• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Manajemen Kualitas Pelayanan dengan Metode Quality Function Deployment (Studi Kasus: Rumah Sakit Permata Hati Duri)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Manajemen Kualitas Pelayanan dengan Metode Quality Function Deployment (Studi Kasus: Rumah Sakit Permata Hati Duri)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1. Pengertian

Manajemen Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode

Quality Function Deployment (QFD) :

1. Manajemen Adalah proses membuat sesuatu dikerjakan oleh orang lain

2. Manajemen sebagai sesuatu kegiatan adalah universal namun tidak

selalu sama dalam semua situasi

3. Manajemen adalah suatu proses yang melibatkan campuran antara

pembuatan keputusan rasional atau logis, kegiatan pemecahan masalah

dan kegiatan intuitif dan penuh pertimbangan “, ( Lock dan Farrow,

1989 : 13)

Tugas pokok manajemen adalah mengamankan kelanjutan organisasi

melalui inovasi yang sesuai dan tepat waktu. ( lock dan Farrow, 1989 : 14). Dari

semua tugas tugas manajemen, fungsi manajemen produksi / operasi adalah paling

sulit didefinisikan, karena mencakup begitu banyak tugas yang saling berkaitan.

Karena itu membagi- bagi berarti merusaknya, tetapi tanpa pembagian seperti ini

tidak mungkin untuk membahas pekerjaan manajer produksi / operasi dalam

bentuk apapun, kecuali dalam bentuk umum. Problem dari keseluruhan dan

bagian bagiannya ini cukup dikenal oleh para ahli logika, ( Lokyer, 1994 : 8 ).

Dalam melakukan analisis, disini penulis menggunakan metode QFD,

dimana nantinya diharapkan suatu perusahaan dapat memprioritaskan kebutuhan

pelanggan. Mencari dan menemu kembangkan solusi inovatif terhadap kebutuhan

(2)

tersebut serta memperbaiki proses hingga tercapai efektifitas maksimum. Bangsa

Jepang mengembangkan suatu pendekatan yang disebut pemberdayaan fungsi

kualitas (Quality Function Deployment-QFD) untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan. Istilah ini merupakan terjemahan dari karakter kanji yang digunakan

untuk menggambarkan proses tersebut, mungkin terdengar membingungkan. QFD

ini ditemukan oleh Yoji Akao pada tahun 1966, (Foster, 2010 : 220).

QFD merupakan suatu metode yang dikembangkan untuk

menghubungkan perusahaan atau lembaga dengan konsumen. Melalui QFD,

setiap keputusan dibuat untuk memenuhi kebutuhan yang diekspresikan oleh

pelanggan. Pendekatan ini menggunakan sejenis diagram matriks untuk

mempresentasikan data dan informasi .

QFD adalah suatu metode terstruktur untuk merencanakan dan

mengembangkan yang memungkinkan bagi tim pengembangan dalam

mengklasifikasikan keinginan dan kebutuhan konsumen serta mengevaluasi

masing-masing kegunaan kemampuan produk atau jasa secara sistematis dalam

memenuhi kebutuhan konsumen (Hauser and Clausing , 1988). QFD berusaha

menerjemahkan apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang dihasilkan

perusahaan. Dengan demikian QFD memungkinkan suatu perusahaan untuk

memprioritaskan kebutuhan pelanggan. Menemukan tanggapan inovatif terhadap

kebutuhan tersebut, dan memperbaiki proses hingga tercapai efektifitas

maksimum. Struktur QFD digambarkan dalam House of Quality.

9

(3)

Req

Key Services Process Key Process Variable

Gambar II.1. Alur Quality Function Deployment

Sumber , Heizer : 2009 Quality Function Deployment :

QFD adalah sebuah metodologi dalam proses perancangan dan

pengembangan produk yang mampu mengintegrasikan voice of costumers ke

dalam proses perancangannya. QFD didefinisikan sebagai metodologi terstruktur

yang digunakan dalam proses perancangan dan pengembangan produk untuk

menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengevaluasi

secara sistematis kapabilitas produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen (Cohen, 1995: 11)

Definisi QFD menurut Render dan Heizer (2005: 214) adalah suatu proses

menetapkan keinginan pelanggan (what) dan menerjemahkannya menjadi atribut

(how) agar setiap area fungsional dapat memahami dan melaksanankannya.

Uselac (Goetsch dan Davis, 1997: 485) mengatakan bahwa QFD merupakan

praktik untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap kebutuhan

konsumen. QFD menerjemahkan apa yang menjadi keinginan konsumen ke dalam

apa yang dihasilkan organisasi. Ini memungkinkan organisasi untuk membuat

10

(4)

prioritas dari kebutuhan konsumen, menemukan tanggapan inovatif untuk

tiap-tiap kebutuhan tersebut, dan meningkatkan proses untuk memaksimalkan

efektivitas. ( Besterfield, 2003: 315) mendefinisikan QFD adalah suatu alat

perencanaan yang digunakan untuk memenuhi harapan pelanggan. QFD

merupakan suatu pendekatan pada desain produk, pengembangan, produksi dan

evaluasi yang mendalam dari sebuah produk. QFD dikembangkan untuk

menjamin bahwa produk yang memasuki tahap produksi benar-benar akan dapat

memuaskan kebutuhan para pelanggan dengan jalan membentuk tingkat kualitas

yang diperlukan dan kesesuaian maksimum pada setiap tahap pengembangan

produk ( Goetsch dan Davis, 1997: 163 ).

11

Gambar

Gambar II.1. Alur Quality Function Deployment Sumber , Heizer : 2009

Referensi

Dokumen terkait

Konstruksi tidak akan dapat didkung oleh tanah lunak akibat tanah tidak dapat menahan beban konstruksi, sehingga proyek pembangunan Kawasan Kota Summarecon Bandung

Pengelolaan pendidikan untuk siswa akselerasi berbeda dengan siswa lainnya (reguler) yang seyogyanya yaitu proses pembelajaran yang harus diwarnai dengan kecepatan

MINI-MEMOIRE L’UTILISATION DE LA METHODE POHON KATA DANS L’APPRENTISSAGE DU VOCABULAIRE FRANCAIS POUR AUGMENTER LA COMPETENCE DE LA PRODUCTION ECRITE. Universitas

ma'ruf adalah kebaikan yang bersifat lokal. Sebab, jika akal dijadikan sebagai dasar pertimbangan dari setiap kebaikan yang muncul, maka tidak akan sama antara satu dengan lainnya,

Jadi berdasarkan pembahasan tersebut, tidak semua pengguna transportasi dan masyarakat mendapatkan manfaat dari investasi infrastruktur jalan serta kesalahan asumsi

Gear  Mengurangkan dan menambah kelajuan serta memindahkan tenaga putaran syaf pada sudut tertentu Gegancu  Memindahkan kuasa pergerakan motor. Motor  Menukarkan

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, metode SOM akan digunakan untuk mengelompokkan mahasiswa berdasarkan data nilai dari beberapa matakuliah di semester berjalan1.

Emakumeek idatzitako nobela intismistetan “emakumeen espazioak barne espazioak dira nagusiki” (idem: 49), baina eleberri honetako pertsonaiak bestelako harreman bat du