• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PERUBAHAN WARNA PUTIH SUSU PADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PERUBAHAN WARNA PUTIH SUSU PADA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PERUBAHAN WARNA PUTIH SUSU PADA SISTEM

PELUMAS

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Mekanik Otomotif II

Disusun oleh :

1. Hendra R. Budiono : 13.VI.064 2. Julandha P. Adi : 13.VI.065 3. Maulana F. Nurhadi : 13.VI.066 4. Mohammad I. Ramadhan : 13.VI.067 5. Mufni A. Pamor : 13.VI.068 6. Nunik R. Rohmawati : 13.VI.069 7. Raffi W. Kusuma : 13.VI.070

D IV TEKNIK KESELAMATAN OTOMOTIF

(2)

KATA

PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah “Pelumas Bewarna Putih Susu” ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk mengembangkan wawasan Taruna/i mengenai mata kuliah Teknik Mekanik Otomotif.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Makalah “Pelumas Bewarna Putih Susu” ini banyak sekali kekurangannya karena kurangnya waktu dan terbatasnya tenaga serta faktor – faktor lain yang menyebabkan makalah ini kurang sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran atau masukan yang membangun dari pihak – pihak pembaca laporan ini demi perbaikan dan kesempurnaan dalam pembuatan laporan selanjutnya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memiliki peranan yang besar bagi para pembaca.

Tegal, Desember 2014

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...1

DAFTAR ISI......2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang...3 1.2 Rumusan Makalah...5 1.3 Tujuan Masalah...6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Pelumas...7 2.2 Cara Kerja

Pelumas... 9

2.3 Penyebab Oli Bewarna Putih

Susu...12 2.4 Cara Memilih Oli yang

Tepat...14 BAB III PENUTUP

1.1 Kesimpulan...21 1.2 Saran ...22

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelumas di gunakan sejak 4000 SM di daerah Mesopotamia, dimana daerah tersebut adalah merupakan salah satu pusat peradaban Dunia yang paling awal Sebelum Masehi. Untuk Bantalan Sederhana, yang di buat dari Zat BituminaDi Mesir/Egyp ; pada tahun 1400 SM, di gunakan pada Roda kereta/ kendaraan perang yang menggunakan pelumas campuran yang berasal dari campuran lemak hewan dan minyak nabati Peradapan Yunani - Romawi ; Untuk Roda Gigi, derek dan bantalan bola dan rol.

Di Inggris Abad 18 ( sekitar tahun 1760 M ); ketika Revolusi industri berlangsung selama 80 Tahun, menggunakan minyak nabati ( sawit, zaitun dan kacang tanah ) dan Minyak hewani ( lemak babi, lemak sapi, sperma ikan paus ) dan pelumas padat/ semi ( grafit, talk, gemuk dari soda dan minyak hewani ditambah kapur )

Di Canada, Rusia, dan Romania pada tahun 1852 abad 19, Pelumas sudah menggunakan minyak bumi, di Indonesia ; Awal produksi sudah

menggunakan Minyak Bumi.

(5)
(6)

bagian – bagian yang bergeser satu sama lainnya. Torak bergerak pulang – balik (atau naik turun). Hal itu berakibat terjadi pergeseran torak dengan dinding silinder, demikian pula terjadi pergeseran antara pen torak dengan batang torak, pen engkol dengan engkol, poros engkol dengan landasan (bearing,lager). Tempat pergeseran tersebut tidak halus, tetapi ada kekasaran atau benjolan (terlihat dengan loupe), maka perlu pelumasan. Dengan adanya minyak pelumas, maka yang terjadi nantinya adalah pergeseran antara minyak pelumas dengan logam. Minyak pelumas harus mempunyai sifat – sifat tertentu, agar tetap eksis ketika pergeseran terjadi, sehingga memungkinkan terjadi pelumasan yang sebaik- baiknya. Selain itu pelumas juga dapat menyebabkan kerusakan bagi mesin karena pelumas bercampur dengan air.

B. Identifikasi Masalah

1. Cara kerja pelumas dalam mendinginkan mesin 2. Penyebab pelumas bewarna putih susu

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelumas dapat mendinginkan mesin? 2. Bagaimana pelumas dapat bewarna putih susu? 3. Bagaimana solusi mengatasi masalah tersebut?

(7)

D. Tujuan dan Manfaat

- Tujuan dilakukannya penulisan makalah ini adalah sebagai berikut a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Mekanik Otomotif II

b.

Untuk menambah wawasan taruna tentang penyebab pelumas bewarna putih susu

- Manfaat dari makalah ini antara lain sebagai berikut : a. Mendapatkan nilai bagi pembuat makalah

b. Bertambahnya wawasan mengenai sistem pelumas

c. Mampu memberikan solusi bagi permasalahan pada pelumas

(8)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Pelumas

Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi hasil destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105-135 derajat celcius. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam.

Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh mobil tergantung pada perhatian yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar, pelumasan bahkan lebih sulit dibanding pada mesin-mesin lainnya, karena di sini terdapat panas terutama di sekitar torak dan silinder, sebagai akibat leadakan dalam ruang pembakaran. Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan daya. Tujuan lain dari pelumasan pada motor bakar adalah:

1. Menyerap dan memindahkan panas

(9)

3. Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian yang bergerak

Oli dibedakan dalam 2 jenis, yaitu : a) Oli mineral

Oli mineral terbuat dari oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumi yang telah diolah dan disempurnakan dan ditambah dengan zat -zat aditif untuk meningkatkan kemampuan dan fungsinya. Beberapa pakar mesin memberikan saran agar jika telah biasa menggunakan oli mineral selama bertahun-tahun maka jangan langsung menggantinya dengan oli sintetis dikarenakan oli sintetis umumnya mengikis deposit (sisa) yang ditinggalkan oli mineral sehingga deposit tadi terangkat dari tempatnya dan mengalir ke celah-celah mesin sehingga mengganggu pemakaian mesin.

b)

Oli sintesis

(10)

2.2 Cara Kerja Pelumas

Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikombinasikan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap. Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 ½ ) lingkar dengan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel. Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case).

1. Pompa Oli

(11)

mobil, yaitu pompa oli tipe gear dan tipe rotor. Kedua tipe ini dapat berfungsi karena dihubungkan dengan poros engkol.

- Pompa Oli Tipe Gear

Pompa ini dilengkapi dengan dua buah gear (roda gigi) yag saling bertautan. Jika kedua gear tersebut berputar, oli akan mengisi celah yang ada diantara gigi-gigi tersebut. Jika gigi-gigi pada kedua gear bertautan, oli dapat disalurkan akibat tekanan yang ditimbulkan oleh putaran kedua gear tersebut.

- Pompa Oli Tipe Rotor

(12)

antara pompa dan bantalan dapat kembali ke bak penampung oli melalui katup relief tersebut.

Kedua pompa ini dapat mengalami kerusakan. Gejala kerusakan yang sering terjadi pada pompa oli adalah :

(13)

disaring, oli ditekan pada bantalan-bantalan, kemudian dihisap oleh pompa oli. Biasanya mesin mobil memiliki dua buah filter oli. Filter pertama sudah menjadi satu dengan pompa oli sedangkan filter kedua berada di luar mesin. Agar oli tidak tersumbat di filter kedua maka filter ini dilengkapi dengan katup by pass yang akan berfungsi jika filter tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Gejala kerusakan yang sering terjadi pada filter

Gejala Penyebab Tindakan

2.3 Penyebab Oli Bewarna Putih Susu

(14)

Akan tetapi para pengendara kurang memperhatikan apabila pelumas tidak bekerja dengan baik. Hal itu disebabkan karena terjadi perubahan warna pelumas dari warna hitam menjadi warna putih susu. Perubahan warna ini diakibatkan karena tercampurnya oli dengan air. Adanya kebocoran packing head, oil cooler serta dudukan filter oli sehingga air dapat masuk ke dalam mesin dan tercampur pelumas.

1. Oil Seal (Seal Oli)

Seal oli berfungsi untuk menyekat dan menahan oli agar tidak keluar (bocor) dari sirkulasi di dalam mesin akibat tekanan yang terjadi pada mesin. Ada berbagai macam seal oli yang terdapat pada mesin, di antaranya o-ring, seal datar, dan seal oli poros. Kerusakan yang sering terjadi pada seal oli biasanya disebabkan oleh fleksibilitasnya yang sudah menurun (seal oli mengeras), sehingga kecepatannya berkurang, dan menyebabkan oli merembes pada seal oli. Kadang juga ada rembesan oli pada seal oli yang masih baru.

Gejala kerusakan yang sering terjadi, yaitu seal oli bocor, ditandai dengan adanya tetesan oli di tempat parkir. Seal katup (seal klep) pada silider head mesin yang bocor menyebabkan oli masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar didalamnya sehingga oli bewarna putih susu.

(15)

Oil cooler adalah suatu alat bantu sistem pelumasan pada mobil yang berfungsi untuk menstabilkan temperatur oli yang berlebih, karena adanya energi panas yang di bawa oleh oli dari proses pelumasan di dalam mesin selama mesin bekerja. Tiak semua jenis mobil menggunakan oil cooler.

Oil cooler melepes kalor dari oli yang mengalir pada pipa pendingin oil cooler. Panas oli merambat pada sirip-sirip oil cooler, dan dibantu dengan hembusan udara kipas pendingin radiator dan udata, sehinggga temperatur oli akan stabil dan lebih rendah dibandingkan sebelum masuk ke oli cooler.

Gangguan-gangguan pada mobil yang sudah dilengkapi dengan oil cooler biasanya terjadi pada klem penyambung selang pemasukan dan pengeluaran oli yang kendur. Jika hal ini terjadi segera kencengkan klem agar tidak terjadi kebocoran.

2.4 Cara Memilih Pelumas Yang Tepat

Para pengguna kendaraan khususnya mobil harus memperhatikan pelumas yang digunakan agar dapat membantu kerja mesin. Ada beberapa cara dalam memilih pelumas.

a. Perhatikan Kekentalan Pelumas

(16)

zat cair yang sedang bergerak. Dalam hidraulika, kekentalan merupakan ciri terenting yang digunakan untuk membedakan jenis minyak.

Oli harus mengalir ketika suhu mesin atau temperatur ambient. Mengalir secara cukup agar terjamin pasokannya ke komponen-komponen yang bergerak. Semakin kental oli, maka lapisan yang ditimbulkan menjadi lebih kental. Lapisan halus pada oli kental memberi kemampuan ekstra menyapu atau membersihkan permukaan logam yang terlumasi. Sebaliknya oli yang terlalu tebal akan memberi resitensi berlebih mengalirkan oli pada temperatur rendah sehingga mengganggu jalannya pelumasan ke komponen yang dibutuhkan. Untuk itu, oli harus memiliki kekentalan lebih tepat pada temperatur tertinggi atau temperatur terendah ketika mesin dioperasikan.

(17)

mengizinkan pemakaian oli kental untuk menjaga tekanan oli normal dan menyediakan lapisan film cukup untuk bearing.

Sebagai contoh di bawah ini adalah tipe Viskositas dan ambien temperatur dalam derajat Celcius yang biasa digunakan sebagai standar oli di berbagai negara/kawasan.

1. 5W-30 untuk cuaca dingin seperti di Swedia

2. 10W-30 untuk iklim sedang seperti di kawasan Inggris 3. 15W-30 untuk Cuaca panas seperti di kawasan Indonesia

b. Kualitas Pelumas

Kualitas oli disimbolkan oleh API (American Petroleum Institute). Simbol terakhir SL mulai diperkenalkan 1 Juli 2001. Walau begitu, simbol makin baru tetap bisa dipakai untuk kategori sebelumnya. Seperti API SJ baik untuk SH, SG, SF dan seterusnya. Sebaliknya jika mesin kendaraan menuntut SJ maka tidak bisa menggunakan tipe SH karena mesin tidak akan mendapatkan proteksi maksimal sebab oli SH didesain untuk mesin yang lebih lama.

(18)

ini memerlukan tambahan aditif dispersant dan detergent untuk menjaga oli tetap bersih

Sebagai tambahan, bila oli yang digunakan sudah tipe sintetik maka tidak perlu lagi diberikan bahan aditif lain karena justru akan mengurangi kinerja mesin bahkan merusaknya.

• API Service Rating 1. API Mesin Bensin

o SN (Current)

Diperkenalkan pada 2004. Ditujukan untuk semua jenis mesin bensin yang ada pada saat ini. Oli ini didesain untuk memberikan resistensi oksidasi yang lebih baik, menjaga temperatur, perlindungan lebih baik terhadap keausan, dan mengontrol deposit lebih baik.

o SL (Current)

Merupakan kategori terakhir sampai saat ini. Diperkenalkan pada 1 Juni 2001. Oli ini didesain untuk menjaga temperatur dan mengontrol deposit lebih baik. Juga bisa mengonsumsi oli lebih rendah. Beberapa oli ini juga cocok dengan spesifikasi terakhir ILSAC sebagai Energy Conserving. Untuk mesin generasi 2004 atau sebelumnya

- SJ (Current) : Diperkenalkan untuk mesin generasi 2001 atau lebih tua

(19)

o CJ-4

Diperkenalkan pada tahun 2006. Untuk mesin high speed, mesin 4-langkah yang didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 2007. Oli dengan kategori API CJ-4 memiliki kriteria performa lebih baik daripada yang dimiliki oleh oli-oli dengan kategori API CI-4 dengan CI-4 PLUS, CI-4, CH-4, CG-4 dan CF-4. Oli dengan kategori API CJ-4 juga mampu secara efektif melumasi mesin-mesin dengan kategori di bawahnya.

o CI-4

Diperkenalkan sejak 5 September 2002. Untuk mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 2004. Oli CI-4 diformulasikan menjaga durabilitas mesin dimana gas buangnya disirkulasi ulang. Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur 0.5%. Bisa dipakai pada oli CD, CE, CF-4, CG-4 dan CH-4.

o CH-4

Diperkenalkan sejak 1998. Untuk mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 1998. . Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur lebih besar 0.5%. Bisa dipakai pada oli CD, CE, CF-4, dan CG-4.

o CG-4

(20)

belerang/sulfur kurang 0.5%. Cocok untuk standar emisi 1994 Bisa dipakai pada oli CD, CE, dan CF-4.

o CF-4

Diperkenalkan sejak 1990. Untuk mesin high speed, four stroke engines, naturally aspirated dan mesin turbocharger. Bisa dipakai pada oli CD, dan CE.

o CF-2

Diperkenalkan sejak 1994. Untuk mesin kinerja sedang, two stroke engines. Bisa dipakai pada oli CD-II.

o CF

Diperkenalkan sejak 1994. Untuk mesin off road, indirect injected dan beberapa mesin yang memakai bahan bakar dengan kandungan belerang/sulfur di atas 0.5%. Bisa mengganti pada oli CD.

Mengganti oli mobil adalah proses yang mudah. Namun banyak orang yang tidak yakin dan emilih mengganti oli mobil mereka di bengkel. Berikut langkah-langkah dalam mengganti oli mesin

Persiapan

1. Pastikan mobil sudah berada di atas permukaan yang datar dan sudah benar-benar berhenti.

2. Saat mengangkat mobil dengan dongkrak, body mobil harus ditahan dengan jack stand.

3. Karena penutup oli panas sebaiknya gunakan sarung tangan yang tebal agar tidak terjadi kecelakaan.

(21)

1. Sebelum mengganti oli biarkan mesin mobil selama kurang lebih 10 detik.

2. Parkir mobil di permukaan yang datar, dan pasanglah rem tangan. 3. Dongkrak bagian depan mobil dan ganjal ban belakangnya dengan

batu.

4. Letakkan mangkk penampung oli di bawah baut pembuangan oli. 5. Setelah oli benar-benar habis bersihkan baut pembuangan oli

dengan kain lap dan tutup kembali.

6. Masukkan oli baru melalui dipstick oli. Gunakan corong agar oli tidak tumpah dan sesuaikan dengan takaran oli pada buku panduan. Setelah itu pasang kembali dipstick oli.

7. Setelah oli baru dimasukkan diamkan beberapa saat.

8. Cek kebocoran yang terjadi pada saluran pembuangan dan filter oli.

(22)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, penulis menyimpulksn bahwa :

1.

Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek .

2.

Tujuan dari pelumasan adalah

a.

Menyerap dan memindahkan panas

b.

Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan tidak bocor dari ruang bakar.

c.

Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian yang bergerak.

3.

Oli terdapat dua jenis yaitu oli mineral dan oli sintesis

(23)

sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut. Setelah itu oli akan melumasi bagian-bagian mesin.

5.

Penyebab oli bewarna putih susu ialah bisa dari kebocoran packing head, oil cooler atau dudukan filter oli. Sehingga, air dapat masuk ke dalam mesin dan tercampur dengan pelumas.

6.

Agar mesin dapat bekerja dengan maksimal perlu adanya pemilihan oli yang tepat dengan cara melihat kekentalan oli dan kualitas oli

3.2 Saran

(24)

DAFTAR PUSTAKA

1.

Sudirman, Urip.2009.

Deteksi Dini Gejala Kerusakan pada

Mobil.

Bandung:PT Kawan Pustaka.

2.

http://agusagus640.blogspot.com/2013/04/sistem-pelumasan-makalah-untukmemenuhi_1737.html

3.

http://id.wikipedia.org/wiki/Oli_mesin

4.

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Konglomerasi Keuangan Grup Resona Bank telah menetapkan struktur Tata Kelola Terintegrasi yang sesuai dan saling berkaitan meliputi Komite-komite di bawah Dewan Komisaris,

 Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus diberikan atau disediakan oleh pemerintah daerah

rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014.

Industri bermaksud organisasi luar selain Politeknik / Kolej Komuniti seperti sektor awam, sektor swasta, NGO, badan profesional termasuk industri / agensi dari luar negara. Aktiviti

Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang diperlukan untuk pengembangan dalam Kompetensi Keahlian PEMASARAN pada khususnya dan di

Berangkat dari ide tentang pembuatan kegiatan yang edukatif, inovatif, kreatif serta menarik pada Kreativitas Mesin Brawijaya (KMB) tahun-tahun sebelumnya yang

Terminal Bus juga merupakan suatu area dan fasilitas yang di dalamnya terdapat interaksi berbagai elemen seperti manusia (penumpang, pedagang dan kru bus), fasilitas