• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan kadar vitamin D serum antara pasien vaginosis bakterial dengan bukan pasien vaginosis bakterial di RSUP Haji Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Perbandingan kadar vitamin D serum antara pasien vaginosis bakterial dengan bukan pasien vaginosis bakterial di RSUP Haji Adam Malik Medan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAKTERIAL DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

T E S I S

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Dokter Spesialis dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis

Bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Oleh

ZIKRI ADRIMAN

NIM : 087105013

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

 

Judul Tesis : Perbandingan kadar vitamin D serum antara pasien vaginosis bakterial dengan bukan pasien vaginosis bakterial di RSUP Haji Adam Malik Medan

Nama : dr. Zikri Adriman Nomor Induk : 087105013

Program Studi : Pendidikan Dokter Spesialis Konsentrasi : Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

(dr. Irwan Fahri Rangkuti, SpKK, FINS DV) (dr. Kristina Nadeak,SpKK) NIP. 196009601989031004 NIP.196312281989032003

Ketua Departemen Ketua Program Studi

(Prof.Dr.dr.IrmaD.Roesyanto,SpKK(K),FINS.DV) (dr.Chairiyah Tanjung,SpKK(K),FINS.DV) NIP. 194712241976032001 NIP. 1955012111978112001

(4)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tesis ini adalah hasil karya penulis sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah penulis nyatakan dengan benar

Nama : dr. Zikri Adriman NIM : 087105013

(5)

 

Perbandingan Kadar Vitamin D Serum antara Pasien Vaginosis Bakterial dengan Bukan Pasien Vagiosis Bakterial di RSUP Haji Adam Malik Medan

Zikri Adriman, Irwan Fahri Rangkuti,Kristina Nadeak Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

RSUP. H. Adam Malik Medan - Indonesia  

Abstrak

Latar belakang: Vaginosis bakterial merupakan suatu sindrom polimikroba yang

ditandai dengan hilangnya flora normal pada vagina, yaitu spesies laktobasilus yang menghasilkan hidrogen peroksida dan terjadinya peningkatan bakteri anaerob

(Gardnerella vaginalis, Mobiluncus, Bacteroides spp) dan mikoplasma (Mycoplasma

hominis). Perubahan flora normal yang terjadi pada vaginosis bakterial disertai

dengan perubahan imunitas bawaan pada vagina, yang mana vitamin D berperan pada vaginosis bakterial karena vitamin D mempengaruhi berbagai aspek sistem imunitas. Vitamin D penting dalam mengatur produksi dan fungsi molekul peptida antimikroba (katelisidin dan defensin) yang dapat melawan bakteri pada vaginosis bakterial, tetapi masih sedikit penelitian yang membandingkan kadar vitamin D pada pasien vaginosis bakterial dengan wanita bukan pasien vaginosis bakterial.

Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan kadar vitamin D antara pasien vaginosis

bakterial dengan bukan pasien vaginosis bakterial.

Metode: Penelitian bersifat analitik dengan rancangan potong lintang. Lima belas

pasien vaginosis bakterial dan lima belas bukan pasien vaginosis bakterial yang datang ke SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP H. Adam Malik diikutsertakan dalam penelitian ini. Terhadap subyek penelitian dilakukan anamnesis dan pemeriksaan klinis. Kadar vitamin D serum diukur dengan menggunakan metode ELISA menggunakan Allegria test strip.

Hasil: Kadar vitamin D serum pada pasien VB lebih rendah dibandingan bukan

pasien VB, dimana nilai rerata kadar vitamin D pada vaginosis bakterial adalah 9,59 ng/mL dan kadar vitamin D pada bukan pasien vaginosis bakterial adalah 22,65 ng/mL. Berdasarkan hasil statistik terdapat perbedaan yang bermakna dengan nilai p

< 0,001

Kesimpulan: Kadar vitamin D serum pada pasien vaginosis bakterial lebih rendah

dibandingkan bukan pasien vaginosis bakterial, dan terdapat perbedaan yang bermakna berdasarkan statitistik.

Kata kunci: Vaginosis bakterial, vitamin D serum

(6)

Comparison Serum Vitamin D between Bacterial Vaginosis versus Non Bacterial Vaginosis Patient In Adam Malik General Hospital Medan

Zikri Adriman, Irwan Fahri Rangkuti, Kristina Nadeak Dermatology and Venereology Department Faculty of Medicine, University of Sumatera Utara Haji Adam Malik General Hospital, Medan-Indonesia

Abstract

Background: Bacterial vaginosis is polymicrobial syndrome in which the normal

vagina lactobacilli , particularly those producing hydrogen peroxide , are replaced by a variety of anaerobic bacteria (Gardnerella vaginalis, Mobiluncus, Bacteroides spp) and

mycoplasma (Mycoplasma hominis). The disruption of normal vaginal flora that occurs

with bacterial vaginosis is accompanied by important changes in the innate imunity of the vagina.Vitamin D may be important for bacterial vaginosis, because it influence a number of aspects of the immune system. Vitamin D is important in regulating the production and function of innate antimicrobial defense molecules such as cathelicidin that protects againts invasive bacterial infection, but only few studies that examined vitamin D blood serum levels between vaginosis bacterial patient compare with women with normal vaginal flora.

Objective: To compared vitamin D serum between bacterial vaginosis patients with

non bacterial vaginosis patients.

Method: This is a cross sectional analytic design.Fifteen bacterial vaginosis patients

and fifteen non bacterial vaginosis patients who came to the Dermatovenereology and obstetryginecology clinics Haji Adam Malik General Hospital Medan enrolled to this study. History taking and clinical examination was performed. Serum level of vitamin D were measured with ELISA (allegria strip test).

Result: The mean adjusted serum vitamin D concentration was lower among

bacterial vaginosis patients compared with non bacterial vaginosis patients. Mean rate serum vitamin D for vaginosis bakterial patient is 9,59 ng/mL and mean rate serum vitamin D for non bacterial vaginosis patients is 22,65 ng/mL. Based on statistic analysis, there is signifcant different between vaginosis bacterial patient and non vaginosis bacterial patients, with p < 0,001

Conclusion: Our result indicated that vitamin D serum in vaginosis bacterial is lower

than women non vaginosis bacterial and there is significant different between vaginosis bacterial patients and non vaginosis bacterial patients based on statistic analysis

Key words: Bacterial vaginosis, serum vitamin D

(7)

 

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian punyusunan tesis yang berjudul: “Perbandingan kadar vitamin D serum antara pasien vaginosis bakterial dengan bukan pasien vagiosis bakterial di RSUP Haji Adam Malik Medan” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh keahlian dalam bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.

Tidak ada satupun karya tulis dapat diselesaikan seorang diri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam penyelesaian tesis ini, baik ketika penulis melakukan penelitian maupun saat penulis menyusun setiap kata demi kata dalam penyusunan proposal dan hasil penelitian, ada banyak pihak yang Allah SWT telah kirimkan untuk membantu, memberikan dorongan dan masukan kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih dan perhargaan yang setinggi – tingginya kepada:

1. Yang terhormat dr. Irwan Fahri Rangkuti, SpKK,FINS DV, selaku pembimbing utama penulis, yang dengan penuh kesabaran membimbing, memberi masukan dan koreksi kepada penulis selama proses penyusunan tesis ini.

2. Yang terhormat dr. Kristina Nadeak, SpKK, selaku pembimbing kedua penulis, yang juga dengan penuh kesabaran membimbing, memberi masukan dan koreksi yang sangat bermanfaat selama penyusunan tesis ini.

3. Yang terhormat Prof. Dr. dr. Irma D. Roesyanto-Mahadi,SpKK(K), FINS.DV sebagai Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, sebagai guru besar yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti pendidikan spesialis di bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4. Yang terhormat dr Chairiyah Tanjung, SpKK (K), sebagai Ketua Program Studi Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang juga telah banyak membantu saya, senantiasa mengingatkan dan memberikan dorongan selama menjalani pendidikan sehari – sehari.

5. Yang terhormat Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. DR. Syahril Pasaribu, SpA(K), DTM&H, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat melaksanakan studi pada Universitas yang Bapak pimpin.

6. Yang terhormat Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof. dr. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Magister Kedokteran Klinik dan Program Pendidikan Dokter Spesialis di Departemen Ilmu

(8)

7. Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

8. Yang terhormat DR.dr.Imam Budi Putra MHA,SpKK, sebagai anggota tim penguji, yang telah memberikan bimbingan dan koreksi atas penyempurnaan tesis ini.

9. Yang terhormat dr. Oratna Ginting,SpKK, sebagai anggota tim penguji, yang telah memberikan bimbingan dan koreksi atas penyempurnaan tesis ini.

10. Yang terhormat dr. Isma Aprita Lubis,SpKK , FINS DV, sebagai anggota tim penguji, yang telah memberikan bimbingan dan koreksi atas penyempurnaan tesis ini.

11. Yang terhormat para Guru Besar, (Alm) Prof. Dr. dr. Marwali Harahap, SpKK(K), Prof. dr. Mansur A. Nasution, SpKK(K), Prof. dr. Diana Nasution, SpKK(K) serta seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU, RSUP. H. Adam Malik Medan, RSU Dr. Pirngadi Medan, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah membantu dan membimbing saya selama mengikuti pendidikan ini.

12. Yang terhormat Bapak Direktur RSUP. H. Adam Malik Medam, Direktur RSU Dr. Pirngadi Medan yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada saya selama menjalani pendidikan keahlian ini.

13. Yang terhormat Dr Arlinda dan Dr. Taufik, selaku staf Fakultas Kesehatan Masyarakat USU yang telah banyak membantu saya dalam metodologi penelitian dan pengolahan statistik penelitian saya ini.

14. Yang terhormat seluruh staf/pegawai dan perawat di Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, baik di RSUP. H. Adam Malik Medan, RSU Dr. Pirngadi Medan, atas bantuan, dukungan, dan kerjasama yang baik selama ini.

15. Yang tercinta Ayahanda Drs.H.Adriman Kimat dan Ibunda Hj. Amna Yusra, yang dengan penuh cinta kasih, keikhlasan, doa, kesabaran, dan pengorbanan yang luar biasa untuk mengasuh, mendidik,dan membesarkan saya. Tiada ungkapan yang mampu melukiskan betapa bersyukurnya saya mempunyai kedua orangtua seperti kalian. Kiranya hanya Allah SWT, yang dapat membalas segala kebaikan kalian.

16. Yang tercinta suami saya, Zaldi Maulana B.Com terima kasih atas doa, dukungan dan pengertian yang telah kakanda berikan kepada saya selama ini. 17. Yang terkasih kakak dan abang saya, terima kasih atas doa, dukungan dan

pengertian yang telah kalian berikan kepada saya selama ini.

18. Yang terkasih seluruh keluarga besar yang telah banyak memberikan dukungan dan nasehat selama masa pendidikan dan penelitian saya ini.

19. Seluruh keluarga dan kerabat yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

(9)

 

20. Teman – teman seangkatan saya, dr Erlinta Sembiring, SpDV, Mked.DV, dr Nancy N.Sitohang SP DV,M.Ked DV, dr Oliviti Natali SpKK, M.Ked KK, dan dr.Cut Yunita terima kasih untuk kerja sama, kebersamaan, waktu dan kenangan yang tidak akan pernah terlupakan selama menjalani pendidikan ini. 21. dr. Dessi Indah Assegaf , SpKK, M.ked KK, dr. Nadya Munir, Julia fitriany M.ked ,SpA yang telah menjadi menjadi teman berbagi cerita suka dan duka selama menjalani masa pendidikan dan penyelesaian tesis ini.

22. Semua teman-teman PPDS Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan kerjasama kepada saya selama menjalani masa pendidikan dan penyelesaian tesis ini.

Saya menyadari bahwa tesis ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Akhir kata, dengan penuh kerendahan hati, izinkanlah saya untuk menyampaikan permohonan maaf yang setulus-tulusnya atas segala kesalahan, kekhilafan dan kekurangan yang telah saya lakukan selama proses penyusunan tesis dan selama saya menjalani pendidikan. Semoga segala bantuan, dorongan dan petunjuk yang telah diberikan kepada saya selama menjalani pendidikan, kiranya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Medan, Januari 2015 Penulis

dr. Zikri Adriman

(10)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR GAMBAR……… ... ... iv

DAFTAR TABEL ....……… ... ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

DAFTAR SINGKATAN ... vii

ABSTRAK ... viii

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan umum ... 4 1.3.2 Tujuan khusus ... 4 1.5 Manfaat Penelitian ... 4

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Vaginosis Bakterial ... 5

2.1.1 Definisi ... ... 5

2.1.2 Epidemiologi ... ... 5

2.1.3 Faktor – Faktor Resiko ... ... 6

2.1.4 Etiologi ... 8

2.1.5 Patogenesis ... 11

2.1.6 Gambaran Klinik ... 12

2.1.7 Diagnosis ... 13

Halaman

(11)

 

2.1.8 Diagnosis Banding ... 15

2.1.9 Pengobatan ... 15

2.1.10 Komplikasi ... 16

2.2 Vitamin D ... 17

2.3 Vitamin D dan Vaginosis Bakterial ... 20

2.4 Kerangka Teori... 24

2.5 Kerangka Konsep ... 25

2.6 Hipotesis ... 25

METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 26

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 26

3.2.1 Waktu penelitian ... 26

3.2.2 Tempat penelitian ... 26

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

3.3.1 Populasi target. ... 26

3.3.2 Populasi terjangkau. ... 27

3.3.3 Sampel penelitian ... 27

3.4 Besar Sampel ... 27

3.5 Cara Pengambilan Sampel Penelitian ... 28

3.6 Identifikasi Variabel ... 28

3.6.1 Variabel bebas ... 28

3.6.2 Variabel terikat ... 28

3.7 Kriteria Inklusi dan Eklusi ... 28

3.7.1 Kriteria inklusi dan eklusi kelompok pasien VB ... 28

3.7.2 Kriteria inklusi dan eklusi kelompok bukan pasien VB ... 29 3.8 Alat, Bahan dan Cara Kerja

(12)

3.8.2 Alat dan bahan untuk pemeriksaan 25 (OH) D serum ... 30

3.8.3 Cara kerja pemeriksaan vaginosis bakterial ... 30

3.8.4 Cara kerja pemeriksaan 25 (OH) D serum ... 32

3.9 Definisi Operasional ... 33

3.10 Kerangka Operasional ... 36

3.11 Rencana Pengolahan dan Analisis data ... 37

3.12 Ethical Clearance... 37

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik subjek penelitian ... 38

4.2 Perbandingan kadar vitamin D serum ... 41

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 44

5.2 Saran ... 44

(13)

 

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

2.1 Fotokonversi dan Hidroksilasi Vitamin D ... 20 2.2 Peranan Vitamin D Terhadap Imunitas Tubuh ... 23 2.3 Diagram Kerangka Teori... 24

2.4 Diagram Kerangka Konsep ... 25 3.1 Diagram Kerangka Operasional... ... 36

(14)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

4.1 Distribusi karakteristik berdasarkan usia ... 38 4.2 Distribusi karakteristik berdasarkan status pernikahan ... 39 4.3 Distribusi karakteristik berdasarkan pendidikan ... 40 4.4 Perbandingan kadar vitamin D serum antara pasien VB dengan bukan

pasien VB ... 41

(15)

 

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Naskah penjelasan kepada pasien / orangtua / keluarga pasien ... 48

2. Persetujuan ikut serta dalam penelitian ... 50

3. Status penelitian... 51

4. Data Penelitian ... 54

5. Hasil Uji Statistik ... 56

   

 

 

 

 

 

(16)

DAFTAR SINGKATAN

AKDR = Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

AMP = Peptida Antimikroba

BBLR = Berat Badan Lahir Rendah

Bacteroides sp = Bacteroides Spesies

CDC = Centre for Disease Control and Prevention

DKK = Dan kawan kawan

ELISA = Enzyme linked immunosorbent assay

G. Vaginalis = Gardnerella Vaginalis

IL = Interleukin

IMS = Infeksi Menular Seksual

Mobiluncus sp = Mobiluncus Spesies

M. Hominis = Mycoplasma Hominis

NHAES = National Health and Nutrition Survey

PAMPs = Patogen Associated Moleculer Pattern

TLRs = Toll Like Receptor

UVB = Ultraviolet B

RSUD = Rumah Sakit Umum Daerah

RSUP = Rumah Sakit Umum Pusat

VB = Vaginosis Bakterial

WSW = Women sex women

25 (OH) D = 25 Hidroksivitamin D

1,25 (OH) 2D = 1,25 Dihidroksivitamin D

Referensi

Dokumen terkait

Keberadaan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Rokan Hulu -- sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal di Kabupaten Rokan Hulu yang menerapkan Program

Kegiatan yang akan dilakukan meliputi: pengecilan ukuran jerami padi, optimisasi parameter- parameter proses hidrolisa sellulosa menjadi glukosa, Hasil penelitian menunjukkan

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Lebih lanjut berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2005), stimulasi verbal yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan kemampuan bicara

peluang yang besar bagi siswa untuk dapat memecahkan masalah secara kreatif. Pentingnya Instrumen Berbasis Elektronik Dalam MPMK. Instrumen sangat diperlukan dalam berbagai

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tujuan model pembelajaran Means-Ends Analysis adalah untuk memudahkan siswa dalam memecahkan masalah melalui

apung (Anonim, 2011). Ringkasan hasil penga- matan parameter fisik dan kimia perairan ditampilkan pada Tabel 1, yang memberikan informasi tentang kisaran, rataan, dan standar

Profil Kuman aerob pada penderita rinosinusitis maksila kronis yang dilakukan tindakan pembedahan di RSUP H Adam Malik dalam: Tesis bagian THT-KL FK USU.. Chmielik,