• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN - PENGARUH HASIL BELAJAR SISWA MATERI OPERASI BILANGAN PECAHAN TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN ILMU FARO’ID KELAS XI IPS MA UNGGULAN BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN - PENGARUH HASIL BELAJAR SISWA MATERI OPERASI BILANGAN PECAHAN TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN ILMU FARO’ID KELAS XI IPS MA UNGGULAN BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 4.1 Data Utama Hasil Penelitian
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Penyelesaian Ilmu Faro’id
Tabel 4.5 Uji Normalitas Soal Penyelesaian Persoalan Ilmu Faro’id
Tabel 4.6 Uji Linearitas
+5

Referensi

Dokumen terkait

Proses pembelajaran berlangsung dalam dua kali tatap muka dengan lama 2 x 35 menit dan 1 kali tatap muka dipergunakan untuk melakukan evaluasi selama 1 x 35 menit. Pada saat

Penentuan cemaran timbal dan timah dalam makanan dilakukan dengan cara menimbang 5 gram sampel buah cabe jawa dan masukkan ke dalam cawan porselen.. Ditambahkan 10 mL

Acuan yang digunakan adalah indikator-indikator kesalahan peserta didik yang digunakan dalam penelitian yaitu (1) membaca: tidak dapat mengartikan atau memahami

Improvement, program sertification (A-P- P-P-P) dari analisis formula Glickman dan Nilai Ideal adalah terkatagori baik dan tinggi, sesuai kuesioner dan wawancara yang

Sehingga yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bulanan PT BPRS Harta Insan Karimah Ciledug bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Desember

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, maka sebaiknya AHASS Brahma Motor meningkatkan kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan, kegiatan itu antara lain

Hotel bisnis adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, sarana, "asilitas

MBS dapat diartikan sebagai model pengelolaan yang memberikan otonomi (kewenangan dan tanggungjawab) lebih besar terhadap sekolah, memberikan