27
3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Blotongan 03, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga semester I tahun ajaran 2016/2017. Siswa SDN Blotongan 03 berjumlah 171 anak yang terdiri 87 laki-laki dan 84 perempuan mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan 12.10 siang, kecuali pada hari Jum’at dan Sabtu yang berlangsung mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 11.00 siang. Jumlah tenaga kependidikan di SDN Blotongan 03 adalah sebanyak 12 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 1 guru pendidikan Agama Islam, 1 guru olah raga, 1 pustakawan, 1 guru mapel, dan 1 penjaga sekolah.
Penelitian akan dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2016/2017, pada bulan Agustus sampai bulan Desember 2016.
Tabel 3.1 Waktu Penelitian Tahapan
Bulan
Agustus September Oktober Nopember Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan penelitian Pelaksanaan penelitian Penyusunan laporan dan penyajian
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan penelitian dilakukan antara bulan Agustus sampai bulan September 2016. Tahap persiapan penelitian mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal, penyusunan RPP, penyusunan instrumen penelitian, permohonan surat izin untuk observasi, uji validitas dan reliabilitas soal serta untuk tempat penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan antara bulan September sampai bulan Nopember 2016. Tahap pelaksanaan penelitian mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah untuk pengambilan data.
3. Tahap Penyusunan Lampiran Penelitian
Tahap penyusunan laporan penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember sampai Desember 2016. Tahap penyusunan laporan untuk persiapan ujian.
3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga pada siswa kelas 5 Semester I tahun pelajaran 2016/ 2017. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SDN Blotongan 03 sebanyak 35 siswa yang terdiri dari 17 laki-laki dan 18 perempuan. Terdapat berbagai macam karakter yang berbeda-beda dari setiap anak, ada anak yang aktif dan ada anak yang cenderung pendiam.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Setiap penelitian harus memahami variabel yang akan diungkap. Menurut Sugiyono (2010: 61), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dua jenis yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).
Picture and picture dipadukan model pembelajaran Make A Match adalah model pembelajaran dimana siswa dituntut untuk aktif bekerjasama dan berkomunikasi dengan teman yang lain untuk mencari urutan yang tepat pada gambar dan pasangan yang tepat sesuai dengan kartu yang dipegangnya.
Menurut Slameto (2015:198) variabel tergantung atau dependen adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Variabel terikat atau dependen merupakan akibat yang ditimbulkan oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga semester I tahun ajaran 2016/2017. Hasil belajar adalah skor hasil belajar siswa pada aspek kognitif setelah siswa mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah kondisi siswa di kelas. Kondisi siswa di kelas akan dipengaruhi oleh pemilihan metode pembelajaran yang tepat. Dalam penelitian ini hasil belajar akan dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas 5 SDN Blotongan 03 kecamatan Sidorejo kota Salatiga semester I tahun ajaran 2016/2017.
3.3 Rencana Tindakan
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok siswa dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Gambar 3.1
Penelitian Tindakan Kelas
Model Spiral Kemmis dan Mc Tanggart
3.3.1 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Tanggart (dalam Arikunto Suharmini, 2006) terdapat tiga tahap, meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing), dan refleksi (refecting). Rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut:
3.3.1.1 Siklus 1
1. Perencanaan (planning)
Tahap perencanaan ini meliputi:
a. Merencang rencana pembelajaran siklus I. Menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi.
2. Tindakan (acting) dan Pengamatan (observing)
Pelaksanaan kegiatan penelitian, melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP serta mempersiapkan media pembelajaran dengan baik.
Pengamatan dilakukan oleh observer (guru kelas 5) dengan mengamati kegiatan pembelajaran dengan lembar observasi.
3. Refleksi (reflecting)
Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera menganalisa pelaksanaan PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi. Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran dan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan bila melalui pengajaran model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match tingkat pemahaman siswa masih belum meningkat dalam mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun pelajaran 2016/2017, yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian indikator kinerjanya, maka sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan dalam bentuk tindakan pengulangan (remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap proses belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil dan tujuan yang telah dirumuskan berhasil.
3.3.1.2 Siklus II
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian. Teknik observasi digunakan untuk mengamati proses pembelajaran yang menerapka model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA di kelas 5 SDN Blotongan 03.
2. Tes
Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes.Teknik tes digunakan sebagai alat ukur hasil belajar peserta didik untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menerima materi ajar serta tingkat pemahaman dalam pembelajaran IPA di kelas 5 SDN Blotongan 03.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Lembar Observasi
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Lembar Observasi Mengajar Guru No Aspek yang 1. Kegiatan Awal 1. Menyiapkan siswa secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
1
5 2. Menyiapkan alat dan bahan 2
3. Apersepsi kegiatan siswa 3 4. Mengajukan
pertanyaan-5. Menyiapkan materi dan
tujuan yang aka dipelajari 5 2. Kegiatan Inti 7. Guru menjelaskan materi
yang akan dipelajari 7 8. Guru bertanya tentang
hal-hal yang belum dipahami
siswa 8
9. Guru meluruskan dan menjelaskan hal-hal yang
belum dipahami oleh siswa 9 10. Guru membagikan gambar,
kartu soal dan kartu
jawaban 10
11. Guru membimbing siswa dalam mencari pasangan kartu yang sesuai
11
12. Guru membimbing siswa untuk maju kedepan kelas untuk menempelkan kartu soal maupun kartu jawaban
12
apakan kartu yang ditempelkan siswa itu sesuai atau tidak.
14. Guru membacakan kembali
jawaban yang benar 14
15. Guru membacakan kembali
dan jawaban yang benar 15 16. Guru membimbing siswa
untuk duduk kembali 16 17. Guru menegur siswa yang
tidak memperhatikan 17 18. Guru dan siswa bertanya
jawab tentang hal-hal yang belum dipahami oleh siswa
18
19. Guru meluruskan kesalah
pahaman siswa 19
20. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap siswa
20
3. Kegiatan Penutup
21. Guru menyusun rangkuman pembelajaran dengan
melibatkan siswa 21
3 22. Melakukan refleksi
pembelajaran dengan
melibatkan siswa 22
23. Melakukan evaluasi 21
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa No Aspek
Siswa mendengarkan materi dan
tujuan yang disampaikan guru. 1 1
2. Kegiatan Inti
Siswa menyimak penjelasan guru.
2
7 Siswa bekerja sama dalam
mengurutkan gambar 3
Siswa bekerja sama dalam
jawaban
Siswa aktif dalam pembelajaran 5 Siswa dapat mengurutkan gambar 6 Siswa dapat mencocokkan kartu soal
dengan kartu jawaban 7
Siswa percaya diri maju kedepan kelas dalam menempelkan urutan gambar, membacakan kartu soal dan mencocokkan dengan kartu jawaban
8
9. Kegiatan Penutup
Siswa dapat menyimpulkan materi
yang telah diajarkan 9
2 Siswa dapat menjawab soal dengan
tenang
10
Berdasarkan kisi-kisi lembar observasi mengajar guru dan kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa di atas dapat dibuat lembar observasi mengajar guru dan lembar observasi aktifitas siswa. (terlampir)
2. Tes
Tes diberikan untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung melalui respon seseorang terhadap pertanyaan. Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Tes diberikan setelah akhir pembelajaran. Untuk membuat soal tes pada siklus I dan siklus II diperlukan kisi-kisi untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk untuk menulis soal tes. Kisi-kisi soal tes pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Siklus 1
3.5 Validasi Data
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Kalau dalam obyek berwarna biru, sedangkan data yang terkumpul memberikan data berwarna hijau maka hasil penelitian tidak valid.
Intrumen yang valid berati alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) valid. Valid berarti intrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010). Meteran yang valid dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan teliti, karena meteran memang alat untuk mengukur panjang. Meteran tersebut menjadi tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat.
Mengukur validitas digunakan bantuan program SPSS 16 for windows dengan menggunakan Coreected Item-Total Correlationyang merupakan analisis faktor yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total (Sugiyono, 2010). Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat.
3.6 Uji Validitas
Sebelum dibagikan kepada siswa, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Adapun reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relati5e konsisten jika dikenakan pada suatu objek, Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2009). Instrument dikatakan valid artinya instrument dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item total correlation).
a) Validitas Butir Soal Siklus I
Dari butir soal yang diujikan, terdapat butir soal yang dinyatakan valid dan butir soal dinyatakan tidak valid. Hasil rekapitulasi uji coba butir soal siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus I
Soal valid Soal tidak valid Jumlah
1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11,13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29
7, 12, 20,21,30
30
25 5
Butir soal yang dipakai
25 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11,13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28, 29
b) Validitas Butir Soal Siklus II
Dari butir soal yang diujikan, terdapat butir soal yang dinyatakan valid dan butir soal dinyatakan tidak valid. Hasil rekapitulasi uji coba butir soal siklus II dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus II
Soal valid Soal tidak valid Jumlah
1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10,12, 13,14, 15,16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,26, 30
4, 11, 27, 28, 29
30
25 5
Butir soal yang dipakai
25 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10,12, 13,14, 15,16, 17, 18, 19, 20,
3.7 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji reliabilitas instrumen dilakukan analisis factorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach (dalam Aswar, 2000). Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan sebagai berikut :
a ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima 0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima 0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus a > 0,9 : Reliabilitas memuaskan
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus I Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.871 30
Uji reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha 0,871 yang artinya instrumen memiliki tingkat reliabilitas bagus. Dengan demikian instrumen tes yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian.
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus II
Uji reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha 0,887 yang artinya instrumen memiliki tingkat reliabilitas bagus. Dengan demikian instrumen tes yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
3.8 Indikator Keberhasilan 3.8.1 Indikator Proses
Dalam penelitian ini dikatakan berhasil jika 80% proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan sintaks yang terdapat pada lembar observasi mengajar guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Indikator proses ini dapat dihitung dengan rumus:
Ketuntasan = Jumlah ya pada siklus 1
jumlah sintaks 𝑋 100%
3.8.2 Indikator Hasil Belajar
Dalam penelitian ini, sebagai patokan keberhasilan hasil belajar bagi peneliti pada pembelajaran IPA kelas 5 dengan menggunakan Model pembelajaran Picture and Picture dipadukan model pembelajaran Make A Match dengan kriteria keberhasilannya yaitu 90% dari seluruh siswa kelas 5 SDN Blotongan 03 telah mendapat nilai lebih dari KKM yang ditentukan yaitu 70. Indikator hasil belajar ini dapat dihitung dengan rumus:
Ketuntasan = Jumlah jawaban benar Jumlah soal x 100
3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Analisis Ketuntasan
Data mengenai hasil belajar IPA siswa diperoleh dari tes tertulis pada prasiklus, siklus I, dan siklus II. Tes tertertulis berupa soal pilihan ganda. Skor yang diperoleh adalah 1 jika siswa menjawab butir soal dengan jawaban benar dan 0 jika siswa menjawab butir soal dengan jawaban salah. Untuk menentukan nilai siswa dilakukan penjumlahan seluruh jawaban benar yang berhasil dijawab oleh siswa dengan rumus sebagai berikut:
Nilai =Jumlah jawaban benar Jumlah soal x 100
pelajaran IPA. Berikut ini adalah tabel kriteria ketuntasan minimal hasil belajar siswa.
Tabel 3.10
Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
Nilai ≥ 70 Tuntas
Nilai < 70 Tidak Tuntas
3.9.2 Analisis Komparatif
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data instrumen tes dengan menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif untuk membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes siklus II dan berdasarkan jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas. Data yang diolah dengan analisis deskriptif adalah data dari nilai yang diperoleh pada nilai tes kondisi awal, nilai setelah siklus I dan siklus II setelah menggunakan Model pembelajaran Picture and Picture dipadukan Make A Match. Data hasil tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai = Jumlah jawaban benar Jumlah soal x 100