• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang Lawas Utara Dalam Meningkatkan Pelayanan Ibadah Haji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang Lawas Utara Dalam Meningkatkan Pelayanan Ibadah Haji"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

46 BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah salah satu

jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai

setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu

fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel

yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji.

Menurut Bodgan dan Taylor (Jusuf S, 2012: 51) penelitian kualitatif diartikan

sebagai salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

ucapan atau tulisan dan prilaku orang-orang yang diamati.

Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan untuk

memahami dan mempelajari realitas sosial atau gejala sosial dengan cara pandang

yang objektif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mengumpulkan data

yang sudah tersedia melalui referensi sebanyak mungkin melalui buku-buku yang

didukung oleh pandapat ahli.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang

Lawas Utara, pemilihan ini didasarkan dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Kementerian Agama Kabupaten Padang Lawas Utara sebagai Departemen

Pemerintah memiliki tugas khususnya penyelenggaraan ibadah haji. Tugas

(2)

47

nasional dan menjadi tanggung jawab pemerintah Kabupaten Padang

Lawas Utara dibawah koordinasi Menteri Agama.

2. Kementerian Agama Kabupaten Padang Lawas Utara memungkinkan

penulis untuk mendapatkan data yang sesuai dengan permasalahan yang

ada.

2.3 Informan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, tidak menggunakan istilah populasi ataupun

sampel. Bungin (2007: 76) mengatakan bahwa informan penelitian adalah subjek

yang memahamiinformasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain

yang memahami objek penelitian.

Informan penelitian ini meliputi tiga macam, yaitu :

1. Informan kunci (Key Informan) merupakan mereka yang mengetahui dan

memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian.

Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci adalah Kepala Kantor

Kementerian Agama Kabupaten Padang Lawas Utara.

2. Informan utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi

sosial yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah Kasi

Penyiaran Haji dan Umroh Kabupaten Padang Lawas Utara.

3. Informan tambahan merupakan mereka yang dapat memberikan informasi

walaupun tidak terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti.

Informan tambahan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang telah

mengurus keberangkatan haji.

(3)

48 2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Teknik pengumumpulan data primer. Teknik pengumpulan data primer

adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi

penelitian. Pengumpulan data primer dapat dilakukan melalui berbagai

cara, yaitu:

a. Wawancara, yaitu proses pengumpulan data yang dilakukan secara

langsung dengan pihak terkait untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dengan cara melakukan tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewawancara dengan informan.

b. Observasi, adalah pengumpulan data dengan pengamatan secara

langsung objek penelitian dengan cara mencatat segala gejala yang

ditemukan dilapangan untuk mempelajari data-data yang diperlukan

sebagai acuan yang berkenaan dengan topik penelitian.

2. Teknik pengumpulan data skunder adalah data yang tidak secara langsung

dari objek penelitian yang terdiri dari:

a. Penelitian kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan

menggunakan buku, karya ilmiah, laporan penelitian dan sumber

bacaan lainnya.

b. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan menggunakan

catata-catatan dan rekaman video yang ada di lokasi penelitian atau

pada sumber lain yang terkait dengan objek penelitian.

(4)

49 2.5 Teknik Analisa Data

Nasution (1988) dalam (Sugiono 2012: 336) mengatakan bahwa analisis

telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke

lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Sebelum terjun

ke lapangan peneliti sudah melakukan analisis data sekunder melalui referensi

dari berbagai sumber bacaan terkait dengan objek penelitian.

Adapun analisis data selama di lapangan menurut Miles dan Huberman

dalam (Sugiono 2012: 337):

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu.

2. Penyajian Data

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antara kategori, dan sejenisnya. Dalam hal ini Huberman (1984)

mengatakan hal yang paling penting dalam penyajian data kualitatif adalah

teks yang bersifat narasi.

3. Penarikan kesimpulan

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementaradan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat pada tahap

pengumpulan data berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan Proses 3, sistem membaca Data Daftar RI, Data Pasien, Data Diagnosa RI dan Data Keluar, kemudian menghasilkan Laporan Penyakit Tidak Menular (PTM) Rawat Inap dengan

Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Ada pengaruh yang signifikan antara variabel pengaruh independensi, gaya kepemimpinan, komitmen

Bila kita menengok sejarah agama di dunia, maka bimbingan keagamaan telah dilaksanakan oleh para nabi dan rasul, para sahabat, ulama‟ di lingkungan masyarakat dari zaman

Saya tidak menjalani diet karena saya merasa nyaman dengan bentuk badan

Dewi Setyorini, S.Psi, MSi.; selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan penulis banyak masukan, dukungan dan motivasi

Kebaruan konsep atau inovasi pada program Gerakan 1R1J adalah adanya kejelasan informasi bahwa kegiatan pemeriksaan jentik tidak lagi bertumpu pada kader jumantik,

Tunggal (2011: 1) menyimpulkan bahwa ”Six Sigma adalah suatu sistem yang komprehensif dan fleksible untuk mencapai, memberi dukungan dan memaksimalkan proses, yang berfokus

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari profil pasien rhinitis alergi di RS PHC Surabaya tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan