• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR KRAN JEMBATAN SD 25

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR KRAN JEMBATAN SD 25"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Ditetapkan tanggal: Disyahkan tanggal

Oleh: oleh

_________________

Ketua Komite Skema Ketua LSP

Nomor Dokumen

: SS-KJ.A-OPA-053-2016

Kode KBJI :

Nomor Salinan

: 01-SS-KJ.A-OPA-053-2016

Status Distribusi

:

Terkendali

Tak terkendali

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI

OPERATOR

KRAN JEMBATAN S/D 25

TON (KJ.A)

Skema Sertifikasi Kompetensi Operator Kran Jembatan s/d 25 TON (KJ.A)

merupakan skema sertifikasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh komite

Skema Sertifikasi LSP PPT Migas. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu

pada SKKNI yang ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan

transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 245/MEN/V/2007 Tentang penetapan

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Minyak dan Gas Bumi serta

Panas Bumi Sub Sektor Industri Minyak Bumi dan Gas Bumi Hulu Hilir (Supporting)

Bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban. Skema sertifikasi ini

digunakan untuk memastikan kompetensi Tenaga kerja pada Jabatan Skema

Sertifikasi Kompetensi Operator Kran Jembatan s/d 25 TON (KJ.A) dan sebagai

acuan dalam asesmen oleh LSP PPT Migas dan asesor kompetensi .

(2)

TINGKAT REVISI-3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 2

1. Latar Belakang

Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

2. Ruang lingkup

2.1. Bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban. 2.2. Lingkup penggunaan:

Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus pada OperasiKran Jembatan s/d 25 Ton di bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban.

3. Tujuan

3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operasi Kran Jembatan s/d 25 Ton lingkup Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban pada industri migas.

3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi paraOperasi Kran Jembatan s/d 25 Ton lingkup sektor Industri Migas.

3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operasi Kran Jembatan s/d 25 Ton di dalam bisnis operasi Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban 3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operasi Kran Jembatan s/d 25

Ton pada lembaga penilaian kesesuaian.

3.5. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operasi Kran Jembatan s/d 25 Ton secara mandiri.

4.

Acuan Normatif

4.1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

4.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi ;

4.3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

4.4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;

4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerjadan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;

4.6. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 135 Tahun 2016 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertambangan dan Penggalian Golongan Pokok Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Alam dan Panas Bumi Bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban;

4.7. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi;

4.8. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi;

(3)

TINGKAT REVISI-3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 3

4.10. Permen 05 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Di Bidang Kegiatan Usaha Minyak Dan Gas Bumi Secara Wajib

5. Kemasan / Paket Kompetensi

a. Jenis kemasan : Okupasi Nasional Kran Jembatan b. Level :

c. Rincian Unit Kompetensi :

Daftar Unit Kompetensi

NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

1. B.0600018.001.02 Menerapkan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja 2. B.0600018.010.02 Mempersiapkan Operasi Kran Jembatan

3. B.0600018.011.02 Mengoperasikan Operasi Kran Jembatan 4. B.0600018.012.02 Membuat Laporan Operasi Kran Jembatan

6. Pekerjaan Dan Uraian Tugas :

6.1. Menerapkan prosedurkeselamatan kerja di tempat kerja

6.2. Mengidentifikasi dan merespon peralatan berbahaya,beresiko dan rawan kecelakaan

6.3. Melaksanakan prosedur darurat

6.4. Melakukan pemeriksaan awal kran jembatan

6.5. Melakukan pemeriksaan peralatan pengaman kran jembatan 6.6. Melakukan pengoperasian awal

6.7. Melakukan operasi kran jembatan 6.8. Melakukan penghentian operasi 6.9. Mencatat hasil kegiatan operasi

6.10. Membuat laporan operasi kran jembatan

7.

Persyaratan dasar

7.1. a. Surat Keterangan Sehat (kemampuan fisik penglihatan (buta warna), pende-ngaran, mobilitas/tidak cacat fisik).

b. Ijasah setingkat SD, pengalaman kerja minimal 10 tahun

7.2. a. Surat Keterangan Sehat (kemampuan fisik penglihatan (buta warna), pende-ngaran, mobilitas/tidak cacat fisik).

b. Ijasah setingkat SLTP, pengalaman kerja minimal 4 tahun 7.3. a. Ijasah setingkat SLTA, pengalaman kerja minimal 2 tahun

b. Surat Keterangan Sehat (kemampuan fisik penglihatan (buta warna), pende-ngaran, mobilitas),

c. Jika tidak memiliki pengalaman kerja, maka diganti dengan sertifikat pelatihan berbasis kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi (LDP) dengan waktu 80 Jam Pelatihan (JP).

7.4. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi Pemohon diwajibkan mengumpulkan foto copy ijazah terakhir yang dimiliki, surat keterangan dokter pemerintah/ puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja dari perusahaan

7.5. Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP PPT Migas maka:

a Tidak direkomendasikan untuk naik level.

(4)

TINGKAT REVISI-3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 4

Persyaratan kompetensi

8.1 Yang memiliki pengalaman kerja:

8.1.1 Pengalaman kerja di bidang Operasional Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban

8.2 Belum memiliki pengalaman kerja:

8.2.1 Sertifikat pelatihan berbasis kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi (LDP) dengan waktu 80 Jam Pelatihan (JP).

9. Hak Pemohon Sertifikasi

9.1 Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda asesi.

9.2 Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi asesi.

10. Kewajiban Pemegang Sertifikat Kompetensi Kran Jembatan

10.1. Melaksanakan keprofesian sebagai sebagaiKran Jembatan s/d 25 Ton dengan tetap menjaga kode etik profesi.

10.2. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.

10.3. Melakukan re-sertifikasi setiap 4 tahun sekali.

11. Biaya

11.1. Biaya ujian sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen ESDM. 11.2. Biaya sertifikasiKran Jembatan s/d 25 Ton : Rp. 900.000,-

11.3. Biaya pelaksanaan ujian sertifikasi di luar TUK Cepu biaya Rp. 900.000,- belum termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.

11.4. Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah peserta minimal 6 orang. Apabila peserta kurang dari 6 orang maka biaya ditanggung oleh jumlah peserta yang ada.

12. Proses Sertifikasi

12.1 Persyaratan Pendaftaran

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator Kran Jembatan s/d 25 Ton dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A) , Form Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.A) dan untuk yang sertifikasi ulang ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) beserta lampirannya.

(5)

TINGKAT REVISI-3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 5

12.2 Proses Asesmen

12.2.1 Peserta berhak mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan unit-unit kompetensi yang diujikan.

12.2.2 Peserta mengisi form penilaian mandiri yang dapat di download di website LSP PPT MIGAS dan dikirim ke LSP PPT MIGAS selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji kompetensi. 12.2.3 Form (FR-APL-01) dan (FR-APL-02) yang telah diisi oleh calon asesi,

dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);

12.2.4 Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01;

12.2.5 Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01)yang disusun berdasarkan Prosedur dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon dengan metode uji kompetensi unit kompetensi sesuai dengan level jabatan pada SKKNI,tertulis, lisan/ wawancara dan praktek.

12.3 Proses Uji Kompetensi

12.3.1 LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi berdasarkan persyaratan skema sertifikasi;

12.3.2 Metode dan mekanisme asesmen kompetensi tertulis, lisan/wawancara dan praktek/Simulasi ditetapkan dalam standar operating prosedur

(SOP);

12.3.3 Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan Asesmen(FR-ASC-01);

12.3.4 LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji kompetensi/asesi;

12.3.5 LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon seperti bahasa;

12.3.6 Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC-03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mgikuti proses ulang uji kompetensi dari awal.

12.4 Keputusan Sertifikasi

12.4.1 Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulisyang diperiksa dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian Lisan dan praktek dan diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan Tim Asesor dalam sidang yudisium.

12.4.2 Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai hasil evaluasi yang diperoleh rata-rata minimal 65 untuk setiap materi yang diujikan.

12.4.3 Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui web site.

(6)

TINGKAT REVISI-3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 6

13. Pembekuan atau Pencabutan Sertifikat

Sertifikatyang telah diperoleh dapatdi cabut atau dibekukan dengan mempertimbangkan hal berikut:

A.

Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya;

B.

Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan dapat dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak sesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat kompetensinya.

C.

Masa berlaku sertifikat telah habis;

D.

Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP ”PPT MIGAS”

E.

Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LSP “PPT MIGAS” untuk dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No.: F. 9. 05. C);

14. Survailen

Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup:

14.1 Evaluasi rekaman kegiatan ujian 14.2 Evaluasi peserta (sampling) 14.3 Monitoring, pelaporan dan sanksi 14.4 Witness (bila diperlukan)

14.5 Survailen dilaksanakan pada saat perpanjangan atau kenaikan tingkat.

15. Sertifikasi Ulang

15.1. Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir.

15.2. Sertifikasi ulang ditetapkan 4 tahun sekali dan dilakukan uji kompetensi, lisan/wawancara, praktek.

15.3. Bagi peserta yang memiliki sertifikat kompetensi yang masa berlakunya telah berakhir diberi masa tenggang 2 bulan untuk sertifikasi ulang (resertifikasi). 15.4. Bagi peserta yang masa berlakunya sertifikat telah berakhir dan melampaui

masa tenggang yang diijinkan, maka harus mengikuti tahapan proses sertifikasi sebagaimana pemohon baru,pada level sertifikasi kompetensi yang dimiliki 15.5. Setelah memiliki sertifikasi kompetensi dalam masa 1 tahun peserta dapat naik

tingkat pada level / kelas setingkat lebih tinggi dengan mengikuti proses uji kompetensi dari awal

15.6. Berkas persyaratan dikirim ke LSP PPT Migas satu minggu sebelum pelaksanaa sertifikasi

16. Penggunaan Sertifikat

Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan sertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A)).

17. Banding

(7)

TINGKAT REVISI-3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 7

18. Diagram Alir

Permohonan:

(Mengisi Form

F.9.01.A/F.9.05.A/F.9.05.B/ FR -

APL-01 dan FR - APL- 02)

dilengkapi dokumen Portofolio terdiri dari :

- Copy ijasah - Pengalaman Kerja - Keterangan Sehat (dokter) - Copy sertifikat pelatihan - Pas photo 3x3 & 3x4, 2 lbr - Copy sertifikat kompetensi

yang terakreditasi - Membayar biaya sertifikasi

Pra Uji Kompetensi Kajian dan Verifikasi (FR - APL-01 dan

FR - APL- 02)

Rencana Asesmen

FR-POA-01

Pelaksanaan Uji Kompetensi

(FR-DAT.01 Perangkat Asesemen) :

- Uji Tulis

- Uji Lisan/Wawancara - Uji Praktek/Simulasi Asesmen &Rekomendasi

(FR-ASC-01 Pelaksanaan Asesmen & Rekomendasi)

Penerbitan Sertifikat Kompetensi

Keputusan Sertifikasi Survailen Sertifikasi Ulang

Kompeten

Belum Kompeten

Umpan Balik (FR-ASC-02)

Kaji Ulang Asesmen (FR-ASC-03) Pemohon

(Calon Asesi)

Ya Tidak

Referensi

Dokumen terkait

adalah “ Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ”. 1.2

Keterangan : A) terdapat fokus tumor pada daerah lumen septa alveoli membentuk nodul tumor (ditunjukkan dengan lingkaran), B) Sel septa alveoli yang normal

mendefinisikan interface program, yaitu sebuah interface bagi bahasa pemrograman tertentu yang digunakan untuk mengakses sebuah servis(Iskander, 2007). Versi

Admin dapat membuat titik lokasi reklame pada peta dan memasukkan data seperti yang terlihat pada gambar 5.5 kemudian admin dapat melakukan perubahan data

Artinya membeli asset yang memberikan pendapatan paling tinggi dengan tingkat resiko yang tertentu.Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor

Hubungan perdagangan ini tidak saja menjadi jembatan penghubung antara wilayah Madura dengan wilayah lain melalui kegiatan perdagangan garam semata, karena wilayah lain juga

Semesta Raya Abadi Jaya adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi. berbagai jenis kebutuhan rumah tangga salah satunya piring melamin

Indikasi bahwa pekerjaan tersebut dilakukan oleh etnis Madura bisa kita amati pada sejumlah laporan Pemerintah Kolonial, cara pandang orang Madura akan pekerjaan,