• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN TANAMAN PERKEBUNAN KOPI docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN TANAMAN PERKEBUNAN KOPI docx"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

MAKALAH

MANAJEMEN TANAMAN PERKEBUNAN

“PERKEBUNAN KOPI PT. NGANCAR COFFE”

Disusun untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Manajemen Tanaman Perkebunan yang diampu oleh Ibu Kartika Yurlisa SP,.MP

oleh kelompok 3:

Amalia Azizah Ally 135040201113001 Galih Kurniawan Jati 135040218113026

Reni Zuanita 135040218113010

Riza Fauziatul Ulma 135040218113005 Syahidda Farrah Dita 135040218113018 Rizki Nurmalasari 135040118133007 Vidia Oktavia Sari 135040118113007 Denny Setiawan 125040118113008

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS / AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

(3)

PROFIL PERUSAHAAN PT. NGANCAR COFFE

Kopi (Coffea sp) adalahspesies tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan dan genus coffea. Kopi ada berbagai jenis yakni ada kopi robusta dan kopi arabika. Pada umumnya kopi bisa tumbuh pada kondisi lingkungan apapun, tetapi untuk mencapai tumbuh yang optimal kopi memiliki syarat tumbuh. Perkebunan PT. Ngancar Coffe ini memilih untuk jenis kopi arabika dimana kopi arabika ini merupakan kopi pertama kali yang dibudidayakan di Indonesia dan telah mendapatkan tempat pada konsumennya khusus nya paada pencinta kopi.

Perkebunan PT. Ngancar Coffe ini didirrikan pada tanggal 22 Maret 2016 wilayah perkebunan ini , perkebunan ini bergelut pada komoditas kopi lebih tepatnya kopi varietas java arabica coffe specialty yang saat ini paling digemari oleh para konsumen. Perkebunan Ngancar Coffe ini berdiri dari assosiasi 7 orang dengan visi yang sama yakni Menjadikan perkebunan yang berdaya saing tinggi dan mampu tumbuh kembang berkelanjutan, dan menciptakan kualitas produk dengan pelayanan yang prima. Terlihat dari misi bahwa perkebunan ini tidak hanya menginginkan profit atau keuntungan saja, melainkan juga mampu memproduksi kopi yang berkualitas tinggi dengan pelayanan yang prima hingga mampu berdaya saing dan lebih unggul di pasaran.

Perkebunan ngancar coffe ini bergelut pada bagian hilir saja yang dimulai dari budidaya tanaman kopi hingga tahap akhir pada saat pemanenan kopi akan dikeringkan dan disimpan dalam gudang yang akhirnya nanti akan dikirmkan ke perusahaan yang sudah bermitra , dimana perkebunan ini hanya menyediakan kopi mentah yang belum diolah, sehingga nanti perkebunan ini akan bermitra dengan berbagai perusahaan kopi yang ada di Indonesia dan juga perusahaan luar negeri, dimana perkebunan ini nanti harapannya mampu menambah devisa bagi negara dan mampu menebarkan sayap nya pada kancah internasional. Dengan begitu perkebunan ini memiliki visi dan misi yakni :

(4)

Misi :

1. Melaksanakan reformasi bisnis, strategi, struktur, dan budaya perusahaan untuk mewujudkan profesionalisme berdasarkan prinsip-prinsip good corporate governance.

2. Meningkatkan nilai dan daya saing perusahaan (competitive advantage) melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam penyediaan produk berkualitas dengan harga kompetitif dan pelayanan bermutu tinggi.

3. Menghasilkan laba yang dapat membawa perusahaan tumbuh dan berkembang untuk meningkatkan nilai bagi stakeholders lainnya.

(5)

1. PERENCANAAN

a. Pemilihan Lokasi

Lokasi dari PT. Ngancar Coffe ini berada pada Desa Ngancar Kabupaten Kediri, dimana Desa Sugih waras kecamatan Ngancar ini berada pada lereng Gunung Kelud bahkan hanya berjarak 7 km dari kawah gunung kelud, Secara geografis, Desa Sugih waras ini berada pada posisi 7056’ Lintang Selatan dan 112018,5’ Bujur Timur dengan ketinggian 1.650 meter di atas dataran Kediri atau 1.731 meter di atas dari permukaan laut. Rata – rata suhu pada Desa sugih waras Kecamatan Ngancar ini bersuhu 220C. Curah hujan rata – rata 2000 mm – 3000mm / thn.

Secara administratif, lokasi desa Sugih waras Kecamatan Ngacar sangat strategis karena berada di antara tiga kabupaten, yakni Kediri, Blitar, dan Kabupaten Malang. Desa ini memiliki lahan pertanian yang sangat subur ditanami beraneka ragam buah, sayur dan komoditi pertanian lainya seperti tebu dan ketela pohon. Sehingga Ngancar Coffe ini memutuskan untuk mendirikan perkebunan pada daerah lereng gunung kelud ini, karena melihat kondisi lahannya yang subur dan juga suhu yang mendukung untuk syarat tumbuh tanaman kopi, dimana tanaman kopi ini salah satu tanaman yang memerlukan naungan.

Pemilihan lokasi ini sesuai dengan syarat tumbuh tanaman kopi. Pengkajian pemilihan Lokasi ini dilakukan secara tahap demi tahap atas semua faktor yang terlibat dalam pemilihan lokasi dan Persiapan pembangunan

- Lokasi dan Kesesuaian Lahan

(6)

memperoleh informasi tentang kondisi diatas dapat dilakukan melalui intepretasi citra satelit dan lain lain, namun sangat disarankan untuk melaksanakan survey lapangan dengan menunjuk konsultan yang sudah berpengalaman. Gambar bagan dibawah merupakan studi pemilihan lokasi berdasarkan kondisi lingkungan.

- Syarat Tumbuh Kopi Arabika

(7)

Umumnya Kopi arabika akan berbunga diakhir musim penghujan, namum gaga panen kopi arabika disebabkan karena faktor iklim cuaca yang ekstream, apalagi bunga kopi arabika banyak yang tertimpa air hujan secara terus menerus hal ini akan memberikan kondisi buruk bagi pertanian kopi. Sehingga dalam mendirikan sebuah perkebunan terutama dengan komoditas Kopi, kondisi lingkungan harus benar-benar diperhatikan. Melihat dari kondisi umum lingkungan wilayah Desa Sugih waras kecamatan Ngancar dan berdasarkan syarat tumbuh tanaman kopi arabika, wilayah ini sudah termasuk masuk dan cocok sebagai tempat perkebunan dengan komoditas Kopi Arabika

- Aspek Sosial

Pada dasarnya, penguasaan lahan menurut hukum negara maupun adat, memiliki banyak kesamaan, karena pada hakekatnya disusun atas nilai-nilai sosial dan kesejahteraan bersama di dalamnya. Sehingga penggunaan tanah yang mampu memberi nilai ekonomi lebih, misalnya dengan membangun perkebunan besar, dapat diterima asalkan misalnya dilakukan di atas prinsip keadilan. Jika berdasarkan akal sehat, tidak mungkin suatu masyarakat hukum adat mempertahankan isi dan pelaksanaan hak nya secara mutlak, seakan-akan ia terlepas dari pada hubungannya dengan masyarakat masyarakat hukum dan daerah-daerah lainnya didalam lingkungan Negara sebagai kesatuan. Karena akan berakibat terhambatnya usaha-usaha untuk mencapai kemakmuran rakyat seluruhnya.

Bagi perkebunan, Hak Guna Usaha baik diatas tanah negara maupun diatas tanah adat pada hakekatnya adalah sama, yakni hak penguasaan tanah yang bersifat sementara atau tidak permanen menurut kurun waktu tertentu. Ketika jangka waktu itu habis, atau sesudah tanah tersebut tidak dipergunakan lagi, maka tanah tersebut harus dikembalikan kepada pemiliknya yang sah, yaitu kepada negara bila diatas tanah negara atau kepada masyarakat adat bila diatas tanah adat atau pemilik perorangan. Bila penggunaannya akan dilanjutkan, maka harus dilakukan berdasarkan ijin perpanjangan dari negara atau persetujuan baru dari masyarakat hukum adat yang bersangkutan sepanjang hak ulayat masyarakat hukum adat itu masih menghendaki.

(8)

akan memberikan dampak yang positif bagi warga masyrakat sekitar. Sehingga nantinya tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan adanya perkebunan kopi di Desa Sugih waras Kecamatan kediri.

b. Perencanaan Lay Out Perkebunan PT. Ngancar Coffe :

c. Perencanaan Biaya

Dalam perencanaan biaya perkebunan kopi yang bertempat di Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri dimana kopi yang ditanam jenis arabika padalahan seluas 10 Ha dengan jarak tanam 2,5m X 2,5m dengan pola segiempat dengan populasi tanaman 16.000 pohon, persediaan sulaman untuk kematian benih 30% dari jumlah populasi yakni 4.800 tanaman. selain itu juga menggunakan tanaman

OFFICE

Pos Satpam PAKIRAN KARYAWAN / UMUM

GUDANG

MUSHOLA

PERKEBUNAN KOPI

(9)

pelindung perkebunan kopi arabika dengan varietas “java arabika”.

1. inventarisasi tetap

No Jenis inventarisasi Unit Total

1. Lahan (10 Ha) 1.000.000.000 10.000.000.000 2. Bangunan

Kantor 1 100.000.000

Gudang 2 200.000.000

3. Peralatan

Peralatan kantor 50.000.000

Peralatan lapang dan pasca panen 566.250.000

4. Perizinan 300.000.000

A. BIAYA TETAP

No Mesin Jumlah Harga Jumlah

1. Traktor 1 150.000.000 150.000.000 2. Powersprayer 10 875.000 8.750.000 3. Parang/sabit 100 50.000 5.000.000

4. Cangkul 50 70.000 3.500.000

5. Truk 2 132.000.000 264.000.000

(10)

10. Pengupas kulit tanduk dan kulit ari

3 1.500.000 4.500.000

11. Sortasi biji kopi 2 15.500.000 31.000.000 Total biaya tetap 566.250.000 B. BIAYA VARIABEL

No Jenis Jumlah Harga Total

1. Bibit

Bibit kopi java arabika 16.000 bibit 1.800 28.800.000 Bibit sulaman 4.800 bibit 1.800 8.640.000 Bibit tanaman naungan 4000 bibit 2000 8.000.000 Biaya total bibit tanaman 45.440.000 2. Pupuk dasar

1. urea 4 ton 1.800 7.200.000

2. TSP 2 ton 2.000 4.000.000

3. kandang 55 ton 700 3.850.000

4. ZA 2 ton 1.400 2.800.000

Biaya total pupuk 17.850.000 3. Pestisida

1. insektisida 20 liter 100.000 2.000.000 2. herbisida 100 liter 80.000 8.000.000 Biaya total pestisida 10.000.000 4.penanaman kopi 100 HOK 50.000 5.000.000 5. penyulaman 10 HOK 50.000 500.000 6. pembumbunan &

pemupukan 1 300 HOK 50.000 15.000.000 7. pemupukan 2 200 HOK 50.000 10.000.000 8. penyemprotan gulma 10 HOK 50.000 500.000 7. pengendalian hama

dan penyakit

10 HOK 50.000 500.000 8. pemangkasan 5 HOK 50.000 250.000 9. panen dan pasca

panen 200 HOK 50.000 10.000.000

Biaya total tenaga kerja 63.750.000 5. Lain-lain

Listrik 20.000.000

Bahan bakar 500 liter 7000 3.500.000

(11)

PBB 8.800.000 Biaya total lain-lain 42.300.000 Jumlah keseluruhan biaya variabel 179.340.000

C. TOTAL BIAYA

Jenis Biaya Jumlah

Biaya Tetap 566.250.000

Biaya Variabel 179.340.000 Total Biaya Keseluruhan 745.590.000

D. PENERIMAAN

Kopi varietas java arabica akan mulai berbuah pada umur 4 tahun dengan masa produktif kopi umumnya 15 tahun. Dalam 1 Ha kopi arabica mampu menghasilkan 4 ton, maka dalam 10 Ha dengan jumlah tanaman 16.000 maka akan dapat :

Jenis Biaya Jumlah

Quantitas (16.000) 40 ton

Harga (Rp) 30.000

Penerimaan (Rp) 1.200.000.000

E. KEUNTUNGAN

Jenis Biaya Jumlah

Total Penerimaan (Rp) 1.200.000.000 Total Biaya (Rp) 745.590.000 Keuntungan (Rp) 454.410.000

d. PENETAPAN PASAR

Dalam penetapan pasar maka PT. Ngancar Coffe memiliki penetapan target pasar dengan segmentasi,targetting, dan positioning. Berikut merupakan STP

(12)

Segmentasi pasar PT Ngancar Coffe dibagi menjadi 2 yaitu berdasarkan gender dan demografis. Berdasarkan gender yaitu laki-laki dan perempuan, sedangkan berdasarkan demografis yaitu seluruh wilayah di Indonesia dan luar negeri

 Targeting

Target pasar yang dituju adalah industri pengolahan kopi dan coffe shop di seluruh Indonesia maupun di luar negeri.

 Positioning

Dengan karakteristik yang khas dari kopi spesialty, khususnya varietas java arabica coffe akan mampu mengikat hati konsumen dan mudah diingat di setiap kalangan pecinta kopi.

e. SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang menyerap biaya cukup besar sehingga perlu upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi. Salah satu cara mengukur efisiensi tenaga kerja dengan menghitung produktivitas kerja. Produktivitas kerja merupakan perbandingan antara tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produksi dalam satuan waktu tertentu. Kebutuhan tenaga kerja perkebunan kopi dipengaruhi oleh luas kebun, jenis pekerjaan, topografi dan iklim, teknologi, komposisi/umur tanaman. Untuk itu pengelolaan tenaga kerja harus memperhatikan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan tenaga kerja penting untuk dilakukan dalam menjamin terlaksananya pekerjaan dengan baik. Pekerjaan dalam pemeliharaan cukup banyak memerlukan biaya dan tenaga, dan merupakan syarat untuk mendapatkan tanaman yang baik. Selain itu kegiatan perkebunan kopi berfluktuasi sepanjang tahun karena adanya pekerjaan yang berkaitan dengan musim, lahan, curah hujan, dan bulan panen puncak dan panen rendah. Hal tersebut menunjukkan perlunya pengelolaan tenaga kerja yang cermat, efektif dan efisien.

(13)

personalia. Proses seleksi dilaksanakan baik dan benar akan membuat karyawan memiliki semangat dalam bekerja, karena merupakan bidang diminatinya dan pekerjaan merupakan sesuatu hal yang dikuasai dengan baik.

Seleksi penilaian karakteristik dalam mendapatkan tenaga kerja yang efektif dalam menjalankan tugas, diantaranya :

a) Karyawan yang qualified dan potensial b) Karyawan yang jujur dan berdisiplin

c) karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat

d) karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja

e) karyawan yang memenuhi syarat Undang-Undang Perburuhan

f) karyawan yang dapat bekerja sama

g) Karyawan yang dinamis dan kreatif

h) Karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab i) Karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi

j) Karyawan yang mudah dikembangkan dimasa akan datang k) Karyawan yang dapat bekerja sendiri

l) Karyawan yang mempunyai budaya dan perilaku malu m) Mengurangi tingkat absensi dan turn over karyawan

Perusahaan berusaha meningkatkan kinerja karyawan melalui pendidikan, keterampilan, kepuasan kerja dan motivasi kerja, guna mengoptimalkan pemberdayaan sumber daya manusia menjadi lebih bertanggung jawab secara efektif yang bertujuan pada dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan.

Dengan kata lain kinerja organisasi atau perusahaan sangat dipengaruhi dan bahkan tergantung pada kualitas dan kemampuan kompetitif sumber daya manusia yang dimilikinya.

Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan adalah :

a) Pendidikan, merupakan salah satu faktor penting dalam pengembangan sumber daya manusia agar dapat menumbuhkan kesadaran tentang produktivitas serta mempersiapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.

(14)

c) Sikap dan Etika Kerja, seseorang yang melakukan pekerjaannya dengan baik, penuh tanggungjawab adalah karyawan yang mempunyai sikap dan etika kerja yang baik, sehingga akhirnya akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. d) Gizi dan Kesehatan, merupakan salah satu syarat untuk meningkatkan

produktivitas kerja karyawan, dimana makan dan minum bagi tenaga kerja merupakan sumber tenaga.

f. PERENCANAAN PERKEBUNAN

 Jangka Pendek

Dalam perencanaan jangka pendek PT Ngancar Coffe mampu memenuhi permintaan domestik maupun internasional terhadap kopi arabika mengingat di Indonesia telah banyak perusahaan industri pengolahan kopi dan tingkat konsumsi kopi baik luar negeri maupun dalam negeri meningkat, hal ini dibuktikan dengan banyak coffe shop diberbagai wilayah yang ramai dikunjungi pecinta kopi. Sehingga PT. Ngancar Coffe dapat menjadi mitra usaha mereka dalam menyediakan bahan baku untuk pengolahan kopi.

 Jangka Menengah

Dalam perencanaan menengah PT. Ngancar Coffe ingin mengembangkan perkebunan kopi di berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu PT Ngancar Coffe ingin mengembangkan berbagai jenis kopi specialty yang ada di Indonesia tentunya diwilayah yang potensial untuk pengembangannya.  Jangka Panjang

Dalam perencanaan jangka panjang PT. Ngancar coffe ingin menjadi perusahaan pengekspor kopi terbesar dan terbaik di dunia. Dengan kekhasan kopi specialty dari PT Ngancar Coffe mampu menjadikan produk kopi specialty dikenal oleh seluruh masyarakat di dunia. Selain itu dalam jangka panjang PT. Ngancar Coffe tidak hanya menjadi produsen kopi yang menjual kopi (dalam bentuk bijian) namun juga berkembang pula menjadi perusahaan pengolahan kopi yang dapat menjual dalam bentuk bubuk.

2. PENGORGANISASIAN

(15)
(16)

Bagan 1. Struktur Organisasi PT. Ngancar Coffe

Diektur Utama (Galih KUrniawan Jati)

Wakil Direktur Utama (Amalia Azizah A.)

Manajer Produksi (Syahidda Farah Dita S.)

Manajer Penjadwalan (Reni Zuanita)

Manajer Penjadwalan (Reni Zuanita)

Manajer Pemeliharaan (Deni Setiawan)

Manajer Pemeliharaan (Deni Setiawan)

Manajer Keuangan (Vidia Oktavia)

Manajer Pemasaran (Riza Fauziatul U.)

(17)

 Tugas – tugas setiap devisi

Direktur merupakan orang yang berperan dalam berdirinya suatu perusahaan. Direktur menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pencapaian kinerja dan pengelolaan perusahaan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan, serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian yang berkaitan dengan perusahaan. Berikut tugas direktur diantaranya adalah:

 Menjalankan bisnis perusahaan

 Memimpin seluruh karyawan dalam menjalankan bisnis perusahaan  Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan

 Menetapkan dan merumuskan strategi bisnis perusahaan  Memilih staf-staf yang membantu di bawahnya

 Menyetujui anggaran tahunan perusahaan

 Menyampaikan laporan kepada pemegang saham  Meningkatkan performance perusahaan

Wakil Direktur Utama, untuk selanjutnya disebut COO adalah posisi yang diberikan peran sebagai koordinator untuk membantu Direktur Utama dalam mengintegrasikan penyelanggaran operasi direktorat-direktorat yang berada dalam kelompok Operating Bussines, dan fungsi Corporate Support. Fungsi dari Corporate Office adalah berfokus pada sinergi, yaitu pengelolaan pengendalian penggunaan resource operation bussines antar unit-unit bisnis agar terbentu sinergi secara optimal, dan process Management and Support, yaitu pengelolaan manajemen bisnis proses yang mencakup perencanaan atau desain, pengelolaan perubahan bisnis proses serta kesisteman pendukungnya, dan lain-lain.

(18)

produksi yang akan di keluarkan, mengatur waktu keterlibatan dengan subsector dan memanajemen mengenai waktu awal dan akhir dari proses produksi. Sedangakan manajer pengamatan yaitu mengamati proses produksi yang sedang di kerjakan dan Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku.

Manajer keuangan memiliki tugas yaitu menyusun rencana dan program kerja sub bagian keuangan, memberikan petunjuk kepada bawahan, menilai prestasi kerja bawahan, melaksanakan penatausahaan keuangan, melaksanakan pengurusan gaji pegawai dan tunjangan lainnya, melaksanakan kontrol keuangan menjaga keseimbangan antara pertambahan dan profitabilitas perusahaan., mencari sumber dana bagi pertumbuhan perusahaan, membangun sarana dan prasarana informasi manajemen keuangan melalui teknologi informasi yang terintegrasikan dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal, menjalin hubungan yang harmoni dengan stake holders, menyusun dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban keuangan.

(19)

manajemen kinerja, menumbuhkan hubungan kerja dan mempertahankan untuk membantu perusahaan menyadari Goal, Visi, Misi dan valuenya.

Dalam sebuah perusahaan perlu adanya kekompakan bersama dalam mencapai target perusahaan yang diinginkan. Kemajuan perusahaan tersebut perlu adanya dukungan dari antar organisasi baik dari direktur utama, administrasi, manager produksi, manager keuangan, manajer keuangan, manajer HRD, manajer penjadwalan dan manajer pemeliharaan.

3. PELAKSANAAN

Pembukaan Lahan

Penanaman tanaman kopi dilakukan dengan cara membuka lahan kebun warga sebesar 10 Ha. Pembukaan lahan kebun warga dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan menggunakan gergaji mesin. Hal tersebut dilakukan dengan manual karena lebih ramah lingkungan meskipun biaya cukup mahal dibandingkan dengan pembakaran. Pembukaan lahan tidak dilakukan sampai bersih karena gulma maupun tanaman liar yang ada nantinya dapat digunakan sebagai tanaman inang bagi musuh alami. Sehingga yang dilakukan hanya menebang tanaman yang besar dan berkayu.

Penanaman

Jenis tanaman kopi yang akan ditanam adalah kopi arabika. Pembibitan dapat dilakukan secara generative yaitu dengan menggunakan biji kopi arabika. Pada tahap pembibitan dilakukan penyemaian benih kopi terlebih dahulu sambil menyiapkan lahan yang nantinya digunakan untuk penanaman. Lahan yang akan digunakan dibuat teras individu dan ditanami tanaman penaung terlebih dahulu. Tanaman penaung dapat bersifat sementara atau permanen. Setelah tanaman penaung siap ditanami kopi kemudian dilakukan penanaman kopi di lahan.

Pembuatan lubang tanam dengan ukiran 60 x 60 x 60 cm dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m kemudian masukkan pupuk kandang atau pupuk kompos ke dalam lubang tanam. Penanaman dilakukan satu bulan setelah pembuatan lubang tanam agar pupuk yang dimasukkan ke dalam tanah dapat terdekomposisi terlebih dahulu dengan baik. Penanaman dilakukan dengan mebuka polybag dan membenamkan pada lubang tanam yang telah disediakan.

(20)

Pemeliharaan tanaman kopi dapat dilakukan dengan melakukan pemupukan, pemangkasan, maupun pengendalian hama dan penyakit tanaman kopi. Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk menjaga daya tahan tanaman, meningkatkan produksi dan mutu hasil serta menjaga agar produksi stabil tinggi. Pemberian pupuk dapat diletakkan sekitar 30-40 cm dari batang pokok. Pedoman dosis pemupukan kopi secara ringkas adalah pada Tabel 1 berikut : Tabel 1. Pedoman Dosis Pemupukan Kopi (Puslitkoka, 2006)

Pemangkasan dilakukan dengan tujuan untuk membentuk tanaman yang sehat dan mengatur tinggi tanaman sehingga memudahkan perawatan dan pemanenan, memudahkan masuknya cahaya dan memperlancar aliran udara dalam tajuk, memudahkan pengendalian hama penyakit, mengurangi terjadinya perubahan hasil yang naik turun serta dampak dari pembuahan yang berlebih. Pada kopi arabika dapat dilakukan dengan menghilangkan cabang tua, cabang liar, cabang balik, cabang cacing, dan cabang yang tidak dikehendaki. Terdapat dua macam sistem pemangkasan, yaitu pemangkasan berbatang tunggal (single stem) dan pemangkasan berbatang ganda (multiple stem).

Secara garis besar penurunan produktivitas kopi ditentukan oleh berbagai faktor, di antaranya oleh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Terdapat tiga (3) jenis OPT utama yang menyerang tanaman kopi yaitu hama (Hama Penggerek Buah Kopi atau PBKO), nematoda parasit (Pratylenchus coffeae) dan penyakit (Penyakit Karat Daun Kopi). Pengendalian OPT dapat dilakukan secara kultur teknis, mekanis, biologis, fisik, maupun kimia. Cara pengendalian tersebut disesuaikan dengan serangan OPT yang ada di lahan kopi.

Panen

(21)

hijau tua adalah buah masih muda, berwarna kuning adalah setengah masak dan jika berwarna merah maka buah kopi sudah masak penuh dan menjadi kehitam-hitaman setelah masak penuh terlampaui (over ripe). Untuk mendapatkan hasil yang bermutu tinggi, buah kopi harus dipetik dalam keadaan masak penuh.  Pasca Panen

Pengolahan pasca panen dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu basah dan semi basah. Tahapan pengolahan kopi cara basah adalah sebagai berikut : Panen Pilih -> Pengupasan kulit kopi HS -> Sortasi Biji Kering -> Pengeringan -> Pencucian -> Fermentasi -> Pengupasan kulit buah merah -> Sortasi Buah -> Pengemasan dan penyimpanan. Tahapan pengolahan kopi cara semi basah adalah sebagai berikut : Panen Pilih -> Sortasi Buah -> Pengupasan kulit buah merah -> Fermentasi + pencucian lendir -> Penjemuran 1-2 hari, KA ± 40 % -> Pengupasan kulit cangkang -> Penjemuran biji sampai KA 11 - 13 % -> Sortasi dan pengemasan -> Penyimpanan dan penggudangan.

Sortasi atau pemilihan biji kopi dimaksudkan untuk memisahkan biji yang masak dan bernas serta seragam dari buah yang cacat/pecah, kurang seragam dan terserang hama serta penyakit. Sortasi juga dimaksudkan untuk pembersihan dari ranting, daun atau kerikil dan lainnya. Buah kopi masak hasil panen disortasi secara teliti untuk memisahkan buah superior (masak, bernas dan seragam) dari buah inferior (cacat, hitam, pecah, berlubang, dan terserang hama penyakit). Kotoran seperti daun, ranting, tanah dan kerikil harus dibuang karena benda-benda tersebut dapat merusak mesin pengupas. Buah merah terpilih (superior) diolah dengan metode pengolahan secara basah atau semi basah supaya diperoleh biji kopi HS (Haulk Snauk) kering dengan tampilan yang bagus, sedang buah campuran hijau-kuning-merah diolah dengan cara pengolahan kering.

(22)

terbuat dari bahan logam lunak jenis tembaga. Silinder digerakkan oleh sebuah motor bakar atau sebuah motor diesel, mesin pengupas tipe kecil dengan kapasitas 200-300 kg buah kopi per jam digerakkan dengan motor bensin 5 PK. Alat ini juga bisa dioperasikan secara manual (tanpa bantuan mesin), namun kapasitasnya turun menjadi hanya 80-100 kg buah kopi per jam.

Fermentasi diperlukan untuk menyingkirkan lapisan lendir pada kulit tanduk kopi. Fermentasi dilakukan biasanya pada pengolahan kopi arabika, untuk mengurangi rasa pahit dan mempertahankan citarasa kopi. Fermentasi dapat dilakukan dengan cara perendaman biji ke dalam air atau secara kering dengan memasukkan biji kopi ke dalam kantong plastik dan menyimpannya secara tertutup selama 12 sampai 36 jam. Setelah tahapan ini dapat dilakukan pencucian dengan air untuk menghilangkan sisa lender setelah fermentasi. Tujuan proses ini adalah untuk menghilangkan lapisan lendir yang tersisa di lapisan kulit tanduk pada biji kopi setelah proses pengupasan. Pada kopi arabika, fermentasi juga bertujuan untuk mengurangi rasa pahit dan mendorong terbentuknya kesan “mild” pada citarasa seduhannya. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan sisa lendir hasil fermentasi yang masih menempel pada kulit tanduk. Untuk kapasitas kecil, pencucian dapat dikerjakan secara manual di dalam bak atau ember, sedang kapasitas besar perlu di bantu dengan mesin.

Pengeringan biji kopi dilakukan dengan suhu antara 45 – 500C sampai tercapai kadar air biji maksimal sekitar 12,5%. Suhu pengeringan yang terlalu tinggi dapat merusak citarasa, terutama pada kopi arabika. Pengeringan kopi robusta bisa diawali suhu yang agak tinggi (sekitar 900C) dalam waktu singkat (sekitar 20-24 jam). Pengeringan dapat juga dilakukan dua tahap, dengan pengeringan awal melalui penjemuran sampai kadar air sekitar 20 % dan selanjutnya dilakukan pengeringan mekanis sampai kadar air 12,5 %. Proses pengeringan bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam biji kopi HS yang semula 60-65% sampai menjadi 12%.

4. PENGENDALIAN

(23)

Dengan tindakan pengendalian akan dapat diketahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan para pegawai sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Apabila ternyata ada penyimpangan dari rencana, selanjutnya diadakan tindakan perbaikan. Pengendalian juga merupakan suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik berupa informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya PT. Ngancar Coffe telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan.

Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur yaitu penetapan standar pelaksanaan, penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan, pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan dan pengembalian tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar. Tahap penetapan standar merupakan tolak ukur untuk merancang pengawasan, berarti bahwa langkah pertama dalam proses pengawasan adalah menyusun rencana. Perencanaan yang dimaksud adalah menentukan standar yang bertujuan sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan sehingga dalam melakukan pengawasan manajer mempunyai standar yang jelas. Bentuk standar yang umum yakni standar fisik, standar moneter dan standar waktu.

(24)
(25)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pentingnya efisiensi tataniaga sebagai salah satu aspek tataniaga yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan arus barang dari produsen dan konsumen, dan adanya

Hama dan penyakit (OPT) merupakan salah satu faktor penghambat dalam peningkatan produksi kelapa bahkan berbagai OPT dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar

Salah satu cara yang dilakukan perusahaan dalam melakukan efisiensi biaya dengan mempekerjakan tenaga kerja seminimal mungkin agar dapat memberikan hasil maksimal sesuai

Menjadi tenaga kependidikan yang profesional tidak akan terwujud begitu saja tanpa adanya upaya untuk meningkatkannya, adapun salah satu cara untuk mewujudkannya adalah

Banyak perkebunan di Indonesia sendiri yang membudidayakan tanaman kopi, terutama di daerah Jawa timur, sehingga tanaman kopi ini menjadi salah satu tanaman perkebunan unggulan yang

Hama dan penyakit (OPT) merupakan salah satu faktor penghambat dalam peningkatan produksi kelapa bahkan berbagai OPT dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar

Salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi dalam proses produksi dan meminimalkan terbentuknya limbah yang dihasilkan pada proses pembuatan manisan carica, maka perlu

Sektor pertanian khususnya sebsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor yang memberikan sumbangan yang besar dalam peningkatan devisa, tenaga kerja, peningkatan pendapatan petani