Rod

Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional, di atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna kontras.

5. Bola

Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau kombinasi dari beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola dipergunakan pada pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan standar FIVB.

Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus 0, 39 – 0, 325 kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa).

6. Pemain

Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim maksimal terdiri dari 12 pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.

(9)

Bola voli juga dimainkan dua tim dengan masing-masing tim terdiri atas enam pemain. Masing-masing pemain dengan kemampuan individu yang berbeda datang dengan kepercayaan diri tinggi dan saling bekerja sama untuk meraih kemenangan. Kemenangan akan diraih jika sebuah tim menang tiga set. Jadi, dalam satu pertandingan bola voli maksimal akan dimainkan lima set. Komunikasi yang baik antarpemain sangat diperlukan dalam menerapkan pola permainan.

Pola Penyerangan Permainan Bola Voli

Dalam permainan bola voli, sebuah tim akan memperoleh 1 poin ketika berhasil menjatuhkan bola di lapangan lawan. Tim yang melakukan penyerangan memiliki peluang lebih besar untuk memperoleh poin. Penyerangan adalah salah satu strategi atau taktik sebuah tim untuk mematikan bola di lapangan lawan dengan berbagai cara yang diperbolehkan dalam peraturan pertandingan. Sukses atau tidaknya penyerangan sebagian besar bergantung pada passing bola pada spiker (pemain penyerang). Pemain penyerang harus memiliki kualitas yang baik sehingga dapat memanfaatkan setiap peluang mencetak poin menjadi poin sesungguhnya. Berikut ini karakteristik yang dimiliki seorang pemain penyerang dengan kualitas yang baik.

 Dalam melakukan penyerangan cukup luwes dan tidak kukuh dengan satu tipe penyerangan saja (monoton).

 Pandai meloncat.

 Dapat memukul bola dengan keras.

 Dapat menjangkau bola jauh-jauh.

 Mempunyai daya observasi yang tinggi sekali terhadap kemampuan lawan. Berikut ini langkah-langkah menyusun pola penyerangan.

 Menganalisis kondisi pertandingan, baik kondisi fisik maupun mental setiap pemain, kondisi lawan, dan cuaca di tempat pertandingan berlangsung.

 Beradaptasi dengan situasi dan kondisi selama pertandingan, yang meliputi cuaca, suporter, wasit, serta makanan dan minuman yang dikonsumsi.

 Survei pertandingan beserta sistem yang digunakan.

(10)

 Mempersiapkan sikap mental terhadap strategi yang dibuat kemudian dikerjakan. Selanjutnya, menentukan tindakan yang akan diambil sebagai refleksi atas keputusan yang diambil.

Setelah melakukan tindakan pengaturan strategi, maka pelatih dapat memutuskan taktik yang akan dipergunakan dalam pertandingan nanti.

Meskipun taktik yang direncanakan sebelumnya telah sesuai dengan data yang didapat, tidak menutup kemungkinan taktik tersebut dapat berubah tergantung dari situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat itu. Ada kemungkinan regu lawan mengubah sistem, pola, dan tempo permainan pada saat pertandingan berjalan.

1. Formasi Melindungi Penyerang Dalam Permaian Bola Voli

Melindungi penyerang (mengcover) adalah persiapan regu penyerang untuk menerima kembali bola mental akibat smash yang dilancarkan dapat diblock dengan baik oleh lawan. Tujuan mengcover penyerang adalah menjaga seluruh lapangan terhadap kemungkinan bola mental dari smash yang diblokir lawan.

Untuk meng-cover smasher, regu penyerang dapat membentuk dua lingkaran konsentrik di sekitar smasher tersebut. Jarak antarkelompok yang terdiri atas pemain-pemain yang berkumpul di sekitar daerah penyerangan tergantung pada beberapa faktor, diantaranya passing dari pengumpan, kualitas blocking dari tim lawan, dan arah laju bola yang dipukul smasher (penyerang). Faktor yang terakhir ini diukur berdasarkan perkiraan penyerang sendiri.

Apabila bola ditempatkan dekat dengan net, maka pemain yang bertugas meng-cover harus menempatkan diri lebih dekat lagi dengan posisi penyerang. Demikian sebaliknya, kalau bola ditempatkan jauh dari net, maka pemain yang mengcover menjauhi penyerang yang bersangkutan. Pada saat mengcover semua pemain harus mengambil posisi bertahan yang kuat. Keberhasilan suatu cover bergantung pada sistem pertahanan regu itu sendiri, misalnya sistem pertahanan dimana pemain pada posisi ke-6 maju ke depan, satu mundur ke belakang sedikit.

(11)

 Pemain nomor 6 dan keempat pemain yang lain berada pada posisi di samping penyerang dan membentuk lingkaran cover pertama.

 Jika sistem penyerangan dilakukan pada posisi pemain nomor 3, maka tiga orang pemain akan membentuk lingkaran cover yang pertama, yaitu posisi nomor 4, 6, dan 2.

 Lingkaran cover kedua akan dibentuk oleh dua pemain di belakang, yaitu pada posisi 1 dan 5.

b. Sistem cover jika pemain pada posisi 6 mundur ke belakang

Pada sistem cover ini perlu dilakukan hal-hal berikut ini.

 Dua pemain, yaitu di samping dan di belakang penyerang akan membagi cover terdekat di antara kedua pemain tersebut sehingga membentuk lingkaran cover pertama.

 Pemain di posisi nomor 6 dengan pemain lainnya membentuk lingkaran cover kedua.

 Jika serangan berasal dari pemain di posisi nomor 3, maka pemain lain di bagian luar lapangan belakang datang mendekat untuk ikut mengcover. Sementara itu, pemain diposisi belakang lapangan sebelah dalam menempati tempat yang kosong.

 Jika seorang pengumpan membantu penyerangan, maka pemain yang mengcover adalah pemain yang mengisi posisi nomor 3.

 Setelah meng-cover maka pengumpan tersebut meninggalkan posisinya lalu menempati posisi di bagian belakang lapangan.

2. Teknik-Teknik Penyerangan Dalam Bola Voli

(12)

a. frontal smash ( smash depan);

b. frontal smash dengan twist (smash depan dengan memutar);

c. dump (smash pura-pura), berupa gerakan menipu/mengecoh lawan;

d. smash dari pergelangan tangan.

Ketika melakukan smash, ada empat tahap pergerakan yang harus dilalui secara berurutan, yaitu:

a. tahap I adalah lari menghampiri (run-up),

b. tahap II adalah melompat (take off ),

c. tahap III adalah memukul (hit),

d. tahap IV adalah mendarat (landing).

Permaian Sepertiga Lapangan

Permainan sepertiga lapangan dapat diterapkan sebagai variasi latihan permainan bola voli. Latihan ini memerlukan komunikasi yang baik antarpemain, kontrol dan penempatan serangan yang tepat, kerja sama tim, serta kepandaian dalam membaca permainan lawan. Aspek keselamatan juga perlu diperhatikan dalam permainan ini. Salah satu cara adalah dengan tidak melakukan serangan secara brutal, misalnya dengan sengaja mengarahkan smash ke arah badan lawan.

1. Manfaat Permainan Sepertiga Lapangan

Berikut ini manfaat dari permainan sepertiga lapangan.

 Dapat melatih pemain dalam melakukan kontrol dan penempatan bola dalam suatu serangan.

 Dapat mendorong pemain untuk menggunakan kombinasi operan, umpan, dan serangan.

2. Formasi Permainan Sepertiga Lapangan

Permainan ini dimainkan oleh dua tim, dengan masing-masing tim terdiri atas dua pemain. Aturan permainan seperti pada permainan bola voli biasa, namun lapangan yang digunakan berukuran sepertiga lebar lapangan yang sebenarnya, dengan ukuran panjang lapangan tetap sama. Permainan dimulai dengan servis yang dilakukan dari garis belakang. Permainan terus berlangsung sampai salah satu tim melakukan kesalahan, dan tim yang menang mendapat angka.

(13)

Pertandingan bola voli dipimpin oleh seorang wasit utama (wasit I) yang dibantu wasit II. Untuk menjadi seorang wasit harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan PBSI sebagai induk bola

voli Indonesia.

1. Syarat-syarat menjadi Wasit Bola Voli

Berikut ini syarat-syarat menjadi wasit bola voli.

a. Sehat jasmani dan rohani.

b. Berbakat menjadi wasit.

c. Memiliki ketertarikan terhadap permainan bola voli.

d. Minimal lulusan SMA atau sederajat.

e. Berumur antara 20 – 40 tahun.

f. Berdedikasi tinggi.

g. Menjadi anggota salah satu perkumpulan bola voli.

2. Pakaian dan Perlengkapan Wasit

Wasit bola voli harus mengenakan atribut sesuai ketentuan selama memimpin pertandingan. Berikut ini kelengkapan yang harus dipakai wasit.

a. Memakai celana dan baju kaos berkerah.

b. Memakai sepatu karet putih.

c. Memakai badge wasit sesuai klasifikasinya.

3. Tugas, Kewajiban, dan Wewenang Wasit a. Tugas Wasit

 Memimpin jalannya pertandingan agar lancar. Oleh karena itu, seorang wasit harus tegas dalam mengambil keputusan, tidak memihak salah satu tim (netral), dan bersikap objektif.

 Meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan tentang seluk beluk perwasitan bola voli. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari informasi terkini serta belajar dari wasit yang lebih profesional dan kaya pengalaman mewasiti.

 Menyebarluaskan peraturan permainan di masyarakat.

(14)

b. Kewajiban dan Wewenang Wasit

 Berkewajiban memimpin pertandingan bola voli baik di tingkat cabang, daerah, nasional, maupun internasional.

 Tidak berhak memimpin pertandingan di atas klasifikasi sertifikat yang dimilikinya.

4. Prosedur Mewasiti

Dimulai dan diakhirinya pertandingan serta dihentikannya sejenak pertandingan karena adanya pelanggaran, ditandai dengan ditiupnya peluit. Peniupan peluit selama pertandingan berlangsung hanya boleh dilakukan oleh wasit I dan wasit II. Berikut ini beberapa prosedur yang harus diikuti wasit selama memimpin pertandingan bola voli.

a. Wasit I memberikan tanda untuk service yang memulai suatu pertandingan.

b. Wasit I dan wasit II memberikan tanda pada akhir suatu permainan (bola mati, setelah mereka merasa yakin bahwa terjadi suatu kesalahan serta mereka telah memahami sifat pelanggarannya).

c. Peniupan peluit pada waktu bola mati bertujuan untuk menunjukkan bahwa mereka menyetujui atau menolak suatu permohonan regu.

d. Wasit I dapat meniup peluit untuk memberikan peringatan atau menjatuhkan hukuman salah sikap seorang anggota pemain atau regu itu sendiri.

e. Pada waktu wasit meniup peluit untuk memberikan tanda penghentian permainan, mereka harus sudah bisa menunjukkan sifat kesalahan dan isyarat tangan yang resmi, pemain yang bersalah, serta regu giliran yang melakukan service, sekaligus memberikan tanda apakah ada regu yang mendapatkan angka dari kesalahan itu.

f. Wasit dan hakim garis harus dapat menunjukkan sifat kesalahan dengan isyarat tangan yang resmi atau suatu pengajuan penghentian seperti berikut ini.

 Isyarat hanya dilakukan untuk seketika, yaitu dilakukan dengan satu tangan untuk menunjukkan regu yang bersalah atau yang menunjukkan permohonan.

 Setelah itu wasit menunjukkan pemain yang bersalah jika penghentian itu karena kesalahan.

 Wasit mengakhiri dengan menunjukkan regu yang mendapat giliran service.

5. Posisi Wasit Selama menjalankan tugasnya, wasit I dan II menempati posisinya di sisi kanan dan kiri lapangan sesuai dengan ketentuan berikut ini.

a. Wasit I berada dalam posisi duduk atau berdiri di atas kursi wasit yang berada di salah satu ujung net. Area pandangan kira-kira 50 cm, di atas garis horizontal permukaan atas net.

b. Wasit II menjalankan tugas sambil berdiri di sisi lain berseberangan serta menghadap wasit I ketika suatu regu melakukan service, dia harus berdiri di sepanjang daerah depan penerima service. Setelah itu dia boleh pindah ke depan meja pencatat.

Gambar

Gambar Ukuran Lapangan Bola Voli

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga tekni tersebut adalah P1 dengan pemanasan selama 40 hari, perendaman air (3 hari), perendaman enzim ligninase (1 hari) dan perendaman enzim selulase (2 hari);

Berat jenis air susu sangat dipengaruhi oleh susunan air itu sendiri dan suhu lingkungan. 1) Pengaruh susuana air susu terhadap berat jenis. Semakin tinggi bahan kering yang

Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner (primer) dengan mengambil responden sebanyak 33 auditor pada Kantor Akuntan Publik di Makassar. Analisis data

Begitu juga dengan kala ulang 5 tahun dengan dimensi yang sama, sumur resapan masih dapat menampung semua volume curah hujan. Tapi untuk Curah hujan kala ulang 10 tahun sumur

Berdasarkan skala kesantunan Leech, tuturan (2) termasuk ke dalam skala kerugian dan keuntungan, karena adanya pihak yang merasa diuntungkan dan dirugikan dalam

Oleh sebab itu, pembelajaran penemuan terbimbing ( Guided Discovery ) dapat menjadi salah satu variasi pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kreatif siswa

Faktor presipitasi yaitu stimulus yang dipersepsikan oleh individu sebagai tantangan, ancaman, atau tuntutan yang memerlukan energi ekstra

Jumlah jam mata pelajaran kimia di SMA/MA yang ”relatif berlebih” dibandingkan dengan jumlah jam mata pelajaran kimia di SMA ( Senior High School ) negara asing,