• Tidak ada hasil yang ditemukan

pendidikan pencegahan dan anti korupsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pendidikan pencegahan dan anti korupsi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pendidikan Pencegahan Anti Korupsi Oleh: A.Nuryadin*

Korupsi sudah membudaya. Konon katanya korupsi sudah berumur setua peradaban manusia. Menggurita menjadi sesuatu hal yang susah untuk di brantas. Dari tingkat pusat sampai daerah, korupsi sudah menjadi hal yang biasa dilakukan. Hal yang lumrah dan bukan lagi dianggap dosa dan perbuatan kotor. Hal ini bisa dilihat di layar kaca dengan tingkah polah para koruptor. Kian hari justru semakin banyak pejabat yang tersandra kasus korupsi baik di tingkat pusat maupun di daerah. Mereka masih bisa tersenyum di depan kamera, seolah perbuatan mereka bukan perbuatan yang kotor. Perbuatan yang menyengsarakan rakyat banyak.

Dalil dalil agama serta norma yang ada di masyarakat yang melarang tindakan korupsi tidak lagi di indahkan. Yang penting diri, keluarga dan kelompoknya cukup makan dan memiliki kekayaan yang setumpuk, peduli apa dengan dalil-dalil larangan dan norma. Semua ditabrak, semua dilangar demi memuaskan nafsu serakah.

Namun satu hal yang pasti, bahwa korupsi perlahan dan pasti akan menghancurkan sebuah Negara. Negara akan bangkrut, gulung tikar dirampok oleh manusia-manusia rakus yang mati urat malunya dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar.

(2)

Lihatlah sejarah VOC, organisasi dagang milik pemerintahan Belanda ini mengalami kebangkrutan dan meninggalkan hutang yang banyak karena pejabatnya bergaya hidup mewah, berfoya-foya dan demi melakukan semua kesenangan tersebut mereka melakukan korupsi. Sementara disisi lain tidak ada sistem pengawasan yang ketat terhadap perilaku para pejabat, maka tindakan korupsi menjadi tumbuh subur.

Demikian juga dengan kerajaan Abbasyiah. Kerajaan yang berdiri kurang lebih selama lima abad dan diklaim sebagai puncaknya kemajuan peradaban Islam yaitu pada masa daulah Abbasyiah di Pimpin oleh Harun Al-Rasyid dan putranya Al-Makmun. Kerajaan ini hancur yang salah satu penyebabnya dalah karena para petinggi kerajaan di masa periode akhir kerajaan Abbasyiah banyak melakukan tindakan korupsi. Pejabatnya gemar berfoya-foya, hidup galamour dan mengabaikan kewajiban pokok mereka terhadap Negara dan rakyat.

Tidak ada satu agamapun yang membenarkan tindakan korupsi. Semua agama menjelaskan bahwa perilaku korupsi baik itu menyalahgunakan hak, merampas uang Negara atau melakukan penyuapan dengan maksud tertentu, merupakan tindakan yang di haramkan. Namun demikian meskipun semua agama menyuarakan hal yang sama bahwa korupsi merupakan hal yang buruk dan kotor, tidak semua umat beragama mengindahkan ajaran agama. Selalu saja terdapat manusia-manusia serakah yang senantiasa memperkaya diri dengan jalan yang tidak benar.

(3)

Pencegahan anti korupsi sejak dini

Korupsi sudah merupakan satu gejala yang buruk yang terjadi di Negara ini. Dilakukan secara berjamaah dari tingkat desa sampai tingkat pusat. Diperlukan strategi yang jitu untuk memberantas korupsi. Selain penegakan hukum yang kuat dan pengawasan yang ketat terhadap penyelenggaraan Negara, diperlukan pula pendidikan pencegahan anti korupsi. Harus ada gerakan penyadaran bahwa tindakan korupsi merupakan satu hal yang tidak bisa di tolerir. Korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang berdampak pada kesengsaraan rakyat banyak.

Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan itu dilakukan pada tiga ranah yaitu ranah keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiga ranah ini mempunyai tanggung jawab yang sama dalam hal melahirkan generasi penerus bangsa yang unggul. Tanpa ada kerjasama yang baik dari ketiga elemen ini, maka mustahil akan muncul manusia-manusia yang memiliki integritas pribadi yang baik.

Pada ranah keluarga harus timbul satu kesadaran bahwa penanaman sikap anti korupsi harus diawali dari rumah. Keluarga adalah madrsah atau tempat pendidikan yang utama. Ditempat inilah ditanamkan nilai-nilai kebaikan. Di dalam keluarga, seorang anak betul-betul ditanamkan nilai-nilai keagamaan yang baik. Karakter generasi yang unggul seperti sikap jujur dan tidak suka berbohong, bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukan, hidup sederhana dan hanya mau menikmati hasil jerih payah keringat sendiri, itu ditanamkan betul dalam sebuah keluarga.

Orang tua harus peduli dengan sikap dan karakter anaknya. Orang tua harus memastikan betul bahwa anaknya adalah anak yang jujur dan tidak suka menyalahgunakan hak baik di rumah atau di luar rumah. Komunikasi orang tua dengan anak harus betul betul berjalan dengan baik.

(4)

tindakan yang tidak baik yang dilakukan oleh anak di luar rumah mengenai hal buruk yang dilakukan oleh anak, orang tua tidak boleh membela anak padahal si anak dalam keadaan salah. Orang tua harus berkomunikasi dengan anak dan menyuruh anak untuk bertanggung jawab dengan perbuatan si anak.

Dan yang tidak kalah pentingnya bahwa orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya bahwa orang tua mencari nafkah dengan halal. Orang tua membelanjakan hartanya setiap hari merupakan hasil jerih payah keringat sendiri dan bukan dari mengambil yang bukan haknya. Tentu dengan demikian jika si anak sudah terbiasa ditanamkan karakter baik dan diberi makanan yang baik dan halal, besar kemungkinan si anak akan menjadi anak yang baik sebagaimana diharapkan keluarga.

Pada ranah sekolah, guru sudah seharusnya tidak hanya mentransfer ilmu, tidak hanya mengajar namun juga harus memadukannya dengan kegiatan mendidik. Dalam setiap pelajaran apapun harus disisipkan dan ditanamkan kepada siswa bahwa mengambil hak orang lain itu tidak dibenarkan oleh agama manapun. Sekecil apapun barang yang kita konsumsi dan itu bukan milik kita maka akan diminta tanggung jawabnya dihadapan Tuhan kelak.

Harus ditanamkan kepada peserta didik bahwa korupsi dalam jumlah besar diawali dari yang kecil. Kebiasaan kecil mengambil yang bukan haknya di koprasi atau kantin sekolah akan menjadi biasa jika dilakukan terus menerus hingga kemudian rasa malu dan takut karena mengambil yang bukan haknya sudah biasa. Maka perlu ditekankan dan ditanamkan kejujuran sejak dini. Di kelas siswa ditanamkan pengetahuan bahwa korupsi itu sama juga dengan maling. Di koprasi sekolah dan di kantin sekolah perlu juga di perhatikan tradisi berbelanja siswa. Siswa yang kedapatan berbuat curang dengan mengambil yang bukan haknya, perlu diadakan pembinaan.

(5)

agama dan hukuman bagi orang yang korupsi. Diharapkan dengan adanya pelajaran tersendiri tentang pencegahan anti korupsi, siswa faham dengan apa itu korupsi dan bagaimana modus orang melakukan korupsi. Siswa bertekad tidak akan melakukan korupsi selama hidup siswa.

Adapun pada ranah masyarakat, perlu di sosialisasikan dengan gencar oleh tokoh masyarakat maupun oleh pemuka agama baik melalui mimbar-mimbar agama atau melalui berbagai forum musyawarah tentang kejahatan korupsi dan dampak yang ditimbulkan olehnya. Dengan upaya ini diharapkan timbul kesadaran pada masyarakat bahwa korupsi bukan kejahatan yang biasa. Korupsi adalah kejahatan yang luar biasa yang menyengsarakan rakyat banyak.

Di rumah, di sekolah dan di masyarakat harus di munculkan suara yang sama, suara perlawanan terhadap korupsi. Ketiganya harus bekerja sama untuk sama-sama menanamkan karakter jujur, sederhana dan tidak mau mengambil dan menyalahgunakan yang bukan haknya kepada anak didik. Mudah-mudahan dengan semua mengambil bagian perannya masing-masing, akan lahir generasi yang anti korupsi. Generasi yang memegang teguh nilai-nilai kejujuran, kesederhanan serta pantang mengambil atau menikmati sesuatu yang bukan haknya. Waallahua’lam

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan anak putus sekolah dari pendidikan dasar yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, masih menjadi masalah besar. Kendala tersebut dapat

44 Tahun 2015 Pasal 2 Ayat 2: “Standar Nasional Pendidikan, Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat

Big data preliminary processing and analysis subsystem designed to identify the facts of planning, preparation, and implementation of cyber- attacks in real (quasi-real) time in

Perlu anda ketahui bahwa tekanan jantung sebelah kiri lebih besar dibandingkan dengan tekanan jantung sebelah kanan, karena jantung kiri menghadapi aliran darah sistemik atau

Khiyar „aib pada jual beli cabai sistem plastikan menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah adalah konsumen berhak untuk mengembalikan cabai yang telah dibeli

Selain itu, daerah supraglotis memiliki sistem limfatik yang lebih banyak mengakibatkan tumor yang berada di daerah supraglotis cenderung bermetastasis.Penurunan berat badan

Untuk menunjang kegiatan produksi, diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas serta mampu bersaing dengan perusahaan lain sehingga didapat hasil produksi

Jika dilihat dari goals, visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan ini mendukung nilai kekeluargaan yang ada di dalam perusahaan karena untuk dapat bekerja