BUKU JURNAL SISWA
LAPORAN KEGIATAN PRAKERIN
DI DUNIA USAHA/INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN NEGERI 1
GALANG
2015
NAMA SISWA : IKA PRATIWI
PROG.
KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER JARINGAN (TKJ)
KELAS : XI-TKJ 2(SEBELAS) TEMPAT
Ingatlah
Tuhan-mu
Diman
apun
Kamu
Berada
IDENTITAS SISWA
NAMA SISWA : IKA PRATIWI
SEKOLAH : SMK Negeri 1 Galang Kabupaten Deli Serdang
NIS : 14.172.01
KELAS/KOMPETENSI KEAHLIAN : XI-TKJ 1/TEKNIK KOMPUTER JARINGAN TEMPAT/TGL. LAHIR : Kramat Gajah, 30 Desember 1998
JENIS KELAMIN : Perempuan AGAMA : Islam
ALAMAT SISWA : Desa Kramat Gajah Dusun lll
NAMA ORANG TUA/WALI : JUMIRAN II
ALAMAT ORANG TUA/WALI : Desa kramat Gajah Dusun lll
KEGIATAN BELAJAR DI DUNIA USAHA/INDUSTRI
NO JENIS
KEGIATAN NAMA INDUSTRI WAKTU/LAMA 1 Prakerin
Galang,
……….. Diketahui oleh ;
Ketua Pokja Prakerin Peserta Prakerin
ZULFANSYAH, S. Kom. IKA PRATIWI NIS. 14.172.01
KATA PENGANTAR
Buku Panduan ini disusun dengan maksud untuk menjadikan pedoman bagi guru, instruktur dan paserta pelatihan dalam melaksanakan Program Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di dunia usaha/dunia industri atau instansi pasangan.
Buku panduan ini mengacu pada kurikulum Spektrum 2008 dan petunjuk pelaksanaan Prakerin pada Sekolah Menengah Kejuruan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kejuruan.
Harapan kami dengan adanya buku panduan ini kerjasama antara sekolah dengan Institusi Pasangan (dunia usaha/dunia industri) dapat ditingkatkan. Disamping itu buku panduan ini diharapkan dapat membantu sekolah dan Institusi Pasangan (dunia usaha/dunia industri) dalam menyusun program pelatihan serta membantu sekolah memberikan layanan bimbingan belajar melalui bekerja langsung, sehingga pelaksanaan pelatihan didunia usaha/dunia industri dapat berjalan dengan efektif dan efisien seperti yang diharapkan.
Kami berharap semoga buku panduan ini dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.
Ketua Pokja Prakerin SMK Negeri 1 Galang
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 1
BAB II PEMBELAJARAN/PELATIHAN DI INSTITUSI PASANGAN
(DUNIA KERJA)
3
BAB III JURNAL PRAKERIN 5
BAB IV SISTEM BIMBINGAN 7
BAB V PENILAIAN/EVALUASI 9
BAB VI PELAPORAN 12
BAB I
PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
A. Pengertian Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Prakerin merupakan bagian dari program bersama antara SMK dan Industri yang dilaksanakan di dunia usaha/dunia industri.
Program yang dilaksanakan di industri/perusahaan, meliputi :
a. Praktik dasar kejuruan dapat dilaksanakan di industri apabila industri pasangan memiliki fasilitas pelatihan di industrinya.
b. Praktik keahlian produktif dilaksanakan di industri dalam bentuk “on the job training” berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi
c. Pengaturan program a dan b harus disepakati pada awal program oleh kedua belah pihak.
B. Landasan
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Kepmendikbud No. 0490/U/1992,tentang Sekolah Menengah Kejuruan 3. Kepmendikbud No.080/U/1993, tentang kurikulum SMK
4. Kepmendikbud No.323/U/1993, tentang penyelenggarasn PSG pada SMK
C. Tujuan
1. Pelaksaan pendidikan dan pelatihan di sekolah bertujuan untuk membekali peserta diklat mengembangkan kepribadian, potensi akademik dan dasar-dasar keahlian yang kuat dan benar melalui pemelajaran program normatit,adaptif, dan produktif.
2. Pendidikan dan pelatihan di dunia usaha/dunia industri bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja yang sesungghnya agar peserta menguasai kompetensi keahlian prodiktif terstandart, menginternalisasikan sikap, nilai dan budaya industri yang berorientasi pada standart mutu dan jiwa kewirausahaan serta mambentuk etos kerja yang kritis, produktif dan kompetitif.
1. Kegiatan pendidikan dan pelatihan di SMK dilaksanakan di dua tempat yaitu sekolah dan dunia industri.
2. Program pendidikan dan pelatihan dirancang dalam satu kesatuan utuh untuk satuan program diklat yang disusun dan ditetapkan bersama oleh SMK dan Institusi Pasangan dibawah koordinasi Komite sekolah.
3. Program diklat memuat seluruh bagian program pembelajaran (program normatif, adaptif, dan produktif) yang akan dilaksanakan di institusi pasangan/dunia kerja.
BAB II
PEMBELAJARAN/PELATIHAN DI INSTITUSI PASANGAN
(DUNIA KERJA)
A. Pengertian
Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap peserta mengalami proses belajar melalui bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya
B. Tujuan
Melalui pendekatan pemelajaran ini peserta diharapkan :
· Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja yang sesungguhnya .
· Memiliki tingkat kompetensi terstandart sesuai dengan yang disyaratkan oleh dunia kerja
· Menjadikan tenaga kerja yang berwawasan mutu, kewirausahaan, dan produktif
C. Pelaksanaan
Pembelajaran didunia kerja adalah bagian integral dari program diklat secara menyeluruh, karena itu materi yang dipelajari dan kompetensi yang dilatihkan harus jelas kaitannya dengan profil kompetensi tamatan yang ditetapkan.
Mengingat iklim kerja yang ada di SMK berbeda dengan yang terjadi di dunia kerja maka, sekolah menyiapkan peserta sesuai dengan karakteristik dan tuntutan dunia kerja tempat berlatih.
Sebelum peserta diterjunkan untuk belajar di dunia kerja, sekolah bersama institusi pasangan mengadakan pembekalan bagi peserta yang meliputi : · Pemahaman tentang program pelatihan yang akan diikuti.
· Pemahaman peraturan ketenagakerjaan secara umum dan tata tertib (disiplin) pekerja ditempat mereka akan bekerja
Peserta yang ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan program yang telah disepakati.Sejauh berkaitan dengan misi program peserta dapat diperlakukan sebagaimana layaknya pekerja pada umumnya.
Peserta dapat diberi pekerjaan lain sejauh tidak mengganggu program yang telah ditentukan.Segala sesuatu yang menyangkut peraturan dan tatatertib, disiplin pekerja di institusi pasangan dunia kerja dapat dilakukan terhadap peserta sejauh berkiatan dengan misi program.
BAB III
JURNAL PRAKERIN
No. HARI/
TANGGAL KEGIATAN
NAMA & TTD INSTRUKTUR
BAB IV
SISTEM BIMBINGAN
Guru dan Instruktur
Guru dan instruktur yang dimaksud adalah tenaga kependidikan di SMK dan tenaga pembimbing di dunia usaha, serta kelayakan professional untuk membimbing kegiatan belajar peserta, baik di sekolah maupun di dunia industri.
Tugas Guru dan Instruktur
1. Guru
a. Turut serta secara aktif mengadakan seleksi bagi peserta program diklat. b. Mengkondisikan peserta diklat sebelum melaksanakan kegiatan pelatihan
tentang:
§ Sifat dan etos kerja sebagai pekerja serta tata tertib dan peraturan selama mengikuti pelatihan di dunia usaha/dunia industri.
§ Administrasi peserta pelatihan.
c. Memonitor dan membimbing peserta bimbingan secara sistematis berdasarkan program dan jadwal yang telah ditentukan (minimal 1 bulan sekali) serta memonitor kemajuan peserta pelatihan di tempat kerja dengan cara memeriksa jurnal kegiatan peserta pelatihan.
d. Melakukan penilaian secara kontinyu terhadap kegiatan, baik yang menyangkut aspek sikap maupun kinerja.
e. Memecahkan masalah-masalah pelaksanaan pelatihan di dunia industri baik yang dihadapi pembimbing maupun yang dihadapi peserta pelatihan. f. Memberikan dorongan kepada peserta pelatihan agar selalu aktif dan tekun
serta antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan di dunia industri/dunia usaha.
g. Membimbing peserta pelatihan dalam menyusun laporan (pengisian jurnal kegiatan).
2. Instruktur
a. Mengkoordinasikan peserta pelatihan sebelum melaksanakan kegiatan pelatihan dengan memberikan penjelasan tentang :
§ Sifat dan etos kerja sebagai pekerja.
§ Tata tertib dan peraturan yang berlaku ditempat kerja. § Spesifikasi bidang kerja yang dilakukan.
§ Peralatan media keselamatan kerja yang digunakan. § Memperkenalkan lingkungan kerja.
§ Menyusun program pelatihan bagi peserta prakerin b. Program pelatihan tersebut berisi antara lain :
§ Standar keahlian yang harus dikuasai peserta.
§ Jenis-jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh peserta. § Jadwal pekerjaan peserta.
§ Rencana pembimbingan.
§ Penilaian proses dan hasil pekerjaan peserta.
§ Melaksanakan pelatihan dan bimbingan bagi peserta pelatihan.
§ Melakukan penilaian secara kontinyu terhadap setiap kegiatan baik yang menyangkut aspek teknis maupun non teknis, pada waktu melaksanakan pekerjaan yang dituangkan dalam laporan pembimbing.
§ Memberikan dorongan kepada peserta pelatihan agar selalu aktif dan tekun serta antusias dalam mengikuti atau melaksanakan program pelatihan.
§ Memberikan peringatan atau hukuman kepada peserta pelatihan sesuai dengan sifat pelanggan dan ketentuan yang berlaku di dunia usaha/dunia industri.
§ Mengisi buku laporan pembimbing.
Prinsip-prinsip Pembimbingan
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Bimbingan harus dapat dilaksanakan secara terus-menerus atau berkelanjutan sejalan dengan program pelatihan.
BAB V
PENILAIAN/EVALUASI
Nama Peserta : IKA PRATIWI
Industri : ………. Departemen/Site : ……….
Periode : ………. Tingkat keberhasilan Trainee ditetapkan dengan angka (1) sampai dengan angka (4) dengan ketentuan sebagai berikut :
A = Baik sekali (86 – 100) B = Baik (70 – 85) C = Cukup (60 – 69) D = Kurang (50 – 59)
Penilaian dengan meletakkan angka pada kolom yang tersedia :
APKG I
Minat dan perhatian terhadap pekerjaan untuk mencapai tujuan praktek.
02
KESIAGAAN
Tanggap terhadap setiap instruksi yang diberikan oleh atasan dan mampu melaksanakan pekerjaan. 03
INISIATIF
04
TANGGUNGJAWAB
Selalu menyelesaikan tugas sebaik-baiknya dengan tepat waktu, dengan merawat tempat kerja serta alat-alat yang digunakan
05
KEPRIBADIAN
Sikap dan tingkah laku Trainee termasuk
penyesuaian dengan lingkungan, profesi sikap pribadi tamu, teman dan atasan
06
PENAMPILAN
Kerapian diri dan pakaian seragam dan kerapian tempat kerja.
Sopan santun, perhatian dan respek (menghargai) kepada orang lain, tamu, teman sekerja dan atasan.
02 DISIPLIN
Selalu mentaati peraturan yang berlaku. 03
KERJASAMA
Mampu bekerjasama dengan pembimbing dan teman kerja tanpa konflik dalam melaksanakan tugas.
04
KEBERSIHAN
Selalu membersihkan tempat dan alat-alat sebelum dan setelah bekerja sesuai dengan aspek keselamatan kerja. 05 LAPORAN :
Hasil laporan kegiatan selama di DU/DI
Nilai Rata-rata
..., ……….
Mengetahui Pimpinan/Manager
Pembimbing/Instruktur
____________________ ____________________
Diisi oleh pembimbing/instruktur DU/DI
CATATAN : (Hal yang positif/negative dari Trainee selama praktek)
BAB VI
P E L A P O R A N
A. Laporan Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan wajib menyusun laporan kegiatan pelatihan di dunia usaha/dunia industri dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Isi Laporan meliputi :
a. halaman judul berisi judul laporan dan nama penyusun.
b. Halaman pengesahan ditandatangani DU/DI, siswa, guru pembimbing dan Ketua program.
c. Jurnal kegiatan seperti format terlampir yang di tanda tangani oleh pembimbing baik sekolah maupun didunia usaha/dunia industri.
d. Program pelatihan materi atau keterampilan yang diperoleh selama prakerin ke sekolah dan presentasi.
2. Laporan di kumpulkan pada bulan
Maret 2015
danMei 2015
untuk peserta Prakerin.3. Laporan dijilid
B. Laporan Pembimbing Dunia Usaha/Dunia Industri
1. Pada akhir kegiatan pembimbing dari dunia usaha/dunia industri menyerahkan buku laporan pembimbing yang sudah diisi kepada pembimbing sekolah.
2. Demi kesempurnaan pelaksanaan pelatihan pembimbing dan dunia usaha/industri diharapkan mengisi angket sesuai dengan kondisi sebenarnya dan diserahkan kembali ke sekolah melalui guru pembimbing.
C. Laporan Pembimbing Sekolah
BAB VII
TATA TERTIB
A. Hak Peserta
1. Mengikuti program pelatihan.
2. Mendapat perlakuan yang sesuai dengan bidang/program keahlian dan memperoleh kesempatan melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya.
3. Memperoleh penilaian penghargaan atas hasil praktiknya.
B. Kewajiban Peserta
1. Mematuhi peraturan yang berlaku atau ditetapkan oleh instansi pasangan (tempat pelatihan).
2. Memperhatikan dan melaksanakan aturan keselamatan kerja yang diperlukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
3. Menghormati instruktur.
4. Berada di tempat kerja pelatihan 30 menit sebelum pelatihan dimulai.
5. Berlaku sopan dan santun serta bekerja jujur, bertanggung jawab berinisiatif dan kreatif terhadap tugas-tugas yang diberikan dalam pelatihan kerja.
6. Mengenakan pakaian sesuai dengan ketentuan.
7. Memberitahu pimpinan unit/pembimbing apabila berhalangan hadir. 8. Membicarakan dengan segera kepada guru pembimbing, ketua
kelompok instruktur apabila menemui kesulitan dalam melaksanakan pelatihan.
9. Melaporkan dengan segera kepada petugas yang berwenang apabila terjadi kerusakan atau salah mengambil bahan/alat.
10. Ikut memelihara sarana, prasarana pelatihan, kebersihan, ketertiban dan keamanan di tempat pelatihan.
C. Sanksi Peserta
Peserta yang tidak mengikuti atau meninggalkan kegiatan prakerin tanpa ada surat keterangan akan dikenakan sanksi sebagai berikut: a. Surat teguran
b. Surat peringatan keras