commit to user
i
POLA PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK DAN
FUNGSI SOSIAL BAGI PERILAKU SISWA DI SMA N 8
SURAKARTA
S K R I P S I
Disusun Oleh :
ENDAH PUJI ASTUTI
NIM. D. 3207024
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
commit to user
commit to user
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
Nama : Endah Puji Astuti
NIM : D. 3207024
Sebagai Mahasiswa Fakultas Sosiologi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi ini bukan merupakan jiplakan dari
karya orang lain.
Dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
sarjana sosiologi di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar
Pustaka.
Surakarta, November 2012
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul `` POLA
PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK DAN
FUNGSI SOSIAL BAGI PERILAKU SISWA DI SMAN 8
SURAKARTA `` dapat terselesaikan dengan baik. Penyusunan skripsi dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar sarjana S1 pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih sebesar – besarnya atas bantuan yang diberikan hingga tersusunnya skripsi ini kepada : 1. Ibu Prof. Drs. Pawito, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta staffnya, yang telah memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan selama penulis mengikuti pendidikan. 2. Ibu Dra. Trisni Utami, M.si., selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Dra. A.D. Gayatri, M.PD.,MM., selaku selaku kepala sekolah SMAN 8 Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.
4. Bapak – ibu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang selama ini telah memberikan bekal ilmu khusunya masalah ilmu kepada penulis.
5. Teman – teman angkatan 2007 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta(terutama buat ana esti).
commit to user
vi
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan adanya saran maupun kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan segenap pembaca sekalian. Amien.
Surakarta, November 2012
commit to user
vii
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
ABSTRAK ... xi
ABSTRACT ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Konsep ... 9
B. Landasan Teori ... 10
C. Penelitian Terdahulu ... 13
commit to user
viii BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ... 16
1. Lokasi Penelitian ... 16
2. Jenis Penelitian ... 16
3. Teknik Pengambilan Sampel ... 17
4. Teknik Pengumpulan Data ... 17
5. Teknik Analisis Data... 18
B. Validitas Data ... 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah SMA Negeri 8 Surakarta ... 21
B. Profil Informan ... 47
C. Deskripsi Pola Penggunaan Jejaring Sosial Facebook dan Fungsi sosial ... 49
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 66
B. Implikasi Penelitian ... 67
C. Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
ix
DAFTAR TABEL
1. Ruang dan Gedung SMA Negeri 8 Surakarta ... 24
2. Inventaris perpustakaan SMA Negeri 8 Surakarta... 31
3. Macam-macam kegiatan ekstrakurikuler... 42
4. Susunan pengurus komite sekolah periode 2009-2012 ... 45
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Secara Operasional SMA Negeri 8 Surakarta . 26
Gambar 2. Bagan Mekanisme Kerja OSIS ... 29
Gambar 3. Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran
2007-2012... 30
commit to user
xi
ABSTRAK
Endah Puji Astuti, D. 3207024. POLA PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL FACE BOOK DAN FUNGSI SOSIAL BAGI PERILAKU SISWA.Jurusan Sosiologi Facultas Sosiologi, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk perilaku pada tingkat penggunaan facebook sebagai bagian dari gaya hidup remaja di SMAN 8 Surakarta, dan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi suatu gaya hidup seorang remaja di SMA N 8 Surakarta dalam penggunaan facebook.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi langsung ke lokasi yang diteliti, mengadakan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Analisis data yang dipergunakan adalah analisis data kualitatif.
Hasil penelitian dapat ditemukan ada (1) Bentuk perilaku pada tingkat penggunaan facebook sebagai bagian dari gaya hidup remaja di SMAN 8 Surakarta, adalah : (a) Adanya ketergantungan aktivitas anak-anak remaja bermain facebook yang dilatarbelakangi oleh kurangnya pengawasan dan perhatian dari orangtua, hal ini dilihat dari kondisi dimana kedua orangtua yang sibuk bekerja. (b) Remaja menggunakan facebook sebagai media untuk mengungkapkan diri mereka dengan interaksi tersebut dapat memicu pergaulan dengan teman baru yang dikenal melalui facebook yang pada akhirnya dapat memicu terjadinya pertemuan di dunia nyata. (c) Cara pengawasan yang dilakukan oleh orangtua dalam penelitian ini dengan pemberian kepercayaan anak untuk menggunakan facebook mereka secara bebas namun bertanggung jawab. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seorang remaja siswa SMA Negeri 8 Surakarta dalam penggunaan facebook adalah : (a) Para pelajar SMA merasa ketinggalan dengan teman-temannya jika tidak aktif mengakses facebook (b) Facebook dianggap oleh remaja mampu memberikan penyegaran di tengah kejenuhan
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia industri disebut juga sebagai manusia teknologi atau masyarakat industri yang mana masyarakat industri berbeda dengan masyarakat sebelumnya. Masyarakat industri dinilai lebih maju dibanding dengan masyarakat sebelumnya, karena mereka sudah mengenal teknologi yang telah menjadi kebutuhan manusia.
Teknologi yang ada saat ini diciptakan dan nantinya digunakan oleh manusia. Dengan adanya teknologi saat ini membuat manusia tergantung pada teknologi, walau kenyataanya teknologi yang telah membuat manusia menjadi manusiawi.
Teknologi komunikasi digunakan untuk mencari, mengolah, membagi, menyimpan, membandingkan, dan memutakhirkan informasi. Maka tidak heran bila teknologi komunikasi sebagai pusat dalam proses komunikasi. Seseorang yang tidak membutuhkan informasi, maka ia tidak memerlukan teknologi komunikasi, namun apabila seseorang membutuhkan informasi, maka ia memerlukan teknologi komunikasi (Abrar, 2003). Seseorang yang sudah berpikiran maju dan berkembang akan membutuhkan teknologi komunikasi sebagai alat untuk memperoleh informasi dan juga untuk melakukan komunikasi dengan orang lain.
Menurut Profesor J.A. Barner facebook merupakan situs yang layanan utamanya adalah layanan jejaring sosial. Jejaring sosial merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring sosial ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan, sosialisasi, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga (Prof. J. A. Barrier, 1998: 20).
Dampak situs jejaring sosial seperti facebook mungkin lebih banyak dirasakan oleh kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring
commit to user
sosial adalah dari kalangan pelajar anak sekolah. Karena sangat mudah menjadi anggota dari situs jejaring sosial facebook, maka tidak heran jika banyak orang baik sengaja ataupun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut.
Teknologi sangat dipengaruhi dan tergantung pada lingkungan dan tidak universal. Teknologi tersebut mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan. Selain itu dipengaruhi oleh lingkungan fisik, ilmu pengetahuan, budaya termasuk keadaan sosial, ekonomi, politik, dan agama (DR. Alo Liliweri, 2001 :299).
Sejak adanya manusia, teknologi sudah diciptakan bahkan dianggap sebagai ciri-ciri khas manusia. Tiap-tiap perubahan dalam teknologi atau munculnya teknologi baru dapat menimbulkan reaksi pada sebagian atau seluruh masyarakat. Perubahan dalam teknologi yang begitu cepat, bagi mereka yang tidak dapat mengikuti perubahan tersebut, akan sulit untuk mengikuti perubahan teknologi tersebut (DR. Alb Liliweri, 2001 : 5).
Seiring dengan adanya perkembangan jaman, makin lama teknologi komunikasi akan berkembang semakin pesat. Perkembangannya yang semakin berkembang ini dapat membuat orang tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi yang terlalu cepat berubah. Seseorang yang ingin maju, harus dapat mengikuti perubahan teknologi komunikasi yang berkembang cepat dan pesat ini. Karena apabila ia tidak dapat mengikutinya maka ia akan tertinggal jauh dengan teknologi komunikasi yang ada.
Kemajuan teknologi komunikasi yang semakin pesat dan berkembang sekarang sering membawa dampak yang tidak menyenangkan dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai pengguna teknologi itu sendiri. Sering kali orang menyalahgunakan pemakaian teknologi komunikasi yang ada saat ini.
commit to user
dengan semestinya maka akan memberikan pengaruh positif, namun bila disalah gunakan maka akan berpengaruh negatif.
Kebutuhan informasi sangat menentukan pilihan teknologi komunikasi yang akan dipakai. Pada umumnya orang memakai teknologi komunikasi karena tahu bahwa alat yang dipakai itu dapat memenuhi kebutuhan informasinya. Sebagai contoh dalam penggunaan internet, saat ini dapat digunakan orang untuk chating, email atau juga untuk mendapatkan informasi.
Dengan menggunakan teknologi komunikasi tersebut maka orang akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Walau terkadang orang sering salah dalam menggunakan teknologi komunikasi tersebut.
Perkembangan teknologi komunikasi makin lama makin berkembang dengan pesatnya. Salah satu sarana komunikasi yang merupakan hasil dari teknologi komunikasi adalah internet yaitu melalui jejaring sosial (facebook). Saat ini facebook menjadi fenomena tersendiri sebagai alat komunikasi karena dianggap dapat memberikan kemudahan dan kebutuhan dalam berkomunikasi. Saat ini facebook sudah menjadi barang biasa, awalnya dipakai orang-orang dewasa. Saat ini siapa saja dapat menggunakannya bahkan anak-anak atau remaja pun sudah banyak yang berfacebookan dengan membawa ponsel (Madcoms, 2009: 4).
Pada awalnya, facebook masih dianggap sebagai jejaring sosial yang sangat sulit untuk diikuti seiring dengan perkembangan jaman, sekarang siapa saja bisa membuat facebook dari berbagai alat komunikasi yang lain, misalnya lewat alat komunikasi ponsel dari harga yang termurah sampai yang termahal sekalipun. Dengan perkembangan jaman yang semakin maju dan berkembang, ponsel sudah mulai masuk dikalangan anak sekolah yang dapat digunakan untuk berfacebookan.
commit to user
ponsel dapat dikatakan banyak merubah, kehidupan seseorang, tak terkecuali para remaja saat ini. Bagi remaja jaman sekarang, ponsel dianggap tidak mengikuti trend atau ketinggalan jaman. Dampak dari penggunaan facebook, mereka bisa kecanduan dan merasa tidak dapat hidup tanpa berfacebookan lewat ponsel dan dapat menimbulkan konsumenrisme. Facebook sudah disebut sebagai alat teknologi komunikasi yang dapat menjadi bagian dari gaya hidup (Featherstone, 2001 : 20).
Saat ini facebook sudah merupakan bagian dari kebutuhan dan gaya hidup seseorang. Layaknya model baju yang setiap saat selalu mengalami perubahan, demikian juga dengan ponsel yang fungsinya sebagai alat komunikasi namun tetap dengan segala macam alasan orang mudah sekali menggantinya dengan model-model terbaru (pikiran rakyat, 10 Januari 2004). Seperti baju yang setiap saat selalu mengalami perubahan pada mode, facebook juga mengalami perkembangan yang begitu cepat.
Seiring perkembangan jaman, facebook yang merupakan alat teknologi komunikasi yang di gunakan untuk melakukan komunikasi dengan orang lain sudah sebagai kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia semakin banyak tersebut akan mempengaruhi juga pada gaya hidup atau konsumtifisme. Konsumenrisme itu sendiri merupakan pola hidup dengan keinginan untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan, atau sebagai faham atau gaya hidup yang menganggap barang-barang sebagai ukuran kabahagian atau kesenangan.
commit to user
untuk berbuat kejahatan. Padahal website ini mempunyai banyak dampak-dampak yang positif dan memang ada juga dampak-dampak negatifnya.
Dampak-dampak positif website ”Facebook” ini yaitu: 1. Kita dapat mencari & mendapatkan teman-teman yang baru. 2. Dapat menambah wawasan kita mengenai internet dan teknologi. 3. Sebagai tempat sebagian remaja untuk menyampaikan sebuah ide,
gagasan dan kritikan.
4. Sebagai tempat untuk kita dapat berkomunikasi dengan orang lain. 5. Sebagai tempat untuk mendapat informasi. (www.google.com,
”Dampak Positif dan Negatif facebook Pada kalangan Pelajar dan Remaja” 9 Maret 2011 at: 20. 00)
Ada beberapa dampak negatif dari website ”Facebook” ini:
1. Para remaja menjadi kurang bertanggung jawab atas profesinya yang menjadi seorang pelajar.
2. Menjadi malas belajar. 3. Sering kali lupa akan waktu.
4. Tidak bisa atau kurang bisa untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan keluarga karena hanya berdiam saja dirumah sambil bermain internet.
5. Menjadi tempat untuk saling mengejek jika ada seseorang yang sedang kesal (www.google. com, ”Dampak Positif dan Negatif facebook Pada kalangan Pelajar dan Remaja” 9 Maret 2011 at:20.00).
commit to user
Orang cenderung membeli suatu barang hanya dilihat dari segi gengsi saja, tidak melihat fungsi dari barang yang dibelinya (Linda Damayanti Ibrahim, 2008: 30).
Kehidupan sosial ekonomi yang rendah dapat menyebabkan orang untuk berusaha lebih dari orang lain. Pengaruh dari gengsi terhadap kehidupan sosial ekonomi sangat besar. Hal tersebut berpengaruh terhadap berkembangnya konsuktifesme. Sebagai contoh, orang beranggapan bahwa barang-barang entah itu pakaian, makanan, barang-barang elektronik dari luar negeri selalu baik dari dalam negeri. Padahal kenyataannya barang dari dalam negeri banyak yang lebih baik bahkan harganya lebih murah dibanding luar negeri. Orang rasanya lebih bangga kalau mereka bisa membeli barang-barang kebutuhan diluar negeri.
Dalam menghadapi kemajuan dan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat ini, kita tidak dapat menahan atau menolaknya. Yang harus kita lakukan adalah memperkuat diri supaya tidak menjadi korban kemajuan teknologi.
B. Rumusan masalah
Agar penulis mudah dalam melakukan penelitian, maka penulis merumuskan permasalahan menjadi 2 (dua) pokok permasalahan yang selanjutnya akan dibahas didalam penulisan skripsi ini, adapun 2 (dua) pokok permasalahan yang akan penulis bahas adalah sebagai berikut :
l. Bagaimana pola penggunaan jejaring sosial dan fungsi sosial bagi perilaku siswa di SMA N 8 Surakarta?
commit to user
C. Tujuan penelitian
Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran suatu pengetahuan serta merupakan bagian pokok dari ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk lebih mengetahui dan mendalami segala segi kehidupan (soerjono Soekanto, 1986 : 8). Tujuan penelitian adalah hal-hal yang hendak dicapai melalui penelitian yang berhubungan dengan rumusan masalah yang ditetapkan guna memenuhi pengetahuan bagi setiap individu (Soerjono Soekanto, 1986 : 10). Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, berikut akan disampaikan tujuan penelitian, yang meliputi:
1. Tujuan Obyektif :
a) Untuk mengetahui pola penggunaan jejaring sosial dan fungsi sosial bagi perilaku siswa di SMA N 8
b) Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi penggunaan jejaring sosial terhadap perilaku seorang remaja di SMA N 8 Surakarta dalam penggunaan facebook.
2. Tujuan Subyektif :
a) Untuk memenuhi persyaratan wajib dalam meraih gelar sarjana strata 1 (satu) pada program studi Sosiologi di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Sebelas Maret.
b) Untuk menambah, memperluas, dan mengembangkan pengetahuan tentang bentuk perilaku remaja pada jejaring sosial.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi program studi sosiologi. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Secara Praktis :
commit to user
Penggunaan Facebook Pada Remaja” Yang akan di tinjau dari segi ilmu sosiologi.
2. Manfaat Secara Teoritis:
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Konsep
1. Pola Penggunaan
Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial, dimana
memungkinkan pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna yang memiliki tujuan tertentu, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah, perguruan tinggi, atau karakteristik lainnya. Facebook saat ini sudah menjadi tren yang menggantikan semua kegiatan-kegiatan informal yang dilakukan para siswa.
2. Jejaring Sosial
Struktur sosial yang dibentuk dari elemen-elemen individu atau organisasi yang menunjukkan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan, sosialisasi, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga.
3. Fungsi Sosial
Berkembannya teknologi informasi sekarang ini tentunya sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat disemua kalangan, tidak terlepas dari kehidupan sosial siswa itu sendiri. Dimana perkembangan teknologi informasi tentunya akan berdampak positif dan negatif. Dengan teknologi tersebut kita tidak perlu lagi menghabiskan waktu hanya untuk sekedar mencari informasi tentang segala hal, namun disisi lain justru menimbulkan sikap pragmatis terhadap siapa saja. Dengan teknologi Facebook, kita dapat berhubungan dengan siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal jarak dan waktu. Namun disisi lain Facebook dapat berdampak pada kurangnya hubungan langsung atau kontak langsung dengan sesama.
commit to user
Perilaku merupakan suatu keadaan jiwa atau berpikir dari seseorang untuk memberikan respon atau tanggapan terhadap situasi diluar subyek tersebut dan juga sikap terhadap obyek tertentu yang dapat merupakan sikap pandangan/ sikap perasaan, tetapi sikap tersebut disertai oleh kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap yang obyek.
B. Landasan Teori
Teori Aksi adalah teori yang akan digunakan dalam menganalisa penelitian ini. Teori aksi dilembangakan oleh Talcott Parson. Teori aksi sosial bukan bukan hanya belajar teori semata, melainkan membangun suatu sistem yang jelas dari teori tersebut. Menurut Parson bahwa secara sederhana teori aksi dapat digambarkan:
1. Tekanan pada rasional
2. Identifikasi rasional dalam prosedur ilmu pengetahuan modern. 3. Analisis berbagai elemen dalam bentuk atom dari kesatuan perilaku
4. Perjalanan akhir atau tujuan aksi yang diberikan dari beberapa derivasi pada pelaku
5. Perlakuan yang irasional dalam pengetahuan
Parson menjelaskan bahwa orientasi orang bertindak terdiri dari 2 elemen dasar:
a. Orientasi Motivasional
Merujuk pada keinginan individu yang bertindak untuk memperbesar kepuasan dan mengurangi kekecewaan.
b. Orientasi Nilai
Merujuk pada standar-standar normatif yang mengendalikan pilihan-pilihan individu (alat dan tujuan) serta prioritas, sehubungan dengan adanya kebutuhan-kebutuhan dan tujuan yang berbeda.(Johnson, 114-115)
commit to user
suatu tujuan tertentu yaitu mengikuti perkembangan trend, memperoleh hiburan dan informasi, pengetahuan hal baru.
Tindakan penggunaan jejaring sosial bagi perilaku siswa tidak
semata-mata muncul begitu saja, tetapi tindakan tersebut muncul karena
pengaruh pergaulan, kondisi dan situasi yang dihadapi siswa. Sistem
sosial, sistem budaya dan sistem kepribadian dari setiap siswa juga
berpengaruh dalam pola penggunaan jejaring sosial terhadap perilaku
siswa (Suyasa, Tommy Y.S dan Fransisca Jurnal Phronesis, 2005, hal
177-178).
Teori struktural fungsional adalah teori yang dibangun dan dikembangkan oleh tokoh-tokoh sosiologi sejak permulaan abad ke dua puluh. Teori ini berpandangan bahwa masyarakat adalah sistem sosial yang dinamis, terdiri dari bagian-bagian (unsur) yang saling berhubungan. Ia menekankan kepada keteraturan sosial (sosial order) dan mengesampingkan perubahan-perubahan sosial di masyarakat. Konsep-konsep dasarnya adalah fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manifest, dan keseimbangan atau equilibrium ( Ritzer, 1985). kajian pokok teori ini adalah akibat , konsekuensi hubungan timbal balik dari setiap bagian sebagai satu sistem sosial; baik pada tingkat atau lapisan individual(perkembangan kepribadian), institusional atau lembaga.
Teori fungsionalisme struktural dikembangkan oleh Talcott Parsons dan Robert Merton. Teori ini melihat bahwa masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang terjadi dalam suatu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian yang lain. Dengan asumsi dasar bahwa setiap struktur dalam sistem sosial, fungsional yang lain, dan kalau tidak fungsional maka struktur itu tidak akan ada atau hilang dengan sendirinya. Semua peristiwa dan semua struktur adalah fungsional bagi masyarakat.
commit to user
sosial dapat menyumbang terhadap pemeliharaan fakta-fakta sosial lainnya, Sebaliknya juga menimbulkan akibat-akibat yang bersifat negatif.
Konsep sifat dan fungsi dari Merton membedakan atas fungsi manifest dan fungsi laten. Fungsi manifest adalah fungsi yang diharapkan, sedangkan fungsi laten tidak diharapkan.
Talcott Parsons seorang tokoh terkemuka dari fungsionalisme Amerika, secara khusus membahas hubungan antara kepribadian individual, sistem sosial, dan sistem budaya. Secara keseluruhan tekanan dalam fungsionalisme adalah pada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi supaya suatu sistem sosial (masyarakat) bertahan dan bukan kebutuhan-kebutuhan individual. Parsons juga menekankan pentingnya pemahaman orientasi individu yang bersifat subjektif, termasuk definisi situasi serta kebutuhan dan tujuan individu.
Teori struktur fungsional memberikan prioritas pada masyarakat, masyarakat mendahului individu dan individu dibentuk dan dicetak sebagai yang memiliki kepribadian sosial menurut lingkungaan sosial. Kepentingan pribadi individu mencerminkan ”kesadaran kolektif” atau sistem nilai masyarakat itu pada umumnya. Analisa fungsional juga relevan dengan suatu pemahaman akan proses perubahan sosial khususnya perubahan yang teratur. Pokok analisa fungsionalisme adalah bekerjannya suatu sistem sosial yang sedang berlangsung, bukan mengenai munculnya atau perkembangannya. ( Doyle paul johson, 1986:102)
Talcott Parsons melahirkan teori fungsionalisme tentang perubahan. Seperti para pendahulunya, Parsons juga menganalogikan perubahan sosial pada mahluk hidup. Komponen utama pemikiran Parsons adalah adanya proses diferensiasi. Parson berasumsi bahawa setiap masyarakatbtersususn dari sekumpulan subsistem yang berbeda berdasarkan strukturnya maupun berdasarkan makna fungsionalnya bagi masyarakat yang lebih luas. Ketika masyarakat berubah, umumnya masyarakat tersebut akan tumbuh dengan kemampuan yang lebih baik untuk menanggulangi masalah. Dapat dikatakan Parsons termasuk dalam golongan.
commit to user
berhubungan . bagian-bagian tersebut berfunsi dalam segala kegiatan yang dapat meningkatkan kelangsungan hidup dari sistem. Fokus utama dari berbagai pemikir teori fungsionalisme adalah untuk mendefinisikan kegiatan yang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup sistem sosial.
C. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu tentang jaringan pertemanan (facebook) pernah dilakukan oleh Sevi Indrias Putri yang dilakukan pada universitas indonesia pada tahun 2011 dalam penelitiannya yang berjudul ”Web Online www.astaga.com Frienship dan Jaringan Pertemanan”. kejutan besar akan terjadi dalam dunia internet. Saat ini Web didefinisikan sebagai media dimana masyarakat mengakses informasi dan sebagai jaringan sosial. Nantinya internet tidak saja dalam lingkup ’mencari’ informasi namun juga akan menjadi ”interpersonal environment” dimana informasi lewat jejaring sosial akan memain kan peran yang sangat penting bagi wadah interaksi mahasiswa. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa mempunyai karakteristik dan faktor penyebab-penyebab yang hampir sama, setiap siswa mempunyai jaringan sosial atau facebook. Menurut Desmita dalam bukunya psikologi perkembangan remaja menyatakan bahwa batasan remaja untuk masyarakat Indonesia adalah usia 12 sampai
dengan 21 tahun dan belum menikah.(Desmita, 2005:190). Dimana jaringan pertemanan tersebut digunakan sebagai tempat mencari teman, wadah diskusi kelompok dan mencari informasi. Jaringan pertemanan tersebut juga mempengaruhi pola pikir dan gaya hidup setiap mahasiswa pada kesehariannya. Dengan lewat jaringan pertemanan tersebut memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan jaringan pertemanan adalah faktor psikologis, faktor lingkungan, faktor ekonomi, dan faktor media informasi.
commit to user
berawal dari self disclosure remaja putri tersebut melalui facebook. Walaupun sama-sama mengambil penelitian tentang face book tetapi peneliti labih fokus ke perilaku siswa dan fungsi sosial facebook.
Dari pemaparan remaja tersebut, dapat dipahami bahwa eksistensi remaja yang banyak terdapat dalam Facebook berpotensi positif maupun negatif. Dikatakan positif, sebab masa remaja mampu menjadi masa perkembangan yang sangat potensial dari segi kognitif, emosi, atau fisik, sehingga melalui Facebook memungkinkan remaja untuk meningkatkan pengetahuan serta belajar lebih luas dengan memperdalam jaringan komunikasi dan informasi dari berbagai pihak. Di sisi lain, muncul pula potensi negatif bagi remaja di Facebook, sebab remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Mengingat masa remaja adalah masa pencarian jati diri. Dengan kata lain, remaja masih belum memiliki pegangan hidup yang kuat. Hal itu sangat berbahaya, sebab dunia maya Facebook terdiri atas individu ataupun kelompok dengan kemungkinan karakter baik maupun buruk. Apabila seorang remaja berhubungan dengan pihak yang baik di Facebook, mungkin remaja tersebut akan terpengaruh menjadi individu yang lebih baik. Masalahya, jika remaja belum memiliki pegangan diri sejatinya, terhubung dengan pihak yang berperilaku buruk di Facebook, maka hal itu berpotensi menjerumuskan remaja ke dalam keburukan pula
D. Kerangka Berpikir
Jejaring sosial merupakan struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individu atau organisasi, mereka berhubungan karena kesamaan akan kebutuhan. Facebook merupakan jejaring sosial yang kini marak dikalangan pelajar khususnya para siswa, facebook kini menjadi situs wajib yang dikunjungi setiap hari oleh siswa. Jejaring sosial terutama facebook mempengaruhi fungsi sosial terutama siswa-siswa, antara lain fungsi sosial bagi siswa yaitu untuk mendapatkan teman baru, menambah wawasan tentang internet dan tehnologi.
commit to user
Bagan 1.1 Kerangka Berpikir
SISWA
JEJARING SOSIAL FUNGSI SOSIAL
commit to user
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penulis menentukan lokasi penelitian tentang Dampak Penggunaan facebook Pada Remaja akan dilakukan di SMAN 8 Surakarta karena penulis menganggap bahwa penelitian dilakukan di SMAN 8 Surakarta merupakan tempat yang strategis dibandingkan dengan SMAN yang lain karena banyak peneliti enggan untuk melakukan penelitian pada SMAN 8 Surakarta dikarenakan lokasi yang begitu sulit untuk dijangkau.
2. Jenis penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka dalam penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskritif kualitatif. Berdasarkan bentuk penelitian deskritif kualitatif akan lebih mempermudah bagi peneliti dan diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai dampak jejaring sosial pada remaja di SMA N 8 Surakarta. Jenis penelitian ini akan mampu menangkap berbagai informasi kualitatif dengan deskipsi yang penuh nuansa yang lebih berharga dari sekedar pernyataan jumlah atau frekuensi dalam bentuk angka.
Pendekatan kualitatif ini mempunyai ciri - ciri yang amat khusus, yaitu :
a. Memiliki natural setting. Karena setiap data dikumpulkan dari sumbernya langsung dan peneliti merupakan instrument utamanya. b. Bersifat deskritif, dengan demikian data-data yang dikumpulkan akan
berwujud kalimat atau gambar yang mempunyai arti lebih dari sekedar angka-angka.
c. Lebih mengutamakan proses daripada hasil d. Menganalisa data secara induktif
commit to user
f. Mengarahkan perhatiannya secara dekat pada hal-hal kekinian ( H.B Sutopo, 1988 : 23)
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitiann ini menggunakan teknik purposive sampling atau sampel bertujuan. Yaitu sampel yang ditarik dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan maksud tujuan dan penelitian, selain itu dengan teknik tersebut berguna untuk mendapatkan informan yang tepat yang bisa mengurai permasalahan yang menjadi objek penelitian (Moleong, 1998:165). Kriteria yang akan digunakan peneliti dalam melakukan penelitian di SMAN 8 Surakarta yaitu:
a. Siswa yang mempunyai alat komunikasi teknologi. b. Siswa yang memiliki akun email.
Besarnya sampel dalam penelitian ini tidak dibatasi, tetapi akan dihentikan bila informasi yang diperoleh dirasa perlu.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data sepenuhnya dari lapangan sangat mengharapkan keleluasaan data yang masuk, maka teknik data yang digunakan adalah:
a) Teknik Observasi
Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan suatu objek, dapat dari fenomena yang diselidiki, observasi dapat dilakukan secara informal sehingga mampu mengarahkan peneliti untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan masalah peneliti yaitu mengenai dampak jejaring sosial facebook terhadap perilaku siswa di SMAN 8 Surakarta.
b) Teknik Wawancara (Interview)
commit to user
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interview) yaitu pada siswa SMAN 8 Surakarta yang memberikan jawaban dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara mendalam (indeph interview), wawancara model ini tidak menggunakan struktur yang ketat. Namun denagn strategi untuk mengiringi pertanyaan yng semakin memusat sehingga informasi yang diperoleh dan dikumpulkan cukup memadai. Kemudian system ini akan mampu mengorek informasi yang sempurna karena berkenaan denagn masalah sikap mental, persepsi, perasaan dan pandangan mereka tanpa memaksakan kehendak kita dalam mengajukan pertanyaan kita terhadap mereka.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa interaktif, yaitu bahwa ketiga komponen aktifitisnya berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.
Pengertian dari ketiga analisis tersebut adalah: 1. Reduksi data (data reduction)
Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyerdehanaan, dan abstraksi data kasar yang ada di fildnote. Proses ini merupakan yang dimulai sejak pra pengumpulan data sampai selesai. Sehingga data menjadi suatu bentuk analisis yang tegas dan terfokus. 2. Sajian data (data display)
commit to user
adanya data display ini akan mempermudah peneliti dalam membuat kesimpulan.
3. Penarikan kesimpulan/verifikasi
Tahap ini dilakukan setelah data benar-benar selesai dan hasil kesimpulan tersebut perlu diverifikasi agar cukup mantap dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena kesimpulan masih bersifat sementara sampai penelitian berakhir baru dapat diambil kesimpulan yang sesungguhnya, seperti yang di tuliskan dalam skripsi Danang Prihartanto (2006).
Bagan I. 2
Model Analisis Interaktif (Sutopo, 2002 : 96)
B. Validitas Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini dapat dijamin validitas datanya dengan cara trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data.
Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajad kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda.
Hal ini dapat dicapai dengan jalan :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. PENGUMPULAN DATA
REDUKSI DATA SAJIAN DATA
commit to user
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat, orang yang berpendidikan menengah, orang pemerintahan, dsb.
commit to user
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah singkat SMA Negeri 8 Surakarta
Berdirinya SMA Negri 8 Surakarta tidak lepas dari alih fungsi SGPLB (Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa) Negri Surakarta.
Pengajar SGPLB (Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa) Negri Surakarta Berjumlah 69 orang sebagian besar disebar ke UPT-UPT (SMA, SMK, SNP, SLB dan hanya ada dua orang nyang menjadi dosen di UNS dan UMS). Kemudian disusul dua orang ke IKIP Surabaya, yang di SMA Negri 8 Surakarta tinggal 6 orang.
Pada tahun 1995 / 1996 dimulai tahun ajaran baru SMA Negeri 8 Surakarta, di samping SGPLB Negri Surakarta menuntaskan mahasiswa sebanyak 7 orang.
1. Pendaftaran dimulai pada bulan Juni 1995, dengaqn tenaga pendaftaran dari SMA Negri Surakarta.
2. Membuka pedaftaran untuk 6 kelas dengan jumlah siswa 240 orang. 3. Tenaga pengajar tetap 6 orang, tidak tetap 5 orang.
4. Tenaga administrasi / TU 11 orang semuanya tenaga dari ex- SGPLB. 5. Kepala sekolah diampu oleh kepala SMA Negri 6 Surakarta.
Pada awal berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, pembiayaan ditunjang dengan dana SPB dan BP3, karena SMA Negri Surakarta mendapatkan SK Pendirian (dalam proses pendirian) dan belum mendapatkan alokasi dana DIK dari pemerintah.
SMA Negeri Surakarta menempati bekas gedung SGPLB dengan segala peralatannya yang mempunyai luas tanah 3,8 ha yang terdiri dari 2 sertifikat. Namun dalam kenyataanya yang dikelola belum secara keseluruhan, hal ini dikarenakan mengingat situasi dan kondisi dana. Secara pasti akhirnya berkat adanya perjuangan yang gigih dari pendahulu ataupun
commit to user
penerus, SMA Negri 8 Surakarta diresmikan dan mendapatkan SK pendirian No: 0106/0/96 tangga123 April 1996.
Visi SMA Negri 8 Surakarta adalah ” Meningkatkan Dalam Prestasi Akademik dan Unggul Dalam Prestasi Non Akademis Berdasarkan Imtak” Sedangkan Misi SMA Negri 8 Surakarta adalah :
1. Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan ptensi yang dimiliki.
2. Mengenalkan dan menggunakan serta mengembangkan hasil teknologi modern.
3. Mengoptimalisasi bakat dan ketrampilan siswa sehingga memiliki kemandirian dan kecakapan hidup di tengah masyarakat.
4. Menumbuhkan semangat ketertiban dan kedisiplinan bagi warga sekolah sebagai konsep dasar menuju sukses
5. Mendorong semangat kerja bagi guru dan karyawan sehingga memiliki tanggung jawab dan berdedikasi tinggi.
6. Meningkatkan pengalaman ajaran agama yang dianut dan ajaran bangsa sehingga menjadi sumber kearifan berperilaku.
7. Mendorong dan membantu siswa dan untuk mengenali potensi diri dalam bidang olah raga dan seni sehingga dapat berkembang secra optimal. 8. Membudayakan etika pergaulan yang saling sapa, salam, senyum sehingga
terjadi persaudaraan dan kesetiakawanan sejati, saling asuh, asih, asah. Motto SMA Negri 8 Surakarta adalah Yang saya dengar, saya lupa, yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat, yang saya dengar, lihat, dan pertanyaan dan diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami. Dari yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan saya dapatkan pengetahuan dan ketrampilan.
1. Keadaan Lingkungan Sekolah
commit to user
a) Faktor internal
Keadaan lingkungan belajar siswa SMA Negri 8 Surakarta umumnya cukup baik. hal ini terlihat dari tersedianya fasilitas dan pendukung yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Setiap kelas memiliki fasilitas tersendiri seperti meja, kursi, papan tulis, penggaris, kapur, penggaris kapur, penghapus dan berbagai alat kebersihan yaitu sapu, sulak, dll. Setiap kelas mempunyai ukuran 7 X 8 meter dan memiliki kapasitas murid 40 siswa. Kondisi ini masih didukung dengan tersdianya 1 (satu) perpustakaan dan 3 (tiga) laboratorium. Hal-hal inilah yang sangat mendukung demi berlangsungnya proses belajar mengajar di SMA Negri 8 Surakarta.
b) Faktor Eksternal
Namun demikian adabeberapa faktor eksternal yang kurang mendukung terciptanya suasana belajar yang nyaman. Faktor tersebut antara lain : lokasi yang bsulit dijangkau oleh transporttasi umum dan jauh dari jalan raya.
2. Keadaan Lingkungan Belajar Mengajar
Secara umum gedung SMA Negri 8 Surakarta dalam memenuhi syarat sebagai tempat berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar, disamping tanahnya yang luas juga didukung dengan teedianya ruang-ruang kegiatan yang mendukung fasilitas belajar mengajar.
Bangunan gedung SMA Negri 8 Surakarta berdiri diatas tanah seluas 3,8 ha dengan perincian sebagai berikut :
a. Laporan olah raga seluas 1600 m2 b. Lapangan upacara seluas 600 m2 c. Bangunan atau gedung seluas 6947 m2
commit to user
Adapun sarana dan prsarana tersebut adalah : 1) Sarana Fisik
Yaitu sarana bentuk ruang dan gedung yang menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM), antara lain:
Bangunan gedung SMA Negri 8 Surakarta terdiri dari lantai 1 dengan kondisi geografiyang terjal dan bertingkat, yang berhiaskan taman-taman hijau yang teduh dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadahi.Berikut tabel ruang dan gedung SMA Negri 8 Surakarta dengan jumlah yang ada, antara lain:
Tabel 1
Ruang dan Gedung SMA Negeri 8 Surakarta
commit to user
2) Sarana non fisik, terdiri dua macam yaitu : a. Berbentuk bukan materi
Berupa administrasi sekolah, managemen, profesionalisme tenaga pendidikan dan karyawan, media cetak (surat kabar dan majalah). Selain hal-hal tersebut di atas, SMA Negri 8 Surakarta memiliki fasilitas sarana dan prasarana belajar yang cuklup dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekstra kurikuler yang tujuannya untuk membina bakat siswa, baik dalam bidang olah raga, ketrampilan dan kegiatan penujang lainnya. Kegiatan berkesiaan seperti tari, seni musik, seni suara, seni lukis drama dan teater, diberikan tempat yang cukup dan guru pembimbing yang berkompeten. Sehingga apa yang menjadi bakat anak dapat tersalur dengan baik.
b. Berbentuk materi
commit to user
3. Struktur Organisasi Secara Operasional SMA Negeri 8 Surakarta
Gambar 1
Keterangan :
: Garis Komando : Garis Koordinasi
Sumber : Dokumen SMA Negri 8 Surakarta Komite Sekolah
Wakasek Kesiswaan Drs. Suranto
Wakasek Kurikulum Drs. Sajidan
Wakasek Sarpra Drs. Triyono
Ke Dra. A.
Guru
Siswa Koord. BK
commit to user
4. Fungsi dan Tugas Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai unit pelaksanaan teknis pendidikan formal, secara garis besar memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
a) Melaksanakan pendidikan formal selama jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis, jenjang dan sifat sekolah tersebut.
b) Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai kurikulum. c) Membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
d) Melaksanakan tata usaha dan urusan rumah tangga sekolah. e) Membina kerjasama antar orang tua, masyarakat dan dunia usaha. f) Bertanggung jawab kepada kantor wilayah Dinas Pendidikan dan
Olahraga (DIKPORA)
Dalam melaksanakan tugasnya sekolah dipimpin oleh kepala sekolah, yang dibantu oleh staf-stafnya.
5. Fungsi dan Tugas Pengelola
a) Kepala Sekolah
Kepala Sekolah mempunyai fungsi dan tugas sebagai edukator, manager, administrator, dan supervisor.
1) Kepala Sekolah selaku edukator berfungsi melaksanakan proses pembelajaran secara efcktif dan efisien.
2) Kepala Sekolah sebagai manager (pimpinan) a. Menyusun perencanaan
b. Mengorganisasikan kegiatan c. Mengarahkan kegiatan d. Melaksanakan pengawasan e. Mengorganisasikan pengawasan
f. Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan g. Menentukan kebijakan
commit to user
j. Mengatur proses belajar
k. Mengatur administrasi kantor, siswa, pegawai, keuangan, sarana dan prasarana
l. Mengatur organisasi siswa intra sekolah
m. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan dunia usaha
3) Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi:
a. Perencanaan b. Pengorganisasian c. Pengarahan d. Pengkoordinasian e. Pengawasan f. Kurikulum g. Kesiswaan h. Ketatausahaan i. Kepegawaian j. Keuangan k. Kepustakaan l. Laboratorium
m. Bimbingan dan Konseling n. UKS
4) Kepala Sekolah sebagai supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai :
a. Kegiatan belajar mengajar
b. Kegiatan bimbingan dan konseling
commit to user
b) Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan antara lain sebagai berikut :
1) Menyusun perencanaan 2) Pengorganisasian 3) Pengarahan 4) Kepegawaian 5) Pengkoordinasian 6) Pengawasan 7) Penilaian
8) Identifikasi dan Pengumpulan 9) Penyusunan laporan
Adapun jumlah Wakil Kepala Sekolah pada sekolah tingkat atas disesuaikan dcngan kebutuhan sekolah, sedangkan wakasek SMA negeri 8 Surakarta saat ini terbagi menjadi empat bidang yaitu :
a. Urusan kurikulum adapun tngas-tugasnya adalah : 1) Menyusun program pengajaran
2 )Menyusun pembagian tugas guru 3) Menyusun jadwal pelajaran
4) Menyusun jadwal evalusasi belajar 5) Menyusun pelaksanaan (UAS dan UAN)
6) Menyusun kriteria naik tidak naik serta lulus tidak lulus 7) Mengkoordinasi dan mengarahkan penyusunan program 8) Menyusun jadwal penerimaan RAPOR dan STTB 9) Menyediakan daftar buku antara guru dan siswa
10) Menyusun laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala b. Urusan kesiswaan adapun tugas-tugasnya adalah :
1) Menyusun program pembinaan kesiswaan / OSIS.
2) Melaksanakan bimbingan pengarahan, dan pengendalian kegiatan.
commit to user
4) Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS secara berkala dan insidental.
5) Melaksanakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan diluar sekolah dalam rangka mewakili sekolah.
6) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala.
c. Urusan sarana dan prasarana 1) Inventaris barang
2) Pendayagunaansarana dan prasarana
3) Pemeliharaan (pengamanan, penghapusan, dan pengembangan) 4) Pengelolaan keuangan dan alat-alat pengajaran.
d. Urusan hubungan masyarakat, adapun tugas-tugasnya adalah :
1) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua atau wali siswa
2) Membina hubungan antar sekolah dengan POMG/BP3 3) Memberikan konsultasi dengan dunia usaha
4) Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintahan sosial lainnya.
5) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan dengan masyarakat secara berkala.
c) Guru
Selaku guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah bersama- sama mempunyai tugas utama yaitu melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Adapun tugas dan tanggung jawab guru adalah :
1) Membuat program pengajaran (semester tahunan) 2) Membuat satuan pengajaran
3) Melaksanakan KTSP berwawasan TIK
4) Melaksanakan kegiatan penilaian belajar (semester / tahunan)
5) Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggungjawabnya.
commit to user
7) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar mengajar siswa. 8) Membuat dan menyusun lembar kerja (job shett) untuk mata
pelajaran yang membutuhkan lembar kerja.
9) Mengatur kebersihan ruang tempat praktek, mengembalikan alat pinjaman pemeliharaan dan keamanan sarana praktek.
10)Memeriksa apakah siswa sudah paham benar akan cara penggunaanya setiap alat untuk menghindari terjadinya kerusakan. 11)Mengadakan pemeriksaan dan pengawasan kebersihan alat praktek
pada setiap akhir pelajaran.
Adapun tugas-tugas sampingan sebagai guru adalah sebagai berikut: 1) Sebagai wali kelas
2) Guru urusan / bidang perpustakaan
3) Ketua kelompok program pilihan / program studi 4) Bimbingan penyuluhan / bimbingan karier 5) Bidang humas
6) Laporan / juru bengkel
7) Pembinaan ekstrakulikuler tertentu 8) Pengelolaan laboratorium, dll.
d) Kepala tata usaha sekolah
Kepala urusan tata usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah. Adapun tugas-tugasnya secara terperinci adalah :
1) Menyusun tata usaha sekolah 2) Penyusunan keuangan sekolah 3) Pengurus pegawai
4) Pembinaan dan pengembangan karier pegawai TIK 5) Penyusunan perlengkapan sekolah
6) Penyusunan dan pengkajian data statistik sekolah
commit to user
6. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
Dengan pengelolaan kelas yang baik, OSIS diharapkan mampu mewujudkan perannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, pengelola OSIS menyangkut segi kualitas mengelola berikut :
a) Kepemimpinan meliputi: kewibawaan dan kemampuan menggerakkan segala sumber daya secara optimal.
b) Managemen meliputi kemampuan menyusun, mengatur, melaksanakan pengetahuan dan pengalaman dalam berorganisasi.
c) Kemampuan memahami OSIS sebagai organisasi yang mewakili tujuan sebagai kehidupan kelompok mewakili sejumlah program yang terkoordinasi serta berkelanjutan dalam waktu tertentu.
d) Hubungan baik antara sesama siswa maupun siswa dengan pembinanya. Dengan dilandasi latar belakang lahirnya OSIS dari berbagai situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan pokok :
a) Menghimpun ide, pikiran, bakat kreatifitas, maupun minat pada siswa kedalam suatu wadah yang bebas dari berbagai pengaruh negatif dari luar sekolah.
b) Mendorong sikap dan semangat jiwa persatuan dan kesatuan diantaranya (para siswa) sehingga timbul kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya KTSP berbasis TIK.
c) Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi menyampaikan pikiran dan gagasan dalam usaha untuk lebih mematangkan kemampuan berpikir dan wawasan dalam mengambil keputusan.
7. Fungsi Organisasi Siswa Intra Sekolah
a) Sebagai Wadah
OSIS merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa disekolah bersama dengan jalur pembinaan vang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan.
commit to user
Yaitu perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat dan melaksanakan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.
c) Sebagai Prefentif
OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. OSIS sebagai suatu organisasi siswa intra sekolah merupakan bagian integral demi kehidupan sekolah, sehingga keberadaan OSIS diharapkan mampu mendukung terwujudnya sekolah sebagai wawasan wiyata mandala. Oleh karena itu didalam menumbuh kembangkan OSIS adalah menjadi tanggung jawab bersama antar sekolah, orang tua, masyarakat dan pernerintah.
Gambar 2
Bagan Mekanisme Kerja OSIS
Keterangan :
: Komando : Koordinasi
Sumber : Dokumen SMA Negri 8 Surakarta
8. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan SMA Negri 8 Surakarta didirikan dengan tujuan memperlancar kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat tercapainya tujuan Pendidikan Nasional adapun fungsi perpustakaan ini sebagai tempat kegiatan siswa dan guru menambah wawasan pengetahuan bagi siswa dan guru, dan sebagai tempat rekreasi untuk memperoleh informasi dan inspirasi.
Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai dokumen ilmu pengetahuan dan sumber data yang dibutuhkan bagi siswa untuk menunjang kebutuhan
Perwakilan OSIS
Pembina OSIS
commit to user
akan informasi dan pengetahuan. Petugas perpustakaan biasanya dipilih orang-orang yang suka dengan bulku dan memiliki minat terhadap buku sebagai sumber informasi maupun bisa menjadi ispirasi untuk suatu penulisan atau karangan dari siswa.
Gambar 3
Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Negri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2012
Sumber : Dokumen SMA Negri 8 Surakarta
Sebagai penanggungjawab baik mengenai keluar masuknya barang-barang perpustakaan pertanggung jawabannya meliputi :
a. Infentaris buku b. Pengelolaan buku
c. Peminjaman buku dan prosedurnya
d. Jumlah koleksi buku di perpustakaan SMA Negrei 8 Surakarta
Keanggotaan perpustakaan meliputi siswa, guru dan karyawan. Koleksi buku di perpustakaan diperoleh dari Depdiknas, siswa, swasta,
commit to user
swadaya. Pembagian kerja SMA Negeri 8 Surakarta masih sederhana, sehingga tidak diberikan batasan-batasan tugas secara tegas dan yang penting antara personal dapat kerjasama sehingga guru dan siswa dapat dilayani dengan baik. Penataan buku sudah mengikuti sistem pengelolaan yang baik, disamping itu ada sanksi-sanksi tertentu yang tidak memberatkan bagi siswa yang mangkir atau telkat mengembalikan buku. Hal ini ditujukan untuk menumbuhkan rasa tertib dan menghargai etika dalam perpustakaan. Untuk itu disusun oleh pimpinan sekolah mengenai tata tertib yang diberlakukan trerhadap pengunjung atau anggota perpustakaan di SMA Negeri 8 Surakarta adalah:
a. Setiap anggota harus punya kartu anggota b. Peminjam tidak mewakili
c. Setiap peminjam hanya diperkenankan pinjam maksimal 2 buku dalam 1 minggu
d. Keterlambatan dikenakan sanksi denda 1 hari R. 100,-
e. Peminjam diwajibkan memelihara buku dengan sebaik-baiknya f. Kerusakan dan kehilangan buku harus diganti dengan buku baru g. Hal-hal yang bersifat khusus dapat diatur sendiri
h. Peminjam harus menaati tata tertib perpustakaan
Tabel 2
Invertaris Perpustakaan SMA Negri 8 Surakarta
No Nama Barang Jumlah Keadaan
rusak Baik
1. Meja 28 2 26
2. Kursi 5 5
3. Kursi bulat kayu 2 2
4. Kursi plastik 40 4 36
5. Almari 1 1
6. Almari kaca 1 1
commit to user
8. Bifet kayu 2 2
9. Rak 8 8
10. Rak duduk 31 31
11. Rak duduk kaca 3 3
12. Papan data 3 3
13. Cermin 1 1
14. Dispenser 1 1
15. Meja dispenser 1 1
16. Intercom 1 1
17. Jam dinding 1 1
Jumlah barang baik 124
Sumber : Dokumen SMA Negri 8 Surakarta
9. Bimbingan Konseling
1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka mengenal pribadi, social, belajar, dan merencanakan masa depan atau karier, BK terbaik menjadi empat bimbingan yaitu :
a. Mengenal pribadi
Mengenal kelebihan dan pada pribadi siswa sehingga siswa dapat menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri.
b. Bimbingan sosial
Mengenal lingkungan sekitar secara objektif baik lingkungan sosial dan fisik menerima berbagai kondisi lingkungan secara positif dan dinamis. c. Bimbingan belajar
Membantu mengatasi berbagai kesulitan dalam belajar. d. Bimbingan karier
Membantu siswa dalam mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan.
2. Fungsi bimbingan dan konseling
Adapun fungsi BK diwujudkan dalam pemberian layanan terbagi menjadi empat yaitu :
commit to user
Mengenalkan lingkungan sekolah dan seluruh seluk beluk hal yang berhubungan dengan sekolah.
b. Layanan Informasi
Memberikan informasi penting kepada siswa tentang pendidikan pekerjaan / jabatan dan lingkungan.
c. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Membantu melakukan pengelompokan kelas dan tempat duduk, penempatan dan penyaluran dalam kelmpok belajar, kelompok ektrakulikuler dan kelulusan.
d. Layanan Pembelajaran
Mengenalkan masalah belajar yang dihadapi siswa, membantu, memperbaiki masalah tersebut, melakukan pengayaan, membantu menigkatkan motivasi belajar, kemampuan teknis belajar, sikap dan cara belajar yang baik, dan konseling kelompok maupun perorangan. 3. Tujuan Bimbingan dan Konseling
Adapun tujuan BK dibagi menjadi dua yaitu : a. Tujuan Umum
Membantu siswa mengenal bakat, minat, mengoptimalkan kemampuan siswa terutama dalam belajar. Sehingga siswa yang kemampuannya rendah dapat menjadi tinggi, siswa yang berkemampuan tinggi menjadi lebih tinggi.Bimbingan Konseling juga membantu siswa dalam memilih dan menyesuaikan kesempatan pendidikan untuk merencanakan masa depan siswa terutama karier.
b. Tujuan khusus
Membantu siswa mengenal atau mencapai bidang-bidang perkembangan meliputi : bidang pribadi, bidang sosial, bidang belajar, dan bidang karier.
Dalam bidang perkembangan pribadi dan sosial, pelayanan BK membantu siswa agar:
commit to user
2) Dapat mengembangkan sikap positif seperti menggambarkan orang-orang yang mereka senangi
3) Membuat pilihan secara tepat 4) Mampu menghargai orang lain 5) Memiliki rasa tanggungjawab
6) Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi 7) Dapat menyesuaikan konflik
8) Dapat membuat keputusan secara efektif
Dalam bidang perkembangan belajar, pelayanan BK membantu siswa agar:
1) Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif.
2) Dapat merencanakan tujuan perencanaan pendidikan. 3) Mampu belajar secara efektif.
4) Memiliki ketrampilan dan kemampuan belajar yang baik dalam menghadapi ujian sekolah.
5) Mengenal ketrampilan, kemampuan dan minat belajar.
Dalam bidang perkembangan karier, pelayanan BK membantu siswa dalam pertimbangan dan mengambil keputusan tentang karier atau masa depan.
4. Jenis kegiatan BK adalah: a. Persiapan
1) Studi kelayakan, 2) Menyusun program, 3) Pembagian tugas, 4) Penggadaan dana, sarana dan instrumen BK
b. Layanan BK
1) Layanan orientasi , 2) Layanan informasi, 3) Layanan penempatan dan penyaluran, 4) Layanan pembelajaran, 5) Layanan bimbingan kelompok, 6) Layanan konseling perseorangan, 7) Kelompok c. Kegiatan pendukung
commit to user
d. Hubungan masyarakat
1) Kerjasama dengan orang tua, 2) Alumni SMA Negeri 8 Surakarta, 3) Instansi terkait
e. Pertemuan atau pelatihan 1) Pertemuan mata pelajaran, 2) Pelatihan atau penataan, 3) Rapat staf BK pihak terkait xf. Penilaian
1) Pelaksanaan program, 2) Hasil pelaksanaan g. Tindak lanjut
h. Pelaporan 1) Bulanan, 2) Semesteran, 3) Tahunan
Gambar 4
Organisasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Keterangan :
Tenaga ahli Instansi lain Kepala Sekolah
Wakasek
Kepala Sekolah Wakasek BP3
Tata Usaha
Siswa Guru Pembimbing
commit to user
: Garis komando : Garis Koordinasi : Garis Konsultasi Sumber : Dokumen SMA Negri 8 Surakarta
Secara terperinci kedudukan masing-masing personal adalah sebagai berikut:
a. Kepala sekolah
Penanggung jawab pelaksanaan teknis Bimbingan Konseling di sekolahnya.
b. Koordinator BK / Guru pembimbing
Pelaksana utama yang mengkoordinir semua kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
c. Guru mata pelajaran / Pelatih
Pelaksanaan pengajaran dan pelatihan serta bertanggung jawab memberikan informasi tentang siswa untuk kepentingan Bimbingan dan Konseling.
d. Wali kelas / Guru Pembina
Guru yang diberi tugas khusus disarnping mengajar untuk mengelola satu kelas siswa tertentu dan bertanggung jawab membantu kegiatan BK dikelasnya.
e. Siswa
Peserta didik yang berhak menerima pengajaran, latihan dan pelayanan BK.
f. TataUsaha
Pembantu kepala sekolah dalam penyelenggaraan administrasi, ketatausahaan sekolah dan pelaksanaan administrasi BK.
g. Komite Sekolah
Organisasi orang tua siswa yang berkewajiban membantu penyelenggaraan pendidikan termasuk pelaksanaan BK.
commit to user
Adapun personel BK segenap unsur yang terkait didalam pelayanan BK dengan koordinator dan guru pembimbing sebagai pelaksanaan utamanya.
Tugas masing-masing personel pelaksana pelayanan BK adalah sebagai berikut :
a. Kepala sekolah
Sebagai penanggungjawab kegiatan peendidikan diseluruh sekolah yang bersangkutan tugas kepala sekolah adalah :
1) Mengkoordinasikan segenap kegiatan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan yang merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis.
2) Menyediakan prasarana, sarana dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan yang efektif dan efisien. 3) Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan program, penilaian, dan upaya tindak lanjut pelayanan bimbingan.
4) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan di sekolah kepada Kanwil / Kandep yang menjadi atasannya.
b. Wakil Kepala Sekolah
Bertugas dalam membantu Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas Kepala Sekolah termasuk pelaksanaan BK.
c. Koordinator BK
Bertugas mengkoordinasi para pembimbing di dalam :
1) Memasyaraktkan pelayanan bimbingan terhadap semua warga sekolah, orang tua siswa dan masyarakat.
2) Menyusun program bimbingan 3) Melaksanakan program bimbingan
4) Mengadministrasi pelaksanaan bimbingan 5) menilai program dan pelaksanaan bimbingan
commit to user
Sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli, guru pembimbing / konselor bertugas :
1) Memasyarakatkan pelayanan bimbingan 2) Merencanakan program bimbingan
3) Melaksanakan segenap layanan bimbingan 4) Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan
5) Menilai proses hasil pelayanan bimbingan dan kegiatan pendukungnya.
6) Melaksanakan hasil tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian 7) Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan
yang dilaksanakannya.
8) Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatan dalam pelayanan bimbingan kepada koordinator bimbingan.
e. Guru mata pelajaran dan pelatih
1) Membantu masyarakat pelayanan bimbingan kepada siswa
2) Membantu guru bimbingan / konselor mengidentifikasi siswa yang memerlukan layanan bimbingan
3) Membantu mengembangkan suasana kelas
4) Berpartisipasi dalam kegiatan penanganan masalah siswa
5) Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan upaya tindak lanjutnya.
f. Wali kelas
Sebagai pengelola kelas tertentu, dalam pelayanan bimbingan wali kelas berperan :
1) Membantu guru pembimbing / konseling melaksanakan tugasnya 2) Membantu guru mata pelajaran melaksanakan perannya dalam
pelayanan bimbingan
3) Membantu memberikesempatan kepada siswa untuk mengikuti kegiatan layanan atau bimbingan
commit to user
Visi koperasi yaitu terwujudnya kesejahteraan anggota dan keluarga koperasi serba usaha (KSU) ”DELTA” secara adil.
Misi koperasi adalah :
1. Menjadikan koperasi serba usaha (KSU) DELTA, SMA Negri 8 Surakarta sebagai media pembelajaran koperasi
2. Memupuk rasa gotong royong diantara anggota melalui koperasi
3. Membantu meringankan beban pemenuhan kebutuhan anggota melalui pelayanan jasa
Untuk menunjang kelancaran dalam memenuhi kebutuhan siswa, maupun guru, staf, karyawan SMA Negri 8 Surakarta, maka dibentuklah koperasi.
1. Identitas koperasi : Koperasi Serba Usaha (KSU) DELTA Badan Hukum : 18/BH/KDK.11-03/XII/2000
2. Landasan
Idiil : Pancasila
Konstitusional : UUD 195 Pasa133 ayat 1 Operasional : Operasional : 1) Undang-undang koperasi
2) Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga 3) TAP MPR no. II/GBHN/1983
3. Tujuan koperasi siswa
• Meningkatkan kesejahteraan anggota • Melatih siswa untuk hidup berkoperasi • Memenuhi kebutuhan para siswa • Memupuk rasa kesetiakawanan 4. Anggota koperasi siswa
Anggota koperasi siswa adalah semua guru karyawan dan siswa yang masih tercatat sebagai keluarga SMA Negri 8 Surakarta. Pada tahun 2007 jumlah anggota koperasi sebanyak 109 orang, yang terdiri dari 49 orang pria dan 40 orang wanita.
commit to user
Dalam usaha KSU ”DELTA” menggunakan modal kerja dari simpanan anggota dan diberi modal lain termasuk modal donasi :
• Simpanan pokok Rp. 100.000,- • Simpanan wajib Rp.40.000,-
• Simpanan sukarela yang besarnya tidak meningkat
6. Usaha koperasi berbentuk yaitu simpan pinjam, usaha pertokoan, usaha lain-lain (wartel).
7. Pembagian SHU
Pembagian SHU dilakukan satu tahun yaitu pada saat RAT dilaksanakan bulan Februari dan Maret.
8. Pelaksanaan RA. Rapat pengurus, dan rapat pengawas Rapat pengurus dilaksanakan 3 bulan sekali
Rapat pengawas dilaksanakan 1 bulan sekali 9. Kepengurusan koperasi
Untuk kepengurusan koperasi tahun buku 2007 merupakan tahun ke 5 untuk masa bakti kepengurusan masa bakti tahun 2006 / 2007 dengan susunan sebagai berikut :
Pembina : Kepala Sekolah
Dra. A.D. Gayatri, M.Pd. Ketua I : Drs. Soedarto, S.Pd, MM Ketua II : Drs. In Wiku Dewanto, MM Sekretaris : Drs. Sri Waluyo
Bendahara I : Endang Sri Suyami, S.Pd Bendahara II : Drs. P. Th Setyani 10. Bidang Administrasi
a. Bidang administrasi
1) Buku administrasi organisasi :
commit to user
2) Buku administrasi usaha :
Buku kas, buku jurnal umum, buku besar, buku daftar piutang, buku simpanan, buku jurnal penyesuaian.
b. Bidang usaha
1) Unit simpan pinjam, administrasi unit simpan pinjam sudah dapat berjalan dengan tertib dan baik dengan menggunakan system pembukuan akuntansi koperasi yang sesuai.
2) Unit pertokoan untuk administrasi usaha unit pertokoan belum bisa dilaksanakan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan tenaga kerja dalam mengadministrasikan kejadian-kejadian atau transaksi-transaksi dan jenis jenis transaksiyang ada dalam unit pertokoan jumlahnya cukup banyak.
11.Ekstrakulikuler
Kegiatan ekstrakulikuler bertujuan agar siswa dapat memperkaya atau memperluas wawasan, pengetahuan, mendorong pembinaan nilai atau sikap. Pelajaran ekstrkulikuler wajib diikuti oleh siswa kelas I dan kelas II. Tiap siswa wajib mengikuti satu jenis kegiatan yang diikuti secara rutin.
commit to user
Sebelum siswa memilih satu kegiatan ekstrakulikuler atau siswa diberi angket yang diketahui orang tua dengan surat pemberitahuan. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut :
a. Sekolah memberi surat edaran yang didalamnya tercantum jenis kegiatan ekstrakulikuler yang dapat dipilih siswa.
b. Siswa memilih atau mengisi angket sesuai pilihan
c. Angket dikembalikan setelah ditanda tangani orang tua mengetahui kegiatan siswa di sekolah pada sore hari yaitu dimulai sesudah jam pelajaran sampai dengan selesai.