• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Komposit Serat Pandan Samak Terhadap Kekuatan Tarik Dan Bending Pada Material Bodi Kendaraan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Komposit Serat Pandan Samak Terhadap Kekuatan Tarik Dan Bending Pada Material Bodi Kendaraan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

54

1,2, Teknik Mesin STT Wiworotomo Purwokerto

Jl. Semingkir No. 1 Purwokerto

email : masturpwt@gmail.com; Khanif_Setiyawan@yahoo.co.id

Abstrak

Perkembangan teknologi komposit mulai bergeser dari serat sintetis ke serat alami yang dipicu dengan adanya regulasi tentang persyaratan habis pakai (end of life) produk komponen otomotif bagi negara-negara Uni Eropa dan sebagian Asia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanis dari material komposit serat pandan samak dengan perbandingan fraksi volume serat. Bahan yang digunakan yaitu serat dengan fraksi volume 20%, 30%, dan 40%. Dimana pada hasil rata-rata spesimen dengan fraksi volume 20% terhadap serat tegangan tarik sebesar 8,42 Mpa, kemudian dengan fraksi volume 30% sebesar 7,01 Mpa, lalu komposit dengan fraksi volume 40% sebesar 9,49 Mpa. Sedangkan pada regangan tarik hasil rata-rata spesimendengan fraksi volume 20% sebesar 5,63 %, kemudian spesimen dengan fraksi volume 30% sebesar 5,48 % dan spesimen dengan fraksi volume 40% sebesar 13,06 %. Dan untuk hasil tegangan bending pada fraksi volume 20% adalah 24,4 MPa, kemudian pada fraksi volume 30% adalah 27,54 MPa, dan pada fraksi volume 40% adalah sebesar 20,53 MPa. Untuk foto makro pada fraksi volume 40% nampak lebih kuat hasil patahannya dari fraksi volume 20%, dan 30% pada hasil uji tarik. Dari beberapa perbandingan fraksi volume terhadap serat pandan samak tidak ada pengaruh yang signifikan dan belum mampu memperbaiki kekuatan mekanik dari material komposit serat pandan samak.

Kata kunci: Perbandingan fraksi volume serat, pandan samak, sifat mekanik.

1. Pendahuluan

Penggunaan dan pemanfaatan komposit dewasa ini terus berkembang baik untuk kepentingan industri besar maupun kecil[1]. Konsep back to nature sudah sangat di kembangkan dalam ilmu pengetahuan, demikian juga dalam mengembangkan komposit. Natural Composite (NACO) merupakan salah satu material alternative yang memiliki peluang untuk menggeser logam dan salah satunya adalah komposit serat alam pandan samak [2]. Alam Indonesia cukup banyak tersedia keanekaragaman tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk industri. Salah satu ragam tumbuhan yang memenuhi kedua persyaratan tersebut adalah pandan, yaitu salah satu anggota suku pandan-pandanan, terutama dari marga Pandanus [3]. Jenis-jenis dari marga Pandanus merupakan anggota Pandanaceae yang paling luas persebarannya Tumbuhan tersebut dapat ditemukan mulai dari pantai berpasir hingga hutan dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 3500 m dari permukaan laut, dan mulai dari hutan sekunder dan padang rumput dengan corak ragam tanah mulai dari tanah basah subur berhumus, kapur, rawa gambut hingga tanah berpasir yang relatif kering dan miskin zat-zat hara [4].

(2)

55

batang pisang. Nilai kekuatan tarik didapat pada konsentrasi polipropilena 30%. Pemanfaatan serat daun pandan alas sebagai alternatif pengganti serat gelas [3]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serat daun pandan yang tidak direndam dalam formalin memiliki kekuatan tarik 3 kali lebih besar dibandingkan serat gelas, yaitu 72,44 kg/mm². Pengaruh panjang serat dan fraksi volume terhadap kekuatan impak dan bending material komposit polyester-fiber glass dan polyester pandan wangi [[5]. Hasil uji kekuatan dampak dan membungkuk panjang lebar serat 5cm sebesar 2286,67 kg/m². sedangkan untuk variasi volume tertinggi dampak kekuatan serat terdapat pada volume serat 40%. Komposit adalah gabungan dua atau lebih bahan untuk mencari sifat material yang lebih baik. Komposit ini meliputii semua bahan termasuk plastik yang diperkuat dengan serat, logam alloy, keramik, kopolimer, plastik. Bahan komposit dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, tergantung pada geometri dan jenis seratnya. Hal ini dapat dimengerti karena serat merupakan unsur utama dalam bahan komposit tersebut.Sifat–sifat dari bahan komposit, seperti kekakuan, kekuatan, keliatan, dan ketahanan tergantung dari geometris dan sifat-sifat seratnya. Komposit pada umumnya menggunakan bahan plastik yang merupakan material yang paling sering digunakan sebagai bahan pengikat seratnya, selain itu plastik mudah didapat dan mudah perlakuannya dibanding logam .Peneliti ingin mengetahui karakteristik kekuatan mekanik dari komposit serat alam yakni serat daun pandan samak karena sekarang kompist sudah merambah dunia industri. Proses pembuatan serat pandan samak (Pandanus odoratissimus) adalah sebagai berikut:

1. Pilih daun pandan yang sudah hijau menua, karena akan menghasilkan serat dengan kualitas yang lebih baik.

Gambar 1.1. Daun pandan yang sudah menua

2. Daun pandan tersebut dipukul-pukul supaya mudah terkelupas kulitnya kemudian dipendam dalam lumpur selama 3 minggu sampai warnanya berubah menjadi kekuning-kuningan..

3. Kemuadian dibilas dengar air supaya lumpur hilang.

4. Selanjutnya tiriskan sekitar 30 menit supaya kandungan airnya tidak terlalu banyak. Kemudian dipukul pukul untuk mendapatkan serat.

(3)

56

2.

Metodologi Penelitian

2.1 Desain ekperimen dan penentuan sampel

Desain penelitian yang di gunakan adalah eksperimental. dengan menggunakan serat daun pandan samak (Pandanus odoratissimus fibres) sebagai bahan penguat komposit. Perbandingan tipe serat menggunakan komposit dan 40% volume serat .

a. Volume Serat

Kandungan atau prosentase serat dalam suatu matrik komposit di sebut dengan fraksi volume serat. Sebelum melakukan pencetakan suatu komposit maka harus di hitung fraksi volumenya sebagai berikut:

1. Volume Skin/Layer

Vskin= pskinxlskinx tskin …… (1)[7]

di mana:

Vskin = Volume skin/ layer sebelum dicetak (cm3) pskin = Panjang skin/ layer sebelum dicetak (cm) lskin = Lebar skin/layer sebelum dicetak (cm) tskin = Tinggi skin/layer sebelum dicetak (cm)

2 Volume Serat

...(2)[7] di mana:

Vskin = Volume skin/layer sebelum dicetak (cm3) Vserat=Volume serat sebelum dicetak (cm3) Fraksi Volume = Fraksi volume digunakan (%)

3 Massa Serat

Mserat =Vserat.ρserat .…….(3)

di mana:

mserat = Massa serat sebelum dicetak (gr) Vserat = Volume serat sebelum dicetak (cm3)

ρserat = Massa jenis serat sebelum dicetak (gr/cm3)

2.2 Metode Pengujian specimen

Salah satu pengujian tegangan dan regangan (stress strain test) adalah pengujian tarik (tension test). Dari pengujian ini dapat mengetahui tegangan yang dirumuskan, Tegangan atau Engineering Stress (σ )

...….………...…(4)

di mana :

σ = Engineering Stress (tegangan) (MPa).

F = Beban yang diberikan dalam arah tegak lurus terhadap penampang spesimen (N).

(4)

57

Pengujian impak bertujuan untuk mengetahui ketangguhan suatu bahan terhadap pembebanan dinamis, sehingga dapat di ketahui apakah bahan yang telah diuji rapuh atau kuat. Pengujian bending ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan tekan suatu komposit pada bagian atas komposit akan menerima tekanan uji bending, sementara pada bagian bawah komposit akan terjadi tegangan tarik, hal ini akan menyebabkan benda uji (specimen) akan mengalami pepatahan pada bagian karena tidak mampu menahan beban tekan dari pengujian bending ini.

Gambar 2.1. Pengujian Bending [7]

Untuk mengetahui besarnya momen yang akan terjadi dapat diketahui dengan persamaan sebagai berikut:

... (5)

Dimana:

M = Momen (Nm)

p = Beban yang diberikan pada midspan (N)

l = Panjang span (mm)

2.3 Variabel Penelitian a.Variabel bebas

Variabel bebas adalah kondisi yang mempengaruhi munculnya suatu pengaruh. Dalam penelitian komposit dengan serat pandan samak yang dilakukan pengujian tarik dan pengujian bending ini yang menjadi variable bebas adalah Fraksi Volume Serat 20%, 30%, dan 40%.

b. Variabel terikat

Variabel Terikat adalah sejumlah gejala yang memiliki pula sejumlah aspek atau unsur didalamnya yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi lain Variabel terikat pada penelitian ini adalah tingkat kekuatan tarik, bending dan foto makro terhadap material komposit pandan samak.

a. Variabel kontrol

(5)

58 3. Hasil Dan Pembahasan

3.1 Hasil Pengujian Tarik

Pada pengujian tarik komposit serat pandan samak masing-masing sampel dilakukan pengujian 3 kali, karena pada penelitian ini menggunakan 3 sampel dan masing-masing sampel dilakukan pengujian 3 kali maka jumlah total 9 spesimen. Setelah dilakukan pengujian tarik, didapatkan data tegangan tarik dan regangansebagai berikut :

Tabel 3.1 .Data Pengujian Tarik

Hasil uji bending komposit serat pandan samak pada dapat dilihat pada grafik 3.1,

Grafik 3.1. Tegangan uji bending komposit serat pandan samak

Tegangan Bending, Komposit serat pandan samak dengan fraksi volume 20%

(6)

59 4. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian dan pengujian terhadap komposit serat pandan samak diperoleh data-data yang dapat sebagai berikut :

a. Nilai kekuatan tegangan tarik komposit serat pandan samak diperoleh dari fraksi volume 20% dengan nilai rata-rata 8,42 Mpa. Sedangkan nilai dari fraksi volume 30% yakni dengan nilai rata-rata 7,01 Mpa.

b. Nilai tertinggi didapat dari fraksi volume 40% dengan nilai rata-rata 9,49 Mpa c. Regangan terbaik pada fraksi volume 40% dengan nilai rata-rata 13,06 %. d. Tegangan bending tertinggi didapat pada fraksi volume 30% sebesar 27,54 Mpa.

5. Referensi

[1] htpps://id.wikipedia.org/wiki/Material _komposit

[2] Porwanto, Andri, Daniel. 2011, Karakterisasi komposit berpenguat serat bambu dan serat glass sebagai alternatif bahan baku industri, Jurusan Teknik Fisika FTI ITS: Surabaya.

[3] Mujiyono. Dkk. 2006, Pemanfaatan serat daun pandan alassebagai alternatif pengganti serat gelas, Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.

[4] Salahudin, Xander. 2012, kaji pengembangan serat daun pandan dikabupaten magelang sebagai bahan komposit interior mobil, Fakultas Teknik Universitas Tidar: Magelang.

[5] S, Dyah, Emmy. 2012, Pengaruh panjang serat dan fraksi volume terhadap kekuatan impak dan bending material komposit polyester – fiber glass dan polyester pandan wangi. Universitas Mataram: Mataram.

[6] Maulida. 2006, Perbandingan komposit polipropilena dengan pengisi serat daun pandan dan serat batang pisang. Universitas Sumatra Utara: Medan.

Gambar

Gambar 2.1. Pengujian Bending [7]
Grafik 3.1. Tegangan uji bending komposit serat pandan samak

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai penelitian terus dilakukan untuk menyempurnakan komposit, salah satunya komposit dengan bahan alami / natural composite (NACO ) yang merupakan salah satu

Dalam melakukan penelitian material komposit kita lebih memilih menggunakan serat nanas yang teksturnya lebih kuat dan mudah dalam pengambilan seratnya, selain itu kita

Analisa Scanning Electron Microscope (SEM) dilakukan setelah pengujian kekuatan tarik (daerah patahan tarik) dari komposit epoxy berpenguat serat ampas tebu

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu menganalisa daya penyerapan air laut pada Material Komposit serat pelepah sawit per 24 jam selama 9 hari

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu menganalisa daya penyerapan air laut pada Material Komposit serat pelepah sawit per 24 jam selama 9 hari

Tetapi nilai kekuatan Tarik dari komposit rami dengan perendaman larutan KOH dengan konsentrasi 5% masih jauh dibawah kekuatan Tarik dari carbon – polyester

Kekuatan tarik tertinggi pada komposit serat bambu dengan anyaman plain disebabkan oleh ikatan antara serat yang lebih kuat karena adanya.. interface serat-matriks yang

Menurut beberapa uraian sebelumnya, definisi komposit dapat disimpulkan sebagai proses penggabungan beberapa jenis bahan matriks berupa “sistem multi fasa” untuk membentuk material