• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS GAMBAR DIGITAL SEBAGAI METODE KARAKTERISASI DAN KUANTIFIKASI WARNA PADA IKAN HIAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS GAMBAR DIGITAL SEBAGAI METODE KARAKTERISASI DAN KUANTIFIKASI WARNA PADA IKAN HIAS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS GAMBAR DIGITAL SEBAGAI METODE KARAKTERISASI

DAN KUANTIFIKASI WARNA PADA IKAN HIAS

Ruby Vidia Kusum ah* ), Eni Kusr ini* ), Sit i M ur niasih* ), Anjang Bangun Pr aset io* ), dan Kam aluddin M ahf udz* * )

*) Balai Riset Budidaya Ikan Hias

Jl. Perikanan No. 13, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat E- m ail: kusumah_rv@yahoo.com

* * ) Depart em en Ilm u Kom put er, Inst it ut Pert anian Bogor Jl. Merant i, Kam pus IPB Darm aga, Bogor

(Naskah diterima: 26 Agustus 2011; Disetujui publikasi: 28 Oktober 2011)

ABST RAK

Analisis gam bar (foto) digital digunakan sebagai m etode alternatif karakterisasi dan kuant ifikasi warna yang obyekt if, akurat , sert a aplikat if. Software Image m em bant u m engukur dan m engelom pokkan beberapa param eter kualitatif warna secara kuantitatif berdasarkan standar nilai digital RGB (Red Green Blue) yang dim iliki set iap pikselnya. Dengan m elakukan konversi ke m odel HSB (Hue Saturation Brightness), nilai digit al warna yang diperoleh sem akin m udah dipaham i sesuai konsep cara pandang m at a m anusia. Frekuensi serta distribusi warna yang terukur pun dapat ditam pilkan dalam bent uk hist ogram dua dim ensi dan grafik t iga dim ensi warna (3D color space). Hasil analisis pada delapan strain warna ikan cupang hias (Betta splendens) m enunjukkan variasi warna yang ditam pilkan dalam bentuk kisaran (m inim um - m aksim um ), rata- rata (m ean), sert a st andar deviasi (SD) dari set iap nilai RGB dan HSB. Kecerahan set iap individu dalam suat u st rain warna diukur berdasarkan nilai kecerahan (brightness) yang dim ilik i m odel warna HSB. Penelit ian ini m erupak an st udi pendahuluan yang bertujuan untuk m em pelajari analisis gam bar digital sebagai m etode karakterisasi dan kuantifikasi warna pada ikan hias.

KATA KUNCI: Be t t a sp l e n d e n s , g a m b a r d i g i t a l , i k a n h i a s, k a r a k t e r i sa si , k uant i f i k asi

ABST RACT : D ig it al im ag e analysis as t he t ool in color char act er iz at ion and quantification of ornamental fish. By: Ruby Vidia Kusumah, En i Ku sr i n i , Si t i M u r n i a si h , An j a n g Ba n g u n Pr a se t i o , a n d Ka m a l u d d i n M a h f u d z

(2)

PENDAHULUAN

War n a m er u p ak an k ar ak t er k om er si al pent ing yang dapat m em pengaruhi t ingkat penerimaan konsumen terhadap suatu produk hewani sehingga t urut m enent ukan nilai jual produk t ersebut di pasar (Colihueque, 2010; Tume et al., 2009; Pavlidis et al., 2006; Ander-son, 2000). Pada ikan salm on, warna m enjadi parameter yang pertama kali dipertimbangkan konsum en unt uk pendugaan spesies, um ur, asal, harga, rasa/ t ek st ur yang diingink an, kesegaran, sert a kualit as produk (Anderson, 2000). Sedangkan pada banyak spesies ikan hias, m isalnya cupang hias (Betta splendens), warna dik enal sebagai salah sat u k arak t er penent u keindahan, karena ikan cupang hias m erupakan salah sat u ikan hias yang paling banyak ragam warnanya.

Dalam ilm u p enget ahuan, war na yang menghiasi dan memberikan corak pada tubuh hewan t elah lam a m enjadi t opik pent ing dan m enarik perhat ian para ahli biologi (Leclercq et al., 2009). Bahkan Aristoteles (384- 322 SM) d al am b u k u n ya yan g b er j u d u l Historia Animalium pun pernah m enuliskan beberapa hasil pengam at annya t erhadap warna sert a perubahan warna yang t erjadi pada beberapa spesies hewan, sepert i lobst er; sot ong; dan cum i- cum i (Thom pson, 1910). Sam pai seka-rang, berbagai penelit ian yang m enyangkut war na ser t a k ualit as war na sem ak in b er -kembang dan banyak dilakukan dalam berbagai st ud i m ul ai d ar i t ak sonom i (Byer s, 2 0 0 6 ; Pavlidis et al., 2006; Chapm an & Fit z- Coy dalam Yasir & Qin, 2009), genetika kuantitatif (David et al., 2004; Hoekst ra, 2006), t ingkah laku hewan (etologi) (Korzan et al., 2008; Price et al., 2008), biologi perkembangan (Hoekstra, 2006), evolusi (Hoekst ra, 2006; Hof reit er & Sc h o n eb er g , 2 0 1 0 ), k es eh at an h ew an (Clotfelter et al., 2007), fisiologi (Szisch et al., 2002; Yasir & Qin, 2009), hingga nutrisi (Booth et al., 2004; Kalinowski et al., 2005).

Mesk ipun t elah lam a m enj adi k arak t er pent ing dan m enarik unt uk dipelajari, nam un m etode standar karakterisasi dan kuantifikasi warna pada hewan masih menjadi kendala bagi

baseline data to better develop digital image analysis as the tool of characterization and quantification of colors on ornamental fish.

KEYWORD S: Betta splendens, characteriz ation, color, digital im ages, Im ageJ, H SB, m et h od , or n am en t al f i sh , q u an t i f i cat i on , RGB, si am ese f ight ing f ish, sof t w ar e

b anyak p engguna, t er m asuk d i ant ar anya adalah penelit i. Warna yang t am pak secara vi sual ser i ng k al i sul i t d i k ar ak t er i sasi d an dikuantifikasi pada suatu standar nilai tertentu. Akibatnya, hasil yang diperoleh pun seringkali t idak akurat karena perbedaan persepsi yang t erjadi ant ara pengam at sat u dengan lainnya (subyektif).

Observasi langsung secara visual m eru-pakan salah sat u m et ode karakt erisasi dan k u an t i f i k asi war n a p ad a m ak h l u k h i d u p , khususnya ikan hias. Meskipun m em berikan hasil yang subyekt if dan t idak akurat , nam un m et ode ini m asih banyak digunakan dalam berbagai st udi yang m enyangkut warna sert a kualit as warna, cont oh f isiologi, dan nut risi (Ako et al., 1999). Spektrofotometer dan colo-r im et ecolo-r d ap at d igunak an seb agai m et od e lainnya yang lebih dipercaya, obyekt if , sert a akurat dalam karakt erisasi dan kuant if ikasi war n a. Har g a al at yan g m ah al , l u as ar ea tangkapan yang sempit (2- 10 mm2), serta fungsi yang t erbat as unt uk aplikasi langsung pada hewan liar di alam m enjadi kelem ahan dari kedua m et ode ini.

(3)

BAHAN DAN METODE

Objek Penelitian

Delapan st rain warna ikan cupang hias (Betta splendens Regan 1910) dipilih sebagai p er wak ilan d ar i set iap war na yang um um dijum pai pada banyak spesies ikan hias air tawar ataupun laut. Adapun strain warna yang dimaksud antara lain terdiri atas merah, kuning, jingga, cyan, biru (royal blue), putih (opaque), hit am (super black), abu (Gam bar 1). Jum lah sam pel yang digunak an sebanyak 91 ek or dengan beberapa st rain warna, yait u: cyan (9 ekor), abu- abu (6 ekor), putih (6 ekor), biru (18 ekor), merah (14 ekor), jingga (10 ekor), kuning (19 ekor), dan hitam (9 ekor). Secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2.

Teknik Pengambilan Foto (Gambar D i g i t al )

Set i ap o b j ek p en el i t i an d i f o t o d al am akuarium berukuran 15 cm x 5 cm x 20 cm m enggunakan kam era digit al Olym pus E450 DSLR tanpa dilakukan pembiusan. Foto diambil dalam ruang gelap (st udio) sebagai upaya st an d ar i sasi t er h ad ap f l u k t u asi cah aya. Pencahayaan bersum ber dari lam pu neon 40 wat t yang dilet akkan di bagian depan at as akuarium . Pengam bilan f ot o dilakukan pada jarak 10 cm di depan akuarium. Foto (gambar)

digital yang dihasilkan disimpan dalam format JPG.

Analisis Warna

Fot o (gam bar) digit al dari set iap st rain war na ik an cup ang hias d ianalisis m eng-g u n ak an software Im ag eJ 1 .4 4 0 (Wayn e Rasband, National Institut Institutes of Health, USA) dengan t am bahan plugin Color Inspec-t or 3D (BarInspec-t hel, 2007) unInspec-t uk m enam pilkan grafis tiga dimensi warna. Software dan plugin dapat diunduh secara gratis dari alamat http:/ / rsb.info.nih.gov. Beberapa param et er warna yang diperoleh dari aplikasi ini antara lain terdiri at as rat a- rat a (m ean), jum lah dan f rekuensi, sert a graf is dist ribusi set iap nilai digit al RGB (Red Green Blue) berupa gam bar dua dim ensi dan t iga dim ensi. Persent ase set iap nilai R, G, dan B dihit ung m enggunakan rum us: %R = (m ean R/ (m ean R+ m ean G+ m ean B))x 1 0 0 %. %G dan %B diperoleh dengan cara yang sam a. Nilai m ean RGB dikonversi pada m odel warna HSB (Hue Saturation Brightness) m en g -g u n ak an RGB t o HSB Cal cu l at o r (h t t p :/ / w w w . r ag s- i n t i n c . c o m / Ph o t o T ec h St u f f / AcrCalibrat ion/ RGB2HSB.ht m l). Sedangkan bagian badan ikan cupang (Betta splendens) yang dianalisis ant ara lain t erdiri at as warna badan (Bd) dan sirip ekor (Se). Khusus unt uk analisis kualitas warna, juga ditambahkan warna

Gambar 1. St rain warna pada cupang hias (Betta splendens) Figure 1. Betta splendens color strains

Jingga (Orange)

Kuning (Yellow) Merah (Red) Put ih (White)

(4)

H SB p ad a si r i p p er u t (Sp ). Sed an g k an perbandingan karakt er warna unt uk m erah, hijau, dan biru bagian badan dan sirip ekor unt uk set iap st rain warna ikan cupang hias dapat dilihat pada Gambar 2.

Analisis Statistik a

Per b ed aan k ualit as war na p ad a b ad an (Bd ), si r i p ek or (Se), d an si r i p p er u t (Sp ) dianalisis berdasarkan model warna HSB. Nilai digit al warna H (Hue), S (Saturation), dan B (Kecer ah an ) yan g d i p er o l eh sel an j u t n ya dianalisis st at ist ik m enggunakan uji ANOVA d en g an software Mi cr o so f t Ex cel 2 0 0 7 .

Sebagai cont oh, analisis st at ist ika dilakukan pada st rain cupang warna biru.

HASIL DAN BAHASAN

Karakter Setiap Strain Warna Ikan Cupang Hias

Model RGB

Set i ap st r ai n w ar n a i k an cu p an g d i -karakt erisasi dalam bent uk kisaran, rat a- rat a (m ean ), d an p er sen t ase n i l ai d i g i t al RGB (Red Green Blue) pada badan (Bd) dan sirip ekor (Se). Cupang cyan m em iliki kom ponen

Tabel 1. Nilai digit al warna pada badan (Bd) dan sirip ekor (Se) berdasarkan m odel RGB (Red Green Blue)

Table 1. Digital value of body and caudal fin color based on RGB model (Red Green Blue)

R G B R G B

Cy an Kisaran 38-106 130 – 224 193-241 35-92 136-211 182-244

Cyan Mean±SD 64±22 173±29 222±19 64±18 162±23 213±20

% Mean 14 38 48 15 37 49

Abu Kisaran 61-137 61-159 83-187 111-179 136-197 146-218

Gray Mean±SD 92±33 99±37 123±41 139±29 159±23 183±26

% Mean 29 32 39 29 33 38

Putih Kisaran 176-214 184-208 192-229 120-172 145-190 139-202

White Mean±SD 196±15 198±9 213±13 142±19 169±20 168±21

% Mean 32 33 35 30 35 35

Biru Kisaran 4-101 22-135 73-226 5-114 43-165 109-244

Blue Mean±SD 41±27 65±32 160±48 51±30 95±42 188±45

% Mean 15 24 60 15 28 56

Merah Kisaran 128-249 10 – 78 9-68 109-251 2-88 0-49

Red Mean±SD 181±40 40±23 33±21 183±44 30±21 21±13

% Mean 71 16 13 78 13 9

Jingga Kisaran 161-241 54-162 6-97 138-232 35-152 6-87

Orange Mean±SD 202±29 89±34 40±29 174±33 82±35 35±28

% Mean 61 27 12 60 28 12

Kuning Kisaran 169-243 129-207 8-135 115-243 108-198 8-124

Yellow Mean±SD 222±19 170±20 68±41 205±36 155±23 57±32

% Mean 48 37 15 49 37 14

Hitam Kisaran 7-32 5 – 31 5-32 7-46 9-53 7-62

Black Mean±SD 15±8 15±8 13±9 25±13 26±15 27±20

% Mean 35 34 31 32 33 35

Bad an ( Bod y ) Sirip eko r ( Ca ud a l f in )

9 St rain w arna Color st r a in

6

6

Ket erang an Rem a r k

18 N

14

10

19

9

(5)

Tabel 2. Nilai digital warna pada badan dan sirip ekor berdasarkan model HSB (Hue Saturation Brightness)

Table 2. Digital value of body and caudal fin color based on HSB model (Hue Saturation Bright-ness)

H (o) S ( %) B ( %) H (o) S ( %) B ( %)

Cy an Kisaran 186-206 56-80 76-95 187-208 59-82 71-96

Cyan Mean±SD 198±7 72±8 87±7 201±6 70±7 83±8

Abu Kisaran 208-286 22-38 33-73 190-268 14-45 57-85

Gray Mean±SD 234±32 30±6 48±16 221±31 26±11 72±10

Putih Kisaran 194-357 6-16 81-90 129-193 8-28 57-79

White Mean±SD 252±57 12±4 85±3 168±28 18±9 68±8

Biru Kisaran 219-248 50-97 29-89 202-240 49-95 43-96

Blue Mean±SD 229±8 76±12 63±19 223±11 74±13 74±18

Merah Kisaran 0-9 66-94 50-88 0-12 50-100 43-98

Red Mean±SD 3±3 83±9 68±14 3±3 87±12 70±18

Jingga Kisaran 11-27 60-97 63-95 11-37 55-97 54-91

Orange Mean±SD 18±6 81±13 79±11 21±7 81±14 69±13

Kuning Kisaran 30-49 38-96 66-95 30-54 30-96 45-95

Yellow Mean±SD 39±5 69±19 87±7 40±7 71±18 80±14

Hitam Kisaran 0-300 3- 58 3-13 0-348 5-54 24-Apr

Black Mean±SD 103±107 29±17 6±3 167±124 24±14 12±7

Ket erang an Rem a r k N

Bad an (Bod y) Sirip eko r (Ca ud a l f in) St rain w arna

Color st r a in

9

6

18

14

10

19

9 6

N: jum lah sam pel (total sample); H: jenis warna (hue) dalam m odel HSB (color kind (hue) in model); S: t ingkat kejenuhan/ kem urnian warna (saturation); B: t ingkat kecerahan warna (brightness); SD: st andar deviasi (deviation standard)

warna digit al hijau (G) (Bd: 38%; Se: 37%) dan bir u (B) (Bd: 4 8 %; Se: 4 9 %) yang dom inan dibandingk an k om ponen warna m erah (R) (Bd: 14%; Se: 15%). Sedangkan cupang kuning memiliki komponen warna merah (R) (Bd: 48%; Se: 49%) dan hijau (G) (Bd dan Se: 37%) yang dom inan. Cupang biru m em iliki kom ponen warna digit al biru (B) yang lebih dom inan (Bd: 60%; Se: 56%) dibandingkan kom ponen warna lainnya (R dan G). Sedangkan cupang m erah dan oranye m em iliki kom ponen warna m erah (R) yang dom inan (m erah: Bd: 71%; Se: 78%; oranye: Bd: 61%; Se: 60%). Pada cupang putih, abu, dan hitam , kom ponen- kom ponen warna yang dim iliki cenderung bernilai seim bang. Secara lengkap, karakt er warna RGB set iap strain ikan cupang hias disajikan pada Tabel 1 dan Gambar 2.

M odel HSB

Berdasarkan m odel warna HSB (Hue Satu-ration Brightness), karakter setiap strain warna

ikan cupang (Gambar 3) disajikan dalam bentuk kisaran dan rat a- rat a (m ean). Set iap st rain warna m enunjukkan kom ponen warna digit al Hue (H) yang spesifik mulai dari cupang merah (Bd: 0o- 9o; Se: 0o- 12o), oranye (Bd: 11o- 27o; Se: 11o- 37o), kuning (Bd: 30o- 49o; Se: 30o- 54o, cyan (Bd: 186o- 206o Se: 187o- 208o), abu (Bd: 208o- 286o; Se: 190o- 268o), biru (Bd: 219o- 248o; Se: 202o- 240o), putih (Bd: 194o- 357o; Se: 129o -193o), dan hitam (Bd: 0o- 300o; Se: 0o- 348o). Pada t ahap selanj ut nya, var iasi war na j uga d i-t eni-t ukan oleh i-t ingkai-t kejenuhan (sai-t urasi, S) dan k ecerahan (brightness, B)- nya. Secara lengkap karakt er warna HSB disajikan pada Tabel 2 dan Gambar 3.

Perbandingan Warna

Antar Strain Warna

Hue

(6)

Gambar 3. Contoh distribusi tingkat kejenuhan (S) dan kecerahan (B) jenis warna (H) m erah dan biru pada model HSB

Figure 3. Examples of saturation distribution (S) and brightness (B) hue (H) red and blue on HSB model

0

Badan (Body)

Gambar 2. Histogram perbandingan karakter warna RGB badan dan sirip ekor pada setiap strain warna ikan cupang hias (Betta splendens)

Figure 2. Histogram of RGB color character ratio of body and caudal fin of each color strain of Betta splendens

Strain warna (Color strains) cyan

abu put ih biru merah orange kuning hitam

Strain warna (Color strains) cyan

abu put ih biru merah orange kuning hitam

Mean red

H/S of body + caudal fin on blue betta

4 0 8 0 120 160 200 240 280 320 360

H/ S badan + sirip ekor cupang merah

H/S of body + caudal fin on red betta

4 0 8 0 120 160 200 240 280 320 360

H/ S badan + sirip ekor cupang merah

H/S of body + caudal fin on red betta

4 0 8 0 120 160 200 240 280 320 360

(7)

t erdapat pada st rain ikan cupang put ih dan terkecil dimiliki strain warna kuning, sedangkan strain merah tidak terdapat perbedaan di antara kedua bagian tubuh tersebut (Tabel 2; Gambar 4A). Warna badan pada ikan cupang abu, putih, dan biru m em iliki nilai lebih t inggi diban-dingkan warna sirip ekornya. Sebaliknya pada ikan cupang cyan, jingga, kuning, dan hit am memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan warna badannya (Gambar 4A).

Sat u r asi

Ber dasar k an nilai m ean saturation (S), selisih nilai antara warna badan dengan warna ekor set iap st rain warna t idak begit u besar. Perbedaan t erbesar dim iliki st rain warna ikan put ih dan t erkecil t erdapat pada st rain cyan dan kuning, sedangkan pada st rain orange tidak terdapat perbedaan di antara keduanya. Strain cyan, abu, biru, dan hitam memiliki warna

Gambar 4. (A) Perbandingan karakt er warna HSB badan dan sirip ekor pada set iap st rain warna ikan cupang hias (Betta splendens); (B) Perbandingan karakter warna HSB pada badan, sirip ekor, dan sirip perut dalam strain warna biru

Figure 4. (A) ratio of HSB color character of body and caudal fish of each color strain of Betta splendens; (B) ratio of HSB color character of body and caudal fin, and ventral fin of blue color strain

Strain warna (Color strains) cyan

abu put ih biru merah orange kuning hitam

Saturation

Strain warna (Color strains) cyan

abu put ih biru merah orange kuning hitam

Badan(Body) Sirip ekor (Caudal fin)

Hue

Badan(Body) Sirip ekor (Caudal fin)

A

Strain warna (Color strains) cyan

abu put ih biru merah orange kuning hitam

Brightness

Badan(Body) Sirip ekor (Caudal fin)

(8)

badan lebih jenuh dibandingkan warna pada si r i p ek or n ya sed an g i k an cu p an g p u t i h , merah, dan kuning adalah sebaliknya (Gambar 4A).

Kecer ahan

Per b ed aan p aling b esar d im ilik i st r ain warna put ih sedangkan t erkecil pada st rain m erah. Secara lengkap disajikan pada Tabel 2 dan Gambar 4A.

Dalam Suatu Strain Warna

Pada strain ikan cupang biru, warna badan cenderung m enunjukkan nilai hue (H) lebih tinggi dibandingkan warna sirip ekor dan sirip p er u t n am u n set el ah d i u j i st at i st i k t i d ak berbeda nyat a (P> 0,05) sat u sam a lainnya. Kecerahan (B) t ert inggi t erdapat pada sirip ek or nam un t idak berbeda nyat a (P> 0,05) dengan warna badan dan sirip perut . Secara lengkap disajikan pada Tabel 3 dan Gam bar 4B.

Gam b ar D i g i t al

Gam bar digital (digital im age) m erupakan wujud numerik dari suatu gambar dua dimensi (2D) (Wikipedia, 2011) yang dihasilkan oleh perangkat elektronik atau media digital berupa kam era digit al; scanner; web camera; hingga handycam. Selain m enggunakan peralat an-peralat an t ersebut , gam bar digit al juga bisa dibuat dan dihasilkan dari dat a non- gam bar (non- image), seperti fungsi matematika (kurva dan polygon) dan model geometri tiga dimensi (Wikipedia, 2011).

Gambar digital dibangun oleh unit terkecil b er b en t u k t i t i k (dot) at au p er seg i em p at (square) yang disebut piksel (pixel, picture element) (Gam bar 5). Set iap piksel t ersusun secara horizontal maupun vertikal menempati set iap ruang dim ensi gam bar sert a m em iliki nilai- nilai digital dari suatu jenis warna tertentu (1 piksel = 1 jenis warna). Berdasarkan nilai-nilai inilah warna- warna yang m uncul pada g am b ar d i g i t al sel an j u t n ya d ap at d i u k u r ,

Tabel 3. Pengukuran kom ponen warna HSB pada badan, sirip ekor, dan sirip anal dalam strain ikan cupang hias warna biru

Table 3. MeasuredHSB color component on body, caudal fin, and anal fin in blue color strain of siamese fighting fish

* Nilai digit al HSB (Mean + SD), warna biru di badan, sirip ekor, dan sirip perut

t idak berbeda nyat a (P > 0,05) pada set iap kom ponen warna (H, S, B) / Digital values of HSB (Mean + SD), blue color on body, caudal fin, and anal fin are not significantly different (P > 0.05) on each color components (H, S, B)

Bag ian t ub uh

Com pon en t of b od y H (o)* S ( %)* B ( %)*

Badan (Body) 229 + 8a 76 + 12a 63 + 19a

Sirip ekor (Caudal fin) 223 + 11a 74 + 13a 74 + 18a

Sirip perut (Anal fin) 225 + 9a 76 + 11a 63 + 19a

Gambar 5. Piksel dan nilai digital suatu warna Figure 5. Pixel and digital value of color

1 unit pixel

(9)

dikont rol, at au bahkan dim anipulasi. Dengan bantuan software seperti ImageJ, warna- warna yang dit am pilkan oleh set iap piksel selan-jutnya dapat dikarakterisasi dan dikuantifikasi.

M odel Warna D igit al

Model warna digit al at au lebih dik enal dengan ist ilah color space m erupakan per-wujudan warna dari f ungsi m at em at ika yang membangun suatu gambar digital. Model warna t erbagi dua, yait u t ipe yang berdasarkan at as percam puran warna dasar cahaya (RGB) dan t ipe yang j enis war na ser t a k ecer ahannya t erpisah (HSB) (FuZhong dalam YongYue et al., 2009).

RGB

Salah sat u jenis warna yang dit am pilkan oleh set iap piksel pada gam bar digit al adalah m od el RGB (Red Green Blue). RGB d i b u at m engik ut i p engem b angan k onsep p enye-baran warna primer cahaya (merah, hijau, biru) setelah m elewati kristal berbentuk prism a, ini sel an j u t n ya d i m an f aat k an p ad a b an yak perangkat elekt ronik berbasis visual, sepert i t elevisi dan monitor kom put er.

Warna- warna yang m uncul pada m odel warna RGB (Red Green Blue) dihasilkan dari

percam puran t iga kom ponen warna prim er cahaya (merah (R), hijau (G), dan biru (B)). Setiap nilai yang dihasilkan m em berikan pengaruh t erhadap warna- warna yang m uncul. Konsep warna RGB yang t erbent uk secara lengk ap t ersaji pada Tabel 4.

HSB

Nilai hue (H) m enunjukkan jenis warna dalam derajat (0o- 360o); saturation (S) menun-jukkan t ingkat kejenuhan bernilai persen (%), dan brightness m enunjukkan nilai kecerahan (B) bernilai persen (%). Warna merah murni akan muncul jika memiliki nilai H= 0o/ 360o; S= 100%; dan B= 100%. Secara lengkap konsep warna HSB disajikan pada Tabel 5.

Karakterisasi dan Kuantifikasi Warna

Set iap st rain warna yang t am pak secara visual pada badan dan sirip ikan cupang hias (Betta splendens) dapat dikarakt erisasi dan dik uant if ik asi secar a obj ek t if ber dasar k an standar nilai RGB (Tabel 1; Gambar 2) maupun HSB (Tabel 2; Gam bar 3). Set iap st rain warna m em i l i k i var i asi n i l ai RGB d an HSB yan g b er b ed a d an sp esif ik unt uk m enam p ilk an jenis- jenis warna (Tabel 1 dan 2; Gambar 2 dan 3).

Tabel 4. Konsep nilai digital RGB dari setiap jenis warna Table 4. Digital value concept of RGB from each strain color

Tabel 5. Konsep nilai digital HSB dari setiap jenis warna Table 5. Digital value concept of HSB from each strain color

* Kom ponen R (Merah), G (Hijau), dan B (Biru) selalu bernilai sam a (Component R (Red), G (Green), and B

(10)

Model war na RGB lebih sulit dipaham i karena set iap warna saling bergant ung dari hasil p er cam p ur an at as k et iga k om p onen warna (Red, Green, dan Blue) (Tabel 4). Dengan k at a lain, set iap warna dipengaruhi set iap kom ponen at au t idak berdiri sendiri (bebas). Sed an g k an m o d el w ar n a HSB m em i l i k i kom ponen (Hue, Saturation, Brightness) yang t idak saling bergant ung ant ara sat u sam a lainnya. Jenis warna dit ent ukan nilai hue (H), kem urnian at au kejenuhan warna dit ent ukan nilai saturation (S), sed angk an k ecer ahan dit ent ukan oleh nilai brightness (B) sehingga m udah dipaham i sesuai konsep cara pandang m at a m anusia. Mat a dapat m elihat berbagai j enis war na (Hue). Sed angk an k ualit asnya dit ent ukan oleh t ingkat kecerahan (B) sert a kem urnian (S)- nya. Sem ua jenis warna akan tampil berwarna hitam (gelap pekat) jika tingkat k ecerahan (B)- nya bernilai 0%, sebalik nya, setiap jenis warna akan tampil berwarna putih jika t ingkat kecerahan (B)- nya bernilai 100% dan t ingk at k ej enuhan (S)- nya bernilai 0% (Tabel 5). Berdasarkan hal t ersebut , kualit as warna, seperti halnya kecerahan (B), akan lebih mudah dikuantifikasi berdasarkan model warna HSB.

Aplikasi Metode Analisis Warna

Analisis warna berperan pent ing dalam b an yak b i d an g p en el i t i an . Byer s (2 0 0 6 ),

Pavlidis et. al. (2006), sert a Chapm an & Fit z-Coy dalam Yasir & Qin. (2009) menggunakan-nya dalam bidang taksonomi; Hoekstra (2006) dan Hof reit er & Schoneberg (2010) dalam bidang evolusi; Clot f elt er et al. (2007) dalam bidang kesehat an hewan; Szisch et al. (2002) dan Yasir & Qin (2009) dalam bidang fisiologi; Booth et al. (2004) dan Kalinowski et al. (2005) dalam bidang nutrisi. Selain itu, berbagai ilmu lainnya sepert i genet ika kuant it at if (David et al., 2004) dan t ingkah laku hewan (et ologi) (Ko r z an et al., 2 0 0 8 ; Pr i ce et al., 2 0 0 8 ) seringkali juga m enggunakan karakt er warna hewan sebagai bahan dan objek penelit ian.

ImageJ dan Grafis

Im ageJ m erupakan software berbasiskan bahasa program Java yang dikembangkan oleh National Institutes of Health, USA u n t u k m em proses at aupun analisis gam bar digit al (image processing). Im ageJ dibangun ber-dasarkan kepem ilikan um um (public domain) dan dapat diunduh secara grat is dari alam at ht t p :/ / r sb .inf o.nih.gov. Selain m enyaj ik an informasi dalam bentuk nilai (angka), software Im ageJ juga m am pu m enam pilkan inf orm asi dalam bent uk graf is dua dan t iga dim ensi (Gam bar 6 dan 7). Dist ribusi dua dim ensi (Gam bar 6) m enunjukkan pada kit a di m ana lokasi puncak berbagai komponen warna R, G, dan B suatu gam bar digital.

Gambar 6. Distribusi warna dalam grafis dua dimensi untuk model warna RGB Figure 6. Color distribution in two dimension graphic for RGB color model

0 2 5 5

Count : 319704 rMean: 171.55 gMean: 109.99 bMean: 90.47

rSD: 19.70 gSD: 38.22 bSD: 38.20

(11)

KESIMPULAN

Analisis gam bar digit al dengan bant uan software m er u p ak an m et o d e al t er n at i f karakterisasi warna pada ikan hias yang murah, aplikatif, obyektif, serta akurat. Warna- warna yang t erlihat dan t ert angkap langsung oleh m at a (vi su al ) d ap at d i k u an t i t at i f k an b er -dasarkan st andar nilai RGB (Red Green Blue) dari setiap pikselnya. Nilai ini dapat dikonversi ke dalam m odel HSB (Hue Saturation Bright-ness) seh i n g g a l eb i h m u d ah d i p ah am i . Beberapa parameter warna mulai dari kisaran; mean; st andar deviasi (SD); persent ase dapat d i u k u r d en g an m u d ah . Ni l ai HSB d ap at d ianalisis secar a st at ist ik a unt uk m enguj i perbedaan kualitas warna. Selain tersaji dalam bent uk nilai, dat a yang t erukur juga dapat d i t am p i l k an d al am b en t u k g r af i s b er u p a hist ogram dua dim esi m aupun t iga dim ensi. Beb er ap a software analisis war na, sep er t i Im ag eJ, t er sed ia secar a g r at is, d an d ap at d i u n d u h l an g su n g d ar i si t u sn ya m asi n g -masing.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada t im penelit i dan seluruh t eknisi Balai Riset Budidaya Ikan Hias Depok, dan sem ua pihak yang m em bant u k egiat an ini dan Saudar a Sut risno (Bet t a Mania Independen Indonesia) untuk koleksi foto beberapa strain warna ikan cupang.

DAFTAR ACUAN

Ako, H., Tam aru, C.S., Asano, L., Yuen, B., & Yamamoto, M. Achieving natural coloration i n f i sh u n d er cu l t u r e. UJNR Technical Report, 28: 4.

Anderson, S. 2000, Salmon Color and the Con-sum er. IIFET 2000 Proceedings, 3 pp. Barthel, K.U. 2007. Color Inspector 3D. http:/ /

r s b w e b . n i h . g o v / i j / p l u g i n s / c o l o r -inspect or.ht m l. diakses Tanggal 13 Juni 2011 pukul 10:29.

Boot h, M.A., Warner- Sm it h, R.J., Allan, G.L., & Glencross, B.D. 2004. Effect s of diet ary astax anthin source and light manipulation on t he skin colour of Aust ralian snapper Pagrus auratus (Bloch & Schneider, 1801). Aquaculture Research, 35: 458- 464. Byers, J.A. 2006. Analysis of Insect and Plant

Colors in Digital Images Using Java Software on t he Int ernet . Ann. Entomol. Soc. Am., 99(5): 865- 874.

Clotfelter, E.D., Ardia, D.R., & McGraw, K.J. 2007. Red f ish, blue f ish: t rade- of f s bet ween p i g m en t at i o n an d i m m u n i t y i n Betta splendens. doi:10,1093/ beheco/ arm 090. Behavioral Ecology, p. 1,139- 1,145. Colihueque, N. 2010, Genetics of salmonid skin

pigmentation: clues and prospects for im-proving the ex ternal appearance of farmed salmonids. Rev. Fish Biol. Fisheries, 20: 71-86.

Gambar 7. Dist ribusi warna suat u individu st rain cupang cyan dalam grafis tiga dimensi untuk model warna RGB dan HSB

(12)

David, L., Rothbard, S., Rubinstein, I., Katzman, H., Hulat a, G., Hillel, J., & Lavi, U. 2004. Aspects of red and black color inheritance in t he Jap anese or nam ent al (Koi) car p (Cyprinus carpio L.). Aquaculture, 233: 129-147.

Hof reit er, M. & Schoneberg, T. 2010. The genet ic and evolut ionary basis of colour var i at i o n i n ver t eb r at es. Cellular and Molecular Life Sciences, 67: 2,591- 2,603. Hoekst ra, H.E. 2006. Genet ics, developm ent

and evolution of adaptive pigm entation in vert ebrat es: short review. Heredity, 97: 222- 234.

Kalinowski, C.T., Robaina, L.E., Fernandez-Palacios, H., Schuchardt , D., & Izquierdo, M.S. 2005. Effect of different carot enoid sources and t heir diet ary levels on red porgy (Pagrus pagrus) growt h and skin colour. Aquaculture, 244: 223- 231. Korzan, W.J., Robison, R.R., Zhao, S., & Fernald,

R.D. 2008. Color change as a potential be-havioral strategy. Hormones and Behavior 5 4 (2 0 0 8 ) 4 6 3 –4 7 0 , d o i : 1 0 , 1 0 1 6 / j.yhbeh.2008.05.006.

Leclercq, E., Taylor, J.F., & Migaud, H. 2009. Morphological skin colour changes in t e-l eost s. Fish And Fisheries. 1 –3 5 . DOI: 10,1111/ j.1467- 2979.2009.00346.x. Pavlidis, M., Papandroulakis, N., & Divanach, P.

2006. A method for the comparison of chro-maticity parameters in fish skin: Preliminary result s for colorat ion pat t ern of red skin Sparidae. Aquaculture,258: 211- 219.

Price, A.C., Weadick, C.J., Shim, J., & Rodd, F.H. 2008. Pigments, Patterns, and Fish Behav-ior. Zebrafish, 5(4)

Tume, R.K., Sikes, A.L., Tabrett, S., & Smith, D.M. 2009. Effect of background colour on t he dist ribut ion of ast ax ant hin in black t iger p r aw n (Penaeus monodon): Ef f ect i ve method for improvement of cooked colour. Aquaculture,296: 129- 135.

Thom pson, A.W. 1910, Translat ed online of Historia Animalium (Arist ot le, 350 SM). h t t p : / / cl assi cs. m i t . ed u / / A r i st o t l e/ history_anim .htm l. diakses 20 Septem ber 2010 pukul 8:44:57 AM.

Szisch, V., van der Salm , A.L., Bonga, S.E.W., & Pavlidis, M. 2002. Physiological colour changes in t he red porgy, Pagrus pagrus, following adaptation to blue lighting spec-trum. Fish Physiology and Biochemistry, 27: 1- 8.

Wi k i p ed i a. 2 0 1 1 . Digital image. h t t p :/ / e n . w i k i p e d i a . o r g / w i k i / Digital_image?oldid= 0. diakses 1 Juni 2011 pukul 10:46.

Gambar

Gambar 1. Strain warna pada cupang hias (Betta splendens)
Table 1.Digital value of body and caudal fin color based on RGB model (Red Green Blue)
Table 2.Digital value of body and caudal fin color based on HSB model (Hue Saturation Bright-
Gambar 4. (A) Perbandingan karakter warna HSB badan dan sirip ekor pada setiap strain warna
+5

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas menyikat gigi dengan pasta gigi mengandung Kombinasi sodium bicarbonate dan lima ekstrak herbal alami terhadap akumulasi plak gigi.. Jakarta: Fakultas Kedokteran

Belum lama ini konselor dihadapkan dengan masalah siswa laki-laki yang duduk dikelas XI terlibat perkelahian dengan teman sekelasnya, Masalahnya sebenarnya sepele cuma bermula

Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen,

Namun hasil pengukuran diameter batang tanaman dari uji coba di pot tidak menunjukan pengaruh yang cukup besar seperti dilapangan.Semua tanaman di pot mengalami

Misi ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap fungsi dan efektivitas sekolah, karena dengan misi ini warga sekolah dapat mengembangkan budaya organisasi sekolah

Latar belakang terjadinya romusa adalah untuk menopang perang asia timur raya, Jepang mengerahkan semua tenaga kerja dari Indonesia. Tenaga kerja inilah yang

keagungan-Nya, yang memberikan akal pikiran kepada manusia sehingga dengan karunia-Nya tersebut peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir (skripsi) ini dengan judul

Model spasial prediksi penurunan muka tanah dan genangan rob di daerah penelitian dibuat dengan menggunakan data Digital Elevation Model (DEM) dengan operasi