• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah PENGARUH SISTEM INFORMASI TERHAD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah PENGARUH SISTEM INFORMASI TERHAD"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SISTEM INFORMASI OPERASIONAL

PERUSAHAAN BERBASIS INTRANET TERHADAP

PRODUKTIFITAS KINERJA KARYAWAN

PADA PT. ASTRA HONDA

MOTOR JAKARTA

Disusun Oleh :

Dibahas oleh: 1. –

2. – 3.

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penerapan sistem informasi dalam dunia bisnis banyak dimanfaatkan untuk mendukung kecepatan dan ketepatan proses bisnis tersebut. Beragamnya bidang bisnis tentunya memerlukan aplikasi sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis tersebut.

Pemakaian komputer di kalangan perusahaan semakin marak, terutama didukung dengan alam kompetisi yang telah berubah dari monopoli menjadi pasar bebas. Secara tidak langsung, perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi komputer sangat efisien dan efektif dibandingkan perusahaan yang sebagian prosesnya masih dikelola secara manual. Pada era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, terutama yang bergerak di bidang bisnis. Dan pentingnya sistem informasi adalah sebagai salah satu komponen utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menang dalam persaingan bisnis.

Dari semua pengembangan teknologi sistem informasi dewasa ini, satu sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan unit fungsional dari perusahaan adalah penggunaan Sistem Informasi Operasional Perusahaan berbasis Intranet di PT. Astra Honda Motor. Sistem informasi operasional perusahaan berbasis intranet adalah salah satu jenis sistem informasi yang menggunakan jaringan Local Area Network yang dapat digunakan untuk membantu pengolahan data yang tepat dan efektif. Dari hasil pengamatan di PT. Astra Honda Motor, dengan adanya sistem informasi operasional perusahaan berbasis intranet ini dapat

disimpulkan bahwa perusahaan ini harus bisa menerapkan sistem informasi operasional perusahaan untuk mendukung pengelolaan sumberdaya manusia, aktifitas-aktifitas pekerjaan agar lebih efektif dan saling terintegrasi, dan untuk menghasilkan produktifitas yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan.

(3)

pembelajaran/learning, fungsi interface link/penghubung dari satu objek ke objek lainnya.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik dan termotivasi untuk menganalisa sistem informasi tersebut sebagai bahan penelitian dalam skripsi ini yang berjudul “PENGARUH SISTEM INFORMASI OPERASIONAL PERUSAHAAN BERBASIS INTRANET TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA KARYAWAN PADA PT ASTRA HONDA MOTOR”.

1.2. Motivasi Riset

Motivasi penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem informasi operasional perusahaan berbasis intranet terhadap produktivitas kinerja karyawan.

1.3. Tujuan Riset

Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah, untuk mengetahui sejauh mana peranan sistem informasi operasional perusahaan ini dalam perusahaan, dan untuk mengetahui tanggapan positif karyawan terhadap sistem informasi operasional perusahaan yang berbasis intranet.

1.4. Kontribusi Riset

Sesuai dengan masalah-masalah yang dikemukakan di atas, maka dari penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut:

1.4.1. Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan

Memberikan masukan kepada perusahaan tentang kegunaan sistem informasi operasional perusahaan berbasis intranet, serta untuk meningkatkan produktivitas kinerja karyawan di PT. AHM.

b. Bagi Karyawan

(4)

1.4.2. Manfaat Akademis a. Bagi Pengembangan Ilmu

Untuk dijadikan suatu obyek penelitian dalam rangka mengukur keberhasilan penyerapan ilmu yang diberikan oleh lembaga dan mengukur keberhasilan kurikulum pendidikan yang diajarkan. Selain itu, dapat pula dijadikan rujukan bagi para mahasiswa selanjutnya bagi yang ingin melakukan penelitian dalam masalah yang relatif sama maupun dalam persoalan-persoalan yang relevan dengan bahasan ini.

b. Bagi Peneliti Lain

Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan bagi peneliti lain dan dapat menjadi bahan referensi dalam kajian yang sama.

c. Bagi Penulis

(5)

BAB II

KAJI TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori

2.1.1. Sistem

Menurut Andri Kristanto (2003:1) sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sarana tertentu. Sedangkan menurut Abdul Kadir (2003:54) pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan.

2.1.2. Elemen Sistem

Menurut Andri Kristanto (2003:2), dalam bukunya “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya” adapun Elemen-elemen yang terdapat dalam sistem meliputi :

1. Tujuan Sistem

Merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat 2. Batasan Sistem

Merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem 3. Control Sistem

Merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut

4. Input

Merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya

5. Proses

Merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

6. Output

Merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolahan dan merupakan tujuan akhir sistem.

(6)

Merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Andri Kristanto (2003:5), dalam bukunya “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya” sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik merupakan sistem yang tidak bias dilihat secara mata biasa dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam, misalnya sistem rotasi bumi, sistem gravitasi dan sebagainya. 3. Sistem tertutup dan sistem terbuka merupakan sistem yang tidak berhubungan

dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengeruh oleh kondisi di luar sistem.

2.1.4. Pengertian Informasi

Menurut Zulkifli Amsyah (2005:2), informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003:31) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

(7)

Dari definisi informasi menurut beberapa pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah yang memiliki arti sehingga berguna bagi penggunanya.

2.1.5. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2006:11) : “Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi.”

Menurut Alter dalam Abdul Kadir (2003:11) sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Menurut Hall dalam Abdul Kadir (2003:11) sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.

2.1.6. Elemen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat elemen-elemen seperti: 1. Perangkat keras (hardware)

(8)

2. Perangkat lunak (software) atau program

Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

3. Prosedur (Procedure)

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki

4. Manusia (Human)

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangansistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi

5. Basis data (database)

Sekumpulan tabel, hubungan, dan lai-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya.

2.2. Operasional

Operasional menggambarkan karakteristik diamati dari konsep dalam rangka untuk dapat mengukur konsep (Sekaran, 2003 : 182). Menurut Cooper & Schmidler (2006 : 310) Definisi operasional adalah definisi yang dinyatakan dalam hal tertentu. Kriteria untuk pengujian atau pengukuran, merujuk pada sebuah empiris standar (kita harus mampu menghitung, mengukur, atau mengumpulkan informasi tentang standar melalui indera kita)

2.3. Perusahaan

(9)

melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.

2.4. Sistem Informasi Operasional Perusahaan

(Sumber : HR Division PT Astra Honda Motor, Mei 2011) Sistem informasi operasional perusahaan dalam PT. Astra Honda Motor ini adalah sistem informasi yang dibangun untuk mendukung informasi-informasi yang

dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Pada PT. Astra Honda Motor, sistem informasi operasional perusahaan ini adalah sebagai sarana dalam penyebaran informasi, komunikasi, penyimpanan database,

pembelajaran/learning, dan sebagai tampilan/interface untuk penghubung/link suatu objek dengan objek lainnya dalam sistem manajemen perusahaan. Berikut adalah fungsi-fungsi dari sistem informasi operasional perusahaan pada PT. Astra Honda Motor :

1. Penyebaran Informasi : a. Berita

b. Majalah c. Rubrik 2. Komunikasi :

a. Forum b. Survey c. Chat

3. Penyimpanan Database : a. Jadwal

b. Form c. Foto

4. Pembelajaran/Learning : a. Perpustakaan

b. Tentang AHM 5. Interface link :

(10)

c. Webmail d. Communicator e. Aplikasi

2.5. Intranet

Intranet merupakan sebuah jaringan yang dibangun berdasarkan teknologi internet yang didalamnya terdapat basis arsitektur berupa aplikasi web dan teknologi komunikasi data. Intranet juga menggunakan protocol TCP/IP. Protocol ini memungkinkan suatu komputer mengirim dan memberi alamat data sampai tujuan dengan tanpa kurang apapun. Secara umum media intranet dapat dipertimbangkan untuk diimplementasikan sebagai salah satu upaya meningkatkan pelayanan administrasi dan informasi dari suatu departemen (mis: Benefit & Compensation Departement) secara lebih cepat, mudah dan efisien. Ada beberapa keuntungan dari penggunaan intranet seperti:

1. Kebebasan Lokasi Data, yaitu penggunaan intranet memungkinkan terwujudnya relasi dokumen-dokumen (files) dari berbagai lokasi penyimpanan, terutama jika operasional administrasi perusahaan menggunakan beberapa program aplikasi yang berbeda, misalnya data terletak di: Ms Access, MIMS, Lattice, PTMS/PSMS, dll.

2. Akses Data Relatif Lebih Cepat, karena teknologi jejaring memungkinkan terpengorganisasian dokumen sedemikian rupa sehingga informasi yang dicari dapat dengan mudah ditemukan. Fleksibel, karena dapat juga diakses dari berbagai tipe server (web, usenet, gopher, ftp).

4. Aman, yang artinya tidak mengganggu/ beresiko merusak proses program aplikasi yang sedang berjalan. Hemat, dari segi alat seperti kertas, lemari, arsip, pos dokumen dan tenaga administrasi. Dapat diakses secara luas, karena terdapat kesempatan untuk menempatkannya dalam jejaring yang lebih luas (internet) khususnya untuk sebagian data yang dipandang perlu.

7. Pengendalian Informasi Publik Perusahaan, yaitu pengendalian informasi dari kemungkinan beda versi, pembaruan data, dll.

(11)

mengalami gangguan (dari Telkom, satelit, provider). Implementasi sebelum merealisasikan rencana penggunaan intranet (dengan asumsi bahwa masalah persetujuan manajemen, dana maupun prasarana teknis telah tersedia), departemen pengguna terlebih dahulu perlu mengidentifikasi beberapa hal seperti dibawah ini :

1. Sasaran media informasi intranet, yaitu:

a. Internal : manajemen, unit organisasi berkaitan, karyawan, dll b. Eksternal : mitra kerja (rumah sakit, apotek, asuransi/ pensiun, dll). 2. Fasilitas- fasilitas apa saja yang akan diadakan, seperti:

a. Jalur-jalur gerbang (gateways) ke basis data departemen b. sistem papan tulis buletin (bulletin board sistem)

c. perangkat pencari (search tool)

d. layanan e-mail (milis dan arsip tanya jawab)

e. akses link-link (intranet / internet) yang berkaitan dengan keperluan departemen yang bersangkutan.

3. Jenis- jenis dokumen apa saja yang perlu dicantumkan - Sumber data/ aplikasi isian.

- Informasi khusus untuk personal (view and print only) - Informasi umum seperti berita

- Laporan

- Ruang Tanya Jawab/ konsultasi internal (tidak perlu waktu pertemuan khusus).

Program aplikasi apa saja yang perlu dikoneksikan untuk menampilkan laporan, yaitu terutama adalah program aplikasi yang digunakan oleh departemen (dan data laporan yang dihasilkannya dibutuhkan oleh pihak lain), yang kemudian dapat dihubungkan ke homepage intranet melalui API (application programming interface) untuk menarik data laporan dari engine programnya (misalnya: engine progress jika pada aplikasi Lattice).

Format umum dokumen (hybrid intranet) 1. Intranet :

a. Manajemen umum (CEO)

(12)

2. Homepage :

a. Administrator : penanggung jawab keseluruhan homepage organisasi induk b. Penerbit (publisher) : penanggung jawab homepage suborganisasi induk c. Editor : mengurus (penyuntingan) halaman-halaman yang ada di homepage. Rancangan Garis Besar Desain Hompage :

Termasuk didalamnya materi-materi logo dan judul (perusahaan, departemen), latar belakang halaman, penggunaan bingkai (frame) atau tidak, jumlah halaman dan indeksasinya, penggunaan java-script dan lain-lain (bias melihat pada perkembangan yang terjadi pada proses atau pasca pembuatan). Selanjutnya pelaksanaan detilnya dapat dikerjakan/dibantu oleh institusi khusus pembuatan media/homepage intranet.

Instalasi Intranet :

Komponen piranti keras yang dibutuhkan untuk membuat suatu jaringan intranet tidak terlalu banyak. Terutama jika perusahaan sudah memiliki sebuah LAN maka hanya memerlukan sebuah server yang terhubung ke LAN tersebut. File server yang sudah ada dapat dijadikan intranet server dengan meng-instal komponen piranti lunak yang sesuai dengan OS network tersebut. Misalnya jika server LAN yang ada menggunakan OS UNIX, piranti lunak intranet yang dapat digunakan antara lain NCSA dan Apache. Sedangkan jika OS menggunakan Windows NT dapat digunakan Website 1.1 dari O’Reilly & Associates, dll.

2.6. Produktivitas

(13)

2.7 Konsep Kinerja

Konsep kinerja merujuk kepada tingkat pencapaian karyawan atau organisasi terhadap persyaratan pekerjaan. Menurut Amstrong dan Baron dalam Wibowo (2007:2) mengatakan bahwa kinerja adalah:

“Hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi ekonomi”

Adapun pengertian Kinerja menurut Wibowo (2007:2) adalah:

“ Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil dari yang dicapai dari pekerjaan tersebut.”

2.7.1. Pengertian Kinerja Karyawan

Dalam hal ini, kinerja Karyawan merupakan variabel (Y) yang dipengaruhi oleh variabel (X) yaitu Teknologi Informasi Intranet.

Menurut Bernardin dan Russel dialih bahasakan oleh Achmad S. Ruky (2006:15) dalam bukunya yang berjudul Sistem Manajemen Kinerja menyatakan “Kinerja adalah hasil dari prestasi kerja yang telah dicapai seorang karyawan sesuai dengan fungsi tugasnya pada periode tertentu. Prestasi adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu”.

2.7.2 Pengukuran Kinerja Karyawan

Sudarmanto (2009:11) mengemukakan bahwa dimensi atau indicator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran dalam menilai kinerja. John Miner (1988) pada Sudarmanto (2009:11) mengemukakan 4 dimensi yang dapat dijadikan tolak ukur menilai kinerja, yaitu :

a. Kualitas, yaitu tingkat kesalahan, kerusakan, kecermatan. b. Kuantitas, yaitu jumlah pekerjaan yang dihasilkan.

c. Penggunaan waktu dalam kerja, yaitu waktu kerja efektif : jam kerja hilang. d. Kerja sama dengan orang lain dalam bekerja.

Bernadin (2001) menyampaikan ada 6 kriteria dasar atau dimensi untuk mengukur kinerja yaitu :

(14)

b. Quantity (Kuantitas), satuan jumlah atau kuantitas pekerjaan yang dihasilkan, terkait dengan beban kerja.

c. Timeliness (Waktu) terkait dengan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan aktivitas dan ketepatan waktu/kedisiplinan dalam bertugas.

d. Cost-Effectiveness (Biaya) terkait dengan penggunaan sumber-sumber organisasi (orang,uang,material,teknologi sistem informasi) dalam mendapatkan atau memperoleh hasil atau pengurangan pemborosan dalam penggunaan sumber-sumber organisasi.

e. Need for supervision (Kemampuan tanpa pengawasan) terkait dengan kemampuan individu dapat menyelesaikan pekerjaan atau fungsi-fungsi pekerjaan tanpa asistensi pimpinan atau intervensi pengawasan pimpinan. f. Interpersonal impact (Perilaku individu) terkait dengan kompetensi dan

kemampuan individu dalam meningkatkan perasaan harga diri, keinginan baik, motivasi dan kerjasama antara rekan kerja

2.8. Keterkaitan variabel Teknologi Informasi Intranet dengan variabel Kinerja

Suatu teknologi informasi sangat berpengaruh bagi sebuah instansi atau perusahaan. Karena teknologi informasi digunakan sebagi jalur untuk mendapatkan komunikasi penting sebagai dasar informasi dalam pengambilan keputusan oleh atasan terhadap kerja para karyawannya.

Adapun keterkaitan antara variabel X yaitu Sistem Informasi Operasinal dengan Variabel Y yaitu kinerja karyawan menurut menurut model Theory of Reasoned Action yang dikembangkan oleh Fishben dan Ajzen adalah :

(15)

BAB III

RANCANGAN RISET

3.1. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan survey dan verifikatif, sedangkan untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan menggunakan metode penelitian terstruktur.

Menurut Nazir (dalam Nuraedi, Susilana, Hatimah, 2005:54) “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.

Sedangkan metode verifikatif Menurut Sugiyono (2003:33) “Verifikatif adalah metode penelitian yang menguji hipotesis dengan menggunakan analisis statistik”.

3.1.1. Desain Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, maka diperlukan suatu desain penelitian untuk menunjang penelitian. Desain penelitian harus sesuai dengan metode penelitian yang digunakan.

Menurut Moh. Nazir (2009.84), desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dimana proses perencanaan dimulai dari identifikasi masalah, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan hipotesis. Berdasarkan proses perencaan tersebut maka desain penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

(16)

3.1.2. Operasional Variabel

Menurut Umi Narimawati, Riset Manajemen Sumber Daya Manusia (2007:61) : “Operasional Variabel adalah proses penguraian variabel penelitian kedalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran.”

3.1.2.1.Variabel (X) Sistem Informasi Operasional Perusahaan Berbasis Intranet

Variabel independent (X) yaitu variable yang mempengaruhi variabel lain yang terjadi. Dalam penelitian ini, Sistem Informasi Operasional Perusahaan pada PT. AHM merupakan variable yang mempengaruhi produktifitas kinerja karyawan.

3.1.2.2. Variabel (Y) Kinerja Karyawan

Variable dependen (Y) yaitu variable yang dipengaruhi oleh variable lain yang sifatnya independent Untuk lebih jelasnya variabel-variabel yang menjadi variabel terkait dan variabel bebas maka variabel-variabel tersebut dioperasionalkan. Untuk lebih jelas maka dapat dilihat dari tabel 3.1

(17)

aplikasiaplikasi yang ada saat ini

(18)
(19)
(20)
(21)

kemampuan karyawan dalam berkompetisi dengan karyawan lain dalam rangka mencapai tujuan perusahaan

3.1.3. Metode Penarikan Sampel 3.1.3.1. Populasi

Pengertian Populasi menurut Sugiyono (2010:80), yaitu: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah karyawan PT. AHM yang berada di divisi Human Resource Division sebanyak 32 karyawan. 3.1.3.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Penelitian ini digunakan sampel dari populasi yang ada,dikarenakan populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka menurut Umi Narimawati (2008:173) bahwa dalam penelitian yang populasinya kurang dari 100, maka sebaiknya diambil seluruhnya, sehingga diperoleh keakuratan data dan kesimpulan penelitian. Dalam penelitian ini seluruh anggota populasi diambil sampel, sehingga metode pengambilan sampel disini disebut sensus.

3.1.4. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.1.4.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data Primer

Data Primer yaitu jenis data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber data utama.

(22)

Yaitu suatu cara untuk mendapatkan suatu data-data yang diperlukan oleh peneliti dengan melakukan pengamatan langsung pada PTAstra Honda Motor. Observasi dilakukan pada karyawan PT. Astra Honda Motor yang menggunakan Sistem Informasi Operasional Perusahaan berbasis intranet. b. Wawancara

Yaitu bentuk komunikasi secara lisan baik langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dari pewancara kepada kepala divisi human resource department PT. AHM

c. Kuesioner

Penyebaran kuesioner hanya dilakukan pada seluruh karyawan di PT. AHM yang menggunakan atau berhubungan dengan Sistem Informasi Operasional Perusahaan berbasisintranet.

2. Data Sekunder

Data sekunder ini merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan dan dokumen-dokumen, jurnal, laporan-laporan atau tulisan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini, mendapatkan laporan perkembangan PT. AHM yang dapat digunakan untuk mendorong kinerja karyawan.

3.2. Teknik Pengujian Data

Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, maka kesungguhan responden dalam menjawab setiap pertanyaan – pertanyaan yang diajukan oleh peneliti merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Keabsahan atau kesahihan suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan. Apabila alat ukur yang digunakan tidak valid atau tidak dapat dipercaya, maka hasil penelitian yang dilakukan tidak akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

(23)

dan realibilitas mencakup mutu seluruh proses pengambilan data sejak konsep disiapkan sampai data siap untuk dianalisis.

a. Uji Validitas

Menurut Bambang S. Soedibjo (2005:76) Uji validitas data dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas data dan derajat kebenaran (valid atau tidaknya suatu item pernyataan pada kuesioner yang diberikan pada responden) dari suatu proses pengumpulan data pada instrument penelitian.

Untuk pengujian validitas ini instrumen penelitian yang berupa skor yang memiliki tingkatan, dan rumus yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment dengan:.

Keterangan :

r = koefisien validitas item yang dicari

X = skor yang diperoh subjek dalam setiap item Y = skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item ∑X = jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = jumlah skor dalam distribusi Y

∑X² = jumlah kuadrat masing-masing skor X ∑Y² = jumlah kuadrat masing-masing skor Y n = banyaknya responden.

b. Uji Realibilitas

Uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk melihat sampai seberapa besar kendala alat ukur yang digunakan. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah α-cronbach. Menurut Purbayu dan Ashari (2005: 251) Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama di lain kesempatan.

(24)

cukup reliabel, sedangkan jika α lebih besar 0,8 maka instrumen dikatakan sangat reliabel.

Didalam uji reliabilitas, penulis menggunakan program SPSS 12.0 For Windows, sehingga dengan SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach’s Alpha.

3.2.1 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

Metode analisis dalam penelitian ini akan menggunakan Metode Deskriptif dan Verifikatif. Sedangkan Pengujian Hipotesis berisi tentang hasil pengujian hipotesis.

3.2.1.1 Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif berisikan perhitungan-perhitungan untuk melihat bagaimana pola atau karakteristik data serta mendeteksi ketidakwajaran respon dalam menjawab kuesioner. Selain perhitungan juga untuk meringkas hasil-hasil dalam bentuk tabel atau secara visual untuk membantu memahami apa yang telah dihasilkan dari penelitian.

3.2.1.2 Analisis Asosiatif

Analisis Asosiatif, pada dasarnya untuk mengetahui adanya hubungan antar dua variabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan

perhitungan statistik yang digunakan dalam variabel X terhadap variabel Y yang diteliti, dalam hal ini pengaruh sistem informasi operasional perusahaan terhadap produktifitas kinerja karyawan.

3.2.2 Perancangan Pengujian Hipotesis

3.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normaltas digunakan untuk menguji asumsi yang diambil benar atau menyimpang. Hasil pengujian data dinyatakan normal dengan syarat uji normalitas sig >0,05.

3.2.2.2 Uji Korelasi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui signifikasi variabel indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).

H0 : = X1= 0 tidak ada pengaruh signifikan antara variabel indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).

(25)

Hasil pengujian data dinyatakan ada pengaruh signifikan antara variabel indenpeden (X) terhadap variabel dependen (Y) jika sig <0,05 pada hasil Anova.

H0 : = X1= 0 tidak ada hubungan signifikan antara variabel indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).

HA : ≠ X1 ≠ 0 ada hubungan signifikan antara variabel indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).

Hasil pengujian data dinyatakan ada pengaruh signifikan antara variabel indenpeden (X) terhadap variabel dependen (Y) jika sig <0,05 pada hasil Anova.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

(26)

(valid atau tidaknya suatu item pernyataan pada kuesioner yang diberikan pada responden) dari suatu proses pengumpulan data pada instrument penelitian. Sedangkan uji reabilitas untuk melihat konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama di lain kesempatan

4.1 Hasil Uji Validitas a. Uji Validitas Variabel X

Berdasarkan rumus yang dijelaskan dalam bab III, maka uji validitas untuk pernyataan dalam kuesioner menggunakan korelasi Pearson. Pengolahan data menggunakan SPSS menghasilkan uji validitas sebagai berikut:

Hasil uji validitas menggunakan software SPSS 17.0 For Windows, adalah sebagai berikut:

Tabel 4.36

Uji Validitas Kualitas Sistem Informasi

Item Rx rtabel Kesimpulan

Item 1 0,815 0,433 Valid

Item 2 0,831 0,433 Valid

Item 3 0,799 0,433 Valid

Item 4 0,782 0,433 Valid

Item 5 0,790 0,433 Valid

Item 6 0,754 0,433 Valid

Item 7 0,771 0,433 Valid

Item 8 0,765 0,433 Valid

Item 9 0,732 0,433 Valid

Item 10 0,805 0,433 Valid

Item 11 0,847 0,433 Valid

Item 12 0,817 0,433 Valid

Item 13 0,829 0,433 Valid

Sumber: Pengolahan data Menggunakan SPSS 17.0 For Windows (2011)

Dari data di atas, disimpulkan bahwa instrumen pada variabel X (Sistem Informasi) pada setiap variabel yang peneliti ajukan dalam kuesioner dapat mewakili objek yang diteliti, dimana dari 13 pertanyaan variabel X (Sistem Informasi) valid yaitu rx > rtabel. sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item yang digunakan untuk mengukur validitas Sistem Informasi Operasional Perusahaan berbasis Intranet akan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian atau dinyatakan valid.

a. Uji Validitas Variabel Y

Dalam penelitian ini, Produktifitas Kinerja Karyawan sebagai variable Y. Berikut pemaparan uji validitas variable Y.

Tabel 4.37

Uji Validitas Produktifitas Kinerja Karyawan (Y)

Item Ry rtabel Kesimpulan

Item 1 0,762 0,433 Valid

Item 2 0,763 0,433 Valid

(27)

Item 4 0,582 0,433 Valid

Item 5 0,623 0,433 Valid

Item 6 0,647 0,433 Valid

Item 7 0,620 0,433 Valid

Item 8 0,695 0,433 Valid

Item 9 0,678 0,433 Valid

Item 10 0,634 0,433 Valid

Item 11 0,701 0,433 Valid

Item 12 0,758 0,433 Valid

Item 13 0,736 0,433 Valid

Dari data di atas disimpulkan bahwa instrumen pada variabel Y (Produktifitas Kinerja Karyawan) pada setiap variabel yang penulis ajukan dalam kuesioner dapat mewakili objek yang diteliti, dimana dari 13 pertanyaan variable Y (Kinerja Karyawan) valid yaitu ry > rtabel. sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item yang digunakan untuk mengukur validitas Produktifitas Kinerja Karyawan akan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian atau dinyatakan valid.

4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas

Instrumen yang memiliki sifat konsisten berarti jawaban yang diperoleh dari angket tersebut relatif sama untuk pengujian pada waktu dan tempat yang berlainan. Teknik yang digunakan yaitu rumus Cronbach Alpa. Nilai r11 untuk variabel X (Sistem Informasi Operasional Perusahaan berbasis Intranet) adalah sebesar 0,961 , dan untuk Variabel Y (Produktifitas KinerjaKaryawan) yaitu 0.930,

Hasil ini menunjukan bahwa Instrumen penelitian bersifat sangat Reliabel seperti yang dikemukakan oleh Bambang S. Soedibjo (2005:72), karena kriteria reliabilitas diatas 0,800.

Uji Normalitas

(28)

berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rangkuman sebagai berikut:

.

Berdasarkan data diatas didapatkan hasil pengujian dinyatakan bersifat normal , karena uji syarat normalitas : 0,096 dan 0,200 >0,05 serta 0,027 dan 0,092 >0,05.

Uji Korelasi Hipotesa 1 :

Analisis ini digunakan untuk mengetahui signifikasi variabel indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).

H0 : = X1= 0 tidak ada pengaruh signifikan antara variabel indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).

HA : ≠ X1 ≠ 0 ada pengaruh signifikan antara variabel indenpeden (x) terhadap

variabel dependen (Y).

Hasil pengujian data dinyatakan ada pengaruh signifikan antara variabel indenpeden (X) terhadap variabel dependen (Y) jika karena sig=0,000 <0,05.

Hipotesa 2:

H0 : = X1= 0 tidak ada hubungan signifikan antara variabel indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).

(29)

Gambar

Tabel 4.37Uji Validitas Produktifitas Kinerja Karyawan (Y)

Referensi

Dokumen terkait

digunakan 36 butir soal untuk mengukur hasil belajar basic bakery pada sampel. penelitian sebanyak 40

Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru (selain itu misalkan dalam bentuk lembar kerja, tugas mencari materi dari buku paket atau

a) Kepala fungsi gudang berwenang mengajukan permintaan pembelian dengan surat permintaan pembelian yang ditujukan kepada fungsi pembelian. b) Kepala fungsi pembelian

Dalam pendidikan, terdapat proses belajar mengajar yang merupakan suatu kegiatan yang dinamis antara pendidik yang melaksanakan tugas mengajar dengan anak didik yang

Menurut Luciana Spica Almilia dan Irmaya Briliantien (2006) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang berpengaruh pada kinerja Sistem Informasi, antara

Peserta didik dalam kelompoknya masing-masing diminta berdiskusi untuk menemukan tokoh dan wataknya yang disertai bukti dalam kutipan yang terdapat dalam cerpen di

Kemenarikan topik perlu diusahakan dalam kiat membuat judul tulisan. Sebuah topik yang menarik belum tentu menarik perhatian pembaca karena diungkapkan dengan judul yang

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan pembelajaran diskusi-simulasi berbantuan media animasi