• Tidak ada hasil yang ditemukan

perkembangan sosial emosional anak. pdf\

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "perkembangan sosial emosional anak. pdf\"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1 of 15 sosial emosional AUD

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL

EMOSIONAL ANAK

Oleh: Dinda ayu setiya N

DKK

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIK ANAK USIA DINI

▸ Baca selengkapnya: contoh kesimpulan perkembangan anak

(2)

Page 2 of 15 sosial emosional AUD

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian social emosional pada anak ... 3

B. Karakteristik perkembangan social emosional anak ... 3

C. Tugas perkembangan social emosional anak ... 4

D. Tahapan perkembangan social emosional anak ... 5

E. Factor perkembangan social emosional anak ... 7

F. Prinsip perkembangan social emosional anak... 9

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 11

B. Saran ... 11

(3)

Page 3 of 15 sosial emosional AUD

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan sosial adalah proses kemampuan belajar dan tingkah laku yang berhubungan dengan individu untuk hidup sebagai bagian dari

kelompoknya. Di dalam perkembangan sosial, anak dituntut untuk memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan sosial di mana mereka berada. Tuntutan sosial yang dimaksud adalah anak dapat bersosialisasi dengan baik sesuai dengan tahap perkembangan dan usianya, dan cenderung menjadi anak yang mudah bergaul.

Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam hubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, guru, orang tua maupun saudara-saudaranya. Saat berhubungan dengan orang lain, terjadi peristiwa-peristiwa yang sangat bermakna dalam kehidupan anak yang dapat membentuk kepribadiannya, dan membentuk perkembangannya menjadi manusia yang sempurna.

Perilaku yang ditunjukkan oleh seorang anak dalam lingkungan sosialnya sangat dipengaruhi oleh kondisi emosinya. Perkembangan emosi seorang anak sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Suatu hal yang sangat bijak apabila kita mampu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membantu

perkembangan emosi anak.

Emosi merupakan suatu gejolak penyesuaian diri yang berasal dari dalam dan melibatkan hampir keseluruhan diri individu. Emosi juga berfungsi untuk mencapai pemuasan atau perlindungan diri atau bahkan kesejahteraan pribadi pada saat berhadapan dengan lingkungan atau objek tertentu.

Pada saat anak masuk Kelompok Bermain atau juga PAUD, mereka mulai keluar dari lingkungan keluarga dan memasuki dunia baru. Peristiwa ini

(4)

Page 4 of 15 sosial emosional AUD

Tidak setiap anak berhasil melewati tugas perkembangan sosioemosional pada usia dini, sehingga berbagai kendala dapat saja terjadi. Sebagai pendidik sepatutnyalah untuk memahami perkembangan sosioemosional anak sebagai bekal dalam memberikan bimbingan terhadap anak agar mereka dapat mengembangkan kemampuan sosial dan emosinya dengan baik.

Untuk maksud tersebut di atas, dalam makalah ini akan dibahas tentang : pengertian perkembangan emosi dan perkembangan sosial anak; karakteristik perkembangan sosioemosional anak ; faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan sosioemosional anak; prinsip perkembangan sosioemisional anak; tahapan perkembangan sosial emosional anak.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa itu perkembangan sosial emosional pada anak?

b. Bagaimana karakteristik perkembangan sosial emosional anak?

c. Bagaiman tugas perkembangan sosial emosional anak?

d. Bagaimana tahapan perkembangan sosial emosional anak

e. Apa saja yang mempengaruhi faktor perkembangan sosial emosional anak

f. Bagaimana prinsip perkembangan sosial emosional anak

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui pengertian sosial emosional pada anak.

b. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan sosial emosional anak.

c. Untuk mengetahui tugas perkembangan sosial emosional anak.

d. Untuk mengetahui tahapan perkembangan sosial emosional anak.

e. Untuk mengetahui faktor perkembangan sosial emosional anak.

(5)

Page 5 of 15 sosial emosional AUD

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sosial Emosional Anak

Perkembangan sosial merupakan suatu proses pembentukan social self (pribadi dalam masyarakat) , yakni pribadi dalam keluarga, budaya, bangsa dan seterusnya (Muhidin, 1999). Sedangkan Harlock (1978) menyatakan bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Sementara ahli yang lain menyatakan bahwa perkembangan sosial merupakan suatu proses di mana individu/anak melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial, terutama tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan kelompoknya serta belajar bergaul dengan bertingkah laku, seperti anak lain dalam lingkungan sosialnya.(Loree, 1970).

Secara singkat dapat dikatakan bahwa perkembangan sosial anak adalah suatu proses dalam kehidupan anak untuk berperilaku sesuai dengan norma atau aturan dalam lingkungan kehidupan anak.

Lebih lanjut dikatakan bahwa perkembangan sosioemosional meliputi perkembangan dalam hal emosi, kepribadian, dan hubungan interpersonal (Papalia, 2004). Pada tahap awal masa kanak-kanak, perkembangan sosial emosional berkisar tentang proses sosialisasi, yaitu proses ketika anak mempelajari nilai-nilai dan perilaku yang diterima dari masyarakat (Dodge, 2002).

2.2 Karakteristik Perkembangan Sosial Emosional

Emosi pada masa awal kanak-kanak sangat kuat. Pada masa ini merupakan saat ketidak seimbangan dimana anak mudah terbawa emosi sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. Menurut Hurlock (1978)

perkembangan emosi mencolok pada anak usia 2,5-3,5 tahun dan 5,5-6,5 tahun.

A. Ciri utama reaksi emosi pada anak 1. Reaksi emosi anak sangat kuat

(6)

Page 6 of 15 sosial emosional AUD

Bagi anak semua peristiwa adalah menarik dan menabjukkan. Berarti bagi anak semua peristiwa memiliki nilai yang sangat berarti. Makin bertambahnya usia anak, akan makin bertambah matangnya emosi anak maka anak akan semakin terampil dalam memilah dan memilih kabar keterlibatan emosionalnya.

2. Reaksi emosi seringkali muncul pada setiap peristiwa dengan cara yang diinginkan

Kita sering melihat anak tiba-tiba menangis tanpa sebab yang jelas, hal itu dikarenakan ia memang menginginkannya. Bagi anak usia 4 atau 5 tahun hal ini tidak dapat diterima oleh lingkungannya. Semakin emosi anak berkembang menuju kematangannya, mereka akan belajar mengontrol diri dan memperlihatkan reaksi emosi dengan cara yang dapat diterima lingkungannya.

3. Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke kondisi yang lain

Bagi seorang anak sangat mungkin saat ini ia menangis dengan keras. Namun ketika Ibunya mnegalihkan perhatiannya pada benda yang disukainya ia dapat langsung berhenti menangis dan melupakan kejadian yang baru saja membuatnya marah dan kecewa. Artinya, reaksi emosi anak mudah teralihkan dan mudah berganti dari satu kondisi ke kondisi lainnya.

4. Reaksi emosi bersifat individual

Artinya sekalipun peristiwa pencetus emosi adalah sama, namun reaksi setiap orang akan berbeda dalam menyikapnya. Hal ini disebabkan oleh pengalaman yang diberikan dari lingkungan setiap individu membuat reaksi emosi yang diperlihatkan berbeda-beda.

5. Keadaan emosi anak dapat dikenali melalui gejala tingkah laku yang ditampilkan

Pada dasarnya semua anak lebih mudah mengekspresikan emosinya melalui sikap dan perilaku, dibandingkan mengungkapkannya secara verbal. Hal ini juga tampak pada anak yang mengalami hambatan dalam dalam mengekspresikan emosinya secara terbuka. Mereka biasanya memperlihatkan gejala tingkah laku seperti melamun, gelisah, mengisap jari, menggigit kuku, kesulitan bicara atau (stuttering).

2.3 Tahapan tugas perkembangan sosial emosional anak

Tugas perkembangan sosial emosional anak usia 3-5 tahun

sebagaimana yang diungkapkan dalam buku kelas yang berpusat pada anak (cri:2000) sebagai berikut:

(7)

Page 7 of 15 sosial emosional AUD

a. Memilih teman bermain

b. Memulai interaksi sosial dengan anak lain c. Berbagi mainan, bahan ajar atau makanan

d. Meminta izin untuk memakai benda milik orang lain

e. Mengekspresikan sejumlah emosi melalui tindakan kata-kata atau ekspresi wajah

2. Anak usia 3 tahun 6 bulan diharapkan dapat :

a. Menunggu atau menunda keinginan selama 5 menit

b. Menikmati kedekatan semantara dengan salah satu teman bermain

3. Anak usia 4 tahun diharapkan dapat :

a. Menunjukkan kebanggaan terhadap keberhasilan

b. Membuat sesuatu karena imajinasi yang dominan

c. Memecahkan masalah dengan teman melalui proses penggantian,

persuasi, dan negosiasi

4. Anak usia 4 tahun, 6 bulan diharapkan dapat :

a. Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengerjakan tugas

b. Menceritakan kejadian atau pengalaman yang baru berlalu

c. Lebih menyukai ditemani teman sebaya dibandingkan orang dewasa

d. Menyatakan alasan untuk perasaan orang lain

e. Menggunakan barang-barang milik orang lain dengan hati-hati f. Menghentikan perilaku yang tidak pantas karena 1 kali teguran 5. Anak usia 5 tahun diharapkan dapat

a. Memiliki beberapa kawan, mungkin 1 sahabat

b. Memui, memberi semangat atau menolong anak lain

6. Anak usia 5 tahun 6 bulan diharapkan dapat:

a. Mencari kemandirian lebih banayk

b. Sering kali puas, menikmati berhubungan dengan anak lain meski pada saat kris muncul

c. Menyatakan pernyataan-pernyataan positif mengenai keunikan dan

keterampilan

d. Berteman secara mandiri

2.4 Tahapan Perkembangan Sosial Emosional

Tahapan perkembangan sosial emosional menurut Erikson

(8)

Page 8 of 15 sosial emosional AUD

Tingkat pertama teori perkembangan psikososial Erikson terjadi antara kelahiran sampai usia satu tahun dan merupakan tingkatan paling dasar dalam hidup.

Oleh karena bayi sangat bergantung, perkembangan kepercayaan

didasarkan pada ketergantungan dan kualitas dari pengasuh kepada anak. Jika anak berhasil membangun kepercayaan, dia akan merasa selamat dan aman dalam dunia. Pengasuh yang tidak konsisten, tidak tersedia secara emosional, atau menolak, dapat mendorong perasaan tidak percaya diri pada anak yang di asuh. Kegagalan dalam mengembangkan kepercayaan akan menghasilkan ketakutan dan kepercayaan bahwa dunia tidak konsisten dan tidak dapat di tebak.

Tahap 2. Otonomi (Autonomy) VS malu dan ragu-ragu (shame and doubt) Terjadi pada usia 18 bulan s/d 3 tahun

Tingkat ke dua dari teori perkembangan psikososial Erikson ini terjadi selama masa awal kanak-kanak dan berfokus pada perkembangan besar dari pengendalian diri.

Seperti Freud, Erikson percaya bahwa latihan penggunaan toilet adalah bagian yang penting sekali dalam proses ini. Tetapi, alasan Erikson cukup berbeda dari Freud. Erikson percaya bahwa belajar untuk mengontrol fungsi tubuh seseorang akan membawa kepada perasaan mengendalikan dan kemandirian.

Kejadian-kejadian penting lain meliputi pemerolehan pengendalian lebih yakni atas pemilihan makanan, mainan yang disukai, dan juga pemilihan pakaian.

Anak yang berhasil melewati tingkat ini akan merasa aman dan percaya diri, sementara yang tidak berhasil akan merasa tidak cukup dan ragu-ragu terhadap diri sendiri.

Tahap 3. Inisiatif (Initiative) vs rasa bersalah (Guilt) · Terjadi pada usia 3 s/d 5 tahun.

· Selama masa usia prasekolah mulai menunjukkan kekuatan dan kontrolnya akan dunia melalui permainan langsung dan interaksi sosial lainnya. Mereka lebih tertantang karena menghadapi dunia sosial yang lebih luas, maka dituntut perilaku aktif dan bertujuan.

· Anak yang berhasil dalam tahap ini merasa mampu dan kompeten dalam memimpin orang lain. Adanya peningkatan rasa tanggung

jawab dan prakarsa.

· Mereka yang gagal mencapai tahap ini akan merasakan perasaan

bersalah, perasaan ragu-ragu, dan kurang inisiatif. Perasaan bersalah yang tidak menyenangkan dapat muncul apabila anak tidak diberi kepercayaan dan dibuat merasa sangat cemas.

(9)

Page 9 of 15 sosial emosional AUD

Tahap 4. Industry vs inferiority (tekun vs rasa rendah diri) · Terjadi pada usia 6 s/d pubertas.

· Melalui interaksi sosial, anak mulai mengembangkan perasaan bangga terhadap keberhasilan dan kemampuan mereka.

· Anak yang didukung dan diarahkan oleh orang tua dan guru membangun peasaan kompeten dan percaya dengan ketrampilan yang dimilikinya. · Anak yang menerima sedikit atau tidak sama sekali dukungan dari orang tua, guru, atau teman sebaya akan merasa ragu akan kemampuannya untuk berhasil.

· Prakarsa yang dicapai sebelumnya memotivasi mereka untuk terlibat dengan pengalaman-pengalaman baru.

· Ketika beralih ke masa pertengahan dan akhir kanak-kanak, mereka mengarahkan energi mereka menuju penguasaan pengetahuan dan keterampilan intelektual.

· Permasalahan yang dapat timbul pada tahun sekolah dasar

adalah berkembangnya rasa rendah diri,perasaan tidak berkompeten dan tidak produktif.

· Erikson yakin bahwa guru memiliki tanggung jawab khusus bagi perkembangan ketekunan anak-anak.

2.5 Faktor Perkembangan Sosial Emosional

Perkembangan emosional anak tidak selamanya stabil. Banyak faktor yang mempengaruhi stabilitas emosi dan kesanggupan sosial anak, baik yang berasal dari anak itu sendiri maupun berasal dari luar dirinya. Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak.

a. Keadaan di dalam individu

Keadaan individu seperti usia, keadaan fisik, intelegensi, peran seks dan lain-lain (Harlock, 1980) dapat mempengaruhi perkembangan individu. Hal yang cukup menonjol terutama berupa cacat tubuh atau apapun yang dianggap oleh diri anak sebagai kekurangan akan sangat mempengaruhi perkembangan emosinya.

b. Konflik-konflik dalam proses perkembangan

(10)

Page 10 of 15 sosial emosional AUD

Anak yang tidak dapat mengatasi konflik-konflik tersebut biasanya mengalami gangguan emosi.

c. Sebab-sebab yang bersumber dari lingkungan

Anak-anak hidup dalam 3 macam lingkungan yang mempengaruhi perkembangan emosinya dan kepribadiannya. Ketiga faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan tersebut adalah :

1) Lingkungan keluarga

Keluarga sangat berperan dalam menanamkan dasar-dasar pengalaman emosi. Jika secara umum ekspresi emosi cenderung ditolak oleh lingkungan keluarga maka hal tersebut memberi isyarat bahwa emotional security yang ia dapatkan dari keluarga kurang memadai. Dalam kondisi seperti ini anak mudah marah, cepat menangis, dsb, sehingga ia sukar bergaul. Gaya pengasuhan yang diperoleh anak dari keluarga akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosi anak.

2) Lingkungan sekitarnya

Kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi emosi anak antara lain

a) Daerah yang terlalu padat

b) Daerah yang memiliki angka kejahatan tinggi c) Kurangnya fasilitas rekreasi

d) Tidak adanya aktivitas-aktivitas yang diorganisasi dengan baik untuk anak.

3) Lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah yang dapat menimbulkan gangguan emosi dan menyebabkan terjadinya tingkah laku pada anak antara lain :

a) Hubungan yang kurang harmonis antara anak dan guru

(11)

Page 11 of 15 sosial emosional AUD

Sedangkan perkembangan sosial anak dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.

1) lingkungan keluarga

Di antara faktor yang terkait dengan lingkungan keluarga dan banyak berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak adalah :

a) Status sosial ekonomi keluarga

b) Keutuhan keluarga

c) Sikap dan kebiasaan orang tua 2) faktor dari luar rumah

Jika hubungan mereka dengan teman sebaya dan orang dewasa di luar rumah menyenangkan, mereka akan menikmati hubungan sosial tersebut dan ingin mengulanginya. Demikian pula hal yang sebaliknya.

3) faktor pengaruh pengalaman sosial awal

Pengalaman sosial awal sangat menentukan perilaku kepribadian selanjutnya.

2.6 Prinsip Perkembangan Sosial Emosional

Pembelajaran yang berbasis Developmentally Appropriate Practice (DAP) memiliki beberapa prinsip yang dapat digunakan dalam usaha untuk pengembangan anak, ternasuk dalam pengembangan sosioemosional anak. Prinsip tersebut adalah sebagai berikut.

a. Semua aspek perkembangan pada anak saling terkait.

Perkembangan dalam satu aspek dapat membatasi , memudahkan atau melancarkan perkembangan kemampuan yang lainnya. Contoh : keterampilan bahasa anak akan mempengaruhi kemampuannya dalam melakukan hubungan sosial.

b. Perkembangan terjadi dalam urutan yang relatif teratur

Urutan pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada anak dapat diprediksikan

(12)

Page 12 of 15 sosial emosional AUD

Tiap anak memiliki variasi perkembangan yang berbeda dibandingkan dengan anak lain. Setiap anak adalah pribadi yang unik dalam temperamen, gaya belajar, serta latar belakang keluarga. Setiap anak mempunyai keunggulan, kebutuhan dan minat yang berbeda-beda.

d. Pengalaman awal anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak

Pengalaman awal baik positif maupun negatif bersifat kumulatif yang berarti jika pengalaman tersebut terjadi sewaktu-waktu maka pengaruhnya terhadap perkembangan anak akan kecil, tetapi jika pengalaman positif dan negatif sering terjadi, maka pengaruhnya akan kuat.

e. Perkembangan mengarah ke hal yang lebih kompleks

Belajar selama usia dini dari pengetahuan behavioral menuju pengetahuan simbolik. Program belajar yang berorientasi pada perkembangan anak memberikan kesempatan pada anak untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan perilakuknya dengan memberi pengalaman langsung dan membantu mereka memperoleh pengetahuan simbolik dengan menampilkan pengalamannya melalui berbagai media, seperti menggambar, melukis, menyusun model, dsb.

f. Perkembangan anak dipengaruhi oleh berbagai erkonteks

Konteks sosial budaya, keluarga, latar belakang pendidikan, dan lain sebagainya mempunyai dampak terhadap perkembangan anak. g. Anak-anak adalah pelajar yang aktif

Pengalaman belajar anak diperoleh dari lingkungan fisik dan sosial, yang secara kultural diterjemahkan untuk membangun pengetahuannya tentang lingkungan dan sekitarnya. Anak-anak

memberikan kontribusi terhadap perkembangannya sendiri, dan belajar dari pengalamannya yang diperoleh di dalam keluarga, lembaga

pendidikan maupun masyarakat.

h. Perkembangan adalah hasil interaksi kematangan biologis dan

lingkungan.

(13)

Page 13 of 15 sosial emosional AUD

i. Bermain adalah wahana penting bagi perkembangan anak

Perkembangan sosial, emosi dan kognitif anak dapat dilakukan melalui kegiatan bermain. Bermain merupakan refleksi dari perkembangan anak. Mengingat perkembangan anak adalah hasil dari proses interaktif yang diperoleh dari bermain.

j. Perkembangan anak akan meningkat jika diberi kesempatan

Perkembangan anak akan meningkat jika mereka diberi

kesempatan untuk mempratikkan keterampilan baru yang diperolehnya dan jika mereka diberi tantangan.

k. Tiap anak mempunyai cara yang berbeda untuk memperoleh

pengetahuan/keterampilan

Anak-anak mempunyai cara untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang berbeda-beda. Begitu pula, cara mereka untuk

menampilkan kemampuan yang telah diperolehnyaakan berbeda pula. l. Pelayanan komprehensif

Pendidik/guru harus dapat memberikan pelayanan secara

(14)

Page 14 of 15 sosial emosional AUD

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan sosial adalah proses kemampuan belajar dan tingkah laku yang berhubungan dengan individu untuk hidup sebagai bagian dari kelompoknya. Di dalam perkembangan sosial, anak dituntut untuk memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan sosial di mana mereka berada. Tuntutan sosial yang dimaksud adalah anak dapat bersosialisasi dengan baik sesuai dengan tahap perkembangan dan usianya, dan cenderung menjadi anak yang mudah bergaul. Emosi pada masa awal kanak-kanak sangat kuat. Pada masa ini merupakan saat ketidak seimbangan dimana anak mudah terbawa emosi sehingga sulit dibimbing dan diarahkan.Perkembangan emosional anak tidak selamanya stabil. Banyak faktor yang mempengaruhi stabilitas emosi dan kesanggupan sosial anak, baik yang berasal dari anak itu sendiri maupun berasal dari luar dirinya.

3.2 Saran

(15)

Page 15 of 15 sosial emosional AUD

DAFTAR PUSTAKA

Hildayani, Rini. 2010. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.

Siti Aisyah. (2008). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka

Referensi

Dokumen terkait

Ainul Yakin (2005:25) bahwa pendidikan multikultural adalah strategi pendidikan yang diaflikasikan pada semua jenis mata pelajaran dengan menggunakan perbedaan-perbedaan kultur yang

kebutuhan kesehatan. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan upaya meningkatkan ketrampilan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya. Selain itu mahasiswa diharapkan

Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, perawat harus menggunakan landasan pengetahuan teoritik dari berbagai disiplin ilmu sebagai dasar dalam memberikan

Selamat datang bagi mahasiswa baru STIKES Muhammadiyah Klaten, selamat memasuki dunia yang penuh dinamika dan merupakan miniatur kehidupan ditengah-tengah masyarakat.Masih

Projek Cerdig adalah salah satu proses pembelajaran Bahasa Inggris berbasis teknologi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan siswa generasi Z di kelas VIII SMPN 5

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengembangan koleksi yang ada di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Hasanuddin Makassar telah sesuai dengan

Pada periode ini banyak berdiri perkumpulan atau sanggar – sanggar lukis, di antaranya yang sangat terkenal adalah Seniman Indonesia Muda (SIM), Perkumpulan Pelukis

Tim Penulis mencoba menyusun suatu karya tulis mengenai bagaimana mengidentifikasikan masalah tulisan, latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan, mengindentifikasi