2
TB BB BMI=
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1Analisis
Pada penelitian ini akan dibangun sistem yang dapat digunakan untuk mengklasifikasi
pasien menurut body mass index (BMI), Basal Metabolic Rate (BMR), usia dan ukuran
kerangkanya berdasarkan data fisik dari pasien yang telah diambil sebelumnya. Data
fisik yang digunakan adalah tinggi badan, berat badan, usia, ukuran lingkar lengan
bawah serta aktifitas sehari-hari.
Proses-proses yang dilakukan dalam melakukan pengelompokkan pasien
dengan algoritma K-Means Clustering adalah:
a. Bangkitkan cluster-cluster
b. Hitung iterasi ke n dengan menghitung jarak antara pusat cluster dengan
data (BMI dan UK).
c. Hitung cluster baru
d. Bandingkan cluster baru dengan cluster sebelumnya
e. Jika pusat cluster masih berubah maka lanjutkan iterasi (n=n+1)
f. Jika pusat cluster tidak berubah hentikan iterasi
BMI merupakan suatu pengukuran yang membandingkan berat badan dengan tinggi
badan. BMI merupakan teknik untuk menghitung index berat badan, sehingga dapat
diketahui kategori tubuh kita apakah tergolong kurus, normal atau gemuk.
BMI dapat digunakan untuk mengontrol berat badan sehingga dapat mencapai berat
badan normal yang sesuai dengan tinggi badan. Dalam menghitung BMI diperlukan
dua parameter, yaitu berat badan (cm) dan tinggi badan (m).
BMI dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
LLB
TB = Tinggi Badan dalam centimeter.
Untuk mengukur apakah berat badan seseorang ideal atau tidak, dapat
dilakukan dengan melihat nilai BMI (Body Mass Index) tubuhnya dan
membandingkan nilainya dengan aturan dengan kategori:
a. Balita umur 1- 5 tahun
b. Remaja umur > 5 – 17 tahun
c. Dewasaumur > 17 - 60 tahun
d. Lansia (lanjut usia) umur > 60 tahun
Berat badan ideal untuk dewasadapat dilihat pada pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Nilai BMI Dewasa
Nilai BMI Keterangan Ideal
<18,5 Berat Kurang Tidak
18,5 – 22,9 Berat Normal Ya
23 – 24,9 Obesitas Ringan Tidak
25 – 29,9 Obesitas Sedang Tidak
>= 30 Obesitas Berat Tidak
Pengukuran kerangka tubuh manusia merupakan pengukuran yang membandingkan
parameter tinggi badan dan lingkar lengan bawah. Dalam mengukur kerangka tubuh
manusia diperlukan 3 buah parameter, yaitu tinggi badan (cm), lingkar lengan bawah
(cm) dan jenis kelamin.
Rumus untuk menghitung ukuran kerangka manusia seperti ditunjukkan pada
persamaan berikut:
………. (2)
Dimana :
UK = Ukuran Kerangka
TB = Nilai Tinggi Badan
Dengan batas pengelompokkan Laki-laki :
< 9,6 : kerangka kecil
9,6 – 10,4 : kerangka sedang
>10,4 : kerangka besar
Perempuan :
<10,1 : kerangka kecil
10,1 – 11,0 : kerangka sedang
>11,0 : kerangka besar
BMR pasien dapat dihitung melalui rumus berikut ini, dan dibedakan berdasarkan
jenis kelamin:
BMR (wanita) = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB - (4,7 x U)
BMR (pria) = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB - (6,8 x U)…………..(3)
Dimana :
BB = Berat badan dalam kilogram
TB = Tinggi Badan dalam centimeter
U = Usia dalam tahun
Setelah kita mendapatkan hasil BMR pasien, kita harus menghitung kebutuhan kalori
harian dengan menggunakan Persamaan Harris Benedict, sebagai berikut :
Kelompok 1: Tidak berolah raga
Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1.2
Kelompok 2: Berolah raga ringan (1-3 kali seminggu)
Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1.375
Kelompok 3: Berolah raga sedang (3-5 kali seminggu)
Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1.55
Kelompok 4: Berolah raga berat (6-7 kali seminggu)
Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1.725
Kelompok 5: Berolah raga berat dan sangat aktif
Distance Space (euclidean distance) adalah jarak terpendek yang bisa didapatkan
antara data dengan centroid. Distance space dihitung dengan rumusEuclidean:
………….. (5)
Dimana:
D = distance space
X2 = data yang diperhitungkan dalam k-means(Umur, BMI, UK, dan Kalori)
X1 = centroid dari Umur, BMI, UK, dan Kalori
Diperoleh data awal pasien yang berisi tinggi badan, berat serta ukuran lingkar lengan
bawah seperti Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Tabel Pasien Kategori Dewasa
No.Pasien Jenis
Kelamin Umur
3.1.1 Perhitungan Nilai BMI
Berdasarkan data pada tabel 3.2 dilakukan perhitungan Nilai BMI adalah menghitung
BMI dengan menggunakan persamaan (1) adalah sebagai berikut:
1. Pasien 1 = BB/(TB)2 = 55/(160/100)2 = 21.48
2. Pasien 2 = BB/(TB)2 = 58/(159/100)2 = 22.94
3. Pasien 3 = BB/(TB)2 = 60/(172/100)2 = 20.28
4. Pasien 4 = BB/(TB)2 = 57/(172/100)2 = 19.26
3.1.2 Perhitungan Nilai UK
Perhitungan Ukuran Kerangka (UK) pasien dengan menggunakan persamaan (2)
sebagai berikut:
1. Pasien 1 = TB/LLB = 160/15 = 15
2. Pasien 2 = TB/LLB = 159/14 = 11.35
3. Pasien 3 = TB/LLB = 172/15 = 11.46
4. Pasien 4 = TB/LLB = 172/18 = 9.55
5. Pasien 5 = TB/LLB = 168/17 = 9.88
3.1.3 Perhitungan BMR
Perhitungan Basal Metabolic Rate (BMR) pasien dengan menggunakan persamaan
(3) sebagai berikut:
Pasien 1 (Pria):
BMR = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB - (6,8 x U))
= 66 + (13,7 x 55) + (5 x 160 - (6,8 x 18)) = 1497.1
Pasien 2 (Wanita)
BMR (wanita) = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB - (4,7 x U))
= 655 + (9,6 x 58) + (1,8 x 159 - (4,7 x 20)) = 1404
Pasien 3 (Wanita)
BMR (wanita) = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB - (4,7 x U))
= 655 + (9,6 x 60) + (1,8 x 172 - (4,7 x 35)) = 1376.1
Pasien 4 (Pria):
BMR (Pria) = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB - (6,8 x U))
= 66 + (13,7 x 57) + (5 x 172 - (6,8 x 20)) = 1570.9
Pasien 5 (Wanita)
BMR (wanita) = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB - (4,7 x U))
= 655 + (9,6 x 70) + (1,8 x 168 - (4,7 x 28)) = 1497.8
3.1.4 Perhitungan Kebutuhan Kalori Harian
Perhitungan kebutuhan kalori harian pasien dengan menggunakan persamaan (4)
Pasien 1: Tidak berolah raga
Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1.2 = 1497.1 x 1.2 = 1796.52
Pasien 2: Berolah raga ringan (1-3 kali seminggu)
Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1.375 = 1404 x 1.375 = 1930.5
Pasien 3: Berolah raga sedang (3-5 kali seminggu)
Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1.55 = 1376.1 x 1.55 = 2132.96
Pasien 4: Berolah raga berat (6-7 kali seminggu)
Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1.725 =1570.9 x 1.725= 2709.8
Pasien 5: Berolah raga berat dan sangat aktif
Kebutuhan Kalori Harian = BMR x 1.9 = 1497.8 x 1.9 = 2844.3
Hasil perhitungan BMI, UK, BMR, dan Kalori Harian di atas dimasukkan ke dalam
tabel seperti pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Tabel Inisial Cluster
No.
Tahap awal perhitungan K-MeanCluster adalah dengan membangkitkan
cluster-cluster secara acak. Pertama-tama bangkitkan 3 bilangan acak untuk
Usia ; BMI ; UK ; Kalori, misalnya diperoleh
Cluster 1 (25;17;9;2000), Cluster 2 (35;20;10;2500), Cluster 3 (45;25;11;3000)
3.1.5 Perhitungan Iterasi
Perhitungan iterasi adalah menghitung jarak pusat cluster dengan data menggunakan
a. Hitung jarak data pertama ke pusat cluster pertama:
D11=
�(18 −25)2+ (21.48 −17) 2 + (10.6 −9)2+ (1796.52 −2000)2
= 203.65
b. Hitung jarak data pertama ke pusat cluster kedua:
D21=�(18 −35)2+ (21.48 −20) 2 + (10.6 −10)2+ (1796.52 −2500)2
= 703.69
c. Hitung jarak data pertama ke pusat cluster ketiga:
D31=�(18 −45)2+ (21.48 −25) 2 + (10.6 −11)2+ (1796.52 −3000)2
= 1203.79
d. Hitung jarak data kedua ke pusat cluster pertama:
D12=
�(20 −25)2+ (22.94 −17) 2 + (11.35 −9)2+ (1930.5 −2000)2
= = 69.97
e. Hitung jarak data kedua ke pusat cluster kedua:
D22=�(20 −35)2+ (22.94 −20) 2 + (11.35 −10)2+ (1930.5 −2500)2
= 569.71
f. Hitung jarak data kedua ke pusat cluster ketiga:
D32=�(20 −45)2+ (22.94 −25) 2 + (11.35 −11)2+ (1930.5 −3000)2
= 1069.79
g. Hitung jarak data ketiga ke pusat cluster pertama:
D13=
�(35 −25)2+ (20.28 −17) 2 + (11.46 −9)2+ (2132.96 −2000)2
h. Hitung jarak data ketiga ke pusat cluster kedua:
D23=
�(35 −35)2+ (20.28 −20) 2 + (11.46 −10)2+ (2132.96 −2500)2 =
367.04
i. Hitung jarak data ketiga ke pusat cluster ketiga:
D33=
�(35 −45)2+ (20.28 −25) 2 + (11.46 −11)2+ (2132.96 −3000)2 =
867.11
j. Hitung jarak data keempat ke pusat cluster pertama:
D14=
�(20 −25)2+ (19.26 −17) 2 + (9.55 −9)2+ (2709.8 −2000)2 =
709.82
k. Hitung jarak data keempat ke pusat cluster kedua:
D24=�(20 −35)2+ (21.48 −20) 2 + (9.55 −10)2+ (2709.8 −2500)2 =
210.34
l. Hitung jarak data keempat ke pusat cluster ketiga:
D34=�(20 −45)2+ (21.48 −25) 2 + (9.55 −11)2+ (2709.8 −3000)2 =
291.29
m. Hitung jarak data kelima ke pusat cluster pertama:
D15=
�(28 −25)2+ (24.80 −17) 2 + (10.6 −9)2+ (2844.3 −2000)2 =
844.34
n. Hitung jarak data kelima ke pusat cluster kedua:
D25=�(28 −35)2+ (24.80 −20) 2 + (10.6 −10)2+ (2844.3 −2500)2 =
o. Hitung jarak data kelima ke pusat cluster ketiga:
D35=�(28 −45)2+ (24.80 −25) 2 + (10.6 −11)2+ (2844.3 −3000)2 =
156.63
Hasil perhitungan di atas dimasukkan ke dalam tabel pusat cluster, sehingga
diperoleh Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Pusat Cluster Iterasi 1
No.Pasien Usia BMI UK Kalori C1 C2 C3
1 18 21.48 10.6 1796.52 203.65 703.69 1203.79
2 20 22.94 11.35 1930.5 69.97 569.71 1069.79
3 35 20.28 11.46 2132.96 133.39 367.04 867.11
4 20 19.26 9.55 2709.8 709.82 210.34 291.29
5 28 24.80 9.88 2844.3 844.34 344.41 156.63
Dari Tabel Cluster Iterasi 1 di atas, pilih cluster yang paling kecil seperti pada tabel
3.5:
Tabel 3.5 Pusat Cluster Terkecil Iterasi 1
No.Pasien Usia BMI UK Kalori C1 C2 C3
1 18 21.48 10.6 1796.52 *
2 20 22.94 11.35 1930.5 *
3 35 20.28 11.46 2132.96 *
4 20 19.26 9.55 2709.8 *
5 28 24.80 9.88 2844.3 *
1. Hitung pusat cluster.
Cluster pertama adalah data nomor pasien 1, 2, dan 3 sehingga
C11 = (18+20+35)/3= 24.33
C12 = (21.48+22.94+20.28)/3 = 21.58
C13 = (10.6+11.35+11.48)/3 = 11.14
C14 = (1796.52+1930.5+2132.96)/3 = 1953.33
Cluster kedua adalah hanya data nomor pasien 4 saja, sehingga:
C21 = 20
C22 = 19.26
C23 = 9.55
C24 = 2709.8
Cluster-2 adalah (20; 19.26; 9.55; 2709.8)
Cluster ketiga adalah hanya data nomor pasien 5 saja, sehingga:
C31 = 28
C32 = 24.80
C33 =9.88
C34 = 2844.3
Cluster-3 adalah (28; 24.80; 9.88; 2844.3)
2. Lakukan Iterasi yang kedua dengan langkah 2 di atas dan diperoleh:
Cluster-1 adalah (24.33 ; 21.58 ; 11.14 ; 1953.33)
Cluster-2 adalah (20 ; 19.26 ; 9.55 ; 2709.8)
Cluster-3 adalah (28 ; 24.80 ; 9.88 ; 2844.3)
a. Hitung jarak data pertama ke pusat cluster pertama:
D11=
�(18 −24.33)2+ (21.48 −21.58) 2 + (10.6 −11.14)2 + (1796.52 −1953.33)2
= 156.9
b. Hitung jarak data pertama ke pusat cluster kedua:
D21=
�(18 −20)2+ (21.48 −19.26) 2 + (10.6 −9.55)2+ (1796.52 −2709.8)2
= 913.28
c. Hitung jarak data pertama ke pusat cluster ketiga:
D31=
�(18 −28)2+ (21.48 −24.80) 2 + (10.6 −9.88)2+ (1796.52 −2844.3)2
d. Hitung jarak data kedua ke pusat cluster pertama:
D12=
�(20 −24.33)2+ (22.94 −21.58) 2 + (11.35 −11.14)2 + (1930.5 −1953.33)2
= 23.25
e. Hitung jarak data kedua ke pusat cluster kedua:
D22=
�(20 −20)2+ (22.94 −19.26) 2 + (11.35 −9.55)2+ (1930.5 −2709.8)2
= 779.31
f. Hitung jarak data kedua ke pusat cluster ketiga:
D32=
�(20 −28)2+ (22.94 −24.80) 2 + (11.35 −9.88)2+ (1930.5 −2844.3)2
= 913.84
g. Hitung jarak data ketiga ke pusat cluster pertama:
D13=
�(35 − 24.33)2+ (20.28 −21.58) 2 + (11.46 −11.14)2 + (2132.96 −1953.33)2
= 179.95
h. Hitung jarak data ketiga ke pusat cluster kedua:
D23=
�(35 −20)2+ (20.28 −19.26) 2 + (11.46 −9.55)2+ (2132.96 −2709.8)2
= 577.04
i. Hitung jarak data ketiga ke pusat cluster ketiga:
D33=
�(35 −28)2+ (20.28 −24.80) 2 + (11.46 −9.88)2+ (2132.96 −2844.3)2
j. Hitung jarak data keempat ke pusat cluster pertama:
D14=
�(20 −24.33)2+ (19.26 −21.58) 2 + (9.55 −11.14)2+ (2709.8 −1953.33)2
= 756.49
k. Hitung jarak data keempat ke pusat cluster kedua:
D24=
�(20 −20)2+ (21.48 −19.26) 2 + (9.55 −9.55)2+ (2709.8 −2709.8)2
= 2.22
l. Hitung jarak data keempat ke pusat cluster ketiga:
D34=
�(20 −28)2+ (21.48 −24.80) 2 + (9.55 −9.88)2+ (2709.8 −2844.3)2
= 134.78
m. Hitung jarak data kelima ke pusat cluster pertama:
D15=
�(28 −24.33)2+ (24.80 −21.58) 2 + (9.88 −11.14)2 + (2844.3 −1953.33)2
= 891.01
n. Hitung jarak data kelima ke pusat cluster kedua:
D25=
�(28 −20)2+ (24.80 −19.26) 2 + (9.88 −9.55)2+ (2844.3 −2709.8)2
= 134.85
o. Hitung jarak data kelima ke pusat cluster ketiga:
D35=
�(28 −28)2+ (24.80 −24.80) 2 + (9.88 −9.88)2+ (2844.3 −2844.3)2
= 0
Tabel 3.6 Pusat Cluster Iterasi 2
No.Pasien Usia BMI UK Kalori C1 C2 C3
1 18 21.48 10.6 1796.52 156.9 913.28 1047.83
2 20 22.94 11.35 1930.5 23.25 779.31 913.84
3 35 20.28 11.46 2132.96 179.95 577.04 711.39
4 20 19.26 9.55 2709.8 756.49 2.22 134.78
5 28 24.80 9.88 2844.3 891.01 134.85 0
Dari Tabel 3.5 di atas, pilih cluster yang paling kecil sehingga hasilnya diperoleh
seperti pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Pusat Cluster Terkecil Iterasi 2
No.Pasien Usia BMI UK Kalori C1 C2 C3
1 18 21.48 10.6 1796.52 *
2 20 22.94 11.35 1930.5 *
3 35 20.28 11.46 2132.96 *
4 20 19.26 9.55 2709.8 *
5 28 24.80 9.88 2844.3 *
Pada Tabel 3.6 di atas dapat dibandingkan dengan Tabel 3.7, jika posisi cluster masih
berubah, maka iterasi 3 dilanjutkan. Namun dari data diatas ternyata posisi cluster
tidak berubah maka iterasi dihentikan dan hasil yang diperoleh satu cluster:
Cluster pertama adalah data nomor pasien 1, 2, dan 3 sehingga
C11 = (18+20+35)/3= 24.33
C12 = (21.48+22.94+20.28)/3 = 21.58
C13 = (10.6+11.35+11.48)/3 = 11.14
C14 = (1796.52+1930.5+2132.96)/3 = 1953.33
Cluster-1 adalah (24.33; 21.58; 11.14; 1953.33)
Cluster kedua adalah hanya data nomor pasien 4 saja, sehingga:
C21 = 20
C22 = 19.26
C23 = 9.55
Cluster-2 adalah (20; 19.26; 9.55; 2709.8)
Cluster ketiga adalah hanya data nomor pasien 5 saja, sehingga:
C31 = 28
C32 = 24.80
C33 =9.88
C34 = 2844.3
Cluster-3 adalah (28; 24.80; 9.88; 2844.3)
Cluster 1 ini dapat diartikan sebagai kelompok pasien dengan berat normal dan.
Hasil perhitungan bahwa:
Cluster Pertama dengan BMI : 21.58 (Berat Normal) ; UK: 11.14(kerangka besar
untuk laki-laki dan perempuan ); dan kebutuhan Kalori Harian pasien adalah 1953.33
kal/hari.
Untuk melakukan pengelompokan data pasien dengan cluster-cluster pada proses
iterasi-2, maka digunakan Tabel 3.1 dan persamaan (2) dengan hasil seperti pada
Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Hasil Pengelompokan Pasien
No.Pasien Jenis
Kelamin BMI UK
Kalori
Harian Berat Kerangka Ideal
1 Laki-Laki 21.48 10.6 1796.52 Normal Besar Ya
2 Perempuan 22.94 11.35 1930.5 Normal Besar Ya
3 Perempuan 20.28 11.46 2132.96 Normal Besar Ya
4 Laki_laki 19.26 9.55 2709.8 Normal Kecil Ya
5 Perempuan 24.80 9.88 2844.3 Obesitas
Ringan Kecil Tidak
3.1.6 Flow Chart Sistem
Flow Chart Sistem proses pengelompokan data pasien berdasarkan nilai BMI dan
Gambar 3.1Flow Chart Sistem
3.2Perancangan
Rancang sistem yang digunakan adalah dalam model Diagram Konteks dan Data
Flow Diagram (DFD) yang menampilkan kebutuhan sistem serta entitas luar yang
terlibat dalam proses K-MeanClustering. Start
Input Tinggi, Berat, Ukuran Lingkar lengan, Usia, Aktifitas
Bangkitkan titik pusat tiap-tiap
cluster secara acak
Hitung jarak data dengan masing-masing cluster
berdasarkan titik pusatnya
Kelompokkan data pada cluster
berdasarkan jarak terdekat
Bangkitkan titik pusat baru tiap-tiap cluster
Hitung rata-rata titik pusat data pada masing-masing
cluster
Bandingkan posisi titik pusat
cluster yang lama dengan yang baru Posisi sama?
Tidak
Tampilkan hasil pengelompokan
End Ya
3.2.1 Diagram Konteks Sistem Pengelompokkan K-Means Clustering
Pada diagram konteks di bawah ini terdapat dua entiti luar (external entity) yang
terdapat pada perangkat lunak yang dibangun yaitu Admin dan User. Admin berfungsi
sebagai pengguna sistem yang memberikan masukan berupa data pasien yang terdiri
dari IDPasien, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan serta ukuran lingkar lengan
bawah. Selain memberikan masukan berupa data pasien, Admin juga dapat
memberikan masukan untuk data BMI, data UK, dan data cluster acak awal yang
digunakan dalam proses perhitungan metode k-means clustering. Sedangkan, fungsi
dari user sebagai pengguna sistem hanya dapat melakukan proses perhitungan
k-means clustering dengan memberikan masukan data cluster acak awal. Diagram
Konteks dapat dilihat seperti pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Diagram Konteks
3.2.2 Data Flow Diagram Level 0
Data Flow DiagramLevel 0 adalah diagram yang menggambarkan proses-proses yang
terjadi di dalam sistem pengelompokkan k-means clustering. Proses-proses yang
terjadi dalam DFD Level 0 adalah proses pengisian data pasien, proses pengisian data
BMI, proses pengisian data UK, dan proses perhitungan k-means clustering. Dalam
DFD level 0 tersebut dapat dilihat proses-proses apa saja yang dapat dilakukan oleh
admin dan user. DFD Level 0 dapat dilihat pada Gambar 3.3. Data Pasien, Data BMI,
Data UK, Data Cluster Acak Awal
Data Cluster Acak Awal
Gambar 3.3DFD Level0Sistem Pengelompokkan K-MeansClustering
3.2.3 Data Flow Diagram Level 1 Proses K-Means Clustering
Data Flow DiagramLevel 1Proses K-Means Clustering menggambarkan
langkah-langkah proses dari metodek-meansclustering untuk melakukan pengelompokan
pasien dengan menghitung BMI, menghitung ukuran kerangka (UK), BMR, dan
kalori harian, membangkitkan centroid acak, menghitung jarak data dengan centroid,
menghitung cluster baru serta pengelompokan data pasien berdasarkan posisi cluster
pada iterasi terakhir.
Data Umur, BMI, UK, Kalori
Data Pasien, Kluster, Umur, BMI, UK, K l i
Data Kluster, BMI, UK
Data Pasien, Kluster Data Pasien, Kluster, Jarak Kluster
Gambar 3.4DFD Level1Proses K-Means Clustering
Data Pasien, Kluster, Jarak Kluster
Data Pasien, Kluster,Umur, BMI,UK, Kalori Umur, BMI, UK, Kalori
Data Pasien, Kluster
Data Pasien,
Data Pasien, Kluster, Jarak Kluster
Data Cluster Pusat
Data Cluster Pusat
Data Umur,
Data Cluster Acak Awal Data Cluster Acak Awal
4.1
tDataBMI tDataUK
3.2.4
Perancangan Database
Perancangan database merupakan proses untuk menentukan isi data yang dibutuhkan untuk mendukung rancangan sistem. Model rancangan database yang dibangun adalah model relationship dimana seluruh tabel saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Rancangan database yang berisi tabel data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Tabel tAdmin
Tabel ini berfungsi sebagai sumber informasi tentang data administrator sistem yang
memiliki hak otoritas atas pemasukan data pasien. Struktur tabel ini dapat dilihat pada
Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Tabel tAdmin
No Nama
Field
Tipe Ukuran Keterangan
1 UserID Char 10 User Name (Primary Key)
2 Passwd Char 10 Password
2. Tabel tPasien
Tabel ini berfungsi sebagai sumber informasi tentang pasien yang akan
dikelompokkan berdasarkan ukuran kerangka. Tabel ini terdiri dari field IdPasien,
NmPasien, JK, Berat, Tinggi, LLB, UserID, Umur dan Aktivitas. Struktur tabel
Tabel 3.10 Tabel tPasien
No
Nama
Field
Tipe Ukuran Keterangan
1 IDPasien Integer 2 Kode Pasien (Primary Key)
2 NmPasien Char 50 Nama Pasien
3 JK Char 1 Jenis Kelamin
4 Berat Integer 3 Berat Badan
5 Tinggi Integer 3 Tinggi Badan
6 LLB Integer 3 Lingkar Lengan Bawah
7 UserID Char 10 ID Admin
8 Umur Integer 3 Umur Pasien
9 Aktivitas Char 10 Aktifitas harian pasien
3. Tabel tBMI
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan hasil perhitungan body mass index (BMI),
ukuran kerangka, umur, dan kalori dari setiap data pasien. Struktur tabel tBMI dapat
dilihat pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Tabel tBMI
No Nama
Field
Tipe Ukuran Keterangan
1 IDPasien Integer 2 Kode Pasien (Primary Key)
2 BMI Single Nilai BMI dari pasien
3 UK Single Nilai ukuran kerangka pasien
4 Umur Single Nilai umur dari pasien
4. Tabel tKluster
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan hasil perhitungandari nilai setiap kluster
masing-masing pasien pada setiap iterasi. Struktur tabel tKluster dapat dilihat pada
Tabel 3.12.
Tabel 3.12 Tabel tKluster
No Nama
Field
Tipe Ukuran Keterangan
1 IDKluster Integer 1 Nomor yang menandakan
kluster yang bersangkutan
(Primary Key)
2 IDPasien Integer 2 Kode pasien
3 Kluster Single Nilai kluster
4 Iterasi Integer 2 Nilai iterasi
5 Status Text 1 Nilai yang menunjukkan
kluster yang memiliki nilai
kluster terrendah pada
masing-masing pasien tiap iterasi
5. Tabel temBMI
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan hasil perhitungan sementara nilai BMI, UK,
Umur, Kalori, Kluster yang ditempati pasien pada satu iterasi. Struktur tabel temBMI
dapat dilihat pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13 Tabel temBMI
No Nama
Field
Tipe Ukuran Keterangan
1 IDPasien Integer 2 Kode pasien (Primary Key)
3 Umur Single Nilai umur
4 BMI Single Nilai BMI
5 UK Single Nilai UK
6 Kalori Single Nilai Kalori
7 Status Integer 2 Nilai yang menandakan iterasi
yang berlangsung pada saat itu
6. Tabel temKluster
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan hasil perbandingan status posisi kluster
masing-masing pasien antara posisi kluster pada iterasi sekarang dengan posisi kluster pada
iterasi sebelumnya. Struktur tabel temKluster dapat dilihat pada Tabel 3.14.
Tabel 3.14 Tabel temKluster
No Nama
Field
Tipe Ukuran Keterangan
1 IDPasien Integer 2 Kode pasien (Primary Key)
2 KlusterBaru Integer 1 Posisi Kluster pada iterasi
sekarang
3 KlusterLama Integer 1 Posisi kluster pada iterasi
sebelumnya
4 Status Text 9 Status perubahan posisi kluster
7. Tabel tNewKluster
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan informasi nilai pusat masing-masing kluster
Tabel 3.15 Tabel tNewKluster
No
Nama
Field
Tipe Ukuran Keterangan
1 IDIterasi Integer 3 Nomor unik untuk setiap
nilai pusat kluster(Primary
Key)
2 IDKluster Integer 1 Nomor kluster
3 BMI Single Nilai pusat BMI
4 UK Single Nilai pusat ukuran kerangka
5 Iterasi Integer 2 Nomor iterasi
6 Umur Single Nilai pusat umur
7 Kalori Single Nilai pusat kalori
8. Tabel tHasilKluster
Tabel ini berfungsi untuk menyimpannilai akhir pusat kluster. Struktur tabel
tHasilKluster ini dapat dilihat pada Tabel 3.16.
Tabel 3.16 Tabel tHasilKluster
No
Nama
Field
Tipe Ukuran Keterangan
1 IDKluster Integer 1 Nomor Kluster (Primary
Key)
2 Umur Single Nilai pusat akhir dari umur
3 BMI Text 20 Nilai pusat akhir dari BMI
4 UKL Text 20 Nilai pusat akhir dari ukuran
kerangka untuk jenis
kelamin laki-laki
5 UKP Text 20 Nilai pusat akhir dari ukuran
kerangka untuk jenis
kelamain perempuan
9. Tabel tHasilLaporan
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan nilai akhir dari BMI, UK, umur, kalori, dan
posisi kluter pada tiap pasien. Struktur tabel tHasilLaporan ini dapat dilihat pada
Tabel 3.17.
Tabel 3.17 Tabel tHasilLaporan
No
Nama
Field
Tipe Ukuran Keterangan
1 IDPasien Integer 2 Kode Pasien (Primary Key)
2 IDKluster Integer 1 Posisi kluster dari pasien
3 Umur Single Nilai akhir dari umur
4 BMI Text 20 Nilai akhir dari BMI
5 UKL Text 20 Nilai akhir dari ukuran
kerangka untuk jenis
kelamin laki-laki
6 UKP Text 20 Nilai akhir dari ukuran
kerangka untuk jenis
kelamin perempuan
7 Kalori Single Nilai akhir dari kalori
3.2.5 Relasi Antar Tabel
tPasien
Gambar 3.5 Relasi Antar Tabel
3.2.6 Rancangan Antarmuka (Interface)
Rancangan Antarmuka merupakan sarana yang menghubungkan antara sistem dan
pengguna (user). Rancangan antarmuka Perangkat Lunak untuk Menentukan Berat
Badan Ideal dengan Menggunakan Algoritma K-MeansClustering terdiri dari
rancangan Login, Pengukuran Manual,K-Mean Clustering yang berfungsi untuk
melakukan proses pengelompokan pasien, Inisial Data yang berfungsi sebagai
pemasukan data user, data pasien, Data ketetapan Body Mass Index (BMI) dan Data
3.2.6.1Rancangan Menu Utama
Rancangan Tampilan Menu Utama merupakan tampilan yang pertama kali muncul
saat program dijalankan.
Rancangan Menu Utama dapat dilihat seperti pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Rancangan Tampilan Menu Utama
Rancangan Menu Utama ini terdiri dari tombol sub menu Login, Pengukuran Manual,
K-Mean Clustering, Inisial Data, About dan tombol Keluar untuk menutup tampilan.
3.2.6.2Rancangan Login
Rancangan Login adalah rancangan untuk melakukan otorisasi user untuk melakukan
pemasukan data pasien, BMI serta Ukuran Kerangka. Tampilan ini terdiri dari Nama
Pasien serta Password. Setelah mengisi data di atas, maka pilih tombol Login dan jika
hendak membatalkan Login, maka pilih Batal dan sekaligus menutup rancangan Login
untuk kembali ke menu Utama. Rancangan Login dapat dilihat seperti Gambar 3.7.
Nama xxxxxxxxx
Password xxxxxxxxx
Ok Batal
Judul Skripsi
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXX
Gambar Pembukaan
Pengukuran Manual
About
Data Body Mass Index
Keluar
Data Ukuran Kerangka Data User Login
Data Pasien
3.2.6.3Rancangan Pengukuran Manual
Rancangan Pengukuran Manual adalah rancangan untuk melakukan perhitungan
pengukuran berat badan ideal untuk masing-masing pasien. Data yang dimasukkan
terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, ukuran lengan,
aktivitas. Rancangan Pengukuran Manual dapat dilihat seperti gambar 3.8.
Gambar 3.8 Rancangan Pengukuran Manual
3.2.6.4Rancangan K-Means Clustering
Rancangan K-Means Clustering adalah rancangan untuk melakukan proses clustering
dengan metode K-Means terhadap data yang telah dimasukkan terlebih dahulu.
Rancangan K-Means Clustering dapat dilihat seperti Gambar 3.9. xxxxxxxxxx Nama
Usia
Jenis l i
Berat Badan
Tinggi Badan
Ukuran
Aktivitas Anda tahun
xxxxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxxx
xxxxxxxx xxxxxxxx
xxxxxxxx kg
cm
cm
Gambar 3.9 Rancangan Proses K-Means Clustering
Keterangan
1. Petugas yang melakukan pemasukan data ini adalah bebas tanpa otoritas.
2. Sebelum Proses, user harus memasukkan data pasien berupa nama pasien,
jenis kelamin, berat tubuh, tinggi badan serta ukuran lingkar lengan, data BMI
dan data Ukuran Kerangka.
3. Untuk menampilkan pada layar atau mencetak hasil cluster, user diharuskan
menyimpan hasil kluster terlebih dahulu. ID
Proses K-Means Clustering
Cluster Acak
Urutan Input : Umur; BMI; UK; Kalori
Cluster 1 Xxx Xxx Xxx Xxx Pusat Cluster
3.2.6.5Rancangan Pusat Cluster Tiap Iterasi
Rancangan Pusat Cluster tiap Iterasi adalah salah satu bagian yang ada pada proses
k-mean clustering yang berfungsi untuk melihat/memeriksa proses cluster yang
menghasilkan pusat cluster dari masing-masing iterasi. Rancangan Pusat Cluster tiap
Iterasi dapat dilihat pada Gambar 3.10.
Gambar 3.10 Rancangan Pusat Cluster Tiap Iterasi 3.2.6.6Rancangan Cek Cluster Tiap Iterasi
Pada bagian Rancangan Cek Cluster Tiap Iterasi ini berisikan hasil K-Means
Clustering yang menampilan pusat data terkecil pada masing-masing iterasi.
Rancangan Cek Cluster Tiap Iterasi dapat dilihat pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11 Rancangan Cek Cluster Tiap Iterasi
Iterasi Cluster 1 Cluster 2 Cluster 3
1 Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx 2 Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx 3 Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx Dst Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx Xxx;xxx;xxx;xxx
Rancangan Pusat Cluster Tiap Iterasi
Rancangan Cek Cluster Tiap Iterasi
Iterasi ke :
xxxxxxxxxx
ID Pasien
Cluster 1 Cluster 2 Cluster 3
3.2.6.7Laporan Akhir
Laporan akhir ini berisikan data hasil pengujian system K-Means Clustering terhadap
data pasien. Laporan akhir dapat dilihat pada gambar 3.12.
Gambar 3.12 Rancangan Laporan akhir
3.2.6.8Rancangan Inisial Data
3.2.6.8.1 Rancangan Data Admin
Rancangan ini berguna untuk memasukkan nama serta password yang dilakukan oleh
seorang Admin. Pada rancangan ini terdapat pemasukan Nama Admin serta
password. Selain itu juga terdapat dua tombol yaitu tombol Tambah berfungsi untuk
melakukan pemasukan data, tombol Edit untuk merubah data, tombol Hapus untuk
menghapus data serta Keluar untuk menutup halaman. No Nama
Pasien
Jenis Kelamin
Umur Berat Tinggi Kalori
Kluster 1 dengan rata-rata pasien berumur 36.22, Berat Normal, lak-laki dan perempuan berkerangka besar, serta kalori yang dibutuhkan sekitar
2.570.08 kal/hari
1 xxx xxx xxx xxx xxx xxx
2 xxx xxx xxx xxx xxx xxx
3 xxx xxx xxx xxx xxx xxx
4 xxx xxx xxx xxx xxx xxx
5 xxx xxx xxx xxx xxx xxx
6 xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Rancangan tampilan Data Admin dapat dilihat seperti Gambar 3.13.
Gambar 3.13 Rancangan Data Admin
3.2.6.8.2 Rancangan Data Pasien
Rancangan ini berfungsi untuk memasukkan data pasien yang akan dikelompokkan.
Pada bagian ini terdapat inputan sebagai berikut : ID Pasien; Nama Pasien; Jenis
Kelamin; Tinggi Badan; Lingkar Lengan; Berat Badan; Umur; Aktivitas. Juga disertai
tompol import; tambah; update; hapus; batal; keluar. Rancangan data pasien dapat
dilihat pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14 Rancangan Data Pasien xxxxx
Aktivitas xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Import
3.2.6.8.3 Rancangan Data BMI
Rancangan ini berguna untuk pemasukan nilai body mass index (BMI) serta
keterangan, rancangan Data BMI dapat dilihat seperti Gambar 3.15.
Gambar 3.15 Rancangan Data BMI
Keterangan:
Petugas yang melakukan pemasukan data ini adalah administrator sistem yang
melakukan pemasukan data Pasien, Data user, Data BMI serta Data Ukuran Kerangka.
3.2.6.8.4 Rancangan Data UK
Rancangan ini berguna untuk pemasukan nilai ukuran kerangka (UK) serta
keterangan. Rancangan Data UK dapat dilihat seperti Gambar 3.16.
ID BMI 9999
9999 Nilai BMI
Update Batal Keluar
Tambah Hapus
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Keterangan
Data BMI
Gambar 3.16 Rancangan Data UK
Keterangan:
Petugas yang melakukan pemasukan data ini adalah administrator sistem yang
melakukan pemasukan data ukuran kerangka tubuh pasien.
3.2.6.9Rancangan About
Rancangan About hanya memiliki satu tombol yaitu tombol Keluar dan dirancang
untuk menampilkan informasi tentang profil penulis. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 3.17.
Gambar 3.16 Rancangan About
Gambar 3.17 Profil Penulis Profil Penulis
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Foto
Penulis
ID UK 9999
9999 Nilai UK
Edit Batal Keluar
Tambah Hapus
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Keterangan
Data UK
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
4.1 Implementasi
Implementasi perangkat lunak dalam menentukan berat badan ideal dengan
menggunakan algoritma k-meansclustering berdasarkan masukan (input) data pasien
oleh user yang mengoperasikan aplikasi. Hasil akhir proses adalah pengelompokan
pasien sesuai dengan nilai body mass index (BMI), umur, ukuran kerangka dan kalori
harian.
4.1.1 Tampilan Menu Utama
Tampilan Menu Utama merupakan tampilan yang berisi judul skripsi, gambar latar
serta tampilan menu. Tampilan Menu Utama terdiri dari menu K-Mean Clustering,
Input Data, About serta menu Keluar untuk menutup halaman menu utama. Tampilan
Keterangan:
Pada Gambar 4.1 di atas, menu yang aktif adalah sub menu Login, menu Pengukuran
Manual, menu K-Mean Clustering, About serta menu Keluar. Menu-menu ini bebas
digunakan oleh user tanpa otoritas. Sedangkan sub menu Inisial Data harus melakukan
otorisasi user dengan pemanggilan menu Login.
4.1.2 Tampilan Login
Tampilan Login merupakan tampilan yang berfungsi untuk melakukan otorisasi user
dalam mendapatkan hak akses masuk ke dalam sistem. Tampilan Login dapat dilihat
pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Tampilan Login
Keterangan:
Pada Gambar 4.3 di atas Login dilakukan oleh user dengan nama pengguna “desfa”
serta password “***”. Maka tampilan menu utama akan berubah menjadi seperti yang
terlihat pada Gambar 4.3.
Keterangan:
Hasil otorisasi “desfa” adalah sub menu Inisial Data menjadi aktif.
Dengan memilih sub menu Inisial Data, maka dapat dilihat program-program yang
dapat diakses user “desfa” antara lain:
1. Data User
2. Data Pasien
3. Data BMI
4. Data Ukuran Kerangka
Menu Input Data dapat dilihat seperti pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Tampilan Sub Menu Input Data
4.1.3 Tampilan Menu Pengukuran Manual
Data ini dapat diakses tanpa harus melakukan otorisasi data login terlebih dahulu.
Berikut tampilan pengukuran manual sebelum mengalami input data seperti pada
Gambar 4.5 Tampilan Menu Pengukuran Manual
4.1.4 Tampilan Data User
Data User berfungsi untuk pemasukan data administrator sistem yang memiliki
otoritas sebagai Admin. Setelah pemilihan program Data User maka tampilan dapat
dilihat pada Gambar 4.6.
4.1.5 Tampilan Data Pasien
Tampilan data pasien berfungsi untuk pemasukan data pasien yang terdiri dari ID
pasien, nama pasien, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan serta ukuran lingkar
lengan. Tampilan Data Pasien dapat dilihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Tampilan Data Pasien
4.1.6 Tampilan Data BMI
Tampilan data BMIberfungsi untuk pemasukan nilai BMI yang berhubungan dengan
Gambar 4.8 Tampilan Data BMI
4.1.7 Tampilan Data Ukuran Kerangka
Tampilan Data Ukuran Kerangka berfungsi untuk memasukkan nilai ukuran kerangka
pasien yang digunakan untuk proses clustering. Tampilan Data Ukuran Kerangka
dapat dilihat pada Gambar4.9.
4.1.8 Tampilan Menu K-Mean Clustering
Tampilan K-Mean Clustering merupakan tampilanyang berguna untuk melakukan
proses pengelompokan data pasien berdasarkan nilai Umur, BMI, ukuran kerangka
serta Kalori Harian. Tampilan awal K-Mean Clustering dapat dilihat pada Gambar
4.10.
Gambar4.10 Tampilan Awal K-Mean Clustering
Keterangan:
1. Data pasien yang diproses berjumlah 78 pasien.
2. Cluster acak adalah cluster yang diperoleh dengan cara mengacak data Umur,
BMI, Ukuran Kerangka dan Kalori.
4.1.9 Tampilan About
Pada Tampilan About terdapat tempat untuk menampilkan keterangan tentang
Gambar 4.11Tampilan About
4.2 Pengujian Sistem
Proses pengelompokkan data pasien dengan metode k-means clustering dimulai dari
Tampilan K-Means Clustering yang dapat dilihat pada Gambar 4.12. Tombol Proses
yang terdapat pada Tampilan K-Means Clustering tersebut mengarah pada tampilan
halaman baru yang akan menunjukkan proses perhitungan k-means clustering dari
setiap iterasi.
4.2.1 Tampilan Hasil Pengujian K-Means Clustering Tiap Iterasi
Tampilan Hasil K-Means Clustering tiap iterasi memperlihatkan posisi cluster setiap
pasien. Posisi cluster yang ditampilkan tersebut bertujuan untuk memperlihatkan
perbandingan dengan posisi cluster pada iterasi sebelumnya. Tampilan tersebut juga
memperlihatkan setiap pusat cluster yang digunakan pada setiap iterasi dalam proses
perhitungan K-Means Clustering. Tampilan Hasil K-Means Clustering dapat dilihat
pada Gambar 4.13. Tombol Next yang terdapat pada tampilan tersebut berguna untuk
melanjutkan iterasi selanjutnya dari proses perhitungan K-Means Clustering.
Gambar 4.13 Tampilan Hasil Pengujian K-Means Clustering Tiap Iterasi
4.2.2 Tampilan Hasil Pengujian K-Means Clustering Pada Iterasi Terakhir
Proses perhitungan K-Means Clustering berakhir ketika posisi cluster setiap pasien
tidak mengalami perubahan posisi dengan posisi cluster pada proses iterasi
sebelumnya. Tampilan pada Gambar 4.14 memperlihatkan pesan konfirmasi bahwa
proses perhitungan telah selesai dilakukan. Sedangkan, tampilan pada Gambar 4.15
Gambar 4.14 Tampilan Pesan Hasil Pengujian
Pada Gambar 4.15 diperlihatkan bahwa ketika proses perhitungan K-Means Clustering
berakhir, tombol Next menjadi tidak berfungsi. Pada tampilan tersebut user dapat
melihat posisi cluster tiap iterasi dengan memilih nomor iterasi yang disediakan dalam
bentuk combo box. Pada tabel bagian bawah yang terlihat pada Gambar 4.15
menunjukkan bahwa nilai pusat cluster pada tiap iterasi.
Gambar 4.15 Tampilan Hasil Pengujian K-Means Clustering Pada Iterasi Terakhir
4.2.3 Tampilan Hasil Laporan Akhir Pengujian
Pada bagian ini akan menampilkan laporan akhir pengujian data yang sudah
mengalami proses pengelompokan dengan metode K-Means Clustering. Tampilan
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan atas Implementasi Algoritma
K-Means Clustering Dalam Menentukan Berat Badan Ideal, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penentuan berat badan ideal dengan menggunakan Algoritma K-Means
Clustering berhasil dilakukan.
2. Proses clustering dapat menggunakan beberapa pusat cluster (centroid)
3. Aplikasi ini dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam menentukan berat
badan ideal dari sebuah kelompok yang titik pusat cluster (centorid) telah
ditentukan terlebih dahulu sesuai kebutuhan user (pengguna)
4. Pasien dapat mendapatkan informasi tidak hanya mengenai berat badan ideal
namun juga dengan tambahan kebutuhan kalori harian.
5.2Saran
Adapun saran-saran untuk pengembangan selanjutnya adalah:
1. Agar dapat melakukan pengelompokandata status sosial dengan melihat:
a) Gaya hidup.
b) Pola makan.
c) Aktifitas sehari-hari.
Sehingga data dari perangkat lunak ini dapat digunakan sebagai acuan pola
hidup sehat berdasarkan status soasial dan gaya hidup.
2. Menambah fitur aplikasi agar dapat membandingkan dengan metode cluster