Mutmainah, 2016
KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA TERHAD AP NOVEL GALAKSI KINANTHI KARYA TASARO GK D AN PEMANFAATAN HASILNYA UNTUK BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA D I MAD RASAH ALIYAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB VI
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
6.1 Simpulan
Setelah melakukan kajian terhadap novel Galaksi Kinanthi karya Tasaro GK,
dapat ditarik beberapa kesimpulan terhadap penelitian “Sosiologi Sastra dalam
novel dan Penggunaan Hasilnya untuk Bahan Ajar di Madrasah Aliyah“ sebagai
berikut:
Struktur pembentuk novel Galaksi Kinanthi karya Tasaro GK terdiri atas unsur
alur, tokoh, latar, sudut pandang, gaya bahasa dan tema. Pengaluran cerita dalam
novel terjalin dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya yang dialami tokoh, sehingga
dapat diketahui jenis alur yang digunakan, yaitu alur mundur. Penokohan tokoh
utama novel adalah Kinanthi, Ajuj dan Zhaxi. Ajuj sebagai tokoh yang menjadi
sumber konflik Kinanthi, serta Zhaxi yang menjadikan Kinanthi sebagai penulis
ternama. Sedangkan tokoh tambahan Saepul, Mangun, Mbah Gogoh, ibu Kinanthi,
ibu Ajuj, Hindun, Laila, Zakiah, Arsyi, Hasto, Eli, Edi, Miranda, Euis, dan Gesit
melengkapi jalinan peristiwa yang melengkapi kehidupan tokoh utama.
Seting dalam novel terdiri atas seting waktu yang digambarkan tidak secara
gamblang, misalnya malam hari, tengah malam, menjelang malam, menjelang pagi,
pagi, siang, sore, menjelang petang, sehingga kapan tepatnya waktu itu terjadi tidak
tampak jelas. Penggambaran mengenai tempat dengan detail disebutkan oleh
pengarang, sehingga pembaca mengetahui di mana saja tempat kejadian setiap
peristiwa. Suasana dalam novel digambarkan sangat detail membawa pembaca pada
Mutmainah, 2016
KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA TERHAD AP NOVEL GALAKSI KINANTHI KARYA TASARO GK D AN PEMANFAATAN HASILNYA UNTUK BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA D I MAD RASAH ALIYAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
terjadi, pembaca dapat memahami kehidupan masyarakat Jawa di Gunung Kidul
dengan berbagai adat, tradisi, dan budaya, serta kepercayaannya.
Sudut pandang novel menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan
menyisipi orang kedua untuk mengajak pembaca terlibat dalam peristiwa yang
sedang dialami tokoh utama. Gaya bahasa novel menggunakan bahasa Indonesia baku
yang diselingi penggunaan bahasa daerah Jawa dan bahasa Inggris untuk
menunjukkan keberadaan tokoh yang berasal dari Jawa dan pendidikan tokoh yang
mengenyam pendidikan tinggi di luar negeri.
Tema novel merupakan tema yang sudah umum yaitu tentang cinta. Tema ini
diceritakan pengarang secara mendetail menceritakan tentang cinta yang sangat
mendalam sejak tokoh masih kecil. Cinta itu tumbuh dan bersemi dalam diri tokoh
dan menjadi kekuatannya ketika mengalami berbagai masalah, penganiayaan dan
penderitaan. Tetapi, di sinilah kepiawaian pengarang dalam mengaduk-aduk rasa
pembaca. Tema ini memang merupakan tema umum yang juga ditulis pengarang
lainnya, namun Tasaro menghadirkan cerita yang dibalut dengan masalah TKW
beserta seluruh persoalannya yang mengharu biru hingga pembaca larut dalam cerita.
Pada tokoh dan penokohan digunakan nama-nama yang ada dalam masyarakat
dan menyesuaikan dengan asal tokoh. Kinanthi, Ajuj, Saepul, Mangun, Marni adalah
nama-nama yang biasanya terdapat di daerah Jawa Tengah, Euis, Gesit dari Jawa
Barat, Miranda dari Padang, Hindun, Laila, Zaskia, Arsy adalah nama-nama yang
berasal dari negeri Arab, Zhaxi dari Tibet. Semua digambarkan dengan jelas beserta
perwatakannya. Dengan demikian pembaca pun dapat mengetahui seting cerita yang
menggambarkan tempat, suasana, waktu, dan adat kebiasaan masyarakat setempat di
mana tokoh berada. Nama-nama tempat, suasana, waktu dan kehidupan sosialnya
Mutmainah, 2016
KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA TERHAD AP NOVEL GALAKSI KINANTHI KARYA TASARO GK D AN PEMANFAATAN HASILNYA UNTUK BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA D I MAD RASAH ALIYAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Gaya bahasa yang dijelaskan dalam cerita mencerminkan penggunaan bahasa
dalam kehidupan nyata, adakalanya terjadi alih kode untuk menyampaikan pesan atau
gagasan. Tema yang digunakan pengarang adalah tema umum yang terjadi dalam
kehidupan nyata, yaitu cinta. Persoalan cinta yang terjalin oleh kemiskinan dengan
berbagai lika-likunya.
Aspek sosiologi dalam novel tampak dari unsur yang berkaitan dengan
kehidupan sosial yang tercermin dari unsur-unsur intrinsik novel. Aspek yang
terkandung tersebut adalah aspek ekonomi, tentang kemiskinan yang dialami tokoh
Kinanthi hingga dipaksa menjadi TKW. Aspek ekonomi ini berkaitan dengan status
sosial seseorang yang masih dipandang dari segi kekayaan. Dalam aspek budaya dan
kepercayaan digambarkan adat-istiadat yang masih dipegang teguh oleh masyarakat
setempat dalam melakukan kegiatan, seperti peringatan keagamaan, upacara meminta
hujan, dan adanya sesaji sebagai kelengkapannya. Aspek pendidikan terlihat pada
gambaran pendidikan di desa dan di kota yang terlihat mencolok pada sarana dan
prasarananya. Sekolah tokoh Kinanthi di desa sangat memprihatinkan, nyaris roboh,
sedangkan sekolah di kota tempat tokoh melanjutkan pendidikan terlihat megah dan
lengkap, sehingga tokoh merasa di sinilah tokoh mulai mengetahui sesuatu yang
belum diketahuinya selama ini.
Modul pembelajaran merupakan hal yang perlu disusun oleh setiap pengajar agar
pembelajaran tidak terpusat kepada pengajar semata. Modul yang baik akan
membawa siswa pada pembelajaran aktif seperti yang diharapkan selama ini.
6.2 Implikasi
Penelitian yang telah dilakukan ini mempunyai implikasi dalam bidang
pendidikan dan penelitian-penelitian selanjutnya. Sehubungan dengan itu, maka
Mutmainah, 2016
KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA TERHAD AP NOVEL GALAKSI KINANTHI KARYA TASARO GK D AN PEMANFAATAN HASILNYA UNTUK BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA D I MAD RASAH ALIYAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian mengenai struktur novel Galaksi Kinanthi karya Tasaro GK dan
struktur pada novel lainnya yang diteliti peneliti sebelumnya, menunjukkan adanya
persamaan. Struktur novel pada umumnya sama dengan novel lainnya yang diteliti
peneliti lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa struktur tidak dapat terlepas dari
isi novel yang dibangun oleh unsur intrinsiknya.
1) Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini dapat memotivasi pembaca untuk meningkatkan
minatnya terhadap karya sastra dan dapat mengapresiasinya.
2) Bagi Pendidik
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber yang menunjang
pembelajaran apresiasi novel.
3) Bagi Madrasah
Hasil penelitian ini dapat memotivasi madrasah untuk menyediakan
berbagai karya sastra yang dapat digunakan dalam pembelajaran sastra di
madrasah.
4) Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat dijadikan inspirasi yang memotivasi peneliti lainnya
untuk melahirkan penelitian-penelitian baru terkait dengan sosiologi sastra
atau penelitian lainnya.
6.3 Rekomendasi
1. Kajian struktur terhadap novel merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran
yang perlu terus digali oleh siswa, sehingga siswa memiliki pengetahuan yang
mendalam terhadap karya sastra dalam hal ini novel.
2. Kajian sosiologi sastra dalam novel masih relevan dilakukan pada saat ini,
Mutmainah, 2016
KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA TERHAD AP NOVEL GALAKSI KINANTHI KARYA TASARO GK D AN PEMANFAATAN HASILNYA UNTUK BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA D I MAD RASAH ALIYAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
menyampaikan setiap peristiwa yang dialami tokoh-tokohnya. Alangkah
baiknya apabila kajian sosiologi dalam novel menjadi bagian yang mendapat
perhatian.
3. Aspek sosiologi sastra dalam novel berbeda-beda, bergantung kepada
pengetahuan, pengalaman pengarang dalam mengolah cerita. Dengan
mengkajinya akan menambah wawasan pengetahuan pembaca tentang
berbagai aspek sosiologi dalam novel.
4. Modul sebagai salah satu bahan ajar belum mendapat perhatian khusus, apalagi
dengan ketersediaan novel di perpustakaan yang masih terbatas bahkan kurang
mendapat perhatian. Sebaiknya pihak sekolah/ madrasah menyediakan juga
novel-novel yang dapat menambah wawasan siswa, di samping buku-buku