• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kiri Islam Dan Perdamaian Dunia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kiri Islam Dan Perdamaian Dunia"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Perdamaian Dunia

Kelompok 8:

Kristian Hendra Wartanto 2102171746 1-27/20

Rachelia Putri Anggita 2102171722 1-27/32

Sindi Laraswati 2102171693/35

(2)
(3)

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga kami dapat menyusun makalah tentang “Perdamaian Dunia” dengan sebaik-baiknya. Adapun tujuan

(4)

Bab I

Pendahuluan

A.

Latar Belakang

Dalam suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Seperti halnya individu sebagai makhluk sosial. Negara tentunya akan memerlukan negara atau komponen yang lain. Bahkan ada pula negara yang memiliki keterkaitan serta ketergantungan dalam aspek ekonomi, sosial, dan politik. Jika adanya keterkaitan antar negara dengan negara lain tersebut tentunya ada sebuah hubungan yang baik. Salah satunya merupakan negara kita sendiri yaitu negara indonesia dengan negara-negara lain.Dinamakan masyarakat global, ditandai adanya saling ketergantungan antar bangsa, adanya persaingan yang ketat dalam suatu kompetisi dan dunia cenderung berkembang kearah perebutan pengaruh antar bangsa, baik lingkup regional, ataupun lingkup global.

Namun pada kenyataanya masih banyak hubungan yang bertentangan antara negara satu dengan yang lain. Yang mengakibatkan terjadinya konflik dan terusiknya perdamaian dunia. Konflik biasanya dipicu dengan adanya masalah dalam hal sosial, ekonomi, politik, agama maupun kebudayaan. Terjadinya konflik akibat adanya keserakahan, kurang saling menghargai dan mengerti antara satu dengan yang lain. Dari masalah di atas dalam makalah ini akan membahas mengenai apa yang dimaksud dengan perdamaian dunia itu sendiri, cara mewujudkan perdamaian dunia serta partisipasi indonesia dalam perdamaian dunia.

B.

Rumusan Masalah

1. Apa yang melatarbelakangi perdamaian dunia? 2. Bagaimana konsepsi dari perdamaian dunia?

3. Bagaimana sikap bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia?

4. Bagaimana bentuk partisipasi bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia?

C.

Tujuan

1. Mengetahui apa saja yang melatarbelakangi perdamaian dunia 2. Mengetahui bagaimana konsepsi dari perdamaian dunia

3. Mengetahui bagaimana sikap bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia 4. Mengetahui bagaimana bentuk partisipasi bangsa Indonesia dalam perdamaian

(5)

Bab II

Pembahasan

A. Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini kita tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh global serta perkembangan kehidupan internasional. Dikaitkan dengan kehidupan internasional, terwujudnya perdamaian dunia merupakan salah satu kepentingan nasional indonesia. Hal ini karena globalisasi dan perkembangan di luar negeri turut mempengaruhi kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Globalisasi merupakan proses sosial yang muncul sebagai akibat dari kemajuan dan inovasi teknologi serta perkembangan komunikasi dan informasi.

Globalisasi mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Terkait erat dengan kemajuan teknologi, arus informasi, dan komunikasi yang lintas batas negara

2. Tidak dapat di lepaskan dari adanya akumulasi kapital, tingginya arus investasi, keuangan, dan perdagangan global

3. Berkaitan dengan semakin tingginya intensitas perpindahan manusia, barang, jasa dan pertukaran budaya yang lintas batas negara

4. Ditandai dengan semakin meningkatnya tingkat keterkaitan dan ketergantungan tidak hanya antarbangsa/negara tetapi juga antar masyarakat

Bagi bangsa Indonesia, globalisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa ditolak. Hal ini dapat dilihat dari keikutsertaan indonesia dalam forum misal WTO dan AFTA.

Globalisasi pada abad ke-21diyakini dapat menimbulkan pengaruh yang besar terhadap kehidupan suatu bangsa seperti mendatangkan ancaman dan tantangan yang ditengarai bisa bedampak negatif bagi suatu bangsa dan negara. Ancaman dan tantangan inilah yang akan mempengaruhi perdamaian dunia terganggu. Oleh karena itu, untuk terciptanya perdamaian yang merupakan cita-cita masyarakat dunia menyebabkan munculnya upaya-upaya bersama untuk mencari jalan memelihara atau menyelenggarakan situasi damai sesuai cita-cita bersama.

B. Konsepsi Perdamaian Dunia

(6)

regional, lokal pun didirikan sepanjang sejarah untuk merealisasikan keinginan akan perdamaian dan menghindarkan peperangan yang memusnahkan dan mengakibatkan penderitaan bagi umat manusia.

Konsepsi damai bagi setiap orang tidak sama, sesuai dengan budaya dan lingkungannya. Namun ada beberapa konsespsi mengenai perdamaian, yaitu:

1) Ketiadaan perang. Pemeliharaan perdamaian antar negara merupakan fungsi dari negara. Damai dapat terjadi secara sukarela dimana peserta perang memilih jalan damai untuk menyelesaikan sengketa, atau dapat dipaksa terhadap pihak penyebabnya.

2) Ketiadaan kekerasan dan ditegakkannya keadilan. Dari sudut pandang ini, perdamaian tidak hanya ketiadaan kekerasan, tetapi juga kehadiran keadilan. Dalam konseo ini, sebuah masyarakat dimana suatu grup ditekan oleh grup lainnya juga merupakan ketiadaan kedamaian.

3) Perdamaian jamak. Banyak pemikir yang mengkritik ide damai sebagai harapan dan yang akan terjadi pada suatu hari. Mereka mengenal damai tidak harus sesuatu yang harus manusia capai suatu hari. Mereka menggangap damai hadir, bila kita menciptakan dan mengembakangkannya dalam cara yang kecil dalam kehidupan sehari-hari, dan damai akan berubah secara terus menerus.

4) Damai dan tenang. Dalam beberapa hubungan, damai dapat menunjuk secara umum keadaan tenang dan ketiadaan gangguan.

5) Damai dalam diri. Suatu keadaan damai dalam pikiran, badan dan jiwa. Rasa ini tidak tergantung oleh waktu, orang atu tempat, serta menekankan bahwa setiap individu dapat mengalami ketenangan dalam diri terhadap peperangan.

Menurut Immanuel Kant ada aturan dasar dan aturan mutlak yang harus ditaati oleh setiap negara.

Aturan Dasar, yaitu:

1) Perjanjian perdamaian adlah sesuatu yang sakral, oleh karena itu tidak ada maksud yang tersembunyi untuk mengkhianatinya.

2) Tidak boleh pengambilalihan negara oleh negara lain apapun alasannya.

3) Militer harus dihapuskan, keberadaan militer akan menyebabkan ketegangan di antara negara-negara.

4) Dialrang campur tangan asing dalam masalah internal suatu negara.

5) Negara dilarang mempunyai sikap permusuhan yang dapat menutup kemungkinan perdamaian di masa depan.

6) Negara dilarang mempunyai sikap permusuhan yang dapat menutup kemungkinan perdamaian di masa depan.

Aturan Mutlak, yaitu:

1) Konstitusi sipil setiap negara seharusnya berupa republik.

2) Negara-negara merdeka harus membuat hukum bangsa-bangsa yang dikeluarkan dari federasi negara-negara mereka.

3) Hukum bangsa-bangsa harus sejalan dengan hukum kewarganegaraan dunia.

(7)

perang antar Negara maupun perang sipil yang besar didalam satu Negara maupun mengeliminasi segala bentuk kekerasan langsung pada prakteknya pendekatan negative peace menghendaki tidak terjadinya perang dengan kekuatan militer dan efek penggetarnya (deterrence) atau istilahnya damai karena kuat dan adagium terkenal lainnya adalah jika ingin damai siapkan perang (Sivis Pacem Parabellum), pada umumnya pendekatan negative peace bersifat coercive (memaksa) dan reaktif.

Dan bentuk lain dari motode perdamaian selain Negative Peace adalah Positive peace, karakter epistemology dari Positive Peace adalah multi-disiplin dan memiliki nilai-nilai moral dan visi dari positive peace lebih luas dari sekedar tidak adanya peperangan/konflik kekerasan ataupun menghindarinya dan positive ingin menunjukkan kehadiran secara simultan keinginan membangun sudut pandang pandang dimasyarakat seperti keselarasan,keadilan dan kesetaraan pada prinsipnya Positive Peace bertujuan untuk mengeliminasi berbagai hambatan terhadap potensial yang dimiliki manusia terutama pada permasalahan ekonomi dan struktur social-politic jadi positive berbeda dari negative peace yang melakukan pendekatan kekuatan, memaksa sedangkan positive peace melakkan pendekatan nilai dan moral serta lebih menekankan aspek pencegahan sehingga dalam proses penerapannya positive peace lebih menawarkan bantuan dan penyelesaian konflik structural yang terjadi baik pada masa lampau dan sekarang dengan harapan agar kedepannya tidak terjadi konflik kekerasan yang lebih besar jadi bisa disimpulkan bahwa positive peace tidak hanya berfokus dari ketidakhadiran peperangan tapi juga focus pada kehadiran perdamaian,cinta dan nilai-nilai moral dan social di masyarakat dan menekankan pada aspek pemenuhan kebutuhan manusia, pendekatan holistic yang ditawarkan oleh positive peace secara langsung mengharuskan pembangunan perdamaian melalui jalur ekonomi,social dan lingkungkan, tujuan akhir dari positive peace adalah meminimalisir kekerasa baik secara langsung maupun yang structural.

Selain dua pendekatan perdamaian diatas, juga ada alternative pendekatan ketiga, yaitu pendekatan yang berusaha mengelaborasi dan mengunifikasi pendekatan negative dan positive peace yang diistilahkan oleh Charles Webel dengan istilah Strong Peace yang lebih menekankan pentingnya pendekatan perdamaian tidak saja pada level social tapi juga internasional dan juga adanya kecendrungan para aktor perdamaian individual/structural/positive ketika mendapatkan tekanan yang luar biasa sehingga menciptakan ketakutan,keraguan dan ketidakamanan pada diri mereka sehingga suatu waktu bisa mengentikan program perdamaian mereka, melihat kecendrungan ini diperlukan sebuah elaborasi antara pendekatan perdamaian yang structural/micro dengan nilai-nilai kemanusiaannya mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan hukum pada skala nasional dan internasional (macro) serta adanya keinginan para pengambil kebijakan pada level Negara untuk berkomitmen pada perdamaian sehingga bisa tercipta proses perdamaian yang lebih komprehensif dan kuat.

Contoh kasus:

(8)

seperti kasus sampang,sengketa pilkada yang berakhir ricuh di papua,aksi pemboman oleh gerakan pengacau karena penolakannya terhadap institusi Negara seperti kepolisian dan pemerintahan ataupun aksi kekerasan horizontal lainnya seperti konflik kekerasan antar sekolah bahkan antar desa yang bertetangga, peristiwa ini semakin menuntut kita sebagai anak bangsa untuk menawarkan solusi dan melakukan aksi damai untuk menghentikannya.

 Dari sudut pandang negative peace menurut saya ini jelas bahwa

kekerasan yang terjadi selama ini didalam kehidupan bernegara dan berbangsa karena kelamahan Negara dalam menegakkan aspek keamanan (militer dan kepolisian) sehingga pola-pola kekerasan baik yang dilakukan oleh individu maupun dalam kelompok-kelompok pelaku kekerasan terkesan dibiarkan begitu saja dan baru dilakukan aspek penciptaan keamanan ketika konflik pecah dan itupun alat-alat Negara seperti kepolisian masih terlihat lemah, terlalu pasif dan masih belum berani untuk tegas dalam memberantas oknum-oknum pelaku kekerasan baik individual apalagi yang organisasional.

 Sedangkan dari kaca mata positive peace, kekerasan SARA dengan

berbagai motifnya yang terjadi karena masih belum adanya kesadaran structural dimasyarakat, seperti kesadaran social masyarakat untuk hidup rukun ditengah-tengah perbedaan, belum lagi aksi-aksi kekerasan karena sengketa politik dan ekonomi, pendekatan Positive Peace sangat penting disini untuk menghindari adanya konflik kekerasan, kesadaran dalam kehidupan social-masyarakat melalui pendidikan kemudian peningkatan taraf ekonomi masyarakat untuk menghindari adanya kecemburuan social dan penciptaan kesejahteraan dan pendidikan politik untuk melakukan aktivitas politik yang baik sangat penting untuk dilakukan selain penciptaan lembaga-lembaga baik dari pemerintah seperti lembaga perlindungan HAM dan swasta seperti LSM-LSM untuk mengawasi dan menjaga agar proses perdamaian tetap berjalan dan pencegahan terhadap aksi-aksi kekerasan tetap dilakukan.

C. Sikap Bangsa Indonesia Dalam Perdamaian Dunia

Sikap bangsa Indonesia dalam memandang perdamaian dunia ini tidak terlepas dari pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai tercantum dalam pebukaan dan pasal-pasal Undang-Undang 1945. Prinsip yang dianut oleh bangsa Indonesia sebagai upaya mencapai dunia yang damai dan sejahtera adalah saling menghormati terhadap kedaulatan setiap bangsa atau negara dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

Sikap ini tampak dalam:

1. Pembukaan UUD 1945 Alinea I: Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan dengan peri kemanusiaan dan perikeadilan. Alinea ini menunjukkan sikap bangsa Indonesia bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia. Dan tentunya Indonesia sangat mendukung perdamaian dunia.

(9)

memajukan kesejahteraan umum, mencardaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial … . Alinea ini mempertegas

cita-cita bangsa Indonesia yang sangat menginginkan tercapainya perdamaian dunia dan ikut berpartisipasi dalam menjaga perdamaian dunia.

3. Garis politik Luar Negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Bebas dalam dalam pengertian bahwa Indonesia tidak memihak pada kedaulatan-kedaulatan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Aktif, dalam pengertian peran Indonesia dalam persatuan internasional berpartisipasi aktif dalam terwujudnya perdamaian dunia.

4. Faham bangsa Indonesia tentang perang dan damai : Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Berarti, bahwa penyelesaian pertikaian atau pertentangan yang timbul antara bangsa Indonesia dan bangsa lain akan selalu diusahakan melalui cara-cara damai bagi bangsa Indonesia, perang adalah jalan terakhir dan hanya diakukan apabila segala usaha penyelesaia damai tidak berhasil.

5. Berdasarkan UU No. 34/2004 tentang TNI pasal 7A ayat 2, salah satu penjabaran tugas poko TNI adalah meaksanakan perdamaian dunia sesuai denegan kebijaksanaan politik luar negeri Negara Republik Indonesia

D. Partisipasi Bangsa Indonesia Dalam Perdamaian Dunia

A. Peran Indonesia sebagai Anggota PBB

Untuk menjaga perdamaian di kawasan konflik, PBB membentuk pasukan perdamaian dalam rangka operasi pemeliharaan perdamaian (DPP). Beberapa contoh pasukan perdamaian tersebut:

1. ICCS (International Comission for Control and Supervision), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk perdamaian Vietnam Selatan.

2. UNDOF (United Nations Disengagement Obsever Force), yaitu ipasukan perdamaian PBB sebagai pengawas pertikaian bersenjata.

3. UNEF (United Nations Emergency Force), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk Timur Tengah, Korea Utara, dan korea Selatan.

4. UNFICYP (United Nations Peace Keeping in Cyprus), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk perdamaian di Cyprus.

5. UNMOGIP (United Nations Military Observer Group in India and Pakistan), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk perdamaian india dan Pakistan.

6. UNOC (United Nations Operation for Congo), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk Kongo.

7. UNISO (United Nations Truce Supervision Organization in Palestine), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk Palestina.

(10)

9. UNOROFOR (United Nations Protection Forces). yaitu pasukan perdamana PBB di Bosnia Herzegovina.

10. UNPREDEF (United Nation Deployment Force), yaitu pasukan perdamaian PBB di FYROM (Macedonia).

11. UNMIL (United Hatim: Mission ia Liberia), yaitu pasukan perdamaian P88 di Liberia.

Ketika Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Mesir segera mengadakan sidang menteri luar negeri negara-negara Liga Arab. Pada 18 November 1946, mereka menetapkan resolusi tentang pengakuan kemerdekaan RI sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan tersebut adalah suatu pengakuan de jure menurut hukum internasional.

Untuk menyampaikan pengakuan ini Sekretaris Jenderal Liga Arab ketika itu, Abdurrahman Azzam Pasya, mengutus Konsul Jendral Mesir di India, Mohammad Abdul Mun’im, untuk pergi ke Indonesia. Setelah melalui perjalanan panjang dan penuh dengan rintangan terutama dari pihak

Belanda maka akhirnya ia sampai ke Ibu Kota RI waktu itu yaitu Yogyakarta dan diterima secara kenegaraan oleh Presiden Soekarno dan Bung Hatta pada 15 Maret 1947. Ini pengakuan pertama atas kemerdekaan RI oleh negara asing.

Presiden Sukarno membalas pembelaan negara-negara Arab di forum internasional dengan mengunjungi Mesir dan Arab Saudi pada Mei 1956 dan Irak pada April 1960. Pada 1956, ketika Majelis Umum PBB memutuskan untuk Resimen Infanteri-18 TT V/Brawijaya di Malang, dengan komandan kontingen Letnan Kolonel Infanteri Suadi Suromihardjo. Konga I ini berkekuatan 559 pasukan dengan masa tugas selama kurang lebih 9 bulan dan kembali ke tanah air tanggal 29 September 1957.

Tiga tahun kemudian yaitu tahun 1960 Letnan Kolonel Solochin GP memimpin pasukan Konga II ke Kongo dengan jumlah pasukan sebanyak 1.074 orang yang bertugas dari September 1960 sampai mei 1961. Kemudian setelah itu Indonesia terus mengirimkan pasukan dalam misi PBB dan sampai saat ini sudah sampai pada Kontingen Garuda ke XXIII ke Libanon.

Selain Kontingen Garuda yang berupa pasukan bersenjata, Indonesia juga aktif mengirimkan personil tidak bersenjata yaitu terdiri dari anggota TNI yang bertugas sebagai pengamat militer atau Military Observer dan juga polisi yang bertugas sebagai Civilian Police/Police Adviser.

(11)

Setelah lama absen dalam misi-misi PBB akhirnya pada tahun 2007 Indonesia berhasil menempatkan personil Kepolisian RI untuk bergabung dengan Misi Penjaga Perdamaian PBB di Sudan atau UNMIS/United Nation Mission in Sudan. Personil itu adalah AKBP Ir. Ari Laksamana Wijaya dari Mabes Polri yang bergabung dengan UNMIS pada 5 Juli 2007 yang diikuti oleh 5 personil Polisi lainnya dan beberapa waktu lalu ada 15 orang lagi yang menyusul. Selain di UMIS saat ini Indonesia juga telah mengirimkan 3 Personil POLRI ke misi UNAMID di Darfur dengan komandan kontingen AKBP Krishna Murti, Sik, Msi dan satu batalyon FPU atau Formed Police Unit yang terdiri dari 140 personil lengkap dengan peralatan dan persenjataan dengan komadan FPU AKBP Joni Asadoma, Sik, SH, M.Hum yang bertugas di El-Fashir yaitu wilayah Darfur utara.

Keikutsertaan indonesia dalam upaya perdamaian dunia adalah dengan menjadi anggota pasukan perdamaian. Keikutsertaan indonesia dalam operasi perdamaian sudah dimulai sejak tahun 195-7. Pasukan perdamaian dari indonesia dikenal dengan nama Kontingen Grade (Konga). Sejak tahun 1957 sampai saat ini pasukan Garuda lndonesia telah diterjunkan ke berbagai kawasan konflik bergabung dengan pasukan perdamaian PBB.

Sebagai anggota PBB lndonesia telah banyak memperoleh bantuan dari PBB, antara lain :

Selain keikutsertaan melalui Kontingen Gruda dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB indonesia tercatat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamana PBB. Sampai saat ini lndonesia sudah tiga kali menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu:

1. Keanggotaan pertama periode 1973 - 1974 2. Keanggotaan kedua periode 1995 - 1996 3. Keanggotaan ketiga periode 2007 - 2008

(12)

B.Peran Indonesia dalam ASEAN

Selain peran penting yang diberikan Indonesia pada PBB, peran penting Indonesia juga diberikan pada keberlangsungan organisasi se-asia ternggara yakni ASEAN. Peranan Indonesia dalam ASEAN yang sangat besar tersebut diantaranya sebagai berikut :

1. Indonesia merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967.

2. Indonesia berusaha membantu pihak-pihak yang bersengketa untuk mencari penyelesaian dalam masalah Indocina. Indonesia berpendapat bahwa penyelesaian Indocina secara keseluruhan dan Vietnam khususnya sangat penting dalam menciptakan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Pada tanggal 15-17 Mei 1970 di Jakarta diselenggarakan konferensi untuk membahas penyelesaian pertikaian Kamboja. Dengan demikian Indonesia telah berusaha menyumbangkan jasa-jasa baiknya untuk mengurangi ketegangan-ketegangan dan konflik-konflik bersenjata di Asia Tenggara.

3. Indonesia sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama ASEAN yang berlangsung di Denpasar, Bali pada tanggal 23-24 Februari 1976.

4. Tanggal 7 Juni 1976 Indonesia ditunjuk sebagai tempat kedudukan Sekretariat Tetap ASEAN dan sekaligus ditunjuk sebagai Sekretaris Jendral Pertama

6. Mengikuti kerja sama regional seperti ini maka akan lebih dihormati negara lain, seperti hanya kerja sama regional yang di Eropa ataupun Timur Tengah, lebih-lebih kalau ASEAN kuar dimata Internasional (sayangnya di Internasional ASEAN kurang dipandang)

7. AL-TNI sering melakukan latihan bersama dengan Singapura sehingga akan membuktikan pada dunia bahwa militer Indonesia masih kuat, dan Indonesia pun melakukan perjanjian Ekstradisi disemua negara ASEAN, walaupun agak lama untuk mendekati Singapura.

8. Pada KTT ASEAN ke-9 tanggal 7-8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia mengusulkan pembentukan komunitas ASEAN (Asean Community). Komunitas ini mencakup bidang keamanan, sosial – kebudayaan, dan ekonomi.

(13)

10.Menjadi tuan rumah pertemuan khusus pasca gempa bumi dan tsunami pada Januari 2005. pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan tindakan-tindakan mengatasi bencana tsunami pada 26 Desember 2004.

11.Pada bulan Agustus 2007 diresmikan Asean Forum 2007 di Jakarta. Forum ini diselenggarakan untuk mendukung terwujudnya Komunitas Asean 2015 diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi ASEAN ke-40

Peran serta indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian merupakan amanat pembukaan UUD 1945, yaitu dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilaan social.

Harapan untuk hidup damai tampaknya masih menjadi impian yang sulit bagi sebagian bangsa disebagian kawasan. Berakhirnya perang dunia II dan perang dingin yang di tandai dengan pembubaran uni Sovyet tahun 1991, ternyata tidak membuat dunia bebas dari konflik bersenjata. Perang besar antara kedua negara raksasa – AS dan US memang tidak terjadi, namun perang kecil dan konflik justru berkecamuk dimana-mana. Di wilayah Balkan, balkin dan bekas Uni

Sovyet, Afrika, Timur Tengah, perang dan berbagai jenis konflik lain terus tahun 1957. pesukan perdamaian Indonesia dinamakan kontingen Garuda. Selain keikutsertaan melalui kontingen Garuda dalam upaya pemeliharaan perdamaian PBB, Indonesia tercatat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB sebanyak tiga kali, yaitu: Periode 1973 – 1974, periode 1995 – 1996, periode

2007 – 2008.

Dukungan yang luas terhadap ke anggotaan Indonesia di Dewan Keamanan ini merupakan cerminan pengakuan masyarakat internasional terhadap peran dan sumbangan selama ini dalam upaya dalam menciptakan keamanan dan perdamaian baik pada tingkat kawasan maipun global. Peran dan kontribusi Indonesia tersebut mencangkup antara lain keterlibatan pasukan Indonesia di berbagai misi penjagaan perdamaian PBB sejak tahun 1957. upaya perdamaian seperti kamboja dan Filipina selatan dalam konteks ASEAN ikut serta menciptakan tatanan kawasan di bidang perdamaian dan keamanan. Serta peran aktif di berbagai forum pembahasan isu pelucutan dan non-proliferasi nuklir.

C.Ikut Mendirikan Gerakan Non Blok (GNB)

lndonesia merupakan penggagas begjirinya GNB yang didirikan setelah Perang Dunia II, di mana berkembang dua kekuatan besar yang saling bersaing dan bertentangan. Persaingan dan pertentangan kedua blok tersebut melahirkan persekutuan militer Eropa Barat dan Amerika Serikat berupa NATO dan Uni Sovyet berupa Pakta Warsawa yang mendorong perlombaan senjata atom dan nuklir, serta peningkatan kekuatan militer.

(14)

Bahkan ketegangan itu dapat saja mengancam kemerdekaan nasional maupun keutuhan wilayah negara-negara yang baru merdeka, Dengan didirikannya GNB diusahakan untuk mencarikan alternatif lain untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional.

Pemrakarsa dari Gerakan Non Blok ini adalah Gamal Abdel Maser (Mesir), Tiro (Yugoslavia). Nehru (India), Kwame Nkrumah (Ghana), dan Soekarno (Indonesia) yang dikenal dengan The Inisiative Five. Pada tanggal 18 April 1955 diadakanlah Konferensi Asia Afrika di Bandung yang mempelopori semangat Bandung yang berintikan perdamaian, kemerdekaan, dan kerja sama internasional untuk kepentingan bersama dan hidup berdampingan secara damai adalah tonggak bangsa-bangsa yang terjajah .

Konferensi Asia-Afrika di Bandung telah menhasilkan Dasa Sila Bandung. Ssi dari Dasa sila itu adalah:

1) Menghormati hak-hak dasar manusia seperti yang tercantum dalam Piagam PBB.

2) Menghormati kedaulatan dan integritas semua bangsa.

3) Menghormati dan menghargai perbedaan ras serta mengakui persamaan semua ras da bangsa di dunia.

4) Tidak ikut campur dan tidak melakukan intervensi dalam persoalan dalam negeri negar lain.

5) Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri sesuai dengar piagam PBB.

6) Tidak menggunakan peraturan dari pertahanan kolektif dalam bertindak untuk kepentingan suatu negara besar.

7) Tidak mammal dan melakukan tindak kekerasan terhadap integritas teritorial ata kemerdekaan politik suatu negara.

8) Mengatasi dan menyelesaiian segala bentuk persoalan internasional secara jalan dama dengan persetuluan PBB.

9) Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.

10) Menghormati hukum dan lusa kewajiban internasional.

Pertemuan GMB berlangsung setiap tiga tahun sekail. Negara-negara yang pernah menia' tuan mah m GNB di antaranya ialah indonesia, Yugoslavia, zambia, Aljazair, Sri LangkKuba, nian, Zimbabwe, Kolumbia, Afrika Selatan, dan Malaysia. Biasanya seteia magnum: konierensi. kepala negara atau kepala pemerintahan yang meni-lindi tua rumah universal dliadikan ketua GNB untuk masa jabatan selama tiga tahun. Walaupun perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur sudah selesai, GNB harus tetap ada. Non Blok harus tetap ada dengan lima prinsip pokoknya, yaitu :

1. Tidak bersekutu dalam konteks kepentingan timur -borat. 2. Bersekutu dalam perjuangan anti kolonial.

3. Tidak terikat dalam persekutuan militer multilateral.

4. Tidak terlibat dalam persekutuan militer bilateral dengan suatu negara adidaya.

(15)

Kegiatan politik luar negeri lndonesia dianggap mencapai puncaknya, ketika ndonesia menjadi tuan rumah KTT GNB X tahun 1992. Sebagai ketua 6N8, indonesia telah berusaha untuk mengajak anggota-anggota 6N6 untuk menyusun strategi global bagi SeloromSeloton. Pesan Jakarta yang dikeluarkan setelah KIT tersebut adalah bukti lainnya komitmen GNB untuk ikut menciptakan perdamaian dunia.

D.Tergabung dalam Organisasi Konferensi islam (OKI)

lndonesia adalah negara anggota OKl yang secara eksplisit menyatakan prinsip-prinsip kebel basan atau interdpendensl, sebagai pegangan politik luar negerinya. indonesia memanfaatkan OKI sebagai forum kerja sama yang bertujuan untukmeningkatkanperdamaian dunia.

lndonesia sebagai salah satu pendiri OKI di Maroko pada tahun 1969, berupaya menjadi pemersatu umat Islam di seluruh dunia, serta mencarikan jalan keluar dari permasalahanpermasaiahan yang dihadapi oleh umat islam. Keterlibatan indonesia dalam OKI telah dapat melahirkan kesempatan yang baik bagi terciptanya lembaga dan kerja sama antar negara lainnya sehingga merupakan suatu usaha untuk ikut menciptakan dunia yang aman dan damai. Di antara tindakan yang telah diambil Indonesia sebagai anggota OKI adalah:

1. Peranan indonesia di tengah ketegangan global baik terkait penyelesaian konflik di Timur Tengah maupun wilayah lainnya, seperti Filipina Selatan, yang sejak tahun 1993 proses damainya berada dibawah koordinasi organisasi OKI.

2. lndonesia dipandang masyarakat internasional sebagai model masyarakat muslim yang moderat. indonesia sebagai anggota OIC (Organization Islamic Conference) menjadi pendorong bagi perdamaian di Timur Tengah, khususnya mendukung Palestina sebagai negara merdeka dari pendudukan Zionisme israel. lndonesia juga menjadi tuan rumah dan pemrakarsa Konferensi intemasionai Utomo Sedunia menyuarakan penghentian kekerasan di irak, Libanon, dan Palestina. Pertemuan itu mengeluarkan pernyataan agar Amerika Serikat tidak menjadi pemecah belah umat islam di Timur Tengah yang ditenggarai oleh para ulama sebagai alasan tidak terselenggaranya perdamaian di dunia Arab.

(16)

Bab III

Penutup

Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi negara dalam era global dipengaruhi seluruh serta perkembangan kehidupan internasional. Hal ini karena globalisasi dan perkembangan diluar negara turut mempengaruhi kelangsungan hidup bangsa dan negara. Globalisasi adalah proses sosial yang muncul sebagai akibat dari kemajuan dan inovasi teknologi serta perkembangan informasi dan komunikasi.

(17)

Daftar Pustaka

https://saiyanadia.wordpress.com/2010/11/20/peran-dan-keterlibatan-indonesia-dalam-pbb/

https://anakanaksenggi.wordpress.com/2015/03/26/peranan-indonesia-dalam-rangka-mewujudkan-perdamaian-dunia/

Referensi

Dokumen terkait

kemampuan komunikasi matematis pada pokok bahasan trigonometri, sehingga dapat dijadikan masukan bagi sekolah untuk dikembangkan sebagai pendekatan pembelajaran yang

Pada penelitian ini dilakukan analisis secara deskriptif kualitatif, yaitu dengan menguraikan hasil perbandingan dari penghitungan jumlah daun, pengukuran

Hasil persen berat kering terhadap berat basah umbi mentimun papasan menunjukan bahwa umbi mentimun papasan dengan berat basah 2.100 gram dikeringkan dan diperoleh berat

 Kaji pergerakan dinding dada : Simetris/tidak dengan cara letakkan kedua telapak tangan mendatar pada bagian dada dengan meletakkan kedua ibu jari berada pada garis

Safe harbor rules adalah prinsip yang diharapkan upaya untuk memberikan perlindungan kepada tersangka pelaku tindak pidana terorisme dan prinsip ini dalam Undang-Undang

Penilaian ini akan memberkan gambaran “apakah materi subyek tersebut mudah diajarkan guru (teachable) dan mudah dipahami siswa (accesable). Selain itu, analisi wacana dapat

Sistem daring menghambat pemahaman siswa terhadap suatu meteri dikarenakan saat daring pengajar tidak dapat memeriksa tingkat pemahaman siswa per individunya, keterbatasan yang

Tingginya nilai indeks keanekaragaman pada Stasiun 1 diduga karena, aktifitas masyarakat tidak terlalu banyak mempengaruhi ekosistem padang lamun di lokasi